Anda di halaman 1dari 16

POTENSI DAN ANALISA KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN MINYAK

NILAM SEBAGAI ALTERNATIF PELUANG BERWIRAUSAHA DI


KABUPATEN PASURUAN
Misbach Munir1) Khafizh Rosyidi2)
1)
Fakultas Teknik Universitas Yudharta Pasuruan
Email : suratfakultas@gmail.com
2)
Fakultas Teknik Universitas Yudharta Pasuruan
Email: fakultasteknik@yahoo.co.id

Abstrak

Berbicara tentang komoditas ekspor nonmigas, minyak atsiri dari nilam merupakan salah
satu andalan. Bahkan negeri kita tercatat sebagai pengekspor minyak nilam terbesar di
dunia. Meski populer di pasar internasional, anehnya minyak atsiri nilam kurang akrab di
telinga kita. Apalagi masih sedikit yang mengenal sosok tanaman nilam dengan baik.
Padahal ini peluang bisnis di masa depan. Komoditas nilam (Pogostemon cablin)
merupakan tanaman yang menghasilkan minyak atsiri dengan nilai ekonomi di pasaran luar
negeri sangat baik, mengingat negara penghasil komoditas ini hanya beberapa negara saja
dan salah satunya yang terbesar adalah Indonesia. Dengan demikian pengembangan
komoditas ini merupakan langkah strategis dalam menumbuh-kembangkan sektor
agroindustri di Indonesia. Oleh karena itu budidaya tanaman nilam ini perlu diupayakan
dengan dukungan teknologi pengolahan (destilasi) yang lebih efisien dan berkualitas agar
mempunyai daya saing dan lebih efisien serta lebih ekonomis dibandingkan dengan sistem
konvensional yang ada. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
akan menjadi fokus penelitian ini, antara lain 1)Bagaimana teknik destilasi (penyulingan)
yang dilakukan oleh unit usaha tani nilam di Desa Sekarmojo Kecamatan Purwosari
Kabupaten Pasuruan.2)Apakah usaha pengolahan minyak di Desa Sekarmojo Kecamatan
Purwosari Kabupaten Pasuruan nilam benar-benar merupakan komoditas yang menjanjikan
secara financial. Dari table dan kurva peramalan permintaan produk dan penawaran harga
di atas dapat disimpulkan bahwa selama 5 tahun ke depan dari tahun 2009 sampai tahun
2013 akan terjadi peningkatan permintaan produk dan penawaran harga produk sebesar
13,66% setiap tahunnya. Sedangkan penawaran harga juga menunjukkan adanya peningkata
rata-rata sebesar 9,63%. Untuk itu peluang usaha pengolahan minyak nilam ini memiliki
peluang yang cukup besar ditinjau dari permintaan pasar. Berdasarkan evaluasi hasil
perhitungan, dapat di ketahui jangka waktu pengembalian investasi pada usaha pendirian
pngolahan minyak nilam ini adalah selama 1 tahun 5 bulan 18 hari, lebih kecil dari pada
masa pengembalian investasi yang di tetapkan yaitu selama 5 tahun, sehingga di lihat dari
analisa Payback Period (PP) dan Break Event Point (BEP) ini layak untuk di realisasikan

Kata Kunci : Minyak atsiri nilam, Destilasi, Payback Period, BEP, Kelayakan

1
I PENDAHULUAN mengembangkan usaha komoditas ini.
Minyak nilam mempunyai prospek usaha
Latar Belakang
yang cerah mengingat komoditas ini di
Berbicara tentang komoditas ekspor
Amerika dan Eropa bisa mencapai harga
nonmigas, minyak atsiri dari nilam
USD ($) 50 per kilogramnya, yang terutama
merupakan salah satu andalan. Bahkan
dimanfaatkan sebagai bahan baku industri
negeri kita tercatat sebagai pengekspor
pembuatan minyak wangi (sebagai pengikat
minyak nilam terbesar di dunia. Meski
bau atau fixative parfum) dan kosmetik.
populer di pasar internasional, anehnya
Namun minyak nilam juga bisa
minyak atsiri nilam kurang akrab di telinga
dimanfaatkan untuk bahan anti-septik, anti-
kita. Apalagi masih sedikit yang mengenal
jamur, anti-jerawat, obat eksim dan kulit
sosok tanaman nilam dengan baik. Padahal
pecah-pecah, serta berbagai jenis kegunaan
ini peluang bisnis di masa depan.
lainnya sesuai kebiasaan masyarakat di
Komoditas nilam (Pogostemon cablin)
negara pemakai.
merupakan tanaman yang menghasilkan
Di Jawa Timur, tanaman nilam
minyak atsiri dengan nilai ekonomi di
telah dikembangkan di beberapa daerah
pasaran luar negeri sangat baik, mengingat
seperti Kabupaten Malang dan Kabupaten
negara penghasil komoditas ini hanya
Pasuruan, baik oleh swasta maupun melalui
beberapa negara saja dan salah satunya
dukungan Dinas terkait (misalnya: Dinas
yang terbesar adalah Indonesia. Dengan
Koperasi & UKM dan Dinas Perindag)
demikian pengembangan komoditas ini
dengan pertumbuhan yang cukup
merupakan langkah strategis dalam
memuaskan. Oleh karena itu budidaya
menumbuh-kembangkan sektor
tanaman nilam ini perlu diupayakan dengan
agroindustri di Indonesia.
dukungan teknologi pengolahan (destilasi)
Menurut Dr. H. Roni Kastaman, Ir.,
yang lebih efisien dan berkualitas agar
MT., seorang peneliti dari LPM Dinas
mempunyai daya saing dan lebih efisien
Koperasi dan UKM Jawa Barat,
serta lebih ekonomis dibandingkan dengan
menyatakan bahwa hampir sekitar 90 %
sistem konvensional yang ada.
pasokan minyak nilam dunia (± 1.500 ton)
Rumusan Masalah
adalah berasal dari Indonesia terutama dari
Berdasarkan latar belakang di atas,
daerah Propinsi Aceh. Namun dengan
ada beberapa hal yang menjadi rumusan
memburuknya situasi keamanan di Propinsi
masalah yang akan menjadi fokus
Aceh pada akhir-akhir ini, pasokan minyak
penelitian ini, antara lain :
nilam Indonesia juga ikut berkurang.
1. Bagaimana teknik destilasi
Sehingga situasi ini membuka peluang bagi
(penyulingan) yang dilakukan oleh
daerah-daerah lain di Indonesia untuk

