Dokemen Pengadaan Embung Lilin 2018
Dokemen Pengadaan Embung Lilin 2018
Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi
untuk
Pengadaan :
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I. 1
UMUM 1
BAB II. 5
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) 5
A. UMUM 5
1. LINGKUP PEKERJAAN 5
2. SUMBER DANA 5
3. PESERTA 5
4. LARANGAN KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME (KKN), PENYALAHGUNAAN
WEWENANG SERTA PENIPUAN 6
5. LARANGAN PERTENTANGAN KEPENTINGAN 7
6. ALIH PENGALAMAN DAN PENDAYA-GUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI 7
7. SATU PENAWARAN TIAP PESERTA 8
B. DOKUMEN PENGADAAN8
8. PENGAMBILAN DOKUMEN PENGADAAN 8
9. ISI DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI 8
10. BAHASA DOKUMEN PENGADAAN 9
11. PEMBERIAN PENJELASAN 9
12. PERUBAHAN DOKUMEN PENGADAAN 11
13. TAMBAHAN WAKTU PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN 11
C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN 11
14. BIAYA DALAM PENYIAPAN PENAWARAN 11
15. BAHASA PENAWARAN 11
16. DOKUMEN PENAWARAN 12
17. HARGA PENAWARAN 12
18. MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN 13
BAB III. 38
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) 38
A. PENERAPAN IKP DAN LDP 38
B. LINGKUP PEKERJAAN 38
C. SUMBER DANA 38
D. PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI 38
E. PEMBERIAN PENJELASAN DOKUMEN PENGADAAN DAN PENINJAUAN LAPANGAN
38
F. DOKUMEN PENAWARAN 39
G. MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN 43
BAB IV. 45
LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK) 45
A. LINGKUP KUALIFIKASI 45
B. PERSYARATAN KUALIFIKASI 45
BAB V. 47
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN 47
A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA/KEMITRAAN
(KSO) 47
B. BENTUK SURAT KUASA 48
C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO) 51
D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS 54
E. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT
KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) 56
F. BENTUK DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR 57
G. BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
(RK3K) 57
H. BENTUK RINCIAN/URAIAN HARGA SATUAN PEKERJAAN (HSP) 66
I. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK 67
J. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN
PENJAMINAN ATAU KONSORSIUM PERUSAHAAN ASURANSI
UMUM/LEMBAGA PENJAMINAN/ PERUSAHAAN PENJAMINAN 68
K. BENTUK PAKTA INTEGRITAS 69
L. DATA ISIAN KUALIFIKASI 71
M. BENTUK SURAT PERNYATAAN 76
N. BENTUK/FORMAT ESTIMASI BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN 77
BAB VI. 81
PETUNJUK PENGISIAN DATA KUALIFIKASI 81
A. DATA ADMINISTRASI 81
B. IZIN USAHA 81
C. SERTIFIKAT BADAN USAHA 81
D. IZIN LAINNYA 81
E. LANDASAN HUKUM PENDIRIAN USAHA 81
BAB VII. 83
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI 83
BAB VIII. 85
BENTUK RANCANGAN KONTRAK 85
SURAT PERJANJIAN 85
SURAT PERJANJIAN 88
BAB IX. 93
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) 93
A. KETENTUAN UMUM 93
1. DEFINISI 93
2. PENERAPAN 96
3. BAHASA DAN HUKUM 96
4. LARANGAN KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME (KKN), PENYALAHGUNAAN
WEWENANG SERTA PENIPUAN 96
5. ASAL MATERIAL/BAHAN 97
6. KORESPONDENSI 97
7. WAKIL SAH PARA PIHAK 97
8. PEMBUKUAN 97
9. PERPAJAKAN97
10. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK 97
11. PENGABAIAN 97
12. PENYEDIA MANDIRI 97
13. KEMITRAAN/KSO 97
14. PENGAWASAN PELAKSANAAN PEKERJAAN 97
15. PERSETUJUAN ATAU PERNYATAAN TIDAK BERKEBERATAN DARI PENGAWAS
PEKERJAAN 97
16. PERINTAH 98
BAB X. 124
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) 124
A. KORESPONDENSI 124
B. WAKIL SAH PARA PIHAK 124
C. JENIS KONTRAK 124
D. TANGGAL BERLAKU KONTRAK 124
E. MASA PELAKSANAAN 124
F. MASA PEMELIHARAAN 124
G. PERBAIKAN CACAT MUTU 124
BAB I.
UMUM
pakta integritas;
rinciannya;
E. Pelelangan Umum ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang
berbentuk badan usaha tunggal atau kemitraan/KSO.
BAB II.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
A. UMUM
B. DOKUMEN PENGADAAN
Dokumen
Pengadaan 8.2 Peserta dapat mengambil Dokumen
Pengadaan sesuai hari, tanggal, waktu dan
tempat pengambilan yang ditentukan dalam
pengumuman.
ada);
3. Daftra estimasi biaya umum dan
keuntungan;
4. Surat Pernyataan, sesuai format yang
ada dalam dokumen pengadaan;
5. Surat Pernyataan Spesifikasi teknis
(apabila spesifikasi teknis yang
ditawarkan sama dengan spesifikasi
teknis dokumen pengadaan), sesuai
format yang ada dalam dokumen
pengadaan;
6. Pakta Integritas untuk perusahaan yang
melakukan Kemitraan/Kerjasama
Operasi (KSO) sesuai format yang ada
dalam dokumen pengadaan.
b. Jaminan Penawaran
dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan
penawaran dan masa berlakunya tidak
kurang dari waktu sebagaimana tercantum
dalam LDP;
c. nama peserta sama
dengan nama yang tercantum dalam
Jaminan Penawaran;
d. besaran nilai Jaminan
Penawaran tidak kurang dari nilai nominal
sebagaimana tercantum dalam LDP;
e. besaran nilai Jaminan
Penawaran dicantumkan dalam angka dan
huruf;
f. nama Pokja ULP yang
menerima Jaminan Penawaran sama dengan
nama Pokja ULP yang mengadakan
pelelangan;
g. paket pekerjaan yang
dijamin sama dengan paket pekerjaan yang
dilelangkan;
h. Jaminan Penawaran
harus dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam
waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi
dari Pokja ULP diterima oleh Penerbit
Jaminan; dan
i. Jaminan Penawaran atas
nama perusahaan kemitraan (Kerja Sama
Operasi/KSO) harus ditulis atas nama
perusahaan kemitraan/KSO.
D. DOKUMEN PENAWARAN
(apabila ada);
i.3. Daftra estimasi biaya umum
dan keuntungan;
i.4. Surat Pernyataan, sesuai format
yang ada dalam dokumen
pengadaan;
i.5. Surat Pernyataan Spesifikasi
teknis (apabila spesifikasi teknis
yang diajukan sama dengan
spesifikasi teknis dokumen
pengadaan), sesuai format yang
ada dalam dokumen pengadaan;
i.6. Pakta Integritas apabila
perusahaan melakukan
Kemitraan/Kerja Sam Operasi
(KSO) sesuai format yang ada
dalam dokumen pengadaan.
1
HEA HP
1 KP
F) PENETAPAN PEMENANG
H) PELELANGAN GAGAL
J) PENANDATANGANAN KONTRAK
BAB III.
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
Website : www.pu.go.id
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
3
Ketentuan bagian pekerjaan yang dapat disubkontrakkan adalah bukan merupakan
pekerjaan utama, kecuali pekerjaan spesialis.
2 Dewatering
5. Identifikasi bahaya:
No Jenis/Tipe Identifikasi Jenis Bahaya dan
. Pekerjaan Risiko K3
BAB IV.
LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)
Alamat Pokja ULP : Kantor ULP NTB Jl. Pejanggik No. 110
Mataram
BAB V.
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
CONTOH
Kepada Yth.:
Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi dilingkungan
SNVT Pembangunan Bendungan BWS NT I
Tahun Anggaran 2018
di -
Mataram
..........................
Jabatan
CONTOH-1
SURAT KUASA
Nomor : ..................
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta
Pendirian No. ............ [No. Akta Notaris] tanggal ..................[tanggal
penerbitan Akta] Notaris ...............[nama Notaris penerbit Akta] beserta
perubahannya (apabila ada), yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi
Kuasa,
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................., ..................
20.....
Pemberi Kuasa
Penerima Kuasa
..................................
.................................. (nama dan jabatan)
(nama dan jabatan)
4
Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya atau pejabat yang menurut perjanjian
kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.
CONTOH-2
SURAT KUASA
Nomor : ..................
3. [dst.]
5
Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya.
Dalam hal KSO surat kuasa penandatanganan kontrak dapat diberlakukan apabila
perjanjian KSO sudah disahkan oleh notaris.
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................., ..................
20.....
Penerima Kuasa
Pemberi Kuasa
..................................
(nama dan jabatan) ..................................
(nama dan jabatan)
CONTOH
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila
pelelangan tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
CONTOH
SURAT KUASA6
(untuk menandatangani penawaran atas nama kemitraan)
Nomor : ..................
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta
Pendirian No. ............ [No. Akta Notaris] tanggal ..................[tanggal
penerbitan Akta] Notaris ...............[nama Notaris penerbit Akta] beserta
perubahannya (apabila ada), yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi
Kuasa,
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
6
Surat Kuasa diberikan dari masing-masing penyedia/badan usaha anggota kemitraan
kepada yang mewakili kemitraan.
.................., ..................
20.....
Pemberi Kuasa
Penerima Kuasa
..................................
.................................. (nama dan jabatan)
(nama dan jabatan)
CONTOH
Catatan:
*) peserta wajib mencantumkan nama-nama subpenyedia jasa lokasi
setempat untuk penawaran di atas Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah)
Nilai Gabungan
TKDN
Barang/Jasa (Rp)
Uraian Pekerjaan Baran
Tota Gabunga
DN LN g/
l n
Jasa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
7
Barang
I. Material Langsung (Bahan baku) (1A) (1B) (1C) (1E)
II. Peralatan (Barang jadi) (2A) (2B) (2C) (2E)
A. Sub Total Barang (3A) (3B) (3C) (3E)
Jasa8
III. Manajemen Proyek dan
(4A) (4B) (4C) (4E)
Perekayasaan
IV. Alat Kerja / Fasilitas Kerja (5A) (5B) (5C) (5E)
V. Konstruksi dan Fabrikasi (6A) (6B) (6C) (6E)
VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7E)
B. Sub Total Jasa (8A) (8B) (8C) (8E)
C. TOTAL Biaya (A + B) (9A) (9B) (9C) (9E) (9F)
3. Formulasi perhitungan:
7
diambil dari daftar inventarisasi barang yang diterbitkan Kementerian Perindustrian.
8
dilakukan perhitungan sendiri (self assessment).
CONTOH
TOTAL HARGA
9
diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor.
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian
Risiko K3, Program K3, dan Biaya K3
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan
Persyaratan Lainnya
C. Pengendalian Operasional K3
A. KEBIJAKAN K3
...................................................................................................
................................
[diisi oleh penyedia jasa berupa pernyataan tertulis yang
berisi komitmen untuk menerapkan K3 berdasarkan skala
risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang
dilaksanakan secara konsisten]
B. PERENCANAAN K3
C. Pengendalian Operasional K3
...........................................
Jabatan
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3
C.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian
Risiko K3, Program K3, dan Biaya K3
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan
Persyaratan Lainnya
C.3. Sasaran dan Program K3
D. Pengendalian Operasional K3
A. KEBIJAKAN K3
...................................................................................................
................................
[Berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk
menerapkan K3 berdasarkan skala risiko dan peraturan
perundang-undangan K3 yang dilaksanakan secara konsisten
dan harus ditandatangani oleh manajer proyek/kepala proyek]
B. ORGANISASI K3
Contoh:
Penanggung
Jawab K3
Emergency /
P3K Kebakaran
kedaruratan
C. PERENCANAAN K3
Contoh: Pemakaian kacamata las dan sarung tangan kulit pada pekerjaan
pengelasan.
Kolom : Diisi penanggung jawab (nama petugas) pengendali risiko K3.
(9)
C.3.2. Program K3
Program K3 meliputi sumber daya, jangka waktu,
indikator pencapaian, monitoring, dan
penanggung jawab, contoh sebagaimana Tabel.2.
Penyusunan Sasaran dan Program K3.
PENANGGUNG
MONITORING
TOLOK UKUR
PENCAPAIAN
URAIAN
INDIKATOR
PENGENDALIAN BIAYA
URAIAN
JAWAB
No. PEKERJAA
RISIKO (Rp)
N
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Pekerjaan 1.1. Peng Seluruh Penggunaa Bahan Sebelum Turap Checklist Pengawas/
galian gunaan pekerjaan n turap (Turap, bekerja terpasang petugas
pada turap galian memenuhi peralatan harus sesuai terkait
basement dipastikan spesifikasi kerja, dll sudah gambar
bangunan memenuhi …… yang lengkap dan
gedung prinsip (ditetapkan terkait) spesifikasi
dengan keselamata quality SDM sesuai
kondisi n enginering) dengan
tanah kebutuhan
D.PENGENDALIAN OPERASIONAL
F. TINJAUAN ULANG K3
Dibuat oleh,
(…………………………)
Penyedia Jasa
CONTOH
Harga
Kuantitas/ Satuan Harga
No. Uraian Satuan
Koefisien Dasar (Rp)
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I Upah/Tenaga
Kerja
-
Sub -jumlah I .........
