Disusun oleh:
Nama : HARPINANDAR
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : DASMAWATI
Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, dan laporan ini telah diperiksa dan
Makassar, -10-2014
Penanggung jawab,
PURWITO ST. MT
NIP.196607191990031001
ABSTRAK
Penulis : HARPINANDAR
Kegiatan bengkel mekanik yang telah praktikan laksanakan selama tiga minggu
memberikan pengetahuan sebagai wujud dari tujuan yang hendak di capai, antara
berbagai ukuran kabel pada terminal secara tepat, dan memasang berbagai jenis kabel melalui
sering juga disebut dengan istilah “Mistar Ingsut” yang merupakan latihan pertama dalam
bengkel mekanik.Jangka sorong adalah sebuah alat yang berbeda dengan alat ukur yang
lainnya.Oleh karena itu, jangka sorong mempunyai satu keistimewaan tersendiri yaitu dapat
mengukur suatu benda dengan sangat teliti.karena itu, Jangka sorong sangat penting untuk
diketahui dan dipelajari karena dalam praktek-praktek selanjutnya penggunaan jangka sorong
akan sering kita jumpai dan dipergunakan. Maka, agar dapat mendukung kegiatan peraktek
selanjutnya, peraktek membaca jangka sorong ini dirasa sangat penting untuk dilaksanakan.
materi ini yaitu karena materi ini masih akan terus digunakan dalam praktek – praktek
selanjutnya. Dalam penggoresan harus cukup kemiringannya dari jalan pembantu penggores,
seperti penggaris, penyiku atau sebagainya.Agar garis yang dihasilkan tidak kabur dan tidak
terjadinya kesalahan ketepatan ukuran. Tekan alat bantu penggores agak kuat dengan benda
kerja serta dalam menarik garis dengan satu kali tarikan, agar garis yang dihasilkan tidak
berupa nama dan nim praktikan pada benda kerja. Biasannya pengecapan dilakukan dari
sehingga bagian bawah stam menyentuh permukaan benda kerja.Yang perlu di perhatikan
pada saat pemukulan dilakukan sekali saja agar dihasilkan cap yang sesuai dengan yang
diinginkan. Selain itu, pengecapan sangat penting dilakukan diatas landasan yang halus dan
kuat karena jika dilakukan diatas landasan yang kasar dan lembek, maka benda kerja akan
rusak.
Selain itu, praktikan juga melakukan pengikiran, yang bertujuan mengurangi ukuran
benda kerja tanpa menggunakan gergaji,baik dari panjang, lebar, maupun ketebalannya.
Selain itu pengikir juga digunakan sebagai pembersih, pemerata dan penghalus benda kerja
sehingga terlihat lebih licin dan rapi.Bila tahapan pengikiran selesai, kemudian melakukan
pengeboran.Mengebor dalam hal ini adalah untuk pemasangan baut. Pada titik-titik tertentu
yang mengacu pada ukuran yang di tentukan,dibuat 6 titik pengeboran, dimana 2 titik
menggunakan mata bor 5, 3 titik menggunakan mata bor 3. Sebagai penyelesaian dari lubang
hasil pengeboran, dilakukan ulir sebanyak 3 kali sehinggaterbentuk pola baut untuk baut
kecil di dalam lubang tersebut, juga countersink untuk baut yang agak besar.
Rangkaian kerja kedua ialah penyimpanan kabel atau plat kabel. Pada rangkaian
kerja ini, praktikan harus teliti dalam proses pengerjaannya. Ketelitian pada ukuran benda
Dari seluruh Kegiatan bengkel yang dilakukan selama kurang dari tiga minggu
mengajarkan kepada para praktikan akan ketelitian, kesabaran, keuletan, dan ketekunan
dalam mengerjakan segala sesuatu. Dan melatih mental serta emosi dalam bekerja.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat
dan Hidayah_Nya sehingga laporan hasil praktek bengkel listrik ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, adapun judul laporan ini yaitu
Laporan ini berisi tentang segala apa-apa yang berkaitan dengan praktek
yang telah dilakukan. Praktikan laporan ini selain mengacu pada mata pelajaran juga
pembimbing.Agar yang membaca laporan hasil peraktek ini dapat dengan mudah
Penulis juga menyadari tanpa bantuan dari pihak lain, maka laporan bengkel ini tidak
dapat diselesaikan, oleh karena itulah penulis mengucapkan banyak terima kasih, terutama
kepada dosen pembimbing.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kesalahan
dan kekeliruan, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna memperbaiki kesalahan agar dalam penyusunan laporan selanjutnya bisa
lebih baik kedepannya.
