DOKUMEN LELANG
Nomor : 2405/KSO-KST/BAKTI.31.3/PD.2.03/09/2018
SEPTEMBER 2018
1
CATATAN PENTING
Dokumen Lelang ini tidak dimaksudkan untuk memuat semua informasi yang
mungkin diperlukan atau diinginkan Peserta Lelang. Dokumen Lelang ini disampaikan
untuk membantu Peserta Lelang dalam melakukan evaluasi atau kajian sendiri
terhadap Proyek. Dalam segala hal, Peserta Lelang harus melakukan kajian dan
analisis sendiri atas informasi yang disampaikan dalam Dokumen Lelang ini. Panitia
Lelang tidak menjamin ketepatan dan kelengkapan informasi yang disampaikan
dalam Dokumen Lelang ini, atau tidak menyatakan bahwa informasi yang
disampaikan di sini adalah semua informasi yang diperlukan untuk melakukan
penawaran. Setiap Peserta Lelang menerima tanggung jawab penuh untuk
melakukan analisis secara independen terhadap Proyek serta mengumpulkan dan
menyajikan semua informasi yang diperlukan. Peserta Lelang menanggung semua
tanggung jawab yang terkait dengan Proyek dan tidak ada penyesuaian akan dibuat
berdasarkan penafsiran Peserta Lelang terhadap informasi yang diberikan.
2
Dokumen Lelang ini bukan merupakan penawaran untuk menjual atau membeli
sekuritas atau saham pada yurisdiksi mana pun dimana penawaran, permintaan atau
penjualan dimaksud tidak sah, atau kepada siapa saja yang tidak diperbolehkan untuk
melakukan suatu penawaran, permintaan atau penjualan tersebut. Tidak ada satu pun
bagian dari Dokumen Lelang ini dianggap, atau seharusnya dianggap sebagai sebuah
janji atau penjaminan, baik tersurat maupun tersirat.
3
DAFTAR ISI
CATATAN PENTING 2
DAFTAR ISI 4
A. DESKRIPSI PROYEK 9
2 DEFINISI 10
3 LARANGAN KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME (KKN) SERTA PENIPUAN 12
4 BENTURAN KEPENTINGAN 12
5 PAKTA INTEGRITAS 14
6 KERAHASIAAN 14
7 METODE KOMUNIKASI DENGAN PANITIA PENGADAN 14
8 PESERTA DALAM BENTUK KONSORSIUM 14
9 ISI DOKUMEN LELANG 15
10 RENCANA JADWAL PELELANGAN 15
11 BIAYA PENYIAPAN PENAWARAN 16
12 UJI TUNTAS 16
13 ATURAN PERJANJIAN KERJASAMA 17
14 RAPAT PENJELASAN PELELANGAN 17
15 PERUBAHAN DOKUMEN LELANG 19
16 TANGGUNG JAWAB PESERTA LELANG 19
4
27 DOKUMEN PENAWARAN YANG RESPONSIF 30
28 KOREKSI ARITMATIK 30
F. PEMENANG LELANG 30
5
LAMPIRAN G: ATURAN PERJANJIAN KERJASAMA 74
6
UNDANGAN KEPADA PESERTA LELANG
PEMILIHAN MITRA KERJASAMA OPERASIONAL DALAM RANGKA
PENYEDIAAN KAPASITAS SATELIT TELEKOMUNIKASI
Nomor : 2406/KSO-KST/BAKTI.31.3/PD.2.03/09/2018
Lampiran : 1 (satu) Berkas
Perihal : Undangan Pengambilan Dokumen Lelang Pemilihan Mitra
Kerjasama Operasional (KSO) Dalam Rangka Penyediaan Kapasitas
Satelit Telekomunikasi
Kepada Yth.
Direktur Utama/ Perwakilan Resmi Kemitraan selaku Peserta Lelang Pemilihan Mitra
Kerjasama Operasional (KSO) Dalam Rangka Penyediaan Kapasitas Satelit
Telekomunikasi
7
7 Rapat penjelasan (aanwijzing) 26 September 2018
8 Batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran 3 Oktober 2018
Pukul 10.00 WIB
9 Pembukaan Dokumen Penawaran 3 Oktober 2018
Pukul 13.00 – 17.00
12 Evaluasi Dokumen Penawaran, klarifikasi dan 3 – 5 Oktober 2018
negosiasi
13 Pengumuman pemenang lelang 8 Oktober 2018
14 Masa sanggah hasil lelang 8 – 11 Oktober 2018
Alamat:
Gedung Menara Merdeka Lt. 9
Jl. Budi Kemuliaan 1 No. 2, Jakarta 10110, Indonesia
Mutsla Adlan
Tembusan Yth.;
Direktur Utama Bakti.
8
A. DESKRIPSI PROYEK
Lebih dari 149.400 titik layanan publik yang terdiri dari sarana pendidikan,
pemerintah daerah, administrasi pemerintah serta fasilitas kesehatan di seluruh
Indonesia kekurangan konektivitas, penyediaan satelit merupakan satu-satunya
teknologi akses yang cepat dan efisien untuk menangani lokasi-lokasi di wilayah 3T
(Tertinggal, Terdepan dan Terluar) dan Perbatasan. Kondisi geografis yang cukup
menantang dalam penyediaan jaringan terestrial di wilayah tersebut merupakan
alasan utama sehingga teknologi satelit menjadi solusi yang tepat guna.
Berdasarkan tujuan di atas, maka target penyediaan kapasitas satelit ini adalah
melayani lembaga pemerintah yang belum terlayani akses pita lebar serta
menyediakan kapasitas satelit untuk jaringan backhaul jaringan selular di wilayah 3T
yang belum terjangkau oleh operator-operator telekomunikasi.
9
B. INTRUKSI KEPADA PESERTA
2 Definisi
Istilah-istilah yang didefinisikan berikut yang digunakan dalam Dokumen
Lelang ini akan memiliki arti sebagaimana ditentukan di bawah ini:
10
kemampuan untuk memengaruhi atau menyebabkan pengaruh terhadap
pengelolaan atas suatu badan usaha;
p. “Perjanjian Kerjasama” adalah perjanjian kerjasama operasional antara
BAKTI dengan Mitra yang ditandatangani oleh Direktur Utama/Pejabat yang
berwenang BAKTI dengan Perwakilan Mitra terkait Proyek;
q. “Perwakilan Resmi” adalah pegawai dari Peserta Lelang (atau dalam hal
Peserta Lelang berbentuk Konsorsium, orang yang ditunjuk oleh seluruh
anggota konsorsium) yang ditunjuk melalui Surat Kuasa, untuk bertindak
sebagai kontak penghubung dengan Panitia Lelang menyangkut segala
sesuatu yang berkaitan dengan proses pelelangan.
r. “Peserta Lelang” adalah peserta yang telah lulus proses pendaftaran yang
diumumkan oleh Panitia Lelang melalui Pengumuman Hasil Evaluasi
Dokumen Pendaftaran Pelelangan Pemilihan Mitra Proyek Nomor 2402/KSO-
KST/BAKTI.31.3/PD.2.03/09/2018
s. “Peserta Lelang Yang Memenuhi Persyaratan” adalah Peserta Lelang yang
Dokumen Penawarannya sesuai dengan seluruh persyaratan, kondisi, dan
spesifikasi dari Dokumen Lelang ini tanpa adanya penyimpangan dan
reservasi yang material, sebagaimana tercantum di Bagian 27.
t. “Pimpinan Konsorsium” adalah Peserta Lelang, yang merupakan anggota
dari konsorsium yang memenuhi kriteria yang terdapat dalam Lampiran C.5
huruf b (iii).
u. “Proses Pelelangan” adalah prosedur seleksi kompetitif yang ditentukan
dalam Dokumen Lelang ini.
v. “Proyek” adalah Kerjasama Operasional Dalam Rangka Penyediaan
Kapasitas Satelit Telekomunikasi
w. “Aturan Perjanjian Kerjasama” adalah aturan pada Perjanjian Kerjasama
yang disepakati secara final yang diterbitkan oleh Panitia Lelang sesuai
dengan Lampiran G.
x. “Rp” atau “Rupiah” adalah mata uang yang sah yang berlaku di Republik
Indonesia.
y. “Sanggahan” adalah keberatan yang diajukan oleh Peserta Lelang kepada
Panitia Lelang/BAKTI sehubungan dengan penyimpangan prosedur
pelaksanaan pelelangan, sebagaimana diatur dalam Bagian 30.
z. “Surat Kerahasiaan” adalah kesepakatan tertulis Peserta Lelang untuk tidak
mengungkapkan segala informasi rahasia yang berkaitan dengan proses
pelelangan sebagaimana tercantum dalam format Surat Kerahasiaan yang
terlampir pada Undangan kepada Peserta Lelang.
aa. “Surat Kuasa” adalah surat pemberian kuasa secara tertulis dari Peserta
Lelang kepada Perwakilan Resmi dan/atau kuasa yang ditunjuk untuk
melakukan segala tindakan yang dikuasakan kepadanya terkait proses
pelelangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran C.3.
bb. “Surat Pemenang Lelang” adalah surat yang berisi penetapan Pemenang
Lelang dengan ketentuan bahwa (i) tidak ada sanggahan dari Peserta Lelang,
(ii) sanggahan terbukti tidak benar, dan (iii) masa sanggahan telah berakhir.
cc. “Tanggal Operasi Komersial” adalah tanggal dimana Proyek telah berhasil
melalui proses uji terima sehingga mampu beroperasi secara komersial
sebagaimana akan diatur lebih lanjut dalam Perjanjian Kerjasama.
dd. “Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran” adalah tanggal yang tercantum
pada Lampiran A, yang ditentukan sebagai hari pengajuan Dokumen
Penawaran.