II Bahan/Material
-
-
Sub jumlah II .........
III Peralatan
-
-
Sub jumlah III .........
Sub jumlah (I+II+III) .........
IV Lain-lain
Biaya umum10 .....% x Sub jumlah
Keuntungan (I+II+III)
.....% x Sub jumlah
Sub Jumlah IV .........
Jumlah Harga = I+II+III+IV .........
Harga satuan pekerjaan .......... (dibulatkan)
Catatan:
Hanya diperlukan untuk klarifikasi kewajaran harga, apabila
harga penawaran di bawah 80% dari HPS
10
Biaya umum termasuk biaya keperluan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Contoh
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ____________________
selanjutnya disebut:
PENERIMA JAMINAN
selanjutnya disebut:
YANG DIJAMIN
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri ________________________.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
________________
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi
Bank disarankan
untuk
mengkonfirmasi
Contoh
[Kop Penerbit Jaminan]
JAMINAN PENAWARAN
Dikeluarkan di _____________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ _____________________
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi
Jaminan ini ke
PAKTA INTEGRITAS
Jabatan : __________________________
Jabatan : __________________________
Alamat : _______________________________________________________
E-mail : _______________________________________________________
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya
tidak sedang dihentikan;
6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili
tidak masuk dalam Daftar Hitam;
A. Data Administrasi
1 Nama PT/CV/Firma/atau
: ______________________________
. Lainnya
E-Mail : ______________________________
E-Mail : ______________________________
B. Izin Usaha
b. Tanggal :
____________________
b.Tanggal :
____________________
b.Tanggal :
____________________
G. Data Keuangan
2. Pajak
Jabatan
Tingkat Pengalama Tahun
Nam Tgl/bln/ dalam Profesi/
No Pendidika n Kerja Sertifikat/
a thn lahir pekerjaa keahlian
n (tahun)11 Ijazah
n (posisi)
1 2 3 4 5 6 7 8
I. Data Peralatan
Kapasitas Status
atau Merk Tahun Kondis Lokasi Kepemilika
Jenis
No. Jumlah output dan pembuat i Sekaran n
Peralatan
pada saat tipe an (%) g (Milik/Sewa
ini / Lainnya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemberi
Tanggal
tugas/ Pejabat
Kontrak Selesai
Nama Klasifikasi/ Pembuat
Menurut
paket Subklasifika Komitmen
No. Lokasi
pekerjaa si Nomor BA
Alamat
n pekerjaan dan Nilai Serah
Nama dan Kontrak
tangg (Rp) Terima
Telepon
al (PHO)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
Pengalaman dihitung per tahun tanpa memperhatikan lamanya pelaksanaan konstruksi
(dihitung berdasarkan Tahun Anggaran)
Pemberi Tugas/
Pejabat Pembuat Kontrak
Rencana
Nama Komitmen
No tanggal
Paket Lokasi
. kontrak
Pekerjaan Nomor
Alamat/ Nilai berakhir
Nama dan
Telepon (Rp)
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8
M. Modal Kerja
Nomor : __________________________________
Tanggal : __________________________________
Nama Bank : __________________________________
Nilai : Rp. __________ (____dalam huruf____)
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang
saya sampaikan tidak benar dan/atau ada pemalsuan, maka saya dan badan
usaha yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi
PT/CV/Firma/atau lainnya
__________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
CONTOH
Kop perusahaan
.....................................................................................................................
SURAT PERNYATAAN
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh
rasa tanggung jawab.
[tahun]
II BAHAN
III ALAT
Kop Perusahaan
.....................................................................................................................
SURAT PERNYATAAN
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab.
Kop
.....................................................................................................................
2. Nama : ................................................................................
......................
Jabatan : Direktur/Pimpinan/Kepala Perusahaan
PT/CV. ...........................
Alamat :
Jln. ................................................................................................
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA (Penyewa Alat)
Dengan ini kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian sewa menyewa
peralatan antara pihak KESATU selaku pemilik peralatan dan pihak KEDUA sebagai
Demikian surat perjanjian sewa alat ini dibuat, sebagai syarat dalam penawaran
paket pekerjaan tersebut diatas.
BAB VI.
PETUNJUK PENGISIAN DATA KUALIFIKASI
II. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-
masing kualifikasi badan usahanya dengan petunjuk pengisian formulir
kualifikasi sebagai berikut:
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail badan
usaha yang didaftar sebagai peserta.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail kantor
pusat yang dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor
cabang.
B. Izin Usaha
1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal
penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku surat izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.
G. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP, dan persentase kepemilikan
saham/pesero.
2. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun
terakhir berupa SPT Tahunan.
I. Data Peralatan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai
pada saat ini, merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam
persentase), lokasi keberadaan saat ini dan status
kepemilikan/dukungan sewa (dapat diisi sebagai milik sendiri/sewa
beli/sewa/ kontrak atau lainnya yang tidak sedang digunakan dalam
pelaksanaan) dari masing-masing fasilitas/peralatan/perlengkapan
sesuai dengan yang diperlukan untuk pekerjaan utama yang
dilelangkan sesuai ketentuan Dokumen Pengadaan. Pokja apabila
diperlukan dapat membuktikan keberadaan alat dan bukti status
kepemilikan harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian
Kualifikasi.
M. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan
surat dukungan keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10%
(sepuluh perseratus) dari nilai total HPS.
N. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO, masing-masing
anggota kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk
masing-masing kualifikasi badan usahanya.
BAB VII.
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI
a. KD = 3 NPt
NP Np Io
= x
s o Is
D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas, maka Pokja
ULP dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara
tertulis namun tidak boleh mengubah substansi Formulir Isian
Kualifikasi termasuk dapat melakukan peninjauan lapangan pada pihak-
pihak/instansi terkait.
BAB VIII.
BENTUK RANCANGAN KONTRAK
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
Akta Notaris
Nomor : ......................[sesuai akta notaris]
Tanggal : ......................[tanggal penerbitan akta]
Notaris : ......................[nama Notaris penerbit akta]
12
Disesuaikan dengan nama K/L/D/I
(a) telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan
Dokumen Pemilihan;
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui
suatu Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk
melaksanakan Pekerjaan ......................... sebagaimana diterangkan
dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang merupakan satu kesatuan
dalam Kontrak ini selanjutnya disebut "Pekerjaan Konstruksi";
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat untuk
membuat perjanjian pelaksanaan paket
pekerjaan ............................................[ditulis nama paket pekerjaan]
dengan syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan
makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian
ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar
Rp. ............................... (..............dalam huruf............rupiah).
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan
jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen
dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah
ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki
sebagaimana dimaksud pada ayat (1);
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya :
Pasal 6
MASA KONTRAK
(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung
sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan masa
pemeliharaan berakhir;
(2) Masa pelaksanaan kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak
tanggal yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan
penyelesaian keseluruhan pekerjaan selama ....................... (.......dalam
huruf......) hari kalender;
Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama __________
Penyedia PPK
[tanda tangan dan cap (jika [tanda tangan dan cap (jika
salinan asli ini untuk Penyedia salinan asli ini untuk satuan kerja
maka rekatkan materai Rp 6.000,- PPK maka rekatkan materai Rp
)] 6.000,- )]
CONTOH-2 PENYEDIA
BERMITRA/KSO
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
(a) telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan
Dokumen Pemilihan;
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui
suatu Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk
melaksanakan Pekerjaan ......................... sebagaimana diterangkan
dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang merupakan satu kesatuan
dalam Kontrak ini selanjutnya disebut "Pekerjaan Konstruksi";
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat untuk
membuat perjanjian pelaksanaan paket
pekerjaan ............................................[ditulis nama paket pekerjaan]
dengan syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan
makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian
ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar
Rp. ............................... (..............dalam huruf............rupiah).
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan
jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen
dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah
ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki
sebagaimana dimaksud pada ayat (1);
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya :
Pasal 6
MASA KONTRAK
(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung
sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan masa
pemeliharaan berakhir;
(2) Masa pelaksanaan kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak
tanggal yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan
penyelesaian keseluruhan pekerjaan selama ....................... (.......dalam
huruf......) hari kalender;
Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama __________
Penyedia/Kemitraan (KSO) PPK
[tanda tangan dan cap (jika [tanda tangan dan cap (jika
salinan asli ini untuk Penyedia salinan asli ini untuk satuan kerja
maka rekatkan materai Rp 6.000,- PPK maka rekatkan materai Rp
)] 6.000,- )]
BAB IX.
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)
A. KETENTUAN UMUM
34. Pengambilali PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan
han dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat
keterangan selesai/ pengakhiran pekerjaan.
B.4 Adendum
38. Perubahan 38.1 Harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga
Kuantitas dan digunakan untuk membayar prestasi pekerjaan.
Harga
38.2 Apabila kuantitas mata pembayaran utama
yang akan dilaksanakan berubah lebih dari 10%
(sepuluh perseratus) dari kuantitas awal, maka
pembayaran volume selanjutnya dengan
menggunakan harga satuan yang disesuaikan
dengan negosiasi.
berwenang.
dilakukan apabila :
a. penyedia lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan;
b. penyedia tanpa persetujuan Pengawas
Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan
pekerjaan;
c. penyedia menghentikan pekerjaan selama 28
(dua puluh delapan) hari dan penghentian
ini tidak tercantum dalam program mutu
serta tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan;
d. penyedia berada dalam keadaan pailit;
e. penyedia selama Masa Kontrak gagal
memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu
yang ditetapkan oleh PPK;
f. penyedia tidak mempertahankan keberlakuan
Jaminan Pelaksanaan;
g. denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
akibat kesalahan penyedia sudah melampaui
5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak dan
PPK menilai bahwa Penyedia tidak akan
sanggup menyelesaikan sisa pekerjaan;
h. Pengawas Pekerjaan memerintahkan
penyedia untuk menunda pelaksanaan atau
kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut
tidak ditarik selama 28 (dua puluh
delapan) hari;
i. PPK tidak menerbitkan SPP untuk
pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan
yang disepakati sebagaimana tercantum
dalam SSKK;
j. penyedia terbukti melakukan KKN,
kecurangan dan/ atau pemalsuan dalam
proses Pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang; dan/atau
k. pengaduan tentang penyimpangan prosedur,
dugaan KKN dan/atau pelanggaran
persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan dinyatakan benar oleh instansi
yang berwenang.
58. Alih Dalam hal paket pekerjaan dengan nilai di atas Rp.
Pengalaman/ 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah)
Keahlian diwajibkan mengalokasikan alih pengalaman/keahlian
dengan merekrut tenaga magang dan/atau fresh
graduate.
E. KEWAJIBAN PPK
67. Hari Kerja 67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan
datanya disimpan oleh penyedia. Daftar
pembayaran ditanda tangani oleh masing-
masing pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.
G. PENGAWASAN MUTU
72. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap
Hasil Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara
tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK
atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan
Bangunan masing.
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
77. Itikad Baik 77.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang
terdapat dalam kontrak.
BAB X.
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
Penyedi :
a: : _________________________
Nama : _________________________
Alamat : _________________________
e-mail _________________________
Faksimil
i
BAB XI.
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
I. SPESIFIKASI UMUM
1. DISKRIPSI PEKERJAAN
1.1 Lokasi Proyek
Lokasi rencana site Embung Lilin terletak pada koordinat 116° 6'5.57" BT dan 08°45'19.15"
LS. Tapak rencana Pembangunan Embung Lilin berada di Dusun Lilin Desa Giri Tembesi.
Jarak lokasi tapak dengan pemukiman penduduk terdekat sejauh ± 1 km ditempuh dengan
jalan macadam menggunakan kendaraan roda empat melewati areal pemukiman, lahan
pertanian,lahan perkebunan kelapa dan jati. Sedangkan jarak lokasi tapak dengan Ibu kota
Kabupten Lombok Barat ± 4 km ditempuh dalam waktu ± 15 menit melalui jalan beraspal.
b. Genangan :
Elevasi Muka Air Maksimum (HWL) : +52,00
Elevasi Muka Air Rendah (NWL) : +51,80 Luas Daerah Genangan (HWL) :
0,8871 Ha
Kapasitas Tampungan : 36.000 m3
Kapasitas Tampungan Efektif : 34.500 m3
c. Tubuh Embung :
Tipe : Timbunan Tanah
Elevasi Puncak : +53,30
d. Pelimpah :
Tipe : Oghee
Lebar Mercu : 16,00 m
Elv. Tubuh Embung : +53,30
Debit Banjir Rencana (Q50th) : 34,048 m3/dt
Debit Banjir Rencana (Q100th) : 41,127 m3/dt
Konstruksi : Pasangan Batu Kali
e. Kolam Olak :
Tipe : USBR Type III
Panjang : 9,00 m
Konstruksi : Pasangan Batu Kali
f. Bangunan Pengambilan :
Tipe : Gate Valve
Dimensi Pipa Inlet : 0,40 m
Jenis Pipa : PVC
Panjang : 15,00 m
Elv Dasar : +45,00
Saluran irgasi : Saluran terbuka (pasangan batu)
g. Layanan :
Kebutuhan Air Baku : 1,5 lt/dt
Daerah Irigasi : 60,00 Ha
Iklim di lokasi proyek dapat digolongkan menjadi 2 (dua) musim yaitu musim kemarau dan
musim hujan. Musim kemarau biasanya dimulai pada bulan Mei dan berakhir sekitar bulan
Oktober.
