INSTALLASI
Dalam contoh diatas menggunakan Papercut versi 13.3 build 23540. File ini nanti akan
berubah sesuai dengan update terbaru dari papercut. Klik dua kali file tersebut untuk
melakukan installasi. Ikuti petunjuk untuk melakukan installasi
Gambar di atas adalah pilihan untuk membuat icon desktop, boleh dicentang boleh juga tidak.
Beri tanda centang pada open application and……. untuk melakukan konfigurasi papercut.
Halaman web muncul untuk melakukan pengaturan Papercut. Jika kita lihat dengan seksama
di address nya tertampil http://localhost:9191/app dst. Disini kita login dari server yang kita
intall papercut tersebut maka alamatnya localhost. Kita juga bisa buka papercut ini dari PC
manapun yang tersambung dengan jaringan setempat dengan mengetikkan alamat ip pc server
papercut (primary server) atau hostname server papercut diikuti port nya (default 9191)
Pertama login ditampilkan dengan halaman untuk mengatur password dari local admin.
Jika server join domain, maka menu Windows Active Directory akan muncul. Jika tidak join
domain, menu tersebut beku.
Pilih login untuk masuk ke Papercut
B. Konfigurasi Papercut
Gambar diatas mengatur halaman web yang akan tampil di sisi user jika login menggunakan
user mode. Tampilan yang selama ini kita lihat adalah tampilan admin mode. Untuk user
mode tampilannya berbeda ditentukan dari pengaturan gambar diatas sesuai check dan
uncheck yang kita tentukan. Aturlah sesuai dengan kebutuhan.
Masih di menu yang sama, jika tidak menggunakan web print maka matikan saja fitur ini.
Web print adalah fitur dari papercut dimana kita bisa print file melalui upload ke web. Untuk
info lengkapnya silahkan baca manual.
Pengaturan untuk berapa lama jobs di hold di server masih di atur di tab yang sama dalam
gambar di atas.
Delete held jobs if not released afer …… (dalam menit)
Defaultnya 240 menit (4 jam), jika terlalu lama bisa dipendekkan atau ditambahkan jika
terlalu cepat. Setelah semua pengaturan dibuat jangan lupa untuk klik apply.
Ubah keep export for menjadi waktu maksimum yaitu 100 hari
Fungsinya untuk menyimpan file backup database selama 100 hari dan baru akan dihapus
secara otomatis oleh server. Papercut secara otomatis membuat backup mingguan dan akan
disimpan di C:\Program Files\PaperCut MF\server\data\backups
Dengan mengubah nilainya menjadi 100 hari, file backup di folder tersebut akan di keep
selama 100 hari semenjak dibuat oleh system papercut. Tugas setiap tim yang mengunjungi
client dengan menggunakan papercut adalah mengambil file backups tersebut dan dicopy ke
local hdd kita atau ke sumber lain supaya ketika sesuatu terjadi dengan server dimana tidak
bisa dipulihkan maka kita memiliki backup database nya (untuk client dengan single server
dan tanpa backup plan). Beberapa client besar sudah disetting untuk memiliki backup.
Tab App log berisi informasi yang terjadi baik log maupun error.
Dari tab printer kita bisa membuat template printer. Template printer ini adalah setting
standar yang akan digunakan oleh printer yang ter add di system papercut berikutnya. Jadi
setiap kita membuat local printer di server, papercut secara otomatis meng-update datanya
untuk memasukkan printer yang kita buat tersebut ke system papercut dengan menggunakan
settingan default dari template printer.
Dari template printer ini kita bisa atur pada color detection mode. Disinilah yang
membedakan printer tersebut berwarna atau hitam putih kita atur di tab ini. Untuk printer bw
kita set ke This is a grayscale printer.
Syarat kedua untuk printer BW adalah di Filter & Restrictions ubah setting pada Convert
color jobs to grayscale.
Jika ini tidak kita centang, maka hasil dari print abu2 akan berwarna putih pada printer bw.
Dari gambar diatas tampak template printer kita ada satu filter yang aktif (filter untuk convert
color jobs to grayscale). Tampilan tersebut berlaku juga untuk printer2 lain yang ada di tab
ini. Kita bisa melihat summary filter nya dari sini berapa filter yang aktif.
Langkah optional, untuk memudahkan installasi pada Windows Server ada feature Print &
Document Service yang akan memudahkan kita mengelola printer yang ada di server
tersebut. Cara mengaktifkannya untuk Windows Server 2008 adalah:
Pilih next
Pilih Print and Document Services – Next
Next lagi
Next lagi lagi
Pilih Install
Close
Buka Print Managementnya (dari langkah berikutnya di expand). Pilih Add Driver
Beri tanda centang 32 dan 64 bit
Usahakan menggunakan PS3 karena ini level tertinggi yang dianjurkan dalam papercut
Finish
OK
Driver sudah terinstall. Khusus untuk server 2008 R2 set driver isolation nya harus diset ke
none supaya tidak ada masalah yang tidak diinginkan dikemudian hari.
Langkah berikutnya adalah add printernya. Printer nya di add di server papercut. Caranya
seperti add printer network biasa.
Login ke server (remote atau media lainnya).
Buka Device and printer
Pilih drivernya
Pilih next
Beri nama printernya. Pemberian nama memang tidak ada aturannya. Sebaiknya
menggunakan asset name (jika ada), atau type printer dan lokasi lantai, atau metode lainnya
yang gampang dimonitor.
Jika menganut sistem print anywhere, maka hanya satu printer di share (virtual printer). Jika
menganut sistem print direct, maka semua printer di share.
Klik Finish
Login ke papercut dan lihat apakah printer kita sudah terinstall
Secara otomatis, printer yang tadi dibuat akan muncul di tab printer. Lakukan langkah add
printer tersebut untuk printer-printer yang lain.