11
ee. “Tanggal Pemenuhan Pembiayaan” adalah Tanggal Efektif sebagaimana
diatur dalam Perjanjian Kerjasama.
3.2 Peserta yang menurut penilaian Panitia Lelang terbukti melakukan tindakan
sebagaimana dimaksud dalam Bagian 3.1 di atas dikenakan sanksi sebagai
berikut:
a. Sanksi administratif, seperti digugurkan dari Proses Pelelangan atau
pembatalan penetapan Pemenang Lelang;
b. Sanksi pencantuman dalam daftar hitam;
c. Gugatan secara perdata;
d. Pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang; dan/atau
e. Upaya hukum lainnya.
3.3 Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Panitia Lelang kepada DIrektur Utama/
Pejabat berwenang BAKTI.
4 Benturan Kepentingan
4.1 Peserta Lelang, termasuk Afiliasinya, tidak boleh memiliki benturan kepentingan.
Tanpa membatasi makna umum dari benturan kepentingan, masing-masing
situasi sebagai berikut akan dianggap sebagai suatu “Benturan Kepentingan”:
a. Peserta Lelang (atau salah satu anggota konsorsiumnya) dan Peserta Lelang
lain (atau salah satu anggota konsorsiumnya) memiliki pemegang saham
yang memegang Pengendalian yang sama atau berbagi kepentingan
kepemilikan saham terhadap Peserta Lelang lain, termasuk diantaranya
Peserta Lelang atau anggota konsorsium adalah Afiliasi dari Peserta Lelang
lain atau anggota konsorsium lain, atau Afiliasi dari anggota konsorsium lain.
b. Peserta Lelang memiliki Perwakilan Resmi yang sama untuk Proses
Pelelangan ini dengan Peserta Lelang lain.
c. Peserta Lelang memiliki hubungan dengan Peserta Lelang lainnya, secara
langsung atau melalui pihak ketiga, yang menempatkan mereka dalam posisi
memiliki akses ke informasi satu sama lain mengenai, atau mempengaruhi
penyusunan Dokumen Penawaran mereka masing-masing.
d. Peserta Lelang atau salah satu Afiliasinya telah berpartisipasi sebagai
konsultan untuk Panitia Lelang dalam penyusunan Dokumen Lelang serta
dokumen lainnya terkait dengan penyiapan Proyek.
e. Selama proses penawaran sampai dengan penandatanganan Perjanjian
Kerjasama, Peserta Lelang melibatkan konsultan yang pernah atau masih
12
menjadi konsultan BAKTI terkait dengan Proyek, atau pihak lain yang pernah
atau masih menjadi anggota Panitia Lelang dan/atau karyawan BAKTI sejak
tanggal 1 Juli 2018.
f. Peserta Lelang memiliki hubungan keluarga dengan anggota Panitia Lelang
yang terlibat dalam evaluasi Dokumen Penawaran, dimana hubungan
tersebut secara substansi dapat mempengaruhi hasil Proses Pelelangan.
g. Setiap kegiatan atau aksi yang dapat berpotensi sebagai persaingan usaha
tidak sehat sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
13
4.2 Jika pada setiap saat sebelum penandatanganan Perjanjian Kerjasama, Peserta
Lelang (termasuk anggota-anggota konsorsiumnya) dan/atau Afiliasi mereka
diketahui memiliki benturan kepentingan sesuai dengan ketentuan Bagian 4.1 di
atas, terlepas dari apakah Surat Pemenang Lelang telah diberikan atau kepada
siapa diberikan, Peserta Lelang tersebut akan didiskualifikasi. Apabila benturan
kepentingan melibatkan Peserta Lelang lainnya, maka setiap Peserta Lelang
yang terlibat dengan benturan kepentingan tersebut akan didiskualifikasi.
4.3 Jika terjadi benturan kepentingan setelah penandatanganan Perjanjian
Kerjasama, maka Jaminan Pelaksanaan dapat dicairkan sesuai dengan
mekanisme dan prosedur yang tercantum dalam ketentuan Perjanjian
Kerjasama.
5 Pakta Integritas
5.1 Pakta integritas berisi ikrar untuk melakukan persaingan usaha yang sehat serta
mencegah praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) sebagaimana dijelaskan
pada Bagian 3.
5.2 Pakta integritas harus ditandatangani oleh pemimpin/direktur utama badan
usaha atau dalam hal Peserta Lelang merupakan konsorsium oleh para direktur
utama anggota konsorsium atau kuasanya. Format Pakta Integritas
sebagaimana terlampir dalam Lampiran C.3.
6 Kerahasiaan
6.1 Seluruh ketentuan dalam Surat Kerahasiaan tetap sah dan berlaku.
6.2 Kecuali diatur lain dalam Dokumen Lelang ini, sejak tanggal Pemasukan
Penawaran, Panitia Lelang tidak akan mengungkapkan informasi mengenai
Penawaran Peserta, pemeriksaan, klarifikasi, evaluasi dan rekomendasi
mengenai penetapan pemenang, atas Proyek kepada Peserta Lelang lainnya.
14
8.4 Peserta Lelang harus mengkonfirmasikan peran dari setiap anggota konsorsium
untuk Proyek. Pengungkapan ini akan dibuat dalam bentuk yang tercantum
dalam Lampiran C.5 dan akan disampaikan sebagai bagian dari Dokumen
Penawaran Administrasi.
8.5 Untuk dapat mengajukan Dokumen Penawaran, Peserta Lelang Yang
Memenuhi Persyaratan dan setiap anggota konsorsium:
a. Tidak memiliki sengketa, gugatan, atau klaim merugikan lain yang masih
dalam proses terhadap BAKTI atau terhadap setiap badan pemerintahan
Indonesia sejak Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran sampai dengan
tanggal penandatangan Perjanjian Kerjasama;
b. Tidak dilarang untuk melakukan kegiatan, dibekukan, atau dimasukkan
dalam daftar hitam kontraktor oleh BAKTI atau badan pemerintahan
Indonesia lain, baik merupakan kontraktor perorangan, persekutuan, atau
perusahaan atau sebagai anggota dari suatu usaha patungan atau
konsorsium dan tidak memiliki catatan kinerja buruk dengan BAKTI atau
badan pemerintahan Indonesia lain;
c. Mengesampingkan haknya untuk mengajukan peringatan, putusan sela,
pelarangan atau gugatan hukum atau proses persidangan terhadap BAKTI
atau Panitia Lelang untuk menghambat dilaksanakannya Proses Pelelangan
dan pemberian hak untuk menandatangani Perjanjian Kerjasama kepada
Pemenang Lelang, dan pelaksanaan atau implementasi dari Perjanjian
Kerjasama;
d. Tidak dipatuhinya setiap persyaratan yang diatur dalam ketentuan a, b, dan
c di atas merupakan alasan tidak diterimanya Dokumen Penawaran atau
diskualifikasi untuk mengikuti Proses Pelelangan.
15
8 Batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran 3 Oktober 2018
Pukul 10.00 WIB
9 Pembukaan Dokumen Penawaran 3 Oktober 2018
Pukul 13.00 – 17.00
12 Evaluasi Dokumen Penawaran, klarifikasi dan 3 – 5 Oktober 2018
negosiasi
13 Pengumuman pemenang lelang 8 Oktober 2018
14 Masa sanggah hasil lelang 8 – 11 Oktober 2018
10.2 Panitia Lelang atas inisiatif sendiri dapat mengubah Rencana Pelelangan.
Panitia Lelang tidak dapat dibebankan kewajiban apapun atas perubahan
Rencana Pelangan. Panitia Pelelangan akan menyampaikan setiap perubahan
Rencana Jadwal Pelelangan secara tertulis kepada seluruh Peserta Lelang.
12 Uji Tuntas
12.1 Setiap Peserta Lelang wajib melakukan uji tuntas (due diligence) terhadap
Proyek atas tanggungannya sendiri. Panitia Lelang/ BAKTI telah menyediakan
perangkat pendukung untuk Peserta Lelang dalam persiapan Dokumen
Penawaran, yaitu:
a. Pemberian penjelasan/Aanwijzing; dan
b. Pengajuan pertanyaan tertulis.