Tinggi curah hujan di lokasi termasuk rendah + 800 -1100 mm serta terletak pada dataran
perbukitan sehingga merupakan blok sistem daerah irigasi yang memiliki sumber air
sebagai tangkapan (catchment) relatif kecil, umumnya kurang dari 10 Km2..
Jadual pelaksanaan konstruksi yang sah harus diperbaharui oleh Kontraktor setiap
interval 2 (dua) bulan apabila diminta oleh Direksi, setiap pembaharuan jadual yang
disetujui dan diketahui oleh Kontraktor dan Direksi menjadi jadual pelaksanaan
pembangunan yang sah.
Apabila rata-rata kemajuan dari pekerjaan yang berlangsung jauh dari apa yang telah
disetujui dan perkiraan Direksi atau Kontraktor tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
bagian pekerjaan sesuai dengan jadual, Direksi akan memerintahkan Kontraktor untuk
menambah kemampuan kerja atau penambahan rencana pembangunan untuk
mempercepat tingkat kemajuan di bagian ini. Tidak akan ada tuntutan untuk
pembayaran extra kepada Direksi jika kelambatan ini diakibatkan oleh resiko yang
disebut dalam syarat-syarat kontrak.
2. Laporan Mingguan
Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan kepada Direksi Laporan Mingguan.
Laporan mingguan dibuat dalam bahasa Indonesia dalam bentuk yang akan ditetapkan
oleh Direksi, dibuat rangkap 3 (tiga) atau ditentukan lain oleh Direksi yang berisi antara
lain :
a. Kemajuan fisik pekerjaan bulan yang lalu.
b. Rencana kerja seminggu berikutnya.
c. Hambatan-hambatan yang terjadi selama seminggu yang lalu.
d. Lain-lain.
Laporan mingguan diserahkan kepada Direksi minimal 1 (satu) hari sebelum rapat
Mingguan dilaksanakan dan untuk pengadaannya adalah dari Biaya Umum (Over head).
3. Laporan Harian
Kontraktor harus menyiapkan laporan harian atau laporan berkala untuk setiap bagian
pekerjaan sesuai dengan permintaan Direksi dan dalam bentuk yang disetujui oleh
Direksi.
Laporan harus berisi, data-data berikut : cuaca, tenaga dan pekerjaan yang
dipekerjakan dalam pekerjaan tersebut, material dilokasi, pekerjaan yang sedang
dilaksanakan, pekerjaan yang sedang disiapkan, kecelakaan dan informasi lain yang
berkaitan dengan kemajuan pekerjaan dan untuk pengadaannya adalah dari Biaya
Umum (Over Head).
4. Foto-foto
Kontraktor harus membuat dan menyerahkan kepada Direksi foto berwarna yang
menunjukkan kemajuan pekerjaan setiap 2 (dua) minggu. Setiap pengambilan foto
harus dilengkapi lembar informasi ukuran folio ditulis dengan huruf cetak berisikan
keterangan nomor bangunan, Setiap set foto setelah disetujui oleh Direksi akan disusun
dalam album yang disediakan oleh Kontraktor (dapat juga menggunakan Foto Digital).
Negatif foto (CD foto file) adalah milik Direksi dan tidak boleh dicetak dari negatif foto
ini untuk diberikan ke orang lain tanpa persetujuan Direksi dan untuk pengadaannya
adalah dari Biaya Umum (Overhead).
5. Rapat-rapat
Rapat-rapat rutin dan khusus akan diadakan antara Direksi dan Kontraktor untuk
koordinasi yang lebih baik dalam pelaksanaan pembangunan pekerjaan. Rapat-rapat
rutin harus terdiri dari rapat dua mingguan untuk mendiskusikan dan memecahkan
problem teknis yang dihadapi dalam kegiatan Kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan termasuk situasi rencana kerja, tenaga, kemajuan pada problem khusus yang
berkaitan dengan kegiatan proyek, seperti kasus tehnik yang sangat khusus atau kasus
sosial. Rapat khusus akan diadakan oleh Direksi, dan Kontraktor dan jika diperlukan
dengan instansi pemerintahan lain yang berkait.
Kontraktor harus mengadakan, melengkapi dan memelihara fasilitas tempat tinggal dan
alat transportasi yang layak untuk staf dan pekerjanya sampai selesainya pelaksanaan
pekerjaan.
Kontraktor wajib menjaga ketertiban di tempat tinggal atau barak pekerja dan wajib
lapor kepada kepala desa setempat tentang aktifitasnya, termasuk juga melaporkan
tentang tenaga kerja yang dilibatkan dalam pekerjaan di lokasi daerah tersebut. Semua
biaya akomodasi, transportasi dan fasilitas lainnya sudah termasuk dalam biaya umum
(Overhead).
1.12 LAIN-LAIN
1.1. Bench Mark (BM)
Sebelum pekerjaan dilaksanakan, Kontraktor akan diberitahu oleh Direksi sejumlah
bench mark dan titik bantu lain yang telah ada untuk keperluan yang dimaksud. Bench
mark ini merupakan dasar elevasi dan koordinat bagi seluruh pekerjaan. Pihak
Kontraktor bertanggung jawab atas posisi dan elevasi BM selama pekerjaan
berlangsung. Kontraktor diwajibkan untuk memperbaiki kondisi, posisi dan elevasi BM
yang rusak selama pelaksanaan pekerjaan yang mungkin timbul. Pada akhir pekerjaan
semua BM yang ada maupun yang tambahan harus diukur ulang baik elevasinya
maupun koordinatnya. Semua biaya perbaikan BM yang rusak dan pengukuran ulang
sudah termasuk dalam biaya umum (overhead).
aliran drainase dari bukit, atau lokasi tersebut tergenang karena terpotong jaringan
irigasi. Dalam hal ini, Kontraktor dapat mengusulkan bangunan atau saluran drainase
sebagai alternatif penyelesaian untuk persetujuan Direksi.
1.6. Fasilitas
Kontraktor harus melayani Direksi selama kunjungan pemeriksaan pekerjaan dan
memberikan bantuan serta fasilitas yang ada serta menyediakan tenaga kerja dan
bahan yang diperlukan untuk kepentingan tugas-tugas tersebut.
1) PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Mobilisasi
Mobilisasi diartikan sebagai:
1. Pengadaan, pembuatan dan pemeliharaan mess Kontraktor, kantor dan fasilitas
konstruksi dilapangan
2. Pengadaan dan pemindahan personel, dan
3. Pengadaan, pemindahan dan penyetelan alat-alat Kontraktor berikut
demobilisasinya.
Semua biaya untuk melaksanakan mobilisasi terhadap pengadaan mess, kantor,
fasilitas konstruksi di lapangan, pengadaan dan peindahan personil harus sudah
termasuk dalam Biaya Umum dan Keuntungan dalam Analisa Harga Satuan Pekerjaan,
kecuali mobilisasi dan demobilisasi alat-alat berat dibayar tersendiri seperti seperti
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
d. Sistem Telekomunikasi
Semua biaya yang diperlukan untuk mengadakan, memasang, mengoperasikan,
memelihara dan membongkar sistem telekomunikasi menurut Spesifikasi Umum
menjadi tanggungan Kontraktor dan untuk pengadaannya harus sudah termasuk dalam
biaya umum (overhead).
e. Fasilitas Kesehatan
Kontraktor harus menyediakan dan mengoperasikan suatu unit pertolongan pertama,
termasuk pengaturan dan pengoperasian kendaraan untuk mengangkut pasien yang
sakit/luka ke rumah sakit dalam kota apabila diperlukan sesuai standart SMK3 atau
harus berpodoman pada Peraturan Meteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2014.
Semua biaya untuk memenuhi pasal ini harus sudah sudah termasuk dalam biaya
umum (overhead).
2) SPESIFIKASI DASAR
Kecuali ditentukan lain, bahan dan hasil pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan yang
berlaku 30 hari sebelum tanggal pemasukan Surat Penawaran. Spesifikasi lain mungkin
dapat disubstitusikan atas ketetapan Direksi.
Bahan dan hasil pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci atau tidak dicakup oleh
Standar Nasional atau Standar lain yang telah disetujui haruslah bahan dan hasil
pekerjaan sejenis, yaitu bahan kelas satu. Direksi akan menetapkan apakah semua atau
sebagian bahan yang dipesan atau dimasukkan untuk digunakan dalam pekerjaan
cocok untuk maksud tersebut dan keputusan Direksi dalam hal ini adalah final.
Suatu pekerjaan tidak boleh dilaksanakan tanpa dilengkapi request dan ijin pelaksanaan
dari Direksi, pekerjaan yang dilaksanakan tanpa permohonan dan ijin pelaksanaan
dapat dimungkinkan untuk tidak diakui oleh Konsultan dan Direksi.
c. Laboratorium Rujukan
Kontraktor harus melakukan pengujian/testing laboratorium di laboratorium rujukan
yang ditentukan oleh Direksi. Test yang dilakukan di laboratorium rujukan meliputi test
yang tidak mungkin dilakukan di laboratorium lapangan seperti test kekuatan rip rap,
test abrasi untuk aggregate, sebagian test untuk identifikasi tanah, clay content, test
bahan aspal, test CBR lapangan/field density dan test-test lain yang perlu dilakukan
sesuai instruksi Direksi termasuk test phisik dan mekanik tanah/batuan dalam
investigasi tambahan.
Biaya untuk melakukan semua pengetesan di laboratorium rujukan harus sudah
termasuk dalam biaya umum (overhead).
d. Laboratorium dan Pengujian
Kontraktor harus menyediakan laboratorium dilapangan dilengkapi dengan peralatan
pengujian (testing) yang diperlukan untuk melakukan testing terhadap material,
pekerjaan tanah, pekerjaan beton dan pekerjaan pasangan. Semua alat testing
pengujian di lapangan harus disediakan oleh Kontraktor dan untuk guna menjamin
kualitas dan mutu dari item pekerjaan di lapangan.
Untuk keperluan tes kuat tekan beton diperlukan adanya laboratorium rujukan di
Lombok atau laboratorium lain yang ditetapkan oleh Direksi.
Dalam kurun waktu 21 (dua puluh satu) hari setelah menerima surat Perintah Mulai
Kerja, Kontraktor harus mengajukan usulan rencana pelaksanaan testing, metode dan
jadual yang harus dilakukan didalam Kontrak kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat
persetujuannya.
Semua biaya untuk keperluan operasional tes laboratorium seperti listrik, air, dan
bahan-bahan habis pakai yang diperlukan, pengambilan contoh, persiapan testing,
testing dan laporan hasil testing menjadi tanggung jawab Kontraktor dan sudah
termasuk dalam biaya Umum (Over Head).
Kontraktor juga harus menyediakan petugas laboratorium yang berpengalaman yang
selalu berada di laboratorium. Laboratorium lapangan harus menyimpan serta
memelihara semua data hasil pengujian baik yang dilakukan dilapangan maupun diluar
area pekerjaan (laboratorium rujukan).
e. Sarana Umum
Bila jalan-jalan dan sarana umum lainya (air, listrik, telepon, dan lain-lain ) yang ada
memotong atau berhubungan dengan tempat pekerjaan, Kontraktor harus
mendapatkan persetujuan secara tertulis dari yang berwewenang, terhadap usulan
pekerjaan sementara atau pekerjaan tetap yang akan mempengaruhi pekerjaan
pelayanan umum tersebut.
Bangunan kepentingan umum di atas mungkin tidak terlihat di dalam gambar, tetapi
Kontarktor harus bertanggung jawab untuk keamanan dan kelangsungan fungsi dari
jalan dan sarana umum tersebut selama pelaksanaan pekerjaan.
Bouwplank harus dibuat dari papan kayu kelas III yang lurus dan rata, untuk
membimbing pelaksanaan dilapangan dapat digunakan tarikan benang dan kapur
bangunan agar terlihat bentuk tanah yang akan digali ataupun bangunan yang akan
dipasang, untuk pekerjaan tanah profil dipasang setiap jarak 25 m ataupun lebih rapat
bila diperlukan sehingga terlihat penampang yang harus digali ataupun yang harus
ditimbun, Semua biaya untuk uitzet dan bouwplank sudah termasuk dalam biaya umum
(Overhead).
Jika perlu, atas persetujuan Direksi, Kontraktor harus memasang pipa drain yang
diselimuti oleh sandy gravel untuk pengendalian dan pemindahan air selama
penempatan material timbunan termasuk pada pekerjaan penimbunan kembali
(backfill).
Jenis material yang termasuk didalam kategori tanah (common soil) adalah
batuan dengan tingkat pelapukan V dan VI. Jenis material ini diantaranya
meliputi semua residual soil yang umumnya disebut "tanah", tanah liat (clay),
lanau (silt), pasir, kerikil, cobble, deposit alami sirtu dan boulder lepas yang
volume butirannya kurang dari 1 m3.
d. Galian Dental
Pekerjaan galian setempat untuk mengoreksi kerataan permukaan galian batu
lapuk atau galian batu keras.
