Lingkungan maufaktur bagi banyak perusahaan tradisional, batch yang besar,dan biaya
persiapan yang tinggi telah berubah secara dramatis dalam 0-20 tahun terakhir. Kemajuan dalam
transportasi dan komunikasi telah banyak berperan dalam system penciptaan kompetisi global.
Kemajuan teknologi telah menyebabkan siklus hidup produk menjdi lebih singkat, dan
keragaman produkemakn meningkat. Perusahaan asing menawarkan produk yang bermutu tinggi
dan berharga lebih rendah dengan keunggulan khusus sehingga menciptakan tekanan berat pada
perusahaan domestic yang memiliki batch besar dan biaya persiapan yang tinggi umtuk
meningkatkan mutu dan keragaman produk sambil secara simultan mengurangi total biaya.
Tekanan kompetitif ini telah menyebabbkan banyak perusahaan meninggalkan model EOQ
untuk beralih ke pendekatan JT. JIT mempunyai dua tujuan strategis yaitu meningkatkan laba
dan memperbaiki posisi kompetitif perusahaan. Kedua tujuan ini dicapai dengan mengendalikan
biaya (yang memungkinkan persaingan harga yang lebih baik dan peningkatan laba),
memperbaiki kinerja pengiriman, dan meningkatkan mutu. Sistem JIT menawarkan peningkatan
efisiensi biaya dan secara simultan mempunyai flksibilitas untuk merespon permintaan
pelanggan akan mutu yang lebih baik serta variasi yang lebih banyak. Mutu, fleksibiltas, dan
efisiensi biaya adalah prinsip-prinsip dasar untuk dapat brsaing di tungkat dunia.
Proses manufaktur dan pembelian JIT menampilkan usaha yang terus menerus untuk
meningkatkan produktifitas dengan mengeliminasi pemborosan. Aktivitas ini tidak diperlukan
atau diperlukan tetapi tidak efisien dan tidak dapat diperbaiki. Aktivitas yang diperlukan adalah
pentinguntuk bisnis dan atau bernilai bagi pelanggan. Mengeliminasi aktivtas yang tidak bernilai
tambah merupakan tujuanutama JIT, walaupun hal tersebut juga merupakan tujuan dasar dari
setiap perusahaan yang mengikuti jalur perbaikan berkesinambngan tanpa memandang apakah
JIT diterapkan atau tidak. Jelasnya, JIT lebih dari sekedar system manajemen persediaan. Namun
persediaan tertentu dipandang sebagai pemborosan, yang mengikat sumber daya seperti kas,
ruang, dan tenaga kerja. Persediaan juga menyembunyikan inefisiensi produksi dan peningkatan
kompleksitas system informasi perusahaan. Jadi, meskipun JIT lebih memfokuskan pada
manajemen persediaan namun pengendalian persediaan adalah manfaat tambahan yang penting.