12.2 Dalam rangka membantu Peserta Lelang dalam menyusun Dokumen
Penawarannya, Panitia Lelang dapat mengizinkan pihak-pihak lain yang
diusulkan oleh masing-masing Peserta Lelang untuk memiliki akses terhadap
Proses Pelelanga, termasuk, namun tidak terbatas pada bank/lembaga
keuangan, konsultan, dan/atau kontraktor dengan ketentuan:
a. Pihak tersebut diusulkan secara tertulis kepada Panitia Lelang oleh Peserta
Lelang dan telah disetujui oleh Panitia Lelang;
b. Masing-masing pihak yang diusulkan telah menandatangani perjanjian
kerahasiaan yang secara substansial harus dalam bentuk yang sama dengan
Surat Kerahasiaan sebagaimana disampaikan dalam undangan
pengambilan Dokumen Lelang.
c. Pihak-pihak yang diusulkan Peserta Lelang tersebut dapat juga menghadiri
pemberian penjelasan (Aanwijzing) dan pengajuan pertanyaan tertulis
sebagaimana diatur di Bagian 14.
16
13 Aturan Perjanjian Kerjasama
13.1 Bentuk dan isi Aturan Perjanjian Kerjasama tercantum dalam Lampiran G.
13.2 Peserta Lelang diberikan kesempatan untuk mengajukan tanggapan tertulis atas
ketentuan-ketentuan dalam Aturan Perjanjian Kerjasama sesuai dengan
Rencana Jadwal Pelelangan sebagaimana diatur di Bagian 10.1.
13.3 Panitia Lelang dapat mempertimbangkan tanggapan sebagai dasar pembuatan
perubahan Aturan Perjanjian Kerjasama. Setiap perubahan Aturan Perjanjian
Kerjasama akan disampaikan dalam bentuk amandemen/adendum Dokumen
Lelang.
13.4 Panitia Lelang akan menyampaikan Aturan Perjanjian Kerjasama sebagai
bagian dari adendum terakhir terhadap Dokumen Lelang (jika relevan)
berdasarkan tanggapan atas Aturan Perjanjian Kerjasama, pemberian
penjelasan (Aanwijzing), dan setiap proses konsultasi dengan Peserta Lelang.
Dalam menyusun Dokumen Penawaran, Peserta Lelang harus berpedoman
pada adendum terakhir terhadap Dokumen Lelang dan Aturan Perjanjian
Kerjasama. Dokumen Penawaran yang tidak berpedoman pada adendum
terakhir terhadap Dokumen Lelang dan Aturan Perjanjian Kerjasama akan
dianggap sebagai Dokumen Penawaran yang tidak memenuhi syarat.
17
a. Penjelasan tentang Proyek;
b. Penjelasan Dokumen Lelang, meliputi penjelasan mengenai metode
pelelangan, dokumen yang harus dilampirkan dalam Dokumen Penawaran,
tata cara pemasukan Dokumen Penawaran, tata cara pembukaan Dokumen
Penawaran, metode evaluasi Dokumen Penawaran, hal-hal yang dapat
menggugurkan penawaran, dan Aturan Perjanjian Kerjasama;
c. Tanya/Jawab;
d. Penutup.
18
15 Perubahan Dokumen Lelang
15.1 Panitia Lelang atas kewenangannya dengan terlebih dahulu disetujui oleh
Direktur Utama/ Pejabat berwenang BAKTI, dapat mengubah, menghapus,
memodifikasi, atau menambah setiap bagian dari Dokumen Lelang ini dalam
bentuk amandemen/adendum yang kemudian disampaikan kepada seluruh
Peserta Lelang.
15.2 Peserta Lelang harus dengan segera memberikan konfirmasi kepada Panitia
Lelang melalui email sebagai bukti penerimaan amandemen/adendum
Dokumen Lelang. Keterlambatan atau kegagalan Peserta Lelang dalam
menyampaikan konfirmasi tersebut tidak membebaskan Peserta Lelang untuk
tidak memenuhi syarat dan ketentuan amandemen/adendum Dokumen Lelang
tersebut.
15.3 Dalam rangka memberikan waktu yang wajar bagi Peserta Lelang untuk
menyesuaikan dengan syarat dan ketentuan amandemen/adendum Dokumen
Lelang, Panitia Lelang dapat, atas kewenangan dan kebijakannya sendiri,
memperpanjang batas akhir Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran dimana
semua hak dan kewajiban Peserta Lelang menurut batas akhir sebelumnya,
dengan demikian juga menjadi diperpanjang. Panitia Lelang memberitahukan
perpanjangan batas akhir ini kepada seluruh Peserta Lelang secara tertulis.
19
16.4 Apabila Peserta Lelang tidak dapat menyampaikan seluruh dokumen dan
informasi sebagaimana disyaratkan oleh Dokumen Lelang ini atau
menyampaikan Dokumen Penawaran yang secara substansi tidak sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan, maka tindakan tersebut merupakan
tanggung jawab Peserta Lelang, dan Panitia Lelang atas kebijakannya, dapat
menentukan bahwa Dokumen Penawaran tersebut tidak sesuai dengan
persyaratan dalam Dokumen Lelang ini, dan Dokumen Penawaran tersebut
dapat didiskualifikasi.
16.5 Peserta Lelang tidak dapat mengubah atau menyesuaikan Dokumen
Penawaran yang telah disampaikan kepada Panitia Lelang.
16.6 Peserta Lelang dianggap telah mengerti terhadap semua peraturan perundang-
undangan di Indonesia, keputusan-keputusan, dan pedoman-pedoman baik
lokal maupun nasional, yang dapat mempengaruhi atau berlaku untuk Proyek.
16.7 Peserta Lelang tidak boleh mengundurkan diri apabila telah menyampaikan
Dokumen Penawaran dan Dokumen Penawaran tersebut telah diterima oleh
Panitia Lelang.
20
17 Bahasa dan Mata Uang
17.1 Ketentuan bahasa dalam Dokumen Penawaran adalah sebagai berikut:
17.1.1 Dokumen Penawaran dan seluruh korespondensi yang disampaikan oleh
Peserta Lelang kepada Panitia Lelang disampaikan dalam Bahasa Indonesia.
Dokumen Penawaran dan seluruh korespondensi yang disampaikan oleh
Peserta Lelang kepada Panitia Lelang dapat disampaikan dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris dengan ketentuan apabila terdapat perbedaan
maka versi Bahasa Indonesia yang berlaku.
17.2 Panitia Lelang, atas pertimbangannya sendiri, dapat mendiskualifikasi Peserta
Lelang yang tidak memenuhi ketentuan Bahasa sebagaimana dimaksud pada
Bagian 17.1.
17.3 Berdasarkan Pasal 21 ayat (1) UU 7/2011 disebutkan bahwa setiap transaksi
keuangan yang dilakukan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia wajib menggunakan mata uang Rupiah. Peserta Lelang harus
menggunakan mata uang Rupiah dalam setiap rencana keuangan yang
dilampirkan dalam Dokumen Penawaran.
21
18.2.1.3 Surat Kuasa
Peserta Lelang harus menyampaikan Surat Kuasa dalam bentuk sebagaimana
dimaksud dalam Lembar C.3, disertai dengan dokumen-dokumen terkait yang
menyatakan kewenangan untuk memberikan kuasa kepada 1 (satu) orang Perwakilan
Resmi (contoh: keputusan Direksi, Anggaran Dasar Perusahaan sebagaimana
diperlukan). Surat Kuasa harus menyebutkan secara spesifik Perwakilan Resmi untuk
menandatangani Dokumen Penawaran dan tidak dapat ditarik kembali serta mengikat
bagi Peserta Lelang dalam segala hal yang berhubungan dengan Proses Pelelangan
selama Masa Berlaku Penawaran.
Peserta Lelang yang berbentuk konsorsium, dalam menyusun Surat Kuasa, harus
mengikuti ketentuan tambahan sebagai berikut:
a. Pemberian wewenang kepada Perwakilan Resmi harus dibuktikan dengan
Surat Kuasa yang ditandatangani oleh setiap anggota konsorsium Peserta
Lelang.
b. Perwakilan Resmi harus memiliki wewenang untuk menerima instruksi
untuk dan atas nama setiap dan semua anggota konsorsium, dan
berwenang untuk menandatangani Perjanjian Kerjasama atas Konsorsium.
c. Surat Kuasa yang ditandatangani oleh setiap anggota konsorsium harus
disertai dengan dokumen-dokumen terkait yang menyatakan kewenangan
untuk memberikan kuasa kepada Perwakilan Resmi.
22
dokumen yang relevan yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang di
negara dimana badan usaha tersebut didirikan);
Perjanjian kerjasama/ kontrak tersebut diatas paling sedikit memuat nama, spesifikasi,
orbit, spot beam, frekuensi band, dan frekuensi plan satelit yang menjadi “Hak
Ekslusif” Peserta Lelang untuk ditawarkan pada Proses Pelelangan.
23
18.3 Isi Dokumen Penawaran Teknis
18.3.1 Dokumen Penawaran Teknis terdiri dari:
a. Tabel Pemenuhan terhadap Persyaratan Wajib; dan
b. Penawaran Teknis.
