Anda di halaman 1dari 2

Model Penyulingan Minyak Atsiri Skala Kelompok Tani

Minyak atsiri banyak digunakan Salah satu cara untuk meng-isolasi ini pemanasan air da-lam ketel
dalam industri obat-obatan, flavor, minyak atsiri dari bahan tanaman penyulingan dilakukan secara
fragrance, dan parfum. Di Indonesia penghasil minyak atsiri adalah dengan langsung terhadap dasar ketel. Dengan
tercatat 14 jenis minyak atsiri yang penyulingan, yaitu pemisahan sistem ini, bahan bakar dapat dihemat
sudah diekspor. Hal ini memberi komponen yang berupa cairan dua sampai 25%, karena air yang digunakan
peluang lebih besar lagi bagi petani macam campuran atau lebih hanya 40% dari yang normal.
untuk berperan dalam agroindustri berdasarkan perbedaan titik didih. Untuk penyulingan minyak at-siri
minyak atsiri. Proses tersebut dilakukan terhadap dengan kapasitas 1.000 liter, sistem
minyak atsiri yang tidak larut dalam air. pemanasan air dalam ketel harus

S elain mengekspor, Indonesia


juga mengimpor beberapa jenis
minyak atsiri dalam jumlah cukup
besar. Pada tahun 1998, ekspor
minyak atsiri tercatat 27,30 ton
dengan nilai 120,26 juta dolar
Amerika, sedangkan impornya
54,320 ton dengan nilai 200,13
juta dolar Amerika. Data ini menun-
jukkan bahwa peluang untuk
mengembangkan agroindustri mi-
nyak atsiri cukup besar karena
penggunaan turunan minyak atsiri
pada berbagai industri di dalam
negeri juga berkembang.
Impor minyak atsiri yang masih
tinggi antara lain disebabkan tek-
nologi pengolahan minyak atsiri di
Indonesia belum mampu mengikuti
perkembangan teknologi di negara lain Model penyulingan minyak atsiri sistem kohobasi semiboiler dan contoh hasil
yang telah maju pesat. Umum-nya sulingnya (inzet) yang dikembangkan pada kelompok tani di Desa Cikondang,
petani minyak atsiri masih me- Majalengka.
nerapkan teknologi hulu dan bersifat Berdasarkan kontak antara uap air ditambah dengan pemanasan air
tradisional, sehingga belum mampu dan bahan yang akan disuling, metode semiboiler. Pemanasan airsemi- boiler
menjamin kontinuitas pengadaan penyulingan minyak atsiri dibedakan dapat dilakukan dengan cara
produk dengan mutu yang konsisten. atas tiga cara, yaitu: (1) penyulingan memasang pipa-pipa kecil yang
Melihat kondisi demikian, Tim dengan air, (2) penyu-lingan dengan mengalirkan panas dari asap sisa
Peneliti Pascapanen di bawah koor- uap dan air, dan (3) penyulingan bakar (flue gas) pada air dalam
dinasi Balai Besar Pengembangan dengan uap. Penyu-lingan dengan air ketel.
Alat dan Mesin Pertanian (BB serta penyulingan dengan uap dan air
Alsintan) bersama dengan Pusat lebih sesuai bagi industri kecil karena
Penelitian dan Pengembangan Per- lebih murah dan konstruksi alatnya Pengembangan Model Agroindustri
kebunan (Puslitbangbun) telah me- sederhana. Namun penyulingan Minyak Nilam
rekayasa model penyulingan mi- dengan uap dan air memiliki kelemahan,
nyak atsiri yang dapat diterapkan yaitu membutuhkan uap air yang cukup Dalam rangka pengembangan
pada tingkat pengelolaan kelompok besar. Hal ini karena sejumlah besar uap model pengolahan minyak atsiri,
tani. Model penyulingan minyak akan mengembun dalam jaring-an Puslitbang Perkebunan telah me-
atsiri ini telah berhasil diuji coba di tanaman sehingga bahan ber-tambah rancang unit penyuling minyak
Desa Cikondang, Majalengka, basah dan mengalami aglu-tinasi. atsiri sistem kohobasi dan semi-boiler
Jawa Barat. Untuk mengatasi kelemahan ini, telah (SBCS-1000). Alat suling minyak atsiri
Penyulingan Sistem Kohobasi dikembangkan model pe-nyulingan sistem kohobasi semiboiler ini
uap dan air yang dikom-binasikan dikembangkan di Desa Cikondang,
dengan sistem kohobasi. Pada sistem Majalengka berkapasitas 100 kg daun

