Oleh : ANGGRIANI
SULTAN
D411 14 008
Disusun oleh :
ANGGRIANI SULTAN
D411 14 008
Disahkan oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
ii
ABSTRAK
Hari ini kebutuhan energi listrik di Indonesia semakin meningkat. Krisis listrik ini
sudah sejak lama menjadi persoalan dan telah diprediksi oleh banyak ahli energi di
Indonesia sejak sepuluh tahun yang lalu. Untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan
listrik ini, maka diperlukan sebuah energi baru yang mampu memenuhi kebutuhan
listrik nasional yang semakin besar. Sumber energi baik konvensional maupun
terbarukan harus di jaga kualitasnya. Salah satu isu menjaga kualitas energi yang
dihasilkan, utamanya pada sumber energi terbarukan adalah bagaimana menjaga
kestabilan frekuensi sistem dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional. Salah
satu upaya pemanfaatan energi terbarukan yang dilakukan yaitu pembangunan
Pusat Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sulawesi selatan yaitu di Kabupaten Sidrap
dan Kabupaten Jeneponto. Pembangkit Listrik ini mengkonversi energi angin
menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin. Jenis pembangkit energi
angin tergolong baru di Indonesia walaupun pembangkit energi angin sudah lama
dimanfaatkan oleh Negara maju seperti Belanda, Inggris, Australia,dan lain-lain.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kestabilan frekuensi sistem
kelistrikan Sulawesi bagian selatan dengan masukya PLTB Sidrap dan PLTB
Jeneponto. Tujuan Penelitian yaitu untuk mengetahui kestabilan frekuensi setelah
masuknya PLTB dan ketika PLTB lepas dari sistem, serta kestabilan frekuensi
sistem dengan inputan kecepatan angin yang berubah-ubah. Simulasi yang
dilakukan yaitu simulasi masuknya PLTB tanpa dan menggunakan regulasi
frekuensi dan simulasi lepasnya PLTB tanpa dan menggunakan regulasi
frekuensi. Ketika PLTB Sidrap dan Jeneponto masuk dalam sistem, kondisi
frekuensi sistem naik sebesar 50,26
Hz dan 50,258 Hz. Dan ketika PLTB Sidrap dan Jeneponto lepas dari sistem,
terjadi penuruan frekuensi namun masih dapat ditahan oleh Regulasi Primer
sehingga frekuensi kembali stabil pada nilai 49,63 Hz.
3
Frekuensi, Regulasi Frekuensi, dan Under Frequency
Relay
4
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan
skripsi ini merupakan upaya penulis dalam memenuhi salah satu syarat guna
Universitas Hasanuddin.
kebanggaan bagi kedua orang tua. Kedua orang tua peneliti yang dengan setulus
hati, keikhlasan jiwa, butiran doa dan keringat jerih payahnya dalam
membesarkan dan mendidik ananda. Semoga kalian berdua selalu diberi umur
mengalami berbagai kesulitan. Namun, berkat ketekunan dan usaha yang disertai
doa, penulisan skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi ini
juga tidak terlepas dari bantuan, dorongan, semangat, serta bimbingan dari
nik Elek tro atas segala ilmu, bantuan, dan kemudahan yang d iberikan
diperlukan.
skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak diharapkan untuk
kesempurnaan skripsi ini. peneliti berharap semoga skripsi ini dapat diterima
sebagai sumbangan pikiran peneliti yang mendatangkan manfaat baik bagi penulis
maupun pembacanya.
Anggriani Sultan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
.......................................................................... 1
vii
II.2.1 Interkoneksi Jaringan........................................................... 10
8
88
IV.1 Perencanaan Simulasi .............................................................. 39
BAB V PENUTUP..................................................................................... 68
V.1 Kesimpulan................................................................................ 68
V.2 Saran.......................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
9
DAFTAR GAMBAR
Jeneponto ke sistem.................................................................................... 54
Jeneponto ke sistem.................................................................................... 54
Jeneponto ke sistem.................................................................................... 55
Gambar 4.13 Tampilan ketika PLTB Sidrap lepas dari sistem .................. 58
Gambar 4.17 Tampilan ketika PLTB Jeneponto lepas dari sistem ............ 60
xii
Gambar 4.25 Simulasi Frekuensi pada bus 150 kV ketika PLTB
13
131
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tegangan dan arus pada saluran transmisi Sulbagsel ................ 40
14
141
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
listrik ini sudah sejak lama menjadi persoalan dan telah diprediksi oleh banyak
ahli energi di Indonesia sejak sepuluh tahun yang lalu. Kebutuhan energi dapat
besar akan menjadi masalah bila dalam penyediaannya tidak sejalan dengan
energi fosil (tak terbarukan), dimana ketersediaan energi fosil (tak terbarukan)
Energi terbarukan berasal dari proses alami dan kemungkinan tidak akan
sangatlah besar seperti potensi energi surya, energi angin, energi air, biomassa,
energi panas bumi dan energi gelombang laut. Potensi ini cukup banyak dan
1
tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jika energi-energi ini dapat diolah dan
dimanfaatkan maka negeri ini tidak akan lagi mengalami krisis energi listrik.
pembangkit energi angin sudah lama dimanfaatkan oleh Negara maju seperti
PLTB pertama di Indonesia yang terbesar, tidak banyak Negara di Asia yang
memiliki pembangkit listrik jenis ini. Daya yang dihasilkan cukup besar yakni
memenuhi permintaan daya aktif. Sedangkan beban sistem yang berupa daya
batas
toleransi yang diperbolehkan, penyediaan daya aktif (pembangkit) harus selalu
PLTB“. Dalam penelitian ini, kestabilan frekuensi pada sistem Sulbagsel akan di
masuknya PLTB, analisis ketika terjadi gangguan pada saat PLTB masuk ke
sistem, serta analisis ketika PLTB tiba-tiba lepas dalam sistem interkoneksi
Sulbagsel.
lepas dari sistem, PLTB Jeneponto lepas dari sistem, dan maupun kedua
lepas dari sistem, PLTB Jeneponto lepas dari sistem, dan maupun kedua
PLTB Sidrap lepas dari sistem, PLTB Jeneponto lepas dari sistem, dan
PLTB Sidrap lepas dari sistem, PLTB Jeneponto lepas dari sistem, dan
I. 4 Batasan Masalah
Untuk mencegah persepsi yang salah dan pembahasan yang meluas, maka
Jeneponto.
(Persero).
Sheding.
I. 5 Metode Penelitian
1. Studi literatur Studi literatur dilakukan dengan cara mengadakan studi dari
buku, internet, dan sumber bahan pustaka, atau informasi lainnya yang dapat
menunjang peneltian.
melakukan penelitian.
dengan permasalahan yang diteliti. Simpulan ini merupakan hasil akhir dari
BAB I PENDAHULUAN
Ini berisi tentang penguraian secara singkat latar belakang, rumusan masalah,
Pada bab ini akan dijelaskan tentang teori penunjang yang relevan untuk
Dalam bab ini berisi tentang waktu dan tempat penelitian, metode
primer menjadi energi listrik. Proses pengubahan sumber energi baik konvensional
maupun non konvensional dapat dilihat pada Gambar 2.1. Masing-masing jenis
pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang berbeda, sesuai dengan
prime movernya. Satu hal yang sama pada pembangkit tenaga listrik adalah
dengan cara mengubah potensi energi mekanik yang berasal dari air, uap, gas,
Pada suatu sistem tenaga listrik, tegangan yang digunakan pada masing-
masing komponen dapat berbeda beda sesuai dengan kepentingannya. Dengan
kata lain, setiap komponen pada sistem tenaga listrik mempunyai level tegangan
yang berbeda-beda. Pembagian level tegangan dapat dilihat pada Gambar 2.2
Pada sistem saluran transmisi biasanya digunakan level tegangan yang lebih
tinggi. Hal ini karena fungsi pokok saluran transmisi adalah menyalurkan daya,
sehingga yang dipentingkan adalah sistem mampu menyalurkan daya dengan
efisiensi yang tinggi atau rugi-rugi daya dan turun tegangannya kecil. Upaya
yang dilakukan adalah mempertinggi level tegangan agar arus yang mengalir pada
jaringan transmisi lebih kecil. Level tegangan saluran transmisi lebih tinggi dari
tegangan yang dihasilkan generator pembangkit. Tegangan saluran transmisi
umumnya berkisar antara 70 s/d 500 kV. Untuk menaikkan tegangan dari level
pembangkit ke level tegangan saluran transmisi diperlukan transformator penaik
tegangan
Jika suatu daerah memerlukan beban listrik yang lebih besar dari kapasitas
bebannya maka daerah itu perlu beban tambahan yang harus disuplai dari 2
stasiun yang jaraknya cukup jauh. Agar diperoleh sistem penyaluran tenaga listrik
yang baik, diperlukan sistem interkoneksi. Dengan interkoneksi dimungkinkan
tidak terjadi pembebanan lebih pada salah satu stasiun dan kebutuhan beban bisa
disuplai dari kedua stasiun secara seimbang.
Untuk memperoleh stabilitas operasi dari sistem interkoneksi stasiun
pembangkit, maka kedua sistem harus diinterkoneksikan melalui sebuah reaktor,
sehingga tenaga listrik akan mengalir dari stasiun satu ke stasiun lainnya
sebagaimana diperlukan pada kondisi operasi [2].
a. Kelebihannya:
• Merupakan pengembangan sistem network/mesh
• Dapat menyalurkan tenaga listrik dari beberapa pusat pembangkit
tenaga listrik
• Penyaluran tenaga listrik dapat berlangsung terus-menerus (tanpa
putus), walaupun daerah kepadatan beban cukup tinggi dan luas
• Memiliki keterandalan dan kualitas sistem yang tinggi
• Apabila salah satu pembangkit mengalami kerusakan, maka
penyaluran tenaga listrik dapat dialihkan ke pusat pembangkit
lainnya.