2
unit usaha tani nilam di Desa perkiraan bahwa proyek akan dapat atau
Sekarmojo Kecamatan Purwosari tidak dapat menghasilkan keuntungan atau
Kabupaten Pasuruan? manfaat bila telah dioperasikan.
2. Apakah usaha pengolahan minyak di
Desa Sekarmojo Kecamatan Purwosari
Alat Ukur pada Kelayakan Usaha
Kabupaten Pasuruan nilam benar-
Alat ukur pada studi kelayakan
benar merupakan komoditas yang
ditentukan oleh beberapa aspek. Dalam
menjanjikan secara financial?
studi kelayakan ditentukan aspek-aspek
Tujuan Penelitian
apa saja yang akan ditelaah. Dalam
Berdasarkan rumusan masalah di
pembahasan ini ditekankan pada aspek
atas, maka tujuan penelitian ini adalah
pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek
sebagai berikut :
finansial dan aspek sosial ekonoi dan
1. Memberikan rekomendasi guna
dampak lingkungan.
perbaikan teknis dan sistem
Aspek Pemasaran
penyulingan minyak nilam yang baik
Produk yang dihasilkan oleh
dan optimal bagi usaha tani nilam di
wirausaha adalah barang atau jasa yang
Desa Sekarmojo Kecamatan Purwosari
akan dipergunakan atau dibeli oleh
Kabupaten Pasuruan
masyarakat. Oleh sebab itu sebelum
2. Membuat analisa kelayakan finansial
menentukan produk apa yang akan
sebagai suatu pertimbangan dalam
dihasilkan, maka seorang wirausaha harus
melakukan suatu perencanaan bisnis
mengetahui kondisi pasar terhadap barang
sesuai dengan pendekatan ilmiah untuk
dan jasa yang ditawarkan dan mengetahui
mewujudkan tata kelola usahatani
kebutuhan permintaan dan penawaran,
pengolahan minyak nilam yang lebih
kejelasan informasi tentang- persaingan,
baik
informasi tentang perkembangan harga,
saluran distribusi dan rencana pemasaran
II. KAJIAN PUSTKA
dari produk tersebut.
Pengertian Kelayakan Usaha
a. Permintaan dan Penawaran
Menurut Suad Husnan dan
Menurut konsep dari Dahl dan
Suwarsono Muhammad (2000:4) :
Hammond (1977), bahwa harga itu
“Analisa Kelayakan adalah penelitian
ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
tentang dapat atau tidaknya suatu proyek
penawaran yang bekerja di pasar.
(biasanya merupakan proyek investasi)
Permintaan menurut Kolter (1990)
dilaksanakan dengan berhasil“. Yang
adalah keinginan akan produk yang
dimaksud layak atau tidaknya disini adalah
spesifik yang didukung oleh kemampuan

3
dan esediaan untuk membelinya. semakin menjauhi pola data. Secara
Kekuatan permintaan sangat bergantung matematis rumus fungsi peramalan
pada harga. metode ini adalah sebagai berikut.
b. Pasar dan Analisis Persaingan X  ...  X  X
F t 1
 i  N 1 t 1 t