18.3.2 Dokumen Penawaran Teknis Peserta Lelang akan dievaluasi sesuai dengan
ketentuan pada Lembar B.2.
24
20.2 Dokumen Penawaran yang terdiri dari lebih dari 1 (satu) volume, harus secara
jelas diberi nomor pada setiap volume Dokumen Penawaran dan memberi
indeks dalam daftar isi pada setiap volumenya.
20.3 Dokumen Penawaran diketik dengan font Arial ukuran huruf 11 pada kertas A4
dengan setiap lembar diparaf oleh Perwakilan Resmi.
20.4 Terhadap Dokumen Penawaran yang telah disampaikan, tidak boleh dilakukan
suatu koreksi, baik yang berupa perubahan, penghilangan, tambahan, atau
peniadaan.
20.5 Setiap Peserta Lelang atau setiap anggota konsorsium tidak diperkenankan
mengajukan lebih dari 1 (satu) Dokumen Penawaran. Setiap Peserta Lelang
atau setiap anggota konsorsium tidak diperkenankan menjadi Afiliasi dari
Peserta Lelang lain, atau anggota dari konsorsium lain, atau Afiliasi dari anggota
konsorsium lain. Peserta Lelang atau anggota konsorsium yang melanggar
aturan ini akan mengakibatkan Peserta Lelang yang bersangkutan
didiskualifikasi oleh Panitia Lelang.
KEPADA YTH.
[Masukkan Nama dan Alamat sesuai Lampiran A]
JANGAN DIBUKA SEBELUM JAM [XX:XX], [Masukkan Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran
sesuai Lampiran A]
DOKUMEN PENAWARAN PELELANGAN PEMILIHAN MITRA
KERJASAMA OPERASIONAL (KSO) PENYEDIAAN KAPASITAS SATELIT TELEKOMUNIKASI
DOKUMEN PENAWARAN DISAMPAIKAN OLEH
[Masukkan Nama Peserta]
Ttd.
[Perwakilan Resmi Peserta Lelang]
21.1.5 Penyegelan dan Pemberian Tanda Dokumen Penawaran pada Sampul Dalam
25
22 Pemasukan Dokumen Penawaran
22.1 Penyampaian Dokumen Penawaran akan hanya diterima apabila diserahkan
secara langsung sesuai alamat sebagaimana ditentukan pada Lampiran A.
Dokumen Penawaran yang dikirim melalui pos, faksimili, surat elektronik, teleks,
telegram atau dengan cara apapun, selain disampaikan secara langsung tidak
akan diterima.
22.2 Panitia Lelang dapat memperpanjang batas waktu pemasukan Dokumen
Penawaran dengan mengeluarkan amandemen/adendum sesuai dengan
Bagian 15.2.
22.3 Setiap Dokumen Penawaran yang disampaikan di luar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Bagian ini tidak diterima oleh Panitia Lelang tanpa
memperhatikan alasan apapun.
22.4 Panitia Lelang berhak, atas kebijakannya sendiri, untuk menerima atau menolak
Dokumen Penawaran, yang dianggap kurang lengkap, atau untuk
memberhentikan Proses Pelelangan dan menolak semua Dokumen Penawaran
yang disampaikan, tanpa menimbulkan tangung jawab apapun kepada Peserta
Lelang atau tidak berkewajiban untuk menginformasikan kepada Peserta Lelang
alasan untuk pengambilan keputusan di atas.
26
23 Pembukaan Dokumen Penawaran
23.1 Setiap Dokumen Penawaran akan diberi tanda sesuai dengan waktu
penerimaan dan Peserta Lelang akan diberikan tanda terima Dokumen
Penawaran. Selain itu, penerimaan masing-masing Dokumen Penawaran akan
dicatat dalam daftar penerimaan. Daftar Penerimaan terdiri dari tanggal, waktu,
dan nama Peserta Lelang yang menyampaikan Dokumen Penawaran. Segera
setelah Dokumen Penawaran disampaikan, Dokumen Penawaran tersebut akan
disimpan di tempat yang aman sampai waktu pembukaan.
23.2 Panitia Lelang mengumumkan bahwa batas waktu pemasukan Dokumen
Penawaran telah berakhir. Panitia Lelang kemudian memulai proses
pembukaan dengan mengumumkan nama Peserta Lelang yang telah
memasukkan Dokumen Penawaran dan perincian lainnya yang dianggap perlu
oleh Panitia Lelang. Pembukaan Dokumen Penawaran dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 2 (dua) orang Perwakilan Resmi yang hadir dalam proses
pembukaan Dokumen Penawaran. Apabila tidak ada Perwakilan Resmi yang
hadir, maka Panitia Lelang akan menunda pembukaan sampai dengan 1 (satu)
jam. Jika setelah ditunda selama 1 (satu) jam tidak ada Perwakilan Resmi yang
hadir, pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan dengan disaksikan oleh 2
(dua) orang yang bukan merupakan anggota dari Panitia Lelang.
23.3 Panitia Lelang melanjutkan membuka Dokumen Penawaran, satu per satu,
sesuai dengan urutan dalam Daftar Penerimaan, dalam sebuah pertemuan
terbuka. Para saksi (Perwakilan Resmi yang hadir atau saksi yang ditunjuk oleh
Panitia Lelang) harus menandatangani Daftar Penerimaan sebagai bukti
kehadiran mereka pada saat pertemuan terbuka tersebut. Panitia Lelang
memeriksa isi masing-masing Dokumen Penawaran untuk memeriksa
kelengkapannya berdasarkan ketentuan isi Dokumen Penawaran di Bagian 18.
Setelah pembukaan seluruh sampul dari Dokumen Penawaran, Panitia Lelang
harus segera menyiapkan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran.
Berita Acara tersebut ditandatangani semua anggota Panitia Lelang yang hadir
dan para saksi (Perwakilan Resmi yang hadir atau saksi yang ditunjuk oleh
Panitia Lelang sebagaimana dimaksud pada Bagian 23.2). Berita Acara tersebut
kemudian didistribusikan kepada seluruh Perwakilan Resmi. Setelah itu, Panitia
Lelang menutup pertemuan terbuka untuk melaksanakan evaluasi atas masing-
masing Dokumen Penawaran yang diajukan.
23.4 Jika tidak ada Dokumen Penawaran yang memenuhi syarat, Panitia Lelang
menyatakan Proses Pelelangan gagal dan dapat melakukan lelang ulang
terhadap Proyek, atau mengambil tindakan lain yang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
27
24.2 Evaluasi Dokumen Penawaran Teknis dilakukan terhadap Peserta Lelang yang
memenuhi persyaratan administrasi.
24.3 Panitia Lelang melakukan evaluasi terhadap Dokumen Penawaran Teknis
berdasarkan kriteria evaluasi yang tercantum dalam Lembar B.2.
24.4 Dokumen Penawaran Teknis dianggap telah memenuhi persyaratan, apabila
secara substansi:
a. Sesuai dengan seluruh syarat, kondisi, dan spesifikasi Dokumen Lelang ini
tanpa adanya penyimpangan material, pernyataan persyaratan atau
kondisional yang dapat mempengaruhi ruang lingkup, kualitas atau
pelaksanaan Proyek atau dapat membatasi ketentuan-ketentuan dalam
Dokumen Lelang, hak Panitia Lelang, kewajiban Peserta Lelang, dan
kewajiban Mitra berdasarkan Perjanjian Kerjasama; dan
b. Dinilai layak secara teknis.
28
24.5 Evaluasi Dokumen Penawaran Harga dilakukan terhadap Peserta Lelang yang
memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
24.6 Panitia Lelang melakukan evaluasi terhadap Dokumen Penawaran Harga
berdasarkan kriteria evaluasi yang tercantum dalam Lembar B.3.
24.7 Jika berdasarkan evaluasi yang dilaksanakan, Panitia Lelang mendapatkan
bahwa Penawaran Jumlah Kapasitas Satelit yang ditawarkan seluruh Peserta
Lelang lebih besar dari Jumlah Kapasitas Satelit yang dibutuhkan oleh BAKTI
maka proses lelang dilanjutkan dengan Peserta Lelang dengan penawaran
harga terbaik yang menjadi peringkat pertama.
24.8 Jika berdasarkan evaluasi yang dilaksanakan, Panitia Lelang mendapatkan
bahwa Penawaran Jumlah Kapasitas Satelit yang ditawarkan seluruh Peserta
Lelang lebih kecil dari Jumlah Kapasitas Satelit yang dibutuhkan oleh BAKTI
maka proses lelang dilanjutkan langsung dilanjutkan ke proses negosiasi kepada
seluruh Peserta Lelang.
24.9 Panitia Lelang berhak, atas kebijakannya sendiri, untuk mengabaikan
kesalahan-kesalahan minor atau yang tidak bersifat substansial dari Dokumen
Penawaran, tanpa menimbulkan tanggung jawab apapun kepada Peserta
Lelang atau tidak berkewajiban untuk menginformasikan kepada Peserta Lelang
alasan untuk pengambilan keputusan di atas.