• Bagi pusat pembangkit yang memiliki kapasitas lebih kecil, dapat
dipergunakan sebagai cadangan atau pembantu bagi pusat
pembangkit utama (yang memiliki kapasitas tenaga listrik yang
lebih besar)
• Ongkos pembangkitan dapat diperkecil
• Sistem ini dapat bekerja secara bergantian sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan
• Dapat memperpanjang umur pusat pembangkit
• Dapat menjaga kestabilan sistem Pembangkitan
• Keandalannya lebih baik l. Dapat dicapai penghematan-
penghematan di dalam investasi
b. Kelemahannya :
• Memerlukan biaya yang cukup mahal
• Memerlukan perencanaan yang lebih matang
• Saat terjadi gangguan hubung singkat pada penghantar jaringan,
maka semua pusat pembangkit akan tergabung di dalam sistem dan
akan ikut menyumbang arus hubung singkat ke tempat gangguan
tersebut.
• Jika terjadi unit-unit mesin pada pusat pembangkit terganggu, maka
akan mengakibatkan jatuhnya sebagian atau seluruh sistem.
• Perlu menjaga keseimbangan antara produksi dengan pemakaian
• Merepotkan saat terjadi gangguan petir
Pada sistem interkoneksi ini apabila salah satu pusat pembangkit tenaga
listrik mengalami kerusakan, maka penyaluran tenaga listrik dapat dialihkan ke
pusat pembangkit lain. Untuk pusat pembangkit yang mem-punyai kapasitas kecil
dapat dipergunakan sebagai pembantu dari pusat pembangkit utama (yang
mempunyai kapasitas tenaga listrik yang besar). Apabila beban normal sehari-hari
dapat diberikan oleh pusat pembangkit tenaga listrik tersebut, sehingga ongkos
pembangkitan dapat diperkecil. Pada sistem interkoneksi ini pusat pembangkit
tenaga listrik bekerja bergantian secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Sehingga tidak ada pusat pembangkit yang bekerja terus-menerus.
Cara ini akan dapat memperpanjang umur pusat pembangkit dan dapat menjaga
kestabilan sistem pembangkitan [3].
Suatu sistem tenaga listrik dikatakan baik jika memenuhi beberapa syarat
sebagai berikut:
Dalam sistem tenaga listrik yang baik maka ketiga syarat tersebut harus
dipenuhi. Dalam artian, sistem tenaga listrik harus memberi pasokan listrik secara
terus menerus dengan standar tegangan dan frekuensi sesuai dengan aturan yang
berlaku serta harus segera kembali normal bila sistem terkena gangguan. Untuk
jaringan yang sangat kompleks dimana beberapa pembangkit saling terhubung
satu sama lain, maka tegangan dan frekuensi haruslah diperhatikan agar tidak ada
pembangkit yang kelebihan beban sementara pembangkit yang lain bebanya kecil.
Sistem tenaga listrik mempunyai variasi beban yang sangat dinamis dan akan
berubah-ubah setiap detiknya. Perubahan beban yang tidak terduga dapat
dikategorikan sebagai gangguan yang mengakibatkan ketidakseimbangan antara
pasokan listrik dan permintaan energi listrik. Gangguan pada pembangkit ataupun
pada sistem transmisi mengakibatkan kerja dari pembangkit yang lain menjadi
lebih berat. Untuk itu, diperlukan satu penelaan kestabilan agar pembangkit yang
terganggu tidak lepas dari sistem.
Salah satu karakteristik pada sistem tenaga listrik yang sangat penting
untuk dijaga kestabilannya adalah frekuensi. Pentingnya menjaga frekuensi
berkaitan erat dengan upaya untuk menyediakan sumber energi yang berkualitas
bagi konsumen.
Pasokan energi dengan frekuensi yang berkualitas baik akan menhindarkan
peralatan konsumen dari kerusakan (umumnya alat hanya dirancang untuk dapat
bekerja secara optimal pada batasan frekuensi tertentu saja 50 s.d 60 Hz).
(2.1)
Dari rumus diatas terlihat bahwa ketika [6]:
a. Torsi mekanik = torsi elektrik maka Ta = 0 yang berarti pula tidak ada
percepatan yang dialami oleh rotor. Karena tidak ada percepatan, maka rotor
berputar pada kecepatan yang tetap sehingga mengahasilkan tegangan dengan
frekuensi yang konstan. Keadaan ini terjadi ketika tercapai keseimbangan
antara jumlah energi yang dibangkitkan dengan energi yang diserap beban.
Kontrol Sekunder
Kontrol Tersier
Arus keluaran generator yang dideteksi oleh alat pembagi beban akan
merupakan petunjuk posisi governor berapa persen, atau arus yang lewat berapa
persen dari kemampuan generator. Hasil bagi dari penjumlahan arus yang
dideteksi alat-alat pembagi beban dengan jumlah arus kemampuan generator-
generator yang beroperasi paralel dikalikan 100 (persen) merupakan nilai posisi
governor yang harus dicapai oleh setiap mesin penggerak utama sehingga
menghasilkan keluaran arus yang proprosional dan sesuai dengan kemampuan
masing-masing generator.
Bila ukuran generator sama maka jumlah arus yang dideteksi oleh masing-
masing alat pembagi beban dibagi jumlah generator merupakan arus beban yang
harus dihasilkan oleh generator setelah governornya diubah oleh electric actuator
yang menerima sinyal dari alat pembagi beban sesaat setelah generator
diparalelkan.
a. Adanya pembangkit yang lepas dari sistem yang mengakibatkan beban yang
seharusnya disuplai oleh pembangkit tersebut menjadi tanggungan pembangkit
lain.
b. Adanya gangguan pada saluran transmisi sehingga ada beberapa beban yang
tidak dapat suplai oleh salah satu pembangkit dalam sistem interkoneksi.
Sebagian besar beban pada sistem tenaga listrik memiliki faktor daya
tertinggal (lagging) sehingga membutuhkan suplai daya reaktif yang cukup tinggi.
Ketika terjadi gangguan pada salah satu generator dalam sistem interkoneksi maka
generator yang lain akan terjadi kelebihan beban. Sehingga kebutuhan daya reaktif
akan semakin meningkat. Akibatnya turun tegangan yang terjadi semakin besar
dan menyebabkan kondisi yang tidak aman bagi generator. Untuk mengatasi hal
tersebut diperlukan suatu pelepasan beban. Namun, turun tegangan bisa juga
diakibatkan oleh adanya gangguan lain seperti misalnya gangguan hubung
singkat. Sehingga dalam hal ini penurunan frekuensi merupakan acuan yang lebih
baik untuk melakukan pelepasan beban.
Standar Keandalan
Sistem Transmisi, Tenaga Nasional Berhad (TNB), Malaysia
Australiaan energy
market commission (AEMC), mendirikan enam entitas, tentang Stabilitas Frekuensi (NEMMCO)
UCTE-ENTSO-e
Energi angin adalah salah satu jenis sumber energi terbarukan yang
potensial untuk menghasilkan listrik. Pada saat angin bertiup, angin disertai
dengan energi kinetic (gerakan) yang bisa melakukan suatu pekerjaan. Contoh
perahu layar memanfaatkan tenaga angin untuk mendorongnya bergerak di air.
Tenaga angin
juga bisa dimanfaatkan menggunakan baling-baling yang dipasang di puncak
menara, yang disebut dengan turbin angin yang akan menghasilkan energi
mekanik atau listrik. Dalam pemanfaatannya, diperlukan data/informasi mengenai
potensi energi angin actual yang tersedia di lokasi pemasangan dan kbutuhan di
lokasi tersebut. [9]
Dalam realitas, tenaga angin adalah sekedar bentuk tenaga surya yang
dikonversi. Radiasi matahari memanas di berbagai tempat di bumi dengan
kecepatan yang berbeda pada siang dan malam hari. Hal ini menyebabkan
berbagai bagian atmosfer memanas dalam waktu yang berbeda. Udara panas
menaik, dan udara yang lebih sejuk tertarik untuk menggantikannya. Inilah yang
menyebabkan terjadinya angin. jadi angin, yang disebabkan oleh gerakan
molekul udara di atmosfer, berasal dari energi matahari. Semua benda statis
termasuk molekul udara menyimpan energi laten yang disebut dengan energi
potensial. Pada saat molekul udara mulai bergerak, maka energi potensialnya
dikonversi menjadi energi kinetik (energi gerakan) sebagai akibat dari kecepatan
molekul udara. Mesin energi angin, yang dinamakan turbin angin, menggunakan
energi kinetik angin dan mengkonversinya menjadi energi mekanis atau listrik
29
yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan praktis. Angin bertiup di atas
'sayap' juga disebut bilah atau
30
aerofoil dari turbin angin, yang menyebabkan berputar cepat. Turbin angin
menggunakan gerakan rotasi untuk membangkitkan listrik atau menjalankan
peralatan mesin seperti pompa [9].
a. Kincir Angin
Secara umum kincir angin dapat di bagi menjadi 2, yaitu kincir angin yang
berputar dengan sumbu horizontal, dan yang berputar dengan sumbu vertikal.
