Anda di halaman 1dari 2

NAMA : JAMIATI

NIM : 16010015

PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN BENCANA

A. Peran dalam Pencegahan Primer


1. Mengenali instruksi ancaman bahaya;
2. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan saat fase emergency (makanan, air, obat-
obatan, pakaian dan selimut, serta tenda)
3. Melatih penanganan pertama korban bencana.
4. Berkoordinasi berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan, palang merah
nasional maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan
dan simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana kepada masyarakat
B. Peran Perawat dalam Keadaan Darurat (Impact Phase)
Biasanya pertolongan pertama pada korban bencana dilakukan tepat setelah
keadaan stabil. Setelah bencana mulai stabil, masing-masing bidang tim survey mulai
melakukan pengkajian cepat terhadap kerusakan-kerusakan, begitu juga perawat sebagai
bagian dari tim kesehatan.
Perawat harus melakukan pengkajian secara cepat untuk memutuskan tindakan
pertolongan pertama. Ada saat dimana ”seleksi” pasien untuk penanganan segera
(emergency) akan lebih efektif. (Triase ). Macam-macam Triase:
1. Merah — paling penting, prioritas utama. keadaan yang mengancam kehidupan
sebagian besar pasien mengalami hipoksia, syok, trauma dada, perdarahan internal,
trauma kepala dengan kehilangan kesadaran, luka bakar derajat I-II
2. Kuning — penting, prioritas kedua. Prioritas kedua meliputi injury dengan efek
sistemik namun belum jatuh ke keadaan syok karena dalam keadaan ini sebenarnya
pasien masih dapat bertahan selama 30-60 menit. Injury tersebut antara lain fraktur
tulang multipel, fraktur terbuka, cedera medulla spinalis, laserasi, luka bakar derajat II
3. Hijau — prioritas ketiga. Yang termasuk kategori ini adalah fraktur tertutup, luka bakar
minor, minor laserasi, kontusio, abrasio, dan dislokasi
4. Hitam — meninggal. Ini adalah korban bencana yang tidak dapat selamat dari bencana,
ditemukan sudah dalam keadaan meninggal
C. Peran Perawat di dalam Posko Pengungsian dan Posko Bencana
1. Memfasilitasi jadwal kunjungan konsultasi medis dan cek kesehatan sehari-hari
2. Tetap menyusun rencana prioritas asuhan keperawatan harian
3. Merencanakan dan memfasilitasi transfer pasien yang memerlukan penanganan
kesehatan di RS
4. Mengevaluasi kebutuhan kesehatan harian
5. Memeriksa dan mengatur persediaan obat, makanan, makanan khusus bayi, peralatan
kesehatan
6. Membantu penanganan dan penempatan pasien dengan penyakit menular maupun
kondisi kejiwaan labil hingga membahayakan diri dan lingkungannya berkoordinasi
dengan perawat jiwa
7. Mengidentifikasi reaksi psikologis yang muncul pada korban (ansietas, depresi yang
ditunjukkan dengan seringnya menangis dan mengisolasi diri) maupun reaksi
psikosomatik (hilang nafsu makan, insomnia, fatigue, mual muntah, dan kelemahan
otot)
8. Membantu terapi kejiwaan korban khususnya anak-anak, dapat dilakukan dengan
memodifikasi lingkungan misal dengan terapi bermain.
9. Memfasilitasi konseling dan terapi kejiwaan lainnya oleh para psikolog dan psikiater
10. Konsultasikan bersama supervisi setempat mengenai pemeriksaan kesehatan dan
kebutuhan masyarakat yang tidak mengungsi
D. Peran Perawat dalam Fase Post Impact
1. Membantu masyarakat untuk kembali pada kehidupan normal melalui proses
konsultasi atau edukasi
2. Membantu memulihkan kondisi fisik yang memerlukan penyembuhan jangka waktu
yang lama untuk normal kembali bahkan terdapat keadaan dimana kecacatan terjadi
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/INJ/article/download/6635/5429

https://www.coursehero.com/file/20124660/Peran-dalam-Pencegahan-Primer/

Anda mungkin juga menyukai