Dahl dan Hammond (1977), pasar N


adalah sebagai suatu lingkungan atau (1)
ruang tempat kekuatan permintaan dan Dimana :
penawaran bekerja untuk menentukan X 1
= Data pengamatan periode i
atau memodifikasi harga sehingga
N = Jumlah deret waktu yang
terjadi pertukaran kepemilikan barang
digunakan
dan jasa serta adanya fakta kegiatan fisik
dan institusional.Sedangkan menurt
F t 1
= Nilai peramalan periode

t+1
Kolter (2000), pasar terdiri dari semua
pelanggan potensial yang mempunyai Apek Teknis
Aspek Teknis dan operasi
kbutuhan atau keinginan tertentu yang
merupakan lanjutan dari aspek
mungkin tersedia dan mampu
pemasaran. Menurut Yacob Ibrahim
melibatkan diri dalam suatu pertukaran
(2003:118), aspek teknis adalah aspek
guna memuaskan kebutuhan atau
yang berhubungan dengan pembangunan
keinginan tersebut.
dari proyek yang direncanakan, baik
c. Mengukur dan Meramal Permintaan
dilihat dari faktor lokasi, luas produksi,
Apabila perusahaan menemukan suatu
penggunaan teknologi (mesin/peralatan)
pasar yang menarik, maka ia perlu
maupun keadaan lingkungan yang
mengestimasi besar pasarnya pada masa
berhubungan dengan proses produksi.
yang akan dating dengan cermat.
1.Penentuan Lokasi Usaha
Perusahaan akan kehilangan sejumlah
Penentuan lokasi usaha adalah suatu
laba karena terlalu besar atau terlalu
sikap yang lakukan untuk menentukan
kecil mengestimasi besarnya pasar.
tempat di mana suatu perusahaan akan
Moving average pada suatu periode
melakukan proses produksi. Penentuan
merupakan peramalan untuk satu
lokasi usaha akan dihadapi oleh
periode ke depan dari periode rata-rata
pengusaha pada saat baru atau akan
tersebut. Persoalan yang timbul dalam
mendirikan, me-relokasi atau akan
penggunaan metode ini adalah dalam
melakukan expansi (memperluas usaha).
menentukan nilai t (waktu) atau periode
Untuk menentukan lokasi yang akan
perata-rataan. Semakin besar nilai t
digunakan sebagai tempat membangun
maka peramalan yang dihasilkan akan
fasilitas produksi yang dibutuhkan

4
terdapat beberapa teknik/metode, antara Tabel 1. Metode Pembobotan Faktor
Lokasi
lain :
- teknik pembobotan faktor lokasi (0 -
Nilai
100)
(location faktoring technique)
Bobot Lokasi Lokasi
Untuk menggunakan metode ini Faktor Lokasi (n) 1 2
prosedur yang perlu dilakukan adalah (i) (ii)
Kedekatan
pertama dengan mengidentifikasi faktor- dengan bahan 0,xx xx xx
baku
faktor yang dianggap penting untuk
mengambil kputusan tentang lokasi. Kedekatan 0,xx xx xx
dengan sumber
Kemudian setiap faktor diberi bobot yang air
nilainya mulai 0 (nol) samapi 1 (satu), di
Kondisi jalur 0,xx xx xx
mana besarnya bobot tersebut transportasi
mencerminkan tingkat kepentingan dari Kedekatan 0,xx xx xx
masing-masing faktor tersebut, dan dengan bahan
bakar
dengan demikian faktor yang bobotnya
Kedekatan 0,xx xx xx
lebih besar menunjukkan faktor tersebut
dengan
lebih diperhitungkan dibandingkan konsumen
- teknik pusat gravitasi (center of
dengan faktor lain yang nilai/bobotnya
gravity technique)
lebih kecil. Teknik pusat gravitasi pada
Langkah selanjutnya adalah menilai dasarnya digunakan untuk menentukan
keadaan faktor-faktor yang dianggap pusat ditribusi yang melayani beberapa
penting sesuai dengan keadaan yang lokasi usaha dengan biaya distribusi
dianggap penting sesuai dengan keadaan yang paling rendah. Karena secara
yang ada pada setiap alternative lokasi. umum, besarnya biaya transportasi
Besarnya nilai yang diberikan antara 0 sangat tergantung dari dekat atau
sampai 100 untuk setiap faktor, jauhnya jarak yang harus ditempuh,
tergantung dari kemenarikan faktor-faktor jumlah beban yang harus diangkut, dan
tersebut pada lokasi tertentu waktu tempuh.
dibandingkan dengan lokasi yang lain dan Titik koordinat untuk lokasi dari
kemudian seluruh nilai tersebut dikalikan fasilitas yang baru dihitung dengan
dengan bobot dari masing-masing faktor. menggunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah nilai tertimbang dari setiap lokasi
X    X iW i  / W i

alternative menunjukkan tingkat


(2)
kelayakan lokasi tersebut dibandingkan
dengan yang lain.
Y  Y iW i  / W i

5
Dimana : memprduksi lebih awal. Proses poduksi
X, Y = Titik koordinat dari fasilitas ini dilakukan perusahaan bila kebutuhan
yang baru pada puat gravitasi spesifik konsumen yang akan datang