Pekerjaan galian batu lapuk atau batu keras biasanya tidak selalu bisa mendekati
garis dasar galian yang ditentukan. Hal ini disebabkan kondisi batu yang digali
mengalami penurunan, terdapat patahan, kondisi batu lepas, terdapat tanah lunak
diantara batu-batu, dan galian pada tebing. Untuk mencegah kerusakan dasar
galian, Kontraktor perlu melaksanakan galian dental dengan jenis alat, kedalaman
galian, kemiringan dinding galian dan ukuran sesuai petunjuk Direksi.
Jika perlu lubang galian dental ditutup dengan beton dengan mutu, metode, dan
ketinggian permukaan seperti petunjuk Direksi.
Seluruh pekerjaan galian harus dilaksanakan menurut ukuran dan kedalaman yang
ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan kedalaman sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi. Ukuran, kedalaman dan batas-batas penggalian harus
ditunjukkan kepada Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan penggalian pada
setiap tempat.
Kontraktor harus bertanggung jawab akibat penggalian lebih (over excavation) dan
Kontraktor wajib menimbun dan memadatkan kembali dengan bahan timbunan atau
mengisi ruang kelebihan galian dengan beton sesuai dengan garis rencana atau
Hasil galian yang layak untuk bahan timbunan harus diangkut ke tempat penimbunan
sementara (stock pile) atau tempat lain sesuai dengan pengarahan Direksi. Hasil galian
yang tidak layak untuk bahan timbunan harus dibuang ke tempat pembuangan (spoil
bank) yang telah ditentukan. Kontraktor wajib meratakan dan merapikan spoil bank.
Biaya meratakan dan merapikan spoil bank sudah termasuk di dalam harga pekerjaan
galian terbuka.
Penentuan jenis tanah galian akan ditentukan sesuai dengan kenyataan di lapangan
dan dibuat berita acara yang ditandatangani oleh Direksi, Konsultan dan Kontraktor.
Pembayaran pekerjaan galian tanah dihitung dalam satuan meter kubik tanah tergali
sesuai garis rencana.
Keamanan kemiringan lereng galian open-cut pada lapisan tanah harus dijaga oleh
Kontraktor. Sebuah berm minimal selebar 3.00 meter harus dibuat pada setiap
ketinggian galian 10 meter atau seperti petunjuk Direksi.
Pada setiap pekerjaan penggalian, Kontraktor wajib mengendalikan dan menguras air
agar tempat penggalian tetap kering untuk mengantisipasi keruntuhan formasi galian
akibat air.
Pembayaran pekerjaan galian terbuka akan dilakukan sesuai harga satuan pekerjaan
galian terbuka.
Tambahan penggalian berdasarkan instruksi tertulis dari Direksi akan dibayar sesuai
harga satuan pekerjaan penggalian.
Jika terjadi kesalahan penggalian yang dilakukan oleh Kontraktor berupa penggalian
yang berlebihan (over excavation) maka Kontraktor wajib mengisi ruang over
excavation tersebut dengan beton type F atas biaya Kontraktor sampai level rencana
atau menurut petunjuk Direksi.
Pengisian material beton kedalam galian dental karena kondisi geologi yang jelek akan
dibayar sesuai harga satuan pekerjaan dental concrete yang dihitung dalam satuan
meter kubik.
Item pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk galian terbuka untuk saluran
dalam bermacam-macam klasifikasi material galian harus termasuk semua jenis saluran
seperti ditunjukkan dalam Gambar-gambar atau sesuai petunjuk Direksi yang meliputi
saluran-saluran sebagai berikut :
a) Saluran untuk cross drain, saluran untuk sumur uji, saluran samping jalan
b) Saluran untuk mengalirkan rembesan di hilir embung
c) Saluran pengeluaran di sekitar katup (valve)
d) Saluran lainnya seperti ditunjukan oleh Direksi
Pekerjaan galian untuk saluran dilakukan secara manual atau menggunakan alat
mekanis yang disetujui Direksi untuk mencegah rusaknya dasar dan dinding saluran.
Struktur penyangga, pagar pengaman dan struktur pengaman lainnya yang diperlukan
harus dipasang oleh Kontraktor untuk mengamankan lokasi galian dan sudah termasuk
harga satuan pekerjaan galian untuk saluran.
Pembayaran pekerjaan galian untuk saluran dilakukan sesuai harga satuan yang
terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan dihitung dalam satuan meter kubik.
permukaan yang rata dengan jarak antar batu cukup rapat atau sesuai dengan
persetujuan Direksi.
Ukuran untuk pembayaran pekerjaan striping di borrow area adalah harga satuan per
meter persegi seperti tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga Pekerjaan stripping
di borrow area.
Pekerjaan replacing top soil di borrow area yang terletak di daerah genangan tidak
diperlukan sehingga tidak ada item pembayarannya.
b. Galian terbuka (Open-Cut)
Ukuran untuk pembayaran pekerjaan galian open-cut adalah didasarkan pada jumlah
dalam meter kubik material yang digali dari batas, klasifikasi dan dimensi seperti
ditunjukkan dalam Gambar atau seperti ditunjukkan oleh Direksi. Pengukuran harus
didasarkan pada muka tanah asli sebelum digali dan muka tanah setelah digali dan
disetujui oleh Direksi.
Penentuan jenis tanah galian akan ditentukan sesuai dengan kenyataan di lapangan
berdasarkan hasil analisis dan keputusan yang bersifat final oleh Direksi.
Sebelum pekerjaan galian dilakukan dan segera setelah pekerjaan galian open-cut
selesai, Kontraktor harus melakukan survey untuk mendapatkan data dimensi dan
elevasi permukaan tanah asli dan permukaan setelah digali. Hasil pengukuran ini akan
dicek oleh Direksi. Paling lambat seminggu sebelum survey tersebut dilaksanakan,
Kontraktor harus mengajukan kepada Direksi untuk persetujuan, suatu usulan yang
menggambarkan garis referensi, potongan melintang dan memanjang dan metode
survey yang digunakan.
Pembayaran berbagai macam pekerjaan galian akan dilakukan berdasarkan harga
satuan per meter kubik di penawaran untuk masing-masing klasifikasi material galian
open-cut yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Harga satuan ini harus sudah termasuk biaya tenaga kerja, alat, dan material yang
diperlukan untuk perkerjaan galian open-cut termasuk peledakan jika diperlukan,
pencegahan kelongsoran, pengendalian erosi dan pekerjaan lain yang perlu untuk
menjaga kondisi galian tetap baik selama pelaksanaan konstruksi.
Harga satuan ini juga harus sudah termasuk semua biaya untuk memindahkan material
galian ke tempat lain yang dituju seperti ke stockpile, ke spoil bank (tempat
pembuangan), hauling langsung ke lokasi konstruksi permanen atau ke lokasi lain yang
ditunjuk Direksi.
c. Galian Saluran
Ukuran untuk pembayaran pekerjaan galian saluran adalah didasarkan pada jumlah
dalam meter kubik material yang digali dari kedalaman dan dimensi seperti ditunjukkan
dalam Gambar atau seperti ditunjukkan oleh Direksi. Penentuan jenis tanah galian akan
ditentukan sesuai dengan kenyataan di lapangan berdasarkan hasil analisis dan
keputusan yang bersifat final oleh Direksi.
Pembayaran berbagai macam pekerjaan galian saluran akan dilakukan berdasarkan
harga satuan per meter kubik di penawaran untuk masing-masing klasifikasi material
galian saluran yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
d. Backfill dan Lantai Kerja
Ukuran untuk pembayaran backfill dengan material free draining, backfill dengan
material random, lantai kerja untuk struktur non-drainage, dan hand placed rip-rap
dibuat berdasarkan material yang terpasang ditempat sesuai garis elevasi, klasifikasi
dan dimensi seperti ditunjukkan dalam gambar atau yang ditetapkan oleh Direksi.
Pembayaran untuk backfill dengan material free draining, backfill dengan material
random, lantai kerja untuk struktur non-drainage, dan perata permukaan dari gravel
akan dibuat berdasarkan harga satuan per meter kubik seperti yang ada didalam Daftar
Kuantitas dan Harga, yang sudah termasuk biaya untuk tenaga kerja, alat, material
yang diperlukan untuk menggali dan mendapatkan material ini dari sumbernya atau
dari tempat lain yang ditunjuk oleh Direksi, proses pencampuran, transportasi menuju
lokasi penempatan, penyebaran dan pemadatan serta usaha lain yang diperlukan.
e. Pondasi Embung
Ukuran untuk pembayaran terhadap masing-masing klasifikasi material dari galian
open-cut untuk pondasi embung akan dibuat menurut klasifikasi, dimensi dan
kedalaman penggalian seperti ditunjukkan dalam Gambar atau yang ditetapkan oleh
Direksi dengan mengukur permukaan tanah asli sebelum penggalian dan permukaan
tanah setelah penggalian. Klasifikasi material hasil galian akan ditentukan berdasarkan
hasil analisis dan keputusan Direksi.
Pembayaran untuk berbagai jenis dari klasifikasi material hasil galian akan dibuat
berdasarkan harga satuan per meter kubik seperti yang ada didalam Daftar Kuantitas
dan Harga yang sudah termasuk biaya untuk tenaga kerja, alat, material yang
diperlukan untuk menggali, dan transportasi menuju stock pile atau tempat
pembuangan (spoil bank).
Pembayaran untuk berbagasi jenis dari klasifikasi material hasil galian akan dibuat
berdasarkan harga satuan per meter kubik seperti yang ada didalam Daftar Kuantitas
dan Harga yang sudah termasuk biaya untuk tenaga kerja, alat, material yang
diperlukan untuk menggali, dan transportasi menuju stock pile atau tempat
pembuangan (spoil bank) dan biaya untuk meratakan dan merapikannya.
Biaya hauling material buangan ke tempat pembuangan (spoil bank) dan pemeliharaan
tempat tersebut harus sudah termasuk dalam harga satuan per meter kubik material
galian seperti yang ada didalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Biaya hauling material yang dapat dimanfaatkan sesuai persetujuan Direksi ke tempat
stock pile atau ke lokasi penimbunan dan pemeliharaan stock pile harus sudah
termasuk dalam harga satuan per meter kubik material galian seperti yang ada
didalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Kontraktor harus mengajukan proposal kepada Direksi yang berisi rencana pelaksanaan
penimbunan paling lambat 14 hari sebelum pekerjaan penimbunan dimulai.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan penimbunan menurut batas, klasifikasi dan
dimensi seperti ditunjukkan dalam Gambar yang disediakan atau menurut petunjuk
Direksi.
Material timbunan harus bersih, bebas dari akar-akar tanaman, rumput, tonggak kayu,
sampah, dan material organik.
Kesiapan pondasi untuk ditimbun dan kelayakan material yang akan digunakan sebagai
material timbunan sepenuhnya ditentukan oleh Direksi. Tidak boleh ada pelaksanaan
penimbunan sebelum ada persetujuan tentang pelaksanaan penimbunan tersebut dari
Direksi secara tertulis.
Material hasil galian dari diversion channel, spillway, inlet, outlet, pondasi embung dan
bagian lainnya boleh digunakan sebagai material timbunan jika ada persetujuan tertulis
dari Direksi.
Kontraktor harus bertanggung jawab agar kondisi timbunan tetap stabil sampai
pekerjaan timbunan diterima oleh Direksi. Kontraktor bertanggung jawab atas
pengendalian erosi karena air hujan, proteksi terhadap kelongsoran, dan rusaknya
permukaan timbunan akibat lalu-lintas alat berat. Kontraktor harus memperbaiki atau
mengganti material timbunan yang rusak atau hilang akibat, erosi, longsor dan lalu
lintas alat berat atas biaya Kontraktor sendiri.
Kontraktor harus mengikuti petunjuk Direksi dalam hal penimbunan disekitar alat
instrumentasi embung, penentuan kemiringan timbunan untuk drainase, sambungan
konstruksi, urutan penimbunan antar zone, penentuan batas maksimum perbedaan
permukaan timbunan antar zone, penentuan jenis, jumlah dan lokasi test lapangan
(field test), penentuan cara untuk memperoleh ikatan yang baik antara pondasi
embung dengan timbunan atau antara timbunan yang lama dengan timbunan baru,
penentuan tebal pengupasan material timbunan yang jelek, pengambilan contoh jika
diperlukan dan test pit di timbunan jika diperlukan.
Direksi mempunyai hak membuat keputusan untuk memodifikasi gradasi, kadar air,
density, penempatan dan perataan, dan pemadatan sebelum dan selama pelaksanaan
penimbunan jika diperlukan.
cuaca tidak memenuhi spesifikasi teknik. Kontraktor tidak berhak mengajuksn biaya
tambahan atau kompensasi karena penghentian tersebut.
Kontraktor harus menyediakan dan memasang penutup misalnya dari plastik untuk
melindungi terutama material timbunan inti dari hujan agar kadar airnya tetap
memenuhi syarat dan penimbunan tetap dapat dilaksanakan tanpa terhalang oleh
kondisi kadar air material.
Jika selama dan setelah penempatan dan perataan material suatu zone tercampur atau
terkontaminasi dengan material dari zone lain atau terkontaminasi dengan kotoran atau
material jelek yang terbawa oleh alat berat maka Kontraktor harus membersihkannya
dengan mengambil, memindahkan atau mengupas lapisan yang jelek atas biaya
Kontaktor sendiri.
Pemadatan tiap lapis material timbunan harus dilakukan secara sistematis untuk
menjamin setiap bagian lapis timbunan mendapat energy pemadatan yang sama.
