Anda di halaman 1dari 272

Republik Indonesia

Standar Dokumen Pengadaan Secara


Elektronik

Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi

- Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi -

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
DOKUMEN PENGADAAN
Nomor : IK.02.03-AS/ULP/Pokja-DSE/008
Tanggal : 12 Februari 2018

untuk
Pengadaan :

Pembangunan Embung Lilin dan Jaringan


Irigasinya
di Kabupaten Lombok Barat

Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Barang/Jasa


Konstruksi
Dilingkungan SNVT Pembangunan Bendungan
BWS Nusa Tenggara I
Tahun Anggaran 2018,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
Tahun Anggaran : 2018

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I. 1
UMUM 1

BAB II. 5
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) 5
A. UMUM 5
1. LINGKUP PEKERJAAN 5
2. SUMBER DANA 5
3. PESERTA 5
4. LARANGAN KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME (KKN), PENYALAHGUNAAN
WEWENANG SERTA PENIPUAN 6
5. LARANGAN PERTENTANGAN KEPENTINGAN 7
6. ALIH PENGALAMAN DAN PENDAYA-GUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI 7
7. SATU PENAWARAN TIAP PESERTA 8
B. DOKUMEN PENGADAAN8
8. PENGAMBILAN DOKUMEN PENGADAAN 8
9. ISI DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI 8
10. BAHASA DOKUMEN PENGADAAN 9
11. PEMBERIAN PENJELASAN 9
12. PERUBAHAN DOKUMEN PENGADAAN 11
13. TAMBAHAN WAKTU PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN 11
C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN 11
14. BIAYA DALAM PENYIAPAN PENAWARAN 11
15. BAHASA PENAWARAN 11
16. DOKUMEN PENAWARAN 12
17. HARGA PENAWARAN 12
18. MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN 13

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
19. MASA BERLAKU PENAWARAN 13
20. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN 13
21. PAKTA INTEGRITAS 13
22. PENGISIAN DATA KUALIFIKASI 13
23. JAMINAN PENAWARAN 15
D. DOKUMEN PENAWARAN 16
24. PEMASUKKAN DAN CARA PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN 16
25. BATAS AKHIR PEMASUKAN PENAWARAN 16
E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN 16
26. PEMBUKAAN PENAWARAN 16
27. KLARIFIKASI DAN KONFIRMASI PENAWARAN 18
28. HAK MENOLAK ATAU MENERIMA PENAWARAN 18
29. EVALUASI PENAWARAN 19
30. EVALUASI KUALIFIKASI 29
31. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI 29
32. KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI TEKNIS DAN HARGA 30
F. PENETAPAN PEMENANG 30
33. PENETAPAN PEMENANG 30
34. PENGUMUMAN PEMENANG 32
35. SANGGAHAN 32
G. PENUNJUKAN PEMENANG PENGADAAN 33
36. PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA 33
37. KERAHASIAAN PROSES 34
H. PELELANGAN GAGAL 34
38. PELELANGAN GAGAL 34
I. SURAT JAMINAN PELAKSANAAN 36
39. SURAT JAMINAN PELAKSANAAN 36
J. PENANDATANGANAN KONTRAK 36
40. PENANDATANGANAN KONTRAK 36

BAB III. 38
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) 38
A. PENERAPAN IKP DAN LDP 38
B. LINGKUP PEKERJAAN 38
C. SUMBER DANA 38
D. PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI 38
E. PEMBERIAN PENJELASAN DOKUMEN PENGADAAN DAN PENINJAUAN LAPANGAN
38
F. DOKUMEN PENAWARAN 39
G. MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN 43

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
H. MASA BERLAKUNYA PENAWARAN 43
I. JAMINAN PENAWARAN 433
J. JADWAL PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN 44
K. BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN 44
L. PEMBUKAAN PENAWARAN 44
M. SANGGAHAN DAN PENGADUAN 44

BAB IV. 45
LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK) 45
A. LINGKUP KUALIFIKASI 45
B. PERSYARATAN KUALIFIKASI 45

BAB V. 47
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN 47
A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA/KEMITRAAN
(KSO) 47
B. BENTUK SURAT KUASA 48
C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO) 51
D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS 54
E. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT
KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) 56
F. BENTUK DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR 57
G. BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
(RK3K) 57
H. BENTUK RINCIAN/URAIAN HARGA SATUAN PEKERJAAN (HSP) 66
I. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK 67
J. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN
PENJAMINAN ATAU KONSORSIUM PERUSAHAAN ASURANSI
UMUM/LEMBAGA PENJAMINAN/ PERUSAHAAN PENJAMINAN 68
K. BENTUK PAKTA INTEGRITAS 69
L. DATA ISIAN KUALIFIKASI 71
M. BENTUK SURAT PERNYATAAN 76
N. BENTUK/FORMAT ESTIMASI BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN 77

BAB VI. 81
PETUNJUK PENGISIAN DATA KUALIFIKASI 81
A. DATA ADMINISTRASI 81
B. IZIN USAHA 81
C. SERTIFIKAT BADAN USAHA 81
D. IZIN LAINNYA 81
E. LANDASAN HUKUM PENDIRIAN USAHA 81

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
F. PENGURUS BADAN USAHA (PENGAWAS/PENGURUS) 81
G. DATA KEUANGAN 81
H. DATA PERSONIL INTI 82
I. DATA PERALATAN 82
J. DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN 82
K. DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN DALAM 4 TAHUN TERAKHIR 82
L. DATA PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN 82
M. MODAL KERJA 82
N. KEMITRAAN/KSO 82

BAB VII. 83
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI 83

BAB VIII. 85
BENTUK RANCANGAN KONTRAK 85
SURAT PERJANJIAN 85
SURAT PERJANJIAN 88

BAB IX. 93
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) 93
A. KETENTUAN UMUM 93
1. DEFINISI 93
2. PENERAPAN 96
3. BAHASA DAN HUKUM 96
4. LARANGAN KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME (KKN), PENYALAHGUNAAN
WEWENANG SERTA PENIPUAN 96
5. ASAL MATERIAL/BAHAN 97
6. KORESPONDENSI 97
7. WAKIL SAH PARA PIHAK 97
8. PEMBUKUAN 97
9. PERPAJAKAN97
10. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK 97
11. PENGABAIAN 97
12. PENYEDIA MANDIRI 97
13. KEMITRAAN/KSO 97
14. PENGAWASAN PELAKSANAAN PEKERJAAN 97
15. PERSETUJUAN ATAU PERNYATAAN TIDAK BERKEBERATAN DARI PENGAWAS
PEKERJAAN 97
16. PERINTAH 98

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
17. PENEMUAN-PENEMUAN 98
18. AKSES KE LOKASI KERJA 99
B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN
KONTRAK 98
19. MASA PELAKSANAAN (JANGKA WAKTU PELAKSANAAN) PEKERJAAN 98
20. PENYERAHAN LOKASI KERJA 99
21. SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK) 99
22. PROGRAM MUTU 99
23. RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI (RK3K) 101
24. RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK 101
25. MOBILISASI 101
26. PEMERIKSAAN BERSAMA 102
27. PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI 102
28. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN102
29. PERPANJANGAN WAKTU 103
30. PENUNDAAN OLEH PENGAWAS PEKERJAAN 103
31. RAPAT PEMANTAUAN 103
32. PERINGATAN DINI 103
33. SERAH TERIMA PEKERJAAN 104
34. PENGAMBILALIHAN 105
35. PEDOMAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN/PEMELIHARAAN 105
36. PERUBAHAN KONTRAK 105
37. PERUBAHAN LINGKUP PEKERJAAN 105
38. PERUBAHAN KUANTITAS DAN HARGA 106
39. PERUBAHAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN 106
40. PENYESUAIAN HARGA (ESKALASI/DE-ESKALASI) 106
41. KEADAAN KAHAR 107
42. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK 108
43. KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN KONTRAK KRITIS 109
44. PENINGGALAN 110
C. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK 111
45. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK 111
46. PENGGUNAAN DOKUMEN-DOKUMEN KONTRAK DAN INFORMASI 111
47. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL 111
48. PENANGGUNGAN DAN RISIKO 112
49. PERLINDUNGAN TENAGA KERJA 112
50. PEMELIHARAAN LINGKUNGAN 112
51. ASURANSI 113
52. TINDAKAN PENYEDIA YANG MENSYARATKAN PERSETUJUAN PPK ATAU
PENGAWAS PEKERJAAN 113

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
53. LAPORAN HASIL PEKERJAAN 113
54. KEPEMILIKAN DOKUMEN 114
55. KERJASAMA ANTARA PENYEDIA DAN SUB PENYEDIA 114
56. USAHA MIKRO, USAHA KECIL DAN KOPERASI KECIL 114
57. PENYEDIA LAIN 115
58. ALIH PENGALAMAN/KEAHLIAN 115
59. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 115
60. PEMBAYARAN DENDA 115
61. JAMINAN 115
D. PERSONIL INTI DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA 116
62. PERSONIL INTI DAN/ATAU PERALATAN 116
E. KEWAJIBAN PPK 117
63. FASILITAS 117
64. PERISTIWA KOMPENSASI 117
F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA 118
65. HARGA KONTRAK 118
66. PEMBAYARAN 118
67. HARI KERJA 121
68. PERHITUNGAN AKHIR 121
69. PENANGGUHAN 121
G. PENGAWASAN MUTU 121
70. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 121
71. PENILAIAN PEKERJAAN SEMENTARA OLEH PPK 121
72. CACAT MUTU 122
73. PENGUJIAN 122
74. PERBAIKAN CACAT MUTU 122
75. KEGAGALAN KONSTRUKSI DAN KEGAGALAN BANGUNAN 122
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN 123
76. PENYELESAIAN PERSELISIHAN 123
77. ITIKAD BAIK 123

BAB X. 124
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) 124
A. KORESPONDENSI 124
B. WAKIL SAH PARA PIHAK 124
C. JENIS KONTRAK 124
D. TANGGAL BERLAKU KONTRAK 124
E. MASA PELAKSANAAN 124
F. MASA PEMELIHARAAN 124
G. PERBAIKAN CACAT MUTU 124

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
H. UMUR KONSTRUKSI 124
I. PEDOMAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN/PEMELIHARAAN 125
J. PEMBAYARAN TAGIHAN 125
K. PENCAIRAN JAMINAN 125
L. TINDAKAN PENYEDIA YANG MENSYARATKAN PERSETUJUAN PPK ATAU
PENGAWAS PEKERJAAN 125
M. KEPEMILIKAN DOKUMEN 125
N. FASILITAS 125
O. PERISTIWA KOMPENSASI 125
P. SUMBER PEMBIAYAAN 125
Q. PEMBAYARAN UANG MUKA 125
R. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 125
S. PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN 125
T. PEMBAYARAN PERALATAN DAN/ATAU BAHAN 125
U. SERAH TERIMA SEBAGIAN PEKERJAAN 126
V. DENDA 126
W. USAHA MIKRO, USAHA KECIL DAN KOPERASI KECIL 126
X. PENYELESAIAN PERSELISIHAN 126
LAMPIRAN A – SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK 127

BAB XI. 128


SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 128
A. URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

B. KETERANGAN GAMBAR ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

BAB XII. 128


DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA 196

BAB XIII. 201


BENTUK DOKUMEN LAIN 201
A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ) 201
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK) 202
C. BENTUK SURAT JAMINAN 204
D. BENTUK SURAT KETERANGAN DUKUNGAN KEUANGAN DARI BANK
213
E. PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI
214

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
Page |1

BAB I.
UMUM

A. Dalam hal pemilihan metode evaluasi apabila ada pertentangan


ketentuan yang tertulis pada Lembar Data Pemilihan (LDP) dengan
Instruksi Kepada Peserta (IKP) maka yang digunakan adalah ketentuan
pada Lembar Data Pemilihan (LDP).

B. Dokumen Pengadaan ini disusun untuk membantu peserta dalam


menyiapkan dokumen penawaran.

C. Dalam dokumen pengadaan digunakan pengertian, istilah, dan


singkatan sebagai berikut:

- Pekerjaan : adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan


Konstruksi dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau
pembuatan wujud fisik lainnya;

- Kontrak : adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas


Harga Satuan penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang
pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang
volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan
sementara, sedangkan pembayarannya
didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas
volume pekerjaan yang benar-benar telah
dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa;

- HEA : adalah Harga Evaluasi Akhir yang merupakan


penyesuaian atau normalisasi harga terhadap
harga penawaran dalam proses pengadaan
dimana unsur preferensi harga telah
diperhitungkan berdasarkan capaian TKDN dan
status perusahaan;

- LDP : adalah Lembar Data Pemilihan yang memuat


ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai
dengan jenis pekerjaan antara lain meliputi
penyiapan, penyampaian, pembukaan, kriteria dan
tata cara penilaian dokumen penawaran,
pengumuman pemenang, dan sanggahan;

- LDK : adalah Lembar Data Kualifikasi yang memuat


ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai
dengan kualifikasi yang diperlukan penyedia
barang/jasa antara lain dalam menyiapkan,
mengisi formulir isian kualifikasi, dan melengkapi

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
Page |2

pakta integritas;

- APIP : adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah


(APIP) yang selanjutnya disebut Inspektorat K/L/D/I
bertugas melakukan pengawasan melalui audit,
reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas
dan fungsi organisasi;

- Penyedia : adalah badan usaha yang


menyediakan/melaksanakan Pekerjaan Konstruksi;
- Subpenyedia : adalah penyedia yang mengadakan perjanjian
kerja dengan penyedia penanggung jawab
kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan
(subkontrak);

- Kemitraan/ : adalah kerja sama usaha antar penyedia baik


Kerja Sama penyedia nasional maupun penyedia asing, yang
Operasi masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban
(KSO) dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan
perjanjian tertulis;

- Surat : adalah jaminan tertulis yang selanjutnya disebut


Jaminan Jaminan, bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional), yang diterbitkan oleh
Bank Umum, Perusahaan Penjaminan, Perusahaan
Asuransi, atau konsorsium perusahaan asuransi
umum/lembaga penjaminan/perusahaan
penjaminan yang mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship), dimana konsorsium tersebut
telah ditetapkan/mendapat rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diserahkan oleh
penyedia kepada PPK/Pokja ULP untuk menjamin
terpenuhinya kewajiban penyedia;

- Hari : adalah hari kalender untuk pelaksanaan kontrak


dan proses pemilihan secara elektronik dan batas
akhir setiap tahapan adalah hari kerja;

- Daftar : adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga


kuantitas satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang
dan harga merupakan bagian dari penawaran;

- Harga : adalah perhitungan perkiraan biaya seluruh


Perkiraan volume pekerjaan dikalikan dengan Harga Satuan
Sendiri (HPS) yang disusun dan ditetapkan oleh PPK,
dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data
yang dapat dipertanggung jawabkan sudah
termasuk biaya umum, keuntungan pekerjaan, dan
beban pajak, serta digunakan oleh Pokja ULP untuk
menilai kewajaran penawaran termasuk

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
Page |3

rinciannya;

- Pekerjaan : adalah jenis pekerjaan yang secara langsung


Utama menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu
konstruksi sesuai peruntukannya yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam Dokumen
Pengadaan;

- Mata : adalah mata pembayaran yang pokok dan penting


Pembayaran yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80%
Utama (delapan puluh per seratus) dari seluruh nilai
pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran
yang nilai bobotnya terbesar yang ditetapkan oleh
Pokja ULP dalam Dokumen Pengadaan;

- Harga Satuan : adalah harga satu jenis pekerjaan tertentu per


Pekerjaan satu satuan tertentu;
(HSP)
- Harga Satuan : adalah harga satuan komponen dari harga satuan
Dasar (HSD) pekerjaan (HSP) per satu satuan tertentu,
misalnya:
a. Upah tenaga kerja (per jam, per hari)
b. Bahan (per m, per m2, per m3, per kg, per
ton)
c. Peralatan (per jam, per hari)

- Metode : adalah metode yang menggambarkan penguasaan


pelaksanaan penyelesaian pekerjaan yang sistematis dari awal
pekerjaan sampai akhir meliputi tahapan/urutan pekerjaan
(utama) dan uraian/cara kerja dari masing-masing
jenis kegiatan pekerjaan utama dan penunjang
pekerjaan utama yang dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis;

- Personil inti : adalah tenaga ahli atau tenaga teknis yang


ditempatkan sesuai penugasan pada organisasi
pelaksanaan pekerjaan;

- Bagian : adalah bagian pekerjaan bukan pekerjaan utama,


pekerjaan atau pekerjaan spesialis yang ditetapkan
yang sebagaimana tercantum dalam Dokumen
disubkontrak Pemilihan, yang pelaksanaannya diserahkan
an kepada penyedia barang/jasa dan disetujui terlebih
dahulu oleh PPK;

- Masa : adalah jangka waktu untuk melaksanakan


Pelaksanaan pekerjaan dihitung berdasarkan SPMK sampai
(jangka dengan serah terima pertama pekerjaan;
waktu
pelaksanaan)
- K/L/D/I : adalah Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah/Institusi yang menggunakan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
Page |4

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)


dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD).

- PA : adalah Pengguna Anggaran yang merupakan


pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan
pada Institusi Pengguna APBN/APBD;

- KPA : adalah Kuasa Pengguna Anggaran yang


merupakan pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk
menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala
Daerah untuk menggunakan APBD;

- ULP : adalah Unit Layanan Pengadaan yang dibentuk


oleh Menteri/ Pimpinan Lembaga/Kepala
Daerah/Pimpinan Institusi yang berfungsi
melaksanakan pengadaan barang/jasa yang
bersifat permanen. ULP dapat berdiri sendiri atau
melekat pada unit yang sudah ada;

- Pokja ULP : adalah Kelompok Kerja ULP perangkat dari ULP


yang dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala ULP
atas usulan KPA yang penugasannya diatur oleh
Kepala ULP untuk melaksanakan Pemilihan
Penyedia Barang/Jasa;

- PPK : adalah Pejabat Pembuat Komitmenyang


bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan;

- SPPBJ : adalah Surat Penunjukan Penyedia


Barang/Jasayang diterbitkan oleh PPK kepada
penyedia barang/jasa untuk melaksanakan
pekerjaan;

- TKDN : adalah Tingkat Komponen Dalam Negeri yaitu


besarnya komponen dalam negeri pada barang,
jasa, dan gabungan barang dan jasa;

- RK3K : adalah Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(K3) Konstruksi, merupakan dokumen lengkap
rencana penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang
PU dan merupakan satu kesatuan dengan
dokumen kontrak suatu pekerjaan konstruksi, yang
dibuat oleh Penyedia Jasa dan disetujui oleh
Pengguna Jasa, untuk selanjutnya dijadikan
sebagai sarana interaksi antara Penyedia Jasa
dengan Pengguna Jasa dalam penyelenggaraan
SMK3 Konstruksi Bidang PU;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
Page |5

- LPSE : Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit


kerja K/L/D/I yang dibentuk untuk
menyelenggarakan sistem pelayanan
pengadaanbarang/jasa secara elektronik;

- Aplikasi SPSE : aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara


Elektronik (SPSE) berbasis web yang terpasang di
server LPSE yang dapat di akses melalui website
LPSE;

- Form Isian : Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk grafis


Elektronik berisi komponen isian yang dapat diinput oleh
pengguna aplikasi;

- Form Isian : Form isian elektronik pada aplikasi SPSE yang


Elektronik digunakan penyedia barang/jasa untuk
Data menginputkan dan mengirimkan data kualifikasi.
Kualifikasi

D. Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi ini dibiayai dari sumber


pendanaan sebagaimana tercantum dalam LDP.

E. Pelelangan Umum ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang
berbentuk badan usaha tunggal atau kemitraan/KSO.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
Page |6

BAB II.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. UMUM

1. Lingkup 1.1 Nama paket dan lingkup pekerjaan


Pekerjaan sebagaimana tercantum dalam LDP.

1.2 Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk


menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP,
berdasarkan syarat umum dan syarat khusus
kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi teknis
dan hargayang tercantum dalam kontrak.

2. Sumber Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan


Dana sebagaimana tercantum dalam LDP.

3. Peserta 3.1 Pokja ULP mengumumkan kepada para peserta


untuk menyampaikan penawaran atas paket
pekerjaan konstruksi sebagaimana tercantum
dalam LDP.

3.2 Pelelangan Umum pekerjaan konstruksi ini


terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta
penyedia pelaksana konstruksi tunggal atau
kemitraan/KSO yang memenuhi kualifikasi.

3.3 Peserta pada paket pekerjaan konstruksi dengan


nilai diatas Rp. 2.500.000.000,00 (dua miliar
lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp.
50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah)
dipersyaratkan hanya untuk pelaksana
konstruksi dengan kualifikasi Usaha Menengah
yang kemampuan dasarnya (KD) memenuhi
syarat.

3.4 Pelelangan paket pekerjaan konstruksi


sebagaimana dimaksud pada 3.3, dapat
dikerjakan oleh penyedia jasa dengan kualifikasi
besar apabila:
a. pelelangan gagal karena tidak ada penyedia
jasa dengan kualifikasi menengah yang
mendaftar; dan/atau
b. peralatan utama dan tingkat kesulitan
pekerjaan yang akan dilelangkan tidak dapat
dipenuhi/ dilaksanakan oleh penyedia jasa
dengan kualifikasi menengah

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
Page |7

3.5 Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing (BUJKA)


dapat mengikuti paket pekerjaan di atas Rp.
100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) dan
harus melakukan kerja sama usaha dengan
perusahaan nasional dalam bentuk kemitraan,
dalam hal terdapat perusahaan nasional yang
memiliki kemampuan dibidang yang
bersangkutan.

3.6 Kemitraan/KSO dilakukan sebelum memasukkan


dokumen penawaran, antar badan usaha
pelaksana konstruksi swasta dan/atau milik
pemerintah, dan/atau salah satu pesertanya
BUJKA.

3.7 Dalam hal peserta melakukan kemitraan/KSO,


baik dengan perusahaan nasional maupun asing
maka peserta harus memiliki Perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi yang memuat
persentase kemitraan/KSO dan perusahaan
yang mewakili kemitraan/KSO tersebut.

3.8 Kemitraan/KSOharus terdiri dari perusahaan


nasional untuk nilai pekerjaan di bawah Rp.
100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).

3.9 Peserta kemitraan/KSO dilarang mengubah


Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi
selama proses pelelangan.

3.10 Penyedia jasa yang bermitra/KSO untuk


memenuhi jenis pekerjaan yang dilelangkan
dapat terdiri dari penyedia jasa konstruksi
umum (general), spesialis, mekanikal/ elektrikal,
dan/atau keterampilan tertentu.

3.11 Bagi BUJKA yang mengikuti pelelangan harus


memiliki bukti Ijin Perwakilan Jasa Konstruksi
Asing dan melakukan kerja sama usaha dengan
perusahaan nasional dalam bentuk kemitraan,
subkontrak dan lain-lain, dalam hal terdapat
perusahaan nasional yang memiliki kemampuan
di bidang yang bersangkutan.

4. Larangan 4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan


Korupsi, pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi
Kolusi, etika pengadaan dengan tidak melakukan
dan tindakan sebagai berikut:
Nepotism
e (KKN), a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP
Penyalah- dalam bentuk dan cara apapun, untuk
gunaan memenuhi keinginan peserta yang

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
Page |8

Wewenan bertentangan dengan Dokumen Pengadaan,


g serta dan/atau peraturan perundang-undangan.;
Penipuan
b. melakukan persekongkolan dengan peserta
lain untuk mengatur hasil Pelelangan Umum,
sehingga mengurangi/menghambat/
memperkecil/meniadakan persaingan yang
sehat dan/ atau merugikan pihak lain
sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
Indikasi persekongkolan antar peserta
memenuhi sekurang-kurangnya 2 (dua)
indikasi di bawah ini:
1) terdapat kesamaan dalam Dokumen
Penawaran, antara lain pada: metode
kerja, bahan, alat, analisa pendekatan
teknis, koefisien, harga satuan dasar
upah, bahan dan alat, harga satuan
pekerjaan, dan/atau spesifkasi
teknis/barang yang ditawarkan
(merk/tipe/jenis) dan/atau dukungan
teknis;
2) seluruh penawaran dari peserta
mendekati HPS;
3) adanya keikutsertaan beberapa Penyedia
Barang/ Jasa yang berada dalam 1 (satu)
kendali;
4) adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen
penawaran, antara lain
kesamaan/kesalahan pengetikan,
susunan, dan format penulisan; atau
5) jaminan penawaran dikeluarkan dari
penjamin yang sama dengan nomor seri
yang berurutan.

c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen


dan/ atau keterangan lain yang tidak benar
untuk memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Pengadaan ini.

4.2 Peserta yang menurut penilaian Pokja ULP


terbukti melakukan tindakan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 4.1, dikenakan sanksi
sebagai berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari
proses Pelelangan Umum atau pembatalan
penetapan pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. gugatan secara perdata; dan/atau
d. pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
Page |9

5. Larangan 5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi


Pertentan dan perannya, dilarang memiliki/melakukan
gan peran ganda atau terafiliasi.
Kepenting
an 5.2 Peran ganda sebagaimana dimaksud pasal 5.1,
antara lain meliputi:
a. Seorang anggota Direksi atau Dewan
Komisaris suatu Badan Usaha merangkap
sebagai anggota Direksi atau Dewan
Komisaris pada Badan Usaha lainnya yang
menjadi peserta pada Pelelangan pekerjaan
yang sama;
b. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai
konsultan manajemen konstruksi berperan
sebagai konsultan perencana dan/atau
konsultan pengawas;
c. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai
konsultan perencana/pengawas bertindak
sebagai pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang
direncanakannya/ diawasinya;
d. pengurus koperasi pegawai dalam satu
Kementerian/ Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi atau anak perusahaan pada
BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan dan
bersaing dengan perusahaan lainnya,
merangkap sebagai anggota Pokja ULP atau
pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang Pelelangan.
e. PPK dan/atau anggota Pokja ULP, baik
langsung maupun tidak langsung
mengendalikan atau menjalankan
perusahaan peserta;
f. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang
dikendalikan, baik langsung maupun tidak
langsung oleh pihak yang sama yaitu lebih
dari 50% (lima puluh per seratus) pemegang
saham.

6. Alih 6.1 Dalam hal pelaksanaan paket pekerjaan


Pengalam konstruksi dengan nilai kontrak di atas Rp.
an dan 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah)
Pendaya- penyedia jasa pelaksana konstruksi diwajibkan
gunaan memberikan alih pengalaman/keahlian kepada
Produksi peserta didik bidang konstruksi melalui sistem
Dalam kerja praktek/magang sesuai dengan jumlah
Negeri peserta didik yang diusulkan dalam dokumen
penawaran.

6.2 Peserta berkewajiban untuk menyampaikan


penawaran yang mengutamakan pekerjaan
konstruksi yang dilaksanakan di Indonesia oleh
tenaga Indonesia (produksi dalam negeri).

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 10

6.3 Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi


dimungkinkan menggunakan bahan baku,
tenaga ahli, dan perangkat lunak yang tidak
berasal dari dalam negeri (impor) dengan
ketentuan:
a. pemilahan atau pembagian komponen harus
benar-benar mencerminkan bagian atau
komponen yang telah dapat diproduksi di
dalam negeri dan bagian atau komponen
yang masih harus diimpor;
b. komponen berupa bahan baku belum
diproduksi di dalam negeri dan/atau
spesifikasi teknis bahan baku yang diproduksi
di dalam negeri belum memenuhi
persyaratan;
c. pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian
dan lainnya sedapat mungkin dilakukan di
dalam negeri;
d. semaksimal mungkin menggunakan jasa
pelayanan yang ada di dalam negeri, seperti
jasa asuransi, angkutan, ekspedisi,
perbankan, dan pemeliharaan;
e. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan
semata-mata untuk mencukupi kebutuhan
jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di
Indonesia, disusun berdasarkan keperluan
yang nyata, dan diusahakan secara
terencana untuk semaksimal mungkin
terjadinya alih pengalaman/keahlian dari
tenaga ahli asing tersebut ke tenaga
Indonesia; dan
f. peserta diwajibkan membuat daftar Barang
yang diimpor yang dilengkapi dengan
spesifikasi teknis, jumlah dan harga yang
dilampirkan pada Dokumen Penawaran.

6.4 Pemberian preferensi harga terhadap


penawaran peserta atas penggunaan produksi
dalam negeri ditetapkan dalam LDP.

7. Satu 7.1 Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun


Penawara sebagai anggota kemitraan/KSO hanya boleh
n Tiap memasukkan satu penawaran untuk satu paket
Peserta pekerjaan.

7.2 Setiap peserta yang termasuk dalam


kemitraan/KSO DILARANG menjadi peserta baik
secara sendiri maupun sebagai anggota
kemitraan/KSO yang lain pada paket pekerjaan
yang sama.

B. DOKUMEN PENGADAAN

8. Pengambil 8.1 Semua peserta wajib melakukan pendaftaran


an sebelum mengambil Dokumen Pengadaan.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 11

Dokumen
Pengadaan 8.2 Peserta dapat mengambil Dokumen
Pengadaan sesuai hari, tanggal, waktu dan
tempat pengambilan yang ditentukan dalam
pengumuman.

8.3 Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu)


perusahaan dalam pendaftaran dan
pengambilan dokumen.

9. Isi 9.1 Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Dokumen terdiri dari Dokumen Pemilihan dan Dokumen
Pengadaan Kualifikasi.
Pekerjaan
Konstruksi

9.2 Dokumen Pemilihan terdiri dari:


a. Umum
b. Instruksi Kepada Peserta;
c. Lembar Data Pemilihan;
d. Contoh bentuk Dokumen Penawaran,
meliputi:
1) Surat Penawaran;
2) Surat Kuasa;
3) Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (KSO);
4) Dokumen Penawaran Teknis;
5) Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN;
6) Jaminan Penawaran;
7)Analisa Harga Satuan dan Analisa Teknik
Satuan Pekerjaan pada saat klarifikasi
kewajaran harga terhadap penawaran di
bawah 80% HPS akan diminta, untuk
kepentingan evaluasi dan tidak menjadi
bagian dari ketentuan kontrak.
e. Contoh Bentuk Rancangan Kontrak meliputi:
1) Surat Perjanjian/Pokok Perjanjian;
2) Syarat-Syarat Umum Kontrak;
3) Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
f. Daftar Kuantitas dan Harga;
g. Formulir RK3K; dan
h. Contoh bentuk Dokumen Lain, meliputi:
1) Pengumuman Pelelangan;
2) SPPBJ;
3) SPMK;
4) Jaminan Pelaksanaan;
5) Jaminan Uang Muka;
6) Jaminan Pemeliharaan;
7) Daftar Barang yang diimpor.

9.3 Isian Dokumen Kualifikasi meliputi:


a. Lembar Data Kualifikasi;
b. Pakta Integritas;
c. Formulir Isian Kualifikasi;
d. Petunjuk Pengisian Formulir Isian Kualifikasi;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 12

e. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi.

9.4 Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan


isi Dokumen Pengadaan. Kelalaian
menyampaikan Dokumen Penawaran yang
tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan sepenuhnya
merupakan risiko peserta.

9.5 Peserta dapat meminta penjelasan secara


tertulis mengenai isi Dokumen Pengadaan
kepada Pokja ULP sebelum batas akhir
pemasukan penawaran.

9.6 Pokja ULP wajib menanggapi setiap


permintaan penjelasan yang diajukan peserta
secara tertulis.

10. Bahasa Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi


Dokumen tertulis dalam proses pengadaan menggunakan
Pengadaa Bahasa Indonesia.
n

11. Pemberia 11.1 Pemberian penjelasan dilakukan pada waktu


n dan tempat sebagaimana tercantum dalam
Penjelasa LDP serta dapat dihadiri oleh peserta yang
n terdaftar.

11.2 Ketidakhadiran peserta pada saat pemberian


penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk
menolak/ menggugurkan penawaran.

11.3 Perwakilan peserta yang hadir pada saat


pemberian penjelasan menunjukkan tanda
pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP.

11.4 Dalam pemberian penjelasan, Pokja ULP


menjelaskan kepada peserta mengenai:
a. lingkup pekerjaan;
b. metode pemilihan;
c. metode pemasukan Dokumen Penawaran;
d. kelengkapan yang harus dilampirkan
bersama Dokumen Penawaran;
e. jadwal batas akhir pemasukan Dokumen
Penawaran dan pembukaan Dokumen
Penawaran;
f. tatacara pembukaan Dokumen Penawaran;
g. metode evaluasi;
h. hal-hal yang menggugurkan penawaran;
i. jenis kontrak yang akan digunakan;
j. ketentuan dan cara evaluasi berkenaan
dengan preferensi harga atas penggunaan
produksi dalam negeri;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 13

k. ketentuan tentang penyesuaian harga;


l. risiko K3 yang mungkin timbul akibat
pekerjaan termasuk kondisi dan bahaya;
m. ketentuan dan cara sub kontrak sebagian
pekerjaan kepada Usaha Mikro dan Usaha
Kecil serta koperasi kecil;
n. besaran, masa berlaku dan penjamin yang
dapat menerbitkan jaminan; dan
o. ketentuan tentang asuransi.

11.5 Apabila diperlukan, Pokja ULP dapat


memberikan penjelasan lanjutan dengan cara
melakukan peninjauan lapangan. Biaya
peninjauan lapangan dan keperluan peserta
ditanggung masing-masing peserta.

11.6 Pemberian penjelasan mengenai isi Dokumen


Pengadaan, pertanyaan dari peserta, jawaban
dari Pokja ULP, perubahan substansi dokumen,
hasil peninjauan lapangan, serta keterangan
lainnya harus dituangkan dalam Berita Acara
Pemberian Penjelasan (BAPP) yang
ditandatangani oleh anggota Pokja ULP dan
minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir.

11.7 Apabila tidak ada satupun peserta yang hadir


atau yang bersedia menandatangani BAPP,
maka BAPP cukup ditandatangani oleh anggota
Pokja ULP yang hadir.

11.8 Apabila dalam BAPP sebagaimana dimaksud


pada 11.6, terdapat hal- hal/ketentuan baru
atau perubahan penting yang perlu
ditampung, maka Pokja ULP menuangkan ke
dalam Adendum Dokumen Pengadaan yang
menjadi bagian tidak terpisahkan dari
Dokumen Pengadaan.

11.9 Perubahan rancangan kontrak, spesifikasi


teknis, gambar, dan/atau nilai total HPS, harus
mendapatkan persetujuan PPK sebelum
dituangkan dalam Adendum Dokumen
Pengadaan.

11.10 Apabila ketentuan baru atau perubahan


penting tersebut tidak dituangkan dalam
Adendum Dokumen Pengadaan, maka
ketentuan baru atau perubahan tersebut
dianggap tidak ada dan ketentuan yang
berlaku adalah ketentuan dalam Dokumen
Pengadaan awal.

11.11 Peserta diberitahu oleh Pokja ULP untuk


mengambil salinan BAPP dan/atau Adendum
Dokumen Pengadaan (apabila ada).

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 14

11.12 Peserta dapat mengambil salinan BAPP


dan/atau Adendum Dokumen Pengadaan yang
disediakan oleh Pokja ULP atau mengunduh
melalui aplikasi sistem pengadaan secara
elektronik (SPSE) sebagaimana tercantum
dalam LDP.

11.13 Sangat dianjurkan kepada peserta untuk


menghadiri pemberian penjelasan pekerjaan di
kantor dan peninjauan lapangan agar dapat
menyiapkan penawarannya dengan baik.

11.14 Dalam hal pemberian penjelasan secara


elektronik dilakukan sesuai dengan petunjuk
penggunaan aplikasi SPSE pada website LPSE.

12. Perubaha 12.1 Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum


n batas akhir pemasukan penawaran, Pokja ULP
Dokumen dapat menetapkan Adendum Dokumen
Pengadaa Pengadaan, berdasarkan informasi baru yang
n mempengaruhi ketentuan pemilihan maupun
substansi Dokumen Pengadaan.

12.2 Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen
Pengadaan.

12.3 Peserta diberitahu oleh Pokja ULP untuk


mengambil salinan Adendum Dokumen
Pengadaan.

12.4 Peserta dapat mengambil salinan Adendum


Dokumen Pengadaan yang disediakan oleh
Pokja ULP atau mengunduhnya melalui aplikasi
sistem pengadaan secara elektronik
(SPSE)sebagaimana tercantum dalam LDP.

13. Tambahan Dalam Adendum Dokumen Pengadaan, Pokja ULP


Waktu dapat memberikan tambahan waktu untuk
Pemasuka memasukkan Dokumen Penawaran.
n
Dokumen
Penawara
n

C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN

14. Biaya 14.1 Peserta menanggung semua biaya dalam


dalam penyiapan dan penyampaian penawaran.
Penyiapa
n 14.2 Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas
Penawara kerugian apapun yang ditanggung oleh
n peserta.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 15

15. Bahasa 15.1 Semua Dokumen Penawaran harus


Penawara menggunakan Bahasa Indonesia.
n

15.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan


Dokumen Penawaran dapat menggunakan
Bahasa Indonesia atau bahasa asing.

15.3 Dokumen penunjang yang berbahasa asing


perlu disertai penjelasan dalam Bahasa
Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan
penafsiran, maka yang berlaku adalah
penjelasan dalam Bahasa Indonesia.

16. Dokumen 16.1 Dokumen Penawaran pokok/utama paling


Penawara kurang terdiri atas:
n a. Penawaran Administrasi;
b. Penawaran Teknis;
c. Penawaran Harga; dan
d. Data Kualifikasi.

16.2 Dokumen Penawaran, meliputi:


a. surat penawaran;
b. Jaminan penawaran asli;
c. daftar kuantitas dan
harga, dilengkapi dengan :
c.1. daftar harga dasar upah, bahan dan
peralatan; c.2. analisa harga satuan
pekerjaan;
d. surat kuasa dari direktur
utama/pimpinan perusahaan kepada
penerima kuasa yang namanya tercantum
dalam akta pendirian atau perubahannya
(apabila dikuasakan);
e. surat perjanjian
kemitraan/kerja sama operasi (apabila
bermitra);
f. dokumen penawaran
teknis:
1. Metode pelaksanaan;
2. Jadwal umum pelaksanaan;
3. Spesifikasi teknis;
4. Daftar personil;
5. Daftar peralatan;
6. Daftar pekerjaan yang disubkontrakkan
(apabila ada);
7. rencana Pra RK3K;
g. rekapitulasi perhitungan
TKDN;
h. data kualifikasi; dan
i. dokumen lain yang
dipersyaratkan, seperti:
1. Jadwal penggunaan bahan, tenaga dan
peralatan;
2. Daftar barang yang diimpor (apabila

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 16

ada);
3. Daftra estimasi biaya umum dan
keuntungan;
4. Surat Pernyataan, sesuai format yang
ada dalam dokumen pengadaan;
5. Surat Pernyataan Spesifikasi teknis
(apabila spesifikasi teknis yang
ditawarkan sama dengan spesifikasi
teknis dokumen pengadaan), sesuai
format yang ada dalam dokumen
pengadaan;
6. Pakta Integritas untuk perusahaan yang
melakukan Kemitraan/Kerjasama
Operasi (KSO) sesuai format yang ada
dalam dokumen pengadaan.

17. Harga 17.1 Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam


Penawara angka dan huruf.
n
17.2 Peserta mencantumkan harga
kegiatan/keluaran dan harga total untuk setiap
kegiatan pekerjaan dalam kebutuhan biaya
(daftar kegiatan dan harga) dapat dalam setiap
mata pembayaran yang pokok (milestone)
atau dalam rincian. Jika harga
kegiatan/keluaran ditulis "nol" atau tidak
dicantumkan, maka pekerjaan tersebut tetap
harus dilaksanakan. Harga penawaran yang
mengikat adalah harga total penawaran
terkoreksi.

17.3 Biaya overhead termasuk untuk keuntungan,


semua pajak, bea, retribusi, tenaga kerja
praktek/ magang, biaya asuransi, dan biaya
lain yang harus dibayar oleh penyedia untuk
pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi ini
telah diperhitungkan dalam total harga
penawaran.

18. Mata 18.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam


Uang bentuk mata uang sebagaimana tercantum
Penawara dalam LDP.
n dan
Cara 18.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan
Pembayar dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
an tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.

19. Masa 19.1 Masa berlaku penawaran sesuai sebagaimana


Berlaku tercantum dalam LDP.
Penawara
n 19.2 Apabila evaluasi belum selesai dilaksanakan,
sebelum akhir masa berlakunya penawaran,
Pokja ULP dapat meminta kepada seluruh
peserta secara tertulis untuk memperpanjang
masa berlakunya penawaran tersebut dalam

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 17

jangka waktu tertentu dan diperhitungkan


paling kurang sampai perkiraan tanggal
penandatanganan kontrak.

19.3 Berkaitan dengan 19.2, maka peserta dapat:


a. menyetujui permintaan
tersebut tanpa mengubah penawaran; atau
b. Tidak bersedia
memperpanjang sesuai permintaan tersebut
dan dianggap mengundurkan diri, serta
tidak dikenakan sanksi.

20. Bentuk Dokumen Penawaran disampaikan secara elektronik,


Dokumen dan penyerahan dokumen penawaran asli hanya
Penawara dilakukan terhadap penawaran yang akan diusulkan
n sebagai calon pemenang dan calon pemenang
cadangan (apabila ada).

21. Pakta 21.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah


Integritas dan tidak melakukan dan akan melaporkan
terjadinya kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN)
termasuk penyalahgunaan wewenang dalam
pengadaan pekerjaan konstruksi serta akan
mengikuti proses pengadaan secara bersih,
transparan, dan profesional.

21.2 Dengan mendaftar sebagai peserta lelang


pada suatu paket pekerjaan melalui aplikasi
SPSE, maka peserta telah menandatangani
Pakta Integritas, kecuali untuk penyedia
barang/jasa yang melakukan Kemitraan/Kerja
Sama Operasi (KSO), badan usaha yang
ditunjuk mewakili Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (KSO) wajib menyampaikan pakta
integritas melalui fasilitas unggahan lainnya
pada form isian elektronik data kualifikasi di
aplikasi SPSE.

22. Pengisian 22.1 Pengisian Data Kualifikasi:


Data a. Data kualifikasi disampaikan melalui form
Kualifikas isian elektronik kualifikasi yang tersedia
i pada aplikasi SPSE;

b. Jika form isian elektronik kualifikasi yang


tersedia pada aplikasi SPSE belum
mengakomodir data kualifikasi yang
disyaratkan Pokja ULP, maka data kualifikasi
tersebut diunggah (upload) pada fasilitas
pengunggahan lain yang tersedia pada
aplikasi SPSE;

c. Dengan mengirimkan data kualifikasi secara


elektronik, peserta menyetujui pernyataan
sebagai berikut:
1) yang bersangkutan dan manajemennya

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 18

tidak dalam pengawasan pengadilan,


tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan;
2) yang bersangkutan berikut pengurus
badan usaha tidak masuk dalam daftar
hitam;
3) yang bertindak untuk dan atas nama
badan usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana;
4) data kualifikasi yang diisikan benar, dan
jika dikemudian hari ditemukan bahwa
data/ dokumen yang disampaikan tidak
benar dan ada pemalsuan, maka
direktur utama/pimpinan perusahaan,
atau kepala cabang, atau pejabat yang
menurut perjanjian kerja sama berhak
mewakili badan usaha yang bekerja
sama dan badan usaha yang diwakili
bersedia dikenakan sanksi administratif,
sanksi pencantuman dalam daftar
hitam, gugatan secara perdata,
dan/atau pelaporan secara pidana
kepada pihak berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang
undangan;
5) pimpinan dan pengurus badan usaha
bukan sebagai pegawai K/L/D/I atau
pimpinan dan pengurus badan usaha
sebagai pegawai K/L/D/I yang sedang
mengambil cuti diluar tanggungan
K/L/D/I; dan
6) pernyataan lain yang menjadi syarat
kualifikasi yang tercantum dalam
dokumen pengadaan.

d. Untuk peserta yang berbentuk konsorsium/


kemitraan/bentuk kerja sama lain,
pemasukan kualifikasi dilakukan oleh badan
usaha yang ditunjuk mewakili
konsorsium/kemitraan/bentuk kerjasama
lain.

22.2 Peserta berkewajiban untuk menyetujui Pakta


Integritas dan mengisi form isian elektronik
data kualifikasi dalam aplikasi SPSE.

22.3 Pakta Integritas dan Data Kualifikasi dianggap


telah disetujui dan ditandatangani oleh peserta
pengadaan, kecuali untuk peserta yang
melakukan Kemitraan/Kerja Sama Operasi
(KSO) Pakta Integritas dan dan Data Kualifikasi
ditandatangani oleh pejabat yang menurut
perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 19

berhak mewakili Kemitraan/KSO.

22.4 Peserta mengirimkan Data Kualifikasi melalui


aplikasi SPSE kepada Pokja ULP sesuai jadwal
yang ditetapkan.

22.5 Peserta dapat mengirimkan kekurangan data


kualifikasi melalui fasilitas pengiriman data
kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE
sebelum batas akhir pemasukan data
kualifikasi.

22.6 Data Kualifikasi harus disampaikan melalui


aplikasi SPSE kepada Pokja ULP paling lambat
pada waktu yang ditentukan oleh Pokja ULP.

22.7 Aplikasi SPSE menolak setiap file penawaran


yang dikirimkan setelah batas akhir waktu
pemasukan penawaran.

22.8 Data Kualifikasi dapat dibuka pada saat Data


Kualifikasi diterima Pokja ULP pada aplikasi
SPSE.

23. Jaminan 23.1 Penggunaan jaminan penawaran:


Penawara surat jaminan penawaran untuk paket
n pekerjaan di atas Rp. 2.500.000.000,00 (dua
miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan
Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
rupiah) dapat diterbitkan oleh Bank Umum,
Perusahaan Asuransi, Perusahaan Penjaminan,
konsorsium perusahaan asuransi
umum/lembaga penjaminan/perusahaan
penjaminan yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship), bersifat mudah
dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional)
dimana konsorsium tersebut telah
ditetapkan/mendapat rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan diserahkan
oleh Penyedia Jasa kepada Kelompok Kerja
ULP; atau

23.2 Jaminan penawaran asli bagi penyedia jasa


yang mengikuti pengadaan secara elektronik
wajib diterima Pokja ULP sebelum batas akhir
pemasukan penawaran.

23.3 Peserta menyerahkan Jaminan Penawaran


dalam mata uang penawaran sebagaimana
tercantum dalam LDP.

23.4 Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan


sebagai berikut:
a. diterbitkan sesuai
dengan nilai peruntukannya pada pasal
23.1.;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 20

b. Jaminan Penawaran
dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan
penawaran dan masa berlakunya tidak
kurang dari waktu sebagaimana tercantum
dalam LDP;
c. nama peserta sama
dengan nama yang tercantum dalam
Jaminan Penawaran;
d. besaran nilai Jaminan
Penawaran tidak kurang dari nilai nominal
sebagaimana tercantum dalam LDP;
e. besaran nilai Jaminan
Penawaran dicantumkan dalam angka dan
huruf;
f. nama Pokja ULP yang
menerima Jaminan Penawaran sama dengan
nama Pokja ULP yang mengadakan
pelelangan;
g. paket pekerjaan yang
dijamin sama dengan paket pekerjaan yang
dilelangkan;
h. Jaminan Penawaran
harus dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam
waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi
dari Pokja ULP diterima oleh Penerbit
Jaminan; dan
i. Jaminan Penawaran atas
nama perusahaan kemitraan (Kerja Sama
Operasi/KSO) harus ditulis atas nama
perusahaan kemitraan/KSO.

23.5 Jaminan Penawaran dari pemenang lelang dan


pemenang cadangan akan dikembalikan
setelah pemenang lelang menyerahkan
Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani
kontrak.

23.6 Jaminan Penawaran dari peserta yang tidak


ditetapkan sebagai pemenang pelelangan dan
pemenang cadangan akan dikembalikan
setelah penandatanganan kontrak.

23.7 Jaminan Penawaran akan disita dan dicairkan


apabila:
a. peserta terlibat KKN;
b. peserta menarik kembali penawarannya
selama dilaksanakannya pelelangan;
c. tidak bersedia menambah nilai Jaminan
Pelaksanaan dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1
dan 2 harga penawarannya di bawah 80%
HPS;
d. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 21

verifikasi kualifikasi dalam hal sebagai calon


pemenang dan calon pemenang cadangan 1
dan 2 dengan alasan yang tidak dapat
diterima; atau
e. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan
kontrak.

D. DOKUMEN PENAWARAN

24. Pemasukk 24.1 Pemasukan Dokumen Penawaran dengan


an dan menggunakan metode 1 (satu) sampul.
Cara
Penyamp 24.2 Peserta menyampaikan dokumen penawaran
aian dengan cara mengunggah melalui aplikasi
Dokumen sistem pengadaan secara elektronik (SPSE)
Penawara melalui pada website LPSE sesuai ketentuan
n dalam LDP.

24.3 Jika terdapat


penarikan/pembatalan/penggantian Dokumen
Penawaran, dapat dilakukan dengan cara
mengupload kembali dokumen surat
pengunduran diri/ pembatalan/penggantian.

24.4 Tata cara penyampaian dokumen penawaran


sesuai petunjuk penggunaan aplikasi SPSE
pada website LPSE.

25. Batas Penawaran harus disampaikan kepada Pokja ULP


Akhir melalui aplikasi sistem pengadaan secara elektronik
Pemasuka (SPSE) pada melalui website LPSE paling lambat pada
n waktu yang ditentukan dalam LDP.
Penawara
n

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN

26. Pembuka 26.1 Dokumen Penawaran dibuka di hadapan


an peserta pada waktu dan tempat sebagaimana
Penawara tercantum dalam LDP yang dihadiri paling
n kurang 2 (dua) peserta sebagai saksi.

26.2 Perwakilan peserta yang hadir pada saat


pembukaan Dokumen Penawaran
menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas
kepada Pokja ULP.

26.3 Apabila tidak ada peserta atau hanya ada 1


(satu) peserta sebagai saksi, maka Pokja ULP
menunda pembukaan Dokumen Penawaran
selama 2 (dua) jam.

26.4 Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam,


hanya ada 1 (satu) atau tidak ada peserta

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 22

sebagai saksi, maka pembukaan Dokumen


Penawaran tetap dilanjutkan dengan menunjuk
saksi tambahan di luar Pokja ULP yang ditunjuk
oleh Pokja ULP.

26.5 Dinyatakan sebagai penawaran yang masuk


apabila dokumen penawaran pokok/utama
sebagaimana dimaksud pada 16.1 terpenuhi.
Surat pengunduran diri (misalnya) tidak
termasuk sebagai penawaran.

26.6 Apabila jumlah penawaran yang masuk kurang


dari 3 (tiga) maka dilanjutkan dengan
klarifikasi teknis dan negosisasi harga/biaya
terhadap penawaran yang masuk.

26.7 Pokja ULP membuka Dokumen Penawaran


dihadapan peserta (apabila ada).

26.8 Pokja ULP memeriksa kelengkapan/


pemenuhan Dokumen Penawaran yang
meliputi:
a. surat penawaran yang didalamnya
tercantum masa berlaku penawaran dan
harga penawaran;
b. surat kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan kepada penerima kuasa
(apabila dikuasakan);
c. surat perjanjian kemitraan/kerja sama
operasi (apabila bermitra);
d. jaminan penawaran asli;
e. daftar kuantitas dan harga, dilengkapi
dengan :
e.1. daftar harga dasar upah bahan dan
peralatan;
e.2. analisa harga satuan pekerjaan.
f. dokumen penawaran teknis:
f.1. Metode pelaksanaan;
f.2. Jadwal umum pelaksanaan;
f.3. Spesifikasi teknis;
f.4. Daftar personil;
f.5. Daftar peralatan;
f.6. Daftar pekerjaan yang disubkontrakkan
(apabila ada);
f.7. rencana Pra RK3K;
g. rekapitulasi perhitungan TKDN;
h. data kualifikasi; dan
i. dokumen lain yang dipersyaratkan, seperti:
i.1. Jadwal penggunaan bahan, tenaga
dan peralatan;
i.2. Daftar barang yang diimpor (apabila
ada);
i.3. Daftra estimasi biaya umum dan
keuntungan;
i.4. Surat Pernyataan, sesuai format yang
ada dalam dokumen pengadaan;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 23

i.5. Surat Pernyataan Spesifikasi teknis


(apabila spesifikasi teknis yang
diajukan sama dengan spesifikasi
teknis dokumen pengadaan), sesuai
format yang ada dalam dokumen
pengadaan;
i.6. Pakta Integritas untuk perusahaan yang
melakukan Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (KSO) sesuai format yang ada
dalam dokumen pengadaan.

26.9 Pokja ULP tidak boleh menggugurkan


penawaran pada waktu pembukaan
penawaran.

26.10 Pokja ULP membuat Berita Acara Pembukaan


Penawaran yang paling kurang memuat:
a. jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;
b. jumlah Dokumen Penawaran yang lengkap
dan tidak lengkap;
c. harga penawaran masing-masing peserta;
d. kelainan-kelainan yang dijumpai dalam
Dokumen Penawaran (apabila ada);
e. keterangan lain yang dijumpai dalam
pembukaan Dokumen Penawaran (apabila
ada);
f. tanggal pembuatan Berita Acara; dan
g. tanda tangan anggota Pokja ULP dan wakil
peserta yang hadir atau saksi yang ditunjuk
oleh Pokja ULP apabila tidak ada saksi dari
peserta.

26.11 Dalam hal terjadi penundaan waktu


pembukaan penawaran, maka penyebab
penundaan tersebut harus dimuat dengan
jelas dalam Berita Acara.

26.12 Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara


ditandatangani oleh anggota Pokja ULP yang
hadir dan 2 (dua) orang saksi.

26.13 Berita Acara dilampiri Dokumen Penawaran


dalam bentuk file elektronik.

26.14 Salinan Berita Acara dibagikan kepada peserta


yang hadir tanpa dilampiri Dokumen
Penawaran dan Pokja ULP dapat mengunggah
salinan tersebut melalui aplikasi sistem
pengadaan secara elektronik (SPSE)
sebagaimana tercantum dalam LDP yang
dapat diunduh oleh masing-masing peserta.

26.15 Tata cara pembukaan dokumen penawaran


sesuai petunjuk penggunaan aplikasi SPSE

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 24

pada website LPSE.

27. Klarifikasi 27.1 Dalam mengevaluasi dokumen penawaran,


dan Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap
Konfirmas hal-hal yang tidak jelas dalam dokumen
i penawaran. Peserta harus memberikan
Penawara tanggapan atas klarifikasi. Klarifikasi tidak
n boleh mengubah substansi dan harga
penawaran. Klarifikasi dan tanggapan atas
klarifikasi harus dilakukan secara tertulis.

27.2 Terhadap hal-hal yang diragukan berkaitan


dengan dokumen penawaran, Pokja ULP dapat
melakukan konfirmasi kebenarannya termasuk
peninjauan lapangan kepada pihak-
pihak/instansi terkait.

27.3 Hasil klarifikasi/konfirmasi dapat


menggugurkan penawaran.

28. Hak Dalam keadaan khusus, Pokja ULP berhak


Menolak membatalkan proses pelelangan, menerima atau
atau menolak penawaran atau semua penawaran setiap
Menerima saat sebelum penandatanganan kontrak, dan tidak
Penawara dapat diminta bertanggung jawab apapun kepada
n penawar atau berkewajiban untuk menginformasikan
kepada penawar alasan dari tindakan tersebut. Dalam
hal pembatalan, semua penawaran khususnya jaminan
penawaran segera dikembalikan kepada penawar.

29. Evaluasi 29.1 Evaluasi penawaran dilakukan dengan sistem


Penawara gugur.
n
29.2 Data yang digunakan Pokja ULP dalam evaluasi
dokumen penawaran adalah data yang
diunggah (upload) pada aplikasi sistem
pengadaan secara elektronik, sesuai dengan
data syarat-syarat yang tertulis dalam
dokumen pengadaan.

29.3 Dalam hal terdapat lebih dari satu data


dokumen elektronik berbeda isi dan tidak
saling melengkapi serta tidak ada keterangan
penarikan, penggantian, pengubahan, atau
penambahan dokumen, maka dokumen yang
digunakan untuk evaluasi adalah dokumen
yang diupload paling akhir. Tetapi jika waktu
uploadnya sama maka yang digunakan adalah
dokumen yang waktu modifikasinya paling
akhir.

29.4 Data dokumen elektronik yang rusak (sesudah


mendapat klarifikasi dari LPSE) akibat
kesalahan pengiriman dokumen oleh Penyedia
Jasa, yang mengakibatkan dokumen tersebut
tidak dapat dilakukan evaluasi oleh Pokja ULP,
maka dokumen elektronik tersebut dinyatakan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 25

tidak memenuhi syarat.

29.5 Sebelum evaluasi penawaran, dilakukan


koreksi aritmatik dengan ketentuan:
a. volume1 pekerjaan yang tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga disesuaikan
dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan;
b. apabila terjadi kesalahan hasil perkalian
antara volume dengan harga satuan
pekerjaan, maka dilakukan pembetulan,
dengan ketentuan harga satuan pekerjaan
yang ditawarkan tidak boleh diubah2; dan
c. jenis pekerjaan yang tidak diberi harga
satuan dianggap sudah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan yang lain dan harga
satuan pada daftar kuantitas dan harga
tetap dibiarkan kosong;
d. Jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga disesuaikan
dengan jenis pekerjaan yang tercantum
dalam Dokumen Pengadaan dan harga
satuan pekerjaan dimaksud dianggap nol
serta sudah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan yang lain.
e. Jenis pekerjaan yang ditawarkan berbeda
dengan daftar kuantitas dan harga
disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang
tercantum dalam dokumen pengadaan dan
harga satuan pekerjaan menggunakan
harga yang tercantum dalam penawaran.
f. Apabila terdapat koreksi pada huruf a
sampai dengan huruf e dilakukan klarifikasi
kepada penyedia.

29.6 Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai


penawaran sehingga urutan peringkat dapat
menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari
urutan peringkat semula.

29.7 Penawaran setelah koreksi aritmatik yang


melebihi nilai total HPS dinyatakan gugur.

29.8 Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja ULP


menyusun urutan dimulai dari nilai penawaran
terendah terkoreksi.

29.9 Hasil koreksi aritmatik diumumkan melalui


aplikasi sistem pengadaan secara elektronik
sebagaimana tercantum dalam LDP.

29.10 Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugur


dilakukan oleh Pokja ULP untuk mendapatkan 3
1
Volume yang dimaksud adalah perkalian antara satuan dengan kuantitas, masing-masing
dilakukan pembetulan.
2
Harga satuan pekerjaan dilakukan pembetulan apabila terjadi kesalahan penempatan
desimal.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 26

(tiga) penawaran yang memenuhi syarat yang


dimulai dari penawaran terendah setelah
koreksi aritmatik.

29.11 Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat


kurang dari 3 (tiga) penawar yang menawar
harga di bawah HPS maka proses lelang tetap
dilanjutkan dengan melakukan evaluasi
penawaran.

29.12 Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran yang


meliputi:
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis; dan
c. evaluasi harga.