Gambar 2.7 menunjukan jenis-jenis kincir angin berdasarkan bentuknya.
Sedangkan Gambar 2.8 menunjunkan karakteristik setiap kincir angin sebagai
fungsi dari kemampuannya untuk mengubah energi kinetik angin menjadi
energi putar turbin untuk setiap kondisi kecepatan angin. Dari Gambar 2.4
dapat disimpulkan bahwa kincir angin jenis multi-blade dan Savonius cocok
digunakan untuk aplikasi PLTB kecepatan rendah. Sedangkan kincir angin
tipe Propeller, paling umum digunakan karena dapat bekerja dengan lingkup
kecepatan angin yang luas.
b. Gear Box
Merupakan suatu peralatan yang dipasang pada PLTB yang berfungsi
untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran tinggi.
c. Brake Sistem
Alat ini digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar
bekerja pada titik aman saat terjadi angin yang besar. Alat ini perlu dipasang
karena generator memiliki titik kerja yang aman dalam pengoperasiannya.
Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja
pada titik kerja yang btelahdi telah ditentukan. Kehadiran angin luar dugaan
akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga
jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari
kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya adalah : overheat, rotor
breakdown, kawat pada generator putus, karena tidak dapat menahan arys
yang cukup besar.
d. Generator
Ada berbagai jenis generator yang dapat digunakan dalam sistem turbin
angin, antara lain generator serempak (synchronous generator), generator tak-
serempak (unsynchronous generator), rotor sangkar maupun rotor belitan
ataupun generator magnet permanen. Penggunaan generator serempak
memudahkan kita untuk mengatur tegangan dan frekuensi keluaran generator
dengan cara mengatur-atur arus medan dari generator. Sayangnya penggunaan
generator serempak jarang diaplikasikan karena biayanya yang mahal,
membutuhkan arus penguat dan membutuhkan sistem kontrol yang rumit.
Generator tak-serempak sering digunakan untuk sistem turbin angin dan
sistem mikrohidro, baik untuk sistem fixedspeed maupun sistem variable
speed.
e. Penyimpanan Energi
Pada sistem stand alone, dibutuhkan baterei untuk menyimpan energi
listrik berlebih yang dihasilkan turbin angin. Contoh sederhana yang dapat
dijadikan referensi sebagai alat penyimpan energi listrik adalah aki mobil. Aki
12 volt, 65
Ah dapat dipakai untuk mencatu rumah tangga selama 0.5 jam pada daya 780
watt.
f. Box control turbin angin
Setiap Turbin Angin memiliki box kontrol masing - masing. Fungsi dari
box kontrol sendiri adalah untuk mengatur kecepatan putaran Pada kincir dan
supply dalam kondisi cuaca normal.tegangan dari turbin angin ke panel beban
atau rumah induk.
g. Dummy Load
Merupakan tempat pembuangan tegangan berlebih yang dihasilkan oleh
pembangkit.
h. Data Logger
Merupakan suatu device atau piranti yang dapat membaca berbagai macam
jenis sinyal input yang selanjutnya merekamnya dan disimpan dalam memori
internal serta langsung dihubungkan dengan computer. Data logger ini sangat
cocok untuk lembaga penelitian seperti PLTH dengan budget terbatas namun
menginginkan spek akuisisi data yang baik. Selain itu, data logger ini dapat
digunakan untuk memantau lingkungan yang mensyaratkan perekaman data
secara real-time dan terus menerus 24 jam sehari.
i. Tower
Tower PLTB dapat dibedakan menjadi 3 jenis seperti Gambar 2.9 dibawah
ini. Setiap jenis tower memiliki karakteristik masing-masing dalam hal biaya,
perawatan, efisiensinya, ataupun dari segi kesusahan dalam pembuatannya
[10]
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis data atau
studi kasus sistem Sulbagsel, dimana dalam penelitian ini yang akan diteliti yaitu
mengenai kestabilan frekuensi sistem sulbagsel dengan integrasi PLTB. Data
penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari UPT PLN Sulselrabar
khususnya data yang berhubungan dengan penelitian yaitu:
Studi Literatur
Integrasi PLTB
ke sistem
Penulisan Hasil
penelitian
Selesai
AAAC150mm
Bakaru-Polmas
Bolangi-Maros
Bone-Bulukumba
37
Sungguminasa-Bolangi
Sungguminasa-T.bunga
Tallasa-Pngya
TalloLama - Bontoala 1 70 kV
Tello-Borongloe
Tello-Panakukang
Tello-sungguminasa
Sumber : PT PLN Perseor Wilayah Sulselrabar
Nama Saluran
150_2xZebra
AAAC150mm
Bakaru-Polmas
Bolangi-Maros
Bone-Bulukumba
Bone-Sinjai
Bontoala - T. Lama 1 150 kV
Ekspress Bilibili
Hawk120 70 KV
Jeneponto-Bulukumba
38
Latuppa-Pamona
Line 0.535KA
Majene-Mamuju
Pangkep-Mandai
Parepare-Suppa
Pinrang-Parepare
Polmas Majene
SMinasa-Tallasa
Sengkang-Soppeng
Sidrap-Makale
Sidrap-Parepare1
Sidrap-Soppeng
Sidrap-Soppeng(1)
Sinjai-Bulukumba
Soppeng-Bone
Sungguminasa-Bolangi
Sungguminasa-T.bunga
Tallasa-Pngya
Tello-Borongloe
Tello-Daya
Tello-Mandai
Tello-Panakukang
Tello-T.lama
Tello-sungguminasa
Sumber : PT PLN Perseor Wilayah Sulselrabar
39
Tabel 4.3 Data pembangkit sistem Sulbagsel
Nama Pembangkit
Alsthom 1
Alsthom 2
Mitsubishi 1
Mitsubishi 2
Mitsubishi 40 #1
Mitsubishi 40 #2
PLTA Tangka 1
PLTA Tangka 2
PLTD Agreko
PLTD Sungguminasa
PLTD Tallasa 1
PLTD Tallasa 2
PLTD Tallasa 5
PLTD Tallolama 1
PLTD Tallolama 2
40
PLTM Balla
PLTM Bungin
PLTM Malea
PLTMH Kalulu
PLTMH Sawitto
PLTU Backfeeding 2
PLTU Barru 1
PLTU Barru 2
PLTU Jeneponto 3A
PLTU PLN 1
PLTU PLN 2
PLTUBE 1
PLTUBE 2
POSO HU#1
POSO HU#2
POSO HU#3
Synchronous Machine
41
Sumber : PT PLN Perseor Wilayah Sulselrabar
004_Borongloe_TD2_Takaoka
009_Tallo Lama_TD1_PASTI
015_Tello_IBT 1_Meidensha
018_Tello_IBT 4_Meidensha
022_Daya_TD2_Takaoka
024_Mandai_TD2_PASTI
044_Barru_TD1_Hyundai
2-Winding Transformer Type
2-Winding Transformer
Type(1)
IBT 275/150 KV
TD Balusu
TD Punagaya
TF_50MVA
Trafo Distribusi 150/20 KV -
60MVA
Trafo Generator Alsthom 2
Trafo Generator Alsthom1
Trafo Generator Backfeeding
Trafo Generator Bakaru 1
Trafo Generator Bakaru 2
42
Trafo Generator GT11
Trafo Generator GT21
Trafo Generator GT22
Trafo Generator MITS 1
Trafo Generator MITS 2
Trafo Generator MITS 40
Trafo Generator PLN
Trafo Generator PLTU BE
Trafo Generator PLTU Barru
Trafo Generator Poso
Trafo Generator ST18
Trafo Generator SWD 1
Trafo Generator SWD 2
Trafo Generator Suppa
Trafo Generator Wescan
Trafo Sidrap
Trafo Tlasa
TG Suppa 1
Trafo Distribusi 150/20 KV -
60MVA
IBT 275/150 KV
Data Transformator 3 belitan
IBT_Pangkep 31.5MVA
IBT_T.Lama 1 31.5MVA
IBT_T.Lama 2 31.5MVA
IBT_Tello 3 31.5MVA
IBT_Tello 5 31.5MVA
TD_Bone 2 20MVA
TD_Bone 3 30MVA
43
TD_Bontoala 2 30MVA
TD_Bontoala 20MVA
TD_Bulukumba 1 20MVA
TD_Bulukumba 2 30MVA
TD_Daya 1 20MVA
TD_Jeneponto 1 20MVA
TD_Jeneponto 2 30MVA
TD_KIMA 1 30MVA
TD_Majene 20MVA
TD_Makale 1 20MVA
TD_Makale 2 30MVA
TD_Mamuju 1 20MVA
TD_Mamuju 30MVA
TD_Mandai 1 20MVA
TD_Maros 30MVA
TD_Palopo 1 20MVA
TD_Palopo 3 30MVA
TD_Panakkukang_1
TD_Panakkukang_3
TD_Pangkep 20MVA
TD_Pare 1 30MVA
TD_Pare 2 16MVA
TD_Pinrang 1 30MVA
TD_Pinrang 2 16MVA
TD_Polmas 2 30MVA
TD_S.Minasa 60MVA
TD_Sengkang 1 20MVA
TD_Sengkang 2 30MVA
44
TD_Sidrap 1 20MVA
TD_Sidrap 2 30MVA
TD_Sinjai 1 20MVA
TD_Sinjai 2 30MVA
TD_Sopeng 1 20MVA
TD_Sopeng 2 30MVA
TD_T.Bunga 1 60MVA
TD_T.Bunga 2 60MVA
TD_T.Lama 2 30MVA
TD_Tallasa 2 20MVA
TD_Tallasa 3 30MVA
TD_Tello 1 60MVA
TD_Tello 2 60MVA
Sumber : PT PLN Perseor Wilayah Sulselrabar
Bakaru 1
Balusu 1
Bantaeng 1
Bolangi 1
Bontoala 1
Bontoala 2
Borongloe 1
45
Bulukumba 1
Bulukumba 2
GIS Bontoala 1
Jeneponto 1
Jeneponto 2
Kurva Bkumba
Kurva GIS Bontoala
Kurva Jeneponto
Kurva Mamuju
Kurva Palopo
Kurva Pkang
Kurva Tello
Kurva Tnjung Bunga
Majene 1
Makale 1
Makale 2
Mamuju 1
Mamuju 2
Mandai 1
Mandai 2
Palopo 1
Palopo 2
Palopo 3
46
Panakkukang 1
Panakkukang 2
Pangkep 1
Pangkep 2
Parepare 1
Parepare 2
Pinrang 1
Pinrang 2
Polmas 2
Punagaya 1
Sengkang 1
Sengkang 2
Sg. Minasa 2
Soppeng 1
Soppeng 2
Tallasa 2
Tallasa 3
Tj. Bunga 1
Tj. Bunga 2
48
Gambar 4.1 Single Line Diagram sistem Sulbagsel
49
IV.3 Hasil Simulasi
Simulasi yang dilakukan yaitu simulasi kestabilan frekuensi tanpa dan
menggunakan Regulasi Frekuensi
PLTB Sidrap
Gambar 4.3 Simulasi frekuensi pada bus 275 kV masuknya PLTB Sidrap
ke sistem
50
Gambar 4.4 Simulasi frekuensi pada bus 150 kV masuknya PLTB Sidrap
ke sistem
Gambar 4.3 memperlihatkan grafik frekuensi pada bus Pamona dan bus
Latuppa, terlihat bahwa ketika PLTB masuk ke sistem terjadi kenaikan
frekuensi pada bus Pamona dan Latuppa. Kenaikan frekuensi terjadi hingga
detik ke 4,52 sebesar 50,78 Hz lalu turun pada frekuensi 50,26 Hz pada detik
ke 35,4 dan seterusnya.