29
26 Negosiasi
26.1 Selama proses evaluasi terhadap isi Dokumen Penawaran, Panitia Lelang, atas
pertimbangannya sendiri, dapat mengundang Peserta Lelang secara tertulis ke
suatu pertemuan untuk melakukan negosiasi. Setiap permintaan negosiasi
dilakukan secara tertulis kepada masing-masing Peserta Lelang melalui email
resmi Panitia Lelang.
26.2 Panitia Lelang hanya melakukan negosiasi kepada Peserta Lelang yang
memenuhi persyaratan evaluasi administrasi dan teknis.
26.3 Negosiasi dapat dilakukan terhadap penawaran teknis dan harga yang
disampaikan Peserta Lelang pada Dokumen Penawaran. Negosiasi bertujuan
untuk mendapatkan spesifikasi teknis dan harga yang terbaik untuk kebutuhan
BAKTI dengan tetap menguntungkan kedua belah pihak.
26.4 Hasil negosiasi antara Panitia Lelang dan Peserta Lelang akan dituangkan ke
dalam Berita Acara Negosiasi. Berita Acara Negosiasi akan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari Dokumen Penawaran, dan masuk dalam evaluasi Panitia
Lelang.
28 Koreksi Aritmatik
28.1 Panitia Lelang dapat melakukan koreksi aritmatik terhadap Dokumen
Penawaran Harga atas kesalahan perhitungan, ketidakkonsistenan angka dan
sejenisnya. Hasil koreksi tersebut diklarifikasi oleh Panitia Lelang untuk
selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara Klarifikasi dan Koreksi Aritmatik.
28.2 Risiko yang timbul atas kesalahan dalam Dokumen Penawaran Harga
merupakan tanggung jawab dari Peserta Lelang.
28.3 Penawaran Peserta Lelang akan disesuaikan dengan koreksi atas kesalahan
tersebut.
F. PEMENANG LELANG
30
29 Penetapan dan Pengumuman Hasil Pelelangan
29.1 Pada pelelangan ini dimungkinkan untuk memiliki lebih dari satu Pemenang
Lelang sesuai dengan kebutuhan BAKTI.
29.2 Panitia Lelang mengusulkan calon Pemenang Lelang dan 2 (dua) cadangan
pemenang berdasarkan hasil evaluasi terhadap Dokumen Penawaran yang
dinyatakan memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan pada Bagian 24.
29.3 Direktur Utama/ Pejabat berwenang BAKTI menetapkan Pemenang Lelang dan
2 (dua) cadangan pemenang berdasarkan usulan dari Panitia Lelang.
29.4 Panitia Lelang akan mengumumkan Pemenang Lelang dan 2 (dua) cadangan
pemenang serta memberitahukannya kepada seluruh Peserta Lelang.
31 Pemenang Lelang
31.1 Direktur Utama/ Pejabat berwenang BAKTI akan menerbitkan Surat Pemenang
Lelang kepada Pemenang Lelang dengan ketentuan:
a. Tidak ada Sanggahan dari Peserta Lelang;
b. Sanggahan terbukti tidak benar; dan
c. Masa Sanggah telah berakhir.
31
31.2 Direktur Utama/ Pejabat berwenang BAKTI menerbitkan Surat Pemenang
Lelang selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja setelah proses sanggah selesai.
31.3 Pemenang Lelang wajib menerima keputusan Direktur Utama/ Pejabat
berwenang BAKTI tersebut. Panitia Lelang akan memasukan Pemenang Lelang
ke daftar hitam, apabila Pemenang Lelang mengundurkan diri setelah diterbitkan
Surat Pemenang Lelang dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh Direktur
Utama/ Pejabat berwenang BAKTI.
31.4 Direktur Utama/ Pejabat berwenang BAKTI dapat menerbitkan Surat Pemenang
Lelang kepada pemenang cadangan satu dengan ketentuan:
a. Cadangan pemenang satu tersebut harus terlebih dahulu mendapat
penetapan dari Direktur Utama/ Pejabat berwenang BAKTI sebagai
Pemenang Lelang;
b. Surat penawaran jangka waktunya sudah diperpanjang sampai dengan
penandatangan Perjanjian Kerjasama.
31.5 Apabila cadangan pemenang satu yang ditetapkan mengundurkan diri, maka
Direktur Utama/ Pejabat berwenang BAKTI dapat menerbitkan Surat Pemenang
Lelang kepada pemenang cadangan dua dengan ketentuan:
a. Pemenang cadangan tersebut ditetapkan terlebih dahulu sebagai
pemenang;
b. Surat penawaran masih berlaku atau jangka waktunya sudah diperpanjang
sampai dengan penandatangan perjanjian kerjasama.
31.6 Apabila semua pemenang lelang mengundurkan diri, maka Direktur Utama/
Pejabat berwenang BAKTI menyatakan lelang gagal.
31.7 Direktur Utama/ Pejabat berwenang BAKTI menerbitkan surat penunjukan Mitra
sebagai pelaksana Proyek dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) Hari Kerja
setelah Surat Pemenang Lelang diterbitkan.
32
LAMPIRAN A: LEMBAR DATA PEMILIHAN
33
Masa Berlaku Dokumen Penawaran 90 (sembilan puluh) Hari terhitung sejak tanggal batas
akhir pemasukan Dokumen Penawaran
34
LAMPIRAN B: LEMBAR EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN
35
1. Sistem Gugur : Panitia Lelang akan memeriksa kelengkapan serta kesesuaian
penawaran harga dan hanya menggugurkan Peserta Lelang terhadap hal yang
menurut Panitia bersifat substantif.
2. Harga Terbaik : Panitia Lelang akan menyusun peringkat calon Pemenang
Lelang berdasarkan hasil negosiasi dan evaluasi penawaran harga dengan
Peserta Lelang yang menawarkan Harga Terbaik menjadi peringkat pertama.
36
LAMPIRAN C: ISI DOKUMEN PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS
di
Gedung Menara Merdeka Lt.9
Jl.Budi Kemuliaan I No.2, Jakarta 10110, Indonesia
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, [sebutkan nama lengkap dan gelar/jabatan Perwakilan
Resmi], bertindak sebagai [Direktur Utama Badan Usaha Tunggal atau Perwakilan Resmi] dari
[sebutkan nama Peserta Lelang], dengan anggota sebagai berikut:
[…………] sebagai Pimpinan Konsorsium, dan para anggota konsorsium lainnya sebagai
berikut:
[……………………………]
[……………………………]
Bersama ini menyampaikan Dokumen Penawaran kami untuk Pemilihan Mitra Kerjasama
Operasional (KSO) dalam Rangka Penyediaan Kapasitas Satelit Telekomunikasi, sebagai
tanggapan terhadap Dokumen Lelang pada tanggal [………]. Istilah-istilah dengan huruf kapital
memiliki arti sebagaimana didefinisikan dalam Dokumen Lelang.
Yang bertanda tangan dibawah ini dapat dihubungi pada alamat berikut ini1:
Nama : _____________________
Alamat : _____________________
Telepon : _____________________
Faksimili : _____________________
E-mail : _____________________
Selaku pimpinan [Nama Peserta Lelang] telah memeriksa seluruh Dokumen Penawaran
Pemilihan Mitra Kerjasama Operasional (KSO) dalam Rangka Penyediaan Kapasitas Satelit
baik administratif maupun teknis.
Setelah melaksanakan evaluasi, sesuai dengan kajian dan pemeriksaan yang kami lakukan
dibawah tanggung jawab kami sendiri, sifat dan lingkup kewajiban kontraktual yang akan
dilaksanakan, dan peraturan lainnya yang terkait dengan Proyek atau pelaksanaannya, kami
berkomitmen untuk membuat perencanaan, mengadakan, membangun, mengoperasikan, dan
1
Sebutkan Nama dan Alamat dari Direktur Utama/Perwakilan Resmi Konsorsium
37
memelihara Proyek kepada Penanggung Jawab Proyek dalam hal ini Direktur Utama BAKTI
sesuai dengan Aturan Perjanjian Kerjasama.
Kami setuju untuk mematuhi Dokumen Penawaran ini selama Masa Berlakunya Penawaran
yaitu 90 (sembilan puluh) Hari sejak Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran sesuai dengan
persyaratan dalam Dokumen Lelang.
Kami selanjutnya setuju untuk tetap terikat pada Dokumen Penawaran ini yang mungkin dapat
diterima oleh Panitia Lelang setiap saat sebelum berakhirnya Masa Berlaku Penawaran, dan
untuk masa yang dapat diperpanjang sepanjang dinilai wajar dan dapat disepakati oleh para
pihak.
Kami juga berkomitmen, apabila kami terpilih sebagai Pemenang Lelang, untuk memperpanjang
masa berlaku Dokumen Penawaran kami sampai dengan penandatanganan Perjanjian
Kerjasama dan penyerahan Jaminan Pelaksanaan Pemenuhan Pembiayaan oleh Mitra.
38
Kami memahami bahwa Panitia Lelang tidak terikat untuk menerima setiap Dokumen
Penawaran yang diterimanya.