29.13 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi


sebagai berikut:
a. Pokja ULP dilarang menambah, mengurangi,
mengganti dan/atau mengubah kriteria dan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan;
b. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang
menambah, mengurangi, mengganti,
dan/atau mengubah isi Dokumen
Penawaran;
c. Penawaran yang memenuhi syarat adalah
penawaran yang sesuai dengan ketentuan
antara lain disampaikan oleh penawar yang
berhak, pada waktu yang telah ditentukan,
untuk paket pekerjaan yang dilelangkan,
memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan
meliputi syarat administrasi, syarat teknis
dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan dan harga yang
wajar dapat dipertanggung jawabkan tanpa
ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat;
d. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok
atau penawaran bersyarat, adalah:
1) penyimpangan dari Dokumen Pengadaan
yang mempengaruhi lingkup, kualitas dan
hasil/ kinerja pekerjaan; dan/atau
2) penawaran dari peserta dengan
persyaratan tambahan yang akan
menimbulkan persaingan usaha tidak
sehat dan/atau tidak adil diantara peserta
yang memenuhi syarat.
e. Para pihak dilarang mempengaruhi atau
melakukan intervensi kepada Pokja ULP
selama proses evaluasi;
f. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti
adanya persaingan usaha yang tidak sehat
dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) antara peserta,
Pokja ULP dan/atau PPK, dengan tujuan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 27

untuk memenangkan salah satu peserta,


maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon
pemenang dan peserta lain yang terlibat
dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;

2) anggota Pokja ULP dan/atau PPK yang


terlibat persekongkolan diganti,
dikenakan sanksi administrasi dan/atau
pidana;
3) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan
menetapkan peserta lainnya yang tidak
terlibat (apabila ada); dan
4) apabila tidak ada peserta lain
sebagaimana dimaksud pada angka 3),
maka pelelangan dinyatakan gagal.

29.14 Evaluasi Administrasi:


a. penawaran dinyatakan memenuhi
persyaratan administrasi, apabila:
1) syarat-syarat substansial yang diminta
berdasarkan Dokumen Pengadaan
dipenuhi/dilengkapi:
a) Surat penawaran;
b) Surat kuasa dari direktur
utama/pimpinan perusahaan kepada
penerima kuasa (apabila dikuasakan);
c) Surat perjanjian kemitraan/kerja sama
operasi (apabila bermitra);
d) Jaminan Penawaran asli;
e) Daftar Kuantitas dan Harga, dilengkapi
dengan :
e.1) daftar harga dasar upah,
bahan dan peralatan;
e.2) analisa harga satuan pekerjaan.
f) Rekapitulasi perhitungan TKDN (khusus
untuk peserta yang tidak
menyampaikan TKDN, penawarannya
tidak digugurkan dan nilai TKDNnya
dianggap nol);
g) Data Kualifikasi;
h) Dokumen penawaran teknis:
h.1. Metode pelaksanaan;
h.2. Jadwal umum pelaksanaan;
h.3. Spesifikasi teknis;
h.4. Daftar personil;
h.5. Daftar peralatan;
h.6. Daftar pekerjaan yang
disubkontrakkan;
h.7. RK3K;
i. dokumen lain yang dipersyaratkan,
seperti:
i.1. Jadwal penggunaan tenaga,
bahan dan peralatan;
i.2. Daftar barang yang diimpor

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 28

(apabila ada);
i.3. Daftra estimasi biaya umum
dan keuntungan;
i.4. Surat Pernyataan, sesuai format
yang ada dalam dokumen
pengadaan;
i.5. Surat Pernyataan Spesifikasi
teknis (apabila spesifikasi teknis
yang diajukan sama dengan
spesifikasi teknis dokumen
pengadaan), sesuai format yang
ada dalam dokumen pengadaan;
i.6. Pakta Integritas apabila
perusahaan melakukan
Kemitraan/Kerja Sam Operasi
(KSO) sesuai format yang ada
dalam dokumen pengadaan.

2) memenuhi kriteria sebagai berikut:


a) surat penawaran memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
(1) ditandatangani oleh:
(a) direktur utama/pimpinan
perusahaan;
(b) penerima kuasa dari direktur
utama/pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi
yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta
pendirian/Anggaran Dasar;
(c) kepala cabang perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen
otentik; atau
(d) pejabat yang menurut perjanjian
kerja sama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
(2) jangka waktu berlakunya surat
penawaran tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam
LDP, dengan ketentuan:
(a) apabila ada perbedaan nilai
penulisan antara angka dan
huruf maka yang diakui adalah
tulisan huruf;
(b) apabila nilai yang tertulis
dalam angka jelas sedangkan
nilai dalam huruf tidak jelas,
maka nilai yang diakui adalah
nilai yang tertulis dalam angka;
atau

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 29

(c) apabila nilai dalam angka dan


nilai yang tertulis dalam huruf
tidak jelas, maka penawaran
dinyatakan gugur.
(3) Bertanggal.

b) Jaminan Penawaran asli memenuhi


ketentuan sebagai berikut :
(1) diterbitkan oleh Bank Umum,
perusahaan penjaminan,
perusahaan asuransi, konsorsium
perusahaan asuransi umum,
konsorsium lembaga atau
konsorsium perusahaan
penjaminan, yang mempunyai
program asuransi kerugian
(suretyship) sebagaimana
ditetapkan oleh Menteri Keuangan,
atau telah mendapat rekomendasi
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
apabila berbentuk konsorsium;
(2) Jaminan Penawaran dimulai sejak
tanggal terakhir pemasukan
penawaran dan masa berlakunya
tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam
LDP;
(3) nama peserta sama dengan nama
yang tercantum dalam Jaminan
Penawaran;
(4) besaran nilai Jaminan Penawaran
tidak kurang dari nilai sebagaimana
tercantum dalam LDP;
(5) besaran nilai Jaminan Penawaran
dicantumkan dalam angka dan
huruf;
(6) nama Pokja ULP yang menerima
Jaminan Penawaran sama dengan
nama Pokja ULP yang mengadakan
pelelangan;
(7) paket pekerjaan yang dijamin sama
dengan paket pekerjaan yang
dilelangkan;

(8) Jaminan Penawaran harus dapat


dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai
Jaminan dalam waktu paling lambat
14 (empat belas) hari kerja, setelah
surat pernyataan wanprestasi dari
Pokja ULP diterima oleh Penerbit
Jaminan;
(9) Jaminan Penawaran atas nama
perusahaan kemitraan (Kerja Sama
Operasi/KSO) harus ditulis atas
nama perusahaan kemitraan/ KSO;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 30

(10) Kriteria pencairan jaminan


penawaran sesuai dengan
persyaratan yaitu:
(a) peserta terlibat KKN (yang
dilakukan oleh badan usaha
non kecil);
(b) peserta menarik kembali
penawarannya selama
dilaksanakannya pelelangan;
(c) tidak bersedia menambah nilai
Jaminan Pelaksanaan dalam hal
sebagai calon pemenang dan
calon pemenang cadangan 1
dan 2 harga penawarannya di
bawah 80% HPS;
(d) tidak hadir dalam klarifikasi
dan/ atau verifikasi kualifikasi
dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon
pemenang cadangan 1 dan 2
dengan alasan yang tidak
dapat diterima; atau
(e) mengundurkan diri atau gagal
tanda tangan kontrak.
(11) substansi dan
keabsahan/keaslian Jaminan
Penawaran telah diklarifikasi dan
dikonfirmasi tertulis oleh Pokja ULP
kepada penerbit jaminan.

c) surat kuasa (apabila dikuasakan):


(1) Harus ditandatangani direktur
utama/ pimpinan perusahaan;
(2) Nama penerima kuasa tercantum
dalam akte pendirian/anggaran
dasar;
(3) Dalam hal kemitraan, surat kuasa
ditandatangani oleh anggota
kemitraan yang diwakili menurut
perjanjian kerja sama.

d) surat perjanjian kemitraan/kerja sama


operasi (apabila bermitra) memenuhi
persyaratan antara lain, sebagai
berikut:
(1) mencantumkan nama
kemitraan sesuai dengan data
kualifikasi;
(2) mencantumkan lead firm dan
mitra/anggota;
(3) mencantumkan modal (sharing)
dari setiap perusahaan;
(4) mencantumkan nama pihak yang
mewakili kemitraan/KSO;
(5) ditandatangani para calon peserta
kemitraan/KSO.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 31

e) dokumen penawaran teknis.


Akan dievaluasi lebih lanjut sesuai
dengan kriteria persyaratan teknis
pada tahap evaluasi teknis.

b. Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi


secara tertulis terhadap hal-hal yang kurang
jelas dan meragukan namun tidak boleh
mengubah substansi;

c. peserta yang memenuhi persyaratan


administrasi dilanjutkan dengan evaluasi
teknis;

d. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah


ada yang tidak memenuhi persyaratan
administrasi, Kelompok Kerja ULP melakukan
evaluasi administrasi terhadap penawar
terendah berikutnya (apabila ada);

e. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua)


peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi teknis; dan

f. apabila tidak ada peserta yang memenuhi


persyaratan administrasi, maka pelelangan
dinyatakan gagal.

29.15 Evaluasi Teknis:


a. evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta
yang memenuhi persyaratan administrasi;
b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai
dengan yang ditetapkan dalam dokumen
pengadaan ini;
c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem
gugur dengan ketentuan:
1)Pokja ULP menilai persyaratan teknis
minimal yang harus dipenuhi dengan
membandingkan pemenuhan persyaratan
teknis sebagaimana tercantum dalam LDP
dan khusus personil inti serta peralatan
utama minimal tercantum dalam LDK;
2) Penilaian persyaratan teknis, minimal
dilakukan terhadap:
a) metode pelaksanaan pekerjaan
memenuhi persyaratan substantif yang
meliputi :
1. Menguraikan cara penyelesaian
pekerjaan secara garis besar,
tahapan/urutan pekerjaan yang
ditawarkan dari awal sampai akhir
sehingga dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis.
2. Menguraikan metode kerja setiap
kegiatan bagian pekerjaan utama

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 32

(tidak termasuk proses produksi


barang jadi/pabrikan, seperti : lift,
pompa) dan dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis dan
diyakini menggambar penguasaan
dalam penyelesaian pekerjaan.
3. Menguraikan metode kerja untuk
setiap pekerjaan
penunjang/sementara yang
dikaitkan dengan pekerjaan utama.
Penilaian metode pelaksanaan tidak
mengevaluasi job-mix/ rincian/
campuran/ komposisi material dari
jenis pekerjaan; Jenis-jenis pekerjaan
utama dan pekerjaan
penunjang/sementara yang ikut
menentukan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan utama
ditetapkan dalam LDP. Pekerjaan
penunjang/sementara dimaksud,
misalnya:
(1) Pembuatan saluran pengelak
(diversion channel);

(2) Pengeringan tempat pekerjaan


(dewatering/unwatering) skala
besar;
(3) Pembuatan konstruksi
pengaman (protection
construction);
(4) Pengaturan lalu lintas (traffic
management) pekerjaan skala
besar; atau
(5) Jalan pengalihan/jembatan
sementara.
b) Jangka Waktu Pelaksanaan pekerjaan
yang ditawarkan meliputi :
1. jangka waktu pelaksanaan yang
ditawarkan tidak melampaui
batas waktu (yaitu sampai
dengan serah terima
pertama/Provision Hand Over
(PHO)) sebagaimana tercantum
dalam LDP.
2. Uraian dalam jangka waktu
pelaksanaan yang ditawarkan
dalam format dengan system
kurva “S” dan terdapat bobot
masing-masing penyelesaian
pekerjaan.
3. Uraian dalam jangka waktu
pelaksanaan menjadwalkan
seluruh item pekerjaan yang
ditawarkan.
c) Peralatan Utama Minimal

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 33

Evaluasi peralatan dilakukan terhadap


jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan minimal yang disediakan
untuk menghasilkan produksi alat
dalam pelaksanaan pekerjaan
sebagaimana tercantum pada isian
kualifikasi dan LDK.
d) Personil Inti
- Tenaga ahli meliputi tingkat
pendidikan, jabatan dalam pekerjaan
yang diusulkan, pengalaman kerja,
keahlian/keterampilan, yang
ditempatkan secara penuh,
menggunakan data personil inti
yang tercantum pada isian
kualifikasi dan LDK. Tingkat
pendidikan, jabatan dalam pekerjaan
yang diusulkan, pengalaman kerja,
keahlian/keterampilan, yang
ditempatkan secara penuh,
menggunakan data personil inti
yang tercantum pada isian
kualifikasi.
- Personil inti yang akan ditempatkan
secara penuh sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam
LDK serta posisinya dalam
manajemen pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan serta
sesuai dengan pengalaman minimal
yang ditentukan dalam LDK dan
setiap personil inti yang diajukan
harus disertai dengan kurikulum
vitae (CV).
e) Bagian Pekerjaan yang akan
disubkontrakkan sebagai berikut:
1) sebagian pekerjaan utama
disubkontrakkan kepada penyedia
jasa spesialis;
2) penawaran di atas Rp.
25.000.000.000,00 (dua puluh lima
miliar rupiah) sampai dengan Rp.
50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah) mensubkontrakkan
sebagian pekerjaan yang bukan
pekerjaan utama kepada sub
penyedia jasa Usaha Mikro dan
Usaha Kecil serta koperasi kecil;
dan/atau
3) penawaran di atas Rp.
50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah) mensubkontrakkan
sebagian pekerjaan yang bukan
pekerjaan utama kepada sub
penyedia jasa Usaha Mikro dan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 34

Usaha Kecil serta koperasi kecil dan


dalam penawarannya sudah
menominasikan sub penyedia jasa
dari lokasi pekerjaan setempat,
kecuali tidak tersedia sub penyedia
jasa yang dimaksud.
f) RK3K memenuhi persyaratan yaitu
adanya sasaran dan program K3 yang
secara umum menggambarkan
penguasaan dalam mengendalikan
risiko bahaya K3 sesuai dengan rincian
identifikasi bahaya yang tercantum
dalam LDP dengan cara
penilaian/evaluasi sebagai berikut :
- Pengendalian resiko terhadap
masing-masing jenis pekerjaan
(terhadap bahaya peralatan kerja,
bahaya terhadap hasil kerja,
bahaya terhadap lingkungan
maupun pihak ketiga) yang
mengandung bahaya sesuai yang
tertuang dalam LDP, wajib diisi
sesuai dengan Dokumen
Pengadaan BAB V “BENTUK
DOKUMEN PENAWARAN” huruf “G”
TABEL 1.
- Uraian cara pengendalian resiko K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
harus rinci dan jelas, termasuk
bagaimana cara
pencegahan/pengendaliannya.
- Apabila penjelasan tentang uraian
penanggulangan/pengendalian K3
kurang jelas atau meragukan maka
akan dilakukan klarifikasi.

3) Pokja ULP dapat meminta uji


mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat
tertentu sebagaimana tercantum dalam
LDP;

d. apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-


hal yang kurang jelas atau meragukan,
Pokja ULP melakukan klarifikasi dengan
peserta. Hasil klarifikasi dapat
menggugurkan penawaran;

e. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi


teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi harga.

f. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah


setelah koreksi aritmatik ada yang tidak
memenuhi persyaratan teknis, Pokja ULP
dapat melakukan evaluasi penawaran
terhadap penawar terendah berikutnya
(apabila ada);

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 35

g. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua)


peserta yang lulus evaluasi teknis, maka
evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi
harga;

h. apabila tidak ada peserta yang lulus


evaluasi teknis maka pelelangan dinyatakan
gagal.;

29.16 Evaluasi Harga:


a. unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah
hal-hal yang pokok atau penting, dengan
ketentuan:
1) total harga penawaran terkoreksi
dibandingkan nilai total HPS:
a) apabila total harga penawaran
terkoreksi melebihi nilai total HPS,
dinyatakan gugur; dan
b) apabila semua harga penawaran
terkoreksi di atas nilai total HPS,
pelelangan dinyatakan
2) harga satuan penawaran yang nilainya
lebih besar dari 110% (seratus sepuluh
perseratus) dari harga satuan yang
tercantum dalam HPS, dilakukan
klarifikasi. Apabila setelah dilakukan
klarifikasi ternyata harga satuan
penawaran tersebut timpang, maka harga
satuan penawaran timpang hanya berlaku
untuk volume sesuai dengan Daftar
Kuantitas dan Harga. Selanjutnya daftar
jenis/item pekerjaan timpang tersebut
dimasukkan ke dalam Kontrak.
3) mata pembayaran yang harga satuannya
nol atau tidak ditulis dilakukan klarifikasi
dan kegiatan tersebut harus tetap
dilaksanakan. Harganya dianggap
termasuk dalam harga satuan pekerjaan
lainnya;

b. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga


dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Klarifikasi dalam hal penawaran Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) berbeda
dibandingkan dengan perkiraan Pokja
ULP;
2) Klarifikasi/Evaluasi kewajaran harga
dalam hal harga penawaran nilainya di
bawah 80% (delapan puluh perseratus)
HPS, dengan ketentuan:
a) Meneliti dan menilai kewajaran harga
satuan dasar meliputi harga upah,
bahan, dan peralatan dari harga
satuan penawaran, sekurang-

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 36

kurangnya pada setiap mata


pembayaran utama (khusus untuk
harga dasar upah minimal
pekerja yang ditawarkan
harus sesuai dengan Surat
Keputusan Gubernur Nusa
Tenggara Barat Nomor : 561-
815 tanggal 31 Oktober 2017
tentang Upah Minimum
Provinsi (UMP) Nusa Tenggara
Barat Tahun 2018, dengan
asumsi 25 hari kerja termasuk
juga terhadap penggunaan
bahan bakar non subsidi untuk
penggunaan industri sesuai
dengan peraturan pemerintah
yang berlaku);
b) Perbandingan nilai upah pekerja
antara : Pekerja, Tukang, Kepala
Tukang dan Mandor harus berbanding
(tidak boleh kurang dari) :
 Perbandingan upah Pekerja –
Tukang = 1,29 kali
 Perbandingan upah Pekerja –
Kepala Tukang = 1,36 kali
 Perbandingan upah Pekerja –
Mandor = 1,45 kali.
c) Meneliti dan menilai kewajaran
kuantitas/ koefisien dari unsur upah,
bahan, dan peralatan dalam Analisa
Harga Satuan;
d) Hasil penelitian butir a) dan butir b)
digunakan untuk menghitung harga
satuan yang dinilai wajar tanpa
memperhitungkan keuntungan yang
ditawarkan; dan
e) Harga satuan yang dinilai wajar
digunakan untuk menghitung total
harga penawaran yang dinilai wajar
dan dapat dipertanggung jawabkan.
f) Total harga sebagaimana dimaksud
pada huruf d), dihitung berdasarkan
volume yang ada dalam daftar
kuantitas dan harga.
Apabila total harga penawaran yang
diusulkan lebih kecil dari hasil
evaluasi sebagaimana tersebut
diatas, maka harga penawaran
dinyatakan tidak wajar dan gugur
harga.
Apabila total harga penawaran lebih
besar dari hasil evaluasi sebagaimana
tersebut diatas, maka harga
penawaran dinyatakan wajar dan
apabila peserta tersebut ditunjuk

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 37

sebagai pemenang pelelangan, harus


bersedia untuk menaikkan Jaminan
Pelaksanaan menjadi 5% (lima
perseratus) dari nilai total HPS.
Apabila peserta yang bersangkutan
tidak bersedia menaikkan nilai
Jaminan Pelaksanaan menjadi sebesar
5% HPS, penawarannya digugurkan
dan Jaminan Penawaran dicairkan dan
disetorkan ke kas Negara/Daerah,
serta dimasukkan dalam Daftar
Hitam.

c. Memperhitungkan preferensi harga atas


penggunaan produksi dalam negeri (apabila
memenuhi persyaratan diberlakukannya
preferensi harga) dengan ketentuan
Perhitungan Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) yang disampaikan oleh
peserta berdasarkan penilaian sendiri (self
assessment), digunakan dalam evaluasi
penawaran harga apabila pelelangan
pekerjaan tersebut diberlakukan preferensi
harga yaitu apabila memenuhi ketentuan:
1) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam
negeri diberlakukan pada Pengadaan
Barang/ Jasa yang dibiayai rupiah murni
tetapi hanya berlaku untuk Pengadaan
Barang/Jasa bernilai diatas Rp.
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah);
dan
2) Preferensi Harga hanya diberikan kepada
Barang/Jasa dalam negeri dengan TKDN
lebih besar atau sama dengan 25% (dua
puluh lima perseratus).
Apabila peserta tidak menyampaikan
formulir perhitungan TKDN maka peserta
dianggap tidak menginginkan
diberlakukan preferensi harga bagi
penawarannya dan tidak menggugurkan.
Ketentuan dan tata cara penghitungan
TKDN merujuk pada ketentuan yang
ditetapkan oleh Menteri yang
membidangi urusan perindustrian dengan
tetap berpedoman pada tata nilai
Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana
diatur dalam Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2010 yang terakhir diubah
dengan Peraturan Presiden No. 4 Tahun
2015 beserta petunjuk teknisnya.

3) rumus penghitungan sebagai berikut:

 1 
HEA     HP
 1  KP 

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 38

HEA : Harga Evaluasi Akhir.


KP : Koefisien Preferensi (Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN)
dikali Preferensi tertinggi
Barang/Jasa).
HP : Harga Penawaran (Harga
Penawaran yang memenuhi
persyaratan lelang dan telah
dievaluasi).

4) dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih


penawaran dengan HEA yang sama,
penawar dengan TKDN terbesar adalah
sebagai pemenang;
5) pemberian Preferensi Harga tidak
mengubah Harga Penawaran dan hanya
digunakan oleh Pokja ULP untuk
keperluan perhitungan HEA guna
menetapkan peringkat pemenang.
d. Apabila terdapat 2 (dua) calon pemenang
memiliki harga penawaran yang sama
dalam hal tidak diperhitungkan TKDN, maka
Pokja ULP memilih peserta yang mempunyai
kemampuan teknis lebih besar dan hal ini
dicatat dalam Berita Acara Hasil Pelelangan.
e. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti
harga tidak wajar akibat terjadinya
persaingan usaha tidak sehat dan/atau
terjadi pengaturan bersama (kolusi/
persekongkolan) sebagaimana ketentuan
peraturan dan perundang-undangan, maka
pelelangan dinyatakan gagal dan peserta
yang terlibat dimasukkan dalam Daftar
Hitam.

29.17 Pokja ULP menyusun urutan 3 (tiga)


penawaran sebagai calon pemenang dan calon
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).

30. Evaluasi 30.1 Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenang


Kualifikas pelelangan dan calon pemenang cadangan 1
i dan 2 (apabila ada).

30.2 Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan


menggunakan metode penilaian sistem gugur.

30.3 Pakta Integritas telah diisi dan ditandatangani


oleh peserta anggota kemitraan/KSO sebelum
pemasukan penawaran, apabila tidak
ditandatangani maka tidak dievaluasi lebih
lanjut.

30.4 Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai


dengan ketentuan dalam Dokumen Kualifikasi.

30.5 Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 39

evaluasi kualifikasi, maka lelang dinyatakan


gagal.

31. Pembukti 31.1 Pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang


an memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan
Kualifikas setelah evaluasi kualifikasi.
i
31.2 Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara
melihat keaslian dokumen dari dokumen asli
atau salinan dokumen yang sudah dilegalisir
oleh pejabat yang berwenang dan meminta
salinan dokumen tersebut.

31.3 Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau


verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila
dokumen yang digunakan dalam pembuktian
kualifikasi masih diragukan kebenarannya.

31.4 Apabila peserta tidak hadir dalam pembuktian


kualifikasi dan telah diberikan kesempatan
serta tenggang waktu yang cukup, maka
peserta digugurkan dan Jaminan Penawaran
yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan ke
kas Negara/kas Daerah.

31.5 Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan


data tidak benar/pemalsuan data/tidak dapat
menunjukan dokumen asli atau salinan
dokumen yang sudah dilegalisir, maka peserta
digugurkan, badan usaha dan/atau
pengurusnya dimasukkan dalam Daftar Hitam,
Jaminan Penawaran yang bersangkutan
dicairkan dan disetorkan ke kas Negara/kas
Daerah.

31.6 apabila tidak ada calon pemenang yang lulus


pembuktian kualifikasi, maka lelang
dinyatakan gagal.

32. Klarifikasi Dalam hal yang memasukkan penawaran kurang dari 3


dan (tiga) dilakukan dengan ketentuan:
Negosiasi a. Klarifikasi teknis dan harga dimulai dari penawar
Teknis dari urutan terendah pertama setelah koreksi
dan aritmatik yang memenuhi persyaratan administrasi
Harga dan teknis;
b. Hal yang diklarifikasi adalah metode pelaksanaan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi harga untuk
dilakukan negosiasi;
c. Apabila klarifikasi dan negosiasi terhadap
penawaran terendah pertama tidak tercapai
kesepakatan, maka penawarannya dinyatakan
gugur dan dilanjutkan negosiasi terhadap
penawaran terendah kedua, apabila ada.

F) PENETAPAN PEMENANG

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 40

33. Penetapa 33.1 Pokja ULP membuat Surat Penetapan


n Pemenang, Pemenang Cadangan 1, dan
Pemenan Pemenang Cadangan 2 (apabila ada
g pemenang cadangan) untuk nilai penawaran
terkoreksi sampai dengan Rp.
100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah)
berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan
(BAHP).

33.2 PA membuat Surat Penetapan Pemenang,


Pemenang Cadangan 1, dan Pemenang
Cadangan 2 (apabila ada pemenang
cadangan) untuk nilai penawaran terkoreksi
diatas Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah) setelah mendapat usulan dari Pokja
ULP, dengan ketentuan:
a. Usulan penetapan pemenang ditembuskan
kepada PPK dan APIP
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/
Institusi; dan
b. apabila PA tidak setuju dengan usulan Pokja
ULP dengan alasan yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan,
maka PA memerintahkan evaluasi ulang
atau menyatakan pelelangan gagal.

33.3 Dalam hal nilai penawaran terkoreksi


pemenang sampai dengan Rp.
100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah)
dan nilai penawaran terkoreksi pemenang
cadangan diatas Rp. 100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah), maka penetapannya
oleh PA setelah mendapatkan usulan dari Pokja
ULP.

33.4 Dalam hal hasil evaluasi peserta akan


diusulkan sebagai pemenang pada beberapa
paket pekerjaan, dan sisa kemampuan
menangani paket (SKP) tidak mencukupi maka
dilakukan klarifikasi untuk memilih paket
pekerjaan berdasarkan pilihan penyedia jasa
setelah mempertimSamadan ketersediaan
peralatan dan personil.

33.5 Dalam hal peserta mengikuti pelelangan


beberapa paket pekerjaan konstruksi dalam
waktu penetapan pemenang bersamaan:
a. menawarkan peralatan yang sama pada
masing-masing paket pekerjaan, maka
hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang
pada 1 (satu) paket pekerjaan setelah
dilakukan klarifikasi untuk menentukan
peralatan tersebut akan ditempatkan,
sedangkan untuk paket pekerjaan lainnya

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 41

dinyatakan peralatan tidak ada dan


dinyatakan gugur;
b. Ketentuan hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan
sebagaimana dimaksud pada huruf a, dapat
dikecualikan dengan syarat waktu
penggunaan alat tidak tumpang tindih
(overlap), ada peralatan candangan yang
diusulkan dalam dokumen penawaran yang
memenuhi syarat, dan/atau kapasitas dan
produktifitas peralatan secara teknis dapat
menyelesaikan lebih dari 1 (satu) paket
pekerjaan;
c. menawarkan personil yang sama pada
masing-masing paket pekerjaan, maka
hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang
pada 1 (satu) paket pekerjaan setelah
dilakukan klarifikasi untuk menentukan
personil tersebut akan ditempatkan,
sedangkan untuk paket pekerjaan lainnya
dinyatakan personil tidak ada dan
dinyatakan gugur;
d. Ketentuan pada huruf c hanya dapat
ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu)
paket pekerjaan konstruksi, dikecualikan
apabila personil yang diusulkan
penugasannya sebagai Kepala Proyek atau
ada personil cadangan yang diusulkan
dalam dokumen penawaran yang memenuhi
syarat;
e. menawarkan personil yang sedang bekerja
di paket lain, maka pada saat akan
ditetapkan sebagai pemenang dipastikan
sudah tidak terikat pada paket lain.

33.6 Penetapan pemenang disusun sesuai dengan


urutannya dan harus memuat:
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama dan alamat Penyedia serta harga
penawaran atau harga penawaran
terkoreksi;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
d. hasil evaluasi penawaran administrasi,
teknis, harga; dan
e. evaluasi kualifikasi.

33.7 Data pendukung yang diperlukan untuk


menetapkan pemenang adalah:
a. Dokumen Pengadaan beserta adendum
(apabila ada);
b. BAPP;
c. BAHP; dan
d. Dokumen Penawaran dari pemenang dan
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
yang telah diparaf anggota Pokja ULP dan 2
(dua) wakil peserta/saksi.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 42

33.8 Apabila terjadi keterlambatan dalam


menetapkan pemenang dan mengakibatkan
surat penawaran dan Jaminan Penawaran
habis masa berlakunya, dilakukan konfirmasi
kepada calon pemenang, calon pemenang
cadangan 1 dan 2 (apabila ada) untuk
memperpanjang masa berlaku surat
penawaran dan Jaminan Penawaran sampai
dengan perkiraan jadwal penandatanganan
kontrak. Calon pemenang, calon pemenang
cadangan 1 dan 2 (apabila ada) yang tidak
bersedia memperpanjang surat penawaran
dan Jaminan Penawaran dapat mengundurkan
diri tanpa dikenakan sanksi.

34. Pengumu Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang


man cadangan 1 dan 2 (apabila ada) kepada masyarakat di
Pemenan website layanan pengadaan secara elektronik (LPSE)
g sebagaimana tercantum dalam LDP dan papan
pengumuman resmi yang memuat sekurang-
kurangnya:
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama dan alamat penyedia;
c. harga penawaran;
d. harga penawaran terkoreksi;
e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
f. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis,
harga, dan kualifikasi untuk seluruh peserta yang
dievaluasi dilengkapi dengan penjelasan untuk
setiap penawaran yang dinyatakan gugur dari
substansi yang dievaluasi (alasan gugur
administrasi/teknis/harga/kualifikasi).

35. Sanggaha 35.1 Peserta yang memasukkan penawaran dapat


n menyampaikan sanggahan secara elektronik
atas penetapan pemenang kepada Pokja ULP
disertai bukti terjadinya penyimpangan melalui
website, dengan tembusan kepada PPK,
PA/KPA dan APIP Kementerian/
Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi
sebagaimana tercantum dalam LDP, dengan
ketentuan:
a. Pelelangan Umum paling lambat 5 (lima)
hari kalender setelah pengumuman
pemenang; atau
b. Pemilihan Langsung paling lambat 3 (tiga)
hari kalender setelah pengumuman
pemenang.

35.2 Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara


sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan
peserta lain.

35.3 Sanggahan diajukan apabila terjadi


penyimpangan prosedur meliputi :

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 43

a. penyimpangan terhadap ketentuan dan


prosedur yang diatur dalam Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 04
Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya dan
yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi
terjadinya persaingan usaha yang sehat;
dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP
dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.

35.4 Apabila sanggahan dinyatakan benar maka


Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal.

35.5 Sanggahan yang diajukan bukan dari peserta


dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus
ditindaklanjuti serta tidak menghentikan
proses pelelangan.

35.6 Sanggahan yang disampaikan kepada PA/KPA,


PPK atau disampaikan dan diterima diluar
masa sanggah, dianggap sebagai pengaduan
dan tetap harus ditindaklanjuti serta tidak
menghentikan proses pelelangan.

G) PENUNJUKAN PEMENANG PENGADAAN

36. Penunjuk 36.1 Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil


an Pelelangan (BAHP) kepada PPK dengan
Penyedia tembusan kepada Kepala ULP sebagai dasar
Barang/Ja untuk menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia
sa Barang/Jasa (SPPBJ).

36.2 PPK menerbitkan SPPBJ, dengan ketentuan


apabila:
a. pernyataan peserta pada formulir isian
kualifikasi masih berlaku;
b. tidak ada sanggahan dari peserta;
c. sanggahan terbukti tidak benar; atau
d. masa sanggah berakhir.

36.3 Rapat persiapan penandatanganan kontrak,


hal-hal yang dibahas antara lain:
a. Draft kontrak (substansi kontrak);
b. Kelengkapan dokumen kontrak;
c. Rencana penandatanganan kontrak;
d. Jaminan Uang Muka (ketentuan, bentuk, isi,
waktu penyerahan)
e. Jaminan Pelaksanaan (ketentuan, bentuk,
isi, waktu penyerahan)
f. Asuransi;
g. Harga satuan timpang;
h. Penyesuaian harga (apabila diperlukan);
i. tenaga kerja praktek/magang;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 44

j. Hal-hal yang telah diklarifikasi dan


dikonfirmasi pada saat evaluasi penawaran;
dan/atau
k. Hal-hal yang dianggap perlu.

36.4 Penyedia yang ditunjuk wajib menerima


keputusan tersebut, dengan ketentuan:
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan
diri dan masa penawarannya masih berlaku
dengan alasan yang dapat diterima secara
obyektif oleh Pokja ULP, maka Jaminan
Penawaran yang bersangkutan dicairkan
dan disetorkan sebagaimana tercantum
dalam LDP;
b. apabila yang bersangkutan mengundurkan
diri dan masa penawarannya masih berlaku
dengan alasan yang tidak dapat diterima
secara obyektif oleh Pokja ULP, maka
Jaminan Penawaran yang bersangkutan
dicairkan dan disetorkan sebagaimana
tercantum dalam LDP serta dimasukkan
dalam Daftar Hitam/ Black List; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia
ditunjuk karena masa penawarannya sudah
tidak berlaku, maka tidak dikenakan sanksi
dan Jaminan Penawaran yang bersangkutan
tidak boleh dicairkan.

36.5 Apabila pemenang yang ditunjuk


mengundurkan diri, maka penunjukan
pemenang dapat dilakukan kepada pemenang
cadangan sesuai dengan urutan peringkat,
selama masa surat penawaran dan Jaminan
Penawaran pemenang cadangan masih berlaku
atau sudah diperpanjang masa berlakunya.

36.6 Apabila semua pemenang yang ditunjuk


mengundurkan diri, maka pelelangan
dinyatakan gagal oleh PA/KPA setelah
mendapat laporan dari PPK.

36.7 SPPBJ harus diterbitkan, dengan ketentuan:


a. pada Pelelangan Umum, paling lambat 6
(enam) hari kalender setelah
pengumuman penetapan pemenang,
apabila tidak ada sanggahan;
b. pada Pemilihan Langsung, paling lambat 4
(empat) hari kalender setelah
pengumuman penetapan pemenang,
apabila tidak ada sanggahan; atau
c. Dalam hal Pelelangan Umum/Pemilihan
Langsung, paling lambat 2 (dua) hari
kalender setelah semua sanggahan dijawab.

36.8 Di dalam SPPBJ disebutkan/ditegaskan/ditulis

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 45

bahwa penyedia harus menyiapkan Jaminan


Pelaksanaan sebelum penandatanganan
kontrak.

37. Kerahasia 37.1 Proses evaluasi Dokumen Penawaran bersifat


an Proses rahasia dan dilaksanakan oleh pokja ULP
secara independen.

37.2 Informasi yang berhubungan dengan


penelitian, evaluasi, klarifikasi, konfirmasi, dan
usulan calon pemenang tidak boleh
diberitahukan kepada peserta, atau orang lain
yang tidak berkepentingan sampai keputusan
pemenang diumumkan.

37.3 Setiap usaha peserta lelang mencampuri


proses evaluasi dokumen penawaran atau
keputusan pemenang akan mengakibatkan
ditolaknya penawaran yang bersangkutan.

37.4 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam


Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) oleh
Pokja ULP bersifat rahasia sampai dengan saat
pengumuman pemenang.

37.5 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam


Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) oleh
Pokja ULP bersifat rahasia sampai dengan saat
pengumuman pemenang.

H) PELELANGAN GAGAL

38. Pelelanga 38.1 Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal,


n Gagal apabila:
a. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi
penawaran;
b. dalam evaluasi penawaran ditemukan
bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat;
c. harga penawaran terendah terkoreksi lebih
tinggi dari HPS;
d. sanggahan dari peserta atas pelaksanaan
pelelangan yang tidak sesuai dengan
ketentuan Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010 yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 04Tahun 2015
beserta petunjuk teknisnya dan Dokumen
Pengadaan ternyata benar;
e. sanggahan dari peserta atas kesalahan
substansi Dokumen Pengadaan ternyata
benar; atau
f. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2, setelah dilakukan
evaluasi dengan sengaja tidak hadir dalam
klarifikasi dan/atau pembuktian kualifikasi.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 46

38.2 PA/KPA sebagaimana tercantum dalam LDP,


menyatakan Pelelangan gagal, apabila:
a. PA/KPA sebagaimana tercantum dalam LDP
sependapat dengan PPK yang tidak bersedia
menandatangani SPPBJ karena proses
Pelelangan tidak sesuai dengan Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 04
Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya;
b. Pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN
yang melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK
ternyata benar;
c. Dugaan KKN dan/atau pelanggaran
persaingan sehat dalam pelaksanaan
Pelelangan dinyatakan benar oleh pihak
berwenang;
d. Sanggahan dari Penyedia Barang/Jasa atas
kesalahan prosedur yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan ternyata benar;
e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden
No. 04 Tahun 2015beserta petunjuk
teknisnya;
f. Pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau
menyimpang dari Dokumen Pengadaan;
g. Calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri; atau
h. Pelaksanaan Pelelangan melanggar
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden
No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk
teknisnya.

38.3 Menteri/Kepala Lembaga/Pimpinan Institusi


menyatakan pelelangan gagal, apabila
pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN
yang melibatkan KPA, ternyata benar.

38.4 Kepala Daerah menyatakan pelelangan gagal,


apabila pengaduan masyarakat atas terjadinya
KKN yang melibatkan PA dan/atau KPA, ternyata
benar.

38.5 Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka


Pokja ULP memberitahukan kepada seluruh
peserta.

38.6 Setelah pemberitahuan adanya pelelangan


gagal, Pokja ULP atau Pokja ULP pengganti
(apabila diganti) meneliti dan menganalisis
penyebab terjadinya pelelangan gagal, untuk
menentukan langkah selanjutnya, yaitu
melakukan:
a. evaluasi ulang;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 47

b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;


c. pelelangan ulang; atau
d. penghentian proses pelelangan.

I) SURAT JAMINAN PELAKSANAAN

39. Surat 39.1 Surat Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan


Jaminan sebagai berikut:
Pelaksana a. Paket pekerjaan sampai dengan Rp.
an 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta
rupiah) dapat diterbitkan oleh Bank Umum,
Perusahaan Asuransi, Perusahaan
Penjaminan, konsorsium perusahaan
asuransi umum/ lembaga penjaminan/
perusahaan penjaminan yang mempunyai
program asuransi kerugian (suretyship),
bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional) dimana
konsorsium tersebut telah
ditetapkan/mendapat rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan
diserahkan oleh Penyedia Jasa kepada PPK;
b. Paket pekerjaan di atas Rp.
2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta
rupiah) diterbitkan oleh Bank Umum,
konsorsium perusahaan asuransi umum/
lembaga penjaminan/perusahaan
penjaminan yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship), bersifat
mudah dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional) dimana konsorsium tersebut
telah ditetapkan/mendapat rekomendasi
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan
diserahkan oleh Penyedia Jasa kepada PPK;
c. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak
tanggal penandatanganan Kontrak sampai
dengan serah terima pertama pekerjaan
berdasarkan Kontrak (PHO) sebagaimana
tercantum dalam LDP;
d. nama penyedia sama dengan nama yang
tercantum dalam surat Jaminan
Pelaksanaan;
e. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak
kurang dari nilai jaminan yang ditetapkan;
f. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan
dicantumkan dalam angka dan huruf;
g. nama PPK yang menerima Jaminan
Pelaksanaan sama dengan nama PPK yang
menandatangani kontrak;
h. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang tercantum dalam
SPPBJ;
i. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan
tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 48

jaminan dalam jangka waktu paling lambat


14 (empat belas) hari kerja setelah surat
pernyataan wanprestasi dari PPK diterima
oleh penerbit Jaminan;
j. Jaminan Pelaksanaan atas nama
Kemitraan/KSO harus ditulis atas nama
Kemitraan/KSO; dan
k. memuat nama, alamat dan tanda tangan
pihak penjamin.

39.2 Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk


menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan
dipersamakan dengan menolak untuk
menandatangani Kontrak atau tidak menerima
keputusan penunjukan sebagai penyedia
barang/jasa,

39.3 Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan Surat


Jaminan Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak.

J) PENANDATANGANAN KONTRAK

40. Penanda 40.1 Penandatanganan Kontrak Pengadaan


- Barang/Jasa dilakukan setelah DIPA/DPA
tangana ditetapkan.
n
Kontrak 40.2 Sebelum penandatanganan kontrak PPK wajib
memastikan Isian Kualifikasi masih berlaku/valid.
Apabila terdapat data isian kualifikasi tidak valid,
maka kontrak tidak ditandatangani.
40.3 Penandatanganan kontrak dilakukan setelah
penyedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan,
dengan ketentuan:
a. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran terkoreksi antara 80% (delapan
puluh perseratus) sampai dengan 100%
(seratus perseratus) nilai total HPS adalah
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak;
b. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan
puluh perseratus) nilai total HPS adalah
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai total
HPS.
40.4 PPK dan penyedia tidak diperkenankan
mengubah substansi Dokumen Pengadaan
sampai dengan penandatanganan Kontrak,
kecuali mempersingkat waktu pelaksanaan
pekerjaan dikarenakan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya akan
melewati batas tahun anggaran.
40.5 Dalam hal perubahan waktu pelaksanaan
pekerjaan melewati batas tahun anggaran,
penandatanganan kontrak dilakukan setelah

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 49

mendapat persetujuan kontrak tahun jamak.


40.6 PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep
Kontrak meliputi substansi, bahasa, redaksional,
angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada
setiap lembar Dokumen Kontrak.
40.7 Menetapkan urutan hierarki bagian-bagian
Dokumen Kontrak dalam Surat Perjanjian, dengan
maksud apabila terjadi pertentangan ketentuan
antara bagian satu dengan bagian yang lain,
maka berlaku urutan sebagai berikut:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan
harga;
d. syarat-syarat khusus kontrak;
e. syarat-syarat umum kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan,
SPPBJ, BAHP, BAPP.
40.8 Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai
kebutuhan, yaitu:
a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli,
terdiri dari:
1) kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani
oleh penyedia; dan
2) kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani
oleh PPK;
b. rangkap kontrak lainnya (apabila diperlukan)
tanpa dibubuhi materai.
40.9 Penandatanganan Kontrak bernilai diatas Rp.
100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah)
dilakukan setelah memperoleh pendapat ahli
hukum Kontrak atau Tim Opini Hukum Kontrak
yang dibentuk oleh K/L/D/I yang bersangkutan.
40.10 Pihak yang berwenang menandatangani kontrak
atas nama penyedia adalah Direksi yang
disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/
Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 50

BAB III.
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

A. Penerapan Apabila ada pertentangan ketentuan yang tertulis pada


IKP dan Lembar Data Pemilihan (LDP) dengan Instruksi Kepada
LDP Peserta (IKP), maka yang digunakan adalah ketentuan
pada Lembar Data Pemilihan (LDP).

B. Lingkup 1. a. Pokja ULP:


Pekerjaan Kelompok Kerja (Pokja )Pengadaan Barang/Jasa
Konstruksi dilingkungan SNVT Pembangunan
Bendungan BWS Nusa Tenggara I Tahun Anggaran
2018.

b. Alamat Pokja ULP:


Jalan Pejanggik No. 110 Mataram Nusa Tenggara
Barat
2. Email : Bendungan.Pokja.DSE@gmail.com

Website : www.pu.go.id
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

3. a. Nama paket pekerjaan:


Pembangunan Embung Lilin dan Jaringan Irigasinya
di Kabupaten Lombok Barat

b. Uraian singkat pekerjaan:


Pembangunan Embung Lilin dan Jaringan Irigasinya
di Kabupaten Lombok Barat

4. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan : 240 (dua ratus


empat puluh) hari kalender.

C. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN tahun


Dana anggaran 2018, dengan perkiraan Harga Perhitungan
Sendiri (HPS) sebesar Rp. 9.944.590.000,- (Sembilan
milyar sembilan ratus empat puluh empat juta lima ratus
sembilan puluh ribu rupiah).

D. Pendayagu Preferensi harga ” diberikan” terhadap penawaran


naan peserta.
Produksi
Dalam Catatan:
Negeri 1) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri
diberlakukan pada Pengadaan Barang/Jasa yang
dibiayai rupiah murni tetapi hanya berlaku untuk
Pengadaan Barang/Jasa bernilai diatas Rp.
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah); dan
2) Preferensi Harga hanya diberikan kepada Barang/Jasa
dalam negeri dengan TKDN lebih besar atau sama
dengan 25% (dua puluh lima perseratus).

Apabila paket pekerjaan yang dilelangkan memenuhi

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 51

ketentuan 1) dan 2), maka diberlakukan preferensi harga


dan diisi “diberikan”.

E. Pemberian 1. Pemberian Penjelasan Dokumen Pengadaan akan


Penjelasan dilaksanakan pada :
Dokumen Sesuai jadwal yang tercantum dalam sistem
Pengadaan pengadaan secara elektronik.
dan
Peninjauan 2. Peninjauan lapangan akan dilaksanakan pada:
Lapangan Sesuai jadwal yang tercantum dalam sistem
pengadaan secara elektronik.

F. Dokumen 1. Daftar Personil Inti dan Peralatan Utama Minimal yang


Penawaran diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan adalah daftar
yang ada di dalam LDK (Lembar Data Kualifikasi).

2. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan3:


Tidak ada pekerjaan yang disubkontrakkan

3. Sebagai pekerjaan utama adalah:


No. Jenis Pekerjaan Utama

1 Pembersihan dan striping/kosrekan

Galian tanah biasa dengan alat dibuang


2
setempat termasuk meratakan dan merapikan
Galian tanah berbatu (batu pecah) dibuang
3
setempat termasuk meratakan dan merapikan
Galian batu (sound rock) dibuang setempat
4
termasuk meratakan dan merapikan
Timbunan tanah inti (pilihan) di beli dari luar
5 area dengan jarak angkut s/d 1 km termasuk
pemadatan
Timbunan tanah random (acak) diambil
6 langsung dari borrow area dengan jarak angkut
sd. 0.5 km termasuk pemadatan
Timbunan tanah random (acak) diambil
7 langsung dari bekas galian dengan jarak angkut
sd. 0.5 km termasuk pemadatan
Timbunan tanah filter di beli dari luar area
8
terrmasuk pemadatan
Timbunan tanah kembali (back fill) dengan alat
9
termasuk pemadatan, material dari hasil galian
Timbunan tanah atau urugan tanah kembali
10
termasuk perataan, pemadatan dan perapihan
Pasangan batu dengan mortar tipe N (mutu PP
11 tertentu setara dengan campuran 1Pc : 4PP)
menggunakan molen.
Siaran dengan mortar jenis PC-PP tipe M (mutu
12
PP tertentu setara dengan campuran 1PC : 2PP).
13 Plesteran tebal 1 cm, dengan mortar jenis PC-PP

3
Ketentuan bagian pekerjaan yang dapat disubkontrakkan adalah bukan merupakan
pekerjaan utama, kecuali pekerjaan spesialis.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 52

tipe N (mutu PP tertentu setara dengan


campuran 1PC : 4PP).
14 Pasangan Batu Kosong (Bolder)
15 Pembesian dengan besi polos atau ulir.
Pekerjaan 1m2 Bekisting untuk permukaan beton
16
biasa dengan multiflex 12 mm atau 18 mm
Pekerjaan 1m3 beton mutu, f’c=14,5 MPa (K175),
17
slump (12±2)cm, w/c = 0,66 (molen).

4. Sebagai pekerjaan penunjang/sementara sebagai


pendukung pekerjaan utama adalah:

No. Jenis Pekerjaan Penunjang/Sementara

1 Mobilisasi/Demobilisasi Peralatan dan SDM

2 Dewatering

5. Identifikasi bahaya:
No Jenis/Tipe Identifikasi Jenis Bahaya dan
. Pekerjaan Risiko K3

Mobilisasi/Demobili Kerusakan Fasilitas Umum dan


1 sasi Peralatan dan Kecelakaan lalu lintas.
SDM
2 Pembersihan dan 1) Jenis bahaya yang timbul
striping/kosrekan akibat hasil pekerjaan.
2) Jenis bahaya yang timbul
akibat alat kerja.
3) Jenis bahaya yang timbul
terhadap dampak lingkungan
dan segala yang diakibatkan
oleh pihak ketiga.
3 Galian tanah biasa 1) Jenis bahaya yang timbul
dengan alat akibat hasil pekerjaan.
dibuang setempat 2) Jenis bahaya yang timbul
termasuk akibat alat kerja.
meratakan dan 3) Jenis bahaya yang timbul
merapikan terhadap dampak lingkungan
dan segala yang diakibatkan
oleh pihak ketiga.
4 Galian tanah 1) Jenis bahaya yang timbul
berbatu (batu akibat hasil pekerjaan.
pecah) dibuang 2) Jenis bahaya yang timbul
setempat termasuk akibat alat kerja.
meratakan dan 3) Jenis bahaya yang timbul
merapikan terhadap dampak lingkungan
dan segala yang diakibatkan
oleh pihak ketiga..

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 53

5 Galian batu (sound 1) Jenis bahaya yang timbul


rock) dibuang akibat hasil pekerjaan.
setempat termasuk 2) Jenis bahaya yang timbul
meratakan dan akibat alat kerja.
merapikan 3) Jenis bahaya yang timbul
terhadap dampak lingkungan
dan segala yang diakibatkan
oleh pihak ketiga.
6 Timbunan tanah 1) Jenis bahaya yang timbul
inti (pilihan) di beli akibat hasil pekerjaan.
dari luar area 2) Jenis bahaya yang timbul
dengan jarak akibat alat kerja.
angkut s/d 1 km 3) Jenis bahaya yang timbul
termasuk terhadap dampak lingkungan
pemadatan dan segala yang diakibatkan
oleh pihak ketiga.
7 Timbunan tanah 1) Jenis bahaya yang timbul
random (acak) akibat hasil pekerjaan.
diambil langsung 2) Jenis bahaya yang timbul
dari borrow area akibat alat kerja.
dengan jarak 3) Jenis bahaya yang timbul
angkut sd. 0.5 km terhadap dampak
termasuk lingkungan dan segala yang
pemadatan diakibatkan oleh pihak
ketiga.

8 Timbunan tanah 1) Jenis bahaya yang timbul


random (acak) akibat hasil pekerjaan.
diambil langsung 2) Jenis bahaya yang timbul
dari bekas galian akibat alat kerja.
dengan jarak 3) Jenis bahaya yang timbul
angkut sd. 0.5 km terhadap dampak
termasuk lingkungan dan segala yang
pemadatan diakibatkan oleh pihak
ketiga.
9 Timbunan tanah 1) Jenis bahaya yang timbul
filter di beli dari akibat hasil pekerjaan.
luar area 2) Jenis bahaya yang timbul
terrmasuk akibat alat kerja.
pemadatan 3) Jenis bahaya yang timbul
terhadap dampak
lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga..
10 Timbunan tanah 1) Jenis bahaya yang timbul
kembali (back fill) akibat hasil pekerjaan.
dengan alat 2) Jenis bahaya yang timbul
termasuk akibat alat kerja.
pemadatan, 3) Jenis bahaya yang timbul
material dari hasil terhadap dampak
galian lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.
11 Timbunan tanah 1) Jenis bahaya yang timbul
atau urugan tanah akibat hasil pekerjaan.
kembali termasuk 2) Jenis bahaya yang timbul
perataan, akibat alat kerja.
pemadatan dan 3) Jenis bahaya yang timbul
perapihan terhadap dampak
lingkungan dan segala yang

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 54

diakibatkan oleh pihak


ketiga.
12 Pasangan batu 1) Jenis bahaya yang timbul
dengan mortar tipe akibat hasil pekerjaan.
N (mutu PP 2) Jenis bahaya yang timbul
tertentu setara akibat alat kerja.
dengan campuran 3) Jenis bahaya yang timbul
1Pc : 4PP) terhadap dampak
menggunakan lingkungan dan segala yang
molen. diakibatkan oleh pihak
ketiga.
13 Siaran dengan 1) Jenis bahaya yang timbul
mortar jenis PC-PP akibat hasil pekerjaan.
tipe M (mutu PP 2) Jenis bahaya yang timbul
tertentu setara akibat alat kerja.
dengan campuran 3) Jenis bahaya yang timbul
1PC : 2PP). terhadap dampak
lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.
14 Plesteran tebal 1 1) Jenis bahaya yang timbul
cm, dengan mortar akibat hasil pekerjaan.
jenis PC-PP tipe N 2) Jenis bahaya yang timbul
(mutu PP tertentu akibat alat kerja.
setara dengan 3) Jenis bahaya yang timbul
campuran 1PC : terhadap dampak
4PP). lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.
15 Pasangan Batu 1) Jenis bahaya yang timbul
Kosong (Bolder) akibat hasil pekerjaan.
2) Jenis bahaya yang timbul
akibat alat kerja.
3) Jenis bahaya yang timbul
terhadap dampak
lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.
16 Pembesian dengan 1) Jenis bahaya yang timbul
besi polos atau ulir. akibat hasil pekerjaan.
2) Jenis bahaya yang timbul
akibat alat kerja.
3) Jenis bahaya yang timbul
terhadap dampak
lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.

17 Pekerjaan 1m2 1) Jenis bahaya yang timbul


Bekisting untuk akibat hasil pekerjaan.
permukaan beton 2) Jenis bahaya yang timbul
biasa dengan akibat alat kerja.
multiflex 12 mm 3) Jenis bahaya yang timbul
atau 18 mm terhadap dampak
lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.
18 Pekerjaan 1m3 1) Jenis bahaya yang timbul
beton mutu, akibat hasil pekerjaan.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 55

f’c=14,5 MPa 2) Jenis bahaya yang timbul


(K175), slump akibat alat kerja.
(12±2)cm, w/c = 3) Jenis bahaya yang timbul
0,66 (molen). terhadap dampak
lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.
19 Pengadaan dan 1) Jenis bahaya yang timbul
pemasangan 1 m' akibat hasil pekerjaan.
Peilskaal/Mistar 2) Jenis bahaya yang timbul
duga muka air akibat alat kerja.
3) Jenis bahaya yang timbul
terhadap dampak
lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.
20 Pengadaan dan 1) Jenis bahaya yang timbul
pemasangan akibat hasil pekerjaan.
Piezometer open 2) Jenis bahaya yang timbul
stand pipe akibat alat kerja.
3) Jenis bahaya yang timbul
terhadap dampak
lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.
22 Pengadaan dan 1) Jenis bahaya yang timbul
pemasangan Crest akibat hasil pekerjaan.
Settlement Point 2) Jenis bahaya yang timbul
akibat alat kerja.
3) Jenis bahaya yang timbul
terhadap dampak
lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.
23 Pengadaan dan 1) Jenis bahaya yang timbul
Pemasangan Pipa akibat hasil pekerjaan.
PVC dia. 16" 2) Jenis bahaya yang timbul
dengan Solvent akibat alat kerja.
Cement 3) Jenis bahaya yang timbul
terhadap dampak
lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.
Pengadaan dan 1) Jenis bahaya yang timbul
Pemasangan 1 akibat hasil pekerjaan.
buah Gate Valve GI 2) Jenis bahaya yang timbul
Ø 400 mm akibat alat kerja.
3) Jenis bahaya yang timbul
terhadap dampak
lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.v
Pengadaan dan 1) Jenis bahaya yang timbul
pemsangan Elbow - akibat hasil pekerjaan.
900 for steel pipe 2) Jenis bahaya yang timbul
dia. 16,00" (400 akibat alat kerja.
mm) 3) Jenis bahaya yang timbul
terhadap dampak
lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 56

Pengadaan dan 1) Jenis bahaya yang timbul


pemsangan akibat hasil pekerjaan.
Trasrack Pengaman 2) Jenis bahaya yang timbul
Intake ukuran 1 x akibat alat kerja.
1,50 m 3) Jenis bahaya yang timbul
terhadap dampak
lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.
24 Pengadaan dan 1) Jenis bahaya yang timbul
Pemasangan 1 akibat hasil pekerjaan.
lonjor (6m) Pipa GI 2) Jenis bahaya yang timbul
Ø 2" untuk handrill akibat alat kerja.
3) Jenis bahaya yang timbul
terhadap dampak
lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.
25 Pintu Sorong ulir 1) Jenis bahaya yang timbul
(Stang Draat akibat hasil pekerjaan.
single) B ≥ 0.50 m 2) Jenis bahaya yang timbul
akibat alat kerja.
3) Jenis bahaya yang timbul
terhadap dampak
lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.
26 Pintu Sorong ulir 1) Jenis bahaya yang timbul
(Stang Draat akibat hasil pekerjaan.
single) B ≤ 0.50 2) Jenis bahaya yang timbul
m akibat alat kerja.
3) Jenis bahaya yang timbul
terhadap dampak
lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.c
27 Tutup Box outlet 1) Jenis bahaya yang timbul
akibat hasil pekerjaan.
2) Jenis bahaya yang timbul
akibat alat kerja.
3) Jenis bahaya yang timbul
terhadap dampak
lingkungan dan segala yang
diakibatkan oleh pihak
ketiga.

6. Uji mutu/teknis/fungsi dalam kondisi tertentu


diperlukan untuk:
a. Bahan konstruksi permanen: Beton K175
b. Alat yang menjadi bagian konstruksi permanen: -

G. Mata Uang Mata uang yang digunakan: Rupiah


Penawaran
dan Cara Pembayaran dilakukan dengan cara: “bulanan”
Pembayara (monthly certificate) atau “angsuran” (termin)
n didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume
pekerjaan yang telah dilaksanakan.

H. Masa Masa berlaku penawaran selama: 90 (Sembilan puluh) hari

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 57

Berlakunya kalender, terhitung sejak batas akhir pemasukan


Penawaran penawaran tanggal 26 Februari 2018.

I. Jaminan 1. Besarnya Jaminan Penawaran adalah: Rp.


Penawaran 99.500.000,-(Sembilan puluh sembilan juta lima ratus
ribu rupiah).

2. Jaminan Penawaran berlaku selama : 118 (seratus


delapan belas) hari kalender, dan efektif mulai
terhitung sejak tanggal 26 Februari 2018

J. Jadwal Sesuai jadwal yang tercantum dalam sistem pengadaan


Pemasukan secara elektronik (lihat jadwal pada website LPSE :
Dokumen www.pu.go.id )
Penawaran

K. Batas Akhir Sesuai jadwal yang tercantum dalam sistem pengadaan


Waktu secara elektronik (lihat jadwal pada website LPSE :
Pemasukan www.pu.go.id)
Penawaran

L. Pembukaa Sesuai jadwal yang tercantum dalam sistem pengadaan


n secara elektronik (lihat jadwal pada website LPSE :
Penawaran www.pu.go.id )

M. Sanggahan Sanggahan ditujukan kepada:


dan 1. Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Barang/Jasa
Pengaduan Konstruksi dilingkungan SNVT Pembangunan
Bendungan BWS NT I Tahun Anggaran 2018.
2. Tembusan sanggahan ditujukan kepada:
a. PPK Danau, Situ dan Embung I
b. KPA SNVT Pembangunan Bendungan BWS NT I
c. APIP Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat
d. Kepala ULP NTB
e. Kepala BWS Nusa Tenggara I

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 58

BAB IV.
LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

A. Lingkup Nama Pokja ULP : Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan


Kualifikasi Barang/Jasa Konstruksi dilingkungan
SNVT Pembangunan Bendungan
BWS NT I Tahun Anggaran 2018.

Alamat Pokja ULP : Kantor ULP NTB Jl. Pejanggik No. 110
Mataram

Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Embung Lilin


dan Jaringan Irigasinya di Kabupaten
Lombok Barat.

