KESEHATAN REPRODUKSI
A. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan dan role play selama 45 menit, peserta
dapat memahami tentang kesehatan reproduksi dan personal hygiene saat
menstruasi.
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat :
1. Menjelaskan pengertian menstruasi
2. Menjelaskan siklus menstruasi
3. Menjelaskan macam-macam gangguan saat menstruasi
4. Menjelaskan manajemen nyeri saat menstruasi
5. Menjelaskan manajemen hygiene menstruasi
C. MATERI
1. Pengertian menstruasi
2. Siklus menstruasi
3. Macam-macam gangguan saat menstruasi
4. Manajemen nyeri saat menstruasi
5. Manajemen hygiene menstruasi
D. REFERENSI
1. Haryono, Rudi.2016.Siap Menghadapi Menstruasi & Menopause.
Yogyakarta: Gosyen Publishing
2. Khamzah, Siti Nur.2015.Tanya Jawab Seputar Mestruasi.Yogyakarta:
FlashBook
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Simulasi/Roleplay
F. MEDIA
1. Power point
2. Video
3. Naskah
G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
- Peserta hadir di tempat penyuluhan
- Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di lapangan SDN 06 Petang
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
- Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
- Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
- Peserta mampu menjelaskan kembali mengenai materi yang
disampaikan.
H. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan
No. Waktu
Pembicara Peserta
1. 5 menit Pembukaan:
- Memberi salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan - Memperhatikan
penyuluhan - Memperhatikan
- Menyebutkan materi yang
akan diberikan - Memperhatikan
- Melakukan kontrak waktu
2. 20 Pelaksanaan:
menit - Menjelaskan pengertian - Mendengarkan dan
menstruasi memperhatikan
- Menjelaskan siklus - Mendengarkan dan
menstruasi memperhatikan
- Mendengarkan dan
- Menjelaskan macam- memperhatikan
macam gangguan saat - Mendengarkan dan
menstruasi memperhatikan
- Menjelaskan manajemen - Mendengarkan dan
nyeri saat menstruasi memperhatikan
- Menjelaskan manajemen - Bertanya
hygiene menstruasi
- Memberikan kesempatan
pada peserta untuk
bertanya.
3. 5 menit Terminasi:
- Menyimpulkan materi - Mendengarkan
- Mengucapkan terima - Menjawab
kasih atas peran serta
peserta - Menjawab salam
- Mengucapkan salam
penutup
I. Evaluasi
1. Waktu : 10 menit
2. Cara/Bentuk : Tanya jawab
3. Pokok-Pokok Evaluasi :
- Menjelaskan pengertian menstruasi
- Menjelaskan siklus menstruasi
- Menjelaskan macam-macam gangguan saat menstruasi
- Menjelaskan manajemen nyeri saat menstruasi
- Menjelaskan manajemen hygiene menstruasi
LAMPIRAN MATERI
KESEHATAN REPRODUKSI
1. Pengertian menstruasi
Menstruasi merupakan suatu siklus alamiah yang menunjukan
kesempurnaan wanita. Seseorang yang mengalami menstruasi menunjukkan
bahwa hormonnya sudah bekerja. Darah yang keluar saat menstruasi
merupakan darah yang berasal dari dinding rahim atau disebut endometrium
karena terdapat penurunan kadar hormon progestreon dan estrogen maka
terjadilah gangguan pada endometrium sehingga timbulah mens atau haid
(Rudi, 2016).
Menstruasi didefinisikan sebagai proses keluarnya darah dari dalam
rahim yang terjadi karena luruhnya endometrium bagian dalam yang banyak
mengandung pembuluh darah dan sel telur yang tidak dibuahi (Siti, 2015).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa menstruasi merupakan
proses keluarnya darah dari dalam rahim yang terjadi karena luluhnya
endometrium bagian dalam sebagai akibar dari tidak terjadinya pembuahan
ovum oleh sperma. Menstruasi pun di pengaruhi oleh kadar hormon estrogen
dan progesteron wanita.
