PENCEGAHAN HIPERTENSI DI RW 04
Novi Wulandari
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu hipertensi?
b. Apa penyebab hipertensi
e. Apa saja pertolongan pertama yang dapa dilakukan saat terjadi hipertensi?
f. Apa saja ramuan yang dapat digunakan untuk menstabilkan tekanan darah?
C. Tujuan
a. Mengetahui apa itu hipertensi
b. Mengetahui penyebab hipertensi
A. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan darah diastolik 90
mmHg, atau bila pasien memakai obat anti hipertensi (Arif Mansjoer, 2001). Hipertensi
adalah tekanan darah persisten dimana sistoliknya diatas 140 mmHg. Pada poplasi manula,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistoliknya 160 mmHg dan tekanan diastoliknya 90
mmHg (Brunner & Suddarth, 2002). Hipertensi adalah salah satu penyakit yang banyak
diderita orang tanpa mereka sendiri mengetahui. Hipertensi dikenal sabagai pembunuh dalam
selimut dan lain-lain. Gejalanya hampir tidak terasa, sehingga penderita merasa tidak perlu
datang ke dokter (Bangun. 2008).
B. Penyebab Hipertensi
Penyebab dari tekanan darah tinggi atau hipertensi sangat beragam. Beberapa dari
penyebab penyakit ini, bahkan sering terabaikan. Berikut ini, adalah kemungkinan penyebab
yang bisa menjadikan seseorang menderita penyakit yang muncul karena tekanan darah pada
dinding arteri tak stabil ini.
1. Kebiasaan Merokok sejak Usia Muda
Untuk Anda yang punya kebiasan merokok, patut waspada bahwa hipertensi bisa
jadi akan lebih mudah terjadi daripada yang bukan perokok. Asap rokok punya
kemungkinan besar meracuni darah, yang seharusnya menjadi sarana pembawa oksigen
ke seluruh tubuh. Nikotin pada rokok juga berperan besar untuk mempengaruhi
pembuluh darah sehingga terjadi pengerasan. Darah yang mengandung nikotin dapat
mengganggu kinerja jantung saat memompa darah, akibatnya jantung bekerja lebih keras.
2. Genetika, faktor risiko yang tidak bisa dihindari namun bisa dikontrol
Riwayat hipertensi pada keluarga juga adalah salah satu sebabnya, tak heran jika
anak-anak dari keluarga dengan riwayat hipertensi punya potensi lebih besar untuk
mengidap penyakit yang sama.
3. Obesitas, Overweight atau Kegemukan
Jagalah pola makan Anda, sebab ternyata kelebihan berat badan atau kegemukan
adalah salah satu sebab penyakit hipertensi. Kondisi Overweight pada seseorang
berpengaruh pada sistem renin-angiotensin-aldosteron, yang berfungsi mengontrol
volume darah dalam tubuh. Sistem ini akan rusak, saat terjadi obesitas pada seseorang,
sehingga darah yang keluar akan semakin tidak terkendali, dengan demikian maka
hipertensi bisa terjadi.
4. Konsumsi Garam Berlebihan
Garam yang dikonsumsi dalam waktu konstan dan jumlah tak terkontrol akan
menumpuk pada pembuluh darah. Akhirnya, dinding pembuluh darah mengalami
penebalan, inilah yang menjadikan saluran darah semakin sempit dan menyebabkan
tekanan darah kian tinggi.
5. Kebiasan Konsumsi Alkohol Berlebihan
Saat alkohol dikonsumsi, detak jantung seseorang bisa mengalami peningkatan.
Selanjutnya, bila konsumsi tetap dilanjutkan hingga 2-3 gelas pada satu waktu tentunya
ada hubungannya dengan detak jantung yang semakin tinggi. Obesitas juga mungkin
muncul, akibat kebiasaan konsumsi alkohol berlebih, dan diketahui ini juga adalah
penyebab penyakit hipertensi.
6. Faktor Usia, Kontrol dengan Rutin Olah Raga
Lansia yang berusia diatas 60 tahun dideteksi sebagai kelompok umur terbanyak
pengidap hipertensi. Ini terjadi karaena semakin bertambah usia, maka organ tubuh,
terutama pembuluh darah dan jantung sering mengalami penurunan fungsi. Terlebih bila
ditambah lagi dengan gaya hidup di masa muda yang tidak sehat, peluang hipertensi juga
akan semakin tinggi.
7. Tingkat Stess Yang Tinggi, Kontrol dengan Banyak Rekreasi
Tekanan dari kebutuhan hidup serta pekerjaan, apalagi yang tak terselesaikan dan
menumpuk memberikan andil bagi tingginya kinerja jantung. Ujungnya jantung akan
memompa darah lebih cepat. Salah satu tAndanya, kepala bagian belakang sering pusing.