Hal ini dikarenakan, pada saat PLTB Sidrap masuk terjadi penambahan
daya yang dibangkitkan menyebabkan frekuensi naik
PLTB
Jeneponto
Gambar 4.7 memperlihatkan grafik frekuensi pada bus Pamona dan bus
Latuppa, terlihat bahwa ketika PLTB Jeneponto masuk ke sistem terjadi
kenaikan frekuensi pada bus Pamona dan Latuppa. Kenaikan frekuensi terjadi
hingga detik ke 4,9 sebesar 50,73 Hz lalu turun pada frekuensi 50,258 Hz
pada detik ke 34,6 dan seterusnya.
Gambar 4.10 memperlihatkan grafik frekuensi pada bus Pamona dan bus
Latuppa, terlihat bahwa ketika PLTB Sidrap dan Jeneponto masuk ke sistem
terjadi kenaikan frekuensi pada bus Pamona dan Latuppa. Kenaikan frekuensi
terjadi hingga detik ke 4,7 sebesar 51,6 Hz lalu turun pada frekuensi 50,5 Hz
pada detik ke 26,5 dan seterusnya.
Gambar 4.14 memperlihatkan grafik frekuensi pada bus Pamona dan bus
Latuppa, terlihat bahwa ketika PLTB Sidrap tiba-tiba lepas dari sistem
frekuensi mula-mula turun sebesar 49 Hz lalu tiba-tiba naik 52 Hz lalu
seketika jatuh menjadi 0 hingga pada detik ke15 frekuensi tiba-tiba naik
sebesar 55 Hz selama 1 detik lalu jatuh kembali menjadi 0 Hz.
Gambar 4.15 memperlihatkan grafik frekuensi pada bus Bakaru, Tanjung
bunga, Bosowa, Bulukumba, Kima, Sidrap, Jeneponto, Majene, Makale,
Mamuju, Maros, Palopo, Pangkep, Parepare, Pinrang, Polmas, Soppeng,
Sungguminasa, Tallasa, dan Tello. Sama halnya yang terjadi pada bus 275 kV,
pada bus 150 kV ini juga terjadi frekuensi mula-mula turun sebesar 49 Hz lalu
tiba-tiba naik 52 Hz lalu seketika jatuh menjadi 0 hingga pada detik ke15
frekuensi tiba-tiba naik sebesar 55 Hz selama 1 detik lalu jatuh kembali
menjadi
0 Hz.
Gambar 4.18 memperlihatkan grafik frekuensi pada bus Pamona dan bus
Latuppa, terlihat bahwa ketika PLTB Jeneponto tiba-tiba lepas dari sistem
frekuensi mula-mula turun sebesar 49,7 Hz pada detik ke 2 lalu tiba-tiba naik
pada detik 4,3 sebesar 52,6 Hz lalu seketika jatuh menjadi 0 hingga pada detik
ke 7.
f. Simulasi ketika PLTB Sidrap dan PLTB Jeneponto tiba-tiba lepas dari sistem
secara bersamaan
Gambar 4.21 memperlihatkan grafik frekuensi pada bus Pamona dan bus
Latuppa, terlihat bahwa ketika PLTB Sidrap dan Jeneponto tiba-tiba lepas
dari sistem frekuensi mula-mula turun sebesar 49,7 Hz pada detik ke 2 lalu
tiba-tiba naik pada detik 4,3 sebesar 52,6 Hz lalu seketika jatuh menjadi 0
hingga pada detik ke 7.
Gambar 4.24 memperlihatkan grafik frekuensi pada bus Pamona dan bus
Latuppa, terlihat bahwa ketika PLTB Sidrap tiba-tiba lepas dari sistem.
Frekuensi mula-mula turun sebesar 49,24 Hz pada detik ke 9,11 lalu naik
menuju pada keadaan stabil yaitu 49,63 Hz
Gambar 4.27 memperlihatkan grafik frekuensi pada bus Pamona dan bus
Latuppa, terlihat bahwa ketika PLTB Jeneponto tiba-tiba lepas dari sistem.
Frekuensi mula-mula turun sebesar 49,03 Hz pada detik ke 10,19 lalu naik
menuju pada keadaan steady state (stabil) yaitu 49,62 Hz
Gambar 4.30 memperlihatkan grafik frekuensi pada bus Pamona dan bus
Latuppa, terlihat bahwa ketika PLTB Sidrap dan PLTB Jeneponto tiba-tiba
lepas dari sistem terjadi ketidakstabilan frekuensi yaitu naik turun nya nilai
frekuensi pada bus 275 kV.