Tanda tangan
[Materai Rp6.000,- ]
______________________
[Nama lengkap Direktur Utama/ Perwakilan Resmi Konsorsium]
39
Lembar C.2: Pakta Integritas
PAKTA INTEGRITAS
Jabatan : __________
Jabatan : __________
40
Lembar C.3: Surat Kuasa
SURAT KUASA
DENGAN SURAT KUASA INI yang dibuat pada hari [*******], yang bertanda tangan di bawah
ini:
Nama:
Jabatan:
Perusahaan:
No. KTP:
Alamat:
Nama:
Jabatan:
Perusahaan:
No. KTP:
Alamat:
Nama:
Jabatan:
Perusahaan:
No. KTP:
Alamat:
41
(b) menyampaikan dan menerima setiap dokumen atau informasi dalam kaitannya dengan
Proses Lelang; dan
(c) melakukan semua hal yang dianggap perlu sehubungan dengan hal-hal yang dicantumkan
dalam huruf (a) sampai (b) di atas termasuk untuk menandatangani setiap isi dokumen,
melakukan setiap hal, tindakan atau sesuatu yang menurut pendapat Penerima Kuasa
harus dilakukan, ditandatangani atau dilaksanakan untuk menyempurnakan atau
memberlakukan Dokumen Penawaran.
42
Lembar C.4: Aturan Perjanjian Kerjasama
43
Lembar C.5: Perjanjian Konsorsium
Catatan Penting:
a. Perjanjian konsorsium harus dibuat di hadapan notaris dengan format akta notaris dalam
Bahasa Indonesia.
(i) Hak dan kewajiban serta peran dari masing-masing anggota konsorsium
(iii) Penunjukan Pimpinan Konsorsium. Perwakilan resmi dari konsorsium harus ditunjuk.
(iv) Hak dan kewajiban, kewenangan, dan peran dari Pimpinan Konsorsium untuk mewakili
seluruh anggota konsorsium dalam Proses Lelang.
(v) Anggota konsorsium harus terdiri dari satu atau lebih badan hukum Indonesia (bukan
perusahaan penanaman modal asing).
44
Lembar C.6: Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Peserta Lelang wajib melampirkan Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
45
Lembar C.7: Salinan Bukti Setoran Pajak Penghasilan (PPh pasal 29)
Peserta Lelang wajib melampirkan Salinan Bukti setoran pajak penghasilan (PPh
pasal 29).
46
Lembar C.8: Profil Perusahaan
Peserta Lelang wajib melampirkan Profil Perusahaan.
47
Lembar C.9: Salinan Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup Berbasis
VSAT
Peserta Lelang wajib melampirkan Salinan Salinan Izin Penyelenggaraan Jaringan
Tetap Tertutup Berbasis VSAT.
48
Lembar C.10: Salinan Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup Berbasis
VSAT
Izin Penyelenggaraan Jasa Multimedia – Jasa Interkoneksi Internet (NAP) atau Jasa
Akses Internet (Internet Service Provider)
Peserta Lelang wajib melampirkan Salinan Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap
Tertutup Berbasis VSAT Izin Penyelenggaraan Jasa Multimedia – Jasa Interkoneksi
Internet (NAP) atau Jasa Akses Internet (Internet Service Provider).
49
Lembar C.11: Salinan Bukti Kontrak Pengalaman Sejenis
Peserta Lelang wajib melampirkan Salinan Bukti Kontrak Pengalaman Sejenis sesuai
dengan ketentuan pada 18.2.1.12.
50
Lembar C.12: Salinan Bukti Hak Kepemilikan Kapasitas Satelit
Peserta Lelang wajib melampirkan Salinan Bukti Hak Kepemilikan Kapasitas Satelit
sesuai dengan ketentuan pada 18.2.1.13.
51
Lembar C.13: Dokumen Penawaran Teknis
52
Part / Description / Requirement Compliance Penjelasan pada
Chapter / Status Halaman
Article / (C/PC/NC) Dokumen
Page Penawaran
Bandwidth yang ditawarkan memiliki
kekuatan dan G / T minimum 1 dB/K, yang
bervariasi dari pusat(CoC) ke tepi cakupan
(EOC).
Hub VSAT sistem mampu mendeliver format
modulasi TDMA
Hub VSAT dapat dishare atau diversity
dengan site RF redundan nya Hub yang
sama dengan perantaraan koneksi FO
Jaringan yang diusulkan menggunakan
teknologi yang mendukung TCP / IP.
Jaringan menggunakan skema akses
teknologi TDMA atau setara dan Adaptive
Code Modulation (ACM) untuk aliran
Inbound dan Outbound
Antarmuka standar disediakan pada semua
IDU sehingga sistem yang ada dapat
diintegrasikan tanpa perubahan perangkat
keras
Sistem di jaringan memiliki kemampuan
untuk mengatur peningkatan 1 Kbps di
keduanya baik outroute maupun inroute
Tautan data harus mendukung protokol TCP
/ IP dengan LAN Ethernet di Hub
Jaringan harus mendukung semua transport
TCP / IP melalui tautan satelit seperti
akselerasi HTTP, percepatan TCP, enkripsi
AES, pemfilteran paket baik untuk Outbound
dan Inbound, dll
Jaringan harus mendukung kompresi dua
arah
Waktu round trip maksimum harus kurang
dari 600 ms antara Hub dan terminal Remote
dengan utilisasi kapasitas 90%
Jaringan mendukung partisi bandwidth dan
dimungkinkan untuk mengkonfigurasi
jaringan dalam Kelompok Pengguna
Tertutup (CUG).
Sebuah Stasiun Hub akan berlokasi di salah
satu Gateway Peserta Lelang dan terkoneksi
secara back up dengan RF di stasiun
Gateway lainnya
Stasiun bumi Hub dapat bekerja dengan
antena yang ada
Antarmuka Hub System dalam L-band
dengan impedansi 50 ohm
Sistem VSAT Hub harus mendukung delay
round-to-end round-trip sebagai maksimum
600 ms dan jitter maksimum 50 ms pada
utilisasi kapasitas maksimum per Jaringan /
Hub
Semua koneksi pada antarmuka L-band
dapat mendukung konektor tipe-N atau SMA
berkualitas tinggi
53
Part / Description / Requirement Compliance Penjelasan pada
Chapter / Status Halaman
Article / (C/PC/NC) Dokumen
Page Penawaran
Semua kabel harus mempunyai loss rendah
dan jenis kualitas tinggi. Redundant Power
Supply 210 - 240 VAC yang sesuai dengan
standar antarmuka SNI Indonesia.
Semua peralatan dihubungkan ke grounding
bus bar kurang dari 0,1 ohm resistance
Sistem dapat disinkronkan kembali dalam
120 detik secara otomatis tanpa konfigurasi
manual setelah kehilangan koneksi
Sistem harus dapat mengangkut lalu lintas
MPLS, MPLS-VPN
RF Gateway Gateway yang disediakan memenuhi
standar Gateway station
RF antenna untuk gateway mempunyai
diversity lokasi
Antenna berupa LMA (Limited Motion
Antenna) yang dapat mengarah pada Satelit
yang berada diantara 80 BT dan 159 BT.
Kemampuan HPA di setiap antenna bisa
mengadopsi melayani ketersediaan
bandwidth yang ditawarkan dan hot
redundant
Switch bank untuk L band Uplink stream dan
Downlink stream disediakan lebih dari 16
port
Remote Besaran BuC untuk remote Akses Internet
Terminal dengan antenna 1.2 meter adalah 3 watt
dimana layanan speed terendah dapat
dicapai dengan aggregat throughput sebesar
2 Mbps
Besaran BuC untuk remote Backhaul BTS
dengan antenna 1.8 meter adalah 6 watt
dimana layanan speed terendah dapat
dicapai dengan aggregat throughput sebesar
8 Mbps
Tipe terminal remote dapat mendukung
koneksi TCP/IP
Type terendah sampai tertiinggi dan yang
paling favourable agar disampaikan sesuai
dengan aplikasi penggunaannya
Link Budget Peserta Lelang menyerahkan Penghitungan
Analysis Link Analysis untuk semua jenis Remote
yang menunjukkan semua parameter
dengan definisi yang jelas dan dengan
referensi (di mana pun berlaku) untuk
spesifikasi yang diajukan
Link Budget Analysis dibuat dengan
memakai perangkat lunak “ Satmaster Pro”,
dengan menyertakan File ekstensi.glb
Tabel Link Budget analysis pada lampiran
dua harus diisi sesuai dengan spek satelit
dan gateway yang ada serta kemampuan
HUB yang akan digunakan/ ditawarkan.
54
Part / Description / Requirement Compliance Penjelasan pada
Chapter / Status Halaman
Article / (C/PC/NC) Dokumen
Page Penawaran
Peserta Lelang bisa menghitung berapa
besar efisiensi yang diperoleh dan
ditawarkan.
Outbound / Sebuah Hub Modulator adalah modulator
Forward berkapasitas tinggi yang menggunakan tipe
Channel modulasi tinggi dan dalam konfigurasi hot
standby redundancy (1 + 1) dengan
kegagalan otomatis tanpa gangguan lalu
lintas trafik.