X ,Y = Titik koordinat fasilitas yang tidak diketahui dan kemungkinan untuk


1 1

I yang ada memesan kembali sulit diperkirakan,

= Beban yang perlu sehingga akibatnya setiap pesanan baru


W 1
akan ditangani sebagai unit tunggal
didistribusikan dari fasilitas
(sebagai satu pekerjaan).
2.Proses Produksi
3) Proses produksi kelompok (Batch
Menurut Schroeder (1990) ada 3
Process)
struktur aliran proses produksi yang dapat
Perbedaan utama proses produksi
diplih oleh suatu perusahaan, yaitu proses
kelompok dengan proses produksi
produksi proyek, proses produksi
lainnya adalah pada volume yang lebih
intermitten dan proses produksi lini.
besar karena pada proses produksi
Sedangkan menurut Krawjeski (1999)
borongan produk atau jasa yang sama
membedakan struktur aliran proses
atau serupa akan dlakukan secara
produksi yang merupakan satu kesatuan
berulang-ulang.
rangkaian yang dibagi menjadi 5, yaitu :
4) Proses produksi garis (Line Proces)
Proses produksi garis ini berada di
1) Proses produksi proyek
antara proses produksi kelompok dan
Proses produksi proyek adalah proses
proses produksi kontineous. Pada
produksi yang tidak mempunyai urutan
proses produksi ini volume
yang pasti, artinya urutan proses
produksinya tinggi, dan produk atau
pembuatan produk untuk proyek yang
jaa tertandarisasi, dimana sumber daya
satu berbeda dengan yaing lain. Proses
cadangan diorganisasikan disekitar
produksi ini biasanya digunakan untuk
produk atau jasa.
membuat suatu proyek yang unik atau
5) Proses produksi terus menerus
produk yang ukurannya besar dan berat,
(Contineous Proces)
seperti jembatan, kapal laut, seni
Proses produksi teru menerus
pertunjukan, dll.
mempunyai volume produksi yang
2) Proses produksi borongan/pesanan (Job
sangat tinggi, produksi yang terstandar
Proces)
dengan aliran garis yang kaku.
Proses produksi borongan adalah proses
Penamaan proses produksi teru
produksi yang dilakukan berdasarkan
menerus dibuat atas dasar aliran bahan
pesanan yang masuk dari konsumen
baku selama proses.
sehingga perusahaan tidak akan

6
2. Flow Chart/Diagraท Alir Produksi 3. Penentuan Kapasitas Operasi
Kapasitas operasi/pelayanan harus
Peta kerja adalah suatu alat yang
relevan dengan poteni pasar dan prediki
digunakan untuk menggambarkan
permintaan, sehingga tidak terjadi
kegiatan kerja secara matematis dan jelas
kelebihan atau kekurangan sumberdaya
guna menganalisa proses kerja dari awal
untuk jasa pelayanan sehingga tercapai
sampai akhir. Melalui suatu peta kerja
keuntungan yang optimal.
kita dapat mengumpulkan informasi-
4. Bahan Baku
informasi yang diperlukan untuk
Kegiatan perusahaan mempunyai
memperbaiki metode kerja. Hampir
hubungan yang sangat erat dengan
semua langkah atau kejadian dalam suatu
kegiatan produksi. Perusahaan
proses akan terjadi elemen-elemen kerja
mengadakan kegiatan produksi untuk
seperti operasi, transportasi, pemeriksaan,
memenuhi kebutuhan pasar. Untuk
menunggu dan menyimpan. Untuk
mengadakan kegiatan produksi harus
maksud tertentu di atas digunakan
ada bahan baku. Oleh karena itu di
berbagai macam simbol untuk
dalam dunia usaha masalah bahan baku
menggambarkan masing-masing
merupakan masalah yang sangat
aktivitas.
penting. Agar jangan sampai terjadi
Peta aliran produksi/operasi adalah
keterlambatan bahan baku, maka harus
peta kerja yang akan menggambarkan
diadakan penentuan persediaan bahan
urutan kerja dengan jalan membagi
baku secara baik. Persediaan bahan baku
pekerjaan tersebut menjadi elemen-
sebagai kekayaan perusahaan memiliki
elemen operasi secara detail. Disini
peranan penting di dalam operasi bisnis
tahapan proses kerja harus diuraikan
dalam pabrik” (Yamit, 1998 : 216).
secara logis dan matematis. Akhir produk
Bahan baku merupakan faktor utama di
atau aktivitas sehingga analisa perbaikan
dalam perusahaan untuk menunjang
dari masing-masing operasi kerja secara
kelancaran proses produksi, baik
keseluruhan dapat dilakukan. Beberapa
perusahaan dalam perusahaan besar
kegunaan dari pada peta proses
maupun perusahaan kecil.
operasi/produksi adalah sebagai berikut:
Cara penyelenggaraan persediaan
1) Mengetahui kebutuhan mesin dan
peralatannya. bahan baku berbeda-beda untuk setiap
2) Sebagai alternatif untuk memperbaiki perusahaan, baik dalam jumlah unit
prosedur kerja yang sedang persediaan bahan baku yang ada dalam
dijalankan.
3) Sebagai perbaikan metode yang telah perusahaan, waktu penggunaannya,
dilaksanakan sehingga lebih efektif maupun jumlah biaya untuk membeli
dan efisien.