In some situations it is useful to use the Windows Nul (Null with single letter ‘L’)
port for a print queue. This is easily setup on Windows. Simply bring up the
printer properties for the print queue in question, select the ports tab, click Add
Port, Local Port, New Port and type in ‘nul’. Click Ok, Click Close, click
Apply/Close and you’re done.
Devices and Printers → Right Click Printer → Properties → Ports → Add
Port → Local Port → New Port… > ‘nul’ → Ok, Close, Apply
Notes:
If you are using LPR or Print Services for Unix, the ‘Nul’ port option may not
work as expected.
When used on a virtual queue, the administrator should take into consideration
the Failure Mode Settings. If set to Mode 1 or 2, the virtual queue will delete all
print data sent to it during a failure between the Application Server and the Print
Provider on the virtual queue’s print server.
sumber: http://www.papercut.com/kb/Main/SetupNulPortOnWindows
Untuk konfigurasi sistem print anywhere, lakukan langkah2 sebagai berikut di papercut
Buka tab print
Ubah queue type ke This is a virtual quueue
Pilih printer mana saja yang boleh print anywhere dan beri tanda centang.
Beri tanda centang juga untuk enable hold/release queue
Printer adalah segala sesuatu aktifitas yang berhubungan dengan printing. Semua akan
tercatat di bagian printer dan pengaturannya di bagian printer.
Device adalah segala sesuatu aktifitas yang berhubungan dengan scanner baik scan email,
scan to sharefolder, fax, maupun copying. Hubungan yang paling fital pada kita adalah
copying dimana ini mengeluarkan kertas. Jika deploy melibatkan penghitungan copying,
maka device wajib diconfigure. jika tidak diconfigure, maka penggunaanya tidak akan
tercatat. configure disini artinya kita tanam fls papercut ke printer dan buat pengaturan sesuai
dengan kebutuhan.
Device dalam papercut untuk Lexmark tidak di create manual tetapi muncul otomatis setelah
kita tanam fls dan configure fls tersebut. Langkah2 nya adalah:
Buka web printer dan install papercut fls.
Kita cek di papercut bagian device pasti sudah muncul device yang kita buat.
Ada beberapa metode login yang bisa kita atur, username and password, identity number,
swipe card.
Beri tanda centang pada apa saja yang akan direcord oleh papercut. Track copying, scanning,
faxing.
Enable print release beri tanda centang pada Lexmark Virtual, enable find me printing
support, set ke a single queue, dan set release to nya sesuai printer nya, misal device nya
x466 chc/hrd dengan ip 10.20.253.230 maka direlease ke printer dengan ip tersebut, misal
nama printernya x466 chc/hrd.
D. Memindahkan Database ke SQL
Ada kalanya karena tuntutan sistem ataupun untuk menjalankan central reporting kita harus
memindahkan database internal ke eksternal. Apakah itu internal dan eksternal?
Dari langkah-langkah sebelumnya ketika kita install papercut, secara otomatis database
default yang digunakan papercut terinstall. Database yang digunakan adalah derby. Selain
derby, papercut mendukung beberapa database lain
http://www.papercut.com/products/ng/manual/ch-ext-db.html
Apakah central-reporting?
Organizations with multiple sites will typically follow one of two deployment strategies: centralized
or decentralized. This includes businesses with offices in multiple cities and education institutes
with international campuses. Each model comes with its own pros and cons.
One advantage of the decentralized model is that a system administrator at one site can't
inadvertently make changes that affect the other sites. Poor inter-site link reliability and simplified
site administration are other motivators for adopting the decentralized model. The
main disadvantage of decentralization is the difficulty of gaining a unified view of print data and
reporting. Central Reports solves this problem.
This chapter covers how Central Reports provides you with a consolidated data and reporting
view across multiple primary/application servers (decentralized model). If you are using a single
application server (centralized model) this is not required as the regular reports provide the data
you need - see Chapter 9, Reports.
A typical scenario is an organization with multiple sites and one application server per site. With
Central Reports organizations like this can access consolidated reports for the entire
organization.
Central Reports works by running the same SQL query on all remote PaperCut databases and
consolidating the result. This is done by first concatenating the result data from all databases,
then grouping, sorting and aggregating as appropriate. For this purpose, entities such as users,
groups, printers and accounts are matched by name. For example, if print usage records
matching username "Mary" are received from multiple sites, they are all considered as coming
from the same user and are aggregated. In other words, users (and some other entities) are
considered to be unique across all sites.
We've taken most reports that are suitable for aggregation across systems and made them
available in Central Reports. This includes the Executive Summary report and most usage
reports. Not included are configuration reports, transaction reports and print log reports.
Central Reports may be scheduled for automatic generation and email distribution just like
standard reports and we anticipate that most customers will want to use Central Reports in this
way.
Kesimpulannya adalah central report ini digunakan dalam perusahaan dengan multi site
(banyak anak cabang) yang masing-masing menggunakan server papercut sendiri-sendiri.
Dengan begini, misal user print di kota A 10 halaman, keesokannya pergi ke kota B dan print
50 halaman. Tanpa central-reporting, maka report penggunaannya akan terpisah. Dengan
central reporting, maka report dengan username yang sama dalam contoh ini adalah user akan
dikonsolidari menjadi satu, jadi total penggunaan user adalah 60 halaman.
Selain contoh diatas, central-reporting kita gunakan juga untuk server yang kita pasang di
pertamina (Jambi, Adera, Tarakan) dimana menggunakan dua server (failover system).
10. Setelah db terinisialisasi, masukkan database yang sudah kita export di langkah
sebelumnya.
Copy paste dulu file backup ke folder sbb supaya mudah
Gambar diatas sumber file backup database kita
Kita paste di folder sbb