Penulis,
HARPINANDAR
DAFTAR ISI
Halaman sampul . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
Lembar pengesahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
Abstrak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
Kata pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv
Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v
BAB I PENDAHULUAN. . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB VI PENUTUP . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
LAMPIRAN ………………………………………………….
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.6Kikir . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan tinggi sebagian dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan untuk
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu
pengetahuan atau teknologi dan kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Latar belakang dilaksanakannya praktek ini adalah untuk meningkatkan potensi
profesional di bidang kelistrikan. Mengingat pentingnya praktek ini, maka secara tidak
langsung mahasiswa dapat mengambil suatu pelajaran yang sangat berarti yang nantinya
dapat di jadikan bekal dan merupakan dasar dalam meningkatkan kreatifitasnya di industri.
Dan untuk melihat hasil-hasil percobaan yang telah dilakukan maka disusunlah
laporan ini yang merupakan laporan kegiatan dalam praktek bengkel mekanik.Dalam suatu
industri, keterampilan teknik bagi seorang alumni SMU/SMK belum cukup untuk
mendukung proses suatu industri. Untuk meningkatkan keterampilan tersebut banyak hal
yang harus dilakukan untuk mengantisipasinya, salah satunya adalah membekali ilmu
keteknikan mekanik yaitu praktek bengkel.
Teori yang diperoleh selama perkuliahan jika tidak didukung dengan praktek akan
menjadi kurang efektif. Oleh karena itu, bagi orang yang tertarik akan ilmu keteknikan akan
berusaha mencari tempat untuk menyalurkan kreasinya.
Salah satu sarana pendidikan yang bergerak dalam bidang keteknikan adalah
Politeknik Negeri Ujung Pandang. Teknik elektro program studi teknik listrik merupakan
salah satu lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga professional, karena
keberadaannya merupakan sarana dalam memenuhi kebutuhan tenaga ahli yang professional,
sehingga sangat dibutuhkan saat ini dan juga saat yang akan datang.
1.2. Tujuan
Praktikan dapat menerapkan materi yang diberikan berupa teori, yang praktikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pekerja harus waspada pada waktu bekerja karena tidak seorangpun yang akan celaka
atau mesin-mesin dan alat-alat kerja yang rusak tanpa sebab. Oleh karenanya pekerja harus
bertindak dengan baik dan benar serta tepat jika terjadi suatu kecelakaan dan segera
melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup.
Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan keselamatan pada waktu kita
Segala perlengkapan peralatan dan alat-alat potong yang terdapat di bengkel sudah
direncanakan untuk memotong, membentuk, mengukur, mengikir, dan lain sebagainya sesuai
Ujung sisi yang tajam memotong bagian tubuh yang tidak terlindungi,
Kebersihan
Kecelakaan ini disebabkan oleh ujung-ujung alat potong atau benda kerja yang tajam.
Pencegahannya:
pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya, kondisi yang baik dan dengan baik dan
benar,
menggunakan alat pengaman yang telah ditentukan oleh peraturan keselamatan kerja,
lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan lainnya,
membuat tanda peringatan yang jelas dan nampak dibaca ditempat-tempat yang
BAB III
Jangka sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur yang digunakan oleh praktikan dalam mengukur
benda kerja. Jangka sorong memiliki tingkat ketelitian 0,1 sampai 0,02 mm. Jangka sorong
memiliki fungsi sebagai alat dengan tingkat ketelitian dan ketepatan dalam mengukur
diameter benda-benda bulat,diameter dalam dan luar,serta mengukur kedalaman suatu benda.