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan alat pemadat yang bergerak dengan arah
sejajar as embung kecuali pada area timbunan dekat instrument, dekat tebing dan area
lain yang tidak mungkin melakukan gerakan seperti di atas misalnya di area tikungan.
Kontraktor harus mengajukan proposal kepada Direksi yang berisi metode dan alat
berat yang akan digunakan untuk mengangkut, menempatkan, meratakan, dan
memadatkan material timbunan.
Alat pemadat yang diusulkan Kontraktor harus diuji coba dilapangan (trial
embankment) terlebih dahulu untuk mengetahui terutama tebal lapis timbunan dan
jumlah lintasan yang optimal yang dapat diterapkan untuk pemadatan sesungguhnya di
lokasi timbunan. Tata cara uji coba seperti lokasi, luas area, material yang digunakan,
variasi tebal lapis timbunan yang akan dicoba, jumlah lintasan, lokasi, jenis dan jumlah
test akan ditentukan oleh Direksi.
Kontraktor harus menyediakan dan menggunakan alat pemadat alternatif lain seperti
tamping rammer, baby roller, palu kayu untuk memadatkan material timbunan di
sekitar alat instrument, material timbunan yang membentuk kemiringan, material
timbunan di celah-celah batu, pemadatan pada contack clay, zone transisi atau material
disekitar struktur yang tidak mungkin dipadatkan dengan alat pemadat ukuran besar.
Kontraktor tidak berhak mengajukan tambahan pembayaran atau kompensasi jika
material harus di stock pile terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai material
timbunan.
Timbunan sementara berupa tanjakan atau turunan untuk mempermudah manuver alat
berat boleh diadakan dengan catatan :
o Lokasi dan material yang akan digunakan harus diajukan terlebih dahulu kepada
Direksi untuk persetujuan sebelum dilakukan penimbunan.
o Timbunan sementara tersebut harus dibongkar setelah tidak diperlukan kecuali ada
instruksi lain dari Direksi.
Penimbunan disekitar struktur beton harus dilakukan setelah umur beton cukup dan
harus atas persetujuan Direksi sebelum pelaksanaan penimbunan dimulai.
Penempatan material harus diatur agar beban yang diterima struktur seimbang dan
struktur tetap stabil. Kontraktor harus bertanggungjawab dengan cara memperbaiki
atau mengganti struktur yang rusak akibat pelaksanaan penimbunan disekitar struktur
yang salah misalnya akibat gerakan atau manuver alat berat.
Direksi berhak menolak material yang tidak memenuhi spesifikasi teknik dan Kontraktor
harus meyingkirkan material yang ditolak dan menempatkannya ke tempat-tempat
yang ditunjuk Direksi atas biaya Kontraktor.
c. Timbunan Inti dan Blanket Kedap Air (Clay) dari Luar Borrow Area / Zone-1
Material
Material untuk timbunan inti dan blanket kedap airberasal dari borrow area atau tempat
lain yang ditunjuk Direksi dan harus merupakan material pilihan berupa silty clay.
Spesifikasi material untuk timbunan inti adalah :
a) Ukuran butir maksimum 5 mm
b) Prosentase berat butiran yang lolos saringan no. 200 (0,074 mm) antara 40%
sampai dengan 75 %.
c) Prosentase berat butiran yang tertahan saringan no. 4 (4.75 mm) kurang dari 10%
d) Kadar air material selama dan sesudah pemadatan antara minus 1% dibawah kadar
air optimum sampai plus 3% diatas kadar air optimum atau menurut petunjuk
Direksi.
e) Plasticity Index (PI) antara 20% sampai 45%
f) Tidak mengandung akar-akar tanaman, tonggak-tonggak kayu, humus dan kotoran
lainnya.
g) Dry density lapangan harus lebih besar atau sama dengan 95% dry density dari
test pemadatan standard (Standard Compaction Test)
h) Koefisien permeabilitas lebih kecil dari 3x 10-5 cm/detik setelah dipadatkan
Kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan dan membawa material inti ke lokasi
penimbunan menurut spesifikasi di atas.
Jika kadar air material tidak memenuhi syarat, Kontraktor wajib mengusahakan agar
syarat kadar air seperti disebut dalam spesifikasi teknik dapat dipenuhi misalnya
dengan jalan menambahkan air kedalam material dan mencampurkannya sampai
merata jika material terlalu kering atau menjemur terlebih dahulu jika material terlalu
basah. Tidak ada biaya tambahan atau kompensasi untuk usaha-usaha untuk mencapai
kadar air material seperti yang disyaratkan. Cara lain adalah dengan jalan mengganti
material yang tidak memenuhi syarat dengan material baru sesuai spesifikasi teknik
atas biaya Kontraktor sendiri.
Penempatan dan Perataan
Penempatan dan perataan material inti dilakukan diatas lapis pertama dari lapisan
contact clay. Material harus dihampar dan diratakan secara kontinnyu, horizontal, lapis
demi lapis dengan tebal tiap lapis maksimum 30 centimeter setelah dipadatkan..
Penempatan dan perataan material inti dilakukan dengan menggunakan bulldozer atau
alat lain yang disetujui Direksi.
Pembentukan kemiringan permukaan timbunan harus dilakukan atas persetujuan dan
petunjuk Direksi untuk mengalirkan air hujan sebelum dan selama penimbunan.
Pemadatan
Jika material telah memenuhi syarat dan telah dihampar dan diratakan sesuai
spesifikasi teknik maka material harus segera dipadatkan dengan menggunakan alat
yang disetujui Direksi sampai mencapai tingkat kepadatan yang diinginkan yaitu
minimal 95% dari dry density maksimum.
Jenis alat pemadat untuk material inti adalah alat pemadat dengan Vibratory roller
minimal 9 ton atau type spesifik dari alat pemadat yang dipakai akan ditentukan
berdasarkan proposal Kontraktor dan hasil trial embankment.
Kecepatan gerakan alat pemadat harus diatur cukup lambat untuk memperoleh energy
yang optimal dan menghindari rusaknya permukaan timbunan karena gerakan alat
pemadat yang terlalu cepat.
Sebelum mulai menimbun lapis berikutnya permukaan timbunan lama harus digaruk
sampai kedalaman 0,10m - 0,15m, dan kadar air dari tanah yang digaruk harus selalu
dijaga secara baik. Bila oleh karena sesuatu sebab pelaksanaan penghamparan dan
pemadatan terhenti, permukaan dari timbunan harus digaruk kembali dan kadar airnya
diperiksa kembali sebelum pelaksanaan pemadatan dilanjutkan.
d. Timbunan Random dari Borrow Area atau Luar Borrow Area (Zone-2)
Material
Material untuk timbunan random dari borrow area harus merupakan material pilihan
berupa campuran endapan sungai dan batuan lapuk atau batuan lapuk yang
bergradatasi baik sesuai dengan spesifikasi.
Spesifikasi material untuk timbunan random adalah :
- Ukuran butir maksimum 20 cm
- Prosentase berat butiran yang lolos saringan No. 200 (0,074 mm) kurang dari 5%
- Prosentase berat butiran yang tertahan saringan No. 4 (4,75 mm) antara 60%
sampai dengan 80%)
- Kadar air material selama dan sesudah pemadatan antara minus 2% di bawah kadar
air optimum sampai plus 3% diatas kadar air optimum atau menurut petunjuk
Direksi.
- Tidak mengandung akar-akar tanaman, tonggak-tonggak kayu, humus dan kotoran
lainnya.
Kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan dan membawa material random
kelokasi penimbunan menurut spesifikasi di atas tersebut.
Penempatan dan Perataan
Penempatan dan peralatan material random dari borrow area (zone 2) dilakukan di atas
pondasi. Material harus di hampar dan diratakan secara kontinyu, horisontal, lapis demi
lapis dengan tebal tiap lapis maksimum 40 cm setelah dipadatkan.
Penempatan dan perataan material random dengan menggunakan bulldozer atau alat
lain yang disetujui Direksi.
Pembentukan kemiringan permukaan timbunan harus dilakukan atas persetujuan dan
petunjuk Direksi untuk mengalirkan air hujan sebelum dan selama penimbunan.
Pemadatan
Jika material memenuhi syarat dan telah diratakan sesuai Spesifikasi Teknik, maka
material harus segera dipadatkan dengan menggunakan alat yang disetujui Direksi
sampai mencapai tingkat kepadatan yang diinginkan, yaitu minimal 95 % dari
kepadatan kering (dry density) maximum dari hasil pemadatan yang mengunakan alat
pemadat khusus dilaboratorium.
Jenis alat pemadat lapangan untuk material random ini adalah alat pemadat seberat
minimal 9 ton dengan drum polos yang dilengkapi dengan vibrator (penggetar) atau
Vibratory roller.
Kecepatan gerakan alat pemadat harus diatur tidak terlalu lambat untuk memperoleh
energi yang optimal dan menghindari rusaknya permukaan timbunan karena gerakan
alat pemadat yang terlalu cepat atau terlalu lambat.
Jumlah lintasan (passing) tiap lapis minimal 6 (enam) kali atau daspat dirubah oleh
Direksi disesuaikan dengan kondisi dilapangan. Tidak ada tambahan atau kompensasi
akibat perubahan lintasan tersebut.
Sebelum mulai menimbun lapis berikutnya permukaan timbunan lama harus digaruk
sampai kedalaman 0,15m, dan kadar air dari tanah yang digaruk harus selalu dijaga
secara baik. Bila oleh karena sesuatu sebab pelaksanaan penghamparan dan
pemadatan terhenti, permukaan dari timbunan harus digaruk kembali dan kadar airnya
diperiksa kembali sebelum pelaksanaan pemadatan dilanjutkan.
Pemadatan
Jika material memenuhi syarat dan telah diratakan sesuai Spesifikasi Teknik, maka
material harus segera dipadatkan dengan menggunakan alat yang disetujui Direksi
sampai mencapai tingkat kepadatan yang diinginkan, yaitu minimal 95 % dari
kepadatan kering (dry density) maximum dari hasil pemadatan yang mengunakan alat
pemadat khusus dilaboratorium.
Jenis alat pemadat lapangan untuk material random ini adalah alat pemadat seberat
minimal 9 ton dengan drum polos yang dilengkapi dengan vibrator (penggetar) atau
Vibratory roller.
Kecepatan gerakan alat pemadat harus diatur tidak terlalu lambat untuk memperoleh
energi yang optimal dan menghindari rusaknya permukaan timbunan karena gerakan
alat pemadat yang terlalu cepat atau terlalu lambat.
Jumlah lintasan (passing) tiap lapis minimal 6 (enam) kali atau daspat dirubah oleh
Direksi disesuaikan dengan kondisi dilapangan. Tidak ada tambahan atau kompensasi
akibat perubahan lintasan tersebut.
Sebelum mulai menimbun lapis berikutnya permukaan timbunan lama harus digaruk
sampai kedalaman 0,15m, dan kadar air dari tanah yang digaruk harus selalu dijaga
secara baik. Bila oleh karena sesuatu sebab pelaksanaan penghamparan dan
pemadatan terhenti, permukaan dari timbunan harus digaruk kembali dan kadar airnya
diperiksa kembali sebelum pelaksanaan pemadatan dilanjutkan.
Penempatan dan pemasangan material rip-rap dilakukan diatas slope embung bagian
lereng hulu dan hilir . Material harus diletakkan secara kontinnyu, dengan permukaan
yang rata, jarak antar rip-rap harus rapat. Tebal lapisan rip-rap adalah sesuai gambar.
Penempatan dan pemasangan material rip-rap dilakukan dengan menggunakan
excavator atau alat lain yang disetujui Direksi serta manual dengan tenaga manusia
untuk merapikan dan mengisi batu pengunci.
Pengujian/Testing :
Kontraktor harus melakukan pengujian atau testing berupa uji density, permeabilitas,
specific gravity, kadar air, gradasi, pemadatan, consistency, plasticity, test lain yang
perlu dan melakukan observasi penurunan untuk mengevaluasi trial embankment.
Peralatan
Semua alat yang diperlukan untuk pelaksanaan trial embankment seperti untuk
menggali, memproses, men-stock pile, mengangkut, menempatkan, meratakan,
memadatkan, mengontrol kadar air, dan sebagainya disediakan oleh Kontraktor.
Prosedur Pelaksanaan Trial Embankment
Material yang digunakan untuk trial embankment harus berasal dari borrow area atau
sumber material lain yang disetujui oleh Direksi.
Jika material yang diperoleh langsung dari sumber material belum memenuhi spesifikasi
maka material tersebut harus diproses terlebih dahulu seperti ditambah air jika kadar
air kurang, dijemur jika terlalu basah, ditambahkan material lain kemudian dicampur
atau diseleksi untuk memperoleh gradasi yang sesuai spesifikasi teknik atau cara lain
yang disetujui Direksi.
Lapisan permukaan tanah untuk lokasi trial embankment harus distripping untuk
menghilangkan rumput, tanaman, sampah, dan material lain yang mengganggu.
Permukaan tanah harus bersih, datar dan dipadatkan terlebih dahulu sampai derajat
kepadatan yang disetujui oleh Direksi.
Material ditaruh dan diratakan secara lapis demi lapis selebar dan sepanjang area trial
embankment. Tebal tiap lapis akan ditentukan oleh Direksi.