7
bahan baku tersebut. Paling sedikit ada a. Organisasi Line/Garis
tiga alasan perlunya persediaan bahan Organisasi lni adalah organisasi yang
baku bagi perusahaan, yaitu (Yamit, semata-mata memiliki hubungan
1998 : 216): 1) Adanya unsur wewenang lini dalam organisasinya.
ketidakpastian permintaan (permintaan Organisasi seperti ini merupakan bentuk
yang mendadak), 2) Adanya unsur organisasi yang berskala kecil dengan
ketidakpastian pasokan dari supplier, 3) sedikit jumlah karyawan yang belum
Adanya unsur ketidakpastian tenggang atau sedikit memiliki spesialisasi.
waktu. b. Organisasi Lini dan Staff
Untuk menghadapi ketiga unsur Tipe organisasi seperti ini, asas kesatuan
ketidakpastian tersebut, pihak komando tetap dipertahankan.
perusahaan harus mampu Pelimpahan wewenang berlangsung
mengantisipasinya. Antisipasi tersebut secara vertical dan sepenuhnya dari
berkaitan erat dengan tujuan pimpinan tertinggi kepada unit
diadakannya persediaan bahan baku, bawahanya.
yaitu (Yamit, 1998: 216): c. Organisasi Fungsional
1) Untuk memberikan layanan yang Organisai fungional disusun

terbaik pada pelanggan, berdasarkan sifat dan macam-macam

2) Untuk memperlancar proses produksi, fungi yang harus dilaksanakan. Masalah

3) Untuk mengantisipasi kemungkinan pembagian kerja mendapat perhatian

terjadinya kekurangan persediaan yang sungguh-sungguh. Pucuk pimpinan

(stock out), mendelegasikan wewenang kepada

4) Untuk menghadapi fluktuasi harga. manajer dibawahnya dan

Aspek Organisasi dan Manajemen meneruskannya kepada pelaksana,

Yang dinilai dalam aspek ini adalah hanya mengenai tuga-tuga tertentu saja.

para pengelola data usaha dan truktur Dengan demikian para bawahan akan

organisasi yang ada. Proyek yang mendapat perintah dari beberapa

dijalankan akan berhasil apabila dijalankan atasannya yang masing-masing

oleh orang-orang yang professional, mulai menguasai suatu keahlian tertentu dan

dari merencanakan, melaksanakan sampai bertanggungjawab sepenuhnya atas

dengan mengendalikannya agar tidak bidangnya masing-masing.

terjadi penyimpangan. Dmikian pula d. Organisasi Lini Staff dan Fungsional


Organisasi ini merupakan kombinasi
dengan struktur organisasi yang dipilih
dari ketiga tipe, yaitu: organisasi lini,
harus dengan bentuk dan tujuan usahanya.
staff dan fungsional. Tipe ini biasanya
Bentuk-bentuk dari organisasi:
diterapkan pada organisai besar dan

8
kompleks, pada tingkat dewan direksi dipertimbangkan adalah bagaimana
diterapkan tipe organisasi lini dan staff, seorang pengusaha dapat mengambil
sedangkan pada tingkat madya keputusan berapa minimal perusahaan
diterapkan tipe organisasi fungsional. harus berproduksi agar tidak mendapat
kerugian. Investasi yang dilakukan dalam
Aspek Hukum berbagai bidang usaha, sudah barang tentu
Dalam aspek ini yang akan dibahas
memerlukan sejumlah modal (uang),
adalah masalah kelengkapan dan keabsahan
disamping keahlian lainnya. Untuk
dokumen perusahaan, mulai dari bentuk
pertama kali modal digunakan untuk biaya
badan usaha ke ijin-ijin yang dimiliki.
pra-investasi dan aktiva tetap seperti,
Bagi peneliti studi kelayakan usaha,
pengurusan ijin-ijin, pembelian tanah,
dokumen yang perlu diteliti keabsahan,
pendirian bangunan atau gedung,
kesempurnaan dan keasliannya meliputi
pembelian mesin-mesin sampai dengan
badan hokum, ijin-ijin yang dimiliki,
biaya operasi pada saat usaha tersebut
sertifikat tanah dan dokumen lainnya yang
dijalankan. Besarnya modal untuk
mendukung kegiatan tersebut. Kegagalan
investasi yang diperlukan tergantung dari
dalam aspek ini akan berakibat tidak
jenis usaha yang akan dijalankan.
sempurnanya hasil penelitian atau dengan
Perhitungan terhadap besarnya kebutuhan
kata lain apabila ada dokumen yang tidak
investasi yang perlu dilakukan sebelum
sah dan tidak sempurna pasti akan
investasi dilakukan.
menimbulkan masalah dikemudian hari.
Untuk memenuhi kebutuhan
Dalam pendirian usaha ini terdapat
investasi, modal dapat dicari dari berbagai
beberapa perjanjian yang harus dilalui,
sumber dana yang ada. Sumber dana yang
yaitu :
dicari dapat dipilih, apakah dengan modal
a. Surat permohonan
sendiri atau modal pinjaman.
b. KTP pemimpin
Penelitian dalam aspek ini dilakukan
c. Akte pendirian perusahaan dari
untuk menilai biaya-biaya apa saja yang
notaries setempat (bagi yang berbadan
akan dihitung dan seberapa besar biaya-
hukum)
biaya yang akan dikeluarkan.
d. Nomor Waib Pajak Pereorangan dari
a. Biaya dan Pendapatan
kantor pajak setempat (NPWP)
1. Biaya Investasi
e. Surat Ijin Tempat Usaha (SITU)
Dalam menentukan jumlah dan investasi
f. Surat keterangan lokasi
secara keseluruhan disesuaikan dengan
Aspek Finansial
aspek teknis produksi :
Dalam studi kelayakan suatu usaha
yang perlu diperhatikan dan