B. Persyaratan 1. Peserta Kualifikasi badan usaha harus memiliki


Kualifikasi Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK), Sertifikat
Badan Usaha (SBU), dan sertifikat perusahaan
lainnya: klasifikasi bangunan sipil kode (SI 001),
subklasifikasi Jasa Pelaksanaan Konstruksi Saluran
Air, Pelabuhan, Dam dan Prasarana Sumber Daya
Air Lainnya;

2. Memiliki pengalaman pengadaan pekerjaan


konstruksi paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai
Penyedia Barang/Jasa dalam kurun waktu 4 (empat)
tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah
maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak,
dikecualikan bagi Penyedia Barang/ Jasa yang baru
berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;

3. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) yang


sejenis/sesuai subklasifikasi: Jasa pelaksanaan
konstruksi saluran air, pelabuhan, Dam dan
prasarana Sumber Daya Air Lainnya yaitu lingkup
pekerjaan Bendungan/Embung dengan paket
pekerjaan yang dilelangkan sekurang-kurangnya
sebesar Rp. 9.944.590.000,- (Sembilan milyar
sembilan ratus empat puluh empat juta lima ratus
sembilan puluh ribu rupiah).

4. Memiliki kemampuan menyediakan Personil yang


diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan sebagai
berikut:

a. Tenaga Ahli bagi usaha non kecil


Jabatan
Tingkat dalam Pengala
Pendidik pekeraja man Profesi/
No
an an yang Kerja Keahlian
Minimal diusulka (tahun)
n
1. S.1 Site 5 th Ahli Muda

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 59

Teknik Manager SDA


Sipil
2. S.1 Ka. 5 th Ahli Muda
Teknik Pelaksan SDA
Sipil a
Lapangan

b. Tenaga Teknis bagi usaha non kecil


Jabatan
Tingkat dalam Pengala
N Pendidik pekeraja man Profesi/
o an an yang Kerja Keahlian
Minimal diusulka (tahun)
n
1. S1 Teknik Pelaksana 3 th SKT
Sipil Lapangan Pelaksana
1 Bendunga
STM Sipil 5 th n
2. S1 Teknik Pelaksana 3 th SKT
Sipil Lapangan Pelaksana
2 Bendunga
STM Sipil 5 th n
3. S1 Pelaksana 3 th Sertifikat
K3 K3
SLTA/ 5 th
Sederajat
4. S1 Teknik Surveyor/ 3 th SKT
Sipil juru ukur Pelaksana
Pengukura
STM Sipil 5 th n/
Surveyor
5. S1 Teknik CAD 3 th SKT
Sipil Operator / Pelaksana
juru Juru
STM Sipil gambar 5 th Gambar /
Draftman
6. S1 Administr 3 th -
asi dan
SLTA/ Keuangan 5 th
Sederajat

5. Memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari


bank pemerintah/swasta sebesar: Rp. 994.459.000,-
(sembilan ratus sembilan puluh empat juta empat
ratus lima puluh sembilan ribu rupiah).

6. Memiliki kemampuan untuk menyediakan peralatan


untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi ini, yaitu:
No Jenis Kapasitas Jumlah
1. Bulldozer 15 ton 1 unit
2. Excavator 0,8 m3 2 unit
3. Vibrator Roller 10 ton 1 unit
4. Head Breaker - 1 unit
5. Tamper Hand 78 kg 1 unit
6. Concrete Mixer 250 ltr 3 unit
7. Dump Truck 3.5 m3 5 unit

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 60

8. Pompa Air 3” 1 unit


9. Water tank truck & 3000 ltr 1unit
pump

Dengan ketentuan kepemilikan (milik sendiri/sewa


beli/sewa), peralatan utama minimal yang
diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan utama
sebagai berikut :
a. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah alat
memenuhi persyaratan;
b. peralatan yang ditawarkan layak dan dapat
digunakan untuk penyelesaian pekerjaan sesuai
jadwal pelaksanaan pekerjaan; dan
c. wajib melampirkan bukti kepemilikan/sewa
peralatan, jika tidak dapat menunjukkan bukti
kepemilikan sebagaimana tersebut diatas, maka
peralatan dianggap tidak ada dan penawaran
dinyatakan GUGUR karena tidak mempunyai
kemampuan peralatan.

7. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban


perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan).
SPT Tahunan yang diminta untuk tahun 2016.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 61

BAB V.
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN


USAHA/KEMITRAAN (KSO)

CONTOH

[Kop Surat Badan Usaha]

Nomor : _______, _____________ 20___


Lampira :
n

Kepada Yth.:
Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi dilingkungan
SNVT Pembangunan Bendungan BWS NT I
Tahun Anggaran 2018

di -
Mataram

Perihal : Penawaran Pekerjaan Pembangunan Embung Lilin dan


Jaringan Irigasinya di Kabupaten Lombok Barat

Sehubungan dengan pengumuman pendaftaran dan pengambilan


Dokumen Pengadaan nomor: ...........................................
tanggal .......................... dan setelah kami pelajari dengan seksama
Dokumen Pengadaan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan [serta
adendum Dokumen Pengadaan, apabila ada], dengan ini kami mengajukan
penawaran untuk pekerjaan Pembangunan Embung Lilin dan Jaringan
Irigasinya di Kabupaten Lombok Barat sebesar Rp. ..........................
(...............dalam huruf.....................) termasuk PPN.

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan


yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut di atas.

Penawaran ini berlaku selama 90 (Sembilan puluh) hari kalender sejak


batas akhir pemasukan penawaran.

Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:


1. Jaminan Penawaran;
2. Daftar Kuantitas dan Harga, dilengkapi dengan
2.1. Analisa harga satuan pekerjaan;
2.2. Daftra harga dasar upah bahan dan peralatan.
3. Surat Kuasa, apabila ada;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 62

4. Surat perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi, apabila bermitra;


5. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Jadwal Umum Pelaksanaan;
c. Daftar Personil Inti;
d. Jenis, kapasitas, kompoisi, dan jumlah peralatan utama minmal yang
dibutuhkan;
e. Spesifikasi teknis
f. RK3K.
6. rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN);
7. Dokumen isian kualifikasi; dan
8. Dokumen lain yang dipersyaratkan;
8.1 Jadwal Penggunaan Bahan, Tenaga dan Peralatan;
8.2 Daftar barang yang diimpor (apabila ada);
8.3 Daftra estimasi biaya umum dan keuntungan;
8.4 Surat Pernyataan, sesuai format yang ada dalam dokumen
pengadaan;
8.5 Surat Pernyataan Spesifikasi teknis (apabila spesifikasi teknis yang
diajukan sama dengan spesifikasi teknis dokumen pengadaan),
sesuai format yang ada dalam dokumen pengadaan;
8.6 Pakta Integritas untuk perusahaan yang melakukan Kemitraan/Kerja
Sama Operasi (KSO) sesuai format yang ada dalam dokumen
pengadaan

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami


menyatakan sanggup dan akan tunduk pada semua ketentuan yang
tercantum dalam Dokumen Pengadaan serta Pokja ULP tidak terikat untuk
menetapkan penawaran terendah sebagai pemenang. Apabila dana dalam
dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup
tersedia dalam DIPA/DPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan Barang/Jasa
dapat dibatalkan dan kami tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk
apapun.

PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO) ____________


[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

..........................
Jabatan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 63

B. BENTUK SURAT KUASA

CONTOH-1

[Kop Surat Badan Usaha]

SURAT KUASA
Nomor : ..................

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : ....................................
Alamat Perusahaan : ....................................
Jabatan : .........................[Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan] .................... ................... [nama
PT/CV/Firma]

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta
Pendirian No. ............ [No. Akta Notaris] tanggal ..................[tanggal
penerbitan Akta] Notaris ...............[nama Notaris penerbit Akta] beserta
perubahannya (apabila ada), yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi
Kuasa,

memberi kuasa kepada:


Nama : ................................ 4
Alamat : ....................................
Jabatan : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk:


1. ............. [Menandatangani Surat Penawaran,]
2. ............. [Menandatangani Pakta Integritas,]
3. ............. [Menandatangani Surat Perjanjian,]
4. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan,]

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

.................., ..................
20.....
Pemberi Kuasa
Penerima Kuasa

..................................
.................................. (nama dan jabatan)
(nama dan jabatan)

4
Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya atau pejabat yang menurut perjanjian
kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 64

CONTOH-2

[Kop Surat Badan Usaha KSO]

SURAT KUASA
Nomor : ..................

1. Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : ....................................
Alamat Perusahaan : ....................................
Jabatan : ..................[Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan/Kepala Cabang/ wakil kemitraan
(KSO)] ..................[nama PT/CV/Firma]

2. Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : ....................................
Alamat Perusahaan : ....................................
Jabatan : ..................[Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan/Kepala Cabang/ wakil kemitraan (KSO)]
..................[nama PT/CV/Firma]

3. [dst.]

masing-masing dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama


[perusahaan/kemitraan (KSO)] berdasarkan [Akta Notaris No. ............. [No.
Akta Notaris] tanggal ........................ [tanggal penerbitan Akta]
Notaris .................. [nama Notaris penerbit Akta] beserta perubahannya
(apabila ada) atau Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO)
No. ....................... tanggal ..................], yang selanjutnya disebut sebagai
Pemberi Kuasa,

memberi kuasa kepada:5


Nama (lead firm) : ...................................
Alamat : ...................................
yang selanjutnya disebut sebagai Perusahaan Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk:


1. ............. [Menandatangani Surat Penawaran,]
2. ............. [Menandatangani Pakta Integritas,]

5
Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya.
Dalam hal KSO surat kuasa penandatanganan kontrak dapat diberlakukan apabila
perjanjian KSO sudah disahkan oleh notaris.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 65

3. ............. [Menandatangani Surat Perjanjian,]


4. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan,]

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

.................., ..................
20.....
Penerima Kuasa
Pemberi Kuasa

..................................
(nama dan jabatan) ..................................
(nama dan jabatan)

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 66

C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)

CONTOH

SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/


KERJA SAMA OPERASI (KSO)

Sehubungan dengan pelelangan pekerjaan ________________ yang


pembukaan penawarannya akan dilakukan di ________________ pada tanggal
________ 20__, maka kami:
______________________________ [nama peserta 1]
______________________________ [nama peserta 2]
______________________________ [nama peserta 3]
______________________________ [dan seterusnya]

bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara


bersama-sama dalam bentuk kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO).

Kami menyetujui dan memutuskan bahwa:


1. Secara bersama-sama:
a. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO adalah
_________________
b. Menunjuk ________________________ [nama peserta 1] sebagai
perusahaan utama (leading firm) untuk kemitraan/KSO dan mewakili
serta bertindak untuk dan atas nama kemitraan/KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung
jawab baik secara bersama-sama atau masing-masing atas semua
kewajiban sesuai ketentuan dokumen kontrak.

2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam kemitraan/KSO


adalah:
_______________ [nama peserta 1] sebesar _____ % (___________ persen)
_______________ [nama peserta 2] sebesar _____ % (___________ persen)
_______________ [nama peserta 3] sebesar _____ % (___________ persen)
_________________________________ [dst]

3. Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan mengambil bagian


sesuai sharing tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran,
keuntungan, dan kerugian dari kemitraan/KSO.

4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik


selama masa penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali
dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama secara tertulis dari masing-
masing anggota kemitraan/KSO.

5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan di atas, masing-masing anggota


kemitraan/KSO akan melakukan pengawasan penuh terhadap semua
aspek pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 67

keuangan, perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan


tenaga kerja, perjanjian subkontrak, surat-menyurat, dan lain-lain.

6. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama kemitraan/KSO


diberikan kepada __________________ [nama wakil peserta] dalam
kedudukannya sebagai direktur utama/direktur pelaksana
_______________________ [nama peserta 1] berdasarkan persetujuan
tertulis dari seluruh anggota kemitraan/KSO.

7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.

8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila
pelelangan tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.

9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ____ (_______) yang masing-masing


mempunyai kekuatan hukum yang sama.

DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan/KSO


membubuhkan tanda tangan di ______________ pada hari _______________
tanggal ______________ bulan ____________, tahun ________________________

[Peserta 1] [Peserta 2] [Peserta 3]

(_______________) (_______________) (_______________) [dst


]

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 68

CONTOH

[Kop Surat Badan Usaha]

SURAT KUASA6
(untuk menandatangani penawaran atas nama kemitraan)
Nomor : ..................

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : ....................................
Alamat Perusahaan : ....................................
Jabatan : .........................[Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan] .................... ................... [nama
PT/CV/Firma]

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta
Pendirian No. ............ [No. Akta Notaris] tanggal ..................[tanggal
penerbitan Akta] Notaris ...............[nama Notaris penerbit Akta] beserta
perubahannya (apabila ada), yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi
Kuasa,

memberi kuasa kepada:


Nama : ....................................
Alamat : ....................................
Jabatan : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk untuk menandatangani Surat


Penawaran atas nama kemitraan ………….. untuk pekerjaan……………

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

6
Surat Kuasa diberikan dari masing-masing penyedia/badan usaha anggota kemitraan
kepada yang mewakili kemitraan.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 69

.................., ..................
20.....
Pemberi Kuasa
Penerima Kuasa

..................................
.................................. (nama dan jabatan)
(nama dan jabatan)

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 70

D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

Dokumen Penawaran Teknis

[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan,


keterangan dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]

1. metoda pelaksanaan pekerjaan [memberikan metoda pelaksanaan yang


layak, realistik dan tahapannya dapat dilaksanakan untuk penyelesaian
pekerjaan utama dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan, tahapan dan cara pelaksanaan yang
menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai dengan akhir
dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis];

2. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan [tidak melampaui batas waktu


sebagaimana tercantum dalam LDP];

3. spesifikasi teknis [apabila mengajukan spesifikasi yang berbeda dari


yang ditetapkan];

4. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan:


a. sebagian pekerjaan utama disubkontrakkan kepada penyedia jasa
spesialis;
b. penawaran di atas Rp. 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar
rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
rupiah) mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan
utama kepada penyedia jasa Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta
koperasi kecil; atau
c. penawaran di atas Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah)
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama
kepada penyedia jasa Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi
kecil dan dalam penawarannya sudah menominasikan penyedia
jasa dari lokasi pekerjaan setempat, kecuali tidak
tersedia penyedia jasa yang dimaksud.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 71

CONTOH

BAGIAN PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKKAN

No Jenis Pekerjaan yang Nama dan alamat sub penyedia


. disubkontrakkan setempat *)
1. ...... 1. ......
2. ......
Dst.
2. ...... 1. ......
2. ......
Dst.
Ds
Dst. Dst.
t.

Catatan:
*) peserta wajib mencantumkan nama-nama subpenyedia jasa lokasi
setempat untuk penawaran di atas Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah)

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 72

E. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT


KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

Nilai Gabungan
TKDN
Barang/Jasa (Rp)
Uraian Pekerjaan Baran
Tota Gabunga
DN LN g/
l n
Jasa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
7
Barang
I. Material Langsung (Bahan baku) (1A) (1B) (1C) (1E)
II. Peralatan (Barang jadi) (2A) (2B) (2C) (2E)
A. Sub Total Barang (3A) (3B) (3C) (3E)
Jasa8
III. Manajemen Proyek dan
(4A) (4B) (4C) (4E)
Perekayasaan
IV. Alat Kerja / Fasilitas Kerja (5A) (5B) (5C) (5E)
V. Konstruksi dan Fabrikasi (6A) (6B) (6C) (6E)
VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7E)
B. Sub Total Jasa (8A) (8B) (8C) (8E)
C. TOTAL Biaya (A + B) (9A) (9B) (9C) (9E) (9F)

1. Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya Material Langsung


(Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan
Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan
Jasa lainnya dari dalam negeri.

2. Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya Material Langsung


(Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan
Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan
Jasa lainnya dari luar negeri.

3. Formulasi perhitungan:

% TKDN Biaya Gabungan (9C) – Biaya Gabungan


Gabungan LN (9B) x
=
Barang & Jasa Biaya Gabungan (9C) 100%
(9E)

7
diambil dari daftar inventarisasi barang yang diterbitkan Kementerian Perindustrian.
8
dilakukan perhitungan sendiri (self assessment).

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 73

F. BENTUK DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR

CONTOH

DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR9

NAMA SPESIFIKA NEGAR


NO BARANG/URAIA SI SATUAN JUMLAH HARGA A
N ASAL

TOTAL HARGA

9
diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 74

G. BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


KONTRAK (RK3K)

I. BENTUK FORMULIR PRA RK3K

PRA RENCANA KESELAMATAN DAN


………………
KESEHATAN
(Logo &
KERJA KONTRAK (PRA-RK3K)
Nama
Perusahaan)
[digunakan untuk usulan penawaran]

DAFTAR ISI

A. Kebijakan K3

B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian
Risiko K3, Program K3, dan Biaya K3
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan
Persyaratan Lainnya

C. Pengendalian Operasional K3

A. KEBIJAKAN K3
...................................................................................................
................................
[diisi oleh penyedia jasa berupa pernyataan tertulis yang
berisi komitmen untuk menerapkan K3 berdasarkan skala
risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang
dilaksanakan secara konsisten]

A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan


K3 pada kegiatan konstruksi yang dilaksanakan.

A.2. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi


ketentuan sebagai berikut:
4. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja serta peningkatan
berkelanjutan SMK3;
5. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan
perundang- undangan dan persyaratan lain yang
terkait dengan K3;
6. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 75

B. PERENCANAAN K3

Di dalam membuat rencana K3, PPK memberikan identifikasi


awal dan penyedia jasa harus menyampaikan pengendalian
risiko pada saat penawaran berdasarkan identifikasi awal
tersebut.

B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek,


Pengendalian Risiko K3, Program K3, dan Biaya
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek,
Pengendalian Risiko K3, Program K3, dan Biaya K3 sesuai
dengan format pada Tabel.1.

TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN RISIKO


K3,
PROGRAM K3, DAN BIAYA

[digunakan untuk usulan penawaran]

Nama Perusahaan : ..........................


Kegiatan : .......................... halaman
: ........../..........

URAIAN IDENTIFIKAS SASARAN PENGENDALIAN PROGRAM SUMBER


No. BIAYA (Rp)
PEKERJAAN I BAHAYA K3 PROYEK RISIKO K3 DAYA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1 Pekerjaan Tertimbun Nihil 1.1. Penggunaan 1. Bahan (Turap, Diisi dengan
galian pada kecelakaa turap peralatan kerja, biaya untuk
basement n fatal dll) pengadaan
bangunan 2. SDM (diisi bahan dan
gedung dengan jumlah rekruitmen SDM
dengan kondisi SDM yang
tanah labil diperlukan dan
kualifikasi sesuai
1.2. Menyusun dengan
1. SDM yang
menyusun Diisi dengan
instruksi instruksi kerja biaya untuk
kerja 2. Sosialisasi penyusunan
instruksi kerja instruksi kerja,
(......... kali) pencetakan
bahan, dan
1.3. Menggunaka Pengadaan rambu sosialisasi
Diisi dengan
n rambu dan barikade kebutuhan biaya
peringatan untuk
dan barikade pengadaan
1.4. Melakukan 1. Instruktur Diisi dengan
pelatihan 2. Materi/modul biaya untuk
kepada instruktur dan
pekerja pencetakan
materi/modul
serta
penyelenggaraan
Ketentuan Pengisian Tabel.1:
1. Kolom (1), (2) dan (3) Harus diisi sesuai Bab III (LDP) Huruf F. Dokumen Penawaran,
poin 5. Identifikasi Bahaya; Jika tidak dokumen penawaran “tidak memenuhi
syarat”.
2. Kolom (4) sampai dengan (7) harus diisi oleh Penyedia Jasa, berdasarkan uraian
dalam kolom (1) (2) dan (3);

B.2. Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan


Lainnya

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 76

Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan


K3 yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut:
1. UU No. 18 Tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012, tentang
Penerapan SMK3;
3. ...............................................[diisi Peraturan
Perundang-undangan dan Persyaratan K3 lainnya
yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
SMK3 Konstruksi Bidang PU]

C. Pengendalian Operasional K3

Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk


kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian
pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya:
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai
Tabel 1 kolom (5).
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan
menjadi Penanggung Jawab Kegiatan SMK3.
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat
tempat kerja;
4. Rencana prosedur/petunjuk kerja yang perlu disiapkan

5. Rencana program pelatihan/sosialisasi sesuai


pengendalian risiko pada Tabel 1 kolom (5).;
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;

PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO) __________


[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

...........................................
Jabatan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 77

II. BENTUK RENCANA PRA RK3K

Dibuat oleh penyedia jasa pada saat pelaksanaan kontrak, dibahas


dan ditetapkan oleh PPK pada saat rapat persiapan pelaksanaan.

PRA RENCANA KESELAMATAN DAN


………………
KESEHATAN
(Logo &
KERJA KONTRAK (PRA-RK3K)
Nama
Perusahaan)
[digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan]

DAFTAR ISI

A. Kebijakan K3

B. Organisasi K3

C. Perencanaan K3
C.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian
Risiko K3, Program K3, dan Biaya K3
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan
Persyaratan Lainnya
C.3. Sasaran dan Program K3

D. Pengendalian Operasional K3

E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3

F. Tinjauan Ulang Kinerja K3

A. KEBIJAKAN K3

...................................................................................................
................................
[Berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk
menerapkan K3 berdasarkan skala risiko dan peraturan
perundang-undangan K3 yang dilaksanakan secara konsisten
dan harus ditandatangani oleh manajer proyek/kepala proyek]

A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan


K3 pada kegiatan konstruksi yang dilaksanakan.

A.2. Kepala proyek/project manager harus mengesahkan


Kebijakan K3

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 78

A.3. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi


ketentuan sebagai berikut:

1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan


kerja dan penyakit akibat kerja serta peningkatan
berkelanjutan SMK3;

2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan


perundang- undangan dan persyaratan lain yang
terkait dengan K3;

3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.

B. ORGANISASI K3

Contoh:

Penanggung
Jawab K3

Emergency /
P3K Kebakaran
kedaruratan

C. PERENCANAAN K3

Penyedia jasa wajib membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian


Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan
Penanggung Jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui
PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak/Pre
Construction Meeting (PCM) sesuai lingkup pekerjaan yang
akan dilaksanakan.

C.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek,


Pengendalian Risiko K3, Program K3, dan Biaya
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek,
Pengendalian Risiko K3, Program K3, dan Biaya K3 sesuai
dengan format pada Tabel.1.

TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, SKALA PRIORITAS,


PENGENDALIAN RISIKO K3, DAN PENANGGUNG JAWAB

Nama Perusahaan : ................................................


Kegiatan : ................................................
Lokasi : ................................................
Tanggal dibuat : ................................................ Halaman : ........../.........
.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 79

PENILAIAN RISIKO SKALA PENANGGUNG


URAIAN IDENTIFIKA PENGENDALIAN
NO PRIORITA JAWAB
PEKERJAAN SI BAHAYA KEKERAPA KEPARAHA TINGKA RISIKO K3
N N T RISIKO S (Nama Petugas)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Pekerjaan Tertimbun 3 3 9 1 1.1 Penggunaan Pengawas
galian pada (Tinggi) turap lapangan/qual
basement 1.2 Menggunak ity engineer
bangunan an metode
gedung pemancang
dengan an
kondisi tanah 1.3 Menyusun
labil instruksi
kerja
pekerjaan
galian
1.4 Menggunak
an rambu
peringatan
dan
barikade
1.5 Melakukan
pelatihan
Dst. kepada

Ketentuan Pengisian Tabel.1:


Kolom : Nomor urut uraian pekerjaan.
(1)
Kolom : Diisi seluruh item pekerjaan yang mempunyai risiko K3 yang tertuang di dalam
(2) dokumen pelelangan.
Kolom : Diisi dengan identifikasi bahaya yang akan timbul dari seluruh item pekerjaan
(3) yang mempunyai risiko K3.
Kolom : Diisi dengan nilai (angka) kekerapan terjadinya kecelakaan.
(4)
Kolom : Diisi dengan nilai (angka) keparahan.
(5)
Kolom : Perhitungan tingkat risiko K3 adalah nilai kekerapan x keparahan.
(6)
Kolom : Penetapan skala prioritas ditetapkan berdasarkan item pekerjaan yang
(7) mempunyai tingkat risiko K3 tinggi, sedang dan kecil, dengan penjelasan:
prioritas 1 (risiko tinggi), prioritas 2 (risiko sedang), dan prioritas 3 (risiko kecil).
Apabila tingkat risiko dinyatakan tinggi, maka item pekerjaan tersebut menjadi
prioritas utama (peringkat 1) dalam upaya pengendalian.
Kolom : Diisi bentuk pengendalian risiko K3. Bentuk pengendalian risiko menggunakan
(8) hirarki pengendalian risiko (Eliminasi, Substitusi, Rekayasa, Administrasi, APD),
diisi oleh Penyedia Jasa pada saat penawaran (belum memperhitungkan
penilaian risiko dan skala prioritas.
Keterangan:
7. Eliminasi adalah mendesain ulang pekerjaan atau mengganti material/bahan
sehingga bahaya dapat dihilangkan atau dieliminasi.
Contoh: seorang pekerja harus menghindari bekerja di ketinggian namun
pekerjaan tetap dilakukan dengan menggunakan alat bantu.
2. Substitusi adalah mengganti dengan metode yang lebih aman dan/atau
material yang tingkat bahayanya lebih rendah.
Contoh: penggunaan tangga diganti dengan alat angkat mekanik kecil untuk
bekerja di ketinggian.
3. Rekayasa teknik adalah melakukan modifikasi teknologi atau peralatan guna
menghindari terjadinya kecelakaan.
Contoh: menggunakan perlengkapan kerja atau peralatan lainnya untuk
menghindari terjatuh pada saat bekerja di ketinggian .
4. Administrasi adalah pengendalian melalui pelaksanaan prosedur untuk
bekerja secara aman.
Contoh: pengaturan waktu kerja (rotasi tempat kerja) untuk mengurangi
terpaparnya/ tereksposnya pekerja terhadap sumber bahaya, larangan
menggunakan telepon seluler di tempat tertentu, pemasangan rambu-rambu
keselamatan .
5. APD adalah alat pelindung diri yang memenuhi standard dan harus dipakai
oleh pekerja pada semua pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaannya.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 80

Contoh: Pemakaian kacamata las dan sarung tangan kulit pada pekerjaan
pengelasan.
Kolom : Diisi penanggung jawab (nama petugas) pengendali risiko K3.
(9)

C.2. Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan


Lainnya
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan
K3 yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut:
1. UU No. 18 Tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012, tentang
Penerapan SMK3;
3. ...............................................[diisi Peraturan
Perundang-undangan dan Persyaratan K3 lainnya
yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
SMK3 Konstruksi Bidang PU]

C.3. Sasaran dan Program K3


C.3.1. Sasaran
1. Sasaran Umum:
Nihil Kecelakaan Kerja yang fatal (Zero Fatal
Accidents) pada pekerjaan konstruksi.
2. Sasaran Khusus:
Sasaran khusus adalah sasaran rinci dari
setiap pengendalian risiko yang disusun guna
tercapainya Sasaran Umum, contoh
sebagaimana Tabel.2. Penyusunan Sasaran
dan Program K3.

C.3.2. Program K3
Program K3 meliputi sumber daya, jangka waktu,
indikator pencapaian, monitoring, dan
penanggung jawab, contoh sebagaimana Tabel.2.
Penyusunan Sasaran dan Program K3.

TABEL 2. TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3

Nama Perusahaan : ................................................


Kegiatan : ................................................
Lokasi : ................................................
Tanggal dibuat : ................................................

SASARAN KHUSUS PROGRAM


JANGKA WAKTU
SUMBER DAYA

PENANGGUNG
MONITORING
TOLOK UKUR

PENCAPAIAN

URAIAN
INDIKATOR

PENGENDALIAN BIAYA
URAIAN

JAWAB

No. PEKERJAA
RISIKO (Rp)
N

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 Pekerjaan 1.1. Peng Seluruh Penggunaa Bahan Sebelum Turap Checklist Pengawas/
galian gunaan pekerjaan n turap (Turap, bekerja terpasang petugas
pada turap galian memenuhi peralatan harus sesuai terkait
basement dipastikan spesifikasi kerja, dll sudah gambar
bangunan memenuhi …… yang lengkap dan
gedung prinsip (ditetapkan terkait) spesifikasi
dengan keselamata quality SDM sesuai
kondisi n enginering) dengan
tanah kebutuhan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 81

1.2. Meng Tersedianya Sesuai Dokumen Sesuai Tertib Checklist Quality


gunakan metode dengan (manual jadwal melaksanak Enginering
metode metode instruction/ pelaksanaa an sesuai
pemancang yang telah petunjuk n metode
an ditetapkan kerja

Tersedianya Dokumen Checklist Quality


instruksi Sesuai petunjuk Tertib Enginering
1.3. Meny kerja dengan kerja Sesuai melaksanak
usun instruksi jadwal an petunjuk
1.4. Meng Seluruh Rambu dan Rambu dan Sebelum 100% Checklist Petugas K3
gunakan lokasi barikade barikade bekerja sesuai
rambu galian standar SDM sesuai harus standar
peringatan diberikan (Dicari dengan sudah
dan rambu dan contor dari kebutuhan lengkap
barikade barikade jasa marga,
standar NFPA)
Instruktur, Evaluasi Petugas K3,
Seluruh Lulus tes program, 100% lulus hasil unit
1.5. Melakpekerja dan paham materi/ Sebelum dan paham penyuluhan pelatihan /
ukan terkait mengenai modul, tes bekerja / pelatihan HRD
pelatihan telah sistem pemahama harus
kepada mengikuti keselamata n, dan sudah
pekerja pelatihan n galian peserta. terlatih
dan
penyuluhan SNI helm, Masker, 100% Disediakan Inspektor
masker dan sepatu sesuai petugas K3/petugas
1.6. Peng Seluruh sepatu keselamata standar yang pengawas
unaan APD pekerja (Dicari) n, Sebelum melakukan pelaksanaa
yang sesuai menggunak Jumlah pelindung bekerja pengawasa n pekerjaan
an APD pekerja kepala harus n selama

Ketentuan Pengisian Tabel.2:


Kolom (1) : Nomor urut kegiatan.
Kolom (2) : Diisi seluruh item pekerjaan yang mempunyai risiko K3 yang tertuang di dalam
dokumen pelelangan.
Kolom (3) : Diisi pengendalian risiko merujuk pada Tabel. 1. kolom (8).
Kolom (4) : Diisi uraian dari sasaran khusus yang ingin dicapai terhadap pengendalian
risiko pada kolom (3).
Kolom (5) : Tolok ukur merupakan ukuran yang bersifat kualitatif ataupun kuantitatif
terhadap pencapaian sasaran pada kolom (4)
Kolom (6) : Diisi sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan program kerja atas
sasaran yang hendak dicapai dari kolom (5)
Kolom (7) : Diisi jangka waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan program kerja atas
sasaran khusus yang hendak dicapai.
Kolom (8) : Indikator pencapaian adalah ukuran keberhasilan pelaksanaan program.
Kolom (9) : Diisi bentuk-bentuk monitoring yang dilaksanakan dalam rangka memastikan
bahwa pencapaian sasaran dipenuhi sepanjang waktu pelaksanaan
Kolom (10) : Diisi biaya kebutuhan pelaksanaan program
Kolom (11) : Nomor urut kegiatan.

D.PENGENDALIAN OPERASIONAL

Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk


kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian
pada Tabel 2., diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang
dituangkan dalam Struktur Organisasi K3 beserta Uraian
Tugas.
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai
pada contoh Tabel 2.;
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat
tempat kerja;
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian
risiko pada contoh Tabel 2.;
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 82

6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3


seperti yang tertera pada contoh Tabel 1. Identifikasi
Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3, dan Penanggung Jawab.

E. PEMERIKSAAN DAN EVALUASI KINERJA K3

Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan


mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan pada bagian D.
(Pengendalian Operasional) berdasarkan upaya
pengendalian pada bagian C (Perencanaan K3) sesuai
dengan uraian Tabel 2. (sasaran dan program K3).

F. TINJAUAN ULANG K3

Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E.


diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok
ukur sebagaimana ditetapkan pada tabel 2. Sasaran dan
Program K3.

Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi


kecelakaan kerja dilakukan peninjauan ulang untuk diambil
tindakan perbaikan.

Dibuat oleh,

[Penanggung Jawab Lapangan/


Team Leader]

(…………………………)
Penyedia Jasa

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 83

H. BENTUK RINCIAN/URAIAN HARGA SATUAN PEKERJAAN (HSP)

CONTOH

Jenis pekerjaan : ....................


Satuan/Unit : ....................
Nomor Pembayaran : ....................

Harga
Kuantitas/ Satuan Harga
No. Uraian Satuan
Koefisien Dasar (Rp)
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I Upah/Tenaga
Kerja
-
Sub -jumlah I .........
II Bahan/Material
-
-
Sub jumlah II .........
III Peralatan
-
-
Sub jumlah III .........
Sub jumlah (I+II+III) .........
IV Lain-lain
Biaya umum10 .....% x Sub jumlah
Keuntungan (I+II+III)
.....% x Sub jumlah
Sub Jumlah IV .........
Jumlah Harga = I+II+III+IV .........
Harga satuan pekerjaan .......... (dibulatkan)

Catatan:
Hanya diperlukan untuk klarifikasi kewajaran harga, apabila
harga penawaran di bawah 80% dari HPS

10
Biaya umum termasuk biaya keperluan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 84

I. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK

Contoh

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: ________________ dalam jabatan selaku


_____________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
_____________________________[nama bank] berkedudukan di
_________________________________________[alamat]

untuk selanjutnya disebut:


PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : __________________________________ [Pokja ULP]
Alamat : __________________________________

selanjutnya disebut:
PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp. _______________(terbilang _____________) sebagai Jaminan


Penawaran dalam mengajukan penawaran untuk pelelangan pekerjaan
___________________________ dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama : _____________________________ [peserta pelelangan]
Alamat : _____________________________

selanjutnya disebut:
YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi


tanggal batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi
kewajibannya kepada Penerima Jaminan yaitu :
a. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
b. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya pelelangan;
c. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai
calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 harga
penawarannya di bawah 80% HPS;
d. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal
sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 dengan
alasan yang tidak dapat diterima; atau
e. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaanyang diikuti oleh Yang
Dijamin.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 85

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Garansi Bank berlaku selama _______________(__________________) hari


kalender, dan efektif mulai dari tanggal _____________________[diisi sesuai
dengan tanggal batas akhir pemasukan penawaran]

2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan


melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.

3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai


jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan
pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi
dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.

4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya


benda- benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan


kepada pihak lain.

6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri ________________________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

________________
[Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan,
pemegang Garansi
Bank disarankan
untuk
mengkonfirmasi

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 86

J. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN


PENJAMINAN ATAU KONSORSIUM PERUSAHAAN ASURANSI
UMUM/LEMBAGA PENJAMINAN/ PERUSAHAAN PENJAMINAN

Contoh
[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PENAWARAN

Nomor Jaminan: ____________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _______[nama], ________[alamat]


sebagai Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan ________[nama
penerbit jaminan], _______[alamat], sebagai Penjamin, selanjutnya
disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat
pada ______________[nama Pokja ULP], _______________[alamat] sebagai
pelaksana pelelangan pekerjaan _______________________, selanjutnya
disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp.
_____________(terbilang_____________)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban kepada PENERIMA
JAMINAN yaitu:
a. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya pelelangan;
b. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal
sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2
harga penawarannya di bawah 80% HPS;
c. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal
sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2
dengan alasan yang tidak dapat diterima; atau
d. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
e. melakukan tindakan KKN
3. Surat Jaminan ini berlaku selama _______(___________) hari kalender dan
efektif mulai tanggal _____________[diisi sesuai dengan tanggal batas
akhir pemasukan penawaran]
4. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan
penagihan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan
PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera
janji/wanprestasi.
5. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat
melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH
Perdata.
6. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 87

pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

_____________________ _____________________
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi
Jaminan ini ke

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 88

K. BENTUK PAKTA INTEGRITAS

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Tanpa Kemitraan/KSO]

Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE


maka peserta telah menyetujui dan menandatangani pakta
integritas

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]

PAKTA INTEGRITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : _______________ [nama wakil sah badan usaha]

Jabatan : __________________________

Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi _____________________ [pilih yang


untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama

2. Nama : _______________ [nama wakil sah badan usaha]

Jabatan : __________________________

Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi _____________________ [pilih yang


untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama

3. ...........[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota


kemitraan/KSO]

Dalam rangka pengadaan ...................... [isi nama paket]


pada ........................ [isi sesuai dengan nama Pokja ULP], dengan ini
menyatakan bahwa:

1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);

2. Akan melaporkan kepada APIP APIP Inspektorat Jederal Kementerian


Pekerjaan Umum] dan/atau LKPP apabila mengetahui ada indikasi KKN
dalam proses pengadaan ini;

3. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan


profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;

4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS


ini, bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 89

pencantuman dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau


dilaporkan secara pidana.

__________ [tempat], ____ [tanggal] _______ [bulan] 20__ [tahun]

[Nama Penyedia] [Nama Penyedia] [Nama Penyedia]

[tanda tangan] , [tanda tangan] , [tanda


tangan],
[nama lengkap] [nama lengkap] [nama
lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan/KSO]

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 90

L. DATA ISIAN KUALIFIKASI

[isian Data Kualifikasi bagi peserta selain anggota Kemitraan/KSO


berbentuk Form Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada
aplikasi SPSE]

FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI


UNTUK BADAN USAHA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ____________________ [nama wakil sah badan usaha]

Jabatan : ____________________ [diisi sesuai jabatan dalam akta


pendirian perusahaan dan perubahannya]

Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi ________________________________


untuk [pilih yang sesuai dan cantumkan nama badan usaha]
dan atas nama

Alamat : _______________________________________________________

No. Telepon : _______________________________________________________

No. Fax : _______________________________________________________

E-mail : _______________________________________________________

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak


berdasarkan Akte Notaris .............................................. [sesuai akta
pendirian/perubahannya/surat kuasa, disebutkan secara jelas nomor
dan tanggal akta pendirian/perubahan/surat kuasa. Jika kemitraan/KSO
maka dicantumkan tambahan Surat Perjanjian Kemitraan/KSO];

2. saya bukan sebagai pegawai Kementerian/Lembaga/Pemerintah


Daerah/Institusi [bagi pegawai Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi yang sedang cuti diluar tanggungan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi ditulis sebagai
berikut: "Saya merupakan pegawai Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/ Institusi yang sedang cuti diluar tanggungan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi"];

3. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 91

4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan


dengan para pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung
dalam proses pengadaan ini;

5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya
tidak sedang dihentikan;

6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili
tidak masuk dalam Daftar Hitam;

7. data-data saya/badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:

A. Data Administrasi

1 Nama PT/CV/Firma/atau
: ______________________________
. Lainnya

2. Status : Pusat Cabang

3. Alamat Kantor yang mendaftar : ______________________________


(Pusat/cabang) ______________________________

No. Telepon : ______________________________

No. Fax : ______________________________

E-Mail : ______________________________

4. Alamat Kantor Pusat : ______________________________


______________________________

No. Telepon : ______________________________

No. Fax : ______________________________

E-Mail : ______________________________

B. Izin Usaha

1. Surat Izin Usaha Jasa


: a. Nomor : ____________________
Konstruksi

b. Tanggal :
____________________

2. Masa berlaku izin usaha : ______________________________

3. Instansi pemberi izin usaha : ______________________________

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 92

C. Sertifikat Badan Usaha

1. Sertifikat Badan Usaha : a.Nomor : ____________________

b.Tanggal :
____________________

2. Masa berlaku : ______________________________

3. Instansi pemberi : ______________________________

D. Izin Lainnya (apabila dipersyaratkan, yang sesuai dengan


pekerjaan yang dilelangkan)

1. Surat Izin _________________ : a.Nomor : ____________________

b.Tanggal :
____________________

2. Masa berlaku : ______________________________

3. Instansi pemberi : ______________________________

E. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha

1. Akta Pendirian PT/CV/Firma/atau lainnya


a. Nomor : ______________________________
b. Tanggal : ______________________________
c. Nama Notaris : ______________________________

2. Akta Perubahan Terakhir


a. Nomor : ______________________________
b. Tanggal : ______________________________
c. Nama Notaris : ______________________________

F. Pengelola Badan Usaha

1. Komisaris/Pengawas untuk Perseroan Terbatas (PT)

Jabatan dalam Badan


No. Nama No. KTP
Usaha

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 93

2. Direksi/Pengurus Badan Usaha

Jabatan dalam Badan


No. Nama No. KTP
Usaha

G. Data Keuangan

1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero


(untuk CV/Firma)

No. Nama No. KTP Persentase

2. Pajak

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 94

a. Nomor Pokok Wajib Pajak : ____________________________

b. Bukti Laporan Pajak Tahun


terakhir (SPT Tahunan) : No. ________ Tanggal
_________

H. Data Personalia (Tenaga ahli/teknis badan usaha)

Jabatan
Tingkat Pengalama Tahun
Nam Tgl/bln/ dalam Profesi/
No Pendidika n Kerja Sertifikat/
a thn lahir pekerjaa keahlian
n (tahun)11 Ijazah
n (posisi)

1 2 3 4 5 6 7 8

I. Data Peralatan

Kapasitas Status
atau Merk Tahun Kondis Lokasi Kepemilika
Jenis
No. Jumlah output dan pembuat i Sekaran n
Peralatan
pada saat tipe an (%) g (Milik/Sewa
ini / Lainnya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9

J. Data Pengalaman Perusahaan


(nilai paket tertinggi pengalaman sesuai klasifikasi/subklasifikasi yang
dipersyaratkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir)

Pemberi
Tanggal
tugas/ Pejabat
Kontrak Selesai
Nama Klasifikasi/ Pembuat
Menurut
paket Subklasifika Komitmen
No. Lokasi
pekerjaa si Nomor BA
Alamat
n pekerjaan dan Nilai Serah
Nama dan Kontrak
tangg (Rp) Terima
Telepon
al (PHO)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11
Pengalaman dihitung per tahun tanpa memperhatikan lamanya pelaksanaan konstruksi
(dihitung berdasarkan Tahun Anggaran)

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 95

K. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun


Terakhir
(digunakan untuk penilaian SKP = 6 atau SKP = 1,2 N bagi paket
pekerjaan non kecil)

Pemberi tugas/ Tanggal


Kontrak/
Pejabat Pembuat Selesai
Subkontrak
Nama Komitmen Menurut
No. paket Lokasi BA
Alamat Nomor
pekerjaan Nilai Serah
Nama dan dan Kontrak
(Rp) Terima
Telepon tanggal
(PHO)
1 2 3 4 5 6 7 8 9

L. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan


(untuk perhitungan SKP = KP - jumlah paket yang sedang dikerjakan)

Pemberi Tugas/
Pejabat Pembuat Kontrak
Rencana
Nama Komitmen
No tanggal
Paket Lokasi
. kontrak
Pekerjaan Nomor
Alamat/ Nilai berakhir
Nama dan
Telepon (Rp)
Tanggal

1 2 3 4 5 6 7 8

M. Modal Kerja

Surat dukungan keuangan dari Bank:

Nomor : __________________________________
Tanggal : __________________________________
Nama Bank : __________________________________
Nilai : Rp. __________ (____dalam huruf____)

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang
saya sampaikan tidak benar dan/atau ada pemalsuan, maka saya dan badan
usaha yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 96

administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara


perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

__________ [tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

PT/CV/Firma/atau lainnya
__________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

[rekatkan meterai Rp 6.000,-


dan tanda tangan]

(nama lengkap wakil sah badan usaha )


[jabatan pada badan usaha]

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 97

M. BENTUK SURAT PERNYATAAN

CONTOH

Kop perusahaan
.....................................................................................................................

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini:


Nama : ......................................................................................................
Jabatan : Direktur/Pimpinan/Kepala Perusahaan PT/CV. ...........................
Alamat : Jln. ................................................................................................

Berkenaan dengan perusahaan kami dalam mengikuti pelaksanaan


pengadaan barang/jasa untuk paket pekerjaan .........................................
(sesuai dengan paket yang diikuti) pada ……......…...................…. [isi sesuai
dengan nama Pokja ULP], dengan ini menyatakan dengan sebenarnya,
bahwa :
1. Sanggup dan tunduk terhadap peraturan yang berlaku dan disepakati
bersama;
2. Perusahaan dan Manajemen kami tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan
dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan, tidak
dalam menjalani sanksi pidana;
3. Salah satu dan/atau semua Pengurus dan Badan Usaha kami tidak
masuk dalam daftar Hitam;
4. Tidak akan melakukan tuntutan berupa apapun, jika dana yang
tersedia untuk paket yang ditawarkan berkurang atau terjadi pemotongan
dana pada DIPA yang ada dan/atau pembatalan paket pekerjaan akibat
dari ketentuan/kebijakan Pemerintah;
5. Sanggup dikenakan sanksi jika semua dokumen yang
disampaikan/diajukan dalam dokumen penawaran ternyata tidak
benar/palsu;
6. Sanggup membayar retribusi daerah sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan telah ditetapkan;
7. Sanggup dan bersedia melaksanakan pekerjaan yang telah
diperhitungkan dalam Estimasi Biaya Umum dan Keuntungan
Perusahaan/Peserta/Penyedia (kontraktor);
8. Sanggup melaksanakan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kontrak/RK3K Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi termasuk Program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada saat pelaksanaan pekerjaan;
9. Sanggup dan bersedia menyiapkan tempat/fasilitas guna kelancaran
pekerjaan yang dilaksanakan.

Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh
rasa tanggung jawab.

..... [tempat], ..... [tanggal], .... [bulan], 20...

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 98

[tahun]

PT./CV/Firma/atau lainnya .........................


(pilih yang sesuaidan cantumkan nama)

[rekatkan meterai Rp. 6.000,-]


[tandatangan dan cap/stempel Perusahaan]

(Nama lengkap wakil sah badan usaha)


[jabatan pada badan usaha]

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 99

N. BENTUK/FORMAT ESTIMASI BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN

ESTIMASI BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN (OVERHEAD)

No. Uraian Persentas


e
I. Biaya Umum:
1. Asuransi Pekerjaan/Barang
2. Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK)
3. Sewa/pembuatan direksi kit/barak kerja
4. Papan nama Proyek
5. Administrasi Kontrak
6. Foto-foto dokumentasi 0%, 50%, dan 100 %
7. Laporan Kemajuan Pekerjaan (harian, mingguan,
Bulanan)
8. Pengukuran MC O%
9. Sewa tanah untuk akses ke lokasi Proyek, termasuk
penghijauan
10. Pengepakan, Angkutan, Expedisi, dan Pengiriman.
11. Retribusi dan galian C.
12. Beban Pajak (diluar PPN)
13. Shop drawaing dan as bult drawing
14. Kegiatan operasional PHO dan FHO
15. Kegiatan Sosialisasi sebelum pelaksanaan dimulai
16. Penghijauan
II. Keuntungan:
Jumlah (maksimum) 15 %

..... [tempat], ..... [tanggal], .... [bulan], 20...


[tahun]

PT./CV/Firma/ atau lainnya .........................


(pilih yang sesuaidan cantumkan nama).

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 100

(Nama lengkap wakil sah badan usaha)


[jabatan pada badan usaha]

O. BENTUK /FORMAT DAFTAR HARGA DASAR UPAH, BAHAN DAN


PERALATAN

NO URAIAN SATUAN HARGA


(Rp)
I UPAH

II BAHAN

III ALAT

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 101

P. BENTUK/FORMAT SURAT PERNYATAAN SPESIFIKASI TEKNIS

Kop Perusahaan
.....................................................................................................................

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangandibawah ini:


Nama : ......................................................................................................
Jabatan : Direktur/Pimpinan/Kepala Perusahaan PT/CV. ...........................
Alamat : Jln. ................................................................................................

Dengan ini menyatakan bahwa SPESIFIKASI TEKNIS yang kami tawarkan


mengikuti SPESIFIKASI TEKNIS DOKUMEN PENGADAAN untuk Paket Pekerjaan
...............................................................................

Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab.

..... [tempat], ..... [tanggal], .... [bulan], 20...


[tahun]

PT./CV/Firma/atau lainnya .........................


(pilih yang sesuaidan cantumkan nama)

[rekatkan meterai Rp. 6.000,-]


[tandatangan dan cap/stempel Perusahaan]

(Nama lengkap wakil sah badan usaha)


[jabatan pada badan usaha]

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 102

Q. BENTUK/FORMAT SURAT PERJANJIAN SEWA ALAT

Kop
.....................................................................................................................

SURAT PERJANJIAN SEWA ALAT

Yang bertandatangan dibawah ini:


1. Nama : ................................................................................
......................
Jabatan : Direktur/Pimpinan/Kepala Perusahaan
PT/CV. ...........................
Alamat :
Jln. ................................................................................................
Selanjutnya disebut PIHAK KESATU (Pemilik Alat)

2. Nama : ................................................................................
......................
Jabatan : Direktur/Pimpinan/Kepala Perusahaan
PT/CV. ...........................
Alamat :
Jln. ................................................................................................
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA (Penyewa Alat)

Dengan ini kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian sewa menyewa
peralatan antara pihak KESATU selaku pemilik peralatan dan pihak KEDUA sebagai

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 103

penyewa untuk melaksanakan pekerjaan …………………………………………… (sesuai


paket pekerjaan yang ditawarkan) dengan uraian jenis alat sebagai berikut :

No Jenis/Type/Merk/Kapasitas Alat Jumlah Harga Sewa


(Rp)

Demikian surat perjanjian sewa alat ini dibuat, sebagai syarat dalam penawaran
paket pekerjaan tersebut diatas.

..... [tempat], ..... [tanggal], .... [bulan],


20... [tahun]
PIHAK KEDUA
PIHAK KESATU

[tandatangan dan cap/stempel [rekatkan meterai Rp. 6.000,-]


Perusahaan] [tandatangan dan cap/stempel
Perusahaan]

(Nama lengkap wakil sah badan


usaha) (Nama lengkap wakil sah badan usaha)
[jabatan pada badan usaha] [jabatan pada badan usaha]

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 104

BAB VI.
PETUNJUK PENGISIAN DATA KUALIFIKASI

I. Badan Usaha selain Kemitraan/KSO


Petunjuk pengisian untuk peserta bukan Kemitraan/KSO mengikuti
petunjuk dan penggunaan aplikasi SPSE (User Guide).

II. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-
masing kualifikasi badan usahanya dengan petunjuk pengisian formulir
kualifikasi sebagai berikut:

A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail badan
usaha yang didaftar sebagai peserta.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail kantor
pusat yang dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor
cabang.

B. Izin Usaha
1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal
penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku surat izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.

C. Sertifikat Badan Usaha


1. Diisi nomor dan tanggal penerbitan.
2. Diisi dengan masa berlaku.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit.

D. Izin Lainnya (apabila dipersyaratkan, yang sesuai dengan


pekerjaan yang dilelangkan)
1. Diisi dengan jenis surat izin, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku izin.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin.

E. Landasan Hukum Pendirian Usaha


1. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta
pendirian badan usaha.
2. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta
perubahan terakhir badan usaha, apabila ada.

F. Pengurus Badan Usaha (Pengawas/Pengurus)


1. Diisi dengan nama, nomor KTP dan jabatan dalam badan usaha,
apabila berbentuk Perseroan Terbatas.
2. Diisi dengan nama, nomor KTP dan jabatan dalam badan usaha.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 105

G. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP, dan persentase kepemilikan
saham/pesero.
2. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun
terakhir berupa SPT Tahunan.

H. Data Personil Inti


Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan
(SLTP/SLTA/S1/S2/S3), jabatan dalam pekerjaan yang pernah
dilaksanakan, lama pengalaman kerja, profesi/keahlian sesuai
dengan Surat Keterangan Ahli/Surat Keterangan Terampil dan tahun
penerbitan sertifikat/ijazah dari setiap tenaga ahli/teknis sesuai
dengan yang diperlukan untuk pekerjaan yang dilelangkan.

I. Data Peralatan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai
pada saat ini, merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam
persentase), lokasi keberadaan saat ini dan status
kepemilikan/dukungan sewa (dapat diisi sebagai milik sendiri/sewa
beli/sewa/ kontrak atau lainnya yang tidak sedang digunakan dalam
pelaksanaan) dari masing-masing fasilitas/peralatan/perlengkapan
sesuai dengan yang diperlukan untuk pekerjaan utama yang
dilelangkan sesuai ketentuan Dokumen Pengadaan. Pokja apabila
diperlukan dapat membuktikan keberadaan alat dan bukti status
kepemilikan harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian
Kualifikasi.

J. Data Pengalaman Perusahaan


Diisi dengan nama paket-paket pekerjaan yang dipilih mulai dari nilai
paket tertinggi, Klasifikasi/Subklasifikasi pekerjaan yang
dipersyaratkan, lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan
alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen,
nomor/tanggal dan nilai kontrak, tanggal selesai paket pekerjaan
menurut kontrak, dan tanggal Berita Acara serah terima (PHO),
untuk masing-masing paket pekerjaan selama 10 (sepuluh) tahun
terakhir.

K. Data Pengalaman Perusahaan Dalam 4 Tahun Terakhir


Diisi dengan nama paket-paket pekerjaan, lokasi tempat
pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi
tugas/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak,
tanggal selesai paket pekerjaan menurut kontrak, dan tanggal Berita
Acara serah terima (PHO), untuk masing-masing paket pekerjaan
selama 4 (empat) tahun terakhir.

L. Data Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan


Diisi dengan nama paket pekerjaan, lokasi tempat pelaksanaan
pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat
Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, dan rencana
tanggal kontrak berakhir.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 106

M. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan
surat dukungan keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10%
(sepuluh perseratus) dari nilai total HPS.

N. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO, masing-masing
anggota kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk
masing-masing kualifikasi badan usahanya.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 107

BAB VII.
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI

A. Evaluasi Kualifikasi hanya berdasarkan Formulir Isian Kualifikasi. Data


Kualifikasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Data kualifikasi untuk peserta yang melakukan kemitraan/Kerja


Sama Operasi disampaikan oleh pejabat yang menurut perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak mewakili Kemitraan/KSO.

2. memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundang-undangan,


seperti Izin Usaha Jasa Konstruksi;

3. menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa perusahaan


yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan
dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan,
tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;

4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak


masuk dalam Daftar Hitam;

5. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun


pajak terakhir (SPT Tahunan);

6. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia


dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak,
kecuali bagi Penyedia Usaha Kecil yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun;

7. memiliki kemampuan pada klasifikasi/sup klasifikasi pekerjaan yang


sesuai/sejenis untuk badan usaha non kecil;

8. memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta


personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;

9. menyampaikan/mengisi daftar perolehan pekerjaan yang sedang


dikerjakan;

10. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank


pemerintah/swasta untuk mengikuti pengadaan pekerjaan konstruksi
paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai total HPS. Dalam
hal kemitraan yang menyampaikan surat dukungan keuangan hanya
lead firm;

11. untuk usaha non-kecil (paket diatas Rp. 2.500.000.000,00), memiliki


Kemampuan Dasar (KD) pada subklasifikasi pekerjaan yang
sejenis/kompleksitas yang setara, dengan ketentuan:

a. KD = 3 NPt

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 108

NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada subklasifikasi pekerjaan


yang sesuai dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD dari
perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari subklasifikasi pekerjaan, nilai
kontrak dan status peserta pada saat menyelesaikan kontrak
sebelumnya;
e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai
pekerjaan sekarang (present value) menggunakan perhitungan
sebagai berikut:

NP Np Io
= x
s o Is

NP = Nilai pekerjaan sekarang


s
NP = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi (apabila
o ada) saat serah terima pertama
Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada bulan serah
terima pertama
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian prakualifikasi
(apabila belum ada, dapat dihitung dengan regresi linier
berdasarkan indeks bulan-bulan sebelumnya)
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang merupakan
komponen terbesar dari pekerjaan;

12. mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan:


a. SK = KP – jumlah paket yang sedang dikerjakan
P
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan
Untuk usaha kecil: KP = 5
Untuk usaha non kecil: KP = 6 atau KP = 1,2 N
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani
pada saat bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO, yang diperhitungkan adalah SKP dari
semua perusahaan yang bermitra/KSO;
c. untuk paket pekerjaan non kecil perhitungan SKP dipilih yang
nilainya terbesar dari cara sesuai butir a.

13. dalam hal peserta akan melakukan kemitraan/KSO:


a. peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama
Operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan/KSO dan
perusahaan yang mewakili kemitraan/ KSO tersebut;
b. evaluasi persyaratan pada angka 1 sampai dengan angka 7, dan
9, dan 13 dilakukan untuk setiap perusahaan yang melakukan
kemitraan/KSO. Khusus untuk angka 8 evaluasi persyaratan
digabungkan sebagai evaluasi kemitraan/ KSO, sedangkan
dukungan keuangan (angka 10) hanya atas nama kemitraan/ KSO;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 109

B. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode penilaian


sistem gugur. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan
dan data isian peserta dalam Dokumen Kualifikasi dalam hal:
1. kelengkapan Data Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.

C. Formulir Isian Kualifikasi yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan,


peserta diminta untuk membubuhi materi senilai Rp. 12.000,00 (dua
belas ribu rupiah).

D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas, maka Pokja
ULP dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara
tertulis namun tidak boleh mengubah substansi Formulir Isian
Kualifikasi termasuk dapat melakukan peninjauan lapangan pada pihak-
pihak/instansi terkait.

E. Pakta Integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta sebelum


pemasukan penawaran.

F. Evaluasi kualifikasi (pascakualifikasi) sudah merupakan kompetisi,


maka data yang kurang tidak dapat dilengkapi.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 110

BAB VIII.
BENTUK RANCANGAN KONTRAK

CONTOH-1 PENYEDIA TUNGGAL

SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan

Paket Pekerjaan Konstruksi:


_________________________________
Nomor: _______________

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah kontrak kerja


konstruksi harga satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan
ditandatangani di ........................ pada hari .................. tanggal ..….....
bulan ................... tahun .....................[tanggal, bulan dan tahun diisi
dengan huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No. …...… tanggal
…......…. dan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No. …..….
Tanggal ….….[jika kontrak tahun jamak ditambahkan: “dan Surat Menteri
Keuangan Nomor: ....., tanggal ....., perihal: ............”], antara:

Nama : ......................[nama PPK]


NIP : ......................[NIP PPK]
Jabatan : PPK................[sesuai SK Pengangkatan]
Berkedudukan di: ......................[alamat PPK]

yang bertindak untuk dan atas nama 12 Pemerintah Indonesia c.q.


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat c.q. Direktorat
Jenderal .................... c.q. Satuan Kerja ................ berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: .........
Tanggal ................ Tentang .......................... [SK pengangkatan PPK],
selanjutnya disebut “PPK”, dengan:

Nama : ......................[nama wakil penyedia]


Jabatan : ......................[sesuai akta notaris]
Berkedudukan di: ......................[alamat penyedia]

Akta Notaris
Nomor : ......................[sesuai akta notaris]
Tanggal : ......................[tanggal penerbitan akta]
Notaris : ......................[nama Notaris penerbit akta]

yang bertindak untuk dan atas nama: ...........................................................


[nama Badan Usaha], selanjutnya disebut "Penyedia"

Dan dengan memperhatikan :


1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999, Tentang Jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);

12
Disesuaikan dengan nama K/L/D/I

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 111

3. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000, Tentang Penyelenggaraan Jasa


Konstruksi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No.
59 Tahun 2010;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010, Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 4 Tahun
2015 beserta petunjuk teknisnya;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: ........................., Tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Konstruksi.

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:

(a) telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan
Dokumen Pemilihan;

(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui
suatu Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk
melaksanakan Pekerjaan ......................... sebagaimana diterangkan
dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang merupakan satu kesatuan
dalam Kontrak ini selanjutnya disebut "Pekerjaan Konstruksi";

(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional,


personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan dalam Kontrak ini;

(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk


menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;

(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan


dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta
semua fakta dan kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat untuk
membuat perjanjian pelaksanaan paket
pekerjaan ............................................[ditulis nama paket pekerjaan]
dengan syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN

Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan
makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian
ini;

Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 112

Ruang lingkup utama pekerjaan terdiri atas:


1. ......................................................................
2. ......................................................................
3. Dst.
[ruang lingkup utama pekerjaan diisi dengan output dari pekerjaan
tersebut]

Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN

(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar
Rp. ............................... (..............dalam huruf............rupiah).

