Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Definisi Dokter Kecil

Dokter kecil pada hakekatnya adalah siswa yang memenuhi kriteria


dan telah dilatih untuk ikut melaksanakan sebagai usaha pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan
lingkungannya. Menurut Departemen Pendidikan Nasional, dokter kecil
adalah siswa yang dipilih guru guna ikut melaksanakan sebagian usaha
pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman, dan murid.2

2.1.2 Tujuan Program Dokter Kecil

Adapun tujuan dokter kecil terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan
khusus :2

a). Tujuan Umum

Meningkatnya partisipasi siswa dalam program UKS.

b). Tujuan Khusus

- Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, di


rumah dan lingkungannya.

- Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan


orang lain untuk hidup sehat.

Usaha-usaha di atas agar siswa dapat mempersiapkan sebagai kader


penerus kesehatan Bangsa dan Pembangunan Nasional, sebagaimana
diharapkan dalam Garis Besar Haluan Negara yaitu : Pembangunan
Generasi Muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus Bangsa

5
dan Pembangunan Nasional dengan memberikan bekal keterampilan,
kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, idealisme,
kepribadian dan budi pekerti luhur, sehingga perlu diciptakan iklim
sehat sehingga memungkinkan kreativitas Generasi Muda berkembang
secara wajar dan bertanggung jawab. Pembangunan Nasional ini perlu
adanya usaha-usaha guna mengembangkan generasi muda untuk
melibatkannya dalam proses kehidupan berbangsa serta pelaksanaan
Pembangunan Nasional.2,3

Berdasarkan penjelasan diatas, pada hakekatnya tujuan kegiatan


program dokter kecil yang ingin dicapai adalah untuk kepentingan
peserta didik agar peserta didik dapat meningkatkan hidup sehat.
Dengan kata lain, kegiatan program dokter kecil memiliki nilai-nilai
bagi siswa dalam upaya pelatihan dan pembinaan manusia seutuhnya.
Kegiatan program dokter kecil ini dapat menambah keterampilan,
pengetahuan lain di luar akademik, berperilaku positif dan mengurangi
berbagai hal yang bersifat negatif dari siswa serta membentuk peserta
didik menjadi dokter kecil yang memiliki kompetensi khusus.3

2.1.3 Kriteria Dokter Kecil

Keikutsertaan peserta didik sangat menentukan berhasil tidaknya


usaha kesehatan sekolah (UKS) yang dilaksanakan di sekolah tersebut.
Menurut Direktorat Bina Kesehatan Anak, ada beberapa kriteria yang
harus di penuhi untuk menjadi seorang dokter kecil. Kriteria dokter
kecil yaitu :3

1). Siswa kelas 4 atau 5 sekolah dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.


2). Memiliki pengetahuan dasar tentang P3K.
3). Menjaga kebersihan dan pola hidup sehat.
4). Berprestasi di sekolah, berbadan sehat serta sehat jasmani dan
rohani.
5). Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.

6
Berdasarkan kriteria tersebut bahwa menjadi seorang dokter kecil
bukanlah hal yang mudah, namun seseorang tersebut harus memiliki
watak yang baik, dan juga pemimpin untuk teman-teman yang lainnya
agar dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

2.1.4 Tugas dan Kewajiban Dokter Kecil di Sekolah

Dalam pelaksanaanya ada beberapa tugas dan kewajiban yang harus


di lakukan oleh dokter kecil adalah sebagai berikut :3

1). Dapat menggerakkan sesama teman-teman siswa untuk bersama-


sama menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-
masing.

2). Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di


sekolah maupun di rumah.

3). Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan


pelayana kesehatan di sekolah.

4). Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan, antara lain :

pekan kebersihan, pekan gizi, pekan penimbangan BB dan TB di

sekolah, pekan kesehatan gigi, pekan kesehatan mata, dan lain-lain.

2.1.5 Kegiatan Dokter Kecil

Beberapa kegiatan rutin yang dilaksanakan dokter kecil, sebagai


berikut :3

a). Menggerakkan dan membimbing teman melaksanakan :

 Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi.