Gambar 4.33 memperlihatkan grafik frekuensi pada bus Pamona dan bus
Latuppa, terlihat bahwa ketika PLTB Sidrap dan PLTB Jeneponto tiba-tiba
lepas dari sistem. Frekuensi mula-mula turun sebesar 49,18 Hz pada detik
ke
7,68 lalu naik menuju pada keadaan stabil yaitu 49,73 Hz
Tabel 4.6 Hasil simulasi frekuensi PLTB Sidrap dengan kecepatan angin yang
berubah – ubah tahun 2016
Waktu
1-Jan-2016
2-Jan-2016
3-Jan-2016
4-Jan-2016
5-Jan-2016
6-Jan-2016
7-Jan-2016
8-Jan-2016
9-Jan-2016
10-Jan-2016
11-Jan-2016
12-Jan-2016
13-Jan-2016
14-Jan-2016
15-Jan-2016
16-Jan-2016
17-Jan-2016
18-Jan-2016
19-Jan-2016
20-Jan-2016
21-Jan-2016
22-Jan-2016
23-Jan-2016
24-Jan-2016
25-Jan-2016
26-Jan-2016
27-Jan-2016
28-Jan-2016
29-Jan-2016
30-Jan-2016
31-Jan-2016
1-Feb-2016
2-Feb-2016
3-Feb-2016
4-Feb-2016
5-Feb-2016
6-Feb-2016
7-Feb-2016
8-Feb-2016
9-Feb-2016
10-Feb-2016
11-Feb-2016
12-Feb-2016
13-Feb-2016
14-Feb-2016
15-Feb-2016
16-Feb-2016
75
17-Feb-2016
18-Feb-2016
19-Feb-2016
20-Feb-2016
21-Feb-2016
22-Feb-2016
23-Feb-2016
24-Feb-2016
25-Feb-2016
26-Feb-2016
27-Feb-2016
28-Feb-2016
29-Feb-2016
1-Mar-2016
2-Mar-2016
3-Mar-2016
4-Mar-2016
5-Mar-2016
6-Mar-2016
7-Mar-2016
8-Mar-2016
9-Mar-2016
10-Mar-2016
11-Mar-2016
12-Mar-2016
13-Mar-2016
14-Mar-2016
15-Mar-2016
16-Mar-2016
17-Mar-2016
18-Mar-2016
19-Mar-2016
20-Mar-2016
21-Mar-2016
22-Mar-2016
23-Mar-2016
24-Mar-2016
25-Mar-2016
26-Mar-2016
27-Mar-2016
28-Mar-2016
76
29-Mar-2016
30-Mar-2016
31-Mar-2016
1-Apr-2016
2-Apr-2016
3-Apr-2016
4-Apr-2016
5-Apr-2016
6-Apr-2016
7-Apr-2016
8-Apr-2016
9-Apr-2016
10-Apr-2016
11-Apr-2016
12-Apr-2016
13-Apr-2016
14-Apr-2016
15-Apr-2016
16-Apr-2016
17-Apr-2016
18-Apr-2016
19-Apr-2016
20-Apr-2016
21-Apr-2016
22-Apr-2016
23-Apr-2016
24-Apr-2016
25-Apr-2016
26-Apr-2016
27-Apr-2016
28-Apr-2016
29-Apr-2016
30-Apr-2016
1-May-2016
2-May-2016
3-May-2016
4-May-2016
5-May-2016
6-May-2016
7-May-2016
8-May-2016
77
9-May-2016
10-May-2016
11-May-2016
12-May-2016
13-May-2016
14-May-2016
15-May-2016
16-May-2016
17-May-2016
18-May-2016
19-May-2016
20-May-2016
21-May-2016
22-May-2016
23-May-2016
24-May-2016
25-May-2016
26-May-2016
27-May-2016
28-May-2016
29-May-2016
30-May-2016
31-May-2016
1-Jun-2016
2-Jun-2016
3-Jun-2016
4-Jun-2016
5-Jun-2016
6-Jun-2016
7-Jun-2016
8-Jun-2016
9-Jun-2016
10-Jun-2016
11-Jun-2016
12-Jun-2016
13-Jun-2016
14-Jun-2016
15-Jun-2016
16-Jun-2016
17-Jun-2016
18-Jun-2016
78
19-Jun-2016
20-Jun-2016
21-Jun-2016
22-Jun-2016
23-Jun-2016
24-Jun-2016
25-Jun-2016
26-Jun-2016
27-Jun-2016
28-Jun-2016
29-Jun-2016
30-Jun-2016
1-Jul-2016
2-Jul-2016
3-Jul-2016
4-Jul-2016
5-Jul-2016
6-Jul-2016
7-Jul-2016
8-Jul-2016
9-Jul-2016
10-Jul-2016
11-Jul-2016
12-Jul-2016
13-Jul-2016
14-Jul-2016
15-Jul-2016
16-Jul-2016
17-Jul-2016
18-Jul-2016
19-Jul-2016
20-Jul-2016
21-Jul-2016
22-Jul-2016
23-Jul-2016
24-Jul-2016
25-Jul-2016
26-Jul-2016
27-Jul-2016
28-Jul-2016
29-Jul-2016
79
30-Jul-2016
31-Jul-2016
1-Aug-2016
2-Aug-2016
3-Aug-2016
4-Aug-2016
5-Aug-2016
6-Aug-2016
7-Aug-2016
8-Aug-2016
9-Aug-2016
10-Aug-2016
11-Aug-2016
12-Aug-2016
13-Aug-2016
14-Aug-2016
15-Aug-2016
16-Aug-2016
17-Aug-2016
18-Aug-2016
19-Aug-2016
20-Aug-2016
21-Aug-2016
22-Aug-2016
23-Aug-2016
24-Aug-2016
25-Aug-2016
26-Aug-2016
27-Aug-2016
28-Aug-2016
29-Aug-2016
30-Aug-2016
31-Aug-2016
1-Sep-2016
2-Sep-2016
3-Sep-2016
4-Sep-2016
5-Sep-2016
6-Sep-2016
7-Sep-2016
8-Sep-2016
80
9-Sep-2016
10-Sep-2016
11-Sep-2016
12-Sep-2016
13-Sep-2016
14-Sep-2016
15-Sep-2016
16-Sep-2016
17-Sep-2016
18-Sep-2016
19-Sep-2016
20-Sep-2016
21-Sep-2016
22-Sep-2016
23-Sep-2016
24-Sep-2016
25-Sep-2016
26-Sep-2016
27-Sep-2016
28-Sep-2016
29-Sep-2016
30-Sep-2016
1-Oct-2016
2-Oct-2016
3-Oct-2016
4-Oct-2016
5-Oct-2016
6-Oct-2016
7-Oct-2016
8-Oct-2016
9-Oct-2016
10-Oct-2016
11-Oct-2016
12-Oct-2016
13-Oct-2016
14-Oct-2016
15-Oct-2016
16-Oct-2016
17-Oct-2016
18-Oct-2016
19-Oct-2016
81
20-Oct-2016
21-Oct-2016
22-Oct-2016
23-Oct-2016
24-Oct-2016
25-Oct-2016
26-Oct-2016
27-Oct-2016
28-Oct-2016
29-Oct-2016
30-Oct-2016
31-Oct-2016
1-Nov-2016
2-Nov-2016
3-Nov-2016
4-Nov-2016
5-Nov-2016
6-Nov-2016
7-Nov-2016
8-Nov-2016
9-Nov-2016
10-Nov-2016
11-Nov-2016
12-Nov-2016
13-Nov-2016
14-Nov-2016
15-Nov-2016
16-Nov-2016
17-Nov-2016
18-Nov-2016
19-Nov-2016
20-Nov-2016
21-Nov-2016
22-Nov-2016
23-Nov-2016
24-Nov-2016
25-Nov-2016
26-Nov-2016
27-Nov-2016
28-Nov-2016
29-Nov-2016
82
30-Nov-2016
1-Dec-2016
2-Dec-2016
3-Dec-2016
4-Dec-2016
5-Dec-2016
6-Dec-2016
7-Dec-2016
8-Dec-2016
9-Dec-2016
10-Dec-2016
11-Dec-2016
12-Dec-2016
13-Dec-2016
14-Dec-2016
15-Dec-2016
16-Dec-2016
17-Dec-2016
18-Dec-2016
19-Dec-2016
20-Dec-2016
21-Dec-2016
22-Dec-2016
23-Dec-2016
24-Dec-2016
25-Dec-2016
26-Dec-2016
27-Dec-2016
28-Dec-2016
29-Dec-2016
30-Dec-2016
31-Dec-2016
83
Kecepatan angin (m/s)
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
2.5
1.5
0.5
Frekuensi (Hz)
50.006
50.004
50.002
50
49.998
49.996
Tabel 4.7 Hasil simulasi frekuensi PLTB Sidrap dengan kecepatan angin yang
berubah – ubah tahun 2017
Waktu
1-Jan-2017
2-Jan-2017
3-Jan-2017
4-Jan-2017
5-Jan-2017
6-Jan-2017
7-Jan-2017
8-Jan-2017
9-Jan-2017
10-Jan-2017
11-Jan-2017
12-Jan-2017
13-Jan-2017
14-Jan-2017
15-Jan-2017
16-Jan-2017
17-Jan-2017
18-Jan-2017
19-Jan-2017
20-Jan-2017
21-Jan-2017
22-Jan-2017
23-Jan-2017
24-Jan-2017
25-Jan-2017
26-Jan-2017
27-Jan-2017
28-Jan-2017
29-Jan-2017
30-Jan-2017
31-Jan-2017
1-Feb-2017
2-Feb-2017
3-Feb-2017
4-Feb-2017
5-Feb-2017
6-Feb-2017
7-Feb-2017
8-Feb-2017
9-Feb-2017
10-Feb-2017
11-Feb-2017
12-Feb-2017
13-Feb-2017
14-Feb-2017
15-Feb-2017
86
16-Feb-2017
17-Feb-2017
18-Feb-2017
19-Feb-2017
20-Feb-2017