(2) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank: .............., rekening


nomor: ..................., atas nama penyedia: .........................................;

[Catatan: untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan


untuk masing-masing Tahun Anggarannya]

Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK

(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang


tidak terpisahkan dari Kontrak ini :
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.

(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan
jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen
dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah
ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki
sebagaimana dimaksud pada ayat (1);

Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya :

a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :


(1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 113

(2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan


pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
(3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak;
(4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;

b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :


(1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
(2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari
PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
(3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
(4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri/TKDN
secara periodik kepada PPK;
(5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
(6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat
dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala
pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci
dalam Kontrak;
(7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
(8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;

(9) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti


menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
untuk melindungi lingkungan tempat kerja, serta membatasi
perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya
akibat kegiatan Penyedia.

[Catatan: Hak dan Kewajiban kontraktor disesuaikan dengan lingkup


pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai kontrak]

Pasal 6
MASA KONTRAK

(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung
sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan masa
pemeliharaan berakhir;

(2) Masa pelaksanaan kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak
tanggal yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan
penyelesaian keseluruhan pekerjaan selama ....................... (.......dalam
huruf......) hari kalender;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 114

(3) Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak,


dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan
tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama ...................... (.......dalam
huruf......) hari kalender.

Dengan demikian PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk


menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan
melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-
masing dibubuhi dengan meterai, mempunyai kekuatan hukum yang sama
dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai
kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.

Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama __________
Penyedia PPK

[tanda tangan dan cap (jika [tanda tangan dan cap (jika
salinan asli ini untuk Penyedia salinan asli ini untuk satuan kerja
maka rekatkan materai Rp 6.000,- PPK maka rekatkan materai Rp
)] 6.000,- )]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 115

CONTOH-2 PENYEDIA
BERMITRA/KSO

SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan

Paket Pekerjaan Konstruksi:


____________________________
Nomor: _______________

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah kontrak kerja


konstruksi harga satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan
ditandatangani di ....... pada hari ......... tanggal ............. bulan ................
tahun ..............[tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf], berdasarkan
Surat Penenapan Pemenang No. ........... tanggal .................. dan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No. ...... tanggal .........., [jika
kontrak tahun jamak ditambahkan: “dan Surat Menteri Keuangan
Nomor .......... tanggal .......... perihal .........................”], antara:

Nama : ......................[nama PPK]


NIP : ......................[NIP PPK]
Jabatan : PPK................[sesuai SK Pengangkatan]
Berkedudukan di: ......................[alamat PPK]

yang bertindak untuk dan atas nama 13 Pemerintah Indonesia c.q.


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat c.q. Direktorat
Jenderal ................ c.q. Satuan Kerja .................... berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: .........
Tanggal ................ Tentang ............................[SK pengangkatan PPK]
selanjutnya disebut “PPK”, dengan kemitraan/KSO yang beranggotakan
sebagai berikut:

1. ...........................[nama penyedia 1];


2. ...........................[nama penyedia 2];
........., dst.

yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan


tanggung renteng atas semua kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak
ini dan telah menunjuk ................... ..........[nama anggota kemitraan yang
ditunjuk sebagai wakil kemitraan/KSO] untuk bertindak atas nama
Kemitraan yang berkedudukan di ........................[alamat Penyedia wakil
kemitraan], berdasarkan surat Perjanjian kemitraan/KSO No. ................,
tanggal ......................, selanjutnya disebut “Penyedia”.

Dan dengan memperhatikan :


1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999, Tentang Jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);
13
Disesuaikan dengan nama K/L/D/I

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 116

3. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000, Tentang Penyelenggaraan Jasa


Konstruksi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No.
59 Tahun 2010;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010, Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 4 Tahun
2015 beserta petunjuk teknisnya;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: ..............................................
Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Konstruksi.

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:

(a) telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan
Dokumen Pemilihan;

(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui
suatu Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk
melaksanakan Pekerjaan ......................... sebagaimana diterangkan
dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang merupakan satu kesatuan
dalam Kontrak ini selanjutnya disebut "Pekerjaan Konstruksi";

(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional,


personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan dalam Kontrak ini;

(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk


menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;

(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan


dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta
semua fakta dan kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat untuk
membuat perjanjian pelaksanaan paket
pekerjaan ............................................[ditulis nama paket pekerjaan]
dengan syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN

Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan
makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian
ini;

Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 117

Ruang lingkup utama pekerjaan terdiri atas:


1. ......................................................................
2. ......................................................................
3. Dst.
[ruang lingkup utama pekerjaan diisi dengan output dari pekerjaan
tersebut]

Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN

(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar
Rp. ............................... (..............dalam huruf............rupiah).

(2) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening


nomor: ......................................, atas nama
penyedia: .........................................;

[Catatan: untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan


untuk masing-masing Tahun Anggarannya]

Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK

(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang


tidak terpisahkan dari Kontrak ini :
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.

(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan
jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen
dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah
ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki
sebagaimana dimaksud pada ayat (1);

Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya :

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 118

a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :


(1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia;
(2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
(3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak;
(4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;

b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :


(1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
(2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari
PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
(3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
(4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri/TKDN
secara periodik kepada PPK;
(5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
(6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat
dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja,
bahan- bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala
pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci
dalam Kontrak;
(7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;

(8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan


pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
(9) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
untuk melindungi lingkungan tempat kerja, serta membatasi
perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya
akibat kegiatan Penyedia.

[Catatan: Hak dan Kewajiban kontraktor disesuaikan dengan lingkup


pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai kontrak]

Pasal 6
MASA KONTRAK

(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung
sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan masa
pemeliharaan berakhir;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 119

(2) Masa pelaksanaan kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak
tanggal yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan
penyelesaian keseluruhan pekerjaan selama ....................... (.......dalam
huruf......) hari kalender;

(3) Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak,


dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan
tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama ...................... (.......dalam
huruf......) hari kalender.

Dengan demikian PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk


menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan
melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-
masing dibubuhi dengan meterai, mempunyai kekuatan hukum yang sama
dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai
kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.

Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama __________
Penyedia/Kemitraan (KSO) PPK

[tanda tangan dan cap (jika [tanda tangan dan cap (jika
salinan asli ini untuk Penyedia salinan asli ini untuk satuan kerja
maka rekatkan materai Rp 6.000,- PPK maka rekatkan materai Rp
)] 6.000,- )]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 120

BAB IX.
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. KETENTUAN UMUM

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat


Umum Kontrak selanjutnya disebut SSUK harus
mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan
sebagai berikut:

1.1 Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan


yang berhubungan dengan pelaksanaan
konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik
lainnya.

1.2 Kontrak Harga Satuan adalah kontrak


pengadaan barang/ jasa atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu,
berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap
untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan
spesifikasi teknis tertentu, yang volume
pekerjaannya masih bersifat perkiraan
sementara, sedangkan pembayarannya
didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas
volume pekerjaan yang benar-benar telah
dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa

1.3 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut


PA adalah pejabat pemegang kewenangan
penggunaan anggaran
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah atau Pejabat yang disamakan pada
Institusi Pengguna APBN/ APBD.

1.4 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya


disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh
PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan
oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.

1.5 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya


disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi.

1.6 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan


adalah panitia/ pejabat yang ditetapkan oleh KPA
yang bertugas memeriksa dan menerima hasil
pekerjaan.

1.7 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau


pengawas intern pada Institusi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 121

melakukan pengawasan melalui audit, reviu,


evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan
lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi.

1.8 Penyedia adalah badan usaha yang


menyediakan/ melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi.

1.9 Subpenyedia adalah penyedia yang


mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia
penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan
sebagian pekerjaan (subkontrak).

1.10 Kemitraan/KSO adalah kerja sama usaha antar


penyedia baik penyedia nasional maupun
penyedia asing, yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab
yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis.

1.11 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut


Jaminan, adalah jaminan tertulis yang bersifat
mudah dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank
Umum, Perusahaan Penjaminan, Perusahaan
Asuransi, Konsorsium perusahaan asuransi
umum/lembaga penjaminan/perusahaan
penjaminan yang mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship) dimana konsorsium
tersebut telah ditetapkan/mendapatkan
rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dan diserahkan oleh penyedia kepada PPK/Pokja
ULP untuk menjamin terpenuhinya kewajiban
penyedia barang/jasa.

1.12 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang


selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian
tertulis antara PPK dengan penyedia yang
mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)
ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)
serta dokumen lain yang merupakan bagian dari
kontrak.

1.13 Nilai Kontrak adalah total harga yang


tercantum dalam Kontrak.

1.14 Hari adalah hari kalender untuk proses pemilihan


secara elektronik, pelaksanaan kontrak dan batas
akhir setiap tahapan adalah hari kerja.

1.15 Direksi lapangan adalah tim pendukung yang


dibentuk/ ditetapkan oleh PPK (dapat dijabat oleh
PPK atau pejabat lain dan diberitahukan secara
tertulis kepada Penyedia), terdiri dari 1 (satu)
orang atau lebih, yang ditentukan dalam syarat-
syarat khusus kontrak untuk mengelola

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 122

administrasi kontrak dan mengendalikan


pelaksanaan pekerjaan.

1.16 Direksi teknis adalah tim pendukung yang


ditunjuk/ ditetapkan oleh PPK yang bertugas
untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

1.17 Daftar kuantitas dan harga adalah daftar


kuantitas yang telah diisi harga satuan dan
jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan
bagian dari penawaran.

1.18 Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah


perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang
disusun oleh PPK, dikalkulasikan secara keahlian
berdasarkan data yang dapat dipertanggung
jawabkan serta digunakan oleh Pokja ULP untuk
menilai kewajaran penawaran termasuk
rinciannya.

1.19 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang


secara langsung menunjang terwujudnya dan
berfungsinya suatu konstruksi sesuai
peruntukannya yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam LDP;

1.20 Mata Pembayaran Utama adalah Mata


pembayaran yang pokok dan penting yang nilai
bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh
per seratus) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung
mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya
terbesar yang ditetapkan oleh Pokja ULP dalam
Dokumen Pengadaan

1.21 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah


harga satuan jenis pekerjaan tertentu per satu
satuan tertentu;

1.22 Metoda pelaksanaan pekerjaan adalah


metode/cara kerja yang layak, realistik dan
dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan dan diyakini menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan
dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis dari
awal sampai akhir dan dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis berdasarkan sumber
daya yang dimiliki penawar;

1.23 Personil Inti adalah tenaga ahli atau tenaga


teknis yang akan ditempatkan secara penuh
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam penawaran serta
posisinya dalam manajemen pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 123

1.24 Bagian Pekerjaan yang Disubkontrakkan


adalah pekerjaan spesialis atau bagian
pekerjaan bukan pekerjaan utama yang
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam
penawaran, yang pelaksanaannya diserahkan
kepada penyedia lain dan disetujui terlebih
dahulu oleh PPK;

1.25 SPMK adalah Surat Perintah Mulai Kerja yang


diterbitkan oleh PPK kepada penyedia
barang/jasa untuk memulai melaksanakan
pekerjaan;

1.26 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya


Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa
pemeliharaan berakhir;

1.27 Masa Pelaksanaan (jangka waktu


pelaksanaan) adalah jangka waktu untuk
melaksanakan pekerjaan dihitung berdasarkan
SPMK sampai dengan serah terima pertama
pekerjaan;

1.28 Jadwal waktu pelaksanaan adalah kerangka


waktu yang sudah terinci berdasarkan masa
pelaksanaan, setelah dilaksanakan pemeriksaan
lapangan bersama dan disepakati dalam rapat
persiapan pelaksanaan Kontrak.

1.29 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja


penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh PPK;

1.30 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah


tanggal penyerahan pertama pekerjaan selesai
(Provisional Hand Over/PHO), dinyatakan dalam
Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan yang
diterbitkan oleh Pejabat/Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan;

1.31 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu


kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat
khusus kontrak, dihitung sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan
tanggal penyerahan akhir pekerjaan.

1.32 Kegagalan Konstruksi adalah adalah keadaan


hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan
spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati
dalam kontrak baik sebagian maupun
keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna
atau penyedia dalam periode pelaksanaan
kontrak

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 124

1.33 Kegagalan Bangunan adalah keadaan


bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh
penyedia kepada PPK dan terlebih dahulu
diperiksa serta diterima oleh Panitia/ Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi tidak
berfungsi, baik secara keseluruhan maupun
sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam kontrak, dari segi teknis,
manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja,
dan/atau keselamatan umum sebagai akibat
kesalahan Penyedia atau Pengguna Jasa.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan


Pekerjaan Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan
dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki dalam
Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia


Hukum kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri
menggunakan Bahasa Indonesia dan bahasa
nasional pemberi pinjaman/ hibah tersebut
dan/atau bahasa Inggris.

3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang


berlaku di Indonesia.

3.3 Apabila sumber dana berasal dari pinjaman/hibah


luar negeri, menggunakan hukum yang berlaku di
Indonesia atau hukum yang berlaku di negara
pemberi pinjaman/ hibah (tergantung
kesepakatan antara Pemerintah dan negara
pemberi pinjaman/hibah), pilihan hukum yang
digunakan agar dicantumkan dalam Syarat-
syarat Khusus Kontrak yang selanjutnya disebut
SSKK

4. Larangan 4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa


Korupsi, pemerintah, dilarang untuk:
Kolusi dan a. menawarkan, menerima atau menjanjikan
Nepotisme untuk memberi atau menerima hadiah atau
(KKN), imbalan berupa apa saja atau melakukan
Penyalahgu tindakan lainnya untuk mempengaruhi
naan siapapun yang diketahui atau patut dapat
Wewenang diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
serta b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat;
Penipuan c. membuat dan/atau menyampaikan secara
tidak benar dokumen dan/atau keterangan
lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan
pelaksanaan Kontrak ini;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 125

4.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan


(termasuk semua anggota Kemitraan/KSO apabila
berbentuk Kemitraan/KSO) dan Sub penyedianya
(jika ada) tidak pernah dan tidak akan melakukan
tindakan yang dilarang di atas.

4.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti


melakukan larangan-larangan di atas dapat
dikenakan sanksi-sanksi administratif oleh PPK
sebagai berikut:
a. Pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK;
c. Sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia;
dan/atau
d. Sanksi pengenaan daftar hitam.

[catatan: Sanksi pengenaan daftar hitam,


diterbitkan oleh KPA atas usulan PPK. KPA
mengirimkan dokumen penetapan sanksi
daftar hitam kepada:
1) Penyedia yang dikenakan Daftar Hitam;
dan
2) Kepala LKPP]

4.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan


oleh PPK/KPA kepada Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi.

4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan


dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

5. Asal 5.1 Penyedia harus menyampaikan asal


Material/ material/bahan yang terdiri dari rincian
Bahan komponen dalam negeri dan komponen impor.

5.2 Asal material/bahan merupakan tempat


material/bahan diperoleh, antara lain tempat
material/bahan ditambang, tumbuh, atau
diproduksi.

6. Korespond 6.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-


ensi mail dan/atau faksimili dengan alamat tujuan
para pihak yang tercantum dalam SSKK.

6.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau


persetujuan berdasarkan Kontrak ini harus dibuat
secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan
dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil sah
Para Pihak dalam SSKK, atau jika disampaikan
melalui surat tercatat, dan/atau faksimili yang

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 126

ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK

7. Wakil Sah Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan


Para Pihak untuk dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan
atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak
ini oleh PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau
dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK

8. Pembukua Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan


n keuangan yang akurat dan sistematis sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang


bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua
pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
dibebankan oleh peraturan perpajakan atas
pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran
perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai
Kontrak.

10. Pengalihan 10.1 Penyedia dilarang untuk mengalihkan sebagian


dan/atau atau seluruh Kontrak ini. Pengalihan seluruh
Subkontrak Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal
pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat
peleburan (merger) maupun akibat lainnya.

10.2 Penyedia dilarang mengalihkan pelaksanaan


pekerjaan utama berdasarkan Kontrak, dengan
melakukan subkontrak kepada pihak lain, kecuali
sebagian pekerjaan utama kepada penyedia
spesialis setelah mendapat persetujuan tertulis
dari PPK. Penyedia tetap bertanggung jawab atas
bagian pekerjaan yang disubkontrakkan.

10.3 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak


diputuskan dan Penyedia dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam SSKK.

11. Pengabaia Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap


n pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak
yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi
pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak
atau seketika menjadi pengabaian terhadap
pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya
dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan
ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan
pengabaian.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 127

12. Penyedia Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab


Mandiri penuh terhadap personil dan subpenyedianya (jika ada)
serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.

13. Kemitraan/ Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu


KSO anggota yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk
bertindak atas nama Kemitraan/KSO dalam pelaksanaan
hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak
ini.

14. Pengawasa 14.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan,


n PPK jika dipandang perlu dapat mengangkat
Pelaksanaan Pengawas Pekerjaan (Direksi Pekerjaan/Direksi
Pekerjaan Teknis) yang berasal dari personil PPK atau
konsultan pengawas. Pengawas Pekerjaan
berkewajiban untuk mengawasi pelaksanaan
pekerjaan.

14.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas


Pekerjaan selalu bertindak untuk kepentingan
PPK. Jika tercantum dalam SSKK, Pengawas
Pekerjaan dapat bertindak sebagai Wakil Sah PPK

15. Persetujua 15.1 Semua gambar yang digunakan melaksanakan


n atau pekerjaan sesuai kontrak, untuk pekerjaan
Pernyataan permanen maupun pekerjaan sementara harus
Tidak mendapatkan persetujuan dari Pengawas
Berkeberata Pekerjaan.
n dari
Pengawas 15.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan
Pekerjaan terlebih dahulu ada pekerjaan sementara yang
tidak tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
di dalam kontrak, maka penyedia berkewajiban
untuk menyerahkan spesifikasi dan gambar
usulan pekerjaan sementara tersebut untuk
mendapatkan pernyataan tidak berkeberatan (no
objection) untuk dilaksanakan dari Pengawas
Pekerjaan.

Pernyataan tidak berkeberatan atas rencana


pekerjaan sementara ini tidak melepaskan
penyedia dari tanggung jawabnya sesuai kontrak

16. Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua


perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan
kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini.

17. Penemuan- Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan


penemuan kepada pihak yang berwenang semua penemuan
benda/barang yang mempunyai nilai sejarah atau
penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 128

peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara.

18. Akses ke 18.1 Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses


Lokasi Kerja PPK, Wakil Sah PPK, Pengawas Pekerjaan
dan/atau pihak yang mendapat izin dari PPK ke
lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana pekerjaan
ini sedang atau akan dilaksanakan.

18.2 Penyedia harus dianggap telah menerima


kelayakan dan ketersediaan jalur akses menuju
lapangan. Penyedia harus berupaya menjaga
setiap jalan atau jembatan dari kerusakan akibat
penggunaan/lalu lintas penyedia atau akibat
personil penyedia. Kecuali ditentukan lain maka:
a. Penyedia harus bertanggung jawab atas
pemeliharaan yang mungkin diperlukan akibat
pengunaan jalur akses.
b. Penyedia harus menyediakan rambu atau
petunjuk sepanjang jalur akses, dan
mendapatkan perizinan yang mungkin
disyaratkan oleh otoritas terkait untuk
penggunaan jalur, rambu, dan petunjuk.
c. Biaya karena ketidak layakan atau tidak
tersedianya jalur akses untuk digunakan oleh
penyedia, harus ditanggung penyedia.
d. PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang
mungkin timbul akibat penggunaan jalur
akses

18.3 PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang


mungkin timbul selain penggunaan jalur akses
tersebut.

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN


KONTRAK

19. Masa 19.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal


Pelaksanaan penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para
(Jangka Pihak atau yang ditetapkan dalam SSKK.
Waktu
Pelaksanaan) 19.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka
Pekerjaan waktu yang ditentukan dalam syarat-syarat
khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai
kerja yang tercantum dalam SPMK.

19.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai


dengan masa pelaksanaan yang ditentukan
dalam SSKK.

19.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat


menyelesaikan pekerjaan sesuai masa
pelaksanaan karena keadaan diluar
pengendaliannya yang dapat dibuktikan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 129

demikian, dan penyedia telah melaporkan


kejadian tersebut kepada PPK, dengan disertai
bukti-bukti yang dapat disetujui PPK, maka PPK
dapat melakukan penjadwalan kembali
pelaksanaan tugas penyedia dengan membuat
adendum kontrak.

19.5 Jadwal pelaksanaan pekerjaan disepakati


bersama dalam rapat persiapan pelaksanaan
kontrak, jadwal pelaksanaan pekerjaan tidak
boleh melebihi dari masa pelaksanaan.

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan

20. Penyerahan 20.1 PPK berkewajiban untuk menyerahkan lokasi


Lokasi Kerja kerja sesuai dengan kebutuhan penyedia yang
tercantum dalam rencana kerja yang telah
disepakati oleh para pihak untuk melaksanakan
pekerjaan tanpa ada hambatan kepada
penyedia sebelum SPMK diterbitkan.
Penyerahan dilakukan setelah sebelumnya
dilakukan pemeriksaan lapangan bersama. Hasil
pemeriksaan dan penyerahan dituangkan dalam
berita acara penyerahan lokasi kerja.

20.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama


ditemukan hal-hal yang dapat mengakibatkan
perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut
harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

20.3 Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja


sesuai kebutuhan penyedia yang tercantum
dalam rencana kerja (sesuai angka 20.1) untuk
melaksanakan pekerjaan dan terbukti
merupakan suatu hambatan, maka kondisi ini
ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi.

21. Surat 21.1 PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14


Perintah (empat belas) hari sejak tanggal
Mulai Kerja penandatanganan kontrak.
(SPMK)
21.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat
dimulainya pelaksanaan kontrak oleh penyedia.

22. Program 22.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan


Mutu program mutu pada rapat persiapan
pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh PPK.

22.2 Program mutu disusun paling sedikit berisi:


a. informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 130

d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;


e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.

22.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan


kondisi lokasi pekerjaan.

22.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan


program mutu jika terjadi adendum Kontrak dan
Peristiwa Kompensasi.

22.5 Pemutakhiran program mutu harus


menunjukkan perkembangan kemajuan setiap
pekerjaan dan dampaknya terhadap
penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk
perubahan terhadap urutan pekerjaan.
Pemutakhiran program mutu harus
mendapatkan persetujuan PPK.

22.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak


mengubah kewajiban kontraktual penyedia.

23. Rencana 23.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan


Keselamatan RK3K pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak
dan untuk disetujui oleh PPK.
Kesehatan
Kerja 23.2 RK3K disusun paling sedikit berisi:
Konstruksi a. Kebijakan K3 Proyek;
(RK3K) b. Organisasi K3;
c. Perencanaan K3;
d. Pengendalian dan Program K3;
e. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3;
f. Tinjauan Ulang Kinerja K3.

23.3 RK3K dapat direvisi sesuai dengan kondisi


lokasi pekerjaan.

23.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan


RK3K jika terjadi adendum Kontrak dan Peristiwa
Kompensasi.

23.5 Pemutakhiran RK3K harus mendapatkan


persetujuan PPK.

23.6 Persetujuan PPK terhadap RK3K tidak


mengubah kewajiban kontraktual penyedia.

24. Rapat 24.1 Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak


Persiapan diterbitkannya SPMK dan sebelum pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama dengan penyedia,
Kontrak unsur perencanaan, dan unsur pengawasan,
harus sudah menyelenggarakan rapat persiapan
pelaksanaan kontrak.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 131

24.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati


dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak
meliputi:
a. program mutu;
b. rencana K3 kontrak;
c. organisasi kerja;
d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti
uraian tentang metode kerja yang
memperhatikan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi
peralatan dan personil;
g. penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan.

25. Mobilisasi 25.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai


dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
sejak diterbitkan SPMK.

25.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup


pekerjaan, yaitu:
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait
yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor,
rumah, gedung laboratorium, bengkel,
gudang, dan sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan personil-personil.

25.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat


dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan.

26. Pemeriksaan 26.1 Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK


Bersama bersama-sama dengan penyedia melakukan
pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan
melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail
kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap rencana
mata pembayaran (Mutual Check 0%).

26.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, KPA dapat


membentuk Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak
atas usul PPK.

26.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam


Berita Acara. Apabila dalam pemeriksaan
bersama meng-akibatkan perubahan isi Kontrak,
maka harus dituangkan dalam adendum
Kontrak (Berita Acara Mutual Check 0%).

26.4 Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 132

Personil dan/ atau Peralatan ternyata belum


memenuhi persyaratan Kontrak, maka penyedia
tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan
syarat Personil dan/atau Peralatan yang belum
memenuhi syarat harus segera diganti dalam
jangka waktu yang disepakati bersama.

27. Penggunaan 28.5 Penggunaan produk dalam negeri dilakukan


Produksi sesuai besaran komponen dalam negeri pada
Dalam Negeri setiap Barang/Jasa yang ditunjukkan dengan
nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
pada saat penawaran.

28.6 Penyedia wajib membuat laporan penggunaan


produksi dalam negeri secara periodik.

28.7 Apabila di dalam penggunaan produksi dalam


negeri berbeda dengan yang ditunjukkan
dengan nilai TKDN pada saat penawaran, akan
dikenakan sanksi sesuai Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah
dengan Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015
beserta petunjuk teknisnya, dan ditetapkan
dalam SSKK.

B.2 Pengendalian Waktu

28. Waktu 28.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia


Penyelesaian berkewajiban untuk memulai pelaksanaan
Pekerjaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan
selambat-lambatnya pada Tanggal Penyelesaian
yang ditetapkan dalam SPMK

28.2 Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau


Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan
atau kelalaian penyedia maka penyedia
dikenakan denda.

28.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata


disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka
PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti
rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika
Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak
untuk diperpanjang.

28.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam


Pasal ini adalah tanggal penyelesaian seluruh
pekerjaan.

29. Perpanjangan 29.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 133

Waktu penyelesaian pekerjaan akan melampaui


Tanggal Penyelesaian, maka penyedia berhak
untuk meminta perpanjangan Tanggal
Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan
memperpanjang Tanggal Penyelesaian
Pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan Tanggal
Penyelesaian harus dilakukan melalui Adendum
Kontrak.

29.2 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas


Pekerjaan harus telah menetapkan ada tidaknya
perpanjangan dan untuk berapa lama, dalam
jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari setelah
penyedia meminta perpanjangan. Jika penyedia
lalai untuk memberikan peringatan dini atas
keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama
untuk mencegah keterlambatan sesegera
mungkin, maka keterlambatan seperti ini tidak
dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang
Tanggal Penyelesaian.

30. Penundaan Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara


oleh tertulis penyedia untuk menunda pelaksanaan
Pengawas pekerjaan. Setiap perintah penundaan ini harus segera
Pekerjaan ditembuskan kepada PPK.

31. Rapat 31.1 Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat


Pemantauan menyelenggara-kan rapat pemantauan, dan
meminta satu sama lain untuk menghadiri rapat
tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan
untuk membahas perkembangan pekerjaan dan
perencanaaan atas sisa pekerjaan serta untuk
menindaklanjuti peringatan dini.

31.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh


Pengawas Pekerjaan dalam berita acara rapat,
dan dokumennya diserahkan kepada PPK dan
pihak-pihak yang menghadiri rapat.

31.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu


diputuskan, Pengawas Pekerjaan dapat
memutuskan baik dalam rapat atau setelah
rapat melalui pernyataan tertulis kepada semua
pihak yang menghadiri rapat.

32. Peringatan 32.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan


Dini sedini mungkin Pengawas Pekerjaan atas
peristiwa atau kondisi tertentu yang dapat
mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan
Nilai Kontrak atau menunda penyelesaian
pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat
memerintahkan penyedia untuk menyampaikan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 134

secara tertulis perkiraan dampak peristiwa atau


kondisi tersebut di atas terhadap Nilai Kontrak
dan Tanggal Penyelesaian. Pernyataan perkiraan
ini harus sesegera mungkin disampaikan oleh
penyedia.

32.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama


dengan Pengawas Pekerjaan untuk mencegah
atau mengurangi dampak peristiwa atau kondisi
tersebut.

B.3 Penyelesaian Kontrak

33. Serah Terima 33.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus


Pekerjaan perseratus), penyedia mengajukan permintaan
secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan
pekerjaan.

33.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK


menugaskan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.
Apabila memerlukan keahlian teknis khusus
dapat dibantu oleh tim/tenaga ahli untuk
membantu pelaksanaan tugas Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan.

33.3 Panitia Penerima Hasil Pekerjaan melakukan


penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat
kekurangan-kekurangan dan/ atau cacat hasil
pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/
menyelesaikannya, atas perintah PPK.

33.4 PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan


setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan Kontrak sejak tanggal
berita acara penyerahan pekerjaan dan telah
diterima oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.

33.5 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan


puluh lima perseratus) dari nilai kontrak,
sedangkan yang 5% (lima perseratus)
merupakan retensi selama masa pemeliharaan,
atau pembayaran dilakukan sebesar 100%
(seratus perseratus) dari nilai kontrak dan
penyedia harus menyerahkan Jaminan
Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari
nilai kontrak.

33.6 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan


selama masa pemeliharaan sehingga kondisi
tetap seperti pada saat penyerahan pertama
pekerjaan.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 135

33.7 Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia


mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.

33.8 PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan


setelah penyedia melaksanakan semua
kewajibannya selama masa pemeliharaan
dengan baik. PPK wajib melakukan pembayaran
sisa nilai kontrak yang belum dibayar atau
mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.

33.9 Apabila penyedia tidak melaksanakan


kewajiban pemeliharaan sebagaimana
mestinya, maka PPK berhak menggunakan uang
retensi untuk membiayai perbaikan/
pemeliharaan atau mencairkan Jaminan
Pemeliharaan.

33.10 Serah terima pekerjaan dapat dilakukan


perbagian pekerjaan (secara parsial) yang
ketentuannya ditetapkan dalam SSKK.

33.11 Dalam hal dilakukan serah terima pekerjaan


secara parsial, maka cara pembayaran dan
kewajiban pemeliharaan tersebut di atas
disesuaikan.

33.12 Kewajiban pemeliharaan diperhitungkan setelah


penyerahan bagian pekerjaan tersebut
dilaksanakan pertama kali.

33.13 Umur konstruksi bangunan hasil dari


pelaksanaan pekerjaan ditetapkan dalam SSKK.

34. Pengambilali PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan
han dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat
keterangan selesai/ pengakhiran pekerjaan.

35. Pedoman 35.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk


Pengoperasia kepada PPK tentang pedoman pengoperasian
n dan dan perawatan/ pemeliharaan sesuai dengan
Perawatan/ SSKK.
Pemeliharaan
35.2 Apabila penyedia tidak memberikan pedoman
pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan,
PPK berhak menahan uang retensi atau Jaminan
Pemeliharaan.

B.4 Adendum

36. Perubahan 36.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum


Kontrak kontrak.

36.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila


disetujui oleh para pihak, meliputi:

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 136

a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh


sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak
dalam kontrak sehingga mengubah lingkup
pekerjaan dalam kontrak;
b. perubahan harga kontrak akibat adanya
perubahan pekerjaan dan/atau karena
perubahan pelaksanaan pekerjaan.
c. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan
akibat adanya perubahan pekerjaan
d. Perubahan harga kontrak akibat adanya
penyesuaian harga (eskalasi/de-eskalasi)

36.3 Untuk kepentingan perubahan kontrak, PPK


menugaskan Panitia Peneliti Pelaksanaan
Kontrak.

37. Perubahan 37.1 Apabila terdapat perbedaan yang signifikan


Lingkup antara kondisi lokasi pekerjaan pada saat
Pekerjaan pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi
yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak, maka
PPK bersama penyedia dapat melakukan
perubahan kontrak yang meliputi antara lain:
a. menambah atau mengurangi volume
pekerjaan yang tercantum dalam kontrak;
b. menambah atau mengurangi jenis
pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan gambar
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lokasi
pekerjaan; dan/atau
d. melaksanakan pekerjaan tambah yang
belum tercantum dalam kontrak yang
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan sesuai lingkup kontrak awal.

37.2 Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan


tersedianya anggaran dan paling tinggi 10%
(sepuluh perseratus) dari nilai kontrak awal.

37.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK


secara tertulis kepada penyedia kemudian
dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga
dengan tetap mengacu pada ketentuan yang
tercantum dalam kontrak awal.

37.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam


Berita Acara sebagai dasar penyusunan
adendum kontrak.

38. Perubahan 38.1 Harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga
Kuantitas dan digunakan untuk membayar prestasi pekerjaan.
Harga
38.2 Apabila kuantitas mata pembayaran utama
yang akan dilaksanakan berubah lebih dari 10%
(sepuluh perseratus) dari kuantitas awal, maka
pembayaran volume selanjutnya dengan
menggunakan harga satuan yang disesuaikan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 137

dengan negosiasi.

38.3 Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat


harga satuan timpang, maka harga satuan
timpang tersebut hanya berlaku untuk kuantitas
pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan. Untuk kuantitas pekerjaan
tambahan digunakan harga satuan berdasarkan
hasil negosiasi.

Apabila ada daftar item pekerjaan yang masuk


kategori harga satuan timpang, maka
dicantumkan dalam lampiran A SSKK.

38.4 Apabila diperlukan mata pembayaran baru,


maka penyedia jasa harus menyerahkan rincian
harga satuannya kepada PPK. Penentuan harga
satuan mata pembayaran baru dilakukan
dengan negosiasi.

39. Perubahan 39.1 Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat


Jadwal diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang
Pelaksanaan layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
Pekerjaan a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul di luar kendali
penyedia; dan/atau
e. keadaan kahar.

39.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat


diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan
waktu terhentinya kontrak akibat keadaan kahar
atau waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan pada 39.1.

39.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu


pelaksanaan atas kontrak setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang
diajukan oleh penyedia.

39.4 PPK dapat menugaskan Panitia Peneliti


Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan
usulan perpanjangan waktu pelaksanaan.

39.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan


dituangkan dalam adendum kontrak.

40. Penyesuaian 40.1 Ketentuan penggunaan rumusan Penyesuaian


Harga Harga (Price Adjustment) adalah sebagai
(Eskalasi/De- berikut:
eskalasi) a. Harga yang tercantum dalam kontrak dapat
berubah akibat adanya penyesuaian harga
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 138

b. Penyesuaian harga diberlakukan pada


Kontrak Tahun Jamak yang masa
pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas)
bulan dan diberlakukan mulai bulan ke-13
(tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan.
c. Penyesuaian harga berlaku bagi seluruh
kegiatan/mata pembayaran, kecuali mata
pembayaran Lump Sum serta pekerjaan
dengan Harga Satuan timpang.
d. Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi
seluruh komponen harga satuan (upah,
bahan, peralatan, dan bahan bakar), tidak
termasuk komponen keuntungan dan biaya
operasional sebagaimana tercantum dalam
penawaran.
e. Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan
sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang
tercantum dalam kontrak awal/ adendum
kontrak.
f. Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen
pekerjaan yang berasal dari luar negeri,
menggunakan indeks penyesuaian harga dari
negara asal barang tersebut.
g. Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan
baru sebagai akibat adanya adendum kontrak
dapat diberikan penyesuaian harga mulai
bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum
kontrak tersebut ditandatangani.
h. Jenis pekerjaan yang terlambat
pelaksanaannya disebabkan oleh kesalahan
Penyedia diberlakukan penyesuaian harga
berdasarkan indeks harga terendah antara
indeks harga jadwal awal dengan indeks
harga jadwal pelaksanaan pekerjaan.
i. Jenis pekerjaan yang lebih cepat
pelaksanaannya diberlakukan penyesuaian
harga berdasarkan indeks harga pada saat
pelaksanaan.

40.2 Ketentuan lebih lanjut sebagaimana diatur


dalam SSKK.

B.5 Keadaan Kahar

41. Keadaan 41.1 Suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak


Kahar para pihak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat
dipenuhi.

41.2 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia


memberitahukan kepada PPK paling lambat
14 (empat belas) hari sejak terjadinya
Keadaan Kahar, dengan menyertakan
pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat yang

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 139

berwenang.

41.3 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak


untuk pemenuhan kewajiban Pihak yang
tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang
paling kurang sama dengan jangka waktu
terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

41.4 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat


Keadaan Kahar yang dilaporkan paling lambat
14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan
Kahar, tidak dikenakan sanksi.

41.5 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini


akan dihentikan sementara hingga Keadaan
Kahar berakhir dengan ketentuan, Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran sesuai
dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan
pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama masa
Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara
tertulis kepada Penyedia untuk meneruskan
pekerjaan sedapat mungkin, maka Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran
sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan
mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai
dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja
dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini
harus diatur dalam suatu adendum Kontrak.

B.6 Penghentian dan Pemutusan Kontrak

42. Penghentian 42.1 Penghentian kontrak dapat dilakukan karena


dan pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan
Pemutusan Kahar.
Kontrak
42.2 Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib
membayar kepada penyedia sesuai dengan
prestasi pekerjaan yang telah dicapai,
termasuk:
a. biaya langsung pengadaan Bahan dan
Perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan dan
Perlengkapan ini harus diserahkan oleh
Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya
menjadi hak milik PPK;
b. biaya langsung pembongkaran dan
demobilisasi Hasil Pekerjaan Sementara dan
Peralatan;
c. biaya langsung demobilisasi Personil.

42.3 Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak


penyedia atau pihak PPK.

42.4 Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab


Undang-Undang Hukum Perdata, pemutusan
Kontrak melalui pemberitahuan tertulis dapat

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 140

dilakukan apabila :
a. penyedia lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan;
b. penyedia tanpa persetujuan Pengawas
Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan
pekerjaan;
c. penyedia menghentikan pekerjaan selama 28
(dua puluh delapan) hari dan penghentian
ini tidak tercantum dalam program mutu
serta tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan;
d. penyedia berada dalam keadaan pailit;
e. penyedia selama Masa Kontrak gagal
memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu
yang ditetapkan oleh PPK;
f. penyedia tidak mempertahankan keberlakuan
Jaminan Pelaksanaan;
g. denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
akibat kesalahan penyedia sudah melampaui
5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak dan
PPK menilai bahwa Penyedia tidak akan
sanggup menyelesaikan sisa pekerjaan;
h. Pengawas Pekerjaan memerintahkan
penyedia untuk menunda pelaksanaan atau
kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut
tidak ditarik selama 28 (dua puluh
delapan) hari;
i. PPK tidak menerbitkan SPP untuk
pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan
yang disepakati sebagaimana tercantum
dalam SSKK;
j. penyedia terbukti melakukan KKN,
kecurangan dan/ atau pemalsuan dalam
proses Pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang; dan/atau
k. pengaduan tentang penyimpangan prosedur,
dugaan KKN dan/atau pelanggaran
persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan dinyatakan benar oleh instansi
yang berwenang.

42.5 Dalam hal pemutusan Kontrak pada masa


pelaksanaan dilakukan karena kesalahan
penyedia, maka:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia
atau Jaminan Uang Muka dicairkan;
c. Penyedia membayar denda (apabila
pelaksanaan pekerjaannya terlambat); dan
d. Penyedia dimasukkan ke dalam Daftar Hitam.

42.6 Dalam hal pemutusan Kontrak pada masa


pemeliharaan dilakukan karena kesalahan
penyedia, maka:
a. Jaminan Pemeliharaan dicairkan untuk

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 141

membiayai perbaikan/pemeliharaan; dan


b. Penyedia dimasukkan ke dalam Daftar Hitam.

42.7 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena


PPK terlibat penyimpangan prosedur,
melakukan KKN dan/atau pelanggaran
persaingan usaha di dalam pelaksanaan
pengadaan yang sudah diputuskan oleh instansi
berwenang, maka PPK dikenakan sanksi
berdasarkan peraturan perundang-undangan

43. Keterlambata 43.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan


n pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus
Pelaksanaan memberikan peringatan secara tertulis atau
Pekerjaan dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis.
dan Kontrak
Kritis 43.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila:
a. dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan
0% - 70% dari Kontrak), selisih keterlambatan
antara realisasi fisik pelaksanaan dengan
rencana pelaksanaan lebih besar 10%;
b. dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan
70% - 100% dari Kontrak), selisih
keterlambatan antara realisasi fisik
pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan
lebih besar 5%.
c. Dalam periode III (rencana fisik pelaksanaan
70% - 100% dari Kontrak), selisih
keterlambatan antara realisasi fisik
pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan
kurang dari 5% dan akan melampaui tahun
anggaran berjalan.

43.3 Penanganan kontrak kritis


a. dalam hal keterlambatan pada angka 43.1
dan penanganan Kontrak pada pasal kritis
43.2 penanganan Kontrak Kritis dilakukan
dengan Rapat Pembuktikan (show cause
meeting/SCM)
1) Pada saat kontrak dinyatakan kritis direksi
pekerjaan menerbitkan surat peringatan
kepada penyedia dan selanjutnya
menyelenggarakan SCM.
2) Dalam SCM direksi pekerjaan, direksi
teknis dan penyedia membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba pertama)
yang dituangkan dalam berita acara SCM
tingkat Tahap I.
3) Apabila penyedia gagal pada uji coba
pertama, maka harus diselenggarakan
SCM Tahap II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba kedua)

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 142

yang dituangkan dalam berita acara SCM


Tahap II.
4) Apabila penyedia gagal pada uji coba
kedua, maka harus diselenggarakan SCM
Tahap III yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba ketiga
yang dituangkan dalam berita acara SCM
Tahap III.
5) Pada setiap uji coba yang gagal, PPK
harus menerbitkan surat peringatan
kepada penyedia atas keterlambatan
realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.

b. Dalam hal terjadi keterlambatan dan akan


melampaui tahun anggaran berjalan akibat
kesalahan Penyedia Pekerjaan Konstruksi,
sebelum dilakukan pemutusan kontrak
Penyedia Pekerjaan Konstruksi dapat diberi
kesempatan menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender
sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan dengan diberlakukan denda
sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari nilai
Kontrak atau nilai bagian Kontrak apabila
ditetapkan serah terima pekerjaan secara
parsial untuk setiap hari keterlambatan.
Kesempatan menyelesaikan pekerjaan
selama 50 (lima puluh) hari tersebut dapat
melampaui tahun anggaran berjalan.
c. Dalam hal penyelesaian pekerjaan akibat
keterlambatan melampaui tahun anggaran
berjalan, diterbitkan adendum untuk
mencantumkan sumber dana tahun anggaran
berikutnya atas sisa pekerjaan yang akan
diselesaikan dan memperpanjang masa
berlaku jaminan pelaksanaan.
d. Dalam hal keterlambatan pada 43.2. a atau
42.2. b, setelah dilakukan penanganan
kontrak kritis sesuai 43.3. a, PPK dapat
langsung memutuskan kontrak secara
sepihak dengan mengesampingkan Pasal
1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

PPK dapat memutuskan Kontrak secara


sepihak, apabila:
1) kebutuhan barang/jasa tidak dapat
ditunda melebihi batas berakhirnya
kontrak;
2) berdasarkan penelitian PPK, Penyedia
Barang/Jasa tidak akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan
walaupun diberikan kesempatan sampai
dengan 50 (lima puluh) hari kalender
sejak masa berakhirnya pelaksanaan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 143

pekerjaan untuk menyelesaikan


pekerjaan; dan/atau
3) setelah diberikan kesempatan
menyelesaikan pekerjaan sampai dengan
50 (lima puluh) hari kalender sejak
masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak
dapat menyelesaikan pekerjaan.

44. Peninggalan Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil


Pekerjaan Sementara yang masih berada di lokasi
kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau
kesalahan penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya
oleh PPK tanpa kewajiban perawatan/pemeliharaan.

Pengambilan kembali semua peninggalan tersebut


oleh penyedia hanya dapat dilakukan setelah
mempertimbangkann kepentingan PPK.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

45. Hak dan Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang


Kewajiban harus dilaksanakan oleh PPK dan penyedia dalam
Para Pihak melaksanakan kontrak, meliputi:

45.1 Hak dan kewajiban PPK:


a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik
mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh penyedia;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga
yang tercantum dalam kontrak yang telah
ditetapkan kepada penyedia; dan
d. memberikan fasilitas berupa sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh penyedia
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
sesuai ketentuan kontrak;

45.2 Hak dan kewajiban Penyedia:


a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam kontrak;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam
bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara
periodik kepada PPK;
d. melaporkan pelaksanaan penggunaan
produksi dalam negeri/TKDN secara periodik
kepada PPK;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam kontrak;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 144

f. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan


secara cermat, akurat dan penuh tanggung
jawab dengan menyediakan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau
dari lapangan, dan segala pekerjaan
permanen maupun sementara yang
diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian
dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam
kontrak;
g. memberikan keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan
yang dilakukan PPK;
h. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan
jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak; dan
i. mengambil langkah-langkah yang memadai
dalam rangka memberi perlindungan kepada
setiap orang yang berada di tempat kerja
maupun masyarakat dan lingkungan sekitar
yang berhubungan dengan pemindahan
bahan baku, penggunaan peralatan kerja
konstruksi dan proses produksi.
[Catatan: Hak dan Kewajiban kontraktor
disesuaikan dengan lingkup pekerjaan yang
harus dilaksanakan sesuai kontrak].

46. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan


Dokumen- menginformasi-kan dokumen kontrak atau dokumen
dokumen lainnya yang berhubungan dengan kontrak untuk
Kontrak dan kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis
Informasi dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan izin tertulis
dari PPK sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

47. Hak Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan


Kekayaan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan
Intelektual penggunaan atau atas pelanggaran Hak Kekayaan
Intelektual (HAKI) oleh penyedia.

48. Penanggunga 48.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,


n dan Risiko membebaskan, dan menanggung tanpa batas
PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau
tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum,
dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta
instansinya (kecuali kerugian yang mendasari
tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim
yang timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak
Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan
akhir:
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan
harta benda penyedia, Subpenyedia (jika
ada), dan Personil;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 145

b. cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;


c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan
cidera tubuh, sakit atau kematian pihak
ketiga;

48.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai


dengan tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau
kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan
Perlengkapan merupakan risiko penyedia,
kecuali kerugian atau kerusakan tersebut
diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.

48.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh


penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam Pasal ini.

48.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil


Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan
Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan
batas akhir Masa Pemeliharaan harus diganti
atau diperbaiki oleh penyedia atas
tanggungannya sendiri jika kehilangan atau
kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau
kelalaian penyedia.

49. Perlindungan 49.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas


Tenaga Kerja biaya sendiri untuk mengikutsertakan
Personilnya pada program Jaminan Sosial
Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan.

49.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan


memerintahkan Personilnya untuk mematuhi
peraturan keselamatan kerja. Pada waktu
pelaksanaan pekerjaan, penyedia beserta
Personilnya dianggap telah membaca dan
memahami peraturan keselamatan kerja
tersebut.

49.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk


menyediakan kepada setiap Personilnya
(termasuk Personil Subpenyedia, jika ada)
perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai
dan memadai.

49.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk


melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum
yang berlaku, penyedia akan melaporkan
kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang
timbul sehubungan dengan pelaksanaan
Kontrak ini dalam waktu 24 (dua puluh empat)
jam setelah kejadian.

50. Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-


Lingkungan langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 146

baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan


membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak
ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan
pelaksanaan Kontrak ini.

51. Asuransi 51.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak


SPMK sampai dengan tanggal selesainya
pemeliharaan untuk:
a. semua barang dan peralatan yang
mempunyai risiko tinggi terjadinya
kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta
pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas
segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan,
kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat
diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di
tempat kerjanya; dan
c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan.

51.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam


penawaran dan termasuk dalam nilai kontrak.

52. Tindakan 52.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan


Penyedia lebih dahulu persetujuan tertulis PPK sebelum
yang melakukan tindakan-tindakan berikut:
Mensyaratka a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dalam
n Persetujuan Lampiran A SSKK;
PPK atau b. menunjuk Personil Inti yang namanya tidak
Pengawas tercantum dalam Lampiran A SSKK;
Pekerjaan c. mengubah atau memutakhirkan program
mutu;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

52.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan


lebih dahulu persetujuan tertulis Pengawas
Pekerjaan sebelum melakukan tindakan-
tindakan berikut:
a. menggunakan spesifikasi dan gambar dalam
angka 15 SSUK;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis
asuransi;
c. mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

53. Laporan Hasil 53.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama


Pekerjaan pelaksanaan kontrak untuk menetapkan volume
pekerjaan atau kegiatan yang telah
dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.
Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam
laporan kemajuan hasil pekerjaan.

53.2 Untuk kepentingan pengendalian dan


pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan
dicatat dalam buku harian sebagai bahan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 147

laporan harian pekerjaan yang berisi rencana


dan realisasi pekerjaan harian.

53.3 Laporan harian berisi:


a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di
lokasi pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam
tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan
peristiwa alam lainnya yang berpengaruh
terhadap kelancaran pekerjaan; dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan
pelaksanaan.

53.4 Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila


diperlukan diperiksa oleh konsultan dan
disetujui oleh wakil PPK.

53.5 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman


laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan dalam periode satu minggu, serta
hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

53.6 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan


mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-
hal penting yang perlu ditonjolkan.

53.7 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek,


PPK membuat foto-foto dokumentasi dan video
pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan
sesuai kebutuhan.

54. Kepemilikan Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain,


Dokumen laporan, dan dokumen-dokumen lain serta piranti
lunak yang dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan
Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik PPK.
Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau
akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan
semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta
daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia dapat
menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan
piranti lunak tersebut. Pembatasan (jika ada)
mengenai penggunaan dokumen dan piranti lunak
tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.

55. Kerjasama 55.1 Penyedia yang mempunyai harga Kontrak di


Antara atas Rp. 25.000.000.000,00 (dua puluh lima
Penyedia dan miliar rupiah) sampai dengan Rp.
Sub Penyedia 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah)
wajib bekerja sama dengan penyedia Usaha
Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi Kecil, yaitu
dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 148

yang bukan pekerjaan utama.


55.1 Penyedia yang mempunyai harga Kontrak di
atas Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
rupiah) wajib bekerja sama dengan penyedia
Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi Kecil,
yaitu dengan mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan yang bukan pekerjaan utama kepada
sub penyedia jasa dari lokasi pekerjaan
setempat, kecuali tidak tersedia sub penyedia
jasa yang dimaksud.

55.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan


tersebut harus diatur dalam Kontrak dan
disetujui terlebih dahulu oleh PPK.

55.3 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian


pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.

55.4 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus


mengacu kepada Kontrak serta menganut
prinsip kesetaraan.

56. Usaha Mikro, 56.1 Apabila penyedia yang ditunjuk sebagai


Usaha Kecil pelaksana konstruksi adalah penyedia Usaha
dan Koperasi Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi Kecil, maka
Kecil pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri
oleh penyedia yang ditunjuk dan dilarang
diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak
lain.

56.2 Apabila penyedia yang ditunjuk sebagai


pelaksana konstruksi adalah penyedia bukan
Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil,
maka:
a. penyedia wajib bekerja sama dengan
penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
koperasi kecil, antara lain dengan
mensubkontrakkan sebagian pekerjaannya;
b. dalam melaksanakan kewajiban di atas
penyedia terpilih tetap bertanggungjawab
penuh atas keseluruhan pekerjaan tersebut;
c. bentuk kerjasama tersebut hanya untuk
sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan
utama; dan
d. membuat laporan periodik mengenai
pelaksanaan ketetapan di atas.

56.3 Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar,


maka penyedia dikenakan sanksi yang diatur
dalam SSKK.

57. Penyedia Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan


Lain menggunakan lokasi kerja bersama dengan penyedia
yang lain (jika ada) dan pihak lainnya yang
berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu,
PPK dapat memberikan jadwal kerja penyedia yang

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 149

lain di lokasi kerja.

58. Alih Dalam hal paket pekerjaan dengan nilai di atas Rp.
Pengalaman/ 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah)
Keahlian diwajibkan mengalokasikan alih pengalaman/keahlian
dengan merekrut tenaga magang dan/atau fresh
graduate.

59. Keselamatan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan dan


dan kesehatan semua pihak di lokasi kerja. Penyedia setiap
Kesehatan saat harus mengambil langkah-langkah yang patut
Kerja diambil untuk menjaga keselamatan dan kesehatan
para personilnya. Penyedia harus memastikan bahwa
staf kesehatan, fasilitas pertolongan pertama pada
kecelakaan, dan layanan ambulance dapat disediakan
setiap saat di lapangan bagi personil penyedia
termasuk subpenyedia maupun personil PPK dan telah
dibuat perencanaan yang sesuai dengan semua
persyaratan kesehatan dan kebersihan untuk
mencegah timbulnya wabah penyakit. Penyedia harus
menunjuk petugas keselamatan kerja yang
bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan dan
mencegah terjadinya kecelakaan. Petugas yang
bersangkutan harus memenuhi aturan dan
persyaratan K3. Petugas K3 dipersyaratkan
berdasarkan tingkat risiko pekerjaan: diperlukan Ahli
K3 untuk pekerjaan berisiko tinggi dan diperlukan
Petugas K3 untuk pekerjaan berisiko sedang
atau kecil sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.

60. Pembayaran Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi


Denda finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi
atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban
penyedia dalam Kontrak ini. PPK mengenakan Denda
dengan memotong angsuran pembayaran prestasi
pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak
mengurangi tanggung jawab kontraktual penyedia.

61. Jaminan 61.1 Penggunaan jaminan pelaksanaan, jaminan


uang muka, dan jaminan pemeliharaan sebagai
berikut:
a. paket pekerjaan sampai dengan Rp.
2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta
rupiah) dapat diterbitkan oleh Bank Umum,
Perusahaan Asuransi, Perusahaan
Penjaminan, konsorsium perusahaan asuransi
umum/ lembaga penjaminan/perusahaan
penjaminan yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship), bersifat
mudah dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional) dimana konsorsium tersebut
telah ditetapkan/mendapat rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan diserahkan
oleh Penyedia Jasa kepada PPK.
b. paket pekerjaan di atas Rp. 2.500.000.000,00
(dua miliar lima ratus juta rupiah) diterbitkan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 150

oleh Bank Umum, konsorsium perusahaan


asuransi umum/ lembaga
penjaminan/perusahaan penjaminan yang
mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship), bersifat mudah dicairkan dan
tidak bersyarat (unconditional) dimana
konsorsium tersebut telah
ditetapkan/mendapat rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan diserahkan
oleh Penyedia Jasa kepada PPK.

61.2 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK


selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja
setelah diterbitkannya Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) sebelum dilakukan
penandatanganan kontrak dengan besaran/nilai:
a. 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak; atau
b. 5% (lima perseratus) dari nilai total Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) bagi penawaran yang
lebih kecil dari 80% (delapan puluh
perseratus) HPS.

61.3 Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan paling


kurang sejak tanggal penandatanganan kontrak
sampai dengan serah terima pertama pekerjaan
(Provisional Hand Over/PHO).

61.4 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah


pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus
perseratus) dan diganti dengan Jaminan
Pemeliharaan atau menahan uang retensi
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak;

61.5 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam


rangka pengambilan uang muka sekurang-
kurangnya sama dengan besarnya uang muka;

61.6 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara


proporsional sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan;

61.7 Masa berlaku Jaminan Uang Muka paling kurang


sejak tanggal persetujuan pemberian uang
muka sampai dengan tanggal penyerahan
pertama pekerjaan (PHO).

61.8 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK


setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%
(seratus perseratus).

61.9 Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan


paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah masa pemeliharaan selesai dan
pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan
ketentuan kontrak;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 151

61.10 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling


kurang sejak tanggal serah terima pertama
pekerjaan (PHO) sampai dengan tanggal
penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand
Over/FHO);

D. PERSONIL INTI DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA

62. Personil Inti 62.1 Personil inti dan/atau peralatan yang


dan/atau ditempatkan harus sesuai dengan yang
Peralatan tercantum dalam Dokumen Penawaran.

62.2 Penggantian personil inti dan/atau peralatan


tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan
tertulis PPK.

62.3 Penggantian personil inti dilakukan oleh


penyedia dengan mengajukan permohonan
terlebih dahulu kepada PPK dengan
melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja
personil inti yang diusulkan beserta alasan
penggantian.

62.4 PPK dapat menilai dan menyetujui penempatan/


penggantian personil inti dan/atau peralatan
menurut kualifikasi yang dibutuhkan.

62.5 Jika PPK menilai bahwa personil inti:


a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan
pekerjaan dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya.
maka penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dan menjamin personil
inti tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam
waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diminta oleh
PPK.

62.6 Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan


perlu dilakukan, maka penyedia berkewajiban
untuk menyediakan pengganti dengan
kualifikasi yang setara atau lebih baik dari
personil inti dan/atau peralatan yang digantikan
tanpa biaya tambahan apapun.

62.7 Personil inti berkewajiban untuk menjaga


kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan oleh
PPK, Personil inti dapat sewaktu-waktu
disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan
pekerjaan di bawah sumpah.

E. KEWAJIBAN PPK

63. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan


prasarana atau kemudahan lainnya (jika ada) yang

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 152

tercantum dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanan


pekerjaan ini.

64. Peristiwa 64.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada


Kompensasi penyedia yaitu:
a. PPK mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar,
spesifikasi dan/ atau instruksi sesuai jadwal
yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai
jadwal dalam kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia
untuk melakukan pengujian tambahan yang
setelah dilaksanakan pengujian ternyata
tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan
pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi
tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya
dan disebabkan oleh PPK;
h. ketentuan lain dalam SSKK.

64.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan


pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan
penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban
untuk membayar ganti rugi dan/atau
memberikan perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan.

64.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika


berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh penyedia
kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata
akibat Peristiwa Kompensasi.

64.4 Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan


hanya dapat diberikan jika berdasarkan data
penunjang dan perhitungan kompensasi yang
diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat
Peristiwa Kompensasi.

64.5 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau


perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan
jika penyedia gagal atau lalai untuk
memberikan peringatan dini dalam
mengantisipasi atau mengatasi dampak
Peristiwa Kompensasi.

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 153

65. Harga 65.1 PPK membayar kepada penyedia atas


Kontrak pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak sebesar
harga kontrak.

65.2 Harga kontrak telah memperhitungkan


keuntungan, beban pajak dan biaya overhead
termasuk penyelenggaraan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan semua pajak, bea,
retribusi, dan pungutan lain serta biaya asuransi
yang harus dibayar oleh penyedia untuk
pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi.

65.3 Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian


yang tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga.

66. Pembayaran 66.1 Uang muka


a. uang muka dibayar untuk membiayai
mobilisasi peralatan, personil, pembayaran
uang tanda jadi kepada pemasok
bahan/material dan persiapan teknis lain;
b. untuk usaha kecil, uang muka dapat diberikan
paling tinggi 30% (tiga puluh perseratus) dari
nilai Kontrak Pengadaan Barang/Jasa;
c. untuk usaha non kecil, uang muka dapat
diberikan paling tinggi 20% (dua puluh
perseratus) dari nilai Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa;
d. untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka dapat
diberikan:
1) 20% (dua puluh perseratus) dari Kontrak
tahun pertama; atau
2) 15% (lima belas perseratus) dari nilai
Kontrak.
e. Besaran uang muka ditentukan dalam SSKK
dan dibayar setelah penyedia menyerahkan
Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang
diterima;
f. penyedia harus mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis
kepada PPK disertai dengan rencana
penggunaan uang muka untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai Kontrak;
g. PPK harus mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran untuk permohonan tersebut
pada huruf c, paling lambat 7 (tujuh) hari
kerja setelah Jaminan Uang Muka diterima;
h. Jaminan Uang Muka dapat diterbitkan oleh
Bank Umum, Perusahaan Asuransi,
Perusahaan Penjaminan, konsorsium
perusahaan asuransi umum/lembaga
penjaminan/perusahaan penjaminan yang
mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship), bersifat mudah dicairkan dan
tidak bersyarat (unconditional) dimana

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 154

konsorsium tersebut telah


ditetapkan/mendapat rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk paket
pekerjaan sampai dengan Rp.
2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta
rupiah);
i. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh Bank
Umum, konsorsium perusahaan asuransi
umum/lembaga penjaminan/perusahaan
penjaminan yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship), bersifat
mudah dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional) dimana konsorsium tersebut
telah ditetapkan/mendapat rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk paket
pekerjaan di atas Rp. 2.500.000.000,00 (dua
miliar lima ratus juta rupiah);
j. pengembalian uang muka harus
diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap pembayaran
prestasi pekerjaan dan paling lambat harus
lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi
100% (seratus perseratus).