Di area trial embankment akan dipasang patok-patok referensi dan batas-batas area
penimbunan untuk mempermudah identifikasi tiap area dengan perlakuan yang
berbeda. Patok referensi juga berfungsi untuk acuan pengukuran penurunan
permukaan timbunan.
Material yang sudah diratakan harus segera dipadatkan dengan alat pemadat yang
disetujui dan akan digunakan untuk memadatkan timbunan yang sesungguhnya untuk
tubuh embung.
Selama pemadatan, jumlah lintasan dicatat dan beberapa test dan observasi harus
dilakukan untuk mengevaluasi trial embankment tersebut. Kontraktor harus mengambil
photo pada setiap momen kejadian yang dianggap penting untuk melengkapi laporan.
Kontraktor harus menyiapkan dan membuat laporan khusus trial embankment dan
menyerahkan laporan tersebut kepada Direksi paling lambat seminggu setelah trial
embankment tersebut selesai.
i. Pengujian/ Test
Sebelum pelaksanaan trial embankment, beberapa pengujian/test pendahuluan harus
dilakukan oleh Kontraktor pada material yang akan digunakan untuk trial embankment
antara lain : gradasi, plasticity, density, kadar air, pemadatan, specific gravity, relative
density, dan permeabilitas dengan metode dan interval test yang akan ditentukan oleh
Direksi. Data hasil test yang berisi informasi tentang sifat-sifat dan kharakteristik yang
dimiliki material harus diterima oleh Direksi terlebih dahulu sebelum pelaksanaan trial
embankment dimulai.
Selama pelaksanaan trial embankment, Kontraktor harus melakukan serangkaian
pengujian/test seperti ditunjukkan dalam spesifikasi ini atau sesuai petunjuk dari
Direksi.
Jika material di borrow area terlalu basah atau terlalu kering, Kontraktor wajib
melakukan usaha agar kadar air material di borrow area menjadi masuk/memenuhi
spesifikasi. Tidak ada biaya tambahan atau kompensasi atas usaha-usaha tersebut.
Jika perlu, Kontraktor harus memberi lapisan perkerasan seperti campuran gravel, pasir
dan tanah di atas jalan masuk dan keluar borrow area untuk mempercepat dan
mempermudah lalu lintas alat berat, atas biaya Kontraktor sendiri.
Proteksi untuk pengamanan borrow area terhadap manusia dan hewan ternak menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
Mengingat jumlah material yang terdapat di borrow area terbatas, Kontraktor dilarang
mengambil material dari borrow area untuk kepentingan Kontraktor tanpa seijin Direksi.
Setelah aktifitas/operasi di borrow area selesai, Kontraktor harus merapikan lokasi
borrow area dengan pengawasan dari Direksi.
Tidak ada pembayaran untuk pekerjaan trial embankment. Seluruh biaya pelaksanaan
trial embankment termasuk pengujian/test yang diperlukan dan pembongkaran serta
pembersihan lokasi trial embankment harus sudah dimasukkan kedalam harga satuan
pekerjaan timbunan di dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
f. Aggregate Kasar
Aggregate kasar didefinisikan sebagai aggregate dengan ukuran butir minimal adalah 5
mm. Syarat aggregate kasar harus keras, padat, tahan lama, bukan pecahan batu
lapuk, bersudut baik, bebas dari debu, lanau, lempung, material organik dan material
asing lainnya.
Material aggregate kasar harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut :
Prosentasi dari Berat Butiran yang Lolos Lubang Saringan (%)
Ukuran Lubang Saringan
Ukuran Aggregate (mm)
(mm)
80-40 40-20 20-5
100 100
80 100-90
60 70-45
50 - 100
40 15-0 100-90
30 - -
25 - 55-20 100
20 5-0 15-0 100-90
15 - -
10 5-0 55-20
5 10-0
2.5 5-0
0.088 < 1.5 < 1.5 < 1.5
Aggregate kasar tidak boleh mengandung material lumpur (clay lumps) lebih dari 0,25
%, kehilangan berat pada test sodium sulfate soundness (5 cycles) tidak boleh melebihi
12%, kehilangan berat tidak boleh melebihi 10% pada test Los Angeles Abration 100
putaran, dan kehilangan berat tidak boleh melebihi 40% pada test Los Angeles Abration
500 putaran.
Bentuk aggregate kasar tidak boleh terlalu pipih dan terlalu lonjong. Ukuran panjang
butiran tidak boleh melebihi 3 kali ukuran tebal atau lebarnya.
Spesifikasi aggregate kasar diatas masih mungkin dirubah atas kehendak dan
persetujuan Direksi dengan pertimbangan kondisi material di lapangan namun tidak ada
tambahan biaya atau kompensasi yang diberikan kepada Kontraktor karena perubahan
tersebut.
Kontraktor harus membuat percobaan dari contoh material sesuai dengan permintaan
Direksi secara rutin dan dengan frekuensi yang disetujui Direksi serta mengirimkan
kepada Direksi setiap copy laporan tes.
Secara umum bila tidak ada permintaan lain dari Direksi besar butir agregat kasar yang
digunakan mempunyai ukuran 20 sampai dengan 40 mm.
g. Air
Kontraktor harus menyediakan air bersih untuk kesinambungan seluruh pekerjaan
terutama untuk pekerjaan beton, mortar, dan pencucian aggregate. Air tersebut harus
bebas dari bahan organic, alkali, garam, asam, lumpur, dan bahan lain yang
mempunyai sifat merusak.
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat adukan beton harus
dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi Standar Nasional Indonesia,
serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa
mengotori air dalam jumlah berapa saja yang dapat :
a. Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan dari semen yang melebihi dari 30
menit, atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari 20 % apabila
dites sesuai Standar AASHTO T26.
b. Mencegah tercapainya kekuatan kubus percobaan yang ditentukan dalam 28 hari
untuk beton klas tertentu.
c. Menghasilkan perubahan warna atau kembang garam di atas permukaan semen
yang sedang mengeras.
d. Menunjukkan reaksi alkali bahan batuan. Air harus bebas dari hidrokarbon dan
larutan bubuk dari 500 bagian untuk tiap juta bagian suspens dalam berat.
Kontraktor harus mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai
dan harus menyerahkan catatan-catatan mengenai percobaan tersebut pada Direksi
untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap.
Kontraktor harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan adukan dalam
suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus memberi kepada
Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
h. Tulangan
Baja tulangan untuk beton harus batang baja lunak yang bulat dan polos seperti yang
ditunjukkan dalam gambar dan memenuhi Standar Nasional Indonesia atau ASTM A615
atau Tulangan pabrik sesuai dengan ASTM A185 seperti ditunjukkan dalam gambar.
Untuk tiap-tiap pengiriman batang baja lunak yang diserahkan ke tempat pekerjaan,
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi satu kutipan sertifikat dari pabrik
mengenai catatan-catatan pemeriksaan dan pengujiannya yang berhubungan dengan
pemuatan-pemuatan dari mana kiriman itu dibuat.
Kontraktor harus menyediakan contoh tulangan dari gudang dilapangan, jika
dibutuhkan oleh Direksi.
Pada waktu pengecoran beton harus bersih dan bebas dari kerusakan, sisik gilingan
yang lepas dan karat lepas. Batang-batang baja yang telah menjadi bengkok, tidak
boleh diluruskan, atau dibengkokkan lagi untuk dipakai tanpa persetujuan Direksi.
Pembayaran papan acuan/Bekesting dihitung dalam satuan meter persegi sesuai dalam
Daftar Kuantitas dan Harga dan akan dibayar setelah betonnya dicor.
Persyaratan Koefiasian minimal untuk 1 m 2 Bekisting beton biasa dengan multiflex 12 mm
atau 18 mm (tanpa perancah) :
No Uraian Satuan Koefisien
Pekerjaan Permukaan
Permukaan beton terbuka pada jalan, jembatan, talang atau lainnya harus padat dan
bebas gelembung-gelembung udara atau benjolan-benjolan atau cacat lainnya. Bila
terjadi permukaan tidak beraturan harus dibentuk sedemikian rupa sehingga indah
dipandang. Tidak diijinkan perapian beton terbuka dengan cara plester karena cara ini
tidak sempurna. Perbaikan akibat kesalahan harus dilakukan dengan cara
memotong/membongkar dan mengganti dengan beton baru sesuai dengan pengarahan
Direksi, tidak ada penggantian biaya atas pekerjaan penggantian beton ini.
Tidak ada pembayaran khusus untuk pekerjaan permukaan beton. Semua biaya yang
menyangkut pekerjaan permukaan beton sudah termasuk dalam harga satuan beton
yang ada dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
k. Scaffolding (Perancah)
Kontraktor harus mengadakan dan memasang scaffolding (perancah) yang kuat atau
stabil yang mampu menopang beban pekerjaan beton termasuk pekerja dan
peralatannya. Pengecekan harus dilakukan sebelum pekerjaan pengecoran beton untuk
menjamin bahwa scaffolding tersebut benar-benar kuat dan tidak akan merubah
aligment bekesting kearah vertical maupun horizontal setelah pengecoran beton.
Pembayaran papan acuan dihitung dalam satuan meter kubik ruang (cubic space)
sesuai dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan akan dibayar setelah betonnya dicor.
l. Beton
Komposisi Beton
Beton harus diperoleh dari campuran antara semen, aggregate halus, aggregate kasar,
air dan jika perlu ditambah additive atas persetujuan Direksi. Semua material tersebut
dicampur dengan baik dengan perbandingan tertentu, menggunakan alat penyampur
yang disetujui Direksi, dibawa kelokasi pengecoran.
Perbandingan Campuran dan Klasifikasi Beton
Perbandingan campuran bahan beton akan ditentukan oleh Direksi untuk memperoleh
beton yang tahan lama, ekonomis, mudah dikerjakan, kedap air, padat dan mempunyai
kekuatan yang sepadan dengan umur dan tingkat pembebanan. Tidak ada tambahan
biaya atau kompensasi kepada Kontraktor jika perbandingan campuran dirubah oleh
Direksi untuk maksud design atau berdasarkan kondisi lapangan/tempat kerja.
Kelas-kelas atau tipe-tipe beton yang dipergunakan dalam pekerjaan dan batas dari
bahan pokok tiap kelas harus mengikuti data pendekatan berdasarkan pengalaman
terhadap komposisi masing-masing kelas seperti dibawah ini :
Pembayaran beton dihitung dalam satuan meter kubik beton terpasang sesuai dengan
klasifikasi beton dan disetujui oleh Direksi.
Pengujian slump harus dilakukan oleh Kontraktor dibawah pengawasan Direksi. Jumlah
dan frekuensi pengujian akan ditentukan oleh Direksi dengan mempertimbangkan jenis
struktur dan volume beton yang dibuat.
Persyaratan Koefisiaen minimal dari Pekerjaan 1 m3 beton mutu, f’c = 14,5 MPa (K175), slump (12±2) cm, w/c = 0,66
(Molen)
No Uraian Satuan Koefisien
1 PC / Portland Cement kg 326
2 PB / Pasir Beton m3 0.5429
3 Kr / Krikil m3 0.7622
4 Air L 215
Keterangan : basis produksi 1 m3
Sebelum pengecoran beton baru yang berhubungan dengan beton yang sudah
mengeras, beton lama harus dikasarkan dan dibersihkan dari kotoran dan melepaskan
agregat permukaan atau gelembung semen yang lapuk dengan palu besi.
Ukuran vertikal dari beton yang dituangkan pada satu kali pelaksanaan harus tidak
lebih dari 1,5 m dan ukuran mendatar harus tidak lebih dari 7 m.
Pembetonan di Atas Permukaan Tembus Air (Permeable)
Kontraktor tidak boleh menempatkan beton di atas permukaan yang dapat ditembus air
tanpa menutupi permukaan itu lebih dahulu dengan lapisan kedap air atau bahan lain
yang kedap air, dan semuanya harus mendapat persetujuan Direksi.
Pembetonan dalam Cuaca yang Tidak Menguntungkan
Kontraktor tidak boleh mencor beton pada waktu hujan deras. Apabila suhu udara
melebihi 35 derajat Celcius, Kontraktor tidak boleh mencor beton tanpa persetujuan
Direksi dan tanpa mengambil tindakan pencegahan seperlunya untuk menjaga supaya
suhu beton pada waktu pencampuran dan penuangan di bawah 35 derajat Celcius,
misalnya dengan cara menjaga bahan-bahan beton dan acuan-acuan agar terlindung
dari sinar matahari atau disemprot dengan air.
Melindungi dan Merawat Beton (Curing)
Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu tidak kurang dari 7 hari, Kontraktor
harus melindungi beton dari pengaruh jelek angin, matahari, tinggi atau rendahnya
suhu, pergantian atau pembalikan derajat muatan sebelum waktunya, benturan atau
tumbukan tanah aktif.
Jika tidak ditentukan lain oleh Direksi, permukaan beton yang kelihatan harus dijaga
supaya terus basah sesudah dicor tidak kurang dari 7 hari untuk beton dengan semen
biasa. Perawatan diijinkan pula menggunakan zat kimia yang ada dipasaran atas
persetujuan Direksi.
Permukaan yang telah dibuka acuannya, harus segera ditutup dengan kain
tebal/karung atau pasir atau bahan-bahan lain yang mungkin disetujui oleh Direksi,
yang harus terus menerus berhubungan dengan beton dan dijaga supaya dalam
keadaan basah. Perawatan dengan metode lain akan diijinkan setelah ada usulan dari
Kontraktor.