21-Feb-2017
22-Feb-2017
23-Feb-2017
24-Feb-2017
25-Feb-2017
26-Feb-2017
27-Feb-2017
28-Feb-2017
1-Mar-2017
2-Mar-2017
3-Mar-2017
4-Mar-2017
5-Mar-2017
6-Mar-2017
7-Mar-2017
8-Mar-2017
9-Mar-2017
10-Mar-2017
11-Mar-2017
12-Mar-2017
13-Mar-2017
14-Mar-2017
15-Mar-2017
16-Mar-2017
17-Mar-2017
18-Mar-2017
19-Mar-2017
20-Mar-2017
21-Mar-2017
22-Mar-2017
23-Mar-2017
24-Mar-2017
25-Mar-2017
26-Mar-2017
27-Mar-2017
28-Mar-2017
87
29-Mar-2017
30-Mar-2017
31-Mar-2017
1-Apr-2017
2-Apr-2017
3-Apr-2017
4-Apr-2017
5-Apr-2017
6-Apr-2017
7-Apr-2017
8-Apr-2017
9-Apr-2017
10-Apr-2017
11-Apr-2017
12-Apr-2017
13-Apr-2017
14-Apr-2017
15-Apr-2017
16-Apr-2017
17-Apr-2017
18-Apr-2017
19-Apr-2017
20-Apr-2017
21-Apr-2017
22-Apr-2017
23-Apr-2017
24-Apr-2017
25-Apr-2017
26-Apr-2017
27-Apr-2017
28-Apr-2017
29-Apr-2017
30-Apr-2017
1-May-2017
2-May-2017
3-May-2017
4-May-2017
5-May-2017
6-May-2017
7-May-2017
8-May-2017
88
9-May-2017
10-May-2017
11-May-2017
12-May-2017
13-May-2017
14-May-2017
15-May-2017
16-May-2017
17-May-2017
18-May-2017
19-May-2017
20-May-2017
21-May-2017
22-May-2017
23-May-2017
24-May-2017
25-May-2017
26-May-2017
27-May-2017
28-May-2017
29-May-2017
30-May-2017
31-May-2017
1-Jun-2017
2-Jun-2017
3-Jun-2017
4-Jun-2017
5-Jun-2017
6-Jun-2017
7-Jun-2017
8-Jun-2017
9-Jun-2017
10-Jun-2017
11-Jun-2017
12-Jun-2017
13-Jun-2017
14-Jun-2017
15-Jun-2017
16-Jun-2017
17-Jun-2017
18-Jun-2017
89
19-Jun-2017
20-Jun-2017
21-Jun-2017
22-Jun-2017
23-Jun-2017
24-Jun-2017
25-Jun-2017
26-Jun-2017
27-Jun-2017
28-Jun-2017
29-Jun-2017
30-Jun-2017
1-Jul-2017
2-Jul-2017
3-Jul-2017
4-Jul-2017
5-Jul-2017
6-Jul-2017
7-Jul-2017
8-Jul-2017
9-Jul-2017
10-Jul-2017
11-Jul-2017
12-Jul-2017
13-Jul-2017
14-Jul-2017
15-Jul-2017
16-Jul-2017
17-Jul-2017
18-Jul-2017
19-Jul-2017
20-Jul-2017
21-Jul-2017
22-Jul-2017
23-Jul-2017
24-Jul-2017
25-Jul-2017
26-Jul-2017
27-Jul-2017
28-Jul-2017
29-Jul-2017
90
30-Jul-2017
31-Jul-2017
1-Aug-2017
2-Aug-2017
3-Aug-2017
4-Aug-2017
5-Aug-2017
6-Aug-2017
7-Aug-2017
8-Aug-2017
9-Aug-2017
10-Aug-2017
11-Aug-2017
12-Aug-2017
13-Aug-2017
14-Aug-2017
15-Aug-2017
16-Aug-2017
17-Aug-2017
18-Aug-2017
19-Aug-2017
20-Aug-2017
21-Aug-2017
22-Aug-2017
23-Aug-2017
24-Aug-2017
25-Aug-2017
26-Aug-2017
27-Aug-2017
28-Aug-2017
29-Aug-2017
30-Aug-2017
31-Aug-2017
1-Sep-2017
2-Sep-2017
3-Sep-2017
4-Sep-2017
5-Sep-2017
6-Sep-2017
7-Sep-2017
8-Sep-2017
91
9-Sep-2017
10-Sep-2017
11-Sep-2017
12-Sep-2017
13-Sep-2017
14-Sep-2017
15-Sep-2017
16-Sep-2017
17-Sep-2017
18-Sep-2017
19-Sep-2017
20-Sep-2017
21-Sep-2017
22-Sep-2017
23-Sep-2017
24-Sep-2017
25-Sep-2017
26-Sep-2017
27-Sep-2017
28-Sep-2017
29-Sep-2017
30-Sep-2017
1-Oct-2017
2-Oct-2017
3-Oct-2017
4-Oct-2017
5-Oct-2017
6-Oct-2017
7-Oct-2017
8-Oct-2017
9-Oct-2017
10-Oct-2017
11-Oct-2017
12-Oct-2017
13-Oct-2017
14-Oct-2017
15-Oct-2017
16-Oct-2017
17-Oct-2017
18-Oct-2017
19-Oct-2017
92
20-Oct-2017
21-Oct-2017
22-Oct-2017
23-Oct-2017
24-Oct-2017
25-Oct-2017
26-Oct-2017
27-Oct-2017
28-Oct-2017
29-Oct-2017
30-Oct-2017
31-Oct-2017
1-Nov-2017
2-Nov-2017
3-Nov-2017
4-Nov-2017
5-Nov-2017
6-Nov-2017
7-Nov-2017
8-Nov-2017
9-Nov-2017
10-Nov-2017
11-Nov-2017
12-Nov-2017
13-Nov-2017
14-Nov-2017
15-Nov-2017
16-Nov-2017
17-Nov-2017
18-Nov-2017
19-Nov-2017
20-Nov-2017
21-Nov-2017
22-Nov-2017
23-Nov-2017
24-Nov-2017
25-Nov-2017
26-Nov-2017
27-Nov-2017
28-Nov-2017
29-Nov-2017
93
30-Nov-2017
1-Dec-2017
2-Dec-2017
3-Dec-2017
4-Dec-2017
5-Dec-2017
6-Dec-2017
7-Dec-2017
8-Dec-2017
9-Dec-2017
10-Dec-2017
11-Dec-2017
12-Dec-2017
13-Dec-2017
14-Dec-2017
15-Dec-2017
16-Dec-2017
17-Dec-2017
18-Dec-2017
19-Dec-2017
20-Dec-2017
21-Dec-2017
22-Dec-2017
23-Dec-2017
24-Dec-2017
25-Dec-2017
26-Dec-2017
27-Dec-2017
28-Dec-2017
29-Dec-2017
30-Dec-2017
31-Dec-2017
94
Kecepatan angin (m/s)
7
6
5
4
3
2
1
0
7
6
5
4
3
2
1
0
Frekuensi (Hz)
50.02
50.015
50.01
50.005
50
49.995
49.99
Tabel 4.8 Hasil simulasi frekuensi PLTB Sidrap dengan kecepatan angin yang
berubah – ubah tahun 2018
Waktu
1-Jan-2018
2-Jan-2018
3-Jan-2018
4-Jan-2018
5-Jan-2018
6-Jan-2018
7-Jan-2018
8-Jan-2018
9-Jan-2018
10-Jan-2018
11-Jan-2018
12-Jan-2018
13-Jan-2018
14-Jan-2018
15-Jan-2018
16-Jan-2018
17-Jan-2018
18-Jan-2018
19-Jan-2018
20-Jan-2018
21-Jan-2018
22-Jan-2018
23-Jan-2018
24-Jan-2018
25-Jan-2018
26-Jan-2018
27-Jan-2018
28-Jan-2018
29-Jan-2018
30-Jan-2018
31-Jan-2018
1-Feb-2018
2-Feb-2018
3-Feb-2018
4-Feb-2018
5-Feb-2018
6-Feb-2018
7-Feb-2018
8-Feb-2018
9-Feb-2018
10-Feb-2018
11-Feb-2018
12-Feb-2018
13-Feb-2018
97
14-Feb-2018
15-Feb-2018
16-Feb-2018
17-Feb-2018
18-Feb-2018
19-Feb-2018
20-Feb-2018
21-Feb-2018
22-Feb-2018
23-Feb-2018
24-Feb-2018
25-Feb-2018
26-Feb-2018
27-Feb-2018
28-Feb-2018
1-Mar-2018
2-Mar-2018
3-Mar-2018
4-Mar-2018
5-Mar-2018
6-Mar-2018
7-Mar-2018
8-Mar-2018
9-Mar-2018
10-Mar-2018
11-Mar-2018
12-Mar-2018
13-Mar-2018
14-Mar-2018
15-Mar-2018
16-Mar-2018
17-Mar-2018
18-Mar-2018
19-Mar-2018
20-Mar-2018
21-Mar-2018
22-Mar-2018
23-Mar-2018
24-Mar-2018
25-Mar-2018
26-Mar-2018
98
27-Mar-2018
28-Mar-2018
29-Mar-2018
30-Mar-2018
31-Mar-2018
1-Apr-2018
2-Apr-2018
3-Apr-2018
4-Apr-2018
5-Apr-2018
6-Apr-2018
7-Apr-2018
8-Apr-2018
9-Apr-2018
10-Apr-2018
11-Apr-2018
12-Apr-2018
13-Apr-2018
14-Apr-2018
15-Apr-2018
16-Apr-2018
17-Apr-2018
18-Apr-2018
19-Apr-2018
20-Apr-2018
21-Apr-2018
22-Apr-2018
23-Apr-2018
24-Apr-2018
25-Apr-2018
26-Apr-2018
27-Apr-2018
28-Apr-2018
29-Apr-2018
30-Apr-2018
1-May-2018
2-May-2018
3-May-2018
4-May-2018
5-May-2018
6-May-2018
99
7-May-2018
8-May-2018
9-May-2018
10-May-2018
11-May-2018
12-May-2018
13-May-2018
14-May-2018
15-May-2018
5
Kecepatan angin (m/s)