66.2 Prestasi pekerjaan


Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang
disepakati dilakukan oleh PPK, dengan
ketentuan:
a. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai
laporan kemajuan hasil pekerjaan;
b. Pembayaran dilakukan dengan sistem
bulanan, sistem termin atau pembayaran
secara sekaligus, sesuai ketentuan dalam
SSKK;
c. Pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang
telah terpasang
d. Pembayaran harus memperhitungkan:
1) angsuran uang muka;
2) peralatan dan/atau bahan yang menjadi
bagian permanen dari hasil pekerjaan
yang akan diserahterimakan
(material on site) yang sudah dibayar
sebelumnya;
3) denda (apabila ada);
4) pajak; dan/atau
5) uang retensi.
e. Untuk kontrak yang mempunyai sub kontrak,
permintaan pembayaran harus dilengkapi
bukti pembayaran kepada seluruh sub
penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan.
Pembayaran kepada sub penyedia dilakukan
sesuai prestasi pekerjaan yang selesai
dilaksanakan oleh sub penyedia tanpa harus
menunggu pembayaran terlebih dahulu dari
PPK
f. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 155

pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus)


dan Berita Acara penyerahan pertama
pekerjaan diterbitkan;
g. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja
setelah pengajuan permintaan pembayaran
dari penyedia harus sudah mengajukan Surat
Permintaan Pembayaran kepada Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM);
h. apabila terdapat ketidaksesuaian dalam
perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. PPK
dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi
sementara dengan mengesampingkan hal-hal
yang sedang menjadi perselisihan.

66.3 Peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian


permanen dari hasil pekerjaan yang akan
diserahterimakan Sesuai dengan ketentuan
yang tercantum di dalam SSKK, peralatan
dan/atau bahan yang menjadi bagian dari hasil
pekerjaan memenuhi ketentuan :
a. Peralatan dan/atau bahan yang merupakan
bagian dari pekerjaan utama namun belum
dilakukan uji fungsi (commisioning) harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Berada di lokasi pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam Kontrak dan
perubahannya;
2) Memiliki sertifikat uji mutu dari
pabrikan/produsen;
3) Bersertifikat garansi dari produsen/agen
resmi yang ditunjuk oleh produsen;
4) Disetujui oleh PPK sesuai dengan capaian
fisik yang diterima;
5) Dilarang dipindahkan dari area lokasi
pekerjaan dan/atau dipindahtangankan
oleh pihak manapun; dan
6) Keamanan penyimpanan dan risiko
kerusakan sebelum diserahterimakan
secara satu kesatuan fungsi merupakan
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
b. Sertifikat uji mutu dan sertifikat garansi tidak
diperlukan dalam hal peralatan dan/atau
bahan dibuat/dirakit oleh Penyedia
Barang/Jasa;
c. Besaran yang akan dibayarkan dari material
on site (berkisar antara 50% sampai dengan
70%). Besaran nilai pembayaran
dicantumkan di dalam SSKK;

66.4 Denda dan ganti rugi


a. denda merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada penyedia;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 156

dikenakan kepada PPK karena terjadinya


cidera janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada
penyedia atas keterlambatan penyelesaian
pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan
adalah:
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga
bagian kontrak yang belum dikerjakan
(sebelum PPN), apabila bagian pekerjaan
yang sudah dilaksanakan dapat
berfungsi; atau
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga
kontrak (sebelum PPN), apabila bagian
pekerjaan yang sudah dilaksanakan
belum berfungsi.
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK;
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK
atas keterlambatan pembayaran adalah
sebesar bunga dari nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku
bunga yang berlaku pada saat itu menurut
ketetapan Bank Indonesia, atau dapat
diberikan kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran prestasi
pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta
dituangkan dalam adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi
dilakukan oleh PPK, apabila penyedia telah
mengajukan tagihan disertai perhitungan dan
data-data.

67. Hari Kerja 67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan
datanya disimpan oleh penyedia. Daftar
pembayaran ditanda tangani oleh masing-
masing pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.

67.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja


kepada tenaga kerjanya setelah formulir upah
ditandatangani.

67.3 Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus


dilampirkan.

68. Perhitungan 68.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan


Akhir terakhir dilakukan berdasarkan setelah
pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus)
dan berita acara penyerahan awal telah
ditandatangani oleh kedua belah Pihak
berdasarkan Berita Acara Pekerjaan Selesai dari
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP).

68.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan,


penyedia berkewajiban untuk menyerahkan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 157

kepada Pengawas Pekerjaan rincian perhitungan


nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK
berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh
Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk
menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan
angsuran terakhir selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari kerja terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh
Pengawas Pekerjaan.

69. Penangguhan 69.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap


angsuran prestasi pekerjaan penyedia jika
penyedia gagal atau lalai memenuhi kewajiban
kontraktualnya, termasuk penyerahan setiap
Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.

69.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada


penyedia tentang penangguhan hak
pembayaran, disertai alasan-alasan yang jelas
mengenai penangguhan tersebut. Penyedia
diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam
jangka waktu tertentu.

69.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus


disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau
kelalaian penyedia.

69.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan


pembayaran akibat keterlambatan penyerahan
pekerjaan dapat dilakukan bersamaan dengan
pengenaan denda kepada penyedia.

G. PENGAWASAN MUTU

70. Pengawasan PPK berwenang melakukan pengawasan dan


dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
Pemeriksaan dilaksanakan oleh penyedia. Apabila diperlukan, PPK
dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penyedia.

71. Penilaian 71.1 PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat


Pekerjaan melakukan penilaian atas hasil pekerjaan yang
Sementara dilakukan oleh penyedia.
oleh PPK
71.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan
terhadap mutu dan kemajuan fisik pekerjaan.

72. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap
Hasil Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara
tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK
atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 158

Cacat Mutu, serta menguji Hasil Pekerjaan yang


dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan
mengandung Cacat Mutu. Penyedia bertanggung
jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak
dan Masa Pemeliharaan.

73. Pengujian Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan


penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang
tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar,
dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu
maka penyedia berkewajiban untuk menanggung
biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya
Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai
Peristiwa Kompensasi.

74. Perbaikan 74.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan


Cacat Mutu menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu
kepada penyedia segera setelah ditemukan
Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung
jawab atas cacat mutu selama Masa
Pelaksanaan dan Masa Pemeliharaan.

74.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut,


penyedia berkewajiban untuk memperbaiki
Cacat Mutu dalam jangka waktu yang
ditetapkan dalam pemberitahuan.

74.3 Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu


dalam jangka waktu yang ditentukan, maka PPK
berdasarkan pertimbangan Pengawas
Pekerjaan, berhak untuk secara langsung atau
melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK
melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera
setelah menerima permintaan penggantian
biaya/klaim dari PPK secara tertulis
berkewajiban untuk mengganti biaya perbaikan
tersebut. PPK dapat memperoleh penggantian
biaya dengan memotong pembayaran atas
tagihan penyedia yang jatuh tempo (jika ada)
atau uang retensi atau pencairan Surat Jaminan
Pemeliharaan atau jika tidak ada maka biaya
penggantian akan diperhitungkan sebagai utang
penyedia kepada PPK yang telah jatuh tempo.

74.4 PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan


untuk setiap keterlambatan perbaikan Cacat
Mutu, dan mengenakan sanksi daftar hitam
kepada penyedia jika tidak melaksanakan
perbaikan Cacat Mutu. Besaran denda
keterlambatan akibat cacat mutu ini ditentukan
dalam SSKK.

75. Kegagalan 75.1 Apabila terjadi kegagalan konstruksi pada


Konstruksi pelaksanaan pekerjaan, maka PPK dan/atau
dan penyedia bertanggung jawab atas kegagalan
Kegagalan konstruksi sesuai dengan kesalahan masing-

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 159

Bangunan masing.

75.2 Apabila terjadi kegagalan bangunan, maka PPK


dan/atau penyedia terhitung sejak tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan
akhir bertanggung jawab atas kegagalan
bangunan sesuai dengan kesalahan masing-
masing selama umur konstruksi yang tercantum
dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh)
tahun, dan dalam SSKK pada umur konstruksi
agar dicantumkan lama pertanggungan
terhadap kegagalan bangunan yang ditetapkan,
apabila rencana umur konstruksi kurang dari 10
(sepuluh) tahun.

75.3 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,


membebaskan, dan menanggung tanpa batas
PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau
tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum,
dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta
instansinya (kecuali kerugian yang mendasari
tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim
kehilangan atau kerusakan harta benda, dan
cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga
yang timbul dari kegagalan konstruksi dan/atau
kegagalan bangunan.

75.4 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh


penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan penyedia dalam Pasal ini.

75.5 PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk


menyimpan dan memelihara semua dokumen
yang digunakan dan terkait dengan
pelaksanaan ini selama umur konstruksi yang
tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10
(sepuluh) tahun.

H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

76. Penyelesaian 76.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya


Perselisihan sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai
semua perselisihan yang timbul dari atau
berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan ini.

76.2 Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara


para pihak dalam Kontrak dapat dilakukan
melalui musyawarah, arbitrase, mediasi,
konsiliasi atau pengadilan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penyelesaian perselisihan atau sengketa yang

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 160

dipilih ditetapkan dalam SSKK.

77. Itikad Baik 77.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang
terdapat dalam kontrak.

77.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan


perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak. Apabila
selama kontrak, salah satu pihak merasa
dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 161

BAB X.
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondens Alamat Para Pihak sebagai berikut:


i
Satuan Kerja PPK:
Nama : PPK Satuan Kegiatan Danau, Situ dan
Alamat : Embung I
Website : Jl. Airlangga No. 110 Mataram
e-mail : www.pu.go.id
Faksimil : -
i -

Penyedi :
a: : _________________________
Nama : _________________________
Alamat : _________________________
e-mail _________________________
Faksimil
i

C. Wakil Sah Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:


Para Pihak
Untuk PPK : _______________

Untuk Penyedia : _______________

D. Jenis Kontrak Kontrak Harga Satuan

E. Tanggal Kontrak mulai berlaku sejak : _____________ s/d.


Berlaku _____________, [termasuk masa pemeliharaan]
Kontrak

F. Masa Masa pelaksanaan selama : 240 (dua ratus empat


Pelaksanaan puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal mulai
kerja yang tercantum dalam SPMK.

G. Masa Masa Pemeliharaan berlaku selama 180 (seratus


Pemeliharaan delapan puluh) hari kalender pertama (PHO)
pekerjaan; atau

H. Perbaikan Denda keterlambatan akibat cacat mutu untuk setiap


Cacat Mutu hari keterlambatan adalah sebesar 1/1000 (satu
perseribu) dari biaya perbaikan cacat mutu. Jangka
waktu perbaikan cacat mutu sesuai dengan perkiraan
waktu yang diperlukan untuk perbaikan dan ditetapkan
oleh PPK.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 162

I. Umur a. Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki umur konstruksi:


Konstruksi 10 (sepuluh) tahun, sejak tanggal penandatanganan
Berita Acara penyerahan akhir.

b. Pertanggungan terhadap kegagalan bangunan


ditetapkan selama: 10 (sepuluh) tahun, sejak
tanggal penyerahan akhir.

J. Pedoman Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian


Pengoperasia dan perawatan/pemeliharaan harus diserahkan
n dan selambat-lambatnya:30 (tiga puluh) hari kalender/1
Perawatan/ bulan, setelah tanggal penandatanganan Berita Acara
Pemeliharaan Penyerahan Awal.

K. Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan


Tagihan SPP oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran
adalah: 7 (tujuh) hari kalender, terhitung sejak tagihan
dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak
diperselisihkan diterima oleh PPK.

L. Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada: Kas Negara


Jaminan

M. Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan


Penyedia persetujuan PPK adalah: sesuai ketentuan yang diatur
yang dalam SSUK.
Mensyaratka
n Persetujuan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan
PPK atau persetujuan Pengawas Pekerjaan adalah: sesuai
Pengawas ketentuan yang diatur dalam SSUK.
Pekerjaan

N. Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan


Dokumen dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai
berikut: yaitu Dokumen Kontrak dan Berita Acara Hasil
Penyelesaian Pekerjaan untuk digunakan
referensi/pengalaman pada pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya.

O. Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa : Lokasi


Pekerjaan.

P. Peristiwa Termasuk peristiwa kompensasi yang dapat diberikan


Kompensasi ganti rugi adalah: sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam SSUK.

Q. Sumber Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 163

Pembiayaan dari: APBN 2018.

R. Pembayaran Uang muka diberikan sebesar: 20 % (dua puluh


Uang Muka porsen), dari Nilai Kontrak.

S. Keselamatan Personil K3 yang dipersyaratkan: Pelaksana K3.


dan
Kesehatan
Kerja
T. Pembayaran Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan
Prestasi cara: Termin.
Pekerjaan
Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk
mengajukan tagihan pembayaran prestasi pekerjaan:
Progres/laporan fisik yang terpasang.

U. Pembayaran Penentuan dan besaran pembayaran untuk item


Peralatan peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian
dan/atau permanen dari pekerjaan utama (material on site),
Bahan ditetapkan sebagai berikut: Tidak ada pembayaran
material on site dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

V. Serah Terima Dalam kontrak ini tidak diberlakukan serah terima


sebagian pekerjaan sebagian atau secara parsial.
pekerjaan

W. Denda 1. Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan


untuk setiap hari keterlambatan adalah: 1/1000
(satu perseribu) dari sisa harga bagian kontrak
yang belum dikerjakan (sebelum PPN), apabila
bagian pekerjaan yang sudah dilaksanakan dapat
berfungsi; atau

2. Sanksi finansial terhadap realisasi pelaksanaan


yang tidak sesuai dengan nilai TKDN Penawaran
dikenakan berdasarkan perbedaan antara nilai
TKDN Penawaran dengan nilai TKDN realisasi
pelaksanaan dikalikan dengan Harga Penawaran,
dengan perbedaan nilai TKDN maksimal sebesar
15% (lima belas persen).

X. Usaha Mikro, Sanksi kepada penyedia apabila melanggar ketentuan


Usaha Kecil mengenai subkontrak :
dan Koperasi
Kecil a. Apabila sebagai pelaksana konstruksi, Penyedia
Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil
mensubkontrakkan pekerjaan, maka akan
dikenakan denda: senilai pekerjaan yang
dikontrakkkan kepada pihak lain atau seusia
ketentuan peraturan yang berlaku, misalnya

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 164

didenda senilai pekerjaan yang akan


disubkontrakkan yang dicantumkan dalam dokumen
penawaran.

b. Apabila sebagai pelaksana konstruksi, Penyedia


bukan Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil
yang tidak mensubkontrakkan pekerjaan, maka
akan dikenakan denda: senilai pekerjaan yang
dikontrakkkan kepada pihak lain atau seusia
ketentuan peraturan yang berlaku, misalnya
didenda senilai pekerjaan yang akan
disubkontrakkan yang dicantumkan dalam dokumen
penawaran.

Y. Penyelesaian Dalam hal terjadi perselisihan/sengketa diantara para


Perselisihan pihak, para pihak terlebih dahulu menyelesaikan
perselisihan tersebut melalui musyawarah untuk
mufakat.

Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,


maka para pihak sepakat menyelesaikan
perselisihan/sengketa melalui: BANI (Badan Arbitrase
Nasional Indonesia).

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 165

Lampiran A – Syarat-Syarat Khusus Kontrak


Daftar Harga Satuan Timpang, Subpenyedia, Personil Inti, dan
Peralatan

- Daftar jenis/item pekerjaan yang masuk kategori harga satuan timpang


[dicantumkan apabila ada]

- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada)


berikut uraian personilnya seperti uraian detil tanggung jawab kerja,
minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]

- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung


jawab kerja, minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]

- Peralatan yang digunakan: [cantumkan jenis peralatan khusus yang


disyaratkan untuk pelaksanaan pekerjaan]

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 166

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 167

BAB XI.
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

I. SPESIFIKASI UMUM

1. DISKRIPSI PEKERJAAN
1.1 Lokasi Proyek
Lokasi rencana site Embung Lilin terletak pada koordinat 116° 6'5.57" BT dan 08°45'19.15"
LS. Tapak rencana Pembangunan Embung Lilin berada di Dusun Lilin Desa Giri Tembesi.
Jarak lokasi tapak dengan pemukiman penduduk terdekat sejauh ± 1 km ditempuh dengan
jalan macadam menggunakan kendaraan roda empat melewati areal pemukiman, lahan
pertanian,lahan perkebunan kelapa dan jati. Sedangkan jarak lokasi tapak dengan Ibu kota
Kabupten Lombok Barat ± 4 km ditempuh dalam waktu ± 15 menit melalui jalan beraspal.

Peta Lokasi Embung Lilin di Kab. Lombok Barat

1.2 Lingkup Pekerjaan Dalam Kontrak


Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam kontrak meliputi pelaksanaan,
penyelesaian dan pemeliharaan pekerjaan-pekerjaan sipil berikut perbaikan terhadap
segala kerusakan yang ada semuanya, seperti ditunjukkan dan digambarkan di dalam
dokumen kontrak dan gambar kontrak.
Data teknis perencanaan Embung dan Jaringan Irigasi Lilin di Kabupaten Lombok
Barat adalah sebagai berikut :
a. Umum :
Nama Embung : Lilin
Lokasi : Desa Giri Tembesi, Kecamatan Gerung
Kabupaten Lombok Barat
Nama Sungai : Sungai Lilin
Panjang Sungai : 1,13 Km
Luas Tampungan : 0,088 Ha
Luas Daerah Pengaliran : 0,97 km2

b. Genangan :
Elevasi Muka Air Maksimum (HWL) : +52,00
Elevasi Muka Air Rendah (NWL) : +51,80 Luas Daerah Genangan (HWL) :
0,8871 Ha
Kapasitas Tampungan : 36.000 m3
Kapasitas Tampungan Efektif : 34.500 m3

c. Tubuh Embung :
Tipe : Timbunan Tanah
Elevasi Puncak : +53,30

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 168

Lebar Atas/Puncak : 6,00 m


Tinggi Embung : 14,00 m
Panjang Embung : 95,00 m

d. Pelimpah :
Tipe : Oghee
Lebar Mercu : 16,00 m
Elv. Tubuh Embung : +53,30
Debit Banjir Rencana (Q50th) : 34,048 m3/dt
Debit Banjir Rencana (Q100th) : 41,127 m3/dt
Konstruksi : Pasangan Batu Kali

e. Kolam Olak :
Tipe : USBR Type III
Panjang : 9,00 m
Konstruksi : Pasangan Batu Kali

f. Bangunan Pengambilan :
Tipe : Gate Valve
Dimensi Pipa Inlet : 0,40 m
Jenis Pipa : PVC
Panjang : 15,00 m
Elv Dasar : +45,00
Saluran irgasi : Saluran terbuka (pasangan batu)

g. Layanan :
Kebutuhan Air Baku : 1,5 lt/dt
Daerah Irigasi : 60,00 Ha

1.3 Periode Konstruksi


Total waktu yang diperlukan untuk membangun embung Lilin dan perlengkapannya
diperkirakan selama 240 hari kalender atau 8 bulan.
1. Pek. Persiapan (mobilisasi, pengukuran dll) : 20 hari kalender
2. Pek. Tubuh Embung (galian, timbunan, pasangan) : 80 hari kalender
3. Pek. Pelimpah (galian, pasangn dan beton) : 60 hari kalender
4. Pekerjaan Intake, finising dan lain-lain : 35 hari kalender
5. Pekerjaan Irigasi : 45 hari kalender
Dengan minimum peralatan sebagai berikutn : 2 unit Excavator (0,70-1,00 m 3), 1 unit
Buldozer, 1 Vibratory roller (6 ton), 5 unit Dump truck, Water Tank,1 set alat ukur, 2 unit
concret mixer, 1 unit vibrator,1 unit Stamper.

1.4 LINGKUP KONTRAK


Kontraktor harus, kecuali ditentukan lain di dalam Kontrak, menyediakan semua tenaga
kerja, material, peralatan untuk melaksanakan pekerjaan, pekerjaan sementara, dan
keperluan lain untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi. Kontraktor harus melakukan,
menyelesaikan dan menjaga pekerjaan-pekerjaan tersebut dengan ketat agar selalu
menurut dan sesuai Spesifikasi teknik, Gambar-gambar dan atau seperti yang diinstruksikan
oleh Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan pembangunan Embung Lilin terdiri dari beberapa pekerjaan utama seperti :
1) Pekerjaan persiapan
2) Pekerjaan Tubuh Embung
3) Pekerjaan Pelimpah
4) Pekerjaan Intake
5) Pekerjaan Irigasi

1.5 KONDISI LAPANGAN DAN JALAN MASUK


1 Iklim
Informasi umum berikut ini diharapkan dapat memberi gambaran tentang kondisi lapangan
sepanjang tahun tetapi tidak menutup kesempatan Kontraktor untuk melakukan konsultasi
tentang semua data yang ada.
Direksi Pekerjaan tidak bertanggung jawab tentang keakuratan informasi atau data yang
ada dan segala risiko akibat penafsiran data adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 169

Iklim di lokasi proyek dapat digolongkan menjadi 2 (dua) musim yaitu musim kemarau dan
musim hujan. Musim kemarau biasanya dimulai pada bulan Mei dan berakhir sekitar bulan
Oktober.
Tinggi curah hujan di lokasi termasuk rendah + 800 -1100 mm serta terletak pada dataran
perbukitan sehingga merupakan blok sistem daerah irigasi yang memiliki sumber air
sebagai tangkapan (catchment) relatif kecil, umumnya kurang dari 10 Km2..

2 Batas Muatan Jalan Raya


Kontraktor harus bertanggung jawab agar batas muatan jalan raya yang diberlakukan oleh
Pemerintah Pusat/Lokal tetap ditaati selama transportasi/pemindahan peralatan konstruksi
dan peralatan lain untuk mendukung pekerjaan-pekerjaan di lapangan. Sebelum
melakukan transportasi, Kontraktor harus terlebih dulu memperoleh ijin yang diperlukan
agar tidak melanggar peraturan yang ada dari pihak-pihak yang berwenang.
Kontraktor harus taat dan patuh pada semua undang-undang batas muatan dan semua
peraturan berkaitan dengan jalan transportasi umum. Kontraktor harus melakukan
perbaikan atau penggantian pada bangunan-bangunan dijalur lalu-lintas yang rusak akibat
aktifitas Kontraktor. Perbaikan dan penggantian tersebut harus memuaskan Direksi
Pekerjaan atau pejabat daerah yang berwenang.
Pembatasan pada jalan nasional untuk pengapalan adalah bervariasi tergantung dari
kondisi jalan dan jembatan. Dalam hal ini adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor
untuk memberitahukan peraturan batas muatan kepada agen pengapalan atau transportasi
alat berat/ barang yang dipakai jasanya oleh Kontraktor.

1.6 GAMBAR-GAMBAR KONTRAK


Gambar-gambar rencana kelengkapan Dokumen Kontrak yang disiapkan oleh Direksi
tercantum dalam Dokumen Pelelangan dan menjadi satu bagian dalam Dokumen
Pelelangan. Selama pekerjaan lapangan berlangsung, dimungkinkan adanya tambahan dan
perubahan gambar kontrak, sebagai pelengkap, pengganti atau gambar detail baru yang
akan diterbitkan oleh Direksi atau perubahan melalui revisi gambar kerja (shop drawing),
sebagai gambar pelengkap, lebih lanjut gambar-gambar tersebut akan menjadi satu bagian
dari kontrak.
Kontraktor harus mengacu pada dimensi-dimensi yang tercantum dalam Gambar-gambar.
Jika dimensi yang diperlukan tidak tampak dalam gambar-gambar yang dimaksud,
Kontraktor harus memperolehnya dari Direksi sebelum memulai suatu pekerjaan. Dalam
setiap kasus, gambar detail harus ditempatkan paling utama diatas gambar-gambar
umum/skala kecil.
Kontraktor harus memeriksa secara teliti gambar-gambar dan gambar-gambar yang dibuat
berikutnya yang terbit/muncul dari waktu ke waktu yang ditujukan kepada Kontraktor. Jika
terjadi pengertian ganda, perbedaan pengertian atau kesalahan dalam gambar, harus
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Direksi sebelum Kontraktor memulai pekerjaan yang
terkait dengan gambar tersebut. Keputusan Direksi dalam rangka mengoreksi pengertian
ganda, perbedaan pengertian atau kesalahan, adalah final.

1.7 PENGELOLAAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


1.1. Rencana Pelaksanaan Pembangunan dan Jadual Pelaksanaan
Didalam waktu empat belas (14) hari setelah penunjukan pemenang, Kontraktor harus
mengajukan Rencana Mutu Kontrak yang berisikan Rencana Kerja (Work Plan) dan
Jaminan Mutu (Quality Assurance) dan mengadakan rapat Pre Award dan rapat khusus
bila perlu yaitu menjelaskan metode dan jadual umum pelaksanaan dan jadual lainnya
untuk keseluruhan pekerjaan termasuk pekerjaan sementara yang harus dilaksanakan
didalam kontrak kepada Direksi Pekerjaan dan untuk mendapat persetujuan, sebelum
penandatanganan kontrak tersebut. Jadual Umum Pelaksanaan harus disesuaikan
dengan tanggal di kalender, didukung data evaluasi untuk setiap kegiatan, waktu yang
dibutuhkan, tanggal mulai paling awal, tanggal penyelesaian paling lambat, waktu
cadangan dan sebagainya, disiapkan dalam bentuk barchart.
Jadual yang diajukan tersebut diatas dapat dimodifikasi atau dirubah bila diperlukan dan
persetujuan oleh Direksi akan dikeluarkan didalam waktu yang tidak terlalu lama. Jadual
Umum Pelaksanaan yang direvisi ini disetujui dan ditandatangani oleh pihak Kontraktor
dan Direksi dan kemudian dianggap sah sebagai jadual pelaksanaan konstruksi.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 170

Jadual pelaksanaan konstruksi yang sah harus diperbaharui oleh Kontraktor setiap
interval 2 (dua) bulan apabila diminta oleh Direksi, setiap pembaharuan jadual yang
disetujui dan diketahui oleh Kontraktor dan Direksi menjadi jadual pelaksanaan
pembangunan yang sah.
Apabila rata-rata kemajuan dari pekerjaan yang berlangsung jauh dari apa yang telah
disetujui dan perkiraan Direksi atau Kontraktor tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
bagian pekerjaan sesuai dengan jadual, Direksi akan memerintahkan Kontraktor untuk
menambah kemampuan kerja atau penambahan rencana pembangunan untuk
mempercepat tingkat kemajuan di bagian ini. Tidak akan ada tuntutan untuk
pembayaran extra kepada Direksi jika kelambatan ini diakibatkan oleh resiko yang
disebut dalam syarat-syarat kontrak.

1.2. Tenaga Kerja dan Peralatan


Kontraktor diwajibkan menyediakan tenaga kerja yang bertanggung jawab dan terampil
dalam bidang-bidang keahlian yang dibutuhkan oleh pekerjaan serta dalam jumlah yang
memadai untuk menyelesaikan volume pekerjaan sesuai dengan jadualnya. Daftar dari
tenaga kerja ini beserta kualifikasinya, terutama tenaga kerja inti, harus diserahkan
kepada Direksi sebelum memulai pekerjaan. Setiap penambahan, pengurangan, dan
penggantian tenaga kerja inti harus dilaporkan kepada Direksi. Dalam melaksanakan
pekerjaan, untuk bidang yang memungkinkan, Kontraktor diwajibkan untuk
mengikutsertakan dan memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam pelaksanaan pekerjaan
ini.
Kontraktor harus menyediakan alat-alat kerja/bantu dalam kondisi yang baik dalam
jumlah yang secukupnya sesuai dengan kebutuhan agar dapat menyelesaikan pekerjaan
pada waktunya. Alat-alat ini harus dibuat daftarnya dan diserahkan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan sebelum memulai seluruh pekerjaan.
Bila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi hambatan dan hambatan ini menurut Direksi
dikarenakan oleh kurangnya jumlah tenaga kerja atau peralatan atau kurang memenuhi
syaratnya beberapa pekerja dan peralatan, maka Direksi berhak memerintahkan
Kontraktor untuk menambah atau mengganti tenaga kerja dan peralatan tersebut.

1.3. Tindakan Pengamanan Bagi Keselamatan


Kontraktor harus menyelenggarakan, membangun/memasang tanda-tanda bahaya dan
isyarat-isyarat yang sesuai dan cukup serta harus mengambil tindakan pencegahan yang
perlu untuk perlindungan pekerjaan dan keselamatan umum. Jalan-jalan yang tertutup
bagi lalulintas harus dilindungi dengan perintang yang cukup, perintang tersebut harus
diberi penerangan atau lampu dan harus dinyalakan mulai sejak matahari terbenam
hingga matahari terbit.

1.4. Sarana Umum


Bila jalan-jalan dan sarana umum lainya (air, listrik, telepon, dan lain-lain ) yang ada
memotong atau berhubungan dengan tempat pekerjaan, Kontraktor harus mendapatkan
persetujuan secara tertulis dari yang berwewenang, terhadap usulan pekerjaan
sementara atau pekerjaan tetap yang akan mempengaruhi pekerjaan pelayanan umum
tersebut.
Bangunan kepentingan umum di atas mungkin tidak terlihat di dalam Gambar, tetapi
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk keamanan dan kelangsungan fungsi dari
jalan dan sarana umum tersebut selama pelaksanaan pekerjaan.

1.5. Pembuatan Papan Nama Proyek


Kontraktor diwajibkan membuat 2 (dua) buah papan nama Proyek berukuran 80 x 120
cm yang isi tulisan dan penempatannya ditentukan bersama-sama dengan
Direksi/Pengawas Lapangan. Biaya untuk ini harus sudah termasuk dalam biaya Umum
(Overhead).

1.6. Menghubungi Pengamat Pengairan, Kecamatan dan Desa (Aparat Wilayah)


Kontraktor sebelum memulai pekerjaan, bersama Direksi harus menghubungi lebih
dahulu para Aparat Wilayah seperti Kecamatan, Kepala Desa, Ketua P3A dan lainnya
yang berwenang dari wilayah kerjanya untuk memberitahukan kehadiran dan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 171

menjelaskan semua rencana kerjanya sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan


embung, jaringan irigasi utama dan jaringan tersier di daerah tersebut, antara lain untuk
mendapatkan kesepakatan sehingga pelaksanaan pembangunan embung dan jaringan
irigasi dapat berjalan dengan baik.

1.7. Laporan Dan Rapat-Rapat


1. Laporan Bulanan
Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan kepada Direksi Laporan Bulanan
dengan 2 versi, versi lengkap yaitu dengan isi dilampiri dengan laporan dua mingguan
dan laporan harian dan untuk versi ringkas (eksekutif), yaitu hanya berisi laporan
bulanan saja dan foto pelaksanaan yang lebih banyak, disusun dalam Bahasa Indonesia
dalam bentuk yang akan ditetapkan kemudian, masing-masing dibuat empat (4) copy
dengan distribusi sebagai berikut :
a. Kepala BWS NT.I (versi eksekutif)
b. Satker Pembangunan Bendungan BWS NT.1 (versi eksekutif & lengkap)
c. PPK DSE I (versi eksekutif & lengkap)
d. Kontraktor (versi eksekutif & lengkap)
Laporan Bulanan tersebut berisikan data dan kegiatan ringkas selama sebulan dan
dilengkapi dengan foto-foto yang mewakili, antara lain berisikan sebagai berikut :
a. Kemajuan fisik pekerjaan bulan lalu sampai sekarang dan estimasi kemajuan-
kemajuan untuk bulan berikutnya.
b. Tingkatan kemajuan berdasarkan jadual pelaksanaannya.
c. Estimasi jumlah pembayaran dari Direksi kepada Kontraktor untuk perbulan yang
berjalan.
d. Tabel pekerja menunjukkan tenaga pengawas/pelaksana dan jumlah beberapa rata-
rata pekerja yang dipekerjakan oleh Kontraktor bulan lalu.
e. Jumlah jenis barang-barang dan material yang di-supplay dan yang digunakan oleh
Kontraktor bulan lalu
f. Hal-hal lain yang mungkin diperlukan dalam kontrak atau khususnya oleh
Direksi.
Laporan tersebut harus diserahkan kepada Direksi minimal 1 (satu) hari sebelum rapat
bulanan dan untuk pengadaannya adalah dari Biaya Umum (Over Head).

2. Laporan Mingguan
Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan kepada Direksi Laporan Mingguan.
Laporan mingguan dibuat dalam bahasa Indonesia dalam bentuk yang akan ditetapkan
oleh Direksi, dibuat rangkap 3 (tiga) atau ditentukan lain oleh Direksi yang berisi antara
lain :
a. Kemajuan fisik pekerjaan bulan yang lalu.
b. Rencana kerja seminggu berikutnya.
c. Hambatan-hambatan yang terjadi selama seminggu yang lalu.
d. Lain-lain.
Laporan mingguan diserahkan kepada Direksi minimal 1 (satu) hari sebelum rapat
Mingguan dilaksanakan dan untuk pengadaannya adalah dari Biaya Umum (Over head).

3. Laporan Harian
Kontraktor harus menyiapkan laporan harian atau laporan berkala untuk setiap bagian
pekerjaan sesuai dengan permintaan Direksi dan dalam bentuk yang disetujui oleh
Direksi.
Laporan harus berisi, data-data berikut : cuaca, tenaga dan pekerjaan yang
dipekerjakan dalam pekerjaan tersebut, material dilokasi, pekerjaan yang sedang
dilaksanakan, pekerjaan yang sedang disiapkan, kecelakaan dan informasi lain yang
berkaitan dengan kemajuan pekerjaan dan untuk pengadaannya adalah dari Biaya
Umum (Over Head).

4. Foto-foto
Kontraktor harus membuat dan menyerahkan kepada Direksi foto berwarna yang
menunjukkan kemajuan pekerjaan setiap 2 (dua) minggu. Setiap pengambilan foto
harus dilengkapi lembar informasi ukuran folio ditulis dengan huruf cetak berisikan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 172

keterangan nomor bangunan, Setiap set foto setelah disetujui oleh Direksi akan disusun
dalam album yang disediakan oleh Kontraktor (dapat juga menggunakan Foto Digital).
Negatif foto (CD foto file) adalah milik Direksi dan tidak boleh dicetak dari negatif foto
ini untuk diberikan ke orang lain tanpa persetujuan Direksi dan untuk pengadaannya
adalah dari Biaya Umum (Overhead).

5. Rapat-rapat
Rapat-rapat rutin dan khusus akan diadakan antara Direksi dan Kontraktor untuk
koordinasi yang lebih baik dalam pelaksanaan pembangunan pekerjaan. Rapat-rapat
rutin harus terdiri dari rapat dua mingguan untuk mendiskusikan dan memecahkan
problem teknis yang dihadapi dalam kegiatan Kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan termasuk situasi rencana kerja, tenaga, kemajuan pada problem khusus yang
berkaitan dengan kegiatan proyek, seperti kasus tehnik yang sangat khusus atau kasus
sosial. Rapat khusus akan diadakan oleh Direksi, dan Kontraktor dan jika diperlukan
dengan instansi pemerintahan lain yang berkait.

6. Pekerjaan-pekerjaan Kontraktor Lain


Direksi akan mengatur pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan selain dari yang mencakup didalam dokumen kontrak atau yang bukan
pekerjaan utama, untuk dilaksanakan oleh Kontraktor lain. Kontraktor harus bekerja
sama dengan Kontraktor lain tersebut untuk menjamin penyelesaian dari pekerjaan
secara keseluruhan.

1.8 PEKERJAAN SEMENTARA


1.1. Jalan Masuk Sementara
Dalam kasus tidak ada jalan masuk ke lokasi pekerjaan atau jalan pintas yang bisa
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus membuat jalan masuk
sementara atau jalan pintas dalam lokasi. Kontraktor harus melengkapi perlengkapan
yang diperlukan untuk melintasi sungai, saluran air atau lainnya dan bila perlu harus
ditingkatkan atau diperkuat fasilitas yang ada yang dipergunakan untuk masuk ke lokasi
pekerjaan. Bila Kontraktor menggunakan jalan masyarakat yang telah ada, maka pada
saat pekerjaan selesai Kontraktor wajib memperbaiki jalan tersebut paling tidak seperti
kondisi semula, namun akan terpuji jika akan lebih baik dari kondisi semula. Semua
biaya pekerjaan yang menyangkut jalan masuk sementara tersebut harus sudah
termasuk dalam Biaya Umum (Overhead).

1.2. Kantor Lapangan untuk Direksi


Kontraktor harus menyediakan kantor lapangan untuk keperluan Direksi dan
keperluan kantraktor, dan melengkapi fasilitasnya, seperti 6 buah meja ½ biro, 12 buah
kursi plastic, 1 buah meja rapat, papan tulis 90 cm x 180 cm, 2 buah lemari arsip, air
bersih, listrik dll. Untuk digunakan selama waktu pelaksanaan. Apabila pekerjaan telah
dinyatakan selesai oleh Direksi, maka kantor sementara Kontraktor itu harus
dibongkar dan lahan harus dikembalikan seperti keadaan semula, sampai tidak ada
klaim dari pemilik tanah.
Semua biaya untuk perlengkapannya dan penyediaan perlengkapan kantor Direksi
seperti disebut diatas sudah harus termasuk pada Biaya Umum (Over Head).

1.3. Kantor Lapangan Kontraktor


Kontraktor harus, melengkapi dan memelihara fasilitas kantor untuk operasionalnya
sendiri di lapangan baik untuk staf dan pekerja Kontraktor sampai pelaksanaan
pekerjaan selesai. Lokasi kantor lapangan tersebut harus atas persetujuan Direksi.
Apabila pekerjaan telah dinyatakan selesai oleh Direksi, maka kantor sementara
Kontraktor itu harus dibongkar dan lahan harus dikembalikan seperti keadaan semula,
sampai tidak ada klaim dari pemilik tanah.
Semua biaya untuk pengadaan kantor lapangan Kontraktor beserta perlengkapannya
sudah harus termasuk pada biaya umum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

1.4. Tempat Tinggal dan Transportasi Staf dan Pekerja

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 173

Kontraktor harus mengadakan, melengkapi dan memelihara fasilitas tempat tinggal dan
alat transportasi yang layak untuk staf dan pekerjanya sampai selesainya pelaksanaan
pekerjaan.
Kontraktor wajib menjaga ketertiban di tempat tinggal atau barak pekerja dan wajib
lapor kepada kepala desa setempat tentang aktifitasnya, termasuk juga melaporkan
tentang tenaga kerja yang dilibatkan dalam pekerjaan di lokasi daerah tersebut. Semua
biaya akomodasi, transportasi dan fasilitas lainnya sudah termasuk dalam biaya umum
(Overhead).

1.9 BAHAN-BAHAN DAN PERALATAN


1.1. Umum
Kontraktor harus menyediakan peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan pekerjaan kecuali disebutkan lain dalam kontrak. Semua peralatan dan
material yang merupakan bagian dari pekerjaan harus memenuhi standard yang
disebutkan dalam Spesifikasi dan memenuhi persyaratan PUBB, PBI, PKKI dan Standard
lain yang cocok seperti JIS, ASTM, BSCP sebagaimana ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan.
Kontraktor harus menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mencukupi
pelaksanaan dan melengkapi pekerjaan. Jika dianggap perlu Direksi akan
menginstruksikan menambah pengadaan bahan dan peralatan. Pengadaan untuk
tambahan bahan ini menjadi beban biaya Kontraktor. Kontraktor harus menyediakan
bahan dan perlengkapan lengkap dan menjaga cadangan yang cukup untuk suku
cadang sehingga menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan tidak terganggu.

1.2. Peralatan untuk Pembuatan Bahan Konstruksi


Kontraktor harus menyediakan semua keperluan perlatan untuk memproduksi bahan
atau material konstruksi agar mutu pelaksanaan dan waktu penyelesaian pekerjaan
sesuai spesifikasi yang diterapkan. Direksi jika perlu, mengistruksikan kepada
Kontraktor untuk menambah peralatan untuk memproduksi material konstruksi atas
beban biaya Kontraktor.
Kontraktor harus menyediakan peralatan untuk memproduksi material konstruksi
tersebut lengkap dengan suku cadang untuk menjamin efesiensi dalam pelaksanaan
pekerjaan.

1.3. Bahan-Bahan Pengganti


Kontraktor harus berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan bahan yang
sesuai dengan spesifikasi, apabila material yang dimaksud tidak dapat diperoleh dengan
alasan diluar kekuasaannya, maka Kontraktor wajib mengusulkan material pengganti
dengan kualitas sama. Usul Penggantian material harus dilakukan secara tertulis
kepada Direksi untuk disetujui. Perubahan material tidak akan mengubah harga satuan
di dalam daftar kuantitas dan harga.

1.4. Spesifikasi Standar


Kecuali ditentukan lain, semua material dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan
syarat-syarat didalam Standar Nasional Indonesia (SNI, SII, SKSNI, dsb). Apabila tidak
tersedia, dapat dipakai JIS (Japanese Industrial Standard), ASTM (American Sociaty for
Testing and Materials) atau BSCP (British Standards Code of Practice). Standar-standar
yang dipergunakan tersebut harus yang berlaku 30 hari sebelum Surat Penawaran. Atas
persetujuan Direksi Standar Nasional lainnya dapat juga dipergunakan. Kontraktor
harus mempunyai dan menyediakan dilapangan sekurangnya satu salinan SNI, JIS &
ASTM yang disetujui, yang ditentukan dalam Spesifikasi, terutama sekali harus
menyediakan dilapangan satu salinan SNI, JIS & ASTM atau Perincian Nasional lainnya
mengenai bahan-bahan yang sedang disediakan atau mutu pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
Standar tersebut harus tersedia setiap saat untuk keperluan pemeriksaan dan
penggunaan oleh Direksi. Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya
diperinci disini atau tidak dicakup oleh Standar Nasional SNI, JIS, ASTM, haruslah
bahan dan mutu pekerjaan kelas utama. Direksi akan menetapkan apakah semua atau
sebagian bahan yang dipesan atau diantarkan untuk kegunaan dalam pekerjaan, cocok
untuk maksud tersebut dan keputusan Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 174

1.5. Pemeriksaan terhadap Peralatan dan Bahan-bahan


Peralatan dan bahan-bahan yang disediakan oleh Kontraktor harus menjadi hal pokok
yang diperiksa selama kontrak berlaku, dan bila perlu analisa laboratorium terhadap
bahan-bahan harus dilakukan dengan biaya dari Kontraktor sendiri sebagaimana
disetujui Direksi. Semua bahan yang disediakan Kontraktor harus diperiksa sebelum
dikirim ke tempat pekerjaan oleh Kontraktor sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.
Kontraktor harus mengajukan kepada Direksi, semua informasi yang berkenaan dengan
peralatan, bahan contoh yang diperlukan untuk pemeriksaan. Pemeriksaan terhadap
peralatan dan bahan-bahan atau pemeriksaan yang terabaikan tidak membebaskan
Kontraktor dari tanggung jawabnya untuk tetap mengadakan peralatan dan bahan-
bahan yang sesuai dengan spesifikasi yang diminta.

1.6. Rencana dan Pemberitahuan Mobilisasi


Segera setelah pengajuan Jadual Pelaksanaan Pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan
kepada Direksi rencana mobilisasi personel, peralatan dan bahan-bahan secara
lengkap. Kontraktor harus selalu memberitahukan kepada Direksi setiap kedatangan
personel, alat dan bahan-bahan dilapangan.

1.10 PERLENGKAPAN DIREKSI


1.1. Umum
Kontraktor harus menyediakan tenaga dan alat yang dibutuhkan oleh Direksi untuk hal-
hal yang berhubungan dengan pekerjaan.
1.2. Peralatan untuk Monitoring dan Kontrol Kualitas
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara peralatan untuk Monitoring dan Kontrol
Kualitas untuk dipakai dalam mengawasi pekerjaan. Alat dan perlengkapan itu harus
berfungsi normal sepanjang masa pelaksanaan pekerjaan. Bila ditengah perjalanan alat
mengalami kegagalan fungsi maka Kontraktor wajib memperbaiki dan meng-kalibrasi
atau mengganti dengan yang baru secepatnya, paling lambat 7 hari sejak alat
dinyatakan rusak, alat tersebut adalah :
a. Alat Ukur : 1 set
b. Alat Tes Kualitas : 1 set
Untuk pelaksanaanya, Direksi akan menggunakan peralatan yang ada dan disiapkan
oleh Kontraktor bersama Teknisinya.
1.3. Transportasi
Kontraktor harus menyediakan fasilitas trasnportasi untuk dipakai di lapangan oleh
Direksi dan Stafnya setiap waktu dalam rangka monitoring, supervisi dan kontrol
kualitas pekerjaan. Kendaraan itu harus dipelihara sehingga setiap waktu berada dalam
keadaan baik. Bila kendaraan rusak dan tidak dapat digunakan maka Kontraktor harus
segera memperbaiki tanpa penundaan.
Untuk kendaraan tersebut, Kontraktor harus menyediakan biaya operasional seperti
bahan bakar, oli dan sebagainya dan harus menanggung semua biaya yang
berhubungan dengan perawatan, perjanjian dan asuransi kendaraan.
Pembayaran untuk kegiatan tersebut termasuk dalam dalam biaya umum (overhead).
1.4. Foto-Foto
Kontraktor wajib menyediakan kamera, kebutuhan film, cuci cetak foto dan album jika
diperlukan Direksi di lapangan.
1.5. Alat Tulis Kantor
Kontraktor wajib menyediakan perangkat alat tulis kantor lapangan sesuai dengan
kebutuhan Direksi.
1.6. Alat Komunikasi
Kontraktor wajib menyediakan dan memelihara perangkat alat komunikasi lapangan
yang terdiri 2 unit radio komunikasi gelombang 12 meter (HT), untuk komunikasi
lapangan antara kantor lapangan Kontraktor, kantor lapangan Pengawas Proyek dan
kantor lapangan. Pembayaran untuk kegiatan tersebut termasuk dalam dalam biaya
umum (overhead).

1.11 PENGUKURAN DAN GAMBAR-GAMBAR


1.1. Pengukuran

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 175

Sebelum memulai pekerjaan pembuatan embung, saluran atau bangunan-bangunan,


Kontraktor terlebih dahulu harus mengadakan pengukuran pada bidang kerja untuk
situasi, potongan memanjang dan melintang, yaitu dengan pengawasan Pengawas
Proyek. Alat yang dipakai dalam pengukuran ini minimal adalah alat Waterpas dan
Teodolite T2.
Pengikatan dalam pengukuran ini dilakukan terhadap patok-patok tertentu yang
berfungsi sebagai titik tetap yang lokasinya akan ditunjukkan oleh Direksi. Data
ketinggian dan detail penjelasan tentang titik tetap ini dapat diperoleh dengan
mengajukan permintaan secara tertulis kepada Direksi. Sebelum memulai pengukuran,
Kontraktor diharuskan untuk memeriksa semua titik-titik tetap ini dan membuat titik
tetap tambahan lainnya sedemikian sehingga jarak 2 titik tetap tidak lebih dari 1
kilometer. Ketelilitian pengukuran harus selalu dalam batas-batas keseksamaan sebagai
berikut :
a. Titik-titik untuk tampang lintang, boleh terletak kurang dari 2 cm dari posisi yang
ditentukan, baik dalam arah vertikal maupun horizontal.
b. Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada sebuah titik tetap atau dibawa
kembali ketitik pertama. Kesalahan penutupan harus kurang dari 10 √L dimana L
adalah panjang atau jarak sirkuit pengukuran dalam Km.
c. Patok-patok yang menunjukkan tinggi akhir dari pekerjaan tanah harus dipasang
dengan tidak melewati 0,25 cm dari titik tinggi yang benar.
d. Garis singgung dan lengkung, perbedaannya dengan yang benar harus kurang dari
2 cm terhadap posisi yang benar. Titik untuk bangunan harus terletak tidak lebih
dari 0,25 cm dari kedudukan yang sebenarnya kecualil pada pemasangan
pekerjaan baja dan peralatannya memerlukan yang lebih tinggi.
Hasil pengukuran berupa data dan gambar sket hasil pengukuran, harus diserahkan
kepada Direksi. Oleh Direksi hasil ini akan diperiksa, dan apabila terdapat kesalahan,
baik itu pada pengukuran, perhitungan, maupun penggambaran, maka Kontaktor harus
memperbaikinya sampai betul dan mendapat persetujuan Direksi.
Hasil pengukuran yang benar akan dipakai sebagai dasar pembuatan gambar kerja
(construction drawing) dalam menentukan lokasi embung dan tempat bangunan air
atau bangunan pelengkap lainnya. Oleh karena itu Kontraktor tidak diperbolehkan
memulai suatu pekerjaan sebelum posisi, ukuran-ukurannya, dan ketinggian-
ketinggiannya disetujui oleh Direksi.
Pematokan pada as bangunan dalam pengukuran ini harus dilakukan pada interval
minimal 25 m dan pada setiap belokan dengan menggunakan patok kayu untuk
tambahan potongan. Pematokan pada lokasi bangunan-bangunan air harus dilakukan
dengan menggunakan patok beton. Pada setiap patok yang dipasang agar
dicantumkan nomor urut dan elevasi hasil pengukurannya.
Pembayaran pekerjaan ini adalah termasuk dalam biaya umum (over head) dan jika
pada waktu pengukuran dijumpai ketidaksesuaian antara gambar dengan keadaan
lapangan maka Kontraktor harus secepatnya melapor kepada Direksi untuk mendapat
penyelesaiannya.

1.2. Gambar Kerja (Shop Drawing)


Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja (shop
drawing) detil ukuran A1 yang digambar berdasarkan dokumen kontrak atau
pengarahan Direksi dan telah di sesuaikan dengan hasil pengukuran terakhir di
lapangan. Ukuran gambar, skala, tata letak, cara gambar, legenda, tebal tipis garis dan
kop gambar harus mengikuti standar gambar dari Standar Perencanaan Irigasi/KP.07
atau sesuai dengan pengarahan Direksi.
Prosedur pengajuan gambar kerja adalah, secara formal Kontraktor mengajukan untuk
diperiksa, draft gambar kerja detil yang ditujukan kepada Pemimpin Bagian Proyek, bila
masih ada koreksi Kontraktor wajib memperbaiki dan diajukan lagi. Bila gambar draft
sudah disetujui oleh Direksi Proyek, kemudian Kontraktor harus melengkapi Gambar
kerja yang telah diparaf oleh Proyek serta segera diperbanyak dan didistribusikan ke
pihak sebagai berikut :
a. PPK : 1 Asli + 1 Copy
b. Pengawas Lapangan : 1 Copy
c. Kontraktor : 1 Copy

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 176

a. Teknik DSE I : 1 Copy + Soft Copy dalam bentuk file cad


Dalam pelaksanaan pekerjaan, gambar kerja yang telah disetujui oleh Direksi wajib
diikuti, bila ada keraguan didalamnya Kontraktor harus meminta penjelasan kepada
Direksi. Direksi masih dimungkinkan untuk mengadakan penyesuaian di lapangan, hal
ini bisa dilakukan diatas cetak biru gambar kerja yang telah disetujui.
Pada saat akhir pekerjaan semua gambar kerja harus di serakhan ke Direksi dalam
bentuk hard copy dijilid rapi, berjudul dan dalam bentuk CD soft copy file cad sesuai
dengan pengarahan Direksi.
Pembayaran gambar kerja dihitung dalam satuan set gambar yang telah disetujui,
terdiri dari 1 (satu) gambar asli dan 5 (lima) copy, untuk pengadaannya adalah dari
biaya umum (Overhead) dan Gambar kerja harus mendapat persetujuan Direksi paling
tidak 7 (tujuh) hari sebelum pekerjaan dimulai.

1.3. Gambar Terbangun (As-Built Drawing)


Sesudah melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus menyiapkan gambar terbangun
(As-built drawing) detail yang digambar berdasarkan pekerjaan yang telah dilaksanakan
dan diukur ulang.
Ukuran gambar, skala, tata letak, cara gambar, legenda, tebal tipis garis dan kop
gambar harus mengikuti standar gambar dari Direktoral Jenderal Sumber Daya Air atau
sesuai dengan pengarahan Direksi.
Pendistribusian gambar terbangun yang sudah disetujui oleh Direksi sebagai berikut :
b. Satker : 1 Asli A3 + 3 copy A3
c. PPK DSE I : 3 copy A3 + 1 Soft Copy dalam bentuk file cad
Semua As-buit Drawing harus di serakhan ke Direksi dalam bentuk hard copy dijilid
rapi, berjudul dan dalam bentuk CD soft copy file cad sesuai dengan pengarahan
Direksi.
Pembayaran gambar terbangun dihitung dalam satuan set gambar yang telah disetujui,
terdiri dari 1(satu) gambar asli A3 dan 5 (empat) foto copy A3, untuk pengadaannya
adalah dari biaya umum (Overhead). Semua gambar terbangun dijilid rapi dengan
sampul berjudul sesuai dengan pengarahan Direksi.

1.12 LAIN-LAIN
1.1. Bench Mark (BM)
Sebelum pekerjaan dilaksanakan, Kontraktor akan diberitahu oleh Direksi sejumlah
bench mark dan titik bantu lain yang telah ada untuk keperluan yang dimaksud. Bench
mark ini merupakan dasar elevasi dan koordinat bagi seluruh pekerjaan. Pihak
Kontraktor bertanggung jawab atas posisi dan elevasi BM selama pekerjaan
berlangsung. Kontraktor diwajibkan untuk memperbaiki kondisi, posisi dan elevasi BM
yang rusak selama pelaksanaan pekerjaan yang mungkin timbul. Pada akhir pekerjaan
semua BM yang ada maupun yang tambahan harus diukur ulang baik elevasinya
maupun koordinatnya. Semua biaya perbaikan BM yang rusak dan pengukuran ulang
sudah termasuk dalam biaya umum (overhead).

1.2. Hubungan Sosial


Sebelum pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menjaga hubungan baik dengan
pejabat, tokoh dan masyarakat disekitarnya. Peraturan, adat istiadat dan kewajiban
yang berlaku di masyarakat harus dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan pekerjaan.

1.3. Problem Yang Mungkin Timbul Dimasa Datang


Kontraktor wajib melaporkan kepada Direksi kemungkinan-kemungkinan jelek yang
akan timbul dan akan menggangu fungsi saluran/bangunan di masa yang akan datang.
Laporan tersebut supaya dilengkapi dengan usulan cara menanganinya dan Direksi
dimungkinkan akan merubah gambar kerja setelah ada laporan ini.

1.4. Pekerjaan Drainase


Dalam pelaksanaan pekerjaan jaringan irigasi, Kontraktor wajib memberitahu Direksi,
jika ada bagian-bagian tertentu yang diperkirakan membahayakan saluran irigasi akibat

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 177

aliran drainase dari bukit, atau lokasi tersebut tergenang karena terpotong jaringan
irigasi. Dalam hal ini, Kontraktor dapat mengusulkan bangunan atau saluran drainase
sebagai alternatif penyelesaian untuk persetujuan Direksi.

1.5. Pekerjaan Perapihan/Penyelesaian (Finishing)


Setiap penyelesaian akhir pekerjaan bangunan (finishing), Kontraktor harus
memperhatikan kerapian dan keindahan yang mengacu pada budaya masyarakat
setempat. Biaya pekerjaan perapihan sudah termasuk didalam harga satuan
pekerjaannya.

1.6. Fasilitas
Kontraktor harus melayani Direksi selama kunjungan pemeriksaan pekerjaan dan
memberikan bantuan serta fasilitas yang ada serta menyediakan tenaga kerja dan
bahan yang diperlukan untuk kepentingan tugas-tugas tersebut.

1.7. Pembayaran Pekerjaan


Pengajuan penarikan pembayaran pekerjaan boleh dilakukan bila secara teknis
pekerjaan tersebut sudah selesai dan memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi.
Pengajuan penarikan pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung berupa
data gambar dan perhitungan volume (back up) yang disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan, Pengawas Lapangan dan Direksi/Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan.
Jika menurut pendapat Direksi, bahwa mutu dari suatu pekerjaan tidak memenuhi
syarat maka tidak akan diperhitungkan sebagai prestasi pekerjaan sehingga tidak
mendapatkan pembayaran.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 178

II. SPESIFIKASI TEKNIK

1) PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Mobilisasi
Mobilisasi diartikan sebagai:
1. Pengadaan, pembuatan dan pemeliharaan mess Kontraktor, kantor dan fasilitas
konstruksi dilapangan
2. Pengadaan dan pemindahan personel, dan
3. Pengadaan, pemindahan dan penyetelan alat-alat Kontraktor berikut
demobilisasinya.
Semua biaya untuk melaksanakan mobilisasi terhadap pengadaan mess, kantor,
fasilitas konstruksi di lapangan, pengadaan dan peindahan personil harus sudah
termasuk dalam Biaya Umum dan Keuntungan dalam Analisa Harga Satuan Pekerjaan,
kecuali mobilisasi dan demobilisasi alat-alat berat dibayar tersendiri seperti seperti
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

b. Jalan Masuk Sementara


Bila dibutuhkan Kontraktor harus membuat dan memelihara jalan masuk sementara
atau jembatan darurat, yang sesuai dan layak untuk keperluan dan kelancaran
transportasi selama pekerjaan berlangsung.
Apabila Kontraktor menggunakan jalan yang sudah ada, Kontraktor wajib memperbaiki
dan membentuk bagian-bagian jalan yang rusak terlebih dahulu dan memeliharanya
selama jalan tersebut digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan. Pada akhir pelaksanaan
pekerjaan, semua kerusakan jalan atau jembatan dan fasilitasnya yang diakibatkan oleh
berlangsungnya pekerjaan, merupakan tanggung jawab Kontraktor, dan Kontraktor
wajib memperbaiki sesuai dengan kondisi semula atau lebih baik.
Tidak ada pembayaran khusus untuk pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan jalan
masuk sementara seperti disebut pada pasal 1.8.1 Spesifikasi Umum. Semua biaya
yang menyangkut jalan masuk sementara sudah termasuk dalam biaya umum
(overhead).

c. Fasilitas Kontraktor Sementara


Bangunan sementara dan faslitas pendukung lainnya seperti disebut pada pasal 1.8.2
sampai 1.8.4 dalam Spesifikasi Umum harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan
oleh peraturan pemerintah Propinsi maupun Kabupaten yang mengatur masalah ini.
Semua biaya untuk pengadaannya sesuai dengan penjelasan pada masing-masing
Pasal 1.8.2 sampai 1.8.4 dalam Spesifikasi Umum.

d. Sistem Telekomunikasi
Semua biaya yang diperlukan untuk mengadakan, memasang, mengoperasikan,
memelihara dan membongkar sistem telekomunikasi menurut Spesifikasi Umum
menjadi tanggungan Kontraktor dan untuk pengadaannya harus sudah termasuk dalam
biaya umum (overhead).

e. Fasilitas Kesehatan
Kontraktor harus menyediakan dan mengoperasikan suatu unit pertolongan pertama,
termasuk pengaturan dan pengoperasian kendaraan untuk mengangkut pasien yang
sakit/luka ke rumah sakit dalam kota apabila diperlukan sesuai standart SMK3 atau
harus berpodoman pada Peraturan Meteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2014.
Semua biaya untuk memenuhi pasal ini harus sudah sudah termasuk dalam biaya
umum (overhead).