Tidak ada biaya khusus untuk perawatan beton, biaya ini sudah termasuk dalam biaya
tidak langsung yang ada didalam Daftar Kuantitas dan Harga.
m. Tulangan Baja
Daftar Baja Tulangan
Kontraktor harus menentukan sendiri dari penjelasan yang diberikan dalam gambar-
gambar dan Spesifikasi, kebutuhan-kebutuhan akan tulangan baja yang tepat untuk
dipakai dalam pekerjaan. Kebutuhan baja tulangan harus dituang dalam bentuk daftar
tulangan (bar list) sesuai dengan bangunan masing-masing. Demikian juga daftar
bengkokan yang mungkin diberikan oleh Direksi kepada Kontraktor ketelitiannya harus
dirinci sendiri oleh Kontraktor.
Tulangan baja harus dipotong dari batang-batang yang lurus, yang bebas dari belitan
dan bengkokan atau kerusakan lainnya dan dibengkokan dalam keadaan dingin oleh
tukang yang berpengalaman. Batang-batang dengan garis tengah 2 cm atau lebih
harus dibengkokkan pada mesin pembengkok yang direncanakan untuk itu dan
disetujui oleh Direksi. Ukuran pembengkokan harus sesuai dengan Standar Nasional
atau PBI - 71 kecuali jika ditentukan atau diperintahkan lain oleh Direksi.
Pembayaran baja tulangan dihitung dalam satuan kilogram berat baja terpasang sesuai
dengan bar list yang disetujui oleh Direksi dan akan dibayar setelah betonnya dicor.
Pemasangan
Kontraktor harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada
tempat kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar dan harus ada jaminan
bahwa tulangan itu akan tetap ada pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton.
Pengelasan tempel untuk memasang dengan tepat batang bersilang dengan sudut yang
tegak lurus harus mendapat persetujuan dari Direksi. Pengelasan lainnya tidak
diperbolehkan. Pengokoh ganjal dan tali pengikat harus atas persetujuan Direksi.
Ganjal dari besi, jepit dan kawat pengikat harus berkualitas sama dengan bahan
tulangan beton dan tebal selimut harus dibuat sesuai dengan Spesifikasi.
Tidak ada pembayaran khusus untuk besi ganjal tulangan. Kontraktor harus sudah
memperhitungkan keperluan besi untuk ganjal tulangan dalam Harga Satuan beton di
dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Untuk ganjal tulangan, Kontraktor tidak boleh
menggunakan bambu atau kayu.
Tulangan utama dari tulangan anyaman harus disambung dengan overlap 30 cm dan
tulangan melintang dengan overlap 15 cm. Kontraktor tidak boleh mencor beton
sekeliling tulangan baja tersebut sampai Direksi memeriksa dan menyetujui.
n. Sambungan Gerak
Penahan Air (Water Stop)
Kontraktor harus menyediakan memasang penahan air pada semua tempat sambungan
gerak pada balok yang tahan cairan seperti tercantum dalam gambar rencana.
Sambungan tersebut harus kedap air. Apabila tidak diminta lain, penahanan air ( water
stop ) dibuat dari karet seperti tercantum dalam gambar . Penahanan air di atas harus
didapatkan dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan harus disimpan dan dipasang
sesuai dengan petunjuk dari pabrik. Penahan air diatas harus dicetak sampai
kepanjangan yang memungkinkan dan lengkap dengan bagian yang membentuk sudut
dan persilangan, dan harus dibuat untuk keperluan bangunan-bangunan dibawah air
secara menerus seperti yang tercantum di dalam gambar. Usulan dari Kontraktor untuk
menyambung penahan air di lapangan harus disetujui Direksi terlebih dahulu dan
semua sambungan harus rapat.
Penahan air yang sering dipakai adalah tipe centre bulb dan plain web. dengan lebar
seperti dalam gambar atau Daftar Kuantitas dan Harga. Karet penahan air harus
mempunyai potongan lingkaran. Karet penahan air harus selalu dijaga pada kedudukan
seperti tercantum pada gambar dan harus dilindungi dari kerusakan akibat kena panas
selama pemasangannya. Papan acuan pada kedua ujungnya harus dibentuk sedemikian
hingga menggambarkan potongan dari penahan airnya. Pada pengecoran betonnya
harus dirapatkan dengan hati-hati dan seksama sehingga tidak ada lubang-lubang yang
terjadi.
Kontraktor harus menyediakan hasil pengujian dari pabrik untuk setiap penahan air
yang dikirim ke lapangan dan apabila diminta oleh Direksi harus mengadakan
percobaan terhadap penahan air tersebut untuk mendapatkan keyakinan akan mutu
barang tersebut. Karet untuk penahan air harus memenuhi persyaratan dibawah ini :
a. Daya regang : 16 N/mm2
b. Pertambahan panjang sebelum putus (minimum) : 250 %
c. Kekerasan : 65 - 75
d. Pengembangan pada gaya maksimum : 250 %
e. Penyerapan air maksimum setelah 2 hari pada suhu kamar :5%
f. Berat jenis : ± 1,3
Pembayaran water stop dihitung dalam satuan meter panjang water stop terpasang
sesuai dengan gambar.
Pengisi Sambungan (Joint Filler)
Kontraktor harus menyediakan dan memasang pengisi sambungan pada semua
sambungan. Apabila tidak ditentukan lain, sambungan harus berupa fiber board yang
direndam dalam bitumen seperti "Expandite Flexcell" atau bahan sejenis yang disetujui
oleh Direksi.
Pengisi sambungan harus didapatkan dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan harus
disimpan dan dipasang menurut instruksi dari pabrik. Bahan pengisi sambungan dan
ketebalan yang ditunjukkan dalam gambar dan dijelaskan di dalam daftar banyaknya
pekerjaan, harus mengisi seluruh ruangan antara muka beton dan sambungan kecuali
yang terisi dengan penahan air dan penutup sambungan.
Pengisi sambungan dipasang rapat sehingga menutupi sisi-sisinya untuk keluarnya
semen. Kontraktor harus menyediakan sertifikat uji dari pabrik untuk setiap jenis
penahan dan macam pengujian itu harus dikerjakan sesuai dengan metoda pengujian
standar.
Pembayaran expansion joint dan joint filler dihitung dalam satuan meter persegi
dengan tebal seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Batang Dowel (Dowel Bar)
Bila dibutuhkan batang dowel menembus sambungan maka batang tersebut harus
dibungkus pipa PVC. Bungkus harus dibuat terlebih dahulu dari bahan yang memenuhi
syarat untuk mengisi sambungan atau bahan lain yang disetujui oleh Direksi. Batang
dowel berupa batang baja diameter 22 mm, panjang 70 cm dan pipa PVC diameter 1
inch panjang 35 cm.
Pembayaran batang dowel ini dihitung dalam satuan buah batang yang terpasang.
Penutup Sambungan (Joint Sealant)
Kontraktor harus membuat alur pada sambungan gerak dan menyiapkan bahan
penutup sambungan kemudian mengisi alur tersebut dengan bahan diatas.
Penutup sambungan harus dari bahan semacam bitumen seperti dijelaskan didalam
Daftar Kuantitas dan Harga, kecuali ditentukan lain. Bahan-bahan diatas harus
didapatkan dari pabrik yang telah disetujui oleh Direksi dan digunakan sesuai dengan
petunjuk dari pabrik.
Pemasangan penutup sambungan tidak boleh dimulai sebelum mendapatkan
persetujuan dari Direksi. Kontraktor harus menyediakan sertifikat uji dari setiap bahan-
bahan dimaksud yang dikirim kelapangan pekerjaan dan bila diminta oleh Direksi harus
menguji bahan-bahan diatas sesuai dengan prosedur pengujian bahan tersebut.
Bahan bitumen untuk penutup sambungan horizontal harus "Expandite Plastic" atau
bahan sejenis yang disetujui. Bahan bitumen untuk menutup sambungan yang miring
dan tegak lurus harus "Expandite Plastijoint" atau bahan sejenis yang tidak meluncur
pada sambungan vertical dengan lebar 40 mm dan kedalaman 25 mm pada suhu 80
derajat celcius.
Pembayaran joint sealant dihitung dalam satuan meter panjang dengan ketebalan
sesuai dengan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Sambungan dengan Cat Bitumen
Bila pada gambar-gambar menunjukkan selapis bitumen antara dua permukaan beton,
pemborongan harus membersihkan dan mengeringkan permukaan-permukaan tersebut
sebelum pengecatan bitumen dilaksanakan, dan pengecatan dengan bitumen
dilaksanakan dalam dua lapisan. Jenis bitumen berupa campuran 1 aspal : 3 pasir, atau
bahan lain yang mendapat persetujuan dari Direksi.
Pembayaran pekerjaan coat bitumious dihitung dalam satuan kilogram bitumious
terpasang sesuai rencana.
Perletakan Jembatan (Elastomeric)
Karet Perletakan jembatan harus dari karet biasa atau karet dengan lapisan kering baja
atau bahan lainnya yang dibenarkan dan bersesuaian dengan kebutuhan sebagai
berikut :
Kontraktor harus menyediakan sertifikat hasil tes pabrik untuk mesing-masing tipe dari
perletakan karet untuk memperoleh persetujuan Direksi. Karet pendukung yang dipakai
pada ujung terjepit dari belok dan lantai beton harus dipasang dengan pasak baja lunak
melalui bantalan pendukung, kemudian diisi ke dalam lubang yang sudah dibuat lebih
dahulu dengan adukan 1 semen : 3 pasir. Pasak-pasak itu harus dibungkus dengan dua
lapis kertas bangunan dimana ia menonjol ke dalam lantai beton.
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber
yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9 standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI
serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa
mengotori air dalam jumlah berapa saja yang dapat :
a. Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan dari semen yang melebihi dari 30
menit, atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari 20% apabila
dites sesuai standar ASHTO T26.
b. Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang
mengeras.
c. Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik
tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta bagian dalam berat. Kontraktor
harus mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan harus
menyerahkan catatan-catatan mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk
persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan
frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus memberi kepada Direksi salinan catatan
dari tiap hasil percobaan.
Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 atau 1
: 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk masing-masing pekerjaan.
Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam
kondisi jenuh kering permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan
khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang dimaksud
adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 pasangan batu dengan
perbandingan 1 : 3 berat sement adalah sekitar 200 kg dan pasangan batu 1 : 4 berat
semen adalah sekitar 160 kg.
Untuk menghasilkan campuran yang betul-betul merata, maka campuran bahan mortar
harus menggunakan mesin pencampur (mixer). Kapasitas minimum mesin pencampur
bahan mortar adalah bahwa dalam satu kali pencampuran bisa menampung 1 (satu)
zak semen 50 kg ditambah bahan lain sesuai perbandingan. Dalam satu kali
pencampuran mortar, Kontraktor tidak diijinkan menggunakan bahan semen kurang
dari 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dalam mesin pencampur paling
tidak dilakukan selama 3 menit. Mortar harus dicampur sebanyak yang diperlukan
untuk dipakai dan mortar yang tidak dipakai selama 30 menit harus dibuang.
Pemakaian kembali dari mortar tidak diperkenankan. Tempat penampungan mortar
hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.
Persyaratan koefesien minimal untuk pekerjaan asangan Batu dengan Mortar tipe N (mutu PP
tertentu setara dengan campuran 1 PC:4 PP) sebagai berikut :
Bahan Satuan Koefisien
Portland cement Kg 163
Pasir m3 0.52
Batu kali (diameter 15/30 cm) 1,20
m3
Keterangan : basis produksi 1 m3
Siaran dan Plesteran
Pasangan batu pada permukaan yang terlihat (exposed) harus menyatukan batu-batu
yang dipasang dengan paling sedikit satu batu pengikat untuk tiap-tiap meter persegi.
Pekerjaan ini harus naik secara bersama-sama dengan pasangan bagian dalam agar
supaya batu pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya. Batu untuk permukaan
harus terpilih dan diletakkan dengan hati-hati sehingga tebalnya mortar tidak kurang
dari pada rata-rata 1 cm. Semua pekerjaan batu pada permukaan yang terlihat harus
disiar atau diplester sesuai dengan gambar rencana atau sesuai dengan pengarahan
Direksi.
Mortar untuk siaran berupa campuran 1 PC : 2 pasir lolos saringan No. 8 dengan
permukaan siaran diaci, pekerjaan siaran dapat dibagi atas :
a. Siar tenggelam (masuk ke dalam 1 cm)
b. Siar rata (rata dengan muka batu)
Persyaratan koefesien minimal untuk pekerjaan Plesteran tebal 1 cm, dengan mortar
jenis PC-PP tipe N (mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC:4 PP) sebagai
berikut :
Bahan Satuan Koefisien
Portland cement Kg 4.450
Pasir pasang 3 0.024
m
Keterangan : basis produksi 1 m2
Contoh Pekerjaan
Pada permulaan pekerjaan pasangan batu, Kontraktor harus membuat contoh
pasangan batu sehingga mutu dan wujudnya disetujui oleh Direksi. Semua pekerjaan
harus mengacu pada contoh dengan kualitas sama atau lebih baik dari contoh yang
disetujui. Contoh harus dibuat pada setiap lokasi bangunan dan pembuatannya dihadiri
oleh Direksi. Contoh ini merupakan salah satu bagian konstruksi.