9
a. Tanah, luas tanah yang diperlukan 2. Biaya Operasional
disesuaikan dengan luas tanah yang Biaya operasional adalah biaya yang
diperlukan dalam aspek teknis, baik dikeluarkan untuk membayar
untuk bangunan gedung, kantor, kewajibanyang harus dibayar selama
gudang dan lain sebagainya. Jumlah mengoperasikan usaha. Biaya yang
dana yang diperlukan untuk harus dikeluarkan antara lain: upah
pengadaan tnah disesuaikan dengan tenaga kerja, pembayaran rekening
harga yang berlaku. listrik, telephon, dan biaya pemelharaan
b. Gedung, gedung yang diperlukan selama operasi berlangsung.
dalam hal ini adalah untuk bangunan 3. Pendapatan Sebelum Pajak (Earning
pabrik, kantor, gudang dan lain Before Tax/EBT)
sebagaiya. Untuk menilai biaya EBT adalah pendapatan yang diperoleh
gedung untuk bangunan pabrik dari penjualan produk atau jasa
tergantung paa aspek produksi, kemudian dikurangi dengan biaya
apakah satu lantai atau dua lantai, operasional yang dikeluarkan.
hal ini disesuaikan dengan proses 4. Pendapatan Sedudah Pajak (Earning
produksi. After Tax/EAT)
c. Mesin, mesin yang digunakan juga EAT adalah EBT dikurangi pajak
diesuaikan dengan aspek produksi penghasilan. Dalam penilaian investasi,
apaka menggunakan mesin yang pendapatan yang dipakai dalam
mempunyai teknologi tinggi atau perhitungan adalah pendapatan setelah
tidak. Bermacam-macam mesin pajak (EAT).
yang dipakai dalam proses produksi b. Depresiasi
tentu telah dinilai dalam aspek Untuk menjaga kontinuitas kegiatan
produksi. usaha dari proyek yang direncanakan
d. Peralatan, untuk memenuhi biaya perlu dihitung besarnya biaya
peraltan, diesuaikan dengan jenis penyusutan pada setiap tahun. Sebuah
dan jumlah peralatan yang perusahaan yang sehat pada umunya
diperlukan dan dihitung dalam haga mempunyai cadangan
yang berlaku. penyusutan/depresiasi untuk menjaga
e. Biaya lainnya, seperti biaya kontinuitas dari kegiatan usaha
peralatan lain yang berhubungan disamping menjaga kualitas serta untuk
dengan pengembangan proyek. memudahkan dalam mengikuti
perubahan asset dengan adanya
perubahan teknologi.

10
1) Perhitungan Bunga Series. Di mana analisis Time Series ini
2) Pajak Penghasilan adalah analisis untuk meramalkan nilai
3) Komponen Aliran Kas yang akan datang dengan bantuan dari
4) AnalisaKriteria data-data sebelumnya.
Adapun metode yang dapat BEP terjadi pada titik persilangan antara
digunakan untuk mengetahui apakah garis penghasilan penjualan dan garis
investasi yang akan dilakukan layak atau total biaya.
tidak adalah dengan menggunakan Rumus matematika untuk menentukan
BEP adalah :
metode payback period. Metode payback
Total Biaya Tetap
period adalah suatu periode yang Total Biaya
BEP
Variabel
diperlukan untuk menutup kembali (Rp) = 1 - Total Biaya
pengeluaran investasi dengan Penjualan
menggunakan aliran kas (cash flow). Total Biaya Tetap
BEP Harga jual/unit –
Metode payback period ini (unit) = Biaya variable/unit
merupakan rasio antara initial cash
investment dan cash flow yang hasilnya
Aspek Sosial Ekonomi dan Dampak
merupakan satuan waktu. Selanjutnya
Lingkungan
nilai rasio ini dibandingkan dengan Dalam menjalankan usahanya
maximum payback period yang dapat seorang usahawan harus melakukan analisis
diterima. dampak lingkungan (ANDAL) dan analisis
Untuk itu yang biasanya dilakukan sosial (ANSOS), agar mudah beradaptasi
oleh banyak pengusaha sukses adalah dengan lingkungan usahanya dan lebih
dengan menggunakan analisis titik impas lanjut untuk menjaga kelangsungan
(break event point). Analisis break event usahanya. ANDAL dan ANSOS sangat
point (BEP) adalah analisis sederhana dibutuhkan oleh pengusaha dalam membuat
untuk membuat keputusan manajerial perencanaan usaha dalam bentuk apapun.
tanpa melakukan penelitian secara rumit. Analisis ANDAL dan ANSOS merupakan
Dalam analisis ini manajer/seorang suatu hal yang sangat berpengaruh besar
pengusaha hanya cukup mendapatkan terhadap lingkungan dimana seorang
sedikit data seperti biaya tetap, biaya pengusaha akan membuka tempat usahanya
variable, dan haga jual. (Yogi: 2004). dan sekaligus membuat dan menentukan
Selain dengan menggunakan strategi perencanaan dalam pengambilan
pendekatan analisis BEP, Yogi (2004), keputusan.
juga memberikan alternalif pendekatan
lain dengan menggunakan analisi Time