Dengan mengenali penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi, setidaknya risiko
munculnya penyakit ini dapat ditekan. Terutama dengan mengendalikan factor-faktor
ekstrenal seperti, mengurangi atau menghentikan kebiasaan mengkonsumsi alkohol, juga
rokok, menjalankan gaya hidup sehat, dengan pola makan lebih baik, serta berolahraga
cukup.
Dampak ikutan dari penyakit hipertensi yang ditakutkan adalah terjadinya serangan
stroke. Sebab ditengai 50% kasus stroke terjadi disebabkan penyumbatan pembuluh
darah yang kebanyakan dipicu secara awal karena hipertensi.
Dengan memahami cara yang tepat, serta tahu tentang penyebabnya diharapkan orang
akan lebih waspada dengan gejala hipertensi yang secara umum sering dirasakan oleh
pengidapnya. Jika merasakan gejala berikut ini, sebaiknya perlu untuk segera memeriksa
tekanan darah ke dokter.
Cepat lelah menjalani beragam aktifitas kadang diselingi vertigo dengan intensitas
hampir setiap hari
Mudah marah, atau sensitif terhadap hal-hal yang dirasa tidak menyenangkan atau tidak
disukai
Bila gejala-gejala awal yang demikian sudah muncul, bisa jadi maka seseorang tersebut
terserang hipertensi. Untuk menjaga agar jangan sampai mengarah semakin parah sehingga
menyebabkan terjadinya hal-hal seperti stroke dan sejenisnya maka, perlu untuk
mengantisipasi dengan melakukan 5 langkah sebagaimana dijelaskan di awal. Tak kurang
dari itu, beberapa langkah berikut ini sebaiknya juga dijalankan beriringan agar semakin
efektif.
Bila terjadi obesitas atau overweight, maka segeralah melakukan pola diet untuk
menurunkan berat badan
Kurangi asupan garam berlebihan, juga alkohol dan minuman yang mengandung kafein
seperti kopi
Hentikan kebiasaan merokok, serta mulailah kebiasaan sehat disertai olahraga secara
teratur
D. Bahaya Hipertensi
1. Serangan jantung
2. Gagal jantung
Saat tekanan darah tinggi, otot jantung memompa darah lebih keras agar dapat
memenuhi kebutuhan darah ke semua bagian tubuh. Hal ini membuat otot jantung lama-
lama menebal sehingga jantung kesulitan memompa cukup darah. Konsekuensinya, gagal
jantung bisa terjadi. Gejala umum dari gagal jantung adalah sesak napas, kelelahan,
bengkak di pergelangan tangan, kaki, perut, dan pembuluh darah di leher.
3. Stroke
Stroke bisa terjadi saat aliran darah kaya oksigen ke sebagian area otak terganggu,
misalnya karena ada sumbatan atau ada pembuluh darah yang pecah. Penyumbatan ini
terjadi karena adanya aterosklerosis dalam pembuluh darah. Pada orang yang punya
hipertensi, stroke mungkin terjadi ketika tekanan darah terlalu tinggi sehingga pembuluh
darah di salah satu area otak pecah. Gejala stroke meliputi kelumpuhan atau mati rasa
pada wajah, tangan, dan kaki, kesulitan berbicara, dan kesulitan melihat.
4. Aneurisma
Tekanan darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan salah satu bagian pembuluh
darah melemah dan menonjol seperti balon, membentuk aneurisma. Aneurisma biasanya
tidak menyebabkan tanda atau gejala selama bertahun-tahun. Namun, jika aneurisma
terus membesar dan akhirnya pecah, ini bisa mengancam nyawa.
5. Masalah ginjal
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan pembuluh
darah di ginjal menyempit dan melemah. Hal ini kemudian dapat mengganggu fungsi
ginjal dan menyebabkan penyakit ginjal kronis.
6. Masalah mata
Tak hanya bisa memengaruhi pembuluh darah di ginjal, tekanan darah tinggi juga
bisa memengaruhi pembuluh darah di mata. Pembuluh darah di mata juga bisa
menyempit dan menebal akibat tekanan darah tinggi. Pembuluh darah kemudian bisa
pecah dan mengakibatkan kerusakan mata, mulai dari penglihatan kabur sampai
kebutaan.
7. Sindrom metabolik
1. Tariklah nafas dalam-dalam dan embuskan agar Ibu tidak kekurangan oksigen merasa
lebih tenang.
2. Jika berada di lingkungan yang membuat stres, beranjaklah dari situ. Pergilah ke
lingkungan yang lebih membuat lebih rileks seperti taman atau kebun yang tidak bising.
3. Jika hidung Ibu berdarah, letakkan air dingin (atau es batu) di dahi untuk menghentikan
mimisan.
5. Di samping penanganan pertama bagi hipertensi, yang juga penting diingat adalah cara
pencegahan. Makanlah makanan yang sehat, seimbang, dan kurangi asupan garam.
