Anda di halaman 1dari 21

Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019

Keperawatan Universitas Jember

LAPORAN PREPLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN GIZI PADA IBU


HAMIL DI WILAYAH KERJA KECAMATAN RAMBIPUJI KABUPATEN
JEMBER

TUGAS

Oleh:
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Angkatan 23

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

LAPORAN PREPLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN GIZI PADA IBU


HAMIL DI WILAYAH KERJA KECAMATAN RAMBIPUJI KABUPATEN
JEMBER

TUGAS

Disusun untuk memenuhi laporan akhir Program Profesi Ners


Stase Keperawatan Keluarga dan Komunitas

Oleh:
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Angkatan 23

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisa Situasi


Berat badan adalah penggambaran jumlah dari protein, lemak, air, dan
mineral pada tulang. Pertambahan berat badan ibu hamil terdiri dari dua bagian
utama, yaitu berat janin dan jaringan ibu. Pertambahan berat badan ibu hamil pada
trimester III akan didominasi oleh pertambahan berat janin sebagai nutrisi untuk
pekembangan otak janin dan juga untuk penimbunan lemak tubuh (Guyton, 2016).
Berat badan ibu hamil merupakan merupakan komponen hasil penjumlahan berat
badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama kehamilan. Kenaikan
berat badan selama kehamilan merupakan gambaran laju pertumbuhan janin yang
perlu diperhatikan, karena kenaikan berat badan yang kurang maupun berlebih
dari yang direkomendasikan dapat menimbulkan permasalahan serius bagi ibu dan
bayinya (Budiman, 2015).
Penentuan status gizi wanita hamil dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
dengan menghitung IMT atau mengukur LILA (Lingkar Lengan Atas). Seorang
ibu hamil dikatakan status gizinya normal apabila mempunyai IMT 18,5 s/d 24,9
kg/m2 selama kehamilan atau ditandai dengan hasil pengukuran LILA lebih dari
atau sama dengan 23,5 cm yang merupakan indikator seorang ibu tidak
mengalami Kekurangan Energi Kalori (KEK). Status gizi ibu hamil yang normal
diharapkan akan melahirkan bayi yang sehat dan ibu bisa menjalani kehamilan
dan persalinan yang aman (Kemenkes RI, 2015).
Faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan berat badan ibu selama hamil
salah satunya adalah pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu
dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga berpengaruh pada
perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik kemungkinan akan
memberikan gizi yang cukup bagi bayinya. Hal ini terlebih lagi pada saat seorang
ibu memasuki masa ngidam, dimana perut terasa mual dan tidak mau diisi.
Walaupun dalam kondisi tersebut, jika seorang ibu memiliki pengetahuan yang
baik maka ia akan berupaya untuk memenuhi kebutuhan gizinya dan juga bayinya
(Wawan & Dewi, 2016).
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa profesi Fakultas


Keperawatan Universitas Jember pada tanggal 1 sampai 8 Desember 2019 di
Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember, didapatkan data jumlah ibu hamil
sebanyak 92 orang. Beberapa ibu hamil dari jumlah sampel yang digunakan
didapatkan data bahwa terdapat ibu hamil mengalami kondisi gizi kurang.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana cara meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam memenuhi
kebutuhan gizi selama masa kehamilan?
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan pengetahuan ibu hamil
di Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember terkait pemenuhan nutrisi pada
masa kehamilan dapat meningkat dan dapat menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
2.1.2 Tujuan khusus
a. Ibu dapat menjelaskan manfaat pemenuhan gizi pada ibu hamil .
b. Ibu dapat menjelaskan faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
pemenuhan gizi pada ibu hamil.
c. Ibu dapat menjelaskan jenis-jenis nutrisi untuk ibu hamil.
d. Ibu dapat menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan
nutrisi pada ibu hamil.

2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Penulis
Mendapatkan pengetahuan, informasi, dan wawasan mengenai
pemenuhan gizi pada ibu hamil.
2.2.2 Bagi Masyarakat
Memberi informasi kepada keluarga dan kerabatnya mengenai
pemenuhan gizi pada ibu hamil.
2.2.3 Bagi Praktik Keperawatan
Memberi informasi bagi praktik keperawatan khususnya keperawatan
maternitas dan komunitas untuk dapat memberi promosi kesehatan
kepada keluarga dan ibu hamil mengenai pemenuhan gizi pada ibu
hamil. serta menambah pengetahuan yang dapat menjadi masukan
yang bermanfaat bagi praktik keperawatan.