 Pengukuran tinggi badan dan berat badan.
 Penyuluhan kesehatan.

7
b). Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di

sekolah, antara lainnya :

 Distribusi obat cacing, vitamin dan lain-lain.


 Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
 Pertolongan pertama pada penyakit.

c). Pengenalan dini tanda-tanda penyakit.

d). Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung sekolah dan lingkungan

sekolah.

e). Pengamatan kebersihan di sekolah seperti halaman sekolah, ruang

kelas, perlengkapan, persediaan air bersih, tempat cuci, kamar mandi

(WC), tempat sampah dan saluran pembuangan termasuk PSN

(pemberantasan sarang nyamuk).

f). Pencatatan dan pelaporan, antara lain buku harian dokter kecil.

g). Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS/


Kepala Sekolah/Guru yang ditunjuk.

2.1.6 Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah usaha kesehatan masyarakat


yang dijalankan di sekolah-sekolah, UKS adalah upaya pelayanan
kesehatan yang terdapat di sekolah yang bertujuan menangani anak
didik yang mengalami kecelakaan ringan (upaya pertolongan pertama
pada kecelakaan/P3K), melayani kesehatan dasar bagi anak didik
selama sekolah (pemberian imunisasi), memantau pertumbuhan dan
status gizi anak didik.4

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, UKS


dapat turut serta dalam penyebaran pengetahuan yang dimilikinya bagi

8
kepentingan umum serta untuk memelihara ketertiban dan kebersihan
lingkungan masyarakat umum. UKS bukanlah suatu tindakan untuk
menyembuhkan orang sakit, karena untuk menyembuhkan orang yang
sakit cukup datang ke Puskesmas. Aspek yang penting justru aspek
pendidikannya (aspek edukatif), yaitu memberikan pendidikan
kesehatan kepada anak didik, membiasakan diri dalam susasana yang
sehat, serta mengendalikan watak dan perilaku/sikap dalam
melaksanakan cara-cara hidup sehat, sehingga dapat memberikan
kesempatan kepada anak didik tumbuh dan belajar secara harmonis,
efisien, dan optimal.4,5

2.1.7 Tujuan UKS

a. Tujuan Umum

Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah adalah untuk meningkatkan mutu


pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik
dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.5

b. Tujuan Khusus

Memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat


kesehatan peserta didik yang di dalamnya mencakup:5

1. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan


untukmelaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif
di dalam usaha peningkatan kesehatan.
2. Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun sosial.

9
3. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk
penyalahgunaan narkotika, obat-obatan dan bahan bebahaya,
alkohol (minuman keras), rokok, dan sebagainya.
2.1.8 Sasaran UKS
Sasaran UKS adalah peserta didik dari tingkat Pendidikan Usia
Dini sampai dengan tingkat Pendidikan Menengah Atas (TK/RA,
SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA) termasuk peserta didik di
perguruan agama beserta lingkungannya.5
2.1.9 Sasaran Pembinaan UKS
Adapun sasaran pembinaan UKS adalah sebagai berikut:5
Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah
a. Peserta didik.
b. Pendidik dan tenaga kependidikan.
c. Tenaga Kesehatan.
d. Sarana dan prasarana pendidikan serta pelayanan kesehatan;
e. Lingkungan (lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat sekitar sekolah).
2.1.10 Ruang Lingkup UKS di Sekolah
Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tiga
Program pokok Usaha Kesehatan Sekolah (disebut Trias UKS)
meliputi:5
a. Pendidikan Kesehatan;
b. Pelayanan Kesehatan;
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.