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 179

f. Material Dan Alat Pembuat Bahan Konstruksi


Kontraktor harus mengadakan, mengoperasikan dan memelihara semua material dan
alat pembuat bahan konstruksi seperti yang tertera didalam Spesifikasi Teknik dan
harga satuan pekerjaan. Semua biaya sudah termasuk dalam biaya Umum dan
Keuntungan dalam Analisa Harga Satuan Pekerjaan.

g. Laporan dan Rapat-rapat


Tidak ada item pembayaran tersendiri yang dibuat untuk pembuatan semua dokumen,
surat menyurat, laporan dan hasil monitor yang dibuat oleh Kontraktor dan diserahkan
ke Direksi untuk memenuhi pasal 1.7 Spesifikasi Umum. Semua biaya yang timbul
menjadi tanggungan Kontraktor untuk memenuhi Pasal 1.7 Spesifikasi Umum harus
sudah termasuk dalam biaya umum (overhead).

h. Gambar Kerja dan Gambar Terbangun


Seperti yang tersebut dalam pasal 1.11 dalam Spesifikasi Umum, Kontraktor harus
mengadakan pembuatan gambar kerja (shop drawing) sebelum memulai suatu
pekerjaan dan membuat gambar terbangun (as-built drawing) setelah menyelesaikan
suatu pekerjaan. Semua biaya yang timbul menjadi tanggungan Kontraktor untuk
memenuhi Pasal 1.11 tersebut dan harus sudah termasuk dalam biaya umum
(overhead).

i. Asistensi Kepada Direksi, Survey Dan Setting Out Pekerjaan


Semua biaya asistensi kepada Direksi ditanggung Kontraktor dalam melaksanakan
survey, setting out dan mutual check yang dilakukan Kontraktor dan Direksi untuk
mengkonfirmasi volume pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai, harus sudah sudah
termasuk dalam biaya umum (overhead).

2) SPESIFIKASI DASAR
Kecuali ditentukan lain, bahan dan hasil pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan yang
berlaku 30 hari sebelum tanggal pemasukan Surat Penawaran. Spesifikasi lain mungkin
dapat disubstitusikan atas ketetapan Direksi.

Kontraktor harus menyediakan di lapangan sekurang-kurangnya satu salinan : Standar


Nasional Indonesia (SNI) atau Japan International Standard (JIS) yang ditentukan
dalam Spesifikasi atau Standar lainnya yang disetujui untuk bahan yang disuplai atau
hasil-hasil pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan. Standar tersebut harus tersedia
setiap saat untuk keperluan pemeriksaan dan penggunaan oleh Direksi.

Bahan dan hasil pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci atau tidak dicakup oleh
Standar Nasional atau Standar lain yang telah disetujui haruslah bahan dan hasil
pekerjaan sejenis, yaitu bahan kelas satu. Direksi akan menetapkan apakah semua atau
sebagian bahan yang dipesan atau dimasukkan untuk digunakan dalam pekerjaan
cocok untuk maksud tersebut dan keputusan Direksi dalam hal ini adalah final.

a. Permohonan Pelaksanaan (Request)


Kontraktor harus mengajukan permohonan (request) kepada Direksi paling tidak 7 hari
sebelum suatu pekerjaan dimulai, ditindaklanjuti dengan pemasangan bowplank,
penyediaan alat dan bahan bangunan yang akan dikerjakan. Bila semuanya sudah siap
Kontraktor bisa mengajukan ijin pelaksanaan kepada Direksi.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 180

Suatu pekerjaan tidak boleh dilaksanakan tanpa dilengkapi request dan ijin pelaksanaan
dari Direksi, pekerjaan yang dilaksanakan tanpa permohonan dan ijin pelaksanaan
dapat dimungkinkan untuk tidak diakui oleh Konsultan dan Direksi.

b. Pembuatan Data Volume Pekerjaan Selesai (Back Up Data)


Kontraktor harus menyiapkan data perhitungan volume pekerjaan yang telah selesai
dikerjakan secara periodik untuk data pendukung sertifikat pembayaran, dengan
terlebih dahulu menyesuaikan gambar kerja sesuai dengan hasil pelaksanaan di
lapangan.
Hasil perhitungan tersebut kemudian diajukan ke Konsultan dan Proyek untuk
persetujuan dan kemudian juga sertifikat pembayarannya dapat disetujui.

c. Laboratorium Rujukan
Kontraktor harus melakukan pengujian/testing laboratorium di laboratorium rujukan
yang ditentukan oleh Direksi. Test yang dilakukan di laboratorium rujukan meliputi test
yang tidak mungkin dilakukan di laboratorium lapangan seperti test kekuatan rip rap,
test abrasi untuk aggregate, sebagian test untuk identifikasi tanah, clay content, test
bahan aspal, test CBR lapangan/field density dan test-test lain yang perlu dilakukan
sesuai instruksi Direksi termasuk test phisik dan mekanik tanah/batuan dalam
investigasi tambahan.
Biaya untuk melakukan semua pengetesan di laboratorium rujukan harus sudah
termasuk dalam biaya umum (overhead).
d. Laboratorium dan Pengujian
Kontraktor harus menyediakan laboratorium dilapangan dilengkapi dengan peralatan
pengujian (testing) yang diperlukan untuk melakukan testing terhadap material,
pekerjaan tanah, pekerjaan beton dan pekerjaan pasangan. Semua alat testing
pengujian di lapangan harus disediakan oleh Kontraktor dan untuk guna menjamin
kualitas dan mutu dari item pekerjaan di lapangan.
Untuk keperluan tes kuat tekan beton diperlukan adanya laboratorium rujukan di
Lombok atau laboratorium lain yang ditetapkan oleh Direksi.
Dalam kurun waktu 21 (dua puluh satu) hari setelah menerima surat Perintah Mulai
Kerja, Kontraktor harus mengajukan usulan rencana pelaksanaan testing, metode dan
jadual yang harus dilakukan didalam Kontrak kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat
persetujuannya.
Semua biaya untuk keperluan operasional tes laboratorium seperti listrik, air, dan
bahan-bahan habis pakai yang diperlukan, pengambilan contoh, persiapan testing,
testing dan laporan hasil testing menjadi tanggung jawab Kontraktor dan sudah
termasuk dalam biaya Umum (Over Head).
Kontraktor juga harus menyediakan petugas laboratorium yang berpengalaman yang
selalu berada di laboratorium. Laboratorium lapangan harus menyimpan serta
memelihara semua data hasil pengujian baik yang dilakukan dilapangan maupun diluar
area pekerjaan (laboratorium rujukan).

e. Sarana Umum
Bila jalan-jalan dan sarana umum lainya (air, listrik, telepon, dan lain-lain ) yang ada
memotong atau berhubungan dengan tempat pekerjaan, Kontraktor harus
mendapatkan persetujuan secara tertulis dari yang berwewenang, terhadap usulan
pekerjaan sementara atau pekerjaan tetap yang akan mempengaruhi pekerjaan
pelayanan umum tersebut.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 181

Bangunan kepentingan umum di atas mungkin tidak terlihat di dalam gambar, tetapi
Kontarktor harus bertanggung jawab untuk keamanan dan kelangsungan fungsi dari
jalan dan sarana umum tersebut selama pelaksanaan pekerjaan.

f. Pemindahan Data Gambar Kerja dan Pematokan (Uitzet)


Sebelum memulai pekerjaan pembuatan saluran atau bangunan-bangunan, Kontraktor
terlebih dahulu harus mengadakan Setting Out (Uitzet) dengan pengawasan Konsultan
dan Pengawas Proyek. Alat yang dipakai dalam pengukuran ini minimal adalah alat
Waterpas (WP) & Theodolite (T2). Ketelilitian pengukuran harus selalu dalam batas-
batas keseksamaan sebagai berikut :
a. Titik-titik untuk tampang lintang, boleh terletak kurang dari 2 cm dari posisi yang
ditentukan, baik dalam arah vertikal maupun horizontal.
b. Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada sebuah titik tetap atau dibawa
kembali ketitik pertama. Kesalahan penutupan harus kurang dari 10 √L dimana L
adalah panjang atau jarak sirkuit pengukuran dalam Km.
c. Patok-patok yang menunjukkan tinggi akhir dari pekerjaan tanah harus dipasang
dengan tidak melewati 0,25 cm dari titik tinggi yang benar.
d. Garis singgung dan lengkung, perbedaannya dengan yang benar harus kurang dari
2 cm terhadap posisi yang benar. Titik untuk bangunan harus terletak tidak lebih
dari 0,25 cm dari kedudukan yang sebenarnya kecuali pada pemasangan pekerjaan
baja dan peralatannya memerlukan ketelitian yang lebih tinggi.

Kontraktor tidak diperbolehkan memulai suatu pekerjaan saluran / bangunan sebelum


posisi, ukuran-ukurannya, dan ketinggian-ketinggiannya disetujui oleh Direksi.
Pematokan pada as trase saluran dalam pengukuran ini harus dilakukan pada setiap
interval 25 m atau kurang dari itu dan pada setiap belokan dengan menggunakan patok
kayu. Jika pada waktu pengukuran / uitzet trase saluran dijumpai ketidaksesuaian
antara gambar dengan keadaan lapangan maka Kontraktor harus secepatnya melapor
kepada Direksi untuk mendapat penyelesaiannya.

g. Pemasangan Profil Kayu Pembentuk (Bouwplank)


Pada setiap pembuatan struktur bangunan dan saluran, Kontraktor diwajibkan
memasang bouwplank/profil dan mencantumkan elevasi serta nama bangunannya.
Pemasangan bouwplank/profil harus berdasarkan peil elevasi ketinggian dari patok hasil
pengukuran Uitzet dan pemasangannya dapat dilaksanakan apabila pengukuran
dinyatakan selesai dan benar serta mendapat persetujuan dari Direksi.

Bouwplank harus dibuat dari papan kayu kelas III yang lurus dan rata, untuk
membimbing pelaksanaan dilapangan dapat digunakan tarikan benang dan kapur
bangunan agar terlihat bentuk tanah yang akan digali ataupun bangunan yang akan
dipasang, untuk pekerjaan tanah profil dipasang setiap jarak 25 m ataupun lebih rapat
bila diperlukan sehingga terlihat penampang yang harus digali ataupun yang harus
ditimbun, Semua biaya untuk uitzet dan bouwplank sudah termasuk dalam biaya umum
(Overhead).

3) SALURAN PENGELAK DAN PENANGANAN AIR


a. Saluran Pengelak
Kontraktor harus menyediakan semua material, tenaga kerja, dan alat yang diperlukan
untuk membangun saluran pengelak sebelum konstruksi Embung dimulai.
Kontraktor dilarang menghalangi atau mengganggu aliran air sungai asli atau aliran lain
di area kerja Kontraktor untuk maksud apapun tanpa persetujuan Direksi.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 182

Kontraktor harus mempelajari dan menyiapkan rencana mengenai saluran pengelak


untuk memudahkan dalam pelaksanaan konsturksi. Adalah tanggung jawab Kontraktor
untuk mengembangkan secara detail rencana dan jadual pembuatan saluran pengelak
tersebut dan harus mendapat persetujuan dari Direksi.
Paling tidak 14 (empat) belas hari sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus
mengajukan kepada Direksi, rencana pengendalian air termasuk metode untuk
memindahkan aliran air sungai selama masa konstruksi embung. Rencana dan metode
tersebut harus mengacu kepada jadual Konstruksi secara keseluruhan.
Banjir 10 tahunan dipakai sebagai dasar untuk mendesain bendungan pengelak
(temporary cofferdam). Kontraktor disarankan untuk mengevaluasi dan memodifikasi
rencana bendungan pengelak berdasarkan hasil pengamatan dan informasi terakhir
yang didapat atas persetujuan Direksi. Semua resiko dan kerugian yang terjadi selama
masa pelaksanaan dengan adanya perubahan desain adalah merupakan tanggung
jawab Kontraktor.
b. Penanganan Air
Kontraktor harus menyediakan, memasang, menjaga, dan mengoperasikan semua
pompa dan alat lain atau metode lain yang diperlukan untuk menguras/mengeringkan
(dewatering) pada setiap bagian pekerjaan baik di permukaan, galian terbuka, dan
galian bawah tanah. Dewatering tersebut diperlukan untuk menjaga pondasi dan
bagian lain dari pekerjaan agar bebas dari air. Dewatering juga perlu dilakukan selama
pelaksanaan bagian-bagian dari pekerjaan dan mungkin diperlukan setelah bagian-
bagian dari pekerjaan tersebut telah selesai seperti misalnya untuk inspeksi, keamanan,
pemasangan, atau untuk alasan-alasan tertentu yang ditentukan oleh Direksi.
Kontraktor harus memompa seluruh air dari tempat kerja dan harus menjaga tempat
kerja tersebut bebas air (kering) selama penggalian, persiapan pembuatan pondasi,
penempatan material timbunan, penuangan beton, atau pekerjaan lain untuk
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan. Kontraktor harus bertanggung jawab dan harus
memperbaiki atas biaya sendiri segala kerusakan pada pondasi, lereng galian, struktur
atau bagian lain dari pekerjaan karena air, termasuk banjir.
Kontraktor dilarang memindahkan pompa yang telah dipasang tanpa ijin tertulis dari
Direksi.
Kontraktor harus membuat suatu cara untuk memindahkan air dari seluruh area
pondasi dan galian dan mengajukannya kepada Direksi untuk persetujuan paling tidak
seminggu sebelum pelaksanaan lapangan. Jika penggalian harus diperdalam sampai
dibawah muka air tanah , muka air tanah harus diturunkan sesuai kemajuan pekerjaan
galian. Dewatering harus dikerjakan dengan tetap menjamin kestabilan lereng dan
dasar galian.
Kontraktor harus mengendalikan air dari mata air dan dari rembesan sepanjang galian
pondasi embung
Pada dasar galian zone kedap air mungkin memerlukan sistem dewatering khusus
seperti pipa untuk mengarahkan air dari pondasi ke tempat tampungan air untuk
selanjutnya dipompa keluar area galian.
c. Pengendalian dan Pemindahan Air Selama Penempatan Material Timbunan
Selama penempatan dan pemadatan timbunan tanah untuk zone kedap air, muka air di
setiap titik harus dijaga tetap berada dibawah dasar timbunan sampai lapisan yang
telah dipadatkan mencapai ketinggian 3 meter dari dasar timbunan. Setelah itu muka
air harus dijaga tidak boleh lebih tinggi dari 1,5 meter dari permukaan timbunan padat.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 183

Jika perlu, atas persetujuan Direksi, Kontraktor harus memasang pipa drain yang
diselimuti oleh sandy gravel untuk pengendalian dan pemindahan air selama
penempatan material timbunan termasuk pada pekerjaan penimbunan kembali
(backfill).

4) PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Pembayaran untuk Penanganan Air akan dibuat dalam format harga Lump Sump
didalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga Lump Sump tersebut sudah termasuk
semua biaya tenaga kerja, alat, dan material yang diperlukan untuk pekerjaan yang
dimaksud.
Pembayaran pekerjaan Penanganan Air akan dilakukan dengan cara :
1. 50% dari Harga Lump Sump akan dibayarkan jika Direksi telah menyatakan secara
tertulis bahwa aliran sungai telah secara memuaskan dialihkan melalui diversion
channel dan pengeluaran lainnya, cofferdam telah berfungsi, dan timbunan di cut
off trench sudah selesai.
2. 25% dari Harga Lump Sump akan dibayarkan jika Direksi telah menyatakan secara
tertulis bahwa aliran sungai telah secara memuaskan dialihkan melalui struktur out
let, penimbunan di diversion channel selesai, dan struktur out let selesai.
3. Sisa 25% dari Harga Lump Sump akan dibayarkan jika Direksi telah menyatakan
secara tertulis bahwa semua pekerjaan pengendalian air selama pekerjaan
lapangan telah selesai.
Untuk pekerjaan saluran dan bendungan pengelak pembayaran dilaksanakan sesuai
dengan volume galian dan timbunan yang dilaksanakan di lapangan dan spesifikasi
teknis yang telah ditentukan.

5) GALIAN DAN PENIMBUNAN KEMBALI (BACKFILL)


a. Umum
Istilah galian dan backfill dalam spesifikasi ini dipakai pada semua pekerjaan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan berikut :

o Clearing, grubbing dan stripping


o Galian terbuka termasuk parit-parit
o Backfill dan lantai kerja
o Pembuangan dan penggunaan material
o Galian-galian lain sesuai instruksi Direksi.
Suatu rencana kerja khusus tentang bagaimana Kontraktor akan melaksanakan galian
dan backfill untuk tiap-tiap bagian pekerjaan yang sifatnya khusus harus diajukan
kepada Direksi untuk persetujuannya paling lambat 7 hari sebelum pekerjaan yang
dimaksud dimulai.
Kontraktor harus membuang hasil galian yang tidak terpakai pada tempat-tempat yang
ditunjukkan dalam Gambar-gambar atau sesuai arahan Direksi.
b. Clearing, Grubbing dan Stripping
Semua tempat untuk pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan permanen, tempat alat
pembuat bahan konstruksi, camp, jalan masuk, borrow area harus dibersihkan seperti
ditunjukkan dalam Gambar kontrak atau seperti petunjuk dari Direksi.
Clearing dan grubbing yang dimaksud adalah pekerjaan-pekerjaan yang terdiri dari
pembersihan terhadap pepohonan, tonggak kayu, semak-semak, akar pohon, rumput,

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 184

lubang-lubang cekukan, sampah, kotoran, tumbuhan liar, sisa-sisa bangunan, sisa


pagar, material buangan dan sejenisnya menurut spesifikasi atau petunjuk Direksi.
Pembersihan ini juga termasuk pemindahan dan pembuangan struktur-struktur yang
menghalangi pelaksanaan pekerjaan.
Pembakaran hasil clearing dan grubbing harus dilakukan atas persetujuan Direksi pada
saat-saat yang memungkinkan di lokasi-lokasi tertentu yang tidak membahayakan.
Hasil dari pembersihan (rerumputan, semak belukar, pepohonan, tonggak-tonggak dan
sampah lainnya) harus dibakar sampai habis pada lokasi yang aman, dijaga dan tidak
membahayakan/merugikan lingkungan sekitarnya. Sisa pembakaran yang dipastikan
tidak ada lagi api yang menyala/membara harus ditanam dan diurug kembali secara
rapi. Kontraktor wajib menanggung segala resiko yang diakibatkan oleh kesalahan
pelaksanaan pembakaran.
Kontraktor harus melakukan stripping (pengupasan) topsoil ditempat-tempat yang akan
ditimbun atau di-backfill dan di borrow area. Topsoil adalah lapisan atas tanah yang
biasanya mengandung humus, material organik, akar rumput, tuff dan sejenisnya.
Kedalaman stripping yang diukur vertikal minimal 20 cm atau seperti petunjuk dari
Direksi.
c. Klasifikasi Material Galian
Dalam rangka membantu dan mengidensifikasi material hasil galian dan jenis-jenis
pekerjaan galian, maka perlu dibuat suatu pedoman umum tentang tingkat pelapukan
suatu jenis batuan setempat. Klasifikasi tingkat pelapukan batuan dibuat berdasarkan
kondisi struktur dan massa batuan.
Struktur batuan didefinisikan sebagai bagian batuan yang homogen dan terbentuk
diantara retakan, bidang dasar, patahan serta kerusakan lain pada sebuah massa
batuan.
Massa batuan didefinisikan sebagai seluruh batuan termasuk semua retakan, bidang
dasar, patahan maupun kerusakan lain termasuk satu atau lebih substansi batuan lain.
Klasifikasi tingkat pelapukan massa batuan tidak hanya tergantung pada sifat dan
komposisi struktur batuan, tetapi munculnya ciri-ciri dan kerapatan retakan.
Berdasarkan International Society of Rock Mechanics (ISRM) ini diperlihatkan 6 (enam)
tingkat pelapukan dan akan diterapkan pada proyek ini.
Batuan dengan tingkat pelapukan I dan II adalah bahan batu seperti yang umumnya
dikenal di dalam bidang engineering. Tingkat pelapukan V dan VI adalah material tanah
biasa (common soil) sedangkan tingkat III dan IV merupakan bentuk transisi antara
tanah dan batu. Bentuk transisi ini dalam lingkup terbatas di lapangan sering disebut
sebagai "cadas muda" yang selanjutnya disebut batuan lapuk atau weathered rock.
Gradasi tingkat pelapukan III sampai IV seringkali kurang jelas namun batasan ini
umumnya nampak jelas pada perubahan batuan lapuk (weathered rock) dengan batuan
segar.
d. Klasifikasi Pekerjaan Galian
Untuk tujuan pengukuran volume dan pembayaran, pekerjaan galian harus dibagi
menjadi beberapa kategori berdasarkan methode yang diterapkan sebagai berikut

a. Galian Tanah (Common Soil)


Pekerjaan galian tanah biasa adalah berupa penggalian pada seluruh jenis tanah
residual (residual soil) dan bukan klasifikasi batuan lapuk ataupun batu. Galian
tanah biasa dapat dilakukan dengan segala jenis peralatan mekanis tanpa
memerlukan proses ripping atau breaking.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 185

Jenis material yang termasuk didalam kategori tanah (common soil) adalah
batuan dengan tingkat pelapukan V dan VI. Jenis material ini diantaranya
meliputi semua residual soil yang umumnya disebut "tanah", tanah liat (clay),
lanau (silt), pasir, kerikil, cobble, deposit alami sirtu dan boulder lepas yang
volume butirannya kurang dari 1 m3.

b. Galian Batuan Lapuk (Weathered Rock)


Pekerjaan galian pada batuan lapuk adalah berupa penggalian pada massa batuan
dengan tingkat pelapukan III dan IV seperti halnya bahan pasir dan batu (sirtu)
yang telah mengalami proses konsolidasi dan sementasi, cadas. Material ini
umumnya tidak dapat digali begitu saja dengan peralatan mekanis tanpa digaruk
(ripping) terlebih dahulu dengan bulldozer sekelas Caterpillar D-7 (21 ton)
dilengkapi single shank ripper, excavator yang setara atau alat sederhana seperti
gancu.

c. Galian Batu Keras (Rock)


Pekerjaan galian pada batuan keras adalah berupa penggalian pada massa batuan
dengan tingkat pelapukan I dan II. Jenis material ini tidak dapat digaruk (ripping)
dengan bulldozer sekelas Caterpillar D-7 dilengkapi single shank ripper, atau alat
sejenis.
Massa batuan dengan tingkat pelapukan I dan II hanya dapat dipotong dengan
menggunakan drilling dan blasting, drilling dan wedging atau barring atau
menggunakan rock breaker (excavator & hydraulic breaker 1,3 ton). Apabila
digunakan rock breaker, umumnya produktifas kerjanya cukup rendah dan
menimbulkan suara nyaring akibat benturan antara ujung breaker dengan batuan
keras atau dengan alat sederhana seperti palu atau pahat.
Boulder atau potongan batuan keras yang volume butirannya lebih besar dari 1
m3 dapat dikategorikan sebagai batu keras.

d. Galian Dental
Pekerjaan galian setempat untuk mengoreksi kerataan permukaan galian batu
lapuk atau galian batu keras.
Pekerjaan galian batu lapuk atau batu keras biasanya tidak selalu bisa mendekati
garis dasar galian yang ditentukan. Hal ini disebabkan kondisi batu yang digali
mengalami penurunan, terdapat patahan, kondisi batu lepas, terdapat tanah lunak
diantara batu-batu, dan galian pada tebing. Untuk mencegah kerusakan dasar
galian, Kontraktor perlu melaksanakan galian dental dengan jenis alat, kedalaman
galian, kemiringan dinding galian dan ukuran sesuai petunjuk Direksi.
Jika perlu lubang galian dental ditutup dengan beton dengan mutu, metode, dan
ketinggian permukaan seperti petunjuk Direksi.

6) Galian Open-cut (terbuka)


a. Umum

Seluruh pekerjaan galian harus dilaksanakan menurut ukuran dan kedalaman yang
ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan kedalaman sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi. Ukuran, kedalaman dan batas-batas penggalian harus
ditunjukkan kepada Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan penggalian pada
setiap tempat.

Kontraktor harus bertanggung jawab akibat penggalian lebih (over excavation) dan
Kontraktor wajib menimbun dan memadatkan kembali dengan bahan timbunan atau
mengisi ruang kelebihan galian dengan beton sesuai dengan garis rencana atau

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 186

menurut pengarahan Direksi. Biaya atas penggalian lebih, penimbunan kembali,


pengisian dengan material beton atau cara lainnya akibat kesalahan penggalian
merupakan tanggung jawab Kontraktor.

Hasil galian yang layak untuk bahan timbunan harus diangkut ke tempat penimbunan
sementara (stock pile) atau tempat lain sesuai dengan pengarahan Direksi. Hasil galian
yang tidak layak untuk bahan timbunan harus dibuang ke tempat pembuangan (spoil
bank) yang telah ditentukan. Kontraktor wajib meratakan dan merapikan spoil bank.
Biaya meratakan dan merapikan spoil bank sudah termasuk di dalam harga pekerjaan
galian terbuka.

Penentuan jenis tanah galian akan ditentukan sesuai dengan kenyataan di lapangan
dan dibuat berita acara yang ditandatangani oleh Direksi, Konsultan dan Kontraktor.

Pembayaran pekerjaan galian tanah dihitung dalam satuan meter kubik tanah tergali
sesuai garis rencana.

Keamanan kemiringan lereng galian open-cut pada lapisan tanah harus dijaga oleh
Kontraktor. Sebuah berm minimal selebar 3.00 meter harus dibuat pada setiap
ketinggian galian 10 meter atau seperti petunjuk Direksi.

Pada setiap pekerjaan penggalian, Kontraktor wajib mengendalikan dan menguras air
agar tempat penggalian tetap kering untuk mengantisipasi keruntuhan formasi galian
akibat air.

Pembayaran pekerjaan galian terbuka akan dilakukan sesuai harga satuan pekerjaan
galian terbuka.

b. Galian untuk Penempatan Beton


Penggalian dasar dan dinding galian untuk pondasi beton atau struktur beton lain harus
dilakukan sampai level, kerataan, dan ukuran seperti ditunjukkan pada Gambar atau
sesuai instruksi Direksi.

Tambahan penggalian berdasarkan instruksi tertulis dari Direksi akan dibayar sesuai
harga satuan pekerjaan penggalian.

Jika terjadi kesalahan penggalian yang dilakukan oleh Kontraktor berupa penggalian
yang berlebihan (over excavation) maka Kontraktor wajib mengisi ruang over
excavation tersebut dengan beton type F atas biaya Kontraktor sampai level rencana
atau menurut petunjuk Direksi.

Pengisian material beton kedalam galian dental karena kondisi geologi yang jelek akan
dibayar sesuai harga satuan pekerjaan dental concrete yang dihitung dalam satuan
meter kubik.

7) Galian Terbuka untuk Saluran

Item pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk galian terbuka untuk saluran
dalam bermacam-macam klasifikasi material galian harus termasuk semua jenis saluran
seperti ditunjukkan dalam Gambar-gambar atau sesuai petunjuk Direksi yang meliputi
saluran-saluran sebagai berikut :

a) Saluran untuk cross drain, saluran untuk sumur uji, saluran samping jalan
b) Saluran untuk mengalirkan rembesan di hilir embung
c) Saluran pengeluaran di sekitar katup (valve)
d) Saluran lainnya seperti ditunjukan oleh Direksi

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 187

Pekerjaan galian untuk saluran dilakukan secara manual atau menggunakan alat
mekanis yang disetujui Direksi untuk mencegah rusaknya dasar dan dinding saluran.

Struktur penyangga, pagar pengaman dan struktur pengaman lainnya yang diperlukan
harus dipasang oleh Kontraktor untuk mengamankan lokasi galian dan sudah termasuk
harga satuan pekerjaan galian untuk saluran.

Pembayaran pekerjaan galian untuk saluran dilakukan sesuai harga satuan yang
terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan dihitung dalam satuan meter kubik.

8) Penimbunan Kembali (Backfill) dan Lantai Kerja


a. Umum
Kontraktor harus menyediakan dan menempatkan beberapa jenis material untuk
backfill dan lantai kerja pada lokasi-lokasi yang ditunjukkan dalam gambar-gambar dan
yang ditunjukkan oleh Direksi. Kualitas material yang digunakan harus disetujui oleh
Direksi, tidak termasuk material yang mengandung organik atau material yang ditolak.
b. Backfill Menggunakan Material Free Drain
Material free drain harus ditempatkan pada batas, level dan ukuran seperti ditunjukkan
dalam gambar-gambar atau seperti yang ditunjukkan oleh Direksi.
Material yang digunakan sebagai material free drain harus diseleksi dari material
bergradasi baik (well graded) dengan ukuran maksimum butiran 15 cm dan prosentase
berat material yang lolos saringan ukuran 0,074 mm tidak lebih dari 5%.
Material tersebut harus ditangani dengan cara penempatan yang benar untuk
mencegah segregasi. Material freedrain dihampar lapis demi lapis dengan tebal tiap
lapis maximum 30 cm. Tiap lapis harus dipadatkan menggunakan alat pemadat yang
disetujui Direksi sampai mencapai tingkat kepadatan yang disetujui Direksi.
c. Backfill dengan Material Random
Backfill dengan Material Random dilakukan dengan level dan ukuran seperti ditunjukkan
dalam gambar-gambar termasuk pada lokasi-lokasi sebagai berikut :

a) Cross drain pada jalan masuk dan saluran irigasi


b) Saluran rembesan
c) Tempat lain seperti ditunjukkan dalam gambar dan seperti ditunjukkan oleh
Direksi.
Material random adalah semua material hasil galian dengan mutu yang disetujui oleh
Direksi yang terbebas dari bahan organik, bongkahan batu atau boulder besar.
Material random harus ditangani dan ditimbun dengan cara tertentu untuk
mendapatkan kondisi backfill yang padat. Metode penempatan, pengendalian kadar air,
dan cara pemadatan akan ditunjukkan oleh Direksi.
d. Lantai Kerja
Kontraktor harus menyediakan dan menempatkan material untuk lantai kerja bangunan
struktur seperti ditunjukkan dalam gambar atau seperti petunjuk dari Direksi dengan
cara tertentu untuk menghindari segregasi. Metode penempatan, pengendalian kadar
air dan cara pemadatan akan ditunjukkan oleh Direksi.
e. Hand Placed Rip-rap
Kontraktor harus memasang hand placed rip-rap seperti ditunjukkan dalam gambar
atau sesuai petunjjuk Direksi.
Material hand placed rip-rap harus batu keras, tahan cuaca dengan ukuran maksimum
30 cm. Permukaan hand placed rip-rap yang telah dipasang harus membentuk suatu

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 188

permukaan yang rata dengan jarak antar batu cukup rapat atau sesuai dengan
persetujuan Direksi.

9) Galian untuk Pondasi Embung


Item pekerjaan galian dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk pondasi tubuh embung
dalam bermacam-macam klasifikasi material galian dengan level galian dan ukuran
seperti ditunjukkan dalam Gambar atau menurut petunjuk Direksi. Pekerjaan galian
tersebut harus termasuk galian dental, pembersihan pondasi, pembuangan material
jelek, pembuangan batu lepas dan perbaikan pondasi terutama pembentukan
kemiringan dinding galian untuk mencapai kriteria desain sesuai petunjuk Direksi.
Penambahan kedalaman untuk mencapai lapisan batuan pondasi yang memenuhi
syarat harus atas instruksi Direksi secara tertulis.
Kontraktor wajib membersihkan permukaan galian untuk pengecekan kondisi pondasi
oleh Direksi. Jika level galian rencana belum dicapai namun kondisi permukaan galian
pondasi telah dinyatakan cukup memenuhi syarat oleh Direksi maka Kontraktor harus
menghentikan pekerjaan penggalian pada bagian yang ditunjuk Direksi.
Pembayaran pekerjaan galian untuk pondasi tubuh embung akan dilakukan sesuai
harga satuan yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan dihitung dalam
satuan meter kubik.

10) Galian Untuk Spillway dan Bangunan Out-let


Kontraktor harus mengajukan proposal kepada Direksi, rencana disertai analisis singkat
mengenai pekerjaan penggalian untuk spillway, bangunan-bangunan pelimpah,
chutway, stilling basin termasuk tailrace canal dan bangunan out-let untuk persetujuan
dari Direksi terlebih dahulu sebelum melaksanakan pekerjaan penggalian.

11) Penggunaan Material Hasil Galian


Material hasil galian spillway dengan kualitas baik menurut petunjuk Direksi boleh
langsung digunakan untuk konstruksi permanen misalnya untuk timbunan embung atas
persetujuan Direksi.

12) Pembuangan Material Hasil Galian


Material hasil galian yang dinyatakan jelek oleh Direksi harus disingkirkan dari lokasi
proyek atau dibuang ke tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar atau
menurut petunjuk Direksi.
Kontraktor wajib menempatkan material jelek hasil galian tersebut dengan rapi, tidak
mudah tererosi, tidak menggangu aktifitas lapangan dan masyarakat sekitar, jika perlu
harus dibentuk sesuai arahan Direksi.
Tidak ada biaya khusus dalam penentuan, pengadaan, penempatan dan perapian,
tempat pembuangan material jelek hasil galian. Semua biaya yang menyangkut
pembuangan dan penempatan harus sudah termasuk dalam harga satuan item
pekerjaan galian.

13) Pengukuran dan Pembayaran


a. Clearing dan Grubbing, Stripping
Ukuran untuk pembayaran pekerjaan clearing dan grubbing adalah harga satuan per
meter persegi seperti tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga Clearing dan
Grubbing.
Ukuran untuk pembayaran pekerjaan striping adalah sudah termasuk harga satuan per
meter persegi seperti tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga Pekerjaan stripping.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 189

Ukuran untuk pembayaran pekerjaan striping di borrow area adalah harga satuan per
meter persegi seperti tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga Pekerjaan stripping
di borrow area.
Pekerjaan replacing top soil di borrow area yang terletak di daerah genangan tidak
diperlukan sehingga tidak ada item pembayarannya.
b. Galian terbuka (Open-Cut)
Ukuran untuk pembayaran pekerjaan galian open-cut adalah didasarkan pada jumlah
dalam meter kubik material yang digali dari batas, klasifikasi dan dimensi seperti
ditunjukkan dalam Gambar atau seperti ditunjukkan oleh Direksi. Pengukuran harus
didasarkan pada muka tanah asli sebelum digali dan muka tanah setelah digali dan
disetujui oleh Direksi.
Penentuan jenis tanah galian akan ditentukan sesuai dengan kenyataan di lapangan
berdasarkan hasil analisis dan keputusan yang bersifat final oleh Direksi.
Sebelum pekerjaan galian dilakukan dan segera setelah pekerjaan galian open-cut
selesai, Kontraktor harus melakukan survey untuk mendapatkan data dimensi dan
elevasi permukaan tanah asli dan permukaan setelah digali. Hasil pengukuran ini akan
dicek oleh Direksi. Paling lambat seminggu sebelum survey tersebut dilaksanakan,
Kontraktor harus mengajukan kepada Direksi untuk persetujuan, suatu usulan yang
menggambarkan garis referensi, potongan melintang dan memanjang dan metode
survey yang digunakan.
Pembayaran berbagai macam pekerjaan galian akan dilakukan berdasarkan harga
satuan per meter kubik di penawaran untuk masing-masing klasifikasi material galian
open-cut yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Harga satuan ini harus sudah termasuk biaya tenaga kerja, alat, dan material yang
diperlukan untuk perkerjaan galian open-cut termasuk peledakan jika diperlukan,
pencegahan kelongsoran, pengendalian erosi dan pekerjaan lain yang perlu untuk
menjaga kondisi galian tetap baik selama pelaksanaan konstruksi.
Harga satuan ini juga harus sudah termasuk semua biaya untuk memindahkan material
galian ke tempat lain yang dituju seperti ke stockpile, ke spoil bank (tempat
pembuangan), hauling langsung ke lokasi konstruksi permanen atau ke lokasi lain yang
ditunjuk Direksi.
c. Galian Saluran
Ukuran untuk pembayaran pekerjaan galian saluran adalah didasarkan pada jumlah
dalam meter kubik material yang digali dari kedalaman dan dimensi seperti ditunjukkan
dalam Gambar atau seperti ditunjukkan oleh Direksi. Penentuan jenis tanah galian akan
ditentukan sesuai dengan kenyataan di lapangan berdasarkan hasil analisis dan
keputusan yang bersifat final oleh Direksi.
Pembayaran berbagai macam pekerjaan galian saluran akan dilakukan berdasarkan
harga satuan per meter kubik di penawaran untuk masing-masing klasifikasi material
galian saluran yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
d. Backfill dan Lantai Kerja
Ukuran untuk pembayaran backfill dengan material free draining, backfill dengan
material random, lantai kerja untuk struktur non-drainage, dan hand placed rip-rap
dibuat berdasarkan material yang terpasang ditempat sesuai garis elevasi, klasifikasi
dan dimensi seperti ditunjukkan dalam gambar atau yang ditetapkan oleh Direksi.
Pembayaran untuk backfill dengan material free draining, backfill dengan material
random, lantai kerja untuk struktur non-drainage, dan perata permukaan dari gravel
akan dibuat berdasarkan harga satuan per meter kubik seperti yang ada didalam Daftar
Kuantitas dan Harga, yang sudah termasuk biaya untuk tenaga kerja, alat, material

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 190

yang diperlukan untuk menggali dan mendapatkan material ini dari sumbernya atau
dari tempat lain yang ditunjuk oleh Direksi, proses pencampuran, transportasi menuju
lokasi penempatan, penyebaran dan pemadatan serta usaha lain yang diperlukan.

e. Pondasi Embung
Ukuran untuk pembayaran terhadap masing-masing klasifikasi material dari galian
open-cut untuk pondasi embung akan dibuat menurut klasifikasi, dimensi dan
kedalaman penggalian seperti ditunjukkan dalam Gambar atau yang ditetapkan oleh
Direksi dengan mengukur permukaan tanah asli sebelum penggalian dan permukaan
tanah setelah penggalian. Klasifikasi material hasil galian akan ditentukan berdasarkan
hasil analisis dan keputusan Direksi.
Pembayaran untuk berbagai jenis dari klasifikasi material hasil galian akan dibuat
berdasarkan harga satuan per meter kubik seperti yang ada didalam Daftar Kuantitas
dan Harga yang sudah termasuk biaya untuk tenaga kerja, alat, material yang
diperlukan untuk menggali, dan transportasi menuju stock pile atau tempat
pembuangan (spoil bank).

f. Penggalian untuk Spillway


Ukuran untuk pembayaran terhadap masing-masing klasifikasi material dari galian
spillway akan dibuat menurut klasifikasi, dimensi dan kedalaman penggalian seperti
ditunjukkan dalam Gambar atau yang ditetapkan oleh Direksi dengan mengukur
permukaan tanah asli sebelum penggalian dan permukaan tanah setelah penggalian.
Klasifikasi material hasil galian akan ditentukan berdasarkan hasil analisis dan
keputusan Direksi.
Pembayaran untuk berbagai jenis dari klasifikasi material hasil galian akan dibuat
berdasarkan harga satuan per meter kubik seperti yang ada didalam Daftar Kuantitas
dan Harga yang sudah termasuk biaya untuk tenaga kerja, alat, material yang
diperlukan untuk menggali, transportasi menuju stock pile atau tempat pembuangan
(spoil bank) dan biaya untuk meratakan dan merapikannya.

g. Penggalian untuk Struktur Outlet


Ukuran untuk pembayaran terhadap masing-masing klasifikasi material dari galian
struktur outlet akan dibuat menurut klasifikasi, dimensi dan kedalaman penggalian
seperti ditunjukkan dalam Gambar atau yang ditetapkan oleh Direksi dengan mengukur
permukaan tanah asli sebelum penggalian dan permukaan tanah setelah penggalian.
Klasifikasi material hasil galian akan ditentukan berdasarkan hasil analisis dan
keputusan Direksi.
Pembayaran untuk berbagasi jenis dari klasifikasi material hasil galian akan dibuat
berdasarkan harga satuan per meter kubik seperti yang ada didalam Daftar Kuantitas
dan Harga yang sudah termasuk biaya untuk tenaga kerja, alat, material yang
diperlukan untuk menggali, dan transportasi menuju stock pile atau tempat
pembuangan (spoil bank) dan biaya untuk meratakan dan merapikannya.

h. Penggalian Diversion Channel


Ukuran untuk pembayaran terhadap masing-masing klasifikasi material dari galian
diversion channel akan dibuat menurut klasifikasi, dimensi dan kedalaman penggalian
seperti ditunjukkan dalam Gambar atau yang ditetapkan oleh Direksi dengan mengukur
permukaan tanah asli sebelum penggalian dan permukaan tanah setelah penggalian.
Klasifikasi material hasil galian akan ditentukan berdasarkan hasil analisis dan
keputusan Direksi.

Pembayaran untuk berbagasi jenis dari klasifikasi material hasil galian akan dibuat
berdasarkan harga satuan per meter kubik seperti yang ada didalam Daftar Kuantitas
dan Harga yang sudah termasuk biaya untuk tenaga kerja, alat, material yang
diperlukan untuk menggali, dan transportasi menuju stock pile atau tempat
pembuangan (spoil bank) dan biaya untuk meratakan dan merapikannya.

i. Pembuangan dan Pemanfaatan Material Hasil Galian

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 191

Biaya hauling material buangan ke tempat pembuangan (spoil bank) dan pemeliharaan
tempat tersebut harus sudah termasuk dalam harga satuan per meter kubik material
galian seperti yang ada didalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Biaya hauling material yang dapat dimanfaatkan sesuai persetujuan Direksi ke tempat
stock pile atau ke lokasi penimbunan dan pemeliharaan stock pile harus sudah
termasuk dalam harga satuan per meter kubik material galian seperti yang ada
didalam Daftar Kuantitas dan Harga.

14) PEKERJAAN TIMBUNAN


a. Umum
Pekerjaan timbunan terbesar adalah pekerjaan timbunan untuk membangun tubuh
embung.
Berikut ini adalah pembagian pekerjaan timbunan berdasarkan material yang digunakan
:
a) Penimbunan inti kedap air atau clay (Zone-1)
b) Penimbunan random dari material galian, borrow area dan dari luar borrow area
(Zone-2)
c) Penimbunan processed filter transition (Zone-3)
d) Penimbunan rip rap (zone-4)

Kontraktor harus mengajukan proposal kepada Direksi yang berisi rencana pelaksanaan
penimbunan paling lambat 14 hari sebelum pekerjaan penimbunan dimulai.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan penimbunan menurut batas, klasifikasi dan
dimensi seperti ditunjukkan dalam Gambar yang disediakan atau menurut petunjuk
Direksi.

Material timbunan harus bersih, bebas dari akar-akar tanaman, rumput, tonggak kayu,
sampah, dan material organik.
Kesiapan pondasi untuk ditimbun dan kelayakan material yang akan digunakan sebagai
material timbunan sepenuhnya ditentukan oleh Direksi. Tidak boleh ada pelaksanaan
penimbunan sebelum ada persetujuan tentang pelaksanaan penimbunan tersebut dari
Direksi secara tertulis.
Material hasil galian dari diversion channel, spillway, inlet, outlet, pondasi embung dan
bagian lainnya boleh digunakan sebagai material timbunan jika ada persetujuan tertulis
dari Direksi.

Kontraktor harus bertanggung jawab agar kondisi timbunan tetap stabil sampai
pekerjaan timbunan diterima oleh Direksi. Kontraktor bertanggung jawab atas
pengendalian erosi karena air hujan, proteksi terhadap kelongsoran, dan rusaknya
permukaan timbunan akibat lalu-lintas alat berat. Kontraktor harus memperbaiki atau
mengganti material timbunan yang rusak atau hilang akibat, erosi, longsor dan lalu
lintas alat berat atas biaya Kontraktor sendiri.

Kontraktor harus mengikuti petunjuk Direksi dalam hal penimbunan disekitar alat
instrumentasi embung, penentuan kemiringan timbunan untuk drainase, sambungan
konstruksi, urutan penimbunan antar zone, penentuan batas maksimum perbedaan
permukaan timbunan antar zone, penentuan jenis, jumlah dan lokasi test lapangan
(field test), penentuan cara untuk memperoleh ikatan yang baik antara pondasi
embung dengan timbunan atau antara timbunan yang lama dengan timbunan baru,
penentuan tebal pengupasan material timbunan yang jelek, pengambilan contoh jika
diperlukan dan test pit di timbunan jika diperlukan.

Direksi mempunyai hak membuat keputusan untuk memodifikasi gradasi, kadar air,
density, penempatan dan perataan, dan pemadatan sebelum dan selama pelaksanaan
penimbunan jika diperlukan.

Direksi berhak menghentikan pekerjaan timbunan jika diketahui mutu pelaksanaan


timbunan rendah karena cara, alat, material, tenaga kerja, faktor efisiensi, dan kondisi

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 192

cuaca tidak memenuhi spesifikasi teknik. Kontraktor tidak berhak mengajuksn biaya
tambahan atau kompensasi karena penghentian tersebut.
Kontraktor harus menyediakan dan memasang penutup misalnya dari plastik untuk
melindungi terutama material timbunan inti dari hujan agar kadar airnya tetap
memenuhi syarat dan penimbunan tetap dapat dilaksanakan tanpa terhalang oleh
kondisi kadar air material.

Jika selama dan setelah penempatan dan perataan material suatu zone tercampur atau
terkontaminasi dengan material dari zone lain atau terkontaminasi dengan kotoran atau
material jelek yang terbawa oleh alat berat maka Kontraktor harus membersihkannya
dengan mengambil, memindahkan atau mengupas lapisan yang jelek atas biaya
Kontaktor sendiri.

Pemadatan tiap lapis material timbunan harus dilakukan secara sistematis untuk
menjamin setiap bagian lapis timbunan mendapat energy pemadatan yang sama.
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan alat pemadat yang bergerak dengan arah
sejajar as embung kecuali pada area timbunan dekat instrument, dekat tebing dan area
lain yang tidak mungkin melakukan gerakan seperti di atas misalnya di area tikungan.
Kontraktor harus mengajukan proposal kepada Direksi yang berisi metode dan alat
berat yang akan digunakan untuk mengangkut, menempatkan, meratakan, dan
memadatkan material timbunan.

Alat pemadat yang diusulkan Kontraktor harus diuji coba dilapangan (trial
embankment) terlebih dahulu untuk mengetahui terutama tebal lapis timbunan dan
jumlah lintasan yang optimal yang dapat diterapkan untuk pemadatan sesungguhnya di
lokasi timbunan. Tata cara uji coba seperti lokasi, luas area, material yang digunakan,
variasi tebal lapis timbunan yang akan dicoba, jumlah lintasan, lokasi, jenis dan jumlah
test akan ditentukan oleh Direksi.

Kontraktor harus menyediakan dan menggunakan alat pemadat alternatif lain seperti
tamping rammer, baby roller, palu kayu untuk memadatkan material timbunan di
sekitar alat instrument, material timbunan yang membentuk kemiringan, material
timbunan di celah-celah batu, pemadatan pada contack clay, zone transisi atau material
disekitar struktur yang tidak mungkin dipadatkan dengan alat pemadat ukuran besar.
Kontraktor tidak berhak mengajukan tambahan pembayaran atau kompensasi jika
material harus di stock pile terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai material
timbunan.

Timbunan sementara berupa tanjakan atau turunan untuk mempermudah manuver alat
berat boleh diadakan dengan catatan :
o Lokasi dan material yang akan digunakan harus diajukan terlebih dahulu kepada
Direksi untuk persetujuan sebelum dilakukan penimbunan.
o Timbunan sementara tersebut harus dibongkar setelah tidak diperlukan kecuali ada
instruksi lain dari Direksi.
Penimbunan disekitar struktur beton harus dilakukan setelah umur beton cukup dan
harus atas persetujuan Direksi sebelum pelaksanaan penimbunan dimulai.
Penempatan material harus diatur agar beban yang diterima struktur seimbang dan
struktur tetap stabil. Kontraktor harus bertanggungjawab dengan cara memperbaiki
atau mengganti struktur yang rusak akibat pelaksanaan penimbunan disekitar struktur
yang salah misalnya akibat gerakan atau manuver alat berat.

Direksi berhak menolak material yang tidak memenuhi spesifikasi teknik dan Kontraktor
harus meyingkirkan material yang ditolak dan menempatkannya ke tempat-tempat
yang ditunjuk Direksi atas biaya Kontraktor.

b. Timbunan Contact Clay


 Material
Material untuk timbunan contack clay berasal dari borrow area atau tempat lain yang
ditunjuk Direksi dan harus merupakan material pilihan berupa silty clay.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 193

Spesifikasi material untuk timbunan contack clay adalah :


a) Ukuran butir maksimum 5 mm
b) Prosentase berat butiran yang lolos saringan no. 200 (0,074 mm) antara 40%
sampai dengan 85 %.
c) Prosentase berat butiran yang tertahan saringan no. 4 (4.75 mm) kurang dari 10%
d) Kadar air material selama dan sesudah pemadatan harus 2% sampai 4% diatas
kadar air optimumnya atau menurut petunjuk Direksi. Kadar air optimum disini
didefinisikan kadar air pada kondisi dry density maksimum dari material yang
diambil dari borrow area atau area lain yang ditunjuk Direksi.
e) Plasticity Index (PI) antara 10% sampai 45%
f) Tidak mengandung akar-akar tanaman, tonggak-tonggak kayu, humus dan kotoran
lainnya.
 Penempatan dan Perataan
Penempatan dan perataan material contack clay dilakukan diatas pondasi embung yang
sudah dinyatakan siap timbun, pada abutmen spillway, dan pada struktur lain dengan
pemadatan khusus dengan maksud untuk mendapatkan ikatan yang sempurna antara
permukaan pondasi dengan timbunan inti atau timbunan kedap air.
Tebal maksimum timbunan contact clay adalah 30 centimeter.
Penempatan dan perataan material contack clay harus dilakukan lapis demi lapis atau
sedikit demi sedikit dengan didahulukan pada tempat-tempat yang merupakan cekukan
dan celah-celah pondasi.
Kontraktor harus menyediakan alat-alat seperti sekop, cangkul, gancu dan sejenisnya
untuk membersihkan permukaan pondasi, mengangkut dan memasukkan material
contack clay kedalam cekukan dan celah-celah batuan pondasi.
Jika perlu, permukaan pondasi harus disiram terlebih dahulu sebelum penempatan dan
perataan material contact clay.
Penempatan dan perataan contact clay boleh menggunakan bucket excavator atau
loader atas persetujuan Direksi terlebih dahulu.
 Pemadatan
Kontraktor harus menyediakan alat-alat pemadat khusus seperti loader beroda karet,
tamping rammer 78 kg, palu kayu dan sejenisnya untuk memadatkan material contact
clay di permukaan pondasi, cekukan dan celah-celah batuan pondasi.
Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kondisi permukaan pondasi agar pondasi
tidak rusak oleh gerakan atau getaran alat pemadat. Untuk pemadatan di cekukan atau
celah-celah batu sebaiknya dipadatkan secara manual dengan alat pemadat berupa
palu kayu terlebih dahulu sampai cukup tebal dan padat. Setelah itu, pemadatan
dilakukan dengan menggunakan tamping rammer 78 kg untuk tempat-tempat yang
sempit dan menggunakan loader pada tempat-tempat yang terbuka dan relatif rata.

c. Timbunan Inti dan Blanket Kedap Air (Clay) dari Luar Borrow Area / Zone-1
 Material
Material untuk timbunan inti dan blanket kedap airberasal dari borrow area atau tempat
lain yang ditunjuk Direksi dan harus merupakan material pilihan berupa silty clay.
Spesifikasi material untuk timbunan inti adalah :
a) Ukuran butir maksimum 5 mm
b) Prosentase berat butiran yang lolos saringan no. 200 (0,074 mm) antara 40%
sampai dengan 75 %.
c) Prosentase berat butiran yang tertahan saringan no. 4 (4.75 mm) kurang dari 10%
d) Kadar air material selama dan sesudah pemadatan antara minus 1% dibawah kadar
air optimum sampai plus 3% diatas kadar air optimum atau menurut petunjuk
Direksi.
e) Plasticity Index (PI) antara 20% sampai 45%
f) Tidak mengandung akar-akar tanaman, tonggak-tonggak kayu, humus dan kotoran
lainnya.
g) Dry density lapangan harus lebih besar atau sama dengan 95% dry density dari
test pemadatan standard (Standard Compaction Test)
h) Koefisien permeabilitas lebih kecil dari 3x 10-5 cm/detik setelah dipadatkan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 194

Kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan dan membawa material inti ke lokasi
penimbunan menurut spesifikasi di atas.
Jika kadar air material tidak memenuhi syarat, Kontraktor wajib mengusahakan agar
syarat kadar air seperti disebut dalam spesifikasi teknik dapat dipenuhi misalnya
dengan jalan menambahkan air kedalam material dan mencampurkannya sampai
merata jika material terlalu kering atau menjemur terlebih dahulu jika material terlalu
basah. Tidak ada biaya tambahan atau kompensasi untuk usaha-usaha untuk mencapai
kadar air material seperti yang disyaratkan. Cara lain adalah dengan jalan mengganti
material yang tidak memenuhi syarat dengan material baru sesuai spesifikasi teknik
atas biaya Kontraktor sendiri.
 Penempatan dan Perataan
Penempatan dan perataan material inti dilakukan diatas lapis pertama dari lapisan
contact clay. Material harus dihampar dan diratakan secara kontinnyu, horizontal, lapis
demi lapis dengan tebal tiap lapis maksimum 30 centimeter setelah dipadatkan..
Penempatan dan perataan material inti dilakukan dengan menggunakan bulldozer atau
alat lain yang disetujui Direksi.
Pembentukan kemiringan permukaan timbunan harus dilakukan atas persetujuan dan
petunjuk Direksi untuk mengalirkan air hujan sebelum dan selama penimbunan.
 Pemadatan
Jika material telah memenuhi syarat dan telah dihampar dan diratakan sesuai
spesifikasi teknik maka material harus segera dipadatkan dengan menggunakan alat
yang disetujui Direksi sampai mencapai tingkat kepadatan yang diinginkan yaitu
minimal 95% dari dry density maksimum.
Jenis alat pemadat untuk material inti adalah alat pemadat dengan Vibratory roller
minimal 9 ton atau type spesifik dari alat pemadat yang dipakai akan ditentukan
berdasarkan proposal Kontraktor dan hasil trial embankment.
Kecepatan gerakan alat pemadat harus diatur cukup lambat untuk memperoleh energy
yang optimal dan menghindari rusaknya permukaan timbunan karena gerakan alat
pemadat yang terlalu cepat.
Sebelum mulai menimbun lapis berikutnya permukaan timbunan lama harus digaruk
sampai kedalaman 0,10m - 0,15m, dan kadar air dari tanah yang digaruk harus selalu
dijaga secara baik. Bila oleh karena sesuatu sebab pelaksanaan penghamparan dan
pemadatan terhenti, permukaan dari timbunan harus digaruk kembali dan kadar airnya
diperiksa kembali sebelum pelaksanaan pemadatan dilanjutkan.

d. Timbunan Random dari Borrow Area atau Luar Borrow Area (Zone-2)
 Material
Material untuk timbunan random dari borrow area harus merupakan material pilihan
berupa campuran endapan sungai dan batuan lapuk atau batuan lapuk yang
bergradatasi baik sesuai dengan spesifikasi.
Spesifikasi material untuk timbunan random adalah :
- Ukuran butir maksimum 20 cm
- Prosentase berat butiran yang lolos saringan No. 200 (0,074 mm) kurang dari 5%
- Prosentase berat butiran yang tertahan saringan No. 4 (4,75 mm) antara 60%
sampai dengan 80%)
- Kadar air material selama dan sesudah pemadatan antara minus 2% di bawah kadar
air optimum sampai plus 3% diatas kadar air optimum atau menurut petunjuk
Direksi.
- Tidak mengandung akar-akar tanaman, tonggak-tonggak kayu, humus dan kotoran
lainnya.
Kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan dan membawa material random
kelokasi penimbunan menurut spesifikasi di atas tersebut.
 Penempatan dan Perataan
Penempatan dan peralatan material random dari borrow area (zone 2) dilakukan di atas
pondasi. Material harus di hampar dan diratakan secara kontinyu, horisontal, lapis demi
lapis dengan tebal tiap lapis maksimum 40 cm setelah dipadatkan.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 195

Penempatan dan perataan material random dengan menggunakan bulldozer atau alat
lain yang disetujui Direksi.
Pembentukan kemiringan permukaan timbunan harus dilakukan atas persetujuan dan
petunjuk Direksi untuk mengalirkan air hujan sebelum dan selama penimbunan.
 Pemadatan
Jika material memenuhi syarat dan telah diratakan sesuai Spesifikasi Teknik, maka
material harus segera dipadatkan dengan menggunakan alat yang disetujui Direksi
sampai mencapai tingkat kepadatan yang diinginkan, yaitu minimal 95 % dari
kepadatan kering (dry density) maximum dari hasil pemadatan yang mengunakan alat
pemadat khusus dilaboratorium.
Jenis alat pemadat lapangan untuk material random ini adalah alat pemadat seberat
minimal 9 ton dengan drum polos yang dilengkapi dengan vibrator (penggetar) atau
Vibratory roller.
Kecepatan gerakan alat pemadat harus diatur tidak terlalu lambat untuk memperoleh
energi yang optimal dan menghindari rusaknya permukaan timbunan karena gerakan
alat pemadat yang terlalu cepat atau terlalu lambat.
Jumlah lintasan (passing) tiap lapis minimal 6 (enam) kali atau daspat dirubah oleh
Direksi disesuaikan dengan kondisi dilapangan. Tidak ada tambahan atau kompensasi
akibat perubahan lintasan tersebut.

Sebelum mulai menimbun lapis berikutnya permukaan timbunan lama harus digaruk
sampai kedalaman 0,15m, dan kadar air dari tanah yang digaruk harus selalu dijaga
secara baik. Bila oleh karena sesuatu sebab pelaksanaan penghamparan dan
pemadatan terhenti, permukaan dari timbunan harus digaruk kembali dan kadar airnya
diperiksa kembali sebelum pelaksanaan pemadatan dilanjutkan.

e. Timbunan Random Dari Hasil Galian (Zone-2)


 Material
Material untuk timbunan Random berasal dari galian bangunan embung, galian
genangan embung dan bangunan pelengkapnya atau tempat lain yang ditunjuk Direksi
dan harus merupakan material pilihan berupa campuran endapan sungai dan batuan
lapuk atau batuan lapuk yang bergradasi baik sesuai Spesifikasi.
Untuk spesifikasi material, penempatan perataan dan pemadatan material timbunan
random dari hasil pekerjaan galian perlakuannya sama dengan timbunan dari random
dari borrow area.
 Penempatan dan Perataan
Penempatan dan perataan material random dilakukan diatas pondasi. Material harus
dihampar dan diratakan secara kontinyu, horisontal, lapis demi lapis dengan tebal tiap
lapis maksimum 40 cm setelah dipadatkan.
Penempatan dan perataan material random dilakukan dengan menggunakan bulldozer
atau alat lain yang disetujui Direksi.
Pembentukan kemiringan permukaan timbunan harus dilakukan atas persetujuan dan
petunjuk Direksi untuk mengaliirkan air hujan sebelum dan selama penimbunan.