Modulasi yang digunakan adalah QPSK,
8PSK, 16APSK, 32APSK atau 32QAM
Dapat mendukung dari 8 hingga 72 Msps
atau lebih dengan ukuran perubahan step 1
ksps
DVB S2X atau yang setara
FEC mendukung setiap step angka yang
paling baik dan dengan ukuran langkah 0.5
dB
Dapat menggunakan pengkodean seperti
LDPC, Reed Solomon, Viterbi FEC, atau
lebih baik
Dapat mendukung ACM dengan 0,5 dB
langkah tanpa degradasi kinerja pada
pemanfaatan kapasitas maksimum.
Dapat mendukung 5% Roll-of-Factor
(termasuk guard band) atau lebih baik pada
setiap modulasi dan pengkodean.
Respons amplitudo saluran ke depan pada
0,5 dB puncak ke puncak n. Tajuk saluran
depan
kurang dari 15%.
Forward channel untuk AI dan BB terpisah
Inbound / Alat demodulator hot std by dengan N+1
Return redundancy dan automatic fail over tanpa
Channel ada interupsi trafik
Besaran carrier return link bisa dibatasan 8
ksps sampai dengan 8192 ksps dengan 1
ksps step sixe
Modulasi yang digunakan otomatis seperti
BPSK,QPSK, 8PSK, 16APSK or 16QAM.
Bit Error Rate lebih baik dari 1x10-7
FEC rate 1/2, 2/3, 3/4, 5/6, 7/8 atau lebih
baik. Combination Coding rate dan
Modulation step size tidak boleh lebih dari
0.5 dB
Menggunakan Turbo Code atau Viterbi atau
LDPC atau yang lebih baik.
Setiap Return Channel support ACM dengan
0.5 db step tanpa degradasi layanan
Mekanisme Acces MF-TDMA atau yang
lebih baik
Return Channel support non continuous MF
TDMA carriers
Return Channe support heterogenous
carriers atau multiple carrier
55
Part / Description / Requirement Compliance Penjelasan pada
Chapter / Status Halaman
Article / (C/PC/NC) Dokumen
Page Penawaran
Return Channel support contant bit rate
(CBR) atau SCPC like.
Return Channel header lebih kecil dari 15%
Return Channel dapat diatur oleh bandwidth
management
Return Channel dapat diakselerasi
menggunakan TCP Accelerator
Return Channel dapat mendukung
pengelompokan operator di beberapa
saluran untuk nomer group termimal
Karena kapasitas inbound mencapai 90%
dari total ukuran remote atau throughput,
jitter harus kurang dari 50 ms dan latensi
harus kurang dari 600 ms
Return Channel level daya pada kisaran -50
hingga -80 dBm pada frekuensi L-band di
Rak Panel Patch inpu
Return Channel dapat mendukung 25%
Roll-of-Factor (termasuk guard-band) atau
lebih baik lagi
Minimal 2000 Terminal remote per Hub
tercapai, sistem harus mendukung slot
waktu yang tepat untuk meminimalkan
antrian di saluran kembali tanpa
meningkatkan jitter
Minimum 32 carrier inroute operator per
Hub dengan minimal 36 Msps
Return channel untuk AI dan BB terpisah
IP Sistem dapat mendukung 1024 VLAN dan
Management V-LAN Tagging
Dapat mendukung hot stand by 1+1
redundan dengan kegagalan otomatis tanpa
gangguan trafik
Mendukung keseimbangan beban
Satu hub atau dalam 1 kapasitas jaringan
harus mendukung 200.000 sesi TCP,
throuput hulu dan hilir 500 Mbps dengan
waktu pemprosesan kurang dari 50 ms dan
beban CPU kurang dari 50% pada throuput
dan jumlah remote maksimum
Sistem mendukung operasi jaringan virtual
(VNO).
Sistem VNO dapat mendukung definisi
layanan sendiri untuk bandwidth yang
dialokasikan tertentu tanpa intervensi dari
Host Operator.
Sistem VNO dapat mengkonfigurasi
perangkat terminal sendiri
Dapat mendukung pemantauan alokasi
bandwidth yang ditetapkan
Dapat mengelola / memecahkan masalah
terminal dan layanan tanpa keterlibatan dari
Operator Host
Dapat mendukung VLAN dan routing
pribadi untuk dikelola oleh pemilik VNO
56
Part / Description / Requirement Compliance Penjelasan pada
Chapter / Status Halaman
Article / (C/PC/NC) Dokumen
Page Penawaran
Dapat mendukung jaringan pribadi dengan
otorisasi pengguna dari NMS
TCP TCP Accelerator adalah satelit TCP traffic
Accelerator accelerator untuk forward channel dan
return channel.
TCP accelerator dapat support 500 TCP
session per remote
TCP accelerator system adalah sistem yang
mampu menangani lebih dari 120 Mbps
trafik baik untuk forward dan return channel
per jaringan
TCP accelerator dapat memenuhi VLAN
802.1 q dan dapat berjalan pada data yang
terengkripsi
Di remote terminal TCP accelerator ini
sudah embedded
TCP accelerator dapat berjalan pada multi
session di setiap remote apapun protocol
yang dipakai di remote
TCP accelerator harus berjalan pada multi
session di setiap remote apapun protocol
yang dipakai di remote
Accelerator bekerja efektif sampai dengan
maksimum trafik data tanpa pengecualian
Accelerator secara efektif mampu
meningkatkan trafik data lebih dari 30%.
Jika VPN accelerator tidak termasuk dalam
TCP accelerator, maka Peserta Lelang
dapat menyediakan modul untuk VPN
accelerator (MPLS-VPN)
HTTP HTTP Accelerator adalah sistem untuk
Accelerator mempercepat penjelajahan HTTP dan
HTTPS untuk pelanggan VSAT sebagai
cache web.
Sistem Akselerator HTTP adalah sistem
yang menangani lebih dari 120 Mbps traffic
untuk saluran maju dan kembali dan lebih
dari 30.000 sesi.
Akselerator HTTP ini dapat berjalan di
VLAN 802.1q
Reference Untuk sinkronisasi antar terminal burst,
Clock sistem dapat menyediakan reference clock
dengan akurasi yang tinggi.
Reference clock harus redundant
Untuk Hub yang menggunakan eksternal
reference clock, jika GPS sistem jatuh,
maka harus bisa up kembali sistem clock
nya dalam 12 jam
Internal Hub Internal Hub Network System berisi router
Network dan atau switch atau peratan lain yang
System dibutuhkan.
Internal Hub Network System dapat
mendukung customer data trafik dan
management trafik.
57
Part / Description / Requirement Compliance Penjelasan pada
Chapter / Status Halaman
Article / (C/PC/NC) Dokumen
Page Penawaran
Kontraktor harus menggambarkan
konfigurasi dan spesifikasi secara detail dari
Internal Hub Network system.
Stability Sistem dapat mendukung lalu lintas dengan
System kesalahan paket <1%
Sistem dapat mendukung bahwa
penundaan maksimum untuk paket delay
round trip sekitar 600 ms untuk lalu lintas
tertimbang, 64 Kbytes data.
Sistem jitter <50 ms
Berpindah ke sistem dalam Network Hub
adalah <50 ms waktu pengalihan.
Sistem dapat mendukung penurunan daya
sinyal 6 dB di hub site, remote site dari
kedua hub dan remote site.
Traffic Dapat aktifkan kontrol penuh dari lalu lintas
Management jaringan
and Quality
of Services
(QoS)
Dapat memblokir aplikasi tertentu.
Dapat mengatur bandwidth sesuai
permintaan.
Manajemen lalu lintas dalam satu unit Hub
dapat menangani lebih dari 100 mbps traffic
forward dan / atau return link
Manajemen lalu lintas di Hub dapat
menangani setidaknya 2048 ID VLAN
Baik return channel maupun forward
channel support layer2 QOS minimum 3
level QOS
Baik saluran kembali dan saluran depan
mendukung QOS 802.1p untuk layer 3
AI Router Peserta Lelang menyediakan 2 redundant
AI Router beserta Switch-switch yang
diperlukan untuk mem pool trafik dari Hub
ke IP Cloud.
Peserta Lelang bisa memastikan besaran
dari router yang akan digunakan dan
brandnya adalah yang premium
BB Router Peserta Lelang menyediakan 2 redundant
BB Router beserta switch-switch yang
diperlukan untuk mem pool trafik dari Hub
ke OpSel.
Peserta Lelang bisa memastikan besaran
dari router yang akan digunakan dan
brandnya adalah dari yang premium.
VSAT Peserta Lelang melisting tipe modem
Remote remote baik untuk AI maupun BB yang
Terminal paling optimum fitur-fiturnya dan paling
efektif di harga.
Peserta Lelang dapat menunjukkan bukti
dari prinsipal nya untuk masalah
ketersediaan dan harga nya dan mengikat.