keterampilan praktikan agar dapat membuat goresan pada benda kerja dan membuat lubang
2.6.Stamping
stamping Angka
2.7.Jangka pegas
Alat ini terdiri dari sepasang kaki dari baja, yang berujung tajam.Yang diatur oleh
sebuah mur dan baut,serta disatukan oleh sebuah pegas bulat pada satu ujung. Penggunaan
penandaan jarak, atau pemindahan suatu ukuran dari Satu tempat ke tempat lain, dan
untuk mengukur suatu jarak antara titik-titik dan membandingkannya dengan skala
Agar hasil kerja dari jangka pegas dapat efektif maka ujung dari kaki-kaki jangka
harus sama tajam dengan ujung dari penitik, dan pada saat penggunaannya jangka harus
Mistar siku merupakan alat yang mampu mengukur panjang suatu benda. Mistar
tersebut terbuat dari baja, sehingga dapat mengukur diatas benda kerja yang keras, juga
sebagai penopang (penahan) jika melakukan goresan pada benda kerja. Bahan yang
digunakan dalam pembuatan mistar siku adalah besi yang keras, tipis dan mudah
dilenturkan,adapun alasan mengapa dibuat agak lentur adalah agar dapat digunakan untuk
2.9. Kikir
Kikir adalah alat yang terbuat dari baja tempa yang memiliki kandungan karbon yang
tinggi. Kikir sengaja dibuat agak melengkung pada satu sisinya dan dibuat agak tumpul,
dikarenakan cara kerja dari kikir itu sendiri, yaitu tekanan dan keseimbangannya yang tidak
dapat dihindari pada saat kikir sedang bergerak.Pada peraktek ini dalam mengikir kami
disarankan untuk mengunakan dua tahapan dalam mengikir, yaitu pertama menggunakan
kikir yang kasar terlebih dahulu, dan yang kedua menggunakan kikir halus untuk tahap
terahirnya agar lebih rapih. Ada beberapa bentuk-bentuk dari kikir antara lain kikir bulat,
kikir setengah bulat, kikir persegi, kikir segi tiga, dan lain sebagainya.
2.10 Palu
Palu atau martil adalah alat yang dipakai untuk memukul benda kerja, misalnya
paku.Palu terdiri dari dua bagian pokok, yaitu kepala dan tangkai.Kepala dibuat dari baja,
plastik, karet, kayu, aluminium, atau tembaga.Sedangkan tangkai umumnya terbuat dari
kayu, ada juga yang terbuat dari logam tetapi tidak banyak.
2.11. Menggergaji
Menggergaji adalah suatu proses pemotongan terhadap benda kerja yang sebelumnya
telah ditandai dengan menggunakan penggores. Penandaan ini dilakukan sebagai tanda agar
pada saat menggergaji tidak miring.Gergaji besi digunakan untuk memotong logam.Gergaji
besi terdiri dari rangka yang pada ujungnya terdapat pasak, yang berfungsi sebagai pegangan
daun gergaji. Salah satu pegangannya berulir dan terdapat mur kupu-kupu untuk
mengeraskan dan mengatur kedudukan daun gergaji. Daun gergaji dibuat dari baja
Tebal daun gergaji 0,27”, lebar 0,5” dan panjangnya berkisar antara 6” sampai 12”.
Jumlah gigi tiap inci antara 14 sampai 32, ( gergaji halus bergigi antara 20 sampai 32,
2.12. Mengebor
Mengebor adalah proses melubangi lubang kerja dengan menggunakan mesin bor.
Adapun macam-macam bor yang digunakan yaitu bor listrik dan bor tangan. Ukuran-ukuran
mata bor yang digunakan juga bermacam-macam mulai dari 4 mm, 5 mm, 6 mm, sampai 10
mm.
benda kerja yang di bor tidak mengenai mata. Benda kerja sebaiknya diberikan cairan untuk
memudahkan proses pengeboran dan hasilnya memiliki kualitas yang baik. Sebelum
pengeboran terlebih dahulu dilakukan penandaan pada benda kerja dengan menggunakan
Mengetap atau mengulir adalah proses membuat uliran pada benda kerja yang
sebelumnya telah dilubangi dengan bor. Tujuan dari pengetapan ini adalah agar lubang yang
ada dipasangkan baut. Tahap-tahap dalam pengetapan yaitu menggunakan alat ulir mulai dari
2.14. Countersink
Countersink adalah alat yang digunakan untuk membuat tempat sekrup / baut.
Countersink dilakukan pada benda kerja yang telah dilubangi dengan menggunakan bor.
Tujuan dari countersink yaitu untuk menghilangkan ketajaman pada lubang yang telah di
bor. Dengan countersink maka ujung dari sekrup tersebut rata dengan lubang pada bidang.
Countersink juga dilakukan dengan cara pengeboran tetapi countersinknya tidak sampai
menembus benda kerja. Countersink yang digunakan dalam praktek ini yaitu countersink 90
derajat.