11
III METODOLOGI PENELITIAN perencanaan produksi dan pengendalian
persediaan.
Rancangan Penelitian
Data
Untuk mendapatkan data yang
Data adalah informasi yang berupa angka
sesuai maka dilakukan strategi mengatur
tentang karakteristik (cir-ciri kasus) suatu
lokasi penelitian agar diperoleh data yang
populasi. Data pada penelitian ini berupa
valid sesuai dengan karakteristik variable
data primer dan data sekunder.
dan tujuan penelitian.
Populasi
Populasi adalah keseluruhan unit yang
Tabel 2. Rancangan Penelitian
Uraian Penjelasan menjadi obyek kegiatan penelitian.
Sumber data Data primer dan data Populasi dalam penelitian ini adalah
sekunder
Pendekatan riset Survey seluruh bagian dari unit usaha tani
Instrumen riset Interview, pengolahan minyak nilam termasuk para
dokumentasi dan
observasi petani nilam di Desa Sekarmojo
Pengolahan data Uji adanya peluang Kecamatan Purwosari Kabupaten
dan uji kelayakan
Menghitung aspek Payback Period dan Pasuruan dan badan-badan yang terkait
financial BEP dengannya.
Sampel
Daerah Penelitian Sampel adalah sebagian unit populasi
Penelitian dilakukan dengan yang menjadi obyek penelitian untuk
menggunakan metode studi kasus di memperkitakan karakteristik suatu
industri pengolahan minyak nilam milik populasi. Sampel dalam penelitian ini
Kelompok Tani Nilam yang berlokasi di adalah unit-unit usaha tani nilam di Desa
Desa Sekarmojo, Kecamatan Purwosari, Sekarmojo Kecamatan Purwosari
Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.. Kabupaten Pasuruan dan badan-badan
Jenis dan Sumber Data yang terkait dengannya yan pernah
Data yang akan dikumpulkan dalam mengikuti kegiatan yang berkaitan
penelitian ini meliputi data primer dan dengan proses produktifitas yang sama.
sekunder. Data primer dalam penelitian Responden
ini berupa pendapat, penilaian, dan Responden adalah orang yang ditentukan
aspirasi responden terhadap kegiatan sebagai obyek kegiatan pengumpulan
kerja di lingkungan perusahaan. data. Responden dalam penelitian ini
Sedangkan data sekunder dalam adalah para petani nilam di Desa
penelitian ini meliputi data-data yang Sekarmojo Kecamatan Purwosari
terkait dengan proses produktifitas,
Kabupaten Pasuruan.

12
Diagram Alir Peneitian
Tabel 3.
Peramalan Permintaan Produk dan
Survey Awal Penawaran HargaTahun 2009-2013

Jumlah (Ton) Nilai (Rp)


No Tahun
Identifikasi masalah (x) (s)
1 2009 2.354 57.582.000
Perumusan Masalah 2 2010 2.857 66.799.000
3 2011 3.277 73.600.000
Penentuan Tujuan 4 2012 3.741 83.792.000
5 2013 4.311 96.202.000
Studi Analisa Kelayakan Usaha Baru
Pengumpulan dan Pengolahan Data Persentase rata-rata kenaikan/tahun :
68,3
x  13,66%
Aspek Finansial 5
48,14
s  9,63%
5
Dari table dan kurva peramalan
Payback Period Break Event Point
(PP) (BEP) permintaan produk dan penawaran harga di
atas dapat disimpulkan bahwa selama 5
tahun ke depan dari tahun 2009 sampai
Analisa Perbandingan
tahun 2013 akan terjadi peningkatan
permintaan produk dan penawaran harga
Kesimpulan
produk sebesar 13,66% setiap tahunnya.
Sedangkan penawaran harga juga
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
menunjukkan adanya peningkata rata-rata
Peramalan Permintan Minyak Nilam
sebesar 9,63%. Untuk itu peluang usaha
Perhitungan Pengukuran dan
pengolahan minyak nilam ini memiliki
Peramalan Permintaan dengan
peluang yang cukup besar ditinjau dari
menggunakan metode single moving
permintaan pasar.
average (SMA)

13
Kelayakan Finansial
Kebutuhan Modal menggunakan modal milik
1) Modal Investasi pengusaha sendiri. Pengambilan
Modal investasi pada usaha tingkat bunga yang diinginkan
pengolahan minyak nilam ini (Cost of Capital) adalah 15%.