2.2.4 Bagi Pendidikan Keperawatan


Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

Memberi pengetahuan dan wawasan tentang manfaat pemenuhan gizi


ibu hamil dalam meningkatkan kesehatan ibu dan dapat menambah
studi kepustakaan dan menjadi masukan yang berarti dan bermanfaat
bagi mahasiswa keperawatan dan bidang kesehatan lainnya.
2.2.5 Bagi Penelitian Keperawatan
Sebagai bahan informasi dan referensi untuk penulisan atau penelitian
berikutnya yang berhubungan dengan manfaat pemenuhan kebutuhan
gizi.

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH


Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

3. 1 Dasar Pemikiran
Menurut Hendrawan Nasedul yang dikutip oleh Mitayani (2015), gizi pada
saat kehamilan adalah zat makanan atau menu yang takaran semua zat gizinya
dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari dan mengandung zat gizi seimbang dengan
jumlah sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Kondisi kesehatan ibu sebelum
dan sesudah hamil sangat menentukan kesehatan ibu hamil. Sehingga demi
suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan
baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan energi, protein, vitamin, dan
mineral (Kusmiyati, 2016).
Ibu hamil harus mendapatkan gizi yang adekuat baik jumlah maupun
susunan menu serta mendapat akses pendidikan kesehatan tentang gizi. Malnutrisi
kehamilan akan menyebabkan volume darah menjadi berkurang, aliran darah ke
uterus dan plasenta berkurang dan transfer nutrien melalui plasenta berkurang
sehingga janin pertumbuhan janin menjadi terganggu.

3. 2 Kerangka Penyelesaian Masalah


Peningkatan berat badan sangat menentukan kelangsungan hasil akhir
kehamilan. Bila ibu hamil sangat kurus makan akan melahirkan bayi dengan berat
badan rendah (BBLR) dan bayi prematur. Sebab-sebab terjadinya penurunan atau
peningkatan berat badan pada ibu hamil yaitu edema, hipertensi kehamilan, dan
makan yang banyak/berlebihan (Salmah dkk, 2016). Oleh karena itu Ibu hamil
harus mendapatkan gizi yang adekuat baik jumlah maupun susunan menu serta
mendapat akses pendidikan kesehatan tentang gizi.

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN


Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

4. 1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Penyelesaian masalah untuk kelompok ibu hamil yang ada di Kecamatan
Rambipuji Kabupaten Jember yaitu dengan melakukan pendidikan kesehatan
terkait pemenuhan gizi ibu hamil pada kelompok ibu hamil. Pendidikan
kesehatan akan dilakukan pada tanggal .... 2019 selama 20 menit.

4. 2 Khalayak Sasaran
Target sasaran pendidikan kesehatan pemenuhan gizi pada kelompok ibu
hamil yang ada di Desa Rambipuji di Kecamatan Rambipuji Kabupaten
Jember. Ibu hamil di wilayah tersebut sudah sering datang ke Posyandu dan
mendapatkan informasi tentang persalinan namun kurang memahami dan
menerapkan tentang pemenuhan gizi yang diperlukan oleh ibu hamil.
Tujuannya supaya tingkat kesehatan ibu hamil meningkat dan mencegah
masalah dalam persalinan.

4.3 Metode yang Digunakan


Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan pemenuhan
gizi ibu hamil pada kelompok ibu hamil yaitu dengan metode ceramah.
kepada ibu hamil mengenai pentingnya pemenuhan gizi ibu hamil untuk
meningkatkan kesehatan ibu selama masa kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.


2015. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA. 2015. Pedoman Penanggulangan Kurang
Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil.
Fikawati Sandra. 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: Rajawali Pers.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Promosi Kesehatan di Daerah
Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan: Panduan bagi Petugas Kesehatan
di Puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI.
Kusmiyati, Y. 2016. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya.
Mitayani. 2015. Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta : Trans Info Media.
Salmah dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.

Lampiran 1. Berita Acara

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS TAHUN 2019/2020

Pada hari ini, .... tanggal .... bulan .... tahun 2019 jam ...... WIB s/d selesai
bertempat di ........ dusun ..... desa..... kecamatan Rambipuji Kabupaten/Kota
Jember Provinsi Jawa Timur telah dilaksanakan kegiatan Pendidikan Kesehatan
Ibu Hamil dengan materi pemenuhan gizi ibu hamil. Kegiatan ini diikuti oleh ....
orang (daftar telah terlampir).