1
nilam kering per penyulingan.
Rendemen minyak nilam yang
diperoleh rata-rata 2%. Bila
diasumsikan umur ekonomi alat 10
tahun, maka harga pokok alat adalah
Rp 83.000/kg. Untuk 2 tahun masa
suling dengan tingkat harga minyak Rp
140.000/kg, agroindustri minyak atsiri
memperoleh NPV pendapatan bersih
Rp 21.107.728 dan B/C 1,67.
Selain untuk menyuling minyak
nilam, alat ini dapat juga digunakan
untuk menyuling daun serai wangi.
Dari 118 kg bahan baku diperoleh
minyak serai wangi rata-rata 1.630
ml atau rendemen minyak sekitar
1,35% v/b dengan laju penyulingan
Gelar teknologi model agroindustri minyak atsiri di Desa Cikondang, Majalengka
724 ml/menit. Mutu minyak yang yang diikuti oleh petani nilam, pejabat, peneliti, dan pengusaha minyak nilam.
dihasilkan, baik minyak nilam mau-
pun serai wangi cukup baik dan telah
dapat memenuhi persyaratan mutu Tabel 1. Mutu minyak nilam yang dihasilkan dari unit penyulingan sistem kohobasi
SBCS-1000 di Desa Cikondang, Majalengka.
yang dikeluarkan oleh Stan-dar
Nasional Indonesia (SNI) seperti Karakteristik Hasil SNI 06-2385-1991
terlihat pada Tabel 1 dan 2. Kadar air, % (v/b) 23,0
Kelayakan Operasi Alat Penyuling Kadar minyak, % (v/b) 2,60
Minyak Atsiri Model SBCS-1000 Rendemen, % (v/b) 1,60
Warna Kuning Kuning muda sampai coklat
Berat jenis, 25oC/25oC 0,9625 0,943-0,983
Alat penyuling minyak atsiri Indeks bias, 25oC 1,5057 1,506-1,516
model SBCS-1000 telah diuji coba Putaran optik -55o 12' (-47 o)-(-66 o)
sebagai model percontohan agri- Kelarutan dalam alkohol 90% Larut 1:7,5 Larut jernih 1:1-10
Bilangan asam, % 3,39 Maks. 10,0
bisnis minyak atsiri di Desa Cikon- Bilangan ester, % 1,74 Maks. 10,0
dang, Majalengka. Alat ini diope- Patchouli alkohol, % (GC) 32,8-40,55 -
rasikan sepenuhnya oleh Kelompok
Usaha Tani Nilam Mekar I dan II di
bawah bimbingan peneliti Balittro, Tabel 2. Mutu minyak serai wangi yang dihasilkan dari unit penyulingan sistem
Bogor. Penyulingan 100 kg daun kohobasi SBCS-1000 di Desa Cikondang, Majalengka.
nilam kering selama 6-8 jam ope- Karakteristik Hasil SNI 06-2385-1991
rasi memberikan keuntungan bersih
Rendemen, % (v/b) 0,77-1,60
Rp 60.000. Kapasitas kerja alat Warna Kuning muda Kuning pucat sampai kuning
mampu menampung 500 kg daun kecoklatan
nilam kering per hari. Dengan ke- Berat jenis, 25oC/25oC 0,8875 0,850-0,892
Indeks bias, 25oC 1,4710 1,454-1,473
mampuan demikian, penggunaan
Putaran optik -0o33' (-0o) - (-6o)
alat penyuling minyak atsiri model Kelarutan dalam alkohol 80% Larut 1:3,5 Larut jernih 1:1
SBCS-1000 ini memberi peluang Kadar sitronelal, % 26,36 - 37,37 Minimum 35
keuntungan Rp 300.000 per hari. Kadar total geraniol, % 83,02 - 95,9 Minimum 85
Melihat peluang kelayakan
operasi yang cukup besar, telah (M.P. Laksmanahardja, S. Rusli, D.
dilakukan gelar teknologi petani Sumangat dan T. Hidayat).
nilam di Desa Cikondang, Maja-
lengka pada tanggal 18 Februari Untuk informasi lebih lanjut
2002. Gelar teknologi dihadiri oleh hubungi:
Bupati Majalengka, petani nilam,
peneliti, Kepala Dinas terkait dan Balai Besar Pengembangan Alat
pengusaha impor-ekspor minyak dan Mesin Pertanian
nilam. Pada acara tersebut telah Situgadung, Legok, Tangerang
diperkenalkan teknologi penyuling- Kotak Pos 2 Serpong 15310
an minyak nilam dengan menggu- Telepon : (021)5376780
nakan alat penyuling model SBCS-1000 Faksimile: (021)5376810
E-mail : camd@cabi.net

Anda mungkin juga menyukai