2. Siklus Menstruasi
Siklus adalah perputaran atau daur ulang, yakni suatu proses dari
keadaan semula dan kembali lagi ke keadaan semula. Dari sini, jelas bahwa
siklus menstruasi adalah daur ulang atau perputaran menstruasi pada seorang
wanita. Lebih jelasnya, siklus menstruasi adalah daur menstruasi yang terjadi
setiap bulan pada wanita produktif, kecuali wanita tersebut sedang hamil.
Siklus menstruasi dihitung dari pertama menstruasi sampai tepat satu
hari pertama menstruasi bulan berikutnya (Ummu, 2010). Siklus menstruasi
tersebut antara satu wanita dengan wanita lain tidak sama. Artinya, siklus
menstruasi itu bervariasi setiap orangnya, yakni mulai 18 sampai 40 hari, dan
rata-rata 28 hari. Namun, hanya sekitar 10-15% saja wanita yang memiliki
siklus 28 hari. Sementara itu, siklus menstruasi yang normal terjadi setiap 21-
35 hari sekali, dengan lama hari menstruasi berkisar 3-7 hari. Menurut
perhitungan para ahli, wanita akan mengalami 500 kali mentruasi selama
hidupnya. Dari sisi medis, siklus menstruasi kadang-kadang digambarkan pada
istilah siklus uterus dan ovarium karena perubahan yang bersamaan terjadi
pada organ-organ tersebut. Perubahan itu terjadi sebagai respon terhadap keda
hormon gonadotropin yang amat kuat dari kelenjar pituitari, FSH dan LH.
b. Sindroman Pra-menstruasi
Sindroma pramenstruasi sering berhubungan dengan naik turunnya kadar
hormon estrogen dan progesteron yang terjadi selama siklus menstruasi.
Estrogen menahan cairan yang dapat menyebabkan bertambahnya berat
badan, pembengkakan jaringan, nyeri payudara dan perut kembung.
Gejala-gejala yang sering ditemukan adalah :
1) Perubahan fisik : sakit punggung, perut kembung, payudara terasa
penuh dan nyeri, perubahan nafsu makan, sembelit, pusing, pingsan,
sakit kepala, daerah panggul terasa berat atau tertekan, hot flashes (kulit
wajah, leher, dada tampak merah dan teraba hangat), susah tidur, tidak
bertenaga, mual dan muntah, kelelahan yang luar biasa, kelainan kulit
(misalnya jerawat dan neurodarmatitis), pembengkakan jaringan atau
nyeri persendian, penambahan berat badan.
2) Perubahan psikis dan mental : mudah marah, tersinggung, cemas,
depresi, gelisah, sebentar sedih atau gembira, sulit berkonsentrasi,
pelupa.
d. Menstruasi terlambat
Pada umumnya sebagian besar wanita mengalami menstruasi yang
kali pertama pada usia 12 tahun sampai 14 tahun. Namun perkembangan
terakhir justru mengindikasikan usia seorang wanita mengalami menstruasi
untuk kali pertama menjadi lebih maju yaitu pada usia 9-11 tahun.
Walaupun begitu ada juga wanita yang belum mengalami siklus menstruasi
pertama, padahal wanita tersebut telah berusia 14 tahun. Hal tersebut
dikategorikan normal karena patokan usia normal mentruasi untuk kali
pertama ada 18 tahun.
Proses terjadinya menstruasi sangat dipengaruhi oleh kematangan
hormon-hormon seksual. Kematangan hormon seksual dipengaruhi oleh
beberapa faktor, misalnya faktor gizi, lingkungan dan genetika bawaan.