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
1-Jan-2018 1-Feb-2018 1-Mar-2018 1-Apr-2018 1-May-2018
100
2.5
1.5
0.5
0
1-Jan-2018 1-Feb-2018 1-Mar-2018 1-Apr-2018 1-May-2018
50.008
50.006
Frekuensi (Hz)
50.004
50.002
50
49.998
49.996
1-Jan-2016
2-Jan-2016
3-Jan-2016
4-Jan-2016
5-Jan-2016
6-Jan-2016
7-Jan-2016
8-Jan-2016
9-Jan-2016
10-Jan-2016
11-Jan-2016
12-Jan-2016
13-Jan-2016
14-Jan-2016
15-Jan-2016
16-Jan-2016
17-Jan-2016
18-Jan-2016
19-Jan-2016
20-Jan-2016
21-Jan-2016
22-Jan-2016
23-Jan-2016
24-Jan-2016
25-Jan-2016
26-Jan-2016
27-Jan-2016
28-Jan-2016
29-Jan-2016
30-Jan-2016
31-Jan-2016
1-Feb-2016
2-Feb-2016
3-Feb-2016
4-Feb-2016
5-Feb-2016
6-Feb-2016
7-Feb-2016
8-Feb-2016
9-Feb-2016
10-Feb-2016
11-Feb-2016
12-Feb-2016
13-Feb-2016
14-Feb-2016
15-Feb-2016
16-Feb-2016
17-Feb-2016
18-Feb-2016
19-Feb-2016
20-Feb-2016
21-Feb-2016
22-Feb-2016
23-Feb-2016
24-Feb-2016
25-Feb-2016
26-Feb-2016
27-Feb-2016
28-Feb-2016
29-Feb-2016
1-Mar-2016
2-Mar-2016
3-Mar-2016
103
4-Mar-2016
5-Mar-2016
6-Mar-2016
7-Mar-2016
8-Mar-2016
9-Mar-2016
10-Mar-2016
11-Mar-2016
12-Mar-2016
13-Mar-2016
14-Mar-2016
15-Mar-2016
16-Mar-2016
17-Mar-2016
18-Mar-2016
19-Mar-2016
20-Mar-2016
21-Mar-2016
22-Mar-2016
23-Mar-2016
24-Mar-2016
25-Mar-2016
26-Mar-2016
27-Mar-2016
28-Mar-2016
29-Mar-2016
30-Mar-2016
31-Mar-2016
1-Apr-2016
2-Apr-2016
3-Apr-2016
4-Apr-2016
5-Apr-2016
6-Apr-2016
7-Apr-2016
8-Apr-2016
9-Apr-2016
10-Apr-2016
11-Apr-2016
12-Apr-2016
13-Apr-2016
104
14-Apr-2016
15-Apr-2016
16-Apr-2016
17-Apr-2016
18-Apr-2016
19-Apr-2016
20-Apr-2016
21-Apr-2016
22-Apr-2016
23-Apr-2016
24-Apr-2016
25-Apr-2016
26-Apr-2016
27-Apr-2016
28-Apr-2016
29-Apr-2016
30-Apr-2016
1-May-2016
2-May-2016
3-May-2016
4-May-2016
5-May-2016
6-May-2016
7-May-2016
8-May-2016
9-May-2016
10-May-2016
11-May-2016
12-May-2016
13-May-2016
14-May-2016
15-May-2016
16-May-2016
17-May-2016
18-May-2016
19-May-2016
20-May-2016
21-May-2016
22-May-2016
23-May-2016
24-May-2016
105
25-May-2016
26-May-2016
27-May-2016
28-May-2016
29-May-2016
30-May-2016
31-May-2016
1-Jun-2016
2-Jun-2016
3-Jun-2016
4-Jun-2016
5-Jun-2016
6-Jun-2016
7-Jun-2016
8-Jun-2016
9-Jun-2016
10-Jun-2016
11-Jun-2016
12-Jun-2016
13-Jun-2016
14-Jun-2016
15-Jun-2016
16-Jun-2016
17-Jun-2016
18-Jun-2016
19-Jun-2016
20-Jun-2016
21-Jun-2016
22-Jun-2016
23-Jun-2016
24-Jun-2016
25-Jun-2016
26-Jun-2016
27-Jun-2016
28-Jun-2016
29-Jun-2016
30-Jun-2016
1-Jul-2016
2-Jul-2016
3-Jul-2016
4-Jul-2016
106
5-Jul-2016
6-Jul-2016
7-Jul-2016
8-Jul-2016
9-Jul-2016
10-Jul-2016
11-Jul-2016
12-Jul-2016
13-Jul-2016
14-Jul-2016
15-Jul-2016
16-Jul-2016
17-Jul-2016
18-Jul-2016
19-Jul-2016
20-Jul-2016
21-Jul-2016
22-Jul-2016
23-Jul-2016
24-Jul-2016
25-Jul-2016
26-Jul-2016
27-Jul-2016
28-Jul-2016
29-Jul-2016
30-Jul-2016
31-Jul-2016
1-Aug-2016
2-Aug-2016
3-Aug-2016
4-Aug-2016
5-Aug-2016
6-Aug-2016
7-Aug-2016
8-Aug-2016
9-Aug-2016
10-Aug-2016
11-Aug-2016
12-Aug-2016
13-Aug-2016
14-Aug-2016
107
15-Aug-2016
16-Aug-2016
17-Aug-2016
18-Aug-2016
19-Aug-2016
20-Aug-2016
21-Aug-2016
22-Aug-2016
23-Aug-2016
24-Aug-2016
25-Aug-2016
26-Aug-2016
27-Aug-2016
28-Aug-2016
29-Aug-2016
30-Aug-2016
31-Aug-2016
1-Sep-2016
2-Sep-2016
3-Sep-2016
4-Sep-2016
5-Sep-2016
6-Sep-2016
7-Sep-2016
8-Sep-2016
9-Sep-2016
10-Sep-2016
11-Sep-2016
12-Sep-2016
13-Sep-2016
14-Sep-2016
15-Sep-2016
16-Sep-2016
17-Sep-2016
18-Sep-2016
19-Sep-2016
20-Sep-2016
21-Sep-2016
22-Sep-2016
23-Sep-2016
24-Sep-2016
108
25-Sep-2016
26-Sep-2016
27-Sep-2016
28-Sep-2016
29-Sep-2016
30-Sep-2016
1-Oct-2016
2-Oct-2016
3-Oct-2016
4-Oct-2016
5-Oct-2016
6-Oct-2016
7-Oct-2016
8-Oct-2016
9-Oct-2016
10-Oct-2016
11-Oct-2016
12-Oct-2016
13-Oct-2016
14-Oct-2016
15-Oct-2016
16-Oct-2016
17-Oct-2016
18-Oct-2016
19-Oct-2016
20-Oct-2016
21-Oct-2016
22-Oct-2016
23-Oct-2016
24-Oct-2016
25-Oct-2016
26-Oct-2016
27-Oct-2016
28-Oct-2016
29-Oct-2016
30-Oct-2016
31-Oct-2016
1-Nov-2016
2-Nov-2016
3-Nov-2016
4-Nov-2016
109
5-Nov-2016
6-Nov-2016
7-Nov-2016
8-Nov-2016
9-Nov-2016
10-Nov-2016
11-Nov-2016
12-Nov-2016
13-Nov-2016
14-Nov-2016
15-Nov-2016
16-Nov-2016
17-Nov-2016
18-Nov-2016
19-Nov-2016
20-Nov-2016
21-Nov-2016
22-Nov-2016
23-Nov-2016
24-Nov-2016
25-Nov-2016
26-Nov-2016
27-Nov-2016
28-Nov-2016
29-Nov-2016
30-Nov-2016
1-Dec-2016
2-Dec-2016
3-Dec-2016
4-Dec-2016
5-Dec-2016
6-Dec-2016
7-Dec-2016
8-Dec-2016
9-Dec-2016
10-Dec-2016
11-Dec-2016
12-Dec-2016
13-Dec-2016
14-Dec-2016
15-Dec-2016
110
16-Dec-2016
17-Dec-2016
18-Dec-2016
19-Dec-2016
20-Dec-2016
21-Dec-2016
22-Dec-2016
23-Dec-2016
24-Dec-2016
25-Dec-2016
26-Dec-2016
27-Dec-2016
28-Dec-2016
29-Dec-2016
30-Dec-2016
31-Dec-2016
12
10
111
35
25
20
15
10
50.14
50.12
50.1
Frekuensi (Hz)
50.08
50.06
50.04
50.02
50
49.98
49.96
49.94
49.92
1-Jan-2017
2-Jan-2017
3-Jan-2017
4-Jan-2017
5-Jan-2017
6-Jan-2017
7-Jan-2017
8-Jan-2017
9-Jan-2017
10-Jan-2017
11-Jan-2017
12-Jan-2017
13-Jan-2017
14-Jan-2017
15-Jan-2017
16-Jan-2017
17-Jan-2017
18-Jan-2017
19-Jan-2017
20-Jan-2017
21-Jan-2017
22-Jan-2017
23-Jan-2017
24-Jan-2017
25-Jan-2017
26-Jan-2017
27-Jan-2017
28-Jan-2017
29-Jan-2017
30-Jan-2017
31-Jan-2017
1-Feb-2017
2-Feb-2017
3-Feb-2017
4-Feb-2017
5-Feb-2017
6-Feb-2017
7-Feb-2017
8-Feb-2017
9-Feb-2017
10-Feb-2017
11-Feb-2017
12-Feb-2017
13-Feb-2017
14-Feb-2017
15-Feb-2017
16-Feb-2017
17-Feb-2017
18-Feb-2017
19-Feb-2017
20-Feb-2017
21-Feb-2017
22-Feb-2017
23-Feb-2017
24-Feb-2017
25-Feb-2017
26-Feb-2017
27-Feb-2017
28-Feb-2017
1-Mar-2017
2-Mar-2017
3-Mar-2017
4-Mar-2017
114
5-Mar-2017
6-Mar-2017
7-Mar-2017
8-Mar-2017
9-Mar-2017
10-Mar-2017
11-Mar-2017
12-Mar-2017
13-Mar-2017
14-Mar-2017
15-Mar-2017