 Pemadatan
Jika material memenuhi syarat dan telah diratakan sesuai Spesifikasi Teknik, maka
material harus segera dipadatkan dengan menggunakan alat yang disetujui Direksi
sampai mencapai tingkat kepadatan yang diinginkan, yaitu minimal 95 % dari
kepadatan kering (dry density) maximum dari hasil pemadatan yang mengunakan alat
pemadat khusus dilaboratorium.
Jenis alat pemadat lapangan untuk material random ini adalah alat pemadat seberat
minimal 9 ton dengan drum polos yang dilengkapi dengan vibrator (penggetar) atau
Vibratory roller.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 196

Kecepatan gerakan alat pemadat harus diatur tidak terlalu lambat untuk memperoleh
energi yang optimal dan menghindari rusaknya permukaan timbunan karena gerakan
alat pemadat yang terlalu cepat atau terlalu lambat.
Jumlah lintasan (passing) tiap lapis minimal 6 (enam) kali atau daspat dirubah oleh
Direksi disesuaikan dengan kondisi dilapangan. Tidak ada tambahan atau kompensasi
akibat perubahan lintasan tersebut.

Sebelum mulai menimbun lapis berikutnya permukaan timbunan lama harus digaruk
sampai kedalaman 0,15m, dan kadar air dari tanah yang digaruk harus selalu dijaga
secara baik. Bila oleh karena sesuatu sebab pelaksanaan penghamparan dan
pemadatan terhenti, permukaan dari timbunan harus digaruk kembali dan kadar airnya
diperiksa kembali sebelum pelaksanaan pemadatan dilanjutkan.

f. Timbunan Filter (Transition) / Zone-3


 Material
Material untuk timbunan processed filter (transition) - zone 4 pada prinsipnya sama
dengan timbunan filter zone 3. Material juga harus diperoleh dari material pasir dan
kerikil yang berada didaerah aliran sungai (river deposit) atau tempat lain yang disetujui
oleh Direksi. Material transition harus bersih dan berkohesi rendah, terdiri dari material
pasir dan kerikil.
Spesifikasi material untuk timbunan transition adalah :
a) Ukuran butir maksimum 200 mm
b) Prosentase berat butiran yang lolos saringan no. 200 (ukuran saringan 0,074 mm)
kurang dar 5 %.
c) Prosentase berat butiran yang tertahan saringan 19,1 mm kurang dari 50%.
d) Kadar air material selama dan sesudah pemadatan menurut petunjuk Direksi.
e) Tidak mengandung akar-akar tanaman, tonggak-tonggak kayu, humus dan kotoran
lainnya.
Jika perlu gradasi material zone transisi akan ditentukan secara spesifik oleh Direksi
sebelum pekerjaan penimbunan zone transisi dimulai.
Kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan dan membawa material zone
transisi ke lokasi penimbunan menurut spesifikasi di atas.
Ukuran dan gradasi material zone transisi akan diuji oleh Direksi di lapangan setelah
pemadatan.
 Penempatan dan Perataan
Penempatan dan perataan material untuk zone transisi dilakukan diatas lapisan zone
lain sesuai batas dan dimensi seperti ditunjukkan dalam Gambar atau seperti
ditunjukkan Direksi. Material harus dihampar, diratakan dan dipadatkan dengan bucket
excavator secara kontinnyu.
Penempatan dan perataan material transisi dilakukan dengan menggunakan excavator
atau alat lain yang disetujui Direksi.
 Pemadatan
Jika material telah memenuhi syarat dan telah dihampar dan diratakan sesuai
spesifikasi teknik maka material harus segera dipadatkan dengan menggunakan alat
pemadat baby roller atau alat lain yang disetujui Direksi sampai mencapai tingkat
kepadatan yang diinginkan.

g. Timbunan (Rip-Rap) / Zone-4


 Material
Material untuk timbunan rip-rap berasal dari sungai atau tempat lain yang ditunjuk
Direksi dan harus merupakan material pilihan berupa batu baik, awet/tahan lama, dan
keras.
Spesifikasi material untuk timbunan rip - rap adalah :
a) Ukuran diameter batu maximum untuk rip rap adalah 100 centimeter
b) Kuat tekan minimal 100 kg/cm2.
c) Kehilangan berat dari test Soundness kurang dari 20%.
Kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan dan membawa material rip-rap ke
lokasi penimbunan menurut spesifikasi di atas.
 Penempatan dan Perataan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 197

Penempatan dan pemasangan material rip-rap dilakukan diatas slope embung bagian
lereng hulu dan hilir . Material harus diletakkan secara kontinnyu, dengan permukaan
yang rata, jarak antar rip-rap harus rapat. Tebal lapisan rip-rap adalah sesuai gambar.
Penempatan dan pemasangan material rip-rap dilakukan dengan menggunakan
excavator atau alat lain yang disetujui Direksi serta manual dengan tenaga manusia
untuk merapikan dan mengisi batu pengunci.

h. Trial Embankment (Uji Coba Timbunan)


 Umum
Bagian ini menjelaskan pelaksanaan trial embankment timbunan tubuh embung untuk
mengetahui efektifitas dari berbagai macam bahan timbunan baik dari borrow area
maupun dari tempat lain, berbagai macam cara penempatan, perataan dan pemadatan
dari material yang ada untuk pembangunan embung. Setelah trial embankment
tersebut selesai, Kontraktor wajib membersihkan lokasi trial embankment dan
mengembalikan kondisi seperti semula kecuali diinstruksikan lain oleh Direksi.
Dalam pelaksanaan trial embankment, beberapa item berikut ini dapat dipakai sebagai
acuan kecuali ada petunjuk lain dari Direksi :
1) Material yang diperlukan untuk trial embankment :
a) Material inti (zone-1) sebanyak sekitar 1000 m3
b) Material random (zone-2b) sebanyak sekitar 1000 m3
2) Lingkup kerja trial embankment :
Trial embankment dilaksanakan untuk mengevaluasi hal-hal yang spesifik berkaitan
dengan material dan proses penimbunan antara lain :
a) Usulan dari Kontraktor tentang metode untuk mengangkut, menangani,
menempatkan, meratakan, dan memadatkan material timbunan.
b) Pengaruh ketebalan timbunan
c) Pengaruh dari jumlah lintasan alat pemadat dan pemadatan
d) Hal lain yang perlu dievaluasi
3) Jadual Pelaksanaan :
Trial embankment harus dilakukan sebelum penimbunan yang sesungguhnya di
lokasi sebelum penimbunan dimulai.

 Pengujian/Testing :
Kontraktor harus melakukan pengujian atau testing berupa uji density, permeabilitas,
specific gravity, kadar air, gradasi, pemadatan, consistency, plasticity, test lain yang
perlu dan melakukan observasi penurunan untuk mengevaluasi trial embankment.
 Peralatan
Semua alat yang diperlukan untuk pelaksanaan trial embankment seperti untuk
menggali, memproses, men-stock pile, mengangkut, menempatkan, meratakan,
memadatkan, mengontrol kadar air, dan sebagainya disediakan oleh Kontraktor.
 Prosedur Pelaksanaan Trial Embankment
Material yang digunakan untuk trial embankment harus berasal dari borrow area atau
sumber material lain yang disetujui oleh Direksi.
Jika material yang diperoleh langsung dari sumber material belum memenuhi spesifikasi
maka material tersebut harus diproses terlebih dahulu seperti ditambah air jika kadar
air kurang, dijemur jika terlalu basah, ditambahkan material lain kemudian dicampur
atau diseleksi untuk memperoleh gradasi yang sesuai spesifikasi teknik atau cara lain
yang disetujui Direksi.
Lapisan permukaan tanah untuk lokasi trial embankment harus distripping untuk
menghilangkan rumput, tanaman, sampah, dan material lain yang mengganggu.
Permukaan tanah harus bersih, datar dan dipadatkan terlebih dahulu sampai derajat
kepadatan yang disetujui oleh Direksi.
Material ditaruh dan diratakan secara lapis demi lapis selebar dan sepanjang area trial
embankment. Tebal tiap lapis akan ditentukan oleh Direksi.
Di area trial embankment akan dipasang patok-patok referensi dan batas-batas area
penimbunan untuk mempermudah identifikasi tiap area dengan perlakuan yang
berbeda. Patok referensi juga berfungsi untuk acuan pengukuran penurunan
permukaan timbunan.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 198

Material yang sudah diratakan harus segera dipadatkan dengan alat pemadat yang
disetujui dan akan digunakan untuk memadatkan timbunan yang sesungguhnya untuk
tubuh embung.
Selama pemadatan, jumlah lintasan dicatat dan beberapa test dan observasi harus
dilakukan untuk mengevaluasi trial embankment tersebut. Kontraktor harus mengambil
photo pada setiap momen kejadian yang dianggap penting untuk melengkapi laporan.
Kontraktor harus menyiapkan dan membuat laporan khusus trial embankment dan
menyerahkan laporan tersebut kepada Direksi paling lambat seminggu setelah trial
embankment tersebut selesai.

i. Pengujian/ Test
Sebelum pelaksanaan trial embankment, beberapa pengujian/test pendahuluan harus
dilakukan oleh Kontraktor pada material yang akan digunakan untuk trial embankment
antara lain : gradasi, plasticity, density, kadar air, pemadatan, specific gravity, relative
density, dan permeabilitas dengan metode dan interval test yang akan ditentukan oleh
Direksi. Data hasil test yang berisi informasi tentang sifat-sifat dan kharakteristik yang
dimiliki material harus diterima oleh Direksi terlebih dahulu sebelum pelaksanaan trial
embankment dimulai.
Selama pelaksanaan trial embankment, Kontraktor harus melakukan serangkaian
pengujian/test seperti ditunjukkan dalam spesifikasi ini atau sesuai petunjuk dari
Direksi.

j. Pengendalian Mutu /Quality Control Material Timbunan


4.1.1 Umum
Kontraktor harus menyediakan laboratorium lapangan termasuk peralatan laboratorium
seperti tercantum Tabel-1 dalam Spesifikasi Teknik , petugas laboratorium dan harus
melakukan semua pengujian seperti diinstruksikan oleh Direksi untuk menjamin mutu
material timbunan dan proses penimbunan sudah sesuai dengan Spesifikasi Teknik.
Jenis, jumlah dan frekuensi pengujian/test untuk masing-masing zone/material
timbunan adalah sebagai berikut :

No Zone Material Jenis test Frekuensi


1 Zone-1 Inti/ clay Kadar air (water content) 1 x test tiap 2.000 m3 atau minimal 1 x
test per lapis timbunan atau sesuai
instruksi Direksi
Kepadatan lapangan (field 1 x test tiap 2.000 m3 atau minimal 1 x
density) test per lapis timbunan atau sesuai
instruksi Direksi

Permeabilitas lapangan 1 x test tiap 3 lapis timbunan atau


(field permeability) sesuai instruksi Direksi

Standart Compaction 1 x test tiap 20.000 m3 atau setiap


penggantian jenis material

Specifik gravity 1 x test tiap 20.000 m3


Atterberg limit 1x test tiap 20.000 m3
Gradasi + hydrometer 1x test tiap 20.000 m3
2. Zone-2 Random dari Kadar air (water content) 1 x test tiap 2.000 m3 atau minimal 1
hasil galian x test per lapis timbunan atau sesuai
dan borow instruksi Direksi
area.
Kepadatan lapangan (field 1 x test tiap 2.000 m3 atau minimal 1
density) x test per lapis timbunan atau sesuai
instruksi Direksi

Permeabilitas lapangan 1 x test tiap 3 lapis timbunan atau


(field permeability) sesuai instruksi Direksi

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 199

Standart Compaction 1x test tiap 30.000 m 3 atau setiap


penggantian jenis material
Specifik gravity 1 x test tiap 3.000 m3
Gradasi 1 x test tiap 3.000 m3
4. Zone 3 Filter Kepadatan lapangan (field 1 x test tiap 500 m3 atau minimal 1 x
density) test per 3 lapis timbunan atau sesuai
instruksi Direksi
Permeabilitas lapangan 1x test tiap 3 lapis timbunan atau
(field permeability) sesuai instruksi Direksi
Gradasi 1 x test tiap 2.000 m3
Clay content 1 x test tiap 2.000 m3
6. Zone 5 Rip rap Sound test 5 x test
Unconfined compressive 5 x test
strength

4.1.2 Jenis dan Jumlah Pengujian Minimum


Jika tidak ada instruksi lain dari Direksi mengenai jenis dan jumlah pengujian maka
pelaksanaan pengujian adalah sebagai berikut :
Jenis dan jumlah pengujian yang harus dilaksanakan untuk material inti minimal adalah
sebagai berikut :
a) Moisture content 60 test
b) Field density 60 test
c) Field permeability 20 test
d) Compaction 5 test
e) Specific gravity 5 test
f) Atterberg limits 5 test
g) Gradation 5 test
Jenis dan jumlah pengujian yang harus dilaksanakan untuk material Sandy-gravel –
zone 2a minimal adalah sebagai berikut :
a) Moisture content 15 test
b) Field density15 test
c) Field permeability 5 test
d) Large scale compaction 3 test
e) Specific gravity 5 test
f) Gradation 5 test
Jenis dan jumlah pengujian yang harus dilaksanakan untuk material filter – zone 3
minimal adalah sebagai berikut :
a) Relative density 10 test
b) Field permeability 5 test
c) Specific gravity 5 test
d) Gradation 5 test
e) Clay content 5 test

k. Lokasi Pengambilan Tanah (Borrow Area)


Lokasi dan garis batas borrow area adalah seperti ditunjukkan dalam gambar dan
hanya boleh diperluas oleh Kontraktor jika ada persetujuan dari Direksi.
Segala aktifitas/kegiatan di borrow area menjadi tanggungjawab Kontraktor dibawah
pengawasan Direksi.
Kontraktor harus mengajukan proposal kepada Direksi untuk persetujuan yang berisi
penjelasan secara detail tentang urutan operasi, pengupasan(striping), jalan masuk,
pengendalian air, jenis dan jumlah alat berat yang akan digunakan dan pengamanan
sebelum beraktifitas di borrow area.
Kontraktor harus mengupas atau melakukan stripping untuk menghilangkan top soil
berupa rumput, akar tanaman, tonggak-tonggak kayu sampai permukaan borrow area
tersebut bersih atau sampai kedalaman yang disetujui Direksi.
Kontraktor harus menyediakan atau membuat fasilitas drainase di borrow area untuk
mengalirkan air hujan atau air tanah agar material yang akan dipakai sebagai material
timbunan mempunyai kadar air yang memenuhi spesifikasi teknik.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 200

Jika material di borrow area terlalu basah atau terlalu kering, Kontraktor wajib
melakukan usaha agar kadar air material di borrow area menjadi masuk/memenuhi
spesifikasi. Tidak ada biaya tambahan atau kompensasi atas usaha-usaha tersebut.
Jika perlu, Kontraktor harus memberi lapisan perkerasan seperti campuran gravel, pasir
dan tanah di atas jalan masuk dan keluar borrow area untuk mempercepat dan
mempermudah lalu lintas alat berat, atas biaya Kontraktor sendiri.
Proteksi untuk pengamanan borrow area terhadap manusia dan hewan ternak menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
Mengingat jumlah material yang terdapat di borrow area terbatas, Kontraktor dilarang
mengambil material dari borrow area untuk kepentingan Kontraktor tanpa seijin Direksi.
Setelah aktifitas/operasi di borrow area selesai, Kontraktor harus merapikan lokasi
borrow area dengan pengawasan dari Direksi.

l. Material dari Sedimen Sungai (River Deposit)


Lokasi dan garis batas material dari sedimen sungai selanjutnya disebut river deposit
adalah seperti ditunjukkan dalam gambar dan hanya boleh diperluas oleh Kontraktor
jika ada persetujuan dari Direksi.
Segala aktifitas/kegiatan di area river deposit menjadi tanggungjawab Kontraktor di
bawah pengawasan Direksi.
Material berikut ini direncanakan akan diambil dari river deposit :
o Proccessed filter untuk bahan filter (zone 3)
o Batu rip-rap untuk zone-4
o Aggregate kasar dan aggregate halus untuk campuran beton
o Aggregate untuk bahan perkerasan jalan
o Batu dan pasir untuk pekerjaan pasangan batu
Material hasil galian pondasi embung, spillway, inlet dan outlet, jika memenuhi syarat
dapat dipakai untuk material timbunan sebagai material random (zone 2) atas
persetujuan Direksi.
Kontraktor harus mengajukan proposal kepada Direksi untuk persetujuan yang berisi
penjelasan secara detail tentang urutan operasi, striping, jalan masuk, pengendalian
air, jenis dan jumlah alat berat yang akan digunakan, dan pengamanan sebelum
beraktifitas di area river deposit.
Kontraktor harus mengupas atau melakukan stripping untuk menghilangkan top soil
berupa rumput, akar tanaman, tonggak-tonggak kayu sampai permukaan area river
deposit tersebut bersih atau sampai kedalaman yang disetujui Direksi.
Kontraktor harus menyediakan atau membuat fasilitas drainase di area river deposit
untuk mengalirkan air hujan atau air tanah agar aktifitas sekitar river deposit dapat
dilakukan dengan mudah.
Jika perlu, Kontraktor harus memberi lapisan perkerasan seperti campuran gravel, pasir
dan tanah diatas jalan masuk dan keluar dan membuat jembatan darurat untuk
mempercepat dan mempermudah lalu lintas alat berat, atas biaya Kontraktor sendiri.
Proteksi untuk pengamanan area river deposit terhadap manusia dan hewan ternak
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Mengingat jumlah material yang terdapat di area river deposit terbatas, Kontraktor
dilarang mengambil material untuk kepentingan Kontraktor tanpa seijin Direksi.
Setelah aktifitas/operasi di area river deposit selesai, Kontraktor harus merapikan lokasi
dengan pengawasan dari Direksi.

m. Pengukuran dan Pembayaran


 Penimbunan Contack Clay
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan penimbunan contack clay akan dibuat
berdasarkan material yang telah diterima ditempat penimbunan sesuai batas-batas dan
dimensi yang ditetapkan oleh Direksi.
Pembayaran pekerjaan penimbunan contack clay akan dibuat berdasarkan harga
satuan per meter kubik seperti yang ada didalam Daftar Kuantitas dan Harga yang
sudah termasuk biaya untuk tenaga kerja, alat, operasional, royalty jika ada,
penggalian di borrow area, transportasi menuju lokasi penimbunan, transportasi ke
tempat pembuangan (spoil bank) jika terjadi penolakan material oleh Direksi, usaha-
usaha untuk mencapai kadar air material yang memenuhi syarat, penempatan material,

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 201

perataan, pemadatan, dan special compaction seperti pemadatan menggunakan palu


kayu, tamping rammer, dan loader.

 Penimbunan Material Inti/ Clay , Zone-1


Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan penimbunan material inti/ clay akan dibuat
berdasarkan material yang telah diterima ditempat penimbunan sesuai batas-batas
dan dimensi yang ditetapkan oleh Direksi.
Pembayaran pekerjaan penimbunan material inti/ clay akan dibuat berdasarkan harga
satuan per meter kubik seperti yang ada didalam Daftar Kuantitas dan Harga yang
sudah termasuk biaya untuk tenaga kerja, alat, operasional, royalty jika ada,
penggalian di borrow area, transportasi menuju lokasi penimbunan, transportasi ke
tempat pembuangan (spoil bank) jika terjadi penolakan material oleh Direksi, usaha-
usaha untuk mencapai kadar air material yang memenuhi syarat, penempatan
material, perataan, pemadatan, dan seluruh biaya untuk trial embankment material
inti/clay.
Jika selama pelaksanaan terjadi modifikasi jumlah lintasan alat pemadat menjadi lebih
banyak atau lebih sedikit dari rencana semula, maka tidak ada tambahan biaya atau
kompensasi akibat perubahan tersebut.
 Penimbunan Material Random, Zone 2
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan penimbunan material random dari galian
spillway akan dibuat berdasarkan material yang telah diterima ditempat penimbunan
sesuai batas-batas dan dimensi yang ditetapkan oleh Direksi.
Pembayaran pekerjaan penimbunan material random dari galian akan dibuat
berdasarkan harga satuan per meter kubik seperti yang ada didalam Daftar Kuantitas
dan Harga, yang sudah termasuk biaya untuk tenaga kerja, alat, operasional, royalty
jika ada, transportasi menuju lokasi penimbunan, transportasi ke tempat pembuangan
(spoil bank) jika terjadi penolakan material oleh Direksi, usaha-usaha untuk mencapai
kadar air material yang memenuhi syarat, penempatan material, perataan,
pemadatan, dan seluruh biaya untuk trial embankment material random zone 2.
Jika selama pelaksanaan terjadi modifikasi jumlah lintasan alat pemadat menjadi lebih
banyak atau lebih sedikit dari rencana semula, maka tidak ada tambahan biaya atau
kompensasi akibat perubahan tersebut.
 Penimbunan Filter, (Zone-3)
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan penimbunan Filter akan dibuat berdasarkan
material yang telah diterima ditempat penimbunan sesuai batas-batas dan dimensi
yang ditetapkan oleh Direksi.
Pembayaran pekerjaan penimbunan material Filter akan dibuat berdasarkan harga
satuan per meter kubik seperti yang ada didalam Daftar Kuantitas dan Harga, yang
sudah termasuk biaya untuk tenaga kerja, alat, operasional, royalty jika ada,
penggalian di area river deposit, transportasi menuju lokasi penimbunan, transportasi
ke tempat pembuangan (spoil bank) jika terjadi penolakan material oleh Direksi,
usaha-usaha untuk mencapai kadar air material yang memenuhi syarat, penempatan
material, perataan, dan pemadatan.
Jika selama pelaksanaan terjadi modifikasi jumlah lintasan alat pemadat menjadi lebih
banyak atau lebih sedikit dari rencana semula, maka tidak ada tambahan biaya atau
kompensasi akibat perubahan tersebut.
 Penimbunan Rip-rap, Zone-4
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan penimbunan Rip-rap akan dibuat
berdasarkan material yang telah diterima ditempat penimbunan sesuai batas-batas
dan dimensi yang ditetapkan oleh Direksi.
Pembayaran pekerjaan penimbunan material Rip rap akan dibuat berdasarkan harga
satuan per meter kubik seperti yang ada didalam Daftar Kuantitas dan Harga, yang
sudah termasuk biaya untuk tenaga kerja, alat, operasional, royalty jika ada,
penggalian di area river deposit, transportasi menuju lokasi penimbunan, transportasi
ke tempat pembuangan (spoil bank) jika terjadi penolakan material oleh Direksi,
usaha-usaha untuk mencapai ukuran batu yang memenuhi syarat, penempatan
material, dan perataan.
 Trial Embankment

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 202

Tidak ada pembayaran untuk pekerjaan trial embankment. Seluruh biaya pelaksanaan
trial embankment termasuk pengujian/test yang diperlukan dan pembongkaran serta
pembersihan lokasi trial embankment harus sudah dimasukkan kedalam harga satuan
pekerjaan timbunan di dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

 Test Pengendalian Mutu/ Quality Control Material Timbunan


Tidak ada pembayaran untuk pekerjaan Test Pengendalian Mutu/ Quality Control
material timbunan. Seluruh biaya pelaksanaan Test Pengendalian Mutu/ Quality
Control material timbunan harus sudah dimasukkan kedalam biaya umum di dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.

15) PEKERJAAN BETON


a. Umum
Pekerjaan beton harus dilaksanakan sesuai dengan gambar yang telah disetujui oleh
Direksi. Pembayaran pekerjaan beton dihitung dalam satuan meter kubik beton
terpasang sesuai dengan gambar dan mutunya, sedangkan besi/baja tulangan dihitung
dalam satuan kilogram.
Pekerjaan beton harus dilakukan dengan kehadiran dan pengawasan Direksi.
Kontraktor harus mengajukan proposal kepada Direksi untuk persetujuan yang berisi
penjelasan secara detail tentang alat untuk memproduksi bahan beton seperti pasir,
gravel dan bahan lain seperti semen, alat untuk memproduksi beton seperti molen,
concrete mixer besar (kapasitas 1 m3), screening plant, alat angkut, cara penanganan,
memroses, mengangkut, menuang, menangani pasca pengecoran, pengendalian mutu,
penyediaan air dan kalibrasi peralatan. Kontraktor harus melengkapi proposal tersebut
dengan bagan alir (flow chart), gambar dan penjelasan tertulis secara detail.
Peralatan yang akan digunakan harus diuji coba terlebih dahulu dan hasilnya harus
memuaskan Direksi sebelum digunakan.
Jika alat yang dipakai ditolak oleh Direksi karena tidak sesuai dengan spesifikasi teknik
maka Kontraktor harus mengganti alat tersebut atas biaya Kontraktor.
b. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan harus semen Portland dari perusahaan yang
disetujui Direksi dan secara umum memenuhi Standar Nasional Indonesia atau ASTM
C150 atau standar lain yang diakui oleh Pemerintah Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada tiap pesanan atau lainnya yang
diperintahkan oleh Direksi. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan
khusus jika diperintahkan oleh Direksi.
Kontaktor harus menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari
pabrik yang dapat diusulkan kepada Direksi untuk dites. Semen lain yang menurut
pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan Kontraktor
harus memindahkan ke luar daerah pekerjaan.
Sebelum pemesanan semen, Kontraktor harus mengajukan proposal kepada Direksi
berisi informasi detail mengenai semen yang akan dibeli. Semen yang dikirim ke lokasi
proyek harus disertai sertifikat mutu dan hasil pengujian dari pabrik yang memproduksi
semen tersebut. Sertifikat tersebut harus diserahkan kepada Direksi.
Kontraktor harus menyediakan gudang penyimpanan semen yang memadai, dapat
melindungi semen dari hujan dan penyerapan air oleh semen. Jika semen dikemas
dalam zak, maka zak berisi semen harus diletakkan minimal 30 centimeter diatas lantai
gudang dan tumpukan zak semen dibatasi hingga maksimal 10 zak.
Sistem penyimpanan harus diatur agar semen yang masuk dulu harus dipakai terlebih
dahulu. Lama penyimpanan semen dalam gudang maksimum 90 hari atau sesuai
petunjuk Direksi.
Kontraktor harus menjamin kesediaan semen dalam gudang selalu ada untuk setiap
pekerjaan yang membutuhkan semen.
Direksi berhak untuk mengadakan pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap berat semen
dalam tiap zak. Jika ditemukan berat semen dalam zak tidak sesuai dengan yang
tertera dalam pembungkus semen, maka Kontraktor harus mengganti semen yang ada
digudang dengan semen baru.
c. Bahan Campuran Tambahan (Additives)

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 203

Kontraktor harus menyediakan bahan campuran tambahan untuk beton (additives)


untuk meningkatkan kemudahan pengerjaan, penampakan akhir beton, mempercepat
pengerasan atau tujuan lain sesuai petunjuk Direksi jika diperlukan.
Bagian-bagian struktur yang harus menggunakan bahan additive dalam campuran
beton akan ditentukan oleh Direksi dengan mempertimbangkan efisiensi waktu
pengerjaan, hasil akhir beton, kemudahan pengerjaan, kekuatan beton, dan
pertimbangan lain yang akan tergantung kondisi di lapangan.
Setiap penggunaan additive harus sepengetahuan dan seijin Direksi dengan
mengirimkan terlebih dahulu contoh additive disertai spesifikasi bahan tersebut dari
pabrik pembuatnya.
d. Aggregate
Material yang digunakan untuk memproduksi aggregate baik berupa aggregate halus
berupa pasir atau aggregate kasar berupa kerikil/gravel berasal dari sungai atau tempat
lain yang disetujui Direksi.
Kontraktor harus melakukan serangkaian pengujian terlebih dahulu dan laporan semua
hasil pengujian diserahkan kepada Direksi sebelum material dari sungai atau tempat
lain yang disetujui, digunakan untuk memproduksi aggregate.
Bahan Agregat untuk beton dan adukan harus memenuhi Standar Nasional Indonesia
atau ASTM C33.
e. Aggregate Halus
Aggregate halus didefinisikan sebagai aggregate dengan ukuran butir maksimum
adalah 5 mm. Syarat aggregate halus harus keras, padat, tahan lama, bukan pecahan
batu lapuk, bebas dari debu, lanau, lempung, material organic dan material asing
lainnya.
Material aggregate halus harus bergradasi baik (well graded) dan memenuhi spesifikasi
sebagai berikut :
Prosentase dari Berat Butiran yang Lolos
Ukuran Lubang Saringan (mm)
Lubang Saringan (%)
10 100
5 90-100
2.5 80-90
1.2 50-90
0.6 25-65
0.3 0-35
0.15 2-10
0.088 kurang dari 5
Fineness modulus (FM) aggregate halus harus antara 2,5 dan 3,3 tidak boleh
mengandung material lumpur (clay lumps) lebih dari 1 (satu) %, dan kehilangan berat
pada test sodium sulfate soundness (5 cycles) tidak boleh melebihi 10%.
Spesifikasi aggregate halus diatas masih mungkin dirubah atas kehendak dan
persetujuan Direksi dengan pertimbangan kondisi material di lapangan namun tidak ada
tambahan biaya atau kompensasi yang diberikan kepada Kontraktor karena perubahan
tersebut.

f. Aggregate Kasar
Aggregate kasar didefinisikan sebagai aggregate dengan ukuran butir minimal adalah 5
mm. Syarat aggregate kasar harus keras, padat, tahan lama, bukan pecahan batu
lapuk, bersudut baik, bebas dari debu, lanau, lempung, material organik dan material
asing lainnya.
Material aggregate kasar harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut :
Prosentasi dari Berat Butiran yang Lolos Lubang Saringan (%)
Ukuran Lubang Saringan
Ukuran Aggregate (mm)
(mm)
80-40 40-20 20-5
100 100
80 100-90
60 70-45
50 - 100
40 15-0 100-90
30 - -
25 - 55-20 100
20 5-0 15-0 100-90

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 204

15 - -
10 5-0 55-20
5 10-0
2.5 5-0
0.088 < 1.5 < 1.5 < 1.5

Aggregate kasar tidak boleh mengandung material lumpur (clay lumps) lebih dari 0,25
%, kehilangan berat pada test sodium sulfate soundness (5 cycles) tidak boleh melebihi
12%, kehilangan berat tidak boleh melebihi 10% pada test Los Angeles Abration 100
putaran, dan kehilangan berat tidak boleh melebihi 40% pada test Los Angeles Abration
500 putaran.
Bentuk aggregate kasar tidak boleh terlalu pipih dan terlalu lonjong. Ukuran panjang
butiran tidak boleh melebihi 3 kali ukuran tebal atau lebarnya.
Spesifikasi aggregate kasar diatas masih mungkin dirubah atas kehendak dan
persetujuan Direksi dengan pertimbangan kondisi material di lapangan namun tidak ada
tambahan biaya atau kompensasi yang diberikan kepada Kontraktor karena perubahan
tersebut.
Kontraktor harus membuat percobaan dari contoh material sesuai dengan permintaan
Direksi secara rutin dan dengan frekuensi yang disetujui Direksi serta mengirimkan
kepada Direksi setiap copy laporan tes.
Secara umum bila tidak ada permintaan lain dari Direksi besar butir agregat kasar yang
digunakan mempunyai ukuran 20 sampai dengan 40 mm.

g. Air
Kontraktor harus menyediakan air bersih untuk kesinambungan seluruh pekerjaan
terutama untuk pekerjaan beton, mortar, dan pencucian aggregate. Air tersebut harus
bebas dari bahan organic, alkali, garam, asam, lumpur, dan bahan lain yang
mempunyai sifat merusak.
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat adukan beton harus
dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi Standar Nasional Indonesia,
serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa
mengotori air dalam jumlah berapa saja yang dapat :
a. Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan dari semen yang melebihi dari 30
menit, atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari 20 % apabila
dites sesuai Standar AASHTO T26.
b. Mencegah tercapainya kekuatan kubus percobaan yang ditentukan dalam 28 hari
untuk beton klas tertentu.
c. Menghasilkan perubahan warna atau kembang garam di atas permukaan semen
yang sedang mengeras.
d. Menunjukkan reaksi alkali bahan batuan. Air harus bebas dari hidrokarbon dan
larutan bubuk dari 500 bagian untuk tiap juta bagian suspens dalam berat.
Kontraktor harus mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai
dan harus menyerahkan catatan-catatan mengenai percobaan tersebut pada Direksi
untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap.
Kontraktor harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan adukan dalam
suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus memberi kepada
Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.

h. Tulangan
Baja tulangan untuk beton harus batang baja lunak yang bulat dan polos seperti yang
ditunjukkan dalam gambar dan memenuhi Standar Nasional Indonesia atau ASTM A615
atau Tulangan pabrik sesuai dengan ASTM A185 seperti ditunjukkan dalam gambar.
Untuk tiap-tiap pengiriman batang baja lunak yang diserahkan ke tempat pekerjaan,
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi satu kutipan sertifikat dari pabrik
mengenai catatan-catatan pemeriksaan dan pengujiannya yang berhubungan dengan
pemuatan-pemuatan dari mana kiriman itu dibuat.
Kontraktor harus menyediakan contoh tulangan dari gudang dilapangan, jika
dibutuhkan oleh Direksi.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 205

Pada waktu pengecoran beton harus bersih dan bebas dari kerusakan, sisik gilingan
yang lepas dan karat lepas. Batang-batang baja yang telah menjadi bengkok, tidak
boleh diluruskan, atau dibengkokkan lagi untuk dipakai tanpa persetujuan Direksi.

i. Penyimpanan Bahan - Bahan


 Penyimpanan Semen
Merk yang dikirim ke lokasi pekerjaan harus sesuai dengan yang disetujui Direksi,
dalam kemasan yang pantas, utuh dan tertutup rapat atau dalam kemasan lain yang
disetujui oleh Direksi. Semua semen harus disimpan dalam gudang yang tidak
terpengaruh oleh cuaca dan dilengkapi khusus untuk maksud-maksud tersebut.
Lantai dari gudang harus dinaikan di atas permukaan tanah untuk mencegah
pengisapan air. Penyimpanan di tempat terbuka dapat diizinkan pada pekerjaan kecil
dengan penguasaan tertulis dari Direksi dalam hal mana selalu harus ditempatkan di
atas tempat yang dilindungi dengan tutup yang tahan air menurut persetujuan Direksi.
Masing-masing kiriman semen harus disimpan terpisah sedemikian, sehingga ada jalan
masuk dengan mudah untuk pemeriksaan dan pengujian. Setelah disetujui Direksi
penggunaan semen harus menurut pengiriman.
 Penyimpanan Bahan Logam
Bahan logam (baja tulangan, pintu-pintu, pipa dsb) harus disimpan ditempat aman dan
bebas dari pengaruh luar yang bersifat menurunkan kwalitas bahan logam. Tempat dan
cara penyimpanan harus diketahui dan mendapat persetujuan Direksi.

 Penyimpanan Bahan Material Alam


Penyimpanan atau penempatan material alam diharuskan pada tempat yang aman dari
pengaruh jelek lingkungan sekitarnya dan tidak mengganggu fasilitas umum.

j. Papan Acuan dan Pekerjaan Penyelesaian.


 Papan Acuan (Formwork/Begesting)
Papan acuan (formwork) atau lebih sering disebut begesting, harus dibuat untuk tetap
kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton dan untuk memperoleh bentuk
permukaan yang diperlukan. Kontraktor harus menyerahkan rencana dan penjelasan
tentang acuan dan harus membuat contoh-contoh acuan untuk mendapat pengesahan
Direksi.
Papan Acuan harus dipasang dengan sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan
ukuran yang benar dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam gambar.
Didalam pekerjaan papan acuan dikenal 2 (dua) tipe, yaitu tampilan tidak terlihat
(unexposed) dan tampilan terlihat (exposed), penggunaan tipe akan ditentukan oleh
Direksi. Papan acuan dengan tampilan unexposed tersusun dari triplek 6 mm yang
dilapisi minyak papan acuan, sedang untuk tampilan halus tersusun dari bahan triplek
12 mm dilapisi minyak papan acuan. Papan acuan harus dibuat rapi dan di sokong kuat
dengan kayu atau bahan lain, sehingga papan acuan tidak akan berubah posisi sesudah
proses pembetonan selesai dan hasil akhir harus rata sesuai dengan bidang papan
acuan.
Sebelum pengecoran dimulai papan acuan harus diperiksa dengan teliti dan
dibersihkan. Pembetonan hanya dicuaca panas atau kering, Kontraktor harus membuat
rencana acuan dan membukanya, sehingga permukaan-permukaan beton dapat dilihat
untuk dirawat (curing) sesegera mungkin.
Papan Acuan hanya boleh dibuka dengan ijin Direksi dan harus dilaksanakan dibawah
pengawasan seorang mandor yang berwenang. Harus diberi alat penyokong yang
cukup pada waktu pembukaan acuan, untuk menghindari kegoncangan atau
pembalikan tegangan dalam beton.
Dalam hal mana Direksi berpendapat bahwa usul Kontraktor untuk membuka acuan
belum pada waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan alasan lainnya,
maka Direksi boleh memerintahkan Kontraktor untuk menunda pembukaan acuan dan
Kontraktor tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan tersebut. Untuk beton
dengan semen Portland biasa waktu paling sedikit untuk pembukaan acuan harus
menurut daftar dibawah ini.
a. Muka sisi balok, lantai dan dinding : 3 hari
b. Bagian bawah : 21 hari

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 206

Pembayaran papan acuan/Bekesting dihitung dalam satuan meter persegi sesuai dalam
Daftar Kuantitas dan Harga dan akan dibayar setelah betonnya dicor.
Persyaratan Koefiasian minimal untuk 1 m 2 Bekisting beton biasa dengan multiflex 12 mm
atau 18 mm (tanpa perancah) :
No Uraian Satuan Koefisien

1 Multiflex 18 mm lbr 0.128


2 Kaso 5/7 cm m3 0.006
3 Paku 5 cm dan 7 cm kg 0.25
4 Minyak bekisting L 0.2

 Pekerjaan Permukaan
Permukaan beton terbuka pada jalan, jembatan, talang atau lainnya harus padat dan
bebas gelembung-gelembung udara atau benjolan-benjolan atau cacat lainnya. Bila
terjadi permukaan tidak beraturan harus dibentuk sedemikian rupa sehingga indah
dipandang. Tidak diijinkan perapian beton terbuka dengan cara plester karena cara ini
tidak sempurna. Perbaikan akibat kesalahan harus dilakukan dengan cara
memotong/membongkar dan mengganti dengan beton baru sesuai dengan pengarahan
Direksi, tidak ada penggantian biaya atas pekerjaan penggantian beton ini.
Tidak ada pembayaran khusus untuk pekerjaan permukaan beton. Semua biaya yang
menyangkut pekerjaan permukaan beton sudah termasuk dalam harga satuan beton
yang ada dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

k. Scaffolding (Perancah)
Kontraktor harus mengadakan dan memasang scaffolding (perancah) yang kuat atau
stabil yang mampu menopang beban pekerjaan beton termasuk pekerja dan
peralatannya. Pengecekan harus dilakukan sebelum pekerjaan pengecoran beton untuk
menjamin bahwa scaffolding tersebut benar-benar kuat dan tidak akan merubah
aligment bekesting kearah vertical maupun horizontal setelah pengecoran beton.
Pembayaran papan acuan dihitung dalam satuan meter kubik ruang (cubic space)
sesuai dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan akan dibayar setelah betonnya dicor.

l. Beton
 Komposisi Beton
Beton harus diperoleh dari campuran antara semen, aggregate halus, aggregate kasar,
air dan jika perlu ditambah additive atas persetujuan Direksi. Semua material tersebut
dicampur dengan baik dengan perbandingan tertentu, menggunakan alat penyampur
yang disetujui Direksi, dibawa kelokasi pengecoran.
 Perbandingan Campuran dan Klasifikasi Beton
Perbandingan campuran bahan beton akan ditentukan oleh Direksi untuk memperoleh
beton yang tahan lama, ekonomis, mudah dikerjakan, kedap air, padat dan mempunyai
kekuatan yang sepadan dengan umur dan tingkat pembebanan. Tidak ada tambahan
biaya atau kompensasi kepada Kontraktor jika perbandingan campuran dirubah oleh
Direksi untuk maksud design atau berdasarkan kondisi lapangan/tempat kerja.
Kelas-kelas atau tipe-tipe beton yang dipergunakan dalam pekerjaan dan batas dari
bahan pokok tiap kelas harus mengikuti data pendekatan berdasarkan pengalaman
terhadap komposisi masing-masing kelas seperti dibawah ini :

Kuat Tekan Berat


Beton Berat min maks
Ukuran maks
Karakteristik dari PC tiap dari air
Kelas dari Kerikil Pemakaian
pada Umur 28 m3 Beton tiap kg
(mm)
hari (kg) PC
(kg/cm2) (kg)
A 20 225 350 0,55 Beton Bertulang
B 40 225 340 0,55 Beton Bertulang
C 20 175 300 0,55 Beton Bertulang
D 40 175 280 0,55 Beton Bertulang

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 207

E 20 125 250 0,55 Beton Massa


F 40 125 230 0,55 Lantai Kerja
G 80 125 210 0,55 Beton Siklop
Perkiraan kadar semen dalam tabel diatas tidak pasti dan mungkin berubah. Tidak ada
tambahan biaya atau kompensasi kepada Kontraktor jika kadar semen berubah menjadi
lebih besar dari nilai yang tercantum dalam tabel tersebut.
Kuat tekan rencana beton akan ditunjukkan dalam Gambar. Untuk menentukan kuat
tekan rata-rata minimum akan digunakan rumus sebagai berikut :
f’c
fav = ----------------
1 – 0,883 V
dimana : fav = kuat tekan rata-rata minimum yang diperlukan
f’c = kuat tekan rencana
V = koefisien variasi sampai angka decimal

Pembayaran beton dihitung dalam satuan meter kubik beton terpasang sesuai dengan
klasifikasi beton dan disetujui oleh Direksi.

 Kadar Air dan Slump


Jumlah air untuk campuran beton yang dipakai adalah jumlah air minimum. Kekentalan
campuran beton diukur dengan nilai slump dengan batas-batas nilai slump dalam
satuan centimeter sebagai berikut :
Inadvertency
Tipe Beton Target Slump Batas Ditolak
Margin
Struktur 8 5 13
Slab datar dengan
Tebal kurang dari 30 cm 8 5 13
Slab luas dengan aggregate
berukuran maksimum 40 mm 6 4 11

Pengujian slump harus dilakukan oleh Kontraktor dibawah pengawasan Direksi. Jumlah
dan frekuensi pengujian akan ditentukan oleh Direksi dengan mempertimbangkan jenis
struktur dan volume beton yang dibuat.

Persyaratan Koefisiaen minimal dari Pekerjaan 1 m3 beton mutu, f’c = 14,5 MPa (K175), slump (12±2) cm, w/c = 0,66
(Molen)
No Uraian Satuan Koefisien
1 PC / Portland Cement kg 326
2 PB / Pasir Beton m3 0.5429
3 Kr / Krikil m3 0.7622
4 Air L 215
Keterangan : basis produksi 1 m3

 Pengujian Beton dan Bahan Beton


- Uji Bahan dan Perbandingan Campuran
Kontraktor harus mengadakan uji bahan dan uji campuran berdasarkan percobaan
campuran untuk beton Tipe A sampai Tipe F sedemikian sehingga disetujui
Direksi. Pengambilan bahan agregat yang dipakai sebagai bahan uji harus
diketahui oleh Direksi dan dibuat berita acara tertulis, sedang merk semen yang
digunakan harus mendapat persetujuan dari Direksi, dimana uji bahan meliputi :

Bahan Jenis Pengujian Kriteria Evaluasi


Semen a. berat jenis
b. berat isi
c. kehalusan
Agregat Halus a. berat jenis a. 2.50 ~ 2.65
b. analisa gradasi b. 2.30 ~ 3.30
c. pelapukan agregat c. < 10 %
d. kadar lumpur d. < 5 %

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 208

Agregat Kasar a. berat jenis a. 2.50 ~ 2.65


b. analisa gradasi b. mod. kehalusan 6 ~ 8
c. pelapukan agregat c. < 10 %
d. kadar lumpur d. < 5 %
e. abrasi e. maks. 10 % - 100 putaran
f. maks. 45 % - 500 putaran .

Hasil percobaan laboratorium harus menguraikan secara jelas perbandingan campuran


masing-masing mutu beton maupun perlakuan penggunaan bahan beton dan beton
uji, selanjutnya perbandingan campuran dan perlakuan tersebut harus dipakai sebagai
acuan oleh Kontraktor di lapangan.
Setiap penggantian sumber bahan alam maupun semen yang dilakukan oleh
Kontraktor harus diketahui oleh Direksi dan bila dianggap perlu Direksi berhak
meminta Kontraktor untuk mengadakan uji laboratorium ulang.
Kontraktor tidak boleh memulai pekerjaan beton permanen sampai ijin Direksi untuk
campuran bahan-bahan yang diusulkan disetujui.
Semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka uji bahan di laboratorium maupun uji
beton selama pelaksanaan sudah termasuk dalam biaya umum yang ada dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.

- Percobaan Campuran Beton (Trial Mix)


Kontraktor harus membuat percobaan campuran untuk setiap klas beton dengan
memakai alat-alat yang sama dengan yang dipakai pada pelaksanaan pekerjaan
dengan mengikuti perlakuan bahan dan beton sesuai dengan perlakuan selama uji
bahan dan beton di laboratorium. Sisa beton untuk percobaan campuran ini hanya
boleh digunakan untuk dipasang pada bagian pekerjaan bukan struktur bangunan.
Semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka percobaan campuran beton (trial mix)
harus sudah termasuk dalam biaya umum yang ada dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.

- Pengujian Beton Selama Pelaksanaan


Selama pelaksanaan di lapangan Kontraktor harus mengambil contoh beton dari
campuran percobaan dari beton yang baru dicor dan merawat sesuai dengan
perlakuan uji laboratorium dan kemudian mengirimkan ke laboratorium yang disetujui
untuk diuji menurut standard yang ditetapkan. Pengambilan contoh minimum 1
contoh uji per 5 m3 beton struktur dan 1 contoh uji per 10 m3 untuk beton massa,
bila volume pekerjaan beton dalam satu hari kurang dari 5 m3 beton struktur atau 10
m3 beton massa maka minimum diambil 1 (satu) contoh uji per harinya. Sebelum
mengecor beton untuk pekerjaan tetap harus mengambil contoh beton dari campuran
percobaan dari beton yang baru dicor, merawatnya dan kemudian mengirimkan ke
laboratorium yang disetujui untuk di uji. Sebelum mengecor beton untuk pekerjaan
tetap, Kontraktor harus melaksanakan "Slump test" pada setiap waktu mulai
menuangkan beton. Slump test harus dilaksanakan sesuai standard yang ditetapkan.
Kontraktor harus membuat catatan untuk tiap pengujian yang memberikan
keterangan secukupnya dalam sistem metric seperti disebutkan dalam ASTM volume
04.02. Kontraktor harus membuat catatan dalam bentuk yang disetujui oleh Direksi
dalam rangkap 3, dan menyerahkan kepada Direksi tidak lebih dari 3 hari sesudah
tiap percobaan selesai dilaksanakan. Kontraktor juga harus membuat dan
menyerahkan catatan tentang suhu udara beton dan bahan-bahan beton untuk
mendapat persetujuan Direksi.
Pengujian aggregate, beton segar dan kekuatan beton akan meliputi tetapi tidak terbatas pada jenis test dan
standard yang ditetapkan seperti tersebut dibawah ini :
Test Standard
Beton
1 Sampling/Pengambilan contoh uji ASTM C 172 (JIS A 1115 – 75)
2 Kuat Tekan (Compressive Strength) ASTM C 39, C 192 (JIS A 1108 – 76)
3 Slump ASTM C 143 (JIS A 1101 – 75)
4 Unit Weight ASTM C 138, C 192 (JIS A 1108 – 76)
Aggregate

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 209

1 Material ASTM C 117 (JIS A 1103 – 64)


Lolos saringan no. 200
2 Kadar Air Permukaan JIS A 1111 – 76
3 Organic Impurities ASTM C 40 (JIS A 1105 – 76)
4 Sodium Sulphate Soundness ASTM C 88 (JIS A 1122 – 76)
5 Grading of Aggregate ASTM C 136 (JIS A 1102 – 76)
6 Los Anglles Abration ASTM C 131, C 535 (JIS A1121 – 54)
7 Unit Weight ASTM C 29 (JIS 1104 – 64)
8 Specific Gravity and Absorption ASTM C 127, C128 (JIS A 1109 – A 1110 –
76)
 Mengawasi dan Mencampur Bahan-Bahan
Kontraktor harus memeriksa secara hati-hati kualitas bahan dan beton yang akan
digunakan. Khusus untuk bahan agregat kasar dan halus, 24 jam sebelum bahan
digunakan harus disiram dulu dengan air bersih yang disetujui oleh Direksi.
Perbandingan penakar bahan beton harus didasarkan pada ukuran volume bahan
sesuai dengan hasil uji laboratorium atau hasil uji coba (trial mixes) pada saat awal
pekerjaan dan disetujui oleh Direksi. Urutan pemasukan bahan ke dalam mesin
pengaduk mekanis (mixer) adalah air, semen, agregat kasar dan agregat halus.
Penambahan zat tambahan (additive) dilakukan sesuai dengan petunjuk penggunaan
bahan tambahan. Paling lama proses pencampuran bahan beton didalam mesin
pengaduk adalah 3 (tiga) menit atau secepatnya setelah bahan beton benar-benar
sempurna tercampur.
Dalam kondisi apapun Kontraktor tidak diijinkan mengaduk campuran bahan beton
secara manual tanpa seijin Direksi.
Kapasitas minimum mesin pencampur bahan beton ukuran kecil adalah bahwa dalam
satu kali pencampuran bisa menampung 1 (satu) zak semen 50 kg ditambah bahan lain
sesuai perbandingan. Dalam satu kali pencampuran beton, Kontraktor tidak diijinkan
menggunakan bahan semen kurang dari 1 (satu) zak semen 50 kg. Pencampuran
bahan-bahan beton dengan mesin concrete mixer besar akan diajukan oleh Kontraktor
untuk proses persetujuan oleh Direksi berdasarkan tipenya dan hasil trial mix beton.
Kontraktor harus merencanakan tempat dari alat percampuran dan tempat bahan-
bahan untuk ruang kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan untuk mendapat
persetujuan Direksi, sebelum alat percampuran dan bahan-bahan diletakkan.
 Mengangkut, Menempatkan dan Memadatkan Beton
Beton harus dibawa sedemikian rupa sehingga sampai ditempat penuangan ia masih
mempunyai mutu yang ditentukan dan kekentalan yang dibenarkan, tak ada terjadi
penambahan atau pengurangan apapun sejak beton meninggalkan tempat adukan.
Kontraktor harus mendapat persetujuan Direksi atas pengaturan yang diusulkan,
sebelum pekerjaan pembetonan dimulai. Beton tidak diijinkan untuk dijatuhkan atau
digelincirkan secara tak terkendalikan dari ketinggian lebih dari 1.5 m. Dalamnya beton
dalam tuangan tidak boleh lebih dari 1.5 m.
Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai ketempat sambungan yang
disediakan sebelum permulaan pembetonan. Kontraktor harus memperhatikan
pemadatan dari beton sebagai rapat air dengan kepadatan terbesar. Pemadatan harus
dibantu dengan pemakaian mesin penggetar dari jenis menyelam, tetapi tidak
mengakibatkan rusaknya tulangan dan acuan. Jumlah dan jenis alat getar yang tersedia
untuk dipakai pada setiap masa pembetonan, harus dengan persetujuan Direksi.
 Sambungan Batas Pengecoran Beton
Penjelasan dan kedudukan dari tempat sambungan-sambungan cor harus diserahkan
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum pengecoran dilakukan.
Tempat sambungan harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga pangaruh dari
penyusutan dan suhu dapat diperkecil. Pada pekerjaan beton memanjang atau meluas,
jika menurut pendapat Direksi mungkin dilaksanakan, maka Kontraktor harus mengatur
rencana pelaksanaan sedemikian rupa, sehingga beton sudah mempunyai umur 4
minggu sebelum beton baru diletakkan terhadapnya.
Sambungan cor harus rapat air, dan harus dibentuk dalam garis-garis lurus dengan
acuan yang kaku tegak lurus pada garis tegangan pokok dan diusahakan diletakan
pada tempat gaya lintang yang terkecil.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 210

Sebelum pengecoran beton baru yang berhubungan dengan beton yang sudah
mengeras, beton lama harus dikasarkan dan dibersihkan dari kotoran dan melepaskan
agregat permukaan atau gelembung semen yang lapuk dengan palu besi.
Ukuran vertikal dari beton yang dituangkan pada satu kali pelaksanaan harus tidak
lebih dari 1,5 m dan ukuran mendatar harus tidak lebih dari 7 m.
 Pembetonan di Atas Permukaan Tembus Air (Permeable)
Kontraktor tidak boleh menempatkan beton di atas permukaan yang dapat ditembus air
tanpa menutupi permukaan itu lebih dahulu dengan lapisan kedap air atau bahan lain
yang kedap air, dan semuanya harus mendapat persetujuan Direksi.
 Pembetonan dalam Cuaca yang Tidak Menguntungkan
Kontraktor tidak boleh mencor beton pada waktu hujan deras. Apabila suhu udara
melebihi 35 derajat Celcius, Kontraktor tidak boleh mencor beton tanpa persetujuan
Direksi dan tanpa mengambil tindakan pencegahan seperlunya untuk menjaga supaya
suhu beton pada waktu pencampuran dan penuangan di bawah 35 derajat Celcius,
misalnya dengan cara menjaga bahan-bahan beton dan acuan-acuan agar terlindung
dari sinar matahari atau disemprot dengan air.
 Melindungi dan Merawat Beton (Curing)
Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu tidak kurang dari 7 hari, Kontraktor
harus melindungi beton dari pengaruh jelek angin, matahari, tinggi atau rendahnya
suhu, pergantian atau pembalikan derajat muatan sebelum waktunya, benturan atau
tumbukan tanah aktif.
Jika tidak ditentukan lain oleh Direksi, permukaan beton yang kelihatan harus dijaga
supaya terus basah sesudah dicor tidak kurang dari 7 hari untuk beton dengan semen
biasa. Perawatan diijinkan pula menggunakan zat kimia yang ada dipasaran atas
persetujuan Direksi.
Permukaan yang telah dibuka acuannya, harus segera ditutup dengan kain
tebal/karung atau pasir atau bahan-bahan lain yang mungkin disetujui oleh Direksi,
yang harus terus menerus berhubungan dengan beton dan dijaga supaya dalam
keadaan basah. Perawatan dengan metode lain akan diijinkan setelah ada usulan dari
Kontraktor.
Tidak ada biaya khusus untuk perawatan beton, biaya ini sudah termasuk dalam biaya
tidak langsung yang ada didalam Daftar Kuantitas dan Harga.
m. Tulangan Baja
 Daftar Baja Tulangan
Kontraktor harus menentukan sendiri dari penjelasan yang diberikan dalam gambar-
gambar dan Spesifikasi, kebutuhan-kebutuhan akan tulangan baja yang tepat untuk
dipakai dalam pekerjaan. Kebutuhan baja tulangan harus dituang dalam bentuk daftar
tulangan (bar list) sesuai dengan bangunan masing-masing. Demikian juga daftar
bengkokan yang mungkin diberikan oleh Direksi kepada Kontraktor ketelitiannya harus
dirinci sendiri oleh Kontraktor.
Tulangan baja harus dipotong dari batang-batang yang lurus, yang bebas dari belitan
dan bengkokan atau kerusakan lainnya dan dibengkokan dalam keadaan dingin oleh
tukang yang berpengalaman. Batang-batang dengan garis tengah 2 cm atau lebih
harus dibengkokkan pada mesin pembengkok yang direncanakan untuk itu dan
disetujui oleh Direksi. Ukuran pembengkokan harus sesuai dengan Standar Nasional
atau PBI - 71 kecuali jika ditentukan atau diperintahkan lain oleh Direksi.
Pembayaran baja tulangan dihitung dalam satuan kilogram berat baja terpasang sesuai
dengan bar list yang disetujui oleh Direksi dan akan dibayar setelah betonnya dicor.