Jember, 2019
Mengetahui,
Kepala Dusun Mahasiswa Pelaksana

Lampiran 2. Daftar Hadir


Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS TAHUN 2019/2020

Pendidikan Kesehatan Ibu Hamil tentang pemenuhan gizi ibu hamil: Hari ..........,
Tanggal ....... Bulan ........... Tahun 2019 Jam .......... WIB sampai selesai Tempat
di ....................... dusun .........desa Rambipuji kecamatan Rambipuji Kabupaten
Jember.

No. Nama Alamat Tanda Tangan


1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
Jember,
Mengetahui,
Pembimbing Dosen Lapangan

Hanny Rasni., M.Kep.

Lampiran 3. SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(PENDIDIKAN KESEHATAN)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS JEMBER
Jalan Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

Telp. (0331) 323450

Topik : Gizi Ibu Hamil


Sasaran : Ibu Hamil di Dusun ....... Desa …………..Kecamatan Rambipuji
Kabupaten Jember
Waktu : ........-........... WIB (1 x 20 menit)
Hari/Tanggal : ..............
Tempat : Dusun . ............. Desa ……………… Kecamatan Rambipuji

1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan ibu hamil di
Dusun .......... Desa Rambipuji Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember dapat
menerapkan cara pemenuhan gizi ibu hamil untuk meningkatkan kesehatan ibu
hamil selama masa kehamilan.

2. Kompetensi Dasar
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, ibu hamil diharapkan dapat:
a. menjelaskan manfaat pemenuhan gizi pada ibu hamil;
b. menjelaskan faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemenuhan gizi ibu
hamil;
c. menjelaskan jenis-jenis nutrisi untuk ibu hamil;
d. menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan gizi ibu
hamil.

3. Pokok Bahasan
Gizi ibu hamil

4. Subpokok Bahasan
a. manfaat pemenuhan gizi pada ibu hamil
b. faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemenuhan gizi ibu hamil
makanan yang perlu dihindari untuk ibu hamil
c. jenis-jenis nutrisi untuk ibu hamil
d. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan gizi ibu hamil

5. Waktu: 1 x 20 menit

6. Bahan/Alat yang Diperlukan


a. Leaflet
b. Booklet
c. Lembar balik

7. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: ceramah, tanya jawab, diskusi
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

b. Landasan teori: Konstruktivisme


c. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana pendidikan kesehatan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
6) Menetapkan tindak lanjut

8. Persiapan
Penyuluh mencari referensi (buku, jurnal, hasil penelitian, artikel, dan
lain-lain) tentang gizi ibu hamil dan membuat media penyuluhan.
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan a. Memberikan salam, Memerhatikan dan 2 menit
memperkenalkan diri, dan menjawab salam
membuka penyuluhan
b. Menjelaskan materi secara Memerhatikan
umum dan manfaat bagi
anak-anak
c. Menjelaskan tentang TIU Memerhatikan
dan TIK
Penyajian a. Menjelaskan manfaat Memerhatikan 15 menit
pemenuhan gizi pada ibu
hamil
b. Menjelaskan faktor-aktor Memerhatikan
yang perlu dipertimbangkan
dalam pemenuhan gizi ibu
hamil Memberikan
1). Menanyakan kepada pertanyaan
ibu hamil mengenai
materi yang baru
disampaikan Memerhatikan dan
2). Mendiskusikan bersama memberi tanggapan
jawaban yang diberikan Memerhatikan
c. Menjelaskan jenis-jenis
nutrisi untuk ibu hamil
1) Menanyakan kepada Memberikan
ibu hamil mengenai pertanyaan
materi yang baru
disampaikan
2) Mendiskusikan bersama Memerhatikan dan
jawaban yang diberikan memberi tanggapan
d. Menjelaskan hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam
pemenuhan gizi ibu hamil
1) Menanyakan kepada ibu
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

hamil mengenai materi


yang baru disampaikan
2) Mendiskusikan bersama
jawaban yang diberikan

Penutup a. Menutup pertemuan dengan Memerhatikan 3 menit


memberi kesimpulan dari
materi yang disampaikan
b. Mengajukan pertanyaan Memberi saran
kepada ibu hamil
c. Mendiskusikan bersama Memberi komentar
jawaban dari pertanyaan dan menjawab
yang telah diberikan pertanyaan bersama
d. Menutup pertemuan dan Memerhatikan dan
memberi salam membalas salam