16-Mar-2017
17-Mar-2017
18-Mar-2017
19-Mar-2017
20-Mar-2017
21-Mar-2017
22-Mar-2017
23-Mar-2017
24-Mar-2017
25-Mar-2017
26-Mar-2017
27-Mar-2017
28-Mar-2017
29-Mar-2017
30-Mar-2017
31-Mar-2017
1-Apr-2017
2-Apr-2017
3-Apr-2017
4-Apr-2017
5-Apr-2017
6-Apr-2017
7-Apr-2017
8-Apr-2017
9-Apr-2017
10-Apr-2017
11-Apr-2017
12-Apr-2017
13-Apr-2017
14-Apr-2017
115
15-Apr-2017
16-Apr-2017
17-Apr-2017
18-Apr-2017
19-Apr-2017
20-Apr-2017
21-Apr-2017
22-Apr-2017
23-Apr-2017
24-Apr-2017
25-Apr-2017
26-Apr-2017
27-Apr-2017
28-Apr-2017
29-Apr-2017
30-Apr-2017
1-May-2017
2-May-2017
3-May-2017
4-May-2017
5-May-2017
6-May-2017
7-May-2017
8-May-2017
9-May-2017
10-May-2017
11-May-2017
12-May-2017
13-May-2017
14-May-2017
15-May-2017
16-May-2017
17-May-2017
18-May-2017
19-May-2017
20-May-2017
21-May-2017
22-May-2017
23-May-2017
24-May-2017
25-May-2017
116
26-May-2017
27-May-2017
28-May-2017
29-May-2017
30-May-2017
31-May-2017
1-Jun-2017
2-Jun-2017
3-Jun-2017
4-Jun-2017
5-Jun-2017
6-Jun-2017
7-Jun-2017
8-Jun-2017
9-Jun-2017
10-Jun-2017
11-Jun-2017
12-Jun-2017
13-Jun-2017
14-Jun-2017
15-Jun-2017
16-Jun-2017
17-Jun-2017
18-Jun-2017
19-Jun-2017
20-Jun-2017
21-Jun-2017
22-Jun-2017
23-Jun-2017
24-Jun-2017
25-Jun-2017
26-Jun-2017
27-Jun-2017
28-Jun-2017
29-Jun-2017
30-Jun-2017
1-Jul-2017
2-Jul-2017
3-Jul-2017
4-Jul-2017
5-Jul-2017
117
6-Jul-2017
7-Jul-2017
8-Jul-2017
9-Jul-2017
10-Jul-2017
11-Jul-2017
12-Jul-2017
13-Jul-2017
14-Jul-2017
15-Jul-2017
16-Jul-2017
17-Jul-2017
18-Jul-2017
19-Jul-2017
20-Jul-2017
21-Jul-2017
22-Jul-2017
23-Jul-2017
24-Jul-2017
25-Jul-2017
26-Jul-2017
27-Jul-2017
28-Jul-2017
29-Jul-2017
30-Jul-2017
31-Jul-2017
1-Aug-2017
2-Aug-2017
3-Aug-2017
4-Aug-2017
5-Aug-2017
6-Aug-2017
7-Aug-2017
8-Aug-2017
9-Aug-2017
10-Aug-2017
11-Aug-2017
12-Aug-2017
13-Aug-2017
14-Aug-2017
15-Aug-2017
118
16-Aug-2017
17-Aug-2017
18-Aug-2017
19-Aug-2017
20-Aug-2017
21-Aug-2017
22-Aug-2017
23-Aug-2017
24-Aug-2017
25-Aug-2017
26-Aug-2017
27-Aug-2017
28-Aug-2017
29-Aug-2017
30-Aug-2017
31-Aug-2017
1-Sep-2017
2-Sep-2017
3-Sep-2017
4-Sep-2017
5-Sep-2017
6-Sep-2017
7-Sep-2017
8-Sep-2017
9-Sep-2017
10-Sep-2017
11-Sep-2017
12-Sep-2017
13-Sep-2017
14-Sep-2017
15-Sep-2017
16-Sep-2017
17-Sep-2017
18-Sep-2017
19-Sep-2017
20-Sep-2017
21-Sep-2017
22-Sep-2017
23-Sep-2017
24-Sep-2017
25-Sep-2017
119
26-Sep-2017
27-Sep-2017
28-Sep-2017
29-Sep-2017
30-Sep-2017
1-Oct-2017
2-Oct-2017
3-Oct-2017
4-Oct-2017
5-Oct-2017
6-Oct-2017
7-Oct-2017
8-Oct-2017
9-Oct-2017
10-Oct-2017
11-Oct-2017
12-Oct-2017
13-Oct-2017
14-Oct-2017
15-Oct-2017
16-Oct-2017
17-Oct-2017
18-Oct-2017
19-Oct-2017
20-Oct-2017
21-Oct-2017
22-Oct-2017
23-Oct-2017
24-Oct-2017
25-Oct-2017
26-Oct-2017
27-Oct-2017
28-Oct-2017
29-Oct-2017
30-Oct-2017
31-Oct-2017
1-Nov-2017
2-Nov-2017
3-Nov-2017
4-Nov-2017
5-Nov-2017
120
6-Nov-2017
7-Nov-2017
8-Nov-2017
9-Nov-2017
10-Nov-2017
11-Nov-2017
12-Nov-2017
13-Nov-2017
14-Nov-2017
15-Nov-2017
16-Nov-2017
17-Nov-2017
18-Nov-2017
19-Nov-2017
20-Nov-2017
21-Nov-2017
22-Nov-2017
23-Nov-2017
24-Nov-2017
25-Nov-2017
26-Nov-2017
27-Nov-2017
28-Nov-2017
29-Nov-2017
30-Nov-2017
1-Dec-2017
2-Dec-2017
3-Dec-2017
4-Dec-2017
5-Dec-2017
6-Dec-2017
7-Dec-2017
8-Dec-2017
9-Dec-2017
10-Dec-2017
11-Dec-2017
12-Dec-2017
13-Dec-2017
14-Dec-2017
15-Dec-2017
16-Dec-2017
121
17-Dec-2017
18-Dec-2017
19-Dec-2017
20-Dec-2017
21-Dec-2017
22-Dec-2017
23-Dec-2017
24-Dec-2017
25-Dec-2017
26-Dec-2017
27-Dec-2017
28-Dec-2017
29-Dec-2017
30-Dec-2017
31-Dec-2017
14
12
10
8
6
4
2
0
122
70
50
40
30
20
10
50.3
50.25
Frekuensi (Hz)
50.2
50.15
50.1
50.05
50
49.95
49.9
49.85
Tabel 4.11 Hasil simulasi frekuensi PLTB Jeneponto dengan kecepatan angin
yang berubah-ubah tahun 2018
Waktu
1-Jan-2018
2-Jan-2018
3-Jan-2018
4-Jan-2018
5-Jan-2018
6-Jan-2018
7-Jan-2018
8-Jan-2018
9-Jan-2018
10-Jan-2018
11-Jan-2018
12-Jan-2018
13-Jan-2018
14-Jan-2018
15-Jan-2018
16-Jan-2018
17-Jan-2018
18-Jan-2018
19-Jan-2018
20-Jan-2018
21-Jan-2018
22-Jan-2018
23-Jan-2018
24-Jan-2018
25-Jan-2018
26-Jan-2018
27-Jan-2018
28-Jan-2018
29-Jan-2018
30-Jan-2018
31-Jan-2018
1-Feb-2018
2-Feb-2018
3-Feb-2018
4-Feb-2018
5-Feb-2018
6-Feb-2018
7-Feb-2018
8-Feb-2018
9-Feb-2018
10-Feb-2018
11-Feb-2018
12-Feb-2018
13-Feb-2018
14-Feb-2018
15-Feb-2018
16-Feb-2018
17-Feb-2018
18-Feb-2018
19-Feb-2018
20-Feb-2018
21-Feb-2018
22-Feb-2018
23-Feb-2018
24-Feb-2018
25-Feb-2018
26-Feb-2018
27-Feb-2018
28-Feb-2018
1-Mar-2018
2-Mar-2018
3-Mar-2018
4-Mar-2018
125
5-Mar-2018
6-Mar-2018
7-Mar-2018
8-Mar-2018
9-Mar-2018
10-Mar-2018
11-Mar-2018
12-Mar-2018
13-Mar-2018
14-Mar-2018
15-Mar-2018
16-Mar-2018
17-Mar-2018
18-Mar-2018
19-Mar-2018
20-Mar-2018
21-Mar-2018
22-Mar-2018
23-Mar-2018
24-Mar-2018
25-Mar-2018
26-Mar-2018
27-Mar-2018
28-Mar-2018
29-Mar-2018
30-Mar-2018
31-Mar-2018
1-Apr-2018
2-Apr-2018
3-Apr-2018
4-Apr-2018
5-Apr-2018
6-Apr-2018
7-Apr-2018
8-Apr-2018
9-Apr-2018
10-Apr-2018
11-Apr-2018
12-Apr-2018
13-Apr-2018
14-Apr-2018
126
15-Apr-2018
16-Apr-2018
17-Apr-2018
18-Apr-2018
19-Apr-2018
20-Apr-2018
21-Apr-2018
22-Apr-2018
23-Apr-2018
24-Apr-2018
25-Apr-2018
26-Apr-2018
27-Apr-2018
28-Apr-2018
29-Apr-2018
30-Apr-2018
1-May-2018
2-May-2018
3-May-2018
4-May-2018
5-May-2018
6-May-2018
7-May-2018
8-May-2018
9-May-2018
10-May-2018
11-May-2018
12-May-2018
13-May-2018
14-May-2018
15-May-2018
127
Kecepatan angin (m/s)
12
10
0
1-Jan-2018 1-Feb-2018 1-Mar-2018 1-Apr-2018 1-May-2018
35
Daya Output (MW)
30
25
20
15
10
0
1-Jan-2018 1-Feb-2018 1-Mar-2018 1-Apr-2018 1-May-2018
50.1
Frekuensi (Hz)
50.05
50
49.95
49.9
1-Jan-2018 1-Feb-2018 1-Mar-2018 1-Apr-2018 1-May-2018
V.1 Kesimpulan
132