Kurangi berat badan jika Ibu kegemukan/obesitas. Minum air putih yang banyak setiap
hari, dan jangan lupa sempatkan berolahraga setidaknya 2,5 jam setiap minggu.
1. Daun Salam
Mengapa Daun Salam dapat mengobati Hipertensi atau tekanan darah tinggi, hal
ini disebakan karena Daun Salam mengandung minyak asiri (sitral, eugenol), tanin dan
flavonoida, yang sangat bermanfaat untuk mengobati Darah Tinggi, selain itu daun salam
juga dapat digunakan untuk mengobati kencing manis, asam urat, mengatasi diare, gatal-
gatal dan menurunkan kadar kolesterol. Bagian tanaman yang digunakan selain daun juga
batang, akar dan buahnya juga dapat digunakan untuk pengobatan.
2. Bawang putih
Anda dapat menambahkan bawang putih segar ke sejumlah resep makanan favorit
Anda. Jika rasa bawang putih terlalu kuat untuk Anda, Anda bisa memanggangnya
terlebih dulu. Dan jika Anda sama sekali anti makan bawang putih, Anda bisa
mendapatkan bawang putih dalam bentuk suplemen obat.
3. Jahe
Jahe dikenal sebagai obat darah tinggi herbal karena dapat membantu mengontrol
tekanan darah dengan meningkatkan sirkulasi darah dan mengendurkan otot-otot sekitar
pembuluh darah. Anda dapat menambahkan irisan jahe segar ke sejumlah resep sup atau
mie favorit Anda. Atau, Anda bisa menambahkan potongan jahe ke dalam teh hangat
untuk selingan waktu ngemil sore.
4. Kayu manis
Kayu manis adalah rempah dapur lain yang dapat menurunkan tensi tekanan
darah Anda. Mengonsumsi kayu manis setiap hari telah terbukti menurunkan tekanan
darah pada penderita diabetes. Sertakan kayu manis dalam menu makan Anda dengan
menaburkan bubuk kayu manis pada sereal sarapan, oatmeal, dan bahkan dalam kopi
Anda.
5. Kapulaga
Kapulaga adalah rempah asli India yang biasanya digunakan untuk memasak kari,
dan telah dikenal sebagai obat darah tinggi herbal. Sebuah studi menemukan bahwa
peserta yang diberikan kapulaga bubuk setiap hari selama beberapa bulan mengalami
penurunan drastis pada pembacaan tekanan darah mereka. Anda dapat menyertakan biji
kapulaga utuh atau bumbu jadinya ke dalam rendaman ayam ungkep, sup, dan minuman.
6. Omega 3
Asam lemak omega-3 adalah asam lemak esensial yang ditemukan pada ikan
berminyak seperti salmon dan tuna, dan beberapa makanan nabati. Penelitian
menunjukkan bahwa omega-3 dapat digunakan sebagai obat darah tinggi herbal untuk
membantu menurunkan tekanan darah, meskipun efek penurunan tekanan darah
tergolong kecil.
Untuk mencapai efek penurunan tensi yang cukup berpengaruh, Anda perlu
mengonsumsi suplemen omega-3 yang lebih tinggi diperlukan, tapi dosis tinggi dapat
menyebabkan peningkatan risiko perdarahan pada orang-orang yang rentan. Ini termasuk
orang-orang dengan gangguan perdarahan atau yang sedang mengambil obat-obatan
seperti warfarin (Coumadin), aspirin, atau ginkgo.
7. Asam amino
8. Magnesium
Magnesium sebagai obat darah tinggi herbal dikenal mampu menurunkan tensi
darah, walau hanya berdampak kecil. Magnesium khususnya bermanfaat untuk orang
dengan tekanan darah tinggi yang kekurangan magnesium, dan infus magnesium sulfat
umumnya diberikan untuk mengatasi preeklampsia dan eklampsia pada kehamilan.
9. Kopi hijau
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
Observasi
Evaluasi:
a. Persiapan
b. Proses
c. Hasil
Penyajian Hasil Kegiatan
BAB IV
HASIL OBSERVASI
A. Struktur
1. Petugas Penyuluhan
a. Moderator
b. Leader
Hasil observasi menunjukkan bahwa penyaji telah mampu menyampaikan atau
menyajikan materi penyuluhan dengan baik. Penyaji telah mampu menguasai
materi penyuluhan dengan baik.
c. Fasilitator
d. Observer
e. Peserta
Hasil observasi menunjukkan bahwa peserta hadir tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Selama jalannya penyuluhan peserta nampak fokus dan
memperhatikan materi yang dijelaskan.
f. Notulen
Notulen mampu membuat SAP dan mempersiapan segala yang terkait dengan
tugas notulen. Mampu membuat laporan hasil penyuluhan.
g. Dokumentasi
Selama jalannya penyuluhan itu ada pendokumentasian dengan kamera oleh
petugas dokumentasi.