2.15. Siku
Siku adalah alat yang digunakan untuk mengetahui sudut-sudut 90 pada benda kerja
Obeng
Obeng adalah alat yang digunakan untuk memutarkan suatu benda kerja (mur) pada
Tang
Tang adalah alat yang digunakan untuk mengupas kulit kabel yang disebut dengan
tang pemotong. Tang kombinasi adalah tang yang digunakan untuk meluruskan kabel
yang akan digunakan pada ragum. Serta tang pembulat adalah tang yang digunakan
Ada beberapa macam jenis kabel yang digunakan dalam praktek bengkel mekanik
khususnya dalam proses pengerjaan latihan kedua yaitu mata itik dan latihan terakhir yaitu
pengawatan. Jenis-jenis kabel yang digunakan adalah jenis kabel NYAF dan NYA.Jenis
kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode
warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.Kabel tipe ini umum dipergunakan di
perumahan karena harganya yang relatif murah. Dan jenis kabel NYAF merupakan jenis
kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk
BAB IV
LANGKAH KERJA
4.1. Profil U
4.1.1. Latihan Menggergaji
dengan cara mengikirnya dan juga setiap sudut profil U ini kita kikir sehingga
gunakan penggaris baja untuk penandaan garis, dan untuk garis radius gunakan
lingkaran,
siapkan mesin bor, cekam benda kerja dengan ragum tangan. Lakukan pengeboran
hubungkan lubang yang telah di bor secara bertahap dengan gergaji dan kikir,
awal penggergajian dengan kikir segitiga, jaraknya sekitar 3 mm, harus lurus dan
menyamakan ukuran plat dengan lebar 150 mm dan panjang 255 mm jika
kepanjangan, potong plat.
Setelah proses menandai garis-garis penting tadi, kita mulai membuat 9 persegi
panjang (seperti jari-jari)
Persegi panjang sebelah sudut kiri kanan ukurannya 20 mm dan 7 yang lainnya
ukurannya 2,5 mm.
Lalu gergaji dan kikir hingga halus dan rata (pakai kikir kotak gepeng kecil)
Latihan 1 :
Ambil kawat yang tersedia ( NYA 1,5 mm ) kemudian kupas ujungnya sekitar 10 mm.
setelah itu pulir ujung kabel yang telah dikupas dengan bentuk bundar dan cara
setelah kabel 1,5 selesai dipasang semua, lalu pasangan kabel ( NYA 2,5 mm )
caranya sama dengan kabel sebelumnya, begitu pula pada cara kerja kabel-kabel
berikutnya.
Latihan 2 :
membuat siku yang bervariasi dari setiap kabel sesuai dengan gambar.
Latihan 3 :
- Tahap berikutnya membuat kabel siku, tapi posisi sikunya menghadap
keatas,setelah selesai rapikan pekerjaan dan pasang baut pada mur yang
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan selesainya penulisan laporan ini dapat kami simpulkan hal-hal selama
Praktikan lebih kreatif, disiplin, dan dapat berpikir kritis dalam melakukan dan
praktikan dapat menerapkan materi yang diberikan berupa teori, yang praktikan
banyak pengetahuan dan pengalaman, yang praktikan peroleh secara langsung saat
pada pengalaman kerja praktek sangat berarti dan besar manfaatnya, khususnya pada
praktikan karena dapat membantu atau membuka pola pikir praktikan untuk lebih
dengan adanya penulisan laporan ini praktikan lebih banyak memperoleh teori dan
praktek dari berbagai jenis kegiatan yang telah praktikan lakukan,juga bertujuan agar
praktikan mengingat-ingat kembali, memahami dan dapat menyampaikannya
Selama praktek praktikan banyak mendapat pengalaman dan manfaat yang sangat
berarti.Namun manfaat tersebut belum cukup untuk dijadikan pedoman. Karena penulis
Praktikan harus bekerja sesuai dengan tata tertib bengkel mekanik dan mendengarkan
sama dan komunikasi yang jelas dan benar dengan peserta praktek, agar hasil praktek
dapat terselesaikan sesuai dengan yang diinginkan, semoga kedua belah pihak
mendapatkan hasil yang positif dengan diadakannya praktek kali ini, dan
penulis juga menyarankan agar lebih banyak memberi teori pada peserta praktek agar
dalam pelaksanaan nantinya tidak terjadi kekeliruan pada peserta praktek dan dapat
memperoleh hasil yang lebih baik dari kakak-kakaknya yang telah melaksanakan
praktek ini.
Penulis mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat guna meningkatkan mutu
pendidikan baik pada masa sekarang atau berguna menjadi jembatan untuk meningkatkan
Penulis merasa cukup sekian, terima kasih kepada semua pihak yang memberi saran dan
kritik sehingga laporan Praktek bengkel mekanik ini dapat terselesaikan.
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
PEMELIHARAAN
BAB V111
LAMPIRAN
Dalam bab ini penulis akan melampirkan gambar alat dan bahan yang digunakan praktikn
(jenis-jenis kabel)
(profil u)
(mata itik)