10. Evaluasi
a. Apakah manfaat pemenuhan gizi pada ibu hamil
b. Apakah faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemenuhan gizi ibu
hamil makanan yang perlu dihindari untuk ibu hamil
c. Apakah jenis-jenis nutrisi untuk ibu hamil
d. Apakah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan gizi ibu hamil

11. Referensi
1) Almatsier, S. 2015. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
2) Aritonang E, 2010. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor: IPB press kampus
IPB Taman Kencana Bogor.
3) Kusmiyati, Y. 2016. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya.
4) Mitayani. 2015. Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta : Trans Info Media.
5) Salmah dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
6) Sophia, E. 2009. Kebutuhan Gizi untuk Ibu Hamil.
www.medicastore.com/kebutuhan-gizi-ibu-hamil.htm. [diakses tanggal 24
Desember 2019]

12. Lampiran
1). Materi
2). Media yang digunakan (leaflet)
3). Media yang digunakan (lembar Balik)
Lampiran 4. Materi
GIZI IBU HAMIL

1. Kebutuhan gizi ibu hamil


Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

Kondisi kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat menentukan


kesehatan ibu hamil. Sehingga demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada
waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat
tambahan energi, protein, vitamin, dan mineral (Kusmiyati, 2016). Malnutrisi
kehamilan akan menyebabkan volume darah menjadi berkurang, aliran darah ke
uterus dan plasenta berkurang dan transfer nutrien melalui plasenta berkurang
sehingga janin pertumbuhan janin menjadi terganggu. Menurut Sophia (2009),
kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak daripada kebutuhan untuk wanita
yang tidak hamil. Manfaat pemenuhan gizi ibu hamil antara lain:
a. kesehatan ibu hamil,
b. pertumbuhan janin,
c. saat persalinan,
d. mempercepat pertumbuhan luka saat masa nifas
e. persiapan menyusui dan tumbuh kembang bayi (Kementerian Kesehatan RI,
2011).
Adapun faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam meningkatkan
kebutuhan gizi pada ibu hamil adalah (Aritonang, 2010):
a. Buruknya status gizi ibu
b. Usia ibu yang masih sangat muda
c. Kehamilan kembar
d. Jarak kehamilan yang rapat
e. Tingkat aktivitas fisik yang tinggi
f. Penyakit-penyakit tertentu yang menyebabkan malabsorbsi
g. Konsumsi rokok dan alkohol
h. Konsumsi obat legal (antibiotik dan phenytoin) maupun obat ilegal
(narkoba).
Peningkatan berat badan sangat menentukan kelangsungan hasil akhir
kehamilan. Bila ibu hamil sangat kurus makan akan melahirkan bayi dengan berat
badan rendah (BBLR) dan bayi prematur. Sebab-sebab terjadinya penurunan atau
peningkatan berat badan pada ibu hamil yaitu edema, hipertensi kehamilan, dan
makan yang banyak/berlebihan (Salmah dkk, 2016). Menurut Kusmiyati (2016),
proporsi kenaikan berat badan selama hamil adalah sebagai berikut :
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

a. Pada trimester I kenaikan berat badan ibu lebih kurang 1 kg yang hampir
seluruhnya merupaka kenaikan berat badan ibu.
b. Pada trimester II sekitar 3 kg atau 0,3 kg/minggu. Sebesar 60% dari
kenaikan berat badan ini disebabkan pertumbuhan jaringan ibu.
c. Pada Trimester III sekitar 6 kg atau 0,3-0,5 kg/minggu. Sebesar 60% dari
kenaikan berat badan ini karena pertumbuhan jaringan janin.

2. Jenis Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil

a. Energi
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang
meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan
plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru (Almatsier, 2015). Selain
itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai cadangan lemak serta untuk proses
metabolisme jaringan baru (Mitayani, 2015).
Kebutuhan energi yang tinggi paling banyak diperoleh dari bahan
makanan sumber lemak, seperti lemak dan minyak, kacang-kacangan, dan
biji-bijian. Setelah itu bahan makanan sumber karbohidrat seperti padi-
padian, umbi-umbian, dan gula murni (Almatsier, 2015).
b. Protein
Pada saat hamil terjadi peningkatan kebutuhan protein yang
disebabkan oleh peningkatan volume darah dan pertumbuhan jaringan baru
(Aritonang, 2010). Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir
kehamilan adalah sebanyak 925 gr yang tertimbun dalam jaringan ibu,
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