Pelaksanaan dalam Cuaca Buruk dan Perawatan
Dalam melaksanakan pekerjaan pasangan batu dalam cuaca yang tidak
menguntungkan dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah selesai,
Kontraktor harus memenuhi persyaratan yang sama seperti yang ditentukan untuk
beton.
Pekerjaan pasangan batu tidak boleh dilaksanakan pada waktu hujan deras atau hujan
yang cukup lama sehingga mengakibatkan mortar larut, kecuali jika menggunakan atap
pelindung tahan air. Mortar yang telah dipasang dan larut karena hujan deras dibuang
dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pelaksanaan pada
cuaca terik juga harus menggunakan atap pelindung sinar matahari agar mortar tidak
mengering terlalu cepat yang berakibat retaknya pasangan batu, siaran atau plesteran.
Pasangan batu yang dikerjakan pada cuaca yang terik harus diikuti dengan perawatan
(curing) dengan cara menyiram secara rutin, atau menutup dengan karung basah atau
bahan lain, paling tidak 3 hari terus menerus.
Tidak ada pembayaran khusus untuk pembuatan atap pelindung dan perawatan
pasangan batu, karena hal ini sudah termasuk biaya tidak langsung yang ada didalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
b. Saringan Kerikil dengan Pembagian Butir Tertentu
Saringan kerikil dengan pembagian butir tertentu harus terdiri dari bahan yang
mengandung silikat, besi, keras dan tahan lama serta bebas dari lapisan yang melekat,
seperti tanah liat.
Bahan itu tidak boleh mengandung besi belerang, batu bara, mika atau batu lempung
atau bahan-bahan lainnya yang berpori atau rapuh yang menurut pendapat Direksi
akan mengurangi kekuatan atau ketahanan dari saringan bila kena air atau bahan-
bahan lain.
Kerikil harus terdiri dari butiran bulat dan harus mempunyai pembagian butir
sedemikian sehingga memenuhi syarat-syarat dibawah ini :
a. Yang berukuran 50% berada antara 5 sampai 8 kali dari bahan yang ia lindungi.
b. Keseragaman harus sama dengan bahan yang ia lindungi, dimana yang dimaksud
dengan "Keseragaman" ialah perbandingan antara yang berukuran 60% dengan
yang berukuran x persen dari suatu bahan seperti ditentukan dalam pasal ini
adalah ukuran lubang ayakan yang meloloskan x persen dari contoh bahan yang
diayak.
Kontraktor harus mengadakan pengujian terhadap pembagian butir jika Direksi
membutuhkannya untuk menyakinkan bahwa syarat-syarat spesifikasi tetap diikuti.
diletakkan pada dasar sedemikian rupa sehingga permukaan yang telah selesai
merupakan bidang yang benar-benar rata dan indah. Untuk bidang yang luas, atas
permintaan tertulis Direksi dimungkinkan pasangan batu kosong ini akan dijepit
kerangka (frame) yang terbuat dari pasangan batu atau beton. Pasangan batu kosong
ini dimungkinkan juga digunakan sebagai parit pembuang ditempat-tempat yang
ditunjukkan dalam gambar atau atas permintaan Direksi.
Pembayaran pasangan batu kosong dihitung dalam satuan meter kubik terpasang
sesuai dengan gambar rencana.
g. Bronjong
Konstruksi bronjong biasanya digunakan untuk mengamankan lereng atau tanggul yang
rawan terhadap pergerakan tanah disekitarnya. Konstruksi bronjong merupakan
susunan batu berdiameter antara 20 cm ~ 30 cm dengan beras jenis > 2,4 yang
ditempatkan didalam anyaman kawat sesuai ketentuan yang berlaku. Kawat anyaman
berbentuk segi enam, kawatnya harus digalvanisir, ukuran kawat dan ukuran anyaman
mengikuti daftar dibawah ini :
Jenis Bronjong Minimum dia. Kawat Ukuran anyaman
Bronjong kotak 3 mm 80 x 100 mm
Bronjong bersusun 3 mm 60 x 80 mm
Secara umum bronjong kotak mempunyai ukuran 2,00 m x 1,00 m x 0,50 m, sedang
ukuran bronjong matras disesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Hubungan antar
bronjong harus diikat 4 (empat) lilitan dengan kawat diameter 3 mm pada kawat
induknya dengan jarak 20 cm. Bronjong dibagi dua macam, yaitu bronjong lokal (dirakit
sendiri) dan bronjong pabrik (dibuat di pabrik), penggunaan macam bronjong di
lapangan akan ditentukan oleh Direksi. Untuk menghindari lolosnya partikel tanah
dibelakang bronjong maka hubungan antara bronjong dan tanah asli harus dibatasi
dengan ijuk setebal 2 cm.
Pembayaran bronjong dilakukan per meter kubik bronjong terpasang sesuai dengan
gambar rencana dan sudah termasuk lapisan ijuknya dibagian belakang bronjong.
17) PEKERJAAN HIDROMEKANIKAL
a. Umum
Lingkup Pekerjaan
Kontrak pekerjaan hidromekanikal meliputi perencanaan, manufacturing, pengadaan,
pengujian/tesing, finishing, pengecatan, pengepakan untuk pengiriman, asuransi,
pengapalan, transportasi, pengujian lapangan, pengoperasian dan commissioning dari
semua yang disebut dibawah ini :
1. Peilskale 1 m
2. Satu set trash rack intake
3. Pipa conduit PVC pipe Dia. 400mm
4. Satu set gate valve Dia. 400mm
5. Satu Elbow Dia. 400mm
6. Pintu Sorong ulir (stang drat single) B ≥ 0.50 m
7. Pintu Sorong ulir (stang drat single) B ≤ 0.50 m
Pengadaan Gambar untuk Pekerjaan Hidromekanikal
(1) Gambar Lelang pekerjaan hidromekanikal diadakan untuk mempermudah
Kontraktor dalam perhitungan volume dan biaya pekerjaan. Namun tidak
menutup kemungkinan masih diperlukan adanya gambar tambahan untuk
melengkapi dan merinci secara detail dalam gambar kerja sebelum pekerjaan
hidromekanikal dimulai. Kontraktor harus menyediakan semua keperluan untuk
pelaksanaan konstruksi atau Gambar kerja dan memberikannya kepada Direksi
sebelum pekerjaan dimulai.
(2) Gambar Lelang yang disediakan untuk Kontraktor berlaku untuk kasus beban
maksimum yang terjadi selama operasi tanpa memasukkan kondisi beban yang
mungkin terjadi selama konstruksi. Kontraktor harus bertanggungjawab
terhadap beban yang mungkin terjadi selama konstruksi dan harus memberikan
hasil perhitungan, Gambar , data pendukung, perkuatan yang mungkin
diperlukan atau seperti diinstruksikan oleh Direksi.
(3) Gambar Lelang pekerjaan hidromekanikal yang disediakan untuk Kontraktor
hanya memperlihatkan dimensi utama dan desain dasar. Kontraktor harus
bertanggung jawab untuk menyediakan detail konstruksi dan shop drawing
o Piezometer jenis open pipe (stand pipe Piezometer) sebanyak 5 (lima) buah
termasuk Depth Meter.
o Titik referensi survey (crest settlement point) untuk mengukur penurunan
permukaan embung sebanyak 3 (tiga) buah.
o Alat ukur rembesan embung berbentuk V-Notch (V-shape weir of stainless
steel) sebanyak 1 (satu) buah dilengkapi skala ukur ketinggian air.
o Staff gauge enamel sebanyak 2 (dua) buah.
Lokasi tiap-tiap instrumen embung tersebut ditunjukkan dalam Gambar atau sesuai
petunjuk Direksi.
Kontraktor harus memasang semua instrumen embung sesuai prosedur yang
direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya atau menurut petunjuk Direksi.
Adapun format dan contoh dari RK3K sesuai peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
: 05/PRT/M/2014. Sebagai berikut :
BAB XII.
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Harg
Satu Jumla
a
an Kuanti h
No Uraiaan Pekerjaan Satu
Ukur tas Harga
an
an
(Rp) (Rp)
A Pekerjaan Persiapan
Mobilisasi/Demob Peralatan dan 1.
1 LS
SDM 00
500.
2 Pekerjaan Dewatering Jam
00
TOTAL DAFTAR 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
C Pekerjaan Intake
1 m3 Galian tanah biasa dengan
1 alat di buang setempat termasuk m3 1,818.86
meratakan dan merapikan
1 m3 Galian tanah berbatu (batu
pecah) dibuang setempat
2 m3 863.60
termasuk meratakan dan
merapikan
1 m3 Timbunan kembali (back fill)
3 dengan alat termasuk pemadatan, m3 535.16
material dari hasil galian
Pasangan batu dengan Mortar
tipe N (mutu PP tertentu setara
4 m3 708.27
dengan campuran 1 PC:4 PP)
Menggunakan molen
5 Pembesian dengan besi polos kg 4,313.46
Pekerjaan Bekisting beton biasa
6 dengan multiflex 12 mm atau 18 m2 82.16
mm
Pekerjaan 1 m3 beton mutu, f’c =
7 14,5 MPa (K175), slump (12±2) m3 61.62
cm, w/c = 0,66 (Molen)
Plesteran tebal 1 cm, dengan
mortar jenis PC-PP tipe N (mutu PP
8 m2 87.51
tertentu setara dengan campuran
1 PC:4 PP)
Siaran dengan mortar jenis PC-PP
9 tipe M (mutu PP tertentu setara m2 114.00
dengan campuran 1 PC:2 PP)
D Pekerjaan Irigasi
handrill
Pintu Sorong ulir (Stang Draat
9 buah 4.00
single) B ≥ 0.50 m
1 Pintu Sorong ulir (Stang Draat
buah 4.00
0 single) B ≤ 0.50 m
1
Tutup Box outlet buah 1.00
1
TOTAL DAFTAR 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
DAFTAR REKAPITULASI
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN EMBUNG LILIN DAN JARINGAN
IRIGASINYA
DI KABUPATEN LOMBOK BARAT
LOKASI : KABUPATEN LOMBOK BARAT
TAHUN ANGGARAN : 2017
Jumlah Harga
Uraian Pekerjaan
(Rp)
Daftar No. 1: Mata Pembayaran Umum
BAB XIII.
BENTUK DOKUMEN LAIN
Kepada Yth.
__________
di __________
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan
menandatangani Surat Perjanjian. Penunjukan ini diberikan berdasarkan
hasil evaluasi terhadap penawaran Saudara tersebut diatas, apabila
Saudara tidak bersedia menerima penunjukan ini akan dikenakan sanksi
sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
4 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________
Tembusan Yth. :
Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
[tanda tangan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri ____________________.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
________________
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi
Bank disarankan
untuk
mengkonfirmasi
Garansi ini ke
JAMINAN PELAKSANAAN
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
___________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
Pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri ____________________.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
________________
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi
Bank disarankan
untuk
mengkonfirmasi
Garansi ini ke
Dikeluarkan di _____________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri _____________________.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
________________
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi
Bank disarankan
untuk
mengkonfirmasi
JAMINAN PEMELIHARAAN
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke _____[Penerbit
Yang bertanda tangan dibawah ini: _________ dalam jabatan selaku _________
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama __________[nama bank]
berkedudukan di ________[alamat]
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
________________
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untukDokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi
Standar
mengkonfirmasi Garansi
Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
P a g e | 259
1. No Pengumuman:
Nomor : UM.02.02-AS/Pokja-DSE.BENDUNGAN/001 tanggal 2
Februari 2018.
2. Nama Pokja:
Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi
Dilingkungan SNVT Pembangunan Bendungan BWS NT I Tahun
Anggaran 2018.
3.Paket Pekerjaan:
Nama Paket : Pembangunan Embung Lilin dan Jaringan
Irigasinya di Kabupaten Lombok Barat
4.Persyaratan Peserta:
- Bentuk Badan Usaha.
- Memiliki Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) yang masih
berlaku.
- Memiliki sertifikat Badan Usaha (SBU) Klasifikasi Bangunan
Sipil (SI 001), Subklasifikasi Jasa Pelaksanaan Konstruksi
Saluran Air, Pelabuhan, Dam dan Prasarana Sumber Daya Air
Lainnya.
- Memenuhi ketentuan perundangan-undangan untuk
menjalankan kegiatan/usaha.
- Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan
manajerial untuk menyediakan barang/jasa.
- Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai
Penyedia Barang/Jasa dalam kurun waktu 4 (empat) tahun
terakhir, baik dilingkungan pemerintah maupun swasta,
termasuk pengalaman sub kontrak (kecuali untuk Penyedia
Barang/Jasa yang baru berdiri kurang dari 3 tahun).
5.Pelaksanaan Pengadaan:
Tempat dan alamat : Secara online, melalui Website :
www.pu.go.id
NK Ta W
o e nga
aPe 1
nd 2
aft F
bPe 1 0
m 58
1
c Pe 5
m
F
as
Ba 2
dta 6 0
9
s F
.
ak
Pe e
em 2 0
69
bu Mataram, 12 Februari 2018.
Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi
Dilingkungan SNVT Pembangunan Bendungan BWS NT I
Tahun Anggaran 2018
Ketua,
ttd
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi
Ir. Setyo Bambang Utomo, Sp-1
Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi
NIP. 19640315 199402 1 003
P a g e | 261