2.1.11 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Perilaku hidup bersih dan sehat dilingkungan sekolah adalah


sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah. Sekolah sehat adalah sekolah yang
mampu menjaga lingkungan untuk meningkatkan kesehatan peserta
didik, guru dan masyarakat di lingkungan sekolah.6

10
2.1.12 Tujuan PHBS
Perlilaku hidup bersih dan sehat di sekolah bertujuan agar
tercapainya peningkatan pengetahuan, sikap, dan kemampuan warga
sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah dalam mencegah penyakit,
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta berperan aktif dalam
bidang kesehatan.6
2.1.13 Kegiatan PHBS Di Sekolah
Perilaku bersih dan sehat disekolah dilakukan dengan cara berikut :6
1. Menjaga kebersihan kuku.
2. Memelihara kebersihan rambut.
3. Memelihara kebersihan dan kesehatan mata.
4. Memelihara kebersihan gigi dan mulut.
5. Memakai pakaian yang bersih dan rapi.
6. Memakai sepatu yang bersih dan rapi.
7. Berolah raga teratur dan terukur.
8. Tidak merokok disekolah.
9. Tidak menggunakan NAPZA.
10. Memberantas jentik nyamuk disekolah.
11. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
12. Menggunakan air bersih.
13. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
14. Membuang sampah ketempat sampah.
15. Mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin sekolah.
16. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
2.1.14 Manfaat Cuci Tangan Pakai Sabun
Manfaat utama cuci tangan pakai sabun (CTPS) adalah
melindungi diri dari berbagai penyakit menular. Penyakit-penyakit
tersebut antara lain diare, infeksi saluran napas atas (ISPA), dan
kecacingan, infeksi kulit, infeksi mata, dan penyakit-penyakit lain
yang ditularkan lewat tangan yang tidak bersih.7
Cuci tangan pakai sabun dapat dilakukan pada waktu-waktu berikut :

11
1. Sebelum menyiapkan makanan.
2. Sebelum dan sesudah makan.
3. Setelah buang air besar dan kecil.
4. Setelah membuang ingus.
5. Setelah membuang atau menangani sampah.
6. Setelah bermain.
7. Setelah memberi makan atau memegang hewan.
8. Setelah batuk atau bersin pada tangan.

Gambar 2.2 Cuci tangan 6 langkah7


2.1.15 Etika Batuk8
1. Definisi Batuk Dan Etika Batuk
Batuk bukanlah suatu penyakit, batuk merupakan mekanisme
pertahanan tubuh pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit
atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya
lender, makanan, debu, asap, dan sebagainya. Etika batuk adalah
tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup hidung
dan mulut dengan tissue atau lengan baju. Jadi bakteri tidak
menyebar ke udara dan tidak menular ke orang lain.
2. Tujuan Etika Batuk
Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara
bebas (Droplets) dan membuat kenyamanan pada orang di
sekitarnya. Droplets tersebut dapat mengandung kuman infeksius
yang berpotensi menular ke orang lain disekitarnya melalui udara

12
pernafasan. Penularan penyakit melalui media udara pernafasan
disebut “air borne disease”.
3. Penyebab Terjadinya Batuk
a) Infeksi
Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran
pernapasan, contohnya : flu, bronchitis, dan penyakit yang
cukup serius meskipun agak jarang pneumoni, tuberculosis
(TBC), kanker paru-paru.
b) Alergi
 Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran
pernapasan, contohnya : debu, asap, makanan dan cairan.
 Mengalirnya cairan hidung kearah tenggorokan dan masuk ke
saluran pernapasan, contohnya : rhinitis alergika, batuk pilek.
 Peyempitan pada saluran pernapasan, contohnya : asma.
4. Kebiasaan Batuk Yang Salah
 Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum.
 Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut
atau hidung saat batuk dan bersin.
 Membuang ludah batuk sembarang tempat.
 Membuang atau meletakkan tissue yang sudah dipakai
disembarang tempat.
 Tidak menggunakan masker saat flu atau batuk.
5. Dampak Dari Batuk
 Rasa lelah.
 Gangguan tidur.
 Perubahan pola hidup.
 Nyeri musculoskeletal.
 Suara serak.
 Mengganggu nafas.

13
Gambar 2.3 Etika batuk atau bersin8

14

Anda mungkin juga menyukai