 Pemasangan
Kontraktor harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada
tempat kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar dan harus ada jaminan
bahwa tulangan itu akan tetap ada pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton.
Pengelasan tempel untuk memasang dengan tepat batang bersilang dengan sudut yang
tegak lurus harus mendapat persetujuan dari Direksi. Pengelasan lainnya tidak
diperbolehkan. Pengokoh ganjal dan tali pengikat harus atas persetujuan Direksi.
Ganjal dari besi, jepit dan kawat pengikat harus berkualitas sama dengan bahan
tulangan beton dan tebal selimut harus dibuat sesuai dengan Spesifikasi.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 211

Tidak ada pembayaran khusus untuk besi ganjal tulangan. Kontraktor harus sudah
memperhitungkan keperluan besi untuk ganjal tulangan dalam Harga Satuan beton di
dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Untuk ganjal tulangan, Kontraktor tidak boleh
menggunakan bambu atau kayu.
Tulangan utama dari tulangan anyaman harus disambung dengan overlap 30 cm dan
tulangan melintang dengan overlap 15 cm. Kontraktor tidak boleh mencor beton
sekeliling tulangan baja tersebut sampai Direksi memeriksa dan menyetujui.

n. Sambungan Gerak
 Penahan Air (Water Stop)
Kontraktor harus menyediakan memasang penahan air pada semua tempat sambungan
gerak pada balok yang tahan cairan seperti tercantum dalam gambar rencana.
Sambungan tersebut harus kedap air. Apabila tidak diminta lain, penahanan air ( water
stop ) dibuat dari karet seperti tercantum dalam gambar . Penahanan air di atas harus
didapatkan dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan harus disimpan dan dipasang
sesuai dengan petunjuk dari pabrik. Penahan air diatas harus dicetak sampai
kepanjangan yang memungkinkan dan lengkap dengan bagian yang membentuk sudut
dan persilangan, dan harus dibuat untuk keperluan bangunan-bangunan dibawah air
secara menerus seperti yang tercantum di dalam gambar. Usulan dari Kontraktor untuk
menyambung penahan air di lapangan harus disetujui Direksi terlebih dahulu dan
semua sambungan harus rapat.
Penahan air yang sering dipakai adalah tipe centre bulb dan plain web. dengan lebar
seperti dalam gambar atau Daftar Kuantitas dan Harga. Karet penahan air harus
mempunyai potongan lingkaran. Karet penahan air harus selalu dijaga pada kedudukan
seperti tercantum pada gambar dan harus dilindungi dari kerusakan akibat kena panas
selama pemasangannya. Papan acuan pada kedua ujungnya harus dibentuk sedemikian
hingga menggambarkan potongan dari penahan airnya. Pada pengecoran betonnya
harus dirapatkan dengan hati-hati dan seksama sehingga tidak ada lubang-lubang yang
terjadi.
Kontraktor harus menyediakan hasil pengujian dari pabrik untuk setiap penahan air
yang dikirim ke lapangan dan apabila diminta oleh Direksi harus mengadakan
percobaan terhadap penahan air tersebut untuk mendapatkan keyakinan akan mutu
barang tersebut. Karet untuk penahan air harus memenuhi persyaratan dibawah ini :
a. Daya regang : 16 N/mm2
b. Pertambahan panjang sebelum putus (minimum) : 250 %
c. Kekerasan : 65 - 75
d. Pengembangan pada gaya maksimum : 250 %
e. Penyerapan air maksimum setelah 2 hari pada suhu kamar :5%
f. Berat jenis : ± 1,3
Pembayaran water stop dihitung dalam satuan meter panjang water stop terpasang
sesuai dengan gambar.
 Pengisi Sambungan (Joint Filler)
Kontraktor harus menyediakan dan memasang pengisi sambungan pada semua
sambungan. Apabila tidak ditentukan lain, sambungan harus berupa fiber board yang
direndam dalam bitumen seperti "Expandite Flexcell" atau bahan sejenis yang disetujui
oleh Direksi.
Pengisi sambungan harus didapatkan dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan harus
disimpan dan dipasang menurut instruksi dari pabrik. Bahan pengisi sambungan dan
ketebalan yang ditunjukkan dalam gambar dan dijelaskan di dalam daftar banyaknya
pekerjaan, harus mengisi seluruh ruangan antara muka beton dan sambungan kecuali
yang terisi dengan penahan air dan penutup sambungan.
Pengisi sambungan dipasang rapat sehingga menutupi sisi-sisinya untuk keluarnya
semen. Kontraktor harus menyediakan sertifikat uji dari pabrik untuk setiap jenis
penahan dan macam pengujian itu harus dikerjakan sesuai dengan metoda pengujian
standar.
Pembayaran expansion joint dan joint filler dihitung dalam satuan meter persegi
dengan tebal seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
 Batang Dowel (Dowel Bar)

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 212

Bila dibutuhkan batang dowel menembus sambungan maka batang tersebut harus
dibungkus pipa PVC. Bungkus harus dibuat terlebih dahulu dari bahan yang memenuhi
syarat untuk mengisi sambungan atau bahan lain yang disetujui oleh Direksi. Batang
dowel berupa batang baja diameter 22 mm, panjang 70 cm dan pipa PVC diameter 1
inch panjang 35 cm.
Pembayaran batang dowel ini dihitung dalam satuan buah batang yang terpasang.
 Penutup Sambungan (Joint Sealant)
Kontraktor harus membuat alur pada sambungan gerak dan menyiapkan bahan
penutup sambungan kemudian mengisi alur tersebut dengan bahan diatas.
Penutup sambungan harus dari bahan semacam bitumen seperti dijelaskan didalam
Daftar Kuantitas dan Harga, kecuali ditentukan lain. Bahan-bahan diatas harus
didapatkan dari pabrik yang telah disetujui oleh Direksi dan digunakan sesuai dengan
petunjuk dari pabrik.
Pemasangan penutup sambungan tidak boleh dimulai sebelum mendapatkan
persetujuan dari Direksi. Kontraktor harus menyediakan sertifikat uji dari setiap bahan-
bahan dimaksud yang dikirim kelapangan pekerjaan dan bila diminta oleh Direksi harus
menguji bahan-bahan diatas sesuai dengan prosedur pengujian bahan tersebut.
Bahan bitumen untuk penutup sambungan horizontal harus "Expandite Plastic" atau
bahan sejenis yang disetujui. Bahan bitumen untuk menutup sambungan yang miring
dan tegak lurus harus "Expandite Plastijoint" atau bahan sejenis yang tidak meluncur
pada sambungan vertical dengan lebar 40 mm dan kedalaman 25 mm pada suhu 80
derajat celcius.
Pembayaran joint sealant dihitung dalam satuan meter panjang dengan ketebalan
sesuai dengan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
 Sambungan dengan Cat Bitumen
Bila pada gambar-gambar menunjukkan selapis bitumen antara dua permukaan beton,
pemborongan harus membersihkan dan mengeringkan permukaan-permukaan tersebut
sebelum pengecatan bitumen dilaksanakan, dan pengecatan dengan bitumen
dilaksanakan dalam dua lapisan. Jenis bitumen berupa campuran 1 aspal : 3 pasir, atau
bahan lain yang mendapat persetujuan dari Direksi.
Pembayaran pekerjaan coat bitumious dihitung dalam satuan kilogram bitumious
terpasang sesuai rencana.
 Perletakan Jembatan (Elastomeric)
Karet Perletakan jembatan harus dari karet biasa atau karet dengan lapisan kering baja
atau bahan lainnya yang dibenarkan dan bersesuaian dengan kebutuhan sebagai
berikut :

Jenis Perletakan Muatan Tegak Gerakan Mendatar


Lurus Terbesar Terbesar
Lantai jembatan yang diganjal
sederhana ( simply supported
deck slabs ) dengan bentang
bersih < 4,5 m 7,5 ton/m 0,2 cm

Lantai jembatan yang diganjal


sederhana dengan bentang bersih
lebih dari 4,5 m tapi kurang
dari 6,5 m 8,5 ton/m 0,3 cm

Balok yang diganjal sederhana


(simply supported beams )
dengan bentang bersih < 9 m 14 ton/m 0,4 cm

Kontraktor harus menyediakan sertifikat hasil tes pabrik untuk mesing-masing tipe dari
perletakan karet untuk memperoleh persetujuan Direksi. Karet pendukung yang dipakai
pada ujung terjepit dari belok dan lantai beton harus dipasang dengan pasak baja lunak
melalui bantalan pendukung, kemudian diisi ke dalam lubang yang sudah dibuat lebih
dahulu dengan adukan 1 semen : 3 pasir. Pasak-pasak itu harus dibungkus dengan dua
lapis kertas bangunan dimana ia menonjol ke dalam lantai beton.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 213

Jika diijinkan oleh Direksi, Kontraktor dapat mengganti dengan lembar-lembar


pendukung dari timah hitam dengan ukuran dan mutu yang disetujui.
Pembayaran perletakan jembatan dihitung dalam satuan buah (nos) dengan ukuran
dan ketebalan sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar.

16) PEKERJAAN BATU


a. Pasangan Batu
 Umum
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang
menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu besar, biasa juga digunakan
sebagai dinding atau pelindung saluran yang ada di sepanjang jaringan irigasi.
Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas) dari susunan
batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan
mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian mortar di bagian belakang
dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana.
Pasangan batu harus mempunyai sifat kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan
batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran, bak
penampung air atau lainnya.
Pembayaran pekerjaan pasangan batu dihitung berdasarkan satuan meter kubik
pasangan batu yang dikerjakan sesuai gambar dan spesifikasi.
 Bahan-Bahan
- Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini harus semen Portland Cement dari perusahaan
yang disetujui Direksi dan secara umum memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8
dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh
pemerintah Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen
yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika diperintahkan oleh Direksi.
Kontraktor harus menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau
dari pabrik yang dapat diusulkan Direksi untuk dites. Semen lain yang menurut
pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan Kontraktor
harus memindahkan ke luar daerah pekerjaan.
- Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan batu yang ditunjukkan dalam gambar
rencana seperti pasangan batu, pasangan batu kosong, bronjong dan lainnya, haruslah
batu yang bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan homogen, ukuran batu
berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu harus
bersih dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan
lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi. Paling
lama satu jam sebelum dipasang batu harus dibasahi air.
- Bata
Semua bata harus baru dan bermutu paling baik dari sejenisnya dan harus mengikuti
ketentuan Standar Nasionala Indonesia NI - 10. Bata-bata itu harus keras, utuh, dan
dibakar dengan baik, sama ukurannya, kuat, lurus, dan tajam sudut-sudutnya.
Contoh dari bata harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan. Tiap-
tiap kiriman yang dikirim ke tempat kerja, harus sama mutunya dengan contoh yang
disetujui dan dipegang oleh Direksi. Bata-bata yang diantar ke tempat kerja harus
dibongkar dari kendaraan dengan tangan dan dijaga supaya bata-bata tersebut tidak
sampai patah.
- Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang
disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
a. berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
b. modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
c. kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan
yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang baik.
- Air

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 214

Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber
yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9 standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI
serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa
mengotori air dalam jumlah berapa saja yang dapat :
a. Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan dari semen yang melebihi dari 30
menit, atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari 20% apabila
dites sesuai standar ASHTO T26.
b. Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang
mengeras.
c. Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik
tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta bagian dalam berat. Kontraktor
harus mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan harus
menyerahkan catatan-catatan mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk
persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan
frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus memberi kepada Direksi salinan catatan
dari tiap hasil percobaan.
 Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 atau 1
: 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk masing-masing pekerjaan.
Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam
kondisi jenuh kering permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan
khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang dimaksud
adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 pasangan batu dengan
perbandingan 1 : 3 berat sement adalah sekitar 200 kg dan pasangan batu 1 : 4 berat
semen adalah sekitar 160 kg.
Untuk menghasilkan campuran yang betul-betul merata, maka campuran bahan mortar
harus menggunakan mesin pencampur (mixer). Kapasitas minimum mesin pencampur
bahan mortar adalah bahwa dalam satu kali pencampuran bisa menampung 1 (satu)
zak semen 50 kg ditambah bahan lain sesuai perbandingan. Dalam satu kali
pencampuran mortar, Kontraktor tidak diijinkan menggunakan bahan semen kurang
dari 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dalam mesin pencampur paling
tidak dilakukan selama 3 menit. Mortar harus dicampur sebanyak yang diperlukan
untuk dipakai dan mortar yang tidak dipakai selama 30 menit harus dibuang.
Pemakaian kembali dari mortar tidak diperkenankan. Tempat penampungan mortar
hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.

Persyaratan koefesien minimal untuk pekerjaan asangan Batu dengan Mortar tipe N (mutu PP
tertentu setara dengan campuran 1 PC:4 PP) sebagai berikut :
Bahan Satuan Koefisien
Portland cement Kg 163
Pasir m3 0.52
Batu kali (diameter 15/30 cm) 1,20
m3
Keterangan : basis produksi 1 m3
 Siaran dan Plesteran
Pasangan batu pada permukaan yang terlihat (exposed) harus menyatukan batu-batu
yang dipasang dengan paling sedikit satu batu pengikat untuk tiap-tiap meter persegi.
Pekerjaan ini harus naik secara bersama-sama dengan pasangan bagian dalam agar
supaya batu pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya. Batu untuk permukaan
harus terpilih dan diletakkan dengan hati-hati sehingga tebalnya mortar tidak kurang
dari pada rata-rata 1 cm. Semua pekerjaan batu pada permukaan yang terlihat harus
disiar atau diplester sesuai dengan gambar rencana atau sesuai dengan pengarahan
Direksi.
Mortar untuk siaran berupa campuran 1 PC : 2 pasir lolos saringan No. 8 dengan
permukaan siaran diaci, pekerjaan siaran dapat dibagi atas :
a. Siar tenggelam (masuk ke dalam 1 cm)
b. Siar rata (rata dengan muka batu)

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 215

c. Siar timbul (timbul dengan tebal 1 cm, lebar 2 cm)


Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka
siaran yang dimaksud adalah siar timbul.
Mortar plesteran berupa campuran semen dan pasir lolos saringan No. 8 dengan tebal 2
cm dengan penbedaan macam pekerjaan plester sebagai berikut :
a. Mortar 1 PC : 2 pasir dengan permukaan diaci
b. Mortar 1 PC : 4 pasir dengan permukaan diaci
c. Mortar 1 PC : 4 pasir dengan permukaan tanpa diaci.
Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi maka
plesteran yang di maksud adalah 1 PC : 4 pasir dengan permukaan diaci.
Sebelum pekerjaan siaran dan plesteran dimulai semua bidang permukaan batu dan
sambungan diantara batu harus dibersihkan dari kotongan dan sisa-sisa mortar lepas.
Pembersihan dilakukan dengan menggunakan sikat kawat hingga permukaan mortar
menjadi kasar dan setelah itu disiram sampai semua kotoran dan sisa mortar lepas
bersih dari permukaan.
Pembayaran pekerjaan siaran atau plesteran dihitung dalam satuan meter persegi atau
plesteran terkerjakan sesuai dengan gambar.
Persyaratan koefesien minimal untuk pekerjaan Siaran dengan mortar jenis PC-PP tipe
S (mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC:2 PP) sebagai berikut :
Bahan Satuan Koefisien
Portland cement Kg 6.340
Pasir pasang 3 0.018
m
Keterangan : basis produksi 1 m2

Persyaratan koefesien minimal untuk pekerjaan Plesteran tebal 1 cm, dengan mortar
jenis PC-PP tipe N (mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC:4 PP) sebagai
berikut :
Bahan Satuan Koefisien
Portland cement Kg 4.450
Pasir pasang 3 0.024
m
Keterangan : basis produksi 1 m2
 Contoh Pekerjaan
Pada permulaan pekerjaan pasangan batu, Kontraktor harus membuat contoh
pasangan batu sehingga mutu dan wujudnya disetujui oleh Direksi. Semua pekerjaan
harus mengacu pada contoh dengan kualitas sama atau lebih baik dari contoh yang
disetujui. Contoh harus dibuat pada setiap lokasi bangunan dan pembuatannya dihadiri
oleh Direksi. Contoh ini merupakan salah satu bagian konstruksi.
 Pelaksanaan dalam Cuaca Buruk dan Perawatan
Dalam melaksanakan pekerjaan pasangan batu dalam cuaca yang tidak
menguntungkan dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah selesai,
Kontraktor harus memenuhi persyaratan yang sama seperti yang ditentukan untuk
beton.
Pekerjaan pasangan batu tidak boleh dilaksanakan pada waktu hujan deras atau hujan
yang cukup lama sehingga mengakibatkan mortar larut, kecuali jika menggunakan atap
pelindung tahan air. Mortar yang telah dipasang dan larut karena hujan deras dibuang
dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pelaksanaan pada
cuaca terik juga harus menggunakan atap pelindung sinar matahari agar mortar tidak
mengering terlalu cepat yang berakibat retaknya pasangan batu, siaran atau plesteran.
Pasangan batu yang dikerjakan pada cuaca yang terik harus diikuti dengan perawatan
(curing) dengan cara menyiram secara rutin, atau menutup dengan karung basah atau
bahan lain, paling tidak 3 hari terus menerus.
Tidak ada pembayaran khusus untuk pembuatan atap pelindung dan perawatan
pasangan batu, karena hal ini sudah termasuk biaya tidak langsung yang ada didalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
b. Saringan Kerikil dengan Pembagian Butir Tertentu

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 216

Saringan kerikil dengan pembagian butir tertentu harus terdiri dari bahan yang
mengandung silikat, besi, keras dan tahan lama serta bebas dari lapisan yang melekat,
seperti tanah liat.
Bahan itu tidak boleh mengandung besi belerang, batu bara, mika atau batu lempung
atau bahan-bahan lainnya yang berpori atau rapuh yang menurut pendapat Direksi
akan mengurangi kekuatan atau ketahanan dari saringan bila kena air atau bahan-
bahan lain.
Kerikil harus terdiri dari butiran bulat dan harus mempunyai pembagian butir
sedemikian sehingga memenuhi syarat-syarat dibawah ini :
a. Yang berukuran 50% berada antara 5 sampai 8 kali dari bahan yang ia lindungi.
b. Keseragaman harus sama dengan bahan yang ia lindungi, dimana yang dimaksud
dengan "Keseragaman" ialah perbandingan antara yang berukuran 60% dengan
yang berukuran x persen dari suatu bahan seperti ditentukan dalam pasal ini
adalah ukuran lubang ayakan yang meloloskan x persen dari contoh bahan yang
diayak.
Kontraktor harus mengadakan pengujian terhadap pembagian butir jika Direksi
membutuhkannya untuk menyakinkan bahwa syarat-syarat spesifikasi tetap diikuti.

c. Lobang Pembuangan (Weep Hole)


Tembok penahan, talud miring dan tembok kepala harus dilengkapi dengan pipa
peresapan yang berfungsi untuk mengeluarkan air tanah. Pipa peresapan harus dibuat
dari pipa PVC sepanjang tebal pasangan batu ditambah 5 cm dengan diameter sekitar 2
inch dan paling tidak satu buah untuk setiap 2 m2 permukaan atau sesuai dengan
pengarahan Direksi. Setiap ujung pemasukan pipa PVC harus dilengkapi dengan
saringan seperti dalam gambar. Saringan terbuat dari lapisan ijuk yang membungkus
lubang pipa, dan dikelilingi kerikil dan pasir serta pada bagian terluar ditutup dengan
ijuk.
Pembayaran pekerjaan pipa peresapan dilakukan dalam satuan meter yang dikerjakan
sesuai dengan perintah tertulis Direksi.
d. Sambungan Gerak Sederhana
Apabila diperintahkan atau tertera dalam gambar sambungan gerak sederhana harus
dibuat/dipasang pada bagian pasangan batu yang tidak direncanakan untuk maksud
tahan air. Umumnya sambungan gerak sederhana disambungkan bilamana terdapat
suatu penyambungan dengan bangunan lama yang akan mempunyai tingkat
penurunan (settlement) yang berbeda.
Sambungan gerak sederhana harus dibentuk dengan memasang susunan batu yang
terdiri dari batu berfungsi sebagai filter dibelakang pasangan batu pada sambungan,
setinggi sambungan tadi.
Filter ini harus terdiri dari batu dan kerikil terpilih dan baik untuk menahan hilangnya
atau hanyutnya bahan filter, serta ada bagian luar harus diberi lapisan penutup ijuk
setebal 3 cm atau gantex sive membrane yang diijinkan.
e. Urugan di belakang Pasangan Batu
Sebelum mengurug bagian belakangnya, pasangan batu harus sudah diyakini tidak
bocor dan mortar sudah rata permukaan batu sesuai gambar rencana. pengurugan
tidak boleh dilakukan sebelum mendapat persetujuan Direksi. Untuk urugan dari bahan
material lolos air (pasir kasar dan gravel) pemadatan dilakukan dengan cara
menggenangi urugan sampai jenuh dan memadatkan dengan pemadatan tangan (hand
tamping) jika air sudah kering, bila bahan urugan berupa tanah acak (random fill),
maka pemadatan harus dilakukan dengan pemadatan tangan (hand tamping) sampai
pemadatan 90% standar proctor.
Pembayaran urugan dibalik pasangan batu dibayar dalam satuan meter kubik urugan
yang dikerjakan sesuai dengan gambar rencana.
f. Pasangan Batu Kosong
Pasangan batu kosong biasanya digunakan untuk melindungi bidang saluran diatas
muka air atau untuk menahan benturan langsung aliran ditempat-tempat tertentu.
Pasangan batu kosong terdiri dari batu pecah yang bila disusun sedemikian rupa akan
saling mengikat dan semuanya cocok satu sama lain. Batu yang digunakan harus
mempunyai berat jenis > 2,4 dan mempunyai ukuran tidak kurang dari 15/20 cm dan
tebal tidak kurang seperti pada gambar. Batu-batu harus diberi landasan pasir dan ijuk

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 217

diletakkan pada dasar sedemikian rupa sehingga permukaan yang telah selesai
merupakan bidang yang benar-benar rata dan indah. Untuk bidang yang luas, atas
permintaan tertulis Direksi dimungkinkan pasangan batu kosong ini akan dijepit
kerangka (frame) yang terbuat dari pasangan batu atau beton. Pasangan batu kosong
ini dimungkinkan juga digunakan sebagai parit pembuang ditempat-tempat yang
ditunjukkan dalam gambar atau atas permintaan Direksi.
Pembayaran pasangan batu kosong dihitung dalam satuan meter kubik terpasang
sesuai dengan gambar rencana.
g. Bronjong
Konstruksi bronjong biasanya digunakan untuk mengamankan lereng atau tanggul yang
rawan terhadap pergerakan tanah disekitarnya. Konstruksi bronjong merupakan
susunan batu berdiameter antara 20 cm ~ 30 cm dengan beras jenis > 2,4 yang
ditempatkan didalam anyaman kawat sesuai ketentuan yang berlaku. Kawat anyaman
berbentuk segi enam, kawatnya harus digalvanisir, ukuran kawat dan ukuran anyaman
mengikuti daftar dibawah ini :
Jenis Bronjong Minimum dia. Kawat Ukuran anyaman
Bronjong kotak 3 mm 80 x 100 mm
Bronjong bersusun 3 mm 60 x 80 mm
Secara umum bronjong kotak mempunyai ukuran 2,00 m x 1,00 m x 0,50 m, sedang
ukuran bronjong matras disesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Hubungan antar
bronjong harus diikat 4 (empat) lilitan dengan kawat diameter 3 mm pada kawat
induknya dengan jarak 20 cm. Bronjong dibagi dua macam, yaitu bronjong lokal (dirakit
sendiri) dan bronjong pabrik (dibuat di pabrik), penggunaan macam bronjong di
lapangan akan ditentukan oleh Direksi. Untuk menghindari lolosnya partikel tanah
dibelakang bronjong maka hubungan antara bronjong dan tanah asli harus dibatasi
dengan ijuk setebal 2 cm.
Pembayaran bronjong dilakukan per meter kubik bronjong terpasang sesuai dengan
gambar rencana dan sudah termasuk lapisan ijuknya dibagian belakang bronjong.
17) PEKERJAAN HIDROMEKANIKAL
a. Umum
 Lingkup Pekerjaan
Kontrak pekerjaan hidromekanikal meliputi perencanaan, manufacturing, pengadaan,
pengujian/tesing, finishing, pengecatan, pengepakan untuk pengiriman, asuransi,
pengapalan, transportasi, pengujian lapangan, pengoperasian dan commissioning dari
semua yang disebut dibawah ini :
1. Peilskale 1 m
2. Satu set trash rack intake
3. Pipa conduit PVC pipe Dia. 400mm
4. Satu set gate valve Dia. 400mm
5. Satu Elbow Dia. 400mm
6. Pintu Sorong ulir (stang drat single) B ≥ 0.50 m
7. Pintu Sorong ulir (stang drat single) B ≤ 0.50 m
 Pengadaan Gambar untuk Pekerjaan Hidromekanikal
(1) Gambar Lelang pekerjaan hidromekanikal diadakan untuk mempermudah
Kontraktor dalam perhitungan volume dan biaya pekerjaan. Namun tidak
menutup kemungkinan masih diperlukan adanya gambar tambahan untuk
melengkapi dan merinci secara detail dalam gambar kerja sebelum pekerjaan
hidromekanikal dimulai. Kontraktor harus menyediakan semua keperluan untuk
pelaksanaan konstruksi atau Gambar kerja dan memberikannya kepada Direksi
sebelum pekerjaan dimulai.
(2) Gambar Lelang yang disediakan untuk Kontraktor berlaku untuk kasus beban
maksimum yang terjadi selama operasi tanpa memasukkan kondisi beban yang
mungkin terjadi selama konstruksi. Kontraktor harus bertanggungjawab
terhadap beban yang mungkin terjadi selama konstruksi dan harus memberikan
hasil perhitungan, Gambar , data pendukung, perkuatan yang mungkin
diperlukan atau seperti diinstruksikan oleh Direksi.
(3) Gambar Lelang pekerjaan hidromekanikal yang disediakan untuk Kontraktor
hanya memperlihatkan dimensi utama dan desain dasar. Kontraktor harus
bertanggung jawab untuk menyediakan detail konstruksi dan shop drawing

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 218

untuk semua pekerjaan hidromekanikal dan harus dilengkapi dengan detail


perhitungan secara lengkap.
 Desain yang Harus Dikerjakan oleh Kontraktor
Kontraktor bertanggungjawab dalam hal detail desain (gambar, diagram, perhitungan
desain, dan lainnya) untuk peralatan hidromekanikal yang berbeda dengan yang
tercantum dalam item pekerjaan.
Sebuah check list dari semua gambar , diagram dan perhitungan desain yang
dikirimkan kepada Direksi harus ditindaklanjuti tidak lebih dari 2 (dua) minggu setelah
tahap dimulainya pekerjaan sesuai kesepakatan dengan Direksi. Direksi berhak
meminta Kontraktor untuk mendetailkan lagi pada tahap akhir jika diperlukan untuk
lebih menambah pemahaman dan pengertian terhadap fungsi alat yang digunakan.
b. Gate Valve
Semua Gate Valve (pintu katup) harus sesuai dengan diameter, jumlah dan tipe seperti
yang diminta pada Daftar Kuantitas Pekerjaan. Dan untuk semua ukuran Gate Valve
harus berasal dari pabrik yang sama kecuali ada persetujuan lain dari Direksi. Semua
Gate Valve harus ada “name plate”-nya yang mencantumkan merk atau nama pabrik,
tekanan kerja, diameter, arah aliran pada “body valve”.
Semua Gate Valve harus menggunakan sambungan “flange”, dan Kontraktor harus
melengkapi accessories sambungannya seperti mur, baut, gasket dan sambungan
flange. Jumlah accessories yang harus disediakan dan ikut diserahkan dilebihkan 15 %
(lima belas persen) untuk cadangan.
Badan Gate Valve harus terbuat dari “cast iron” (besi tuang) atau ductile iron, non
rising stem type. Gate valve harus sesuai dengan standard AWWA C500 atau standard
international lainnya yang sama atau lebih baik.
Semua permukaan besi yang berhubungan dengan air dan tanah harus di coating
dengan “coal tar epoxy” atau yang sejenis kecuali material non corrosive. Bahan
coating harus non toxic. Ketebalan coating 0,4 mm.
c. Flange Gasket, Mur dan Baut
Flange gasket harus terbuat dari synthetic rubber dengan ketebalan minimal 10 mm tuk
flange diameter 400 mm.
Bila tidak ditentukan lain, bahan baja untuk mur, baut, anchor bolts harus sesuai dengan
“Specification for Low Carbon Steel Externally Threaded Standard Fasteners” Grade B
(ASTM A-307), atau “Specification for Carbon Steels Bars Subject to Mechanical Property
Requirements” (ASTM A-360). Mur, baut dan ring baut harus digalvanisir dengan proses
hot-dip.
d. Elbow
Elbow harus terbuat dari bahan baja dengan ketebalan lebih tebal dari tebal pipa.
Diameter elbow seperti yang diminta pada Daftar Kuantitas Pekerjaan. Standard
pabrikasi elbow harus mengacu pada JIS B2311 atau standard lain yang ekuivalen.
Semua elbow harus digalvanise dengan proses hot-dip.
e. Flexible Joint
Flexible Joint atau Gibolt Joint harus mampu bekerja pada tekanan kerja pipa (10 bar).
Sebelum diadakan, Kontraktor harus menyerahkan dulu shop drawing untuk dapat
persetujuan Direksi. Karet sil-nya harus terbuat dari karet synthetic dan Kontraktor
harus menyiapkan cadangan minimal 2 (dua) set tiap unit flexible joint (Gibolt joint)
untuk cadangan dan diserahkan sebagai kelengkapan unit.
f. Pipa Baja
7.1.1 Fabrikasi Pipa Baja
Pabrikasi dan pengetesan pipa baja harus sesuai dengan standard pabrikasi untuk pipa
baja galvanised. Pipa baja harus dihasilkan dengan pengelasan Butt-Welded:
a. Spiral welding, atau
b. Straight seam welding, dimana jumlah maksimum sambungan yang diijinkan
adalah 1 (satu) sambungan panjang.
7.1.2 Kualitas Baja Pipa
Pelat baja yang digunakan sebagai bahan pabrikasi pipa adalah ASTM 120 atau dari
standard internasional lain yang ekuivalen atau yang lebih tinggi. Kontraktor harus
mengirimkan terlebih dahulu kepada Direksi hasil uji kualitas material yang
dipergunakan sebelum diproduksi.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 219

7.1.3 Ketebalan Dinding Pipa dan Lapisan Pipa


Ketebalan dinding pipa ditentukan harus tidak boleh kurang dari 5,6 mm. Pipa yang
dikirim dengan ketebalan tidak seperti yang sudah ditentukan akan ditolak. Pipa harus
diberi lapisan galvanise bagian luar dan bagian dalam dengan ketebalan minimum 60
micron dan menggunakan proses hot-dip.
7.1.4 Sertifikat, Tanda Produksi dan Inspeksi
Kontraktor harus menyertakan sertifikat yang dikeluarkan oleh pabrik berkaitan dengan
semua macam pengujian yang dilakukan yang mengacu pada standard yang
digunakan. Masing-masing panjang pipa harus diberi tanda produksi yang berisi
informasi merk atau nama pabrik, jenis pipa, diameter pipa, tebal pipa, tahun produksi
dan standard produksi.
Direksi setiap saat dalam masa sebelum atau sewaktu proses produksi pipa akan
melakukan inspeksi ke pabrik berkaitan dengan pengecekan fasilitas produksi,
penggunakan standard produksi dalam proses produksi dan pengecekan jadual
produksi.
7.1.5 Pemasangan Pipa
Kontraktor tidak boleh memulai pemasangan sebelum alat-alat bantu yang diperlukan
di lapangan sudah lengkap.
Pipa-pipa yang akan dipasang sisi dalamnya harus dalam kondisi bersih dari batu,
kotoran-kotoran, sampah, minyak dan lain-lain.
Pemotongan pipa harus dilaksanakan dengan alat pemotong yang disetujui oleh Direksi
serta harus dibersihkan dengan gerinda. Pemotongan pipa untuk penempatan elbow,
katup dan lain-lain harus dilakukan dengan rapi. Direksi berhak menolak hasil pekerjaan
bila hasil pemotongan kurang rapi.
Sebelum dilakukan penyetelan pipa, ujung pipa harus digerinda terlebih dahulu untuk
mengupas lapisan galvanisnya. Sedangkan pada pipa dengan potongan baru, ujung
pipa harus dibuat kampuh 30 derajat.
Pekerjaan pengelasan harus mengikuti ketentuan pada pada hal–hal sebagai berikut :
- Pengelasan harus merupakan “ Pengelasan Busur Logam “ (metal arc welding)
dan harus sesuai dengan standar pengelasan AWS atau AISC.
- Bahan las yang digunakan harus sesuai dengan sifat baja yang akan dilas dan
mendapat persetujuan Direksi, dan permintaan persetujuan penggunaan bahan
las harus diajukan paling tidak 2 minggu sebelum jadual pengelasan dimulai.
- Kerusakan bahan akibat kesalahan prosedur pengelasan menjadi tanggung jawab
Kontraktor dan Kontraktor harus segera menggantinya dengan bahan yang sama.
- Pekerjaan pengelasan hanya dilakukan pada bagian-bagian yang memerlukan
pengelasan yang ada di dalam gambar kerja. Bila ada bagian lain yang
memerlukan pengelasan, Kontraktor harus meminta persetujuan terlebih dahulu
kepada Direksi.
- Kerak hasil pengelasan harus langsung dibersihkan setiap kali selesai melakukan
pengelasan.
Pekerjaan pengecatan harus langsung dilakukan setelah sambungan menjadi dingin.
Bahan cat harus disetujui Direksi terlebih dahulu. Sebelum dilakukan pengecatan,
sambungan pipa harus dibersihkan terlebih dahulu kerak-keraknya, kotoran maupun
karat yang sudah ada dengan menggunakan sikat baja hingga benar-benar bersih atau
sampai mengkilat putih. Pengecatan dilakukan sampai 3 (tiga) lapis. Masing-masing
lapis dengan ketebalan 200 micron dan dilakukan tiap lapis setelah lapisan terdahulu
kering.

g. Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dan pembayaran dari pekerjaan pengadaan dan pemasangan pipa conduit,
trash rack, valve dan pelengkapnya akan dibuat berdasarkan harga satuan yang
ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga atau dibuat berdasarkan desain dan
spesifikasi yang disetujui oleh Direksi. Biaya pekerjaan ini harus sudah termasuk biaya
untuk tenaga kerja, material, alat, ongkos pengiriman, pemasangan dan test.

18) INSTRUMENTASI EMBUNG


8.1 Umum
Kontraktor harus mengadakan dan memasang instrumen embung yang terdiri dari:

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 220

o Piezometer jenis open pipe (stand pipe Piezometer) sebanyak 5 (lima) buah
termasuk Depth Meter.
o Titik referensi survey (crest settlement point) untuk mengukur penurunan
permukaan embung sebanyak 3 (tiga) buah.
o Alat ukur rembesan embung berbentuk V-Notch (V-shape weir of stainless
steel) sebanyak 1 (satu) buah dilengkapi skala ukur ketinggian air.
o Staff gauge enamel sebanyak 2 (dua) buah.
Lokasi tiap-tiap instrumen embung tersebut ditunjukkan dalam Gambar atau sesuai
petunjuk Direksi.
Kontraktor harus memasang semua instrumen embung sesuai prosedur yang
direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya atau menurut petunjuk Direksi.

8.2 Stand Pipe Piezometer


Stand pipe piezometer harus diadakan dan dipasang oleh Kontraktor sesuai lokasi,
kedalaman, jenis bahan bentuk dan ukuran yang ditunjukkan dalam Gambar atau
sesuai petunjuk Direksi.
Stand pipe piezometer berupa pipa PVC berdiameter 25 mm tersebut dipasang dalam
lubang bor dengan kedalaman tiap-tiap piezometer sesuai Gambar atau akan
ditentukan oleh Direksi di lapangan untuk menyesuaikan dengan kondisi lapangan.
Kontraktor harus memasang Casagrande porous plastic piezometer pada ujung pipa
PVC bagian bawah untuk jalan masuk air tanah kedalam pipa piezometer.
Kontraktor harus mengadakan dan mengoperasikan 1 (satu) buah read out unit/deep
meter (alat baca permukaan air) untuk mengukur permukaan air didalam pipa
piezometer.
Struktur pelindung piezometer harus dibuat oleh Kontraktor sesuai Gambar berupa
kotak beton tertutup pada tiap-tiap ujung atas piezometer sebagai pengaman terhadap
tindakan vandalisme.
Kontraktor harus melakukan pengukuran untuk mengetahui koordinat dan elevasi
semua piezometer dan melaporkan hasil pengukuran tersebut kepada Direksi dan di
tuangkan kedalam gambar Asbuit Drwaing.
8.3 Crest Settlement Point
Crest settlement point harus diadakan dan dipasang oleh Kontraktor sesuai lokasi,
kedalaman, jenis bahan, bentuk dan ukuran yang ditunjukkan dalam Gambar atau
sesuai petunjuk Direksi.
Pemasangan crest settlement point harus selesai segera setelah penimbunan
bendungan utama selesai.
Kontraktor harus melakukan pengukuran untuk mengetahui koordinat dan elevasi
semua crest settlement point dan melaporkan hasil pengukuran tersebut kepada Direksi
dan di tuangkan kedalam gambar Asbuit Drwaing.
8.4 V shape Weir of Stainless Steel (V-Notch)
Pemasangan V-shape Weir of Stainless Steel (V-Notch) tersebut harus selesai segera
setelah penimbunan bendungan utama selesai. V-Notch dipasang pada bangunan ukur
drainase kaki tubuh embung hilir.
Kontraktor harus melakukan pengukuran untuk mengetahui koordinat dan elevasi V-
Notch dan melaporkan hasil pengukuran tersebut kepada Direksi dan di tuangkan
kedalam gambar Asbuit Drwaing.
8.5 Staff Gauge (Peilskaal/Mistar duga muka air)
Staff Gauge harus diadakan dan dipasang oleh Kontraktor sesuai lokasi, elevasi, jenis
bahan, bentuk dan ukuran yang ditunjukkan dalam Gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
Sebelum melakukan pemasangan staff gauge, Kontraktor harus mengajukan kepada
Direksi untuk persetujuan, berkaitan dengan mutu material yang akan digunakan,
panjang gauge yang diperlukan dan metode pemasangan.
Staffs gauge tersebut akan dipasang di bagian dinding intake dan di dinding spillway
(approach wall) dan harus sudah selesai sebelum pengisian embung (impounding) serta
pada bangunan ukur pada outlet.

8.6 Pengukuran dan Pembayaran

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 221

a. Stand Pipe Piezometer


Pengukuran dan pembayaran dari pekerjaan pengadaan dan pemasangan stand
pipe piezometer akan dibuat berdasarkan harga satuan per buah seperti tersebut
dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus sudah termasuk biaya untuk tenaga
kerja, material dan alat, pemboran, pembuatan kotak pelindung beton,
casagrande porous plastic, read out unit, bentonite, survey dan komponen lain
yang terkait.
b. Crest Settlement Point
Pengukuran dan pembayaran dari pekerjaan pengadaan dan pemasangan crest
settlement point akan dibuat berdasarkan harga satuan per buah seperti tersebut
dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus sudah termasuk biaya untuk survey,
tenaga kerja, material dan alat.
c. V-shape Weir of Stainless Steel (V-Notch)
Pengukuran dan pembayaran dari pekerjaan pengadaan dan pemasangan V-Notch
akan dibuat berdasarkan harga satuan per buah seperti tersebut dalam Daftar
Kuantitas dan Harga dan harus sudah termasuk biaya untuk survey, tenaga kerja,
material dan alat.
d. Staff Gauge (Peilskaal/Mistar duga muka air)
Pengukuran dan pembayaran dari pekerjaan pengadaan dan pemasangan staff
gauge akan dibuat berdasarkan harga satuan per buah seperti tersebut dalam
Daftar Kuantitas dan Harga dan harus sudah termasuk biaya untuk tenaga kerja,
material dan alat.

19) PEKERJAAN LAIN-LAIN


a. Penghijauan
Kontraktor harus mengadakan bibit pohon mahoni dalam poly bag dan melakukan
penanaman di daerah sabuk hijau (daerah yang melingkupi daerah genangan diatas
elevasi air waduk).
b. Pemeliharaan Jalan Masuk / Akses
Jalan masuk menuju lokasi site embung melewati daerah padat / pemukiman desa Giri
Tembesi dimana kegiatan hilir mudik kendaraan akan membawa dampak pada
kerusakan jalan, kebisingan dan debu akibat kendaraan. Untuk mengurangi dampak
tersebut kontraktor diintruksikan untuk selalu memelihara jalan masuk dengan
memperbaiki kerusakan jalan dan selalu menyiram secara berkala untuk mengurangi
debu.
c. Pengukuran dan Pembayaran
 Pekerjaan Penghijauan
Pembayaran pekerjaan penghijauan harus sudah termasuk dalam perhitungan
overhead kontraktor, dimana harga tersebut sudah termasuk biaya pengadaan bibit,
ongkos penanaman, pengamanan dari binatang ternak dan pemeliharaan/
penyiraman.
 Pemeliharaan Jalan Masuk / Akses
Pembayaran pekerjaan pemeliharaan jalan masuk tersebut harus sudah termasuk
dalam katergori overhead kontraktor.

20) SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)


Dalam setiap pelaksanaan kegiatan konstruksi penyedia jasa harus berpodoman pada
Peraturan Meteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2014, dalam rangka
mewujudkan tertibnya penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. Penyelenggara
pekerjaan konstruksi wajib memenuhi syarat-syarat tentang keamanan, keselamatan
dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi.
Tujuan diberlakukannya SMK3 agar dapat diterapkan secara konsisten untuk :
a. meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi;
b. dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja;
c. menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien, untuk mendorong
produktifitas.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 222

Dalam pelaksanaan penyelenggaraan SMK3 penyedia jasa wajib menyediakan segala


kebutuhan/perlengakapan K3 baik itu meliputi pengadaan alat pelindung diri,
pengadaan rambu-rambu pembatas dan penunjuk jalan menuju lokasi pekerjaan serta
menyediakan ruangan unit kesehatan bagi pekerja. Biaya untuk K3 ini harus sudah
termasuk dalam biaya Umum (Overhead)

Adapun format dan contoh dari RK3K sesuai peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
: 05/PRT/M/2014. Sebagai berikut :

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 223

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 224

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 225

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 226

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 227

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 228

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 229

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 230

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 231

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 232

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 233

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 234

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 235

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 236

BAB XII.
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

PEKERJA : PEMBANGUNAN EMBUNG LILIN DAN JARINGAN RIRGASINYA DI


AN KABUPATEN LOMBOK BARAT
LOKASI : KABUPATEN LOMBOK BARAT
TA : 2018

DAFTAR 1 : MATA PEMBAYARAN UMUM

Harg
Satu Jumla
a
an Kuanti h
No Uraiaan Pekerjaan Satu
Ukur tas Harga
an
an
(Rp) (Rp)
A Pekerjaan Persiapan
Mobilisasi/Demob Peralatan dan 1.
1 LS
SDM 00
500.
2 Pekerjaan Dewatering Jam
00

TOTAL DAFTAR 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)

DAFTAR 2 : MATA PEMBAYARAN UTAMA

Satu Harga Jumlah


N an Kuantit Satuan Harga
Uraian Pekerjaan
o Ukura as
(Rp) (Rp)
n
A Pekerjaan Tubuh Embung
1 m2 Pembersihan dan
1 m2 4,955.50
striping/kosrekan
1 m3 Galian tanah biasa dengan
2 alat di buang setempat termasuk m3 4,681.78
meratakan dan merapikan
1 m3 Galian tanah berbatu (batu
pecah) dibuang setempat
3 m3 2,904.92
termasuk meratakan dan
merapikan
1 m3 Timbunan tanah inti
(pilihan) di beli dari luar area 10,144.7
4 m3
dengan jarak angkut s/d 1 km 5
termasuk pemadatan
1 m3 Timbunan tanah random
(acak) diambil langsung dari
5 m3 6,949.58
borrow area dengan jarak angkut
sd. 0.5 km termasuk pemadatan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 237

1 m3 Timbunan tanah random


(acak) diambil langsung dari
6 m3 8,493.93
bekas galian dengan jarak angkut
sd. 0.5 km termasuk pemadatan
1 m3 Timbunan tanah filter di
7 beli dari luar area terrmasuk m3 1,883.46
pemadatan
1 m3 Pemasangan Rip-Rap/batu
8 kosong di beli dari luar area m3 2,685.04
terrmasuk pemadatan
Pasangan batu dengan Mortar
tipe N (mutu PP tertentu setara
9 m3 205.16
dengan campuran 1 PC:4 PP)
Menggunakan molen
Plesteran tebal 1 cm, dengan
1 mortar jenis PC-PP tipe N (mutu PP
m2 171.08
0 tertentu setara dengan campuran
1 PC:4 PP)
Siaran dengan mortar jenis PC-PP
1
tipe M (mutu PP tertentu setara m2 90.86
1
dengan campuran 1 PC:2 PP)
B Pekerjaan Pelimpah
1 m3 Galian tanah biasa dengan
1 alat di buang setempat termasuk m3 5,663.41
meratakan dan merapikan
1 m3 Galian tanah berbatu (batu
pecah) dibuang setempat
2 m3 2,965.28
termasuk meratakan dan
merapikan
1 m3 Galian batu (sound rock)
3 dibuang setempat termasuk m3 424.50
meratakan dan merapikan
1 m3 Timbunan kembali (back fill)
4 dengan alat termasuk pemadatan, m3 868.86
material dari hasil galian
Pasangan batu dengan Mortar
tipe N (mutu PP tertentu setara
5 m3 1,378.21
dengan campuran 1 PC:4 PP)
Menggunakan molen
6 Pembesian dengan besi polos kg 7,738.65
Pekerjaan Bekisting beton biasa
7 dengan multiflex 12 mm atau 18 m2 147.40
mm
Pekerjaan 1 m3 beton mutu, f’c =
8 14,5 MPa (K175), slump (12±2) m3 110.55
cm, w/c = 0,66 (Molen)
Plesteran tebal 1 cm, dengan
mortar jenis PC-PP tipe N (mutu PP
9 m2 83.75
tertentu setara dengan campuran
1 PC:4 PP)
Siaran dengan mortar jenis PC-PP
1
tipe M (mutu PP tertentu setara m2 361.66
0
dengan campuran 1 PC:2 PP)
1
Pasangan Batu Kosong (Bolder) m3 216.00
1

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 238

C Pekerjaan Intake
1 m3 Galian tanah biasa dengan
1 alat di buang setempat termasuk m3 1,818.86
meratakan dan merapikan
1 m3 Galian tanah berbatu (batu
pecah) dibuang setempat
2 m3 863.60
termasuk meratakan dan
merapikan
1 m3 Timbunan kembali (back fill)
3 dengan alat termasuk pemadatan, m3 535.16
material dari hasil galian
Pasangan batu dengan Mortar
tipe N (mutu PP tertentu setara
4 m3 708.27
dengan campuran 1 PC:4 PP)
Menggunakan molen
5 Pembesian dengan besi polos kg 4,313.46
Pekerjaan Bekisting beton biasa
6 dengan multiflex 12 mm atau 18 m2 82.16
mm
Pekerjaan 1 m3 beton mutu, f’c =
7 14,5 MPa (K175), slump (12±2) m3 61.62
cm, w/c = 0,66 (Molen)
Plesteran tebal 1 cm, dengan
mortar jenis PC-PP tipe N (mutu PP
8 m2 87.51
tertentu setara dengan campuran
1 PC:4 PP)
Siaran dengan mortar jenis PC-PP
9 tipe M (mutu PP tertentu setara m2 114.00
dengan campuran 1 PC:2 PP)
D Pekerjaan Irigasi

I Pekerjaan Jaringan Irigasi


1 m3 Galian tanah biasa dengan
1 alat di buang setempat termasuk m3 1,075.20
meratakan dan merapikan
1 m3 Galian tanah berbatu (batu
pecah) dibuang setempat
2 m3 322.56
termasuk meratakan dan
merapikan
1 m3 Timbunan tanah atau
urugan tanah kembali termasuk
3 m3 448.00
perataan, pemadatan dan
perapihan
Pasangan batu dengan Mortar tipe
N (mutu PP tertentu setara
4 m3 1,344.00
dengan campuran 1 PC:4 PP)
Menggunakan molen
Siaran dengan mortar jenis PC-PP
5 tipe M (mutu PP tertentu setara m2 1,360.00
dengan campuran 1 PC:2 PP)
Plesteran tebal 1 cm, dengan
mortar jenis PC-PP tipe N (mutu PP
6 m2 960.00
tertentu setara dengan campuran
1 PC:4 PP)

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 239

II Pekerjaan Bangunan Irigasi


1 m3 Galian tanah biasa dengan
1 alat di buang setempat termasuk m3 17.41
meratakan dan merapikan
1 m3 Timbunan tanah atau
urugan tanah kembali termasuk
2 m3 9.57
perataan, pemadatan dan
perapihan
Pasangan batu dengan Mortar tipe
N (mutu PP tertentu setara
3 m3 29.02
dengan campuran 1 PC:4 PP)
Menggunakan molen
Siaran dengan mortar jenis PC-PP
4 tipe M (mutu PP tertentu setara m2 33.60
dengan campuran 1 PC:2 PP)
Plesteran tebal 1 cm, dengan
mortar jenis PC-PP tipe N (mutu PP
5 m2 10.74
tertentu setara dengan campuran
1 PC:4 PP)
6 Pembesian dengan besi polos kg 91.80
Pekerjaan 1 m3 beton mutu, f’c =
7 14,5 MPa (K175), slump (12±2) m3 1.53
cm, w/c = 0,66 (Molen)
TOTAL DAFTAR 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)

DAFTAR 3 : MATA PEMBAYARAN LAINNYA

Satu Harga Jumlah


N an Kuantit Satuan Harga
Uraian Pekerjaan
o Ukura as
(Rp) (Rp)
n
Pengadaan dan pemasangan 1 m'
1 buah 2.00
Peilskaal/Mistar duga muka air
Pengadaan dan pemasangan
2 titik 5.00
Piezometer open stand pipe
Pengadaan dan pemasangan
3 titik 3.00
Crest Settlement Point
Pengadaan dan Pemasangan Pipa
4 PVC dia. 16" dengan Solvent m' 60.00
Cement
Pengadaan dan Pemasangan 1
5 unit 2.00
buah Gate Valve GI Ø 400 mm
Pengadaan dan pemsangan
6 Elbow - 900 for steel pipe dia. unit 1.00
16,00" (400 mm)
Pengadaan dan pemsangan
7 Trasrack Pengaman Intake ukuran buah 1.00
1 x 1,50 m
8 Pengadaan dan Pemasangan 1 m' 95.00
lonjor (6m) Pipa GI Ø 2" untuk

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 240

handrill
Pintu Sorong ulir (Stang Draat
9 buah 4.00
single) B ≥ 0.50 m
1 Pintu Sorong ulir (Stang Draat
buah 4.00
0 single) B ≤ 0.50 m
1
Tutup Box outlet buah 1.00
1
TOTAL DAFTAR 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)

DAFTAR REKAPITULASI
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN EMBUNG LILIN DAN JARINGAN
IRIGASINYA
DI KABUPATEN LOMBOK BARAT
LOKASI : KABUPATEN LOMBOK BARAT
TAHUN ANGGARAN : 2017

Jumlah Harga
Uraian Pekerjaan
(Rp)
Daftar No. 1: Mata Pembayaran Umum

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 241

Daftar No. 2: Mata Pembayaran Pekerjaan Utama


Daftar No. 3: Mata Pembayaran Lainnya
-- dll. --

Jumlah (Daftar 1+2+3+........)


Dibulatkan
PPN 10%
Total Nilai

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 242

BAB XIII.
BENTUK DOKUMEN LAIN

A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)

[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

Nomor : ______________ _______, _____________ 20___


Lampira : ______________
n

Kepada Yth.
__________
di __________

Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan


_______________
_______________________________________________.

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor: ..............,


tanggal: ................, perihal .............., dengan penawaran terkoreksi sebesar
Rp. ............... (.........dalam huruf..........) telah ditetapkan oleh Pokja
ULP/Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi berdasarkan
surat penetapan nomor ............. tanggal ............ dan kami menyatakan
menerima hasil penetapan tersebut.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan
menandatangani Surat Perjanjian. Penunjukan ini diberikan berdasarkan
hasil evaluasi terhadap penawaran Saudara tersebut diatas, apabila
Saudara tidak bersedia menerima penunjukan ini akan dikenakan sanksi
sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
4 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya.

Satuan Kerja ______________


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________

Tembusan Yth. :

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 243

1. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi


2. APIP ............... [Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi]
3. Unit Eselon 1
4. Unit Eselon 2………. /Kepala Satuan kerja………..
5. .................... [Pokja ULP]
......... dst

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 244

B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________

Yang bertanda tangan di bawah ini:

_______________ [nama Pejabat Pembuat Komitmen]


_______________ [jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
_______________ [alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perjanjian ___________ nomor ___________ tanggal


__________, bersama ini memerintahkan:

_______________ [nama Penyedia Pekerjaan Konstruksi]


_______________ [alamat Penyedia Pekerjaan Konstruksi]

yang dalam hal ini diwakili oleh: __________

selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan


ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Lingkup pekerjaan: __________;

2. Tanggal mulai kerja: __________ [hari/bulan/tahun];

3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan


Kontrak;

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 245

4. Waktu penyelesaian: selama _______ (______________dalam


huruf_____________) hari kalender dan pekerjaan harus sudah selesai
pada tanggal _______________________ ____________[hari/bulan/tahun];

5. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan penyelesaian pekerjaan,


Penyedia akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar _______ [1/1000
(satu per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai
Kontrak sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Khusus Kontrak].

__________, __ __________ 20__

Untuk dan atas nama __________


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________

Menerima dan menyetujui:

Untuk dan atas nama __________

[tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan usaha]


[jabatan]

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 246

C. BENTUK SURAT JAMINAN

Jaminan Pelaksanaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: _______________ dalam jabatan selaku


______________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
____________________________ [nama bank] berkedudukan di
_______________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ___________________________________ [nama PPK]
Alamat : ___________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp ___________(terbilang _________________) sebagai Jaminan


Pelaksanaan atas pekerjaan ____________________________ dalam bentuk
garansi bank, apabila:
Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _____________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi


tanggal batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi
kewajibannya kepada Penerima Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya
dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Garansi Bank berlaku selama ______(_________dalam huruf_________)


hari kalender, dari tanggal ________________ s.d. __________________

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 247

2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan


melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan
paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh
tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.

3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai


jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari
Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.

4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya


benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan


kepada pihak lain.

6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri ____________________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

________________
[Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan,
pemegang Garansi
Bank disarankan
untuk
mengkonfirmasi
Garansi ini ke

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 248

Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan


(hanya untuk Badan Usaha Kecil)

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PELAKSANAAN

Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _______[nama], _______[alamat]


sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan ________[nama
penerbit jaminan], _______[alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya
disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat
pada ______[nama PPK], ______[alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan,
selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp. _____
(terbilang_____)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan ___________________ yang telah dipercayakan kepadanya atas
dasar Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA
JAMINAN No. _______________ tanggal ________________.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ________(_______dalam huruf_______)
hari kalender dan efektif mulai dari tanggal _____________ sampai dengan
tanggal ______________
4. Jaminan ini berlaku apabila:
a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya
dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan
pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan
PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera
janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat
melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH
Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 249

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00
___________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan,
Pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 250

Jaminan Uang Muka dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: _________________________________ dalam


jabatan selaku __________________________________ dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama ___________________[nama bank] berkedudukan di
___________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ___________________________________ [nama PPK]
Alamat : ___________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp ______________(terbilang __________________) sebagai


Jaminan Uang Muka untuk pekerjaan _____________________ dalam bentuk
garansi bank, apabila:
Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _____________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi


tanggal batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak
memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran
kembali Uang Muka yang sudah diterima Yang Dijamin kepada Penerima
Jaminan sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Garansi Bank berlaku selama __________ (_______________________) hari


kalender, dari tanggal _____________________ s.d. ____________________

2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan


melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 251

paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh


tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.

3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai


jaminan tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum
dikembalikan Yang Dijamin dalam waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima
tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan
Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat
Yang Dijamin cidera janji/ lalai/tidak memenuhi kewajibannya.

4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya


benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan


kepada pihak lain.

6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri ____________________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

________________
[Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan,
pemegang Garansi
Bank disarankan
untuk
mengkonfirmasi
Garansi ini ke

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 252

Jaminan Uang Muka dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan


(hanya untuk Badan Usaha Kecil)

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN UANG MUKA

Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: ________[nama], ______[alamat]


sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan ________[nama
penerbit jaminan], _______[alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya
disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat
pada ______[nama PPK], ______[alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan,
selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp.
_____(terbilang_____)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan ___________________ yang telah dipercayakan kepadanya atas
dasar Surat Perjanjian (Kontrak) dari PENERIMA JAMINAN No. ___________
tanggal ___________.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ___________(____________) hari kalender
dan efektif mulai dari tanggal __________ sampai dengan tanggal
_________
4. Jaminan ini dicairkan apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran
kembali kepada PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang wajib
dibayar menurut Dokumen Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan
TERJAMIN dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa
syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan secara
tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN
mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat
melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH
Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 253

pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00
_________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 254

Jaminan Pemeliharaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: ___________________________________


dalam jabatan selaku __________________________________ dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama ________________[nama bank] berkedudukan
di ___________________[alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ___________________________________[nama PPK]
Alamat : ___________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp __________(terbilang_________________) sebagai Jaminan


Pemeliharaan untuk pekerjaan __________________________ dalam bentuk
garansi bank, apabila:
Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _____________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi


tanggal batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi
kewajibannya kepada Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Garansi Bank berlaku selama __________ (_______________________) hari


kalender, dari tanggal _____________________ s.d. ____________________

2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan


melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan
paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh
tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.

3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai


jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas)

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 255

hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan


pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan
Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat
Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.

4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya


benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

5. Garansi bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan


kepada pihak lain.

6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri _____________________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

________________
[Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan,
pemegang Garansi
Bank disarankan
untuk
mengkonfirmasi

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 256

Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan


(hanya untuk Badan Usaha Kecil)

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PEMELIHARAAN

Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: ________[nama], ______[alamat]


sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan _______[nama
penerbit jaminan], ________[alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya
disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat
pada ______[nama PPK], ______ [alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan,
selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp.
______(terbilang ____)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan ___________________ yang telah dipercayakan kepadanya atas
dasar Surat Perjanjian (Kontrak) dari PENERIMA JAMINAN No. ___________
tanggal ___________.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
4. Jaminan ini berlaku apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan
pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan
PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera
janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat
melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH
Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 257

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]

Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke _____[Penerbit

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 258

D. BENTUK SURAT KETERANGAN DUKUNGAN KEUANGAN DARI BANK

[Kop Bank Penerbit Dukungan Keuangan]

SURAT KETERANGAN DUKUNGAN KEUANGAN


No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: _________ dalam jabatan selaku _________
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama __________[nama bank]
berkedudukan di ________[alamat]

Dalam rangka memenuhi persyaratan kualifikasi pengadaan pekerjaan


__________________, pada ______________________, dengan ini menerangkan
kesediaan memberikan dukungan keuangan kepada:

Nama Perusahaan : ____________________________


Alamat : ____________________________
Nomor Rekening : ____________________________
Nama Penanggung Jawab : ____________________________

Apabila Perusahaan tersebut diatas dinyatakan lulus dan ditetapkan sebagai


Pemenang, maka Bank ________________________, bersedia mendukung
pelaksanaan pekerjaan dengan dana paling kurang Rp.
______________(terbilang_____________).

Demikian Surat Keterangan Dukungan Keuangan diberikan untuk


dipergunakan semestinya.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

________________
[Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untukDokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi
Standar
mengkonfirmasi Garansi
Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 259

E. PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI

E.1. Pengumuman pelelangan umum secara elektronik mengikuti


petunjuk/pedoman sistem pengadaan secara elektronik pada
website Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah/Institusi
bersangkutan.

E.2. Pengumuman pelelangan umum secara elektronik di lingkungan


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diatur
dengan mekanisme sesuai yang tercantum di dalam portal LPSE
PU-PERA Full e-procurement dengan langkah-langkah antara lain:

1. No Pengumuman:
Nomor : UM.02.02-AS/Pokja-DSE.BENDUNGAN/001 tanggal 2
Februari 2018.

2. Nama Pokja:
Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi
Dilingkungan SNVT Pembangunan Bendungan BWS NT I Tahun
Anggaran 2018.

3.Paket Pekerjaan:
Nama Paket : Pembangunan Embung Lilin dan Jaringan
Irigasinya di Kabupaten Lombok Barat

Lingkup Pekerjaan : - Pekerjaan Persiapan


- Pekerjaan Tubuh Embung
- Pekerjaan Pelimpah
- Pekerjaan Jaringan Irigasi

Nilai Total HPS : Rp. 9.944.590.000,- ( Sembilan milyar


sembilan ratus empat puluh empat juta lima
ratus sembilan puluh ribu rupiah )

Sumber Pendanaan : APBN Tahun Anggaran 2018

4.Persyaratan Peserta:
- Bentuk Badan Usaha.
- Memiliki Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) yang masih
berlaku.
- Memiliki sertifikat Badan Usaha (SBU) Klasifikasi Bangunan
Sipil (SI 001), Subklasifikasi Jasa Pelaksanaan Konstruksi
Saluran Air, Pelabuhan, Dam dan Prasarana Sumber Daya Air
Lainnya.
- Memenuhi ketentuan perundangan-undangan untuk
menjalankan kegiatan/usaha.
- Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan
manajerial untuk menyediakan barang/jasa.
- Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai
Penyedia Barang/Jasa dalam kurun waktu 4 (empat) tahun
terakhir, baik dilingkungan pemerintah maupun swasta,
termasuk pengalaman sub kontrak (kecuali untuk Penyedia
Barang/Jasa yang baru berdiri kurang dari 3 tahun).

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 260

- Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan


fasilitas lain yang diperlukan dalam pengadaan Barang/Jasa.
- Dalam hal Penyedia Barang/Jasa akan melakukan kemitraan,
Penyedia Barang/Jasa harus mempunyai perjanjian kerja
sama operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan
dan perusahaan yang mewakili kemitraan.
- Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai
untuk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan koperasi kecil serta
kemampuan pada sub bidang pekerjaan yang sesuai untuk
usaha non kecil.
- Memiliki Kemampuan Dasar (KD) untuk usaha non kecil.
- Mempunyai Sisa kemampuan Paket (SKP).
- Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan
usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang
bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang
dalam menjalani sanksi pidana, yang dibuktikan dengan
Surat Pernyataan yang ditandatangani Penyedia Barang/Jasa.
- Telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah
memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (PPTK
Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh
Pasal 23 (bila ada transaksi) PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN
(bagi pengusaha kena pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan
terakhir dalam tahun berjalan. Dan SPT Tahunan yang
diminta untuk tahun 2015.
- Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri
pada Kontrak.
- Tidak Masuk dalam Daftar Hitam.
- Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau
dengan jasa pengiriman.
- Menandatangani Pakta Integritas.

5.Pelaksanaan Pengadaan:
Tempat dan alamat : Secara online, melalui Website :
www.pu.go.id

6.Jadwal Pelaksanaan Pengadaan.

NK Ta W
o e nga
aPe 1
nd 2
aft F
bPe 1 0
m 58
1
c Pe 5
m
F
as
Ba 2
dta 6 0
9
s F
.
ak
Pe e
em 2 0
69
bu Mataram, 12 Februari 2018.
Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi
Dilingkungan SNVT Pembangunan Bendungan BWS NT I
Tahun Anggaran 2018
Ketua,

ttd
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi
Ir. Setyo Bambang Utomo, Sp-1
Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
NIP. 19640315 199402 1 003
P a g e | 261

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi


Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

Anda mungkin juga menyukai