plasenta, serta janin. Widyakarya Pangan dan Gizi VIII 2004 menganjurkan
penambahan sebanyak 17 gram untuk kehamilan pada trimester ketiga atau
sekitar 1,3 g/kg/hr. Dengan demikian, dalam satu hari asupan protein dapat
mencapai 67-100 gr.
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik dalam
hal jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, dan kerang.
Selain sumber hewani, ada juga yang berasal dari nabati seperti tempe,
tahu, serta kacang-kacangan (Almatsier, 2015).
c. Vitamin dan Mineral
Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan
mineral seperti vitamin C, asam folat, zat besi, kalsium, dan zink.
d. Zat Besi
Selama hamil, zat besi banyak dibutuhkan untuk mensuplai pertumbuhan
janin dan plasenta serta meningkatkan jumlah sel darah merah ibu. Zat besi
merupakan senyawa yang digunakan untuk memproduksi hemoglobin yang
berfungsi untuk :
1) Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
2) Sintesis enzim yang terkait besi
3) Penggunaan oksigen untuk produksi energi sel (Aritonang, 2010).
Arisman (2004) menyatakan total besi yang diperlukan selama hamil
adalah 1040 mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika
melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg ditransfer ke
janin dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk
menambah jumlah sel darah merah, dan 200 mg lenyap ketika melahirkan.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan penambahan
sebanyak 13 mg untuk kehamilan pada trimester ketiga. Dengan demikian,
angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi ibu hamil trimester ketiga
adalah 39 mg/hari.
e. Asam Folat
Asam folat berperan dalam berbagai proses metabolik seperti metabolisme
beberapa asam amino, sintesis purin, dan timidilat sebagai senyawa penting
dalam sintesis asam nukleat (Aritonang, 2010). Selain itu Almatsier (2015)
menyebutkan bahwa asam folat juga dibutuhkan untuk pembentukan sel
darah merah dan sel darah putih dalam sum-sum tulang belakang dan untuk
pendewasaannya. Sekitar 24-60% wanita baik di negara berkembang
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

maupun yang telah maju mengalami kekurangan asam folat karena


kandungan asam folat di dalam makanan mereka sehari-hari tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan mereka disaat hamil. Kekurangan asam folat
berkaitan dengan tingginya insiden komplikasi kehamilan seperti aborsi
spontan, toxemia, prematur, pendeknya usia kehamilan dan hemorrhage
(pendarahan), (Aritonang, 2010).
f. Kalsium
Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menunjang perrtumbuhan
tulang dan gigi serta persendian janin. Selain itu kalsium juga digunakan
untuk membantu pembuluh darah berkontrkasi dan berdilatasi. Jika
kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan
bayi akan diambil dari tulang ibu yang mengakibatkan tulang ibu menjadi
keropos atau osteoporosis (Sophia, 2009). Widya Karya Pangan dan Gizi
2004 menganjurkan penambahan sebesar 150 mg kalsium untuk ibu hamil
trimester ketiga. Dengan demikian kebutuhan kalsium yang harus dipenuhi
oleh ibu hamil adalah 950 mg/hari. Makanan yang menjadi sumber kalsium
diantaranya ikan teri, udang, sayuran hijau, dan berbagai produk olahan
susu seperti keju dan yoghurt. Kekurangan kalsium selama hamil akan
menyebabkan tekanan darah ibu menjadi meningkat.
g. Cairan
Cairan dibutuhkan untuk meningkatkan volume darah dan air ketuban.
Minumlah setidaknya 6 hingga 8 gelas per hari, baik itu berupa air mineral,
jus, teh atau pun sup.

3. Contoh menu sehari-hari


Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

4. Bbb
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

5. Hal-hal yang perlu diperhatikan


Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan– Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan gizi pada ibu hamil antara lain:
a. makan lebih banyak dari sebelum hamil;
b. bagi ibu yang terlalu gemuk, kurangi lah porsi makanan sumber energi
disesuaikan dengan kebutuhan normal;
c. bila ibu terlalu kurus tambahlah jumlah porsi makanan sumber energi dan
protein;
d. usahakan konsumsi makanan dengan porsi kecil dan frekuensi sering
(Kementerian Kesehatan RI, 2011).

Anda mungkin juga menyukai