Tabel 4. Perhitungan biaya investasi


Jumlah Harga Awal
No Keterangan (Rp) Total (Rp)
(Unit)
1 Bahan Baku 2400 Kg 8.000 1.920.000
2 Sewa kendaraan ditribusi 1 th 450.000 2.250.000
3 Rental mesin suling 1 th 150.000 750.000
3
4 Bahan bakar kayu 5m 100.000 500.000
5 Karung ukuran besar 100 5.500 550.000
6 Jurigen 5 30.000 150.000
7 Timbangan 1 750.000 750.000
Total 6.870.000

Tabel 5. Perhitungan Depresiasi


Harga Jumlah Umur Perkiraan Depresiasi/
Item Nilai Akhir
awal (Unit) Ekonomis Nilai Sisa tahun
Bahan Baku 8.000 2400 2 5.000 1.500 12.000.000
Bahan bakar kayu 100.000 5 3 75.000 25.000 75.000
Karung ukuran besar 5.500 100 4 3.500 500 3.500
Jurigen 30.000 5 5 15.000 3.000 15.000
Timbangan 750.000 1 2 500.000 125.000 500.000
Total 155.000 12.593.500

Tabel 6. Biaya Pemeliharaan


Biaya Pemeliharaan
Tahun
(Rp)
2009 600.000
2010 630.000
2011 661.500
2012 694.575
2013 729.303,75

Tabel 7. Biaya Overhead


Tahun Biaya Total (Rp)
Pemeliharaan (Rp) Telephon (Rp)
2009 600.000 600.000 1.200.000
2010 630.000 630.000 1.260.000
2011 661.500 661.500 1.323.000
2012 694.575 694.575 1.389.150
2013 729.303,75 729.303,75 1.458.607,5
6.630.757.5

14
Penilaian Investasi b.Break Event Point

Metode penilaian investasi yang digunakan


BEP unit
=
adalah : Payback Period (PP) dan Break Event BiayaTetap
Point (BEP). H arg aJual / unit  BiayaVaria bel / unit
Rp 6.630.757,5
=
a. Payback Period Rp 250.000 - Rp 8.000
Perhitungan Payback Period dapat dilihat Rp 6.630.757,5
= = 27,5 liter minyak
pada table berikut : Rp 242.000

Tahun Kas Bersih Total


BEP Rp
=

(Rp)
BiayaTetap
Investasi - 6.870.000 - 6.870.000 BiayaVaria bel / unit
1
2009 14.741.000 7.871.000 H arg aJual / unit
2010 80.991.000 88.862.000
2011 128.645.300 217.597.300 Rp 6.630.757,5
=
Rp8.000
2012 203.302.595 420.809.895 1
2013 321.642.553,8 742.452.448,8 Rp 250.000
Nilai 12.593.500 755.045.948.8
= Rp. 6.849.956
Akhir
V. KESIMPULAN
6.870.000
PP = 1 x12bulan 1. Usaha pengolahan minyak nilam Di Desa
14.741.000
Sekarmojo Kecamatan Purwosari
= 1 tahun + (0,466 x 12 bulan)
Kabupaten Pasuruan ini adalah usaha tani
= 1 tahun + 5 bulan + (0,593 x 30 hari)
pengepul bahan baku minyak nilam yakni
= 1 tahun 5 bulan 18 hari
yang berupa tanaman nilam kering.
Minyak nilam merupakan salah satu jenis
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat
minyak atsiri yang dapat dihasilkan dari
dikeahui jangka waktu pengembalian investasi
tanaman nilam yang diperoleh melalui
pada usaha pengolahan minyak nilam ini adalah
proses distilasi atau proses penyulingan
selama 1 tahun 5 bulan 18 hari, lebih kecil dari
tanaman nilam kering.
masa pengembalian investasi yang ditetapkan
2. Berdasarkan evaluasi hasil perhitungan,
yaitu selama 5 tahun, sehingga dilihat dari
dapat di ketahui jangka waktu
analisa Payback Period proyek ini layak untuk
pengembalian investasi pada usaha
direalisasikan.
pendirian pngolahan minyak nilam ini
adalah selama 1 tahun 5 bulan 18 hari,
lebih kecil dari pada masa pengembalian

15
investasi yang di tetapkan yaitu selama 5 Sayuti, 2008, Analisa Kelayakan Pabrik,
Penerbit Graha Ilmu
tahun, sehingga di lihat dari analisa
Payback Period (PP) dan Break Event Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan, 2007 Bogor, Teknologi
Point (BEP) ini layak untuk di
Unggulan Nilam
realisasikan.
Wignjosoebroto, Sritomo.1989. Teknik
Tata Cara Dan Pengukuran Kerja.
SARAN
ITS Surabaya
Kelompok petani supaya
mendirikan unit distilasi secara mandiri,
karena berdasarkan hasil perhitungan dan
analisa perbandingan dengan menggunakan
metode Payback Period (PP) dan Break
Event Point (BEP) menunjukkan nilai
positif secara finansial sehingga proyek
layak untuk direalisasikan.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, Oktober 2004,Statistik


Perdagangan Luar Negeri Indonesia

Buffa, Elwood S.Rakesh K Sarin. 1999.


Manajemen Operasi dan Produksi

Gittinger, 1986, Analisa ekonomi proyek-


proyek pertanian. Edisi kedua, UI Press
Jakarta

Ginting Rosnani 2009, Sistem Produksi,


Penerbit Graha Ilmu Jakarta

Kusuma Hendra 2009, Manajemen Produksi,


Penerbit Andi Yogyakarta

Miranty, 2005, Rencana Usaha yang Rasional,


Yayasan Bina Karsa Mandiri Jakarta

Maria dan Naning, 2007, Analisa Kelayakan


Usaha, Penerbit Guna Ilmu

Nasution,Arman.H 2005, Manajemen


Industri.Penerbit Andi Yogyakarta

16

Anda mungkin juga menyukai