NIM : 7311416056
1. Diketahui PT. Sinar Mentari memiliki usaha di bidang alat perkakas martil dengan data
sebagai berikut:
Jawaban:
150.000.000
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑢𝑛𝑖𝑡 = = 𝑅𝑝. 1.500, −/𝑢𝑛𝑖𝑡
100.000
𝑅𝑝. 150.000.000
𝐵𝐸𝑃 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 60.000 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝑅𝑝. 5.000 − 𝑅𝑝. 2.500
Keterangan : Jadi perusahaan sinar mentari harus menjual 60.000 unit perkakas
martil agar mencapai titik BEP.
𝑅𝑝. 150.000.000
𝐵𝐸𝑃 𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ = = 𝑅𝑝. 300.000.000
𝑅𝑝. 250.000.000
1−
𝑅𝑝. 500.000.000
Berdasarkan data diatas buatlah analisis kebangkrutan dari PT. BERLINA Tbk periode
2015-2017 dengan menggunakan metode Z-score Altman :
Jawaban :
Tahun X1 X2 X3 X4 X5 Zi Klasifikasi
2015 0,040 0,022 -0,001 0,079 0,702 -0,8315 Implikasi
bangkrut tinggi
Laba
ditahan
2016 0,104 0,010 0,028 0,653 0,9788 Implikasi
tdk
bangkrut tinggi
diaudit
2017 0,033 0,003 -0,114 0,266 0,667 -1,2466 Implikasi
bangkrut tinggi
Dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa PT. BERLINA Tbk memperoleh skor nilai
pada tahun 2015 = -0,8315 tahun 2016 = 0,9788 dan 2017 = -1,2466. Dari ketiga periode
tersebut mengindikasikan bahwa PT. BERLINA Tbk berada dalam kondisi berpotensi
bangkrut dan memiliki kesulitan keuangan karena nilai Z-score <1,81. Salah satu factor
yang menyebabkan terjadinya bangkrut yang tinggi yaitu pada periode 2017 PT.
BERLINA Tbk melakukan pembukaan kembali pabrik Berlina di Cikarang yang rusak
akibat adanya kebakaran perusahaan.
3. Berikut merupakan data laporan Laba Rugi PT. MULIA SENTOSA periode 2015-2016
sebagai berikut:
Keterangan 2015 2016 Kenaikan
Penjualan bersih 100.000 165.000 65.000
HPP 75.000 110.000 35.000
Laba kotor 25.000 50.000 25.000
Jumlah barang yg dijual 1.000 1.100 100
Harga perunit 100 150 50
HPP perunit 75 100 25
Dari data diatas buatlah analisis laba kotor :
a. Sales price variance (perubahan harga jual)
b. Sales volume variance (perubahan kuantitas produk yang dijual)
c. Cost price variance (perubahan HPP)
d. Cost volume variance (perubahan kuantitas HPP)
e. Laporan perubahan laba kotor
Jawaban :
a. Sales price variance (perubahan harga jual)
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒 = (𝐻𝐽2 − 𝐻𝐽1)𝑋 𝐾2
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒 = (150 − 100) 1.100 = 𝑅𝑝. 55.000 (𝒍𝒂𝒃𝒂)
b. Sales volume variance (perubahan kuantitas produk yang dijual)
Sales volume variance = (𝐾2 − 𝐾1) 𝑋 𝐻𝐽1
Sales volume variance = (1.100 − 1.000)100 = 𝑅𝑝. 10.000 (𝒍𝒂𝒃𝒂)
c. Cost price variance (perubahan HPP)
Cost price variance = (𝐻𝑃𝑃2 − 𝐻𝑃𝑃1) 𝑋 𝐾2
Cost price variance = (100 − 75) 1.100 = 𝑅𝑝. 27.500 (𝑹𝒖𝒈𝒊)
d. Cost volume variance (perubahan kuantitas HPP)
Cost volume variance = (𝐾2 − 𝐾1) 𝑋 𝐻𝑃𝑃1
Cost volume variance = (1.100 − 1.000) 75 = 𝑅𝑝. 7.500 (𝑹𝒖𝒈𝒊)
e. Laporan perubahan laba kotor :
Kenaikan penjualan diakibatkan :
Kenaikan harga jual 55.000
Kenaikan jumlah penjualan 10.000
Rp. 65.000
Kenaikan HPP diakibatkan :
Kenaikan HPP perunit 27.500
Kenaikan kuantitas HPP 7.500
Rp. 35.000
Kenaikan laba kotor Rp. 30.000