Nyeri pada saat haid dapat terjadi akibat probrem otot di seputar rongga
pinggul. Gangguan ada otot ini juga dapat menimbulkan kejang,tegang
otot,sehingga sakit punggung. Selain nyeri, masalah yang sering terjadi akibat
otot tersebut adalah tidak lancarnya siklus haid.untuk mengatasi 2 hal
tersebut, ada gerakan senam yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi otot
menjadi lebih baik
Manfaat dari gerakan senam ini baru dapat dirasakan jika rutin
dilakukan setidaknya 4 kali seminggu selama tiga bulan. Lakukanlah diantara
setiap periode haid. Jadi gerakans enam ini bukan dilakukan saat hai
menyerang. berikut contoh gerakan yang cukup sedearhana namun membawa
manfaat besar.
Berikut contoh gerakan yang cukup sederhana namun membawa
manfaat besar untuk melancarkan siklus haid dan menurunkan rasa nyerinya
Gerakan ini terdiri dari pelemasan dan peregangan otot. Lakukankah
senyaman mungkin dan tak perlu memaksakan diri. Ulangi setiap gerakan
sebanyak 20 kali hitungan.
a. Mengangkat lutut Berdiri diatas satu kaki, sambil mengangkat lutut
setinggi mungkin. Tarik kedua lengan lurus keatas, lalu turunkan Dapat
dilakukan sambul berpegangan agar keseimbangan tubuh terjaga.
b. Menguatkan bokong Berlutut diatas satu kaki dan bertumpu pada kedua
tangan Angkat kaki yang lain dan dorong sejauh mungkin kearah atas
c. Peregangan otot paha bawah Bungkukkan tubuh dengan kedua kaki
rapat. Gerakkan satu kaki hingga kaki terbuka lebar
d. Penguatan dengan memutar 1 Berbaring dengan bertumpu pada salah
satu sisi badan Pinggul dan lutut ditekuk Satu kaki direbahkan dilantai
dan satu lagi diangkat Gerakkan kaki naik turun jaga agar posisi lutut
tidak berubah
e. Peregangan dengan rotası di 2 Berbaring dengan bertumpu pada kedua
siku Tekuk lutut. Taruh kaki di sisi lain di sebelah kiri kemudian kaki di
sebelah atas di naik naik di atas dan kaki di sebelah lain Jaga pinggul
agar tetap menempel di lantai.
f. Penguatan dengan rotasi luar 1. Berbaring dengan bertumpu di salah
satu sisi badan Tekuk kaki yang ada di sebelah atas dengan telapak kaki
menjejak lantai. Naik-turunkan kaki tungkai yang berada di sebelah
bawah Jaga agar posisi lutut tidak bergeser
g. Peregangan dengan rotasi luar 2 Berbaring dengan bertumpu pada siku
kedua Tekuk lutut. Angkat satu kaki kemudian gerakkan ke sisi luar.
Bertekuk ganda Berbaring tarik kedua lutut kearah dada dengan bantuan
tangan Gunakan kekuatan tangan punggung bawah rileks dan meregang.
Selain mengatasi nyeri haid dengan senam, nyeri saat haid juga dapat
diatasi dengan latihan yoga. Latihan yoga dapat menyembuhkan banyak hal.
Dengan berlatih yoga. Keseimbangan tubuh seseorang dapat kembali. Kini
banyak perempuan yang berlatih yoga untuk menghilangkan rasa sakit saat
menstruasi sekaligus melancarkan siklusnya. Ada beberapa posisi yoga
yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
a. Kapalabhati (Bersila)
Ini adalah posisi paling mudah dalam yoga. Posisi ini untuk melatih
pernafasan, membersihkan paru-paru. Efek rileks akan terasa saat latihan
posisi ini. Karena tubuh rileks, otot-otot yang keijang pun akan
mengendur.
Gerakan ini juga sering dipakai untuk mengatasi masalah perut dan
perut di perut. Karena itu, pavanamuktasana ini sangat hangat dilakukan
untuk mengatasi perawatan haid.