58
Part / Description / Requirement Compliance Penjelasan pada
Chapter / Status Halaman
Article / (C/PC/NC) Dokumen
Page Penawaran
Peserta Lelang dapat menunjukkan bukti
link budget calculationnya bahwa dengan
antenna diameter 1.2 meter untuk AI dan
1.8 meter untuk BB dan Antenna min 9
Meter di Hub. Membuktikan total throughput
yang didapatkan dengan kontrak bandwidth
MHz yang ditawarkan.
Target efisiensi minimal 3.2 Bits/ Hz untuk
Forward channel dan 2.5 Bits/ Hz untuk
Return Channel.
NMS VSAT validation and monitoring
Allocation of resources to VSATs
Network configuration & control
Frequency management
Network monitoring
Logging of events
Database MIB 2 generation
Over the air S/W upgrade
Remote configuration of VSAT
Remote power for VSAT
Dapat mengelola dan mengkonsolidasikan
semua kesalahan atau alarm yang datang
dari setiap sistem elemen jaringan
Dapat membuat tiket masalah otomatis dan
masuk ke sistem manajemen insiden /
masalah
Secara berkala dapat memperbarui data
dalam database
Dapat mengelola pekerjaan polling untuk
mengambil dan menampilkan status kinerja
dari setiap sistem jaringan elemen seperti
utilisasi CPU, penggunaan memori, Es /
Tidak, SQF, delay, Jitter
Dapat memberikan inventaris logik untuk
semua elemen jaringan. dan dapat
menghubungkan data dari dan ke sistem
inventaris jaringan yang ada
NMS untuk jaringan dapat mengalokasikan
dan memonitor sumber daya satelit seperti
bandwidth satelit, frekuensi saluran, jenis
modulasi, Eb / No atau C / N dll sesuai
persyaratan
Sistem Manajemen Jaringan mampu
mendukung 20.000 node dan lebih dari
10.000.000 sesi pada satu waktu
NMS dapat melihat kesehatan dari Hub,
Konfigurasi remote dan kesehatan remote
(Eb/No atau C/N, level power modem,
alarm, utilization).
NMS dapat komunikasi dengan sistem
lainnya melalui API (Aplication Peripheral
Interface)
NMS mempunyai rekaman histori log paling
sedikit selama 2 bulan periode
59
Part / Description / Requirement Compliance Penjelasan pada
Chapter / Status Halaman
Article / (C/PC/NC) Dokumen
Page Penawaran
NMS support semua sistem redundant yang
ada.
NMS mempunyai mass strorage back up
untuk saat periodic backup.
Sistem dapat beroperasi bahkan dalam
kondisi offline dengan kemampuan untuk
mengelola beberapa networks.Hubs harus
berbasis GUI dan modular
NMS dapat memantau & menganalisis
beban lalu lintas di setiap remote.
Memiliki fasilitas untuk menghasilkan
laporan mingguan / bulanan / pemanfaatan
di stasiun yang kredibel.
NMS mempunyai kemampuan deep packet
inspection and traffic shaping.
Dapat mengakomodasi sebanyak mungkin
terminal dalam laju data minimum dari satu
kartu inroute di Hub
Peserta Lelang dapat menyatakan dengan
jelas konfigurasi peralatan Baseband yaitu
jumlah modem Outroute dan modem
Inroute yang dipertimbangkan untuk
mendukung berbagai aplikasi dalam
konfigurasi Star seperti yang dijelaskan
dalam dokumen. Angka redundansi, MTBF,
MTTR untuk setiap sub sistem / unit harus
ditunjukkan dengan jelas
NMS mampu mengunduh perangkat lunak
ke semua VSAT dan dapat mematikan
pengoperasian VSAT apa pun, jika
diperlukan
Dimungkinkan untuk mengkonfigurasi NMS
dalam konfigurasi redundan dengan dua
atau lebih workstation yang bekerja secara
real time dan saling terhubung pada LAN.
Sistem harus sedemikian rupa sehingga
terminal kontrol redundan secara otomatis
muncul ketika terminal primer gagal (siaga
panas).
NMS memiliki fasilitas untuk perekaman
dan analisis lalu lintas
NMS memiliki Graphical User Interface
(GUI) yang mudah digunakan untuk
memfasilitasi pengoperasian, kontrol, dan
pemantauan jaringan yang mudah
Perangkat lunak NMS memiliki basis data
sendiri untuk konfigurasi saat ini seperti
jumlah node yang terhubung dan aktif,
lokasinya, penugasan port, antarmuka,
terminal jarak jauh,dll
NMS harus mampu mendukung setidaknya
20.000 node.
Jaringan dapat didukung oleh NMS yang
lengkap untuk memantau semua lalu lintas
dan sirkuit
60
Part / Description / Requirement Compliance Penjelasan pada
Chapter / Status Halaman
Article / (C/PC/NC) Dokumen
Page Penawaran
NMS harus tanpa lisensi tambahan yang
diperlukan
NMS memiliki fitur keamanan yang
diperlukan untuk manajemen, administrasi
dan operasi
NMS dapat dikonfigurasi dan dapat
diupgrade tanpa gangguan lalu lintas
NMS mendukung pengguna Operator
Jaringan Virtual (VNO) resmi untuk
mengelola VNO pribadi
NMS harus support fitur QoS, Pembuatan
VLAN pada level jaringan satelit
Mampu untuk memblokir basis lalu lintas
data pada alamat IP, port TCP, port UDP,
pilih grup alamat dan layanan multicast di
saluran maju dan kembali
NMS dapat menyediakan statistik untuk
semua parameter QoS yang dikonfigurasi
NMS dapat melakukan penempatan
bandwidth lalu lintas dalam hal persentase
atau jumlah paket berdasarkan IP alamat,
port TCP, port UDP, pilih grup alamat dan
layanan multicast.
NMS dapat melakukan prioritas lalu lintas
terminal pengguna akhir berdasarkan
alamat IP, port TCP, port UDP, pilih grup
alamat dan layanan multicast
NMS mempunyai kemampuan untuk
menentukan set kriteria sehubungan
dengan masing-masing VLAN
NMS mempunyai kemampuan untuk
menetapkan set parameter dari pra-
penyimpanan / file yang tersimpan
NMS mempunyai kemampuan untuk
mengunggah konfigurasi ke grup terminal
pengguna akhir dari Hub sebagai satu
perintah tunggal
NMS tunggal mampu menangani jumlah
operator yang memadai dalam jaringan
untuk memenuhi kebutuhan lalu lintas dan
Broadband yang besar
NMS dapat menggenerate reporting
standard yang diperlukan oleh sebuah
jaringan dan termasuk permintaan yang
bersifat customized.
NMS reporting dapat sebagai bahan audit
teknis dan performance, selain itu sistem
reporting ini juga bisa di pull secara remote
melalui web based.
Platform: HP/IBM/Lenovo/Cisco/Fujitsu
Operating System: Windows,Linux/Unix
based
Management: SNMP
NMS dapat menggenerate reporting
standard yang diperlukan oleh sebuah
61
Part / Description / Requirement Compliance Penjelasan pada
Chapter / Status Halaman
Article / (C/PC/NC) Dokumen
Page Penawaran
jaringan dan termasuk permintaan yang
bersifat customized.
NMS reporting dapat sebagai bahan audit
teknis dan performance, selain itu sistem
reporting ini juga bisa di pull secara remote
melalui web based.
Peserta lelang hanya dapat menawarkan Standar Layanan Minimum lebih dari angka
yang tersebut diatas.
62
b. Spot Beam Satelit;
c. EIRP dan G/T satelit;
d. Frequency Band; (yang menjadi hak Peserta Lelang)
e. Frequecy Plan Satelit (yang menjadi hak Peserta Lelang);
f. Spot Beam (yang menjadi hak Peserta Lelang); dan
g. Penjelasan lainnya yang diperlukan
Peserta Lelang wajib mengusulkan spesifikasi Modem yang akan digunakan untuk
keperluan program BAKTI Akses Internet dan Backhaul Jaringan Seluler, beserta
alasan dari pemilihan spesifikasi tersebut. Peserta Lelang diperbolehkan memberikan
usulan modem yang berbeda untuk kebutuhan masing-masing program.
Peserta Lelang wajib mempertimbangkan bahwa tujuan BAKTI adalah efisiensi Total
Cost of Ownership setiap mbps dari sistem end to end Transmisi Satelit dalam
pemilihan spesifikasi sistem HUB dan Modem
Peserta Lelang wajib melampirkan Brosur sistem HUB dan Modem yang diusulkan.
63
2. Besaran BuC untuk remote Backhaul BTS dengan antenna 1.8 meter adalah 6
watt dimana layanan speed terendah dapat dicapai dengan aggregat throughput
sebesar 8 Mbps.
Peserta Lelang harus menyerahkan Penghitungan Link Analysis untuk semua jenis
Remote yang menunjukkan semua parameter dengan definisi yang jelas dan dengan
referensi (di mana pun berlaku) untuk spesifikasi yang diajukan. Link Budget Analysis
dibuat dengan memakai perangkat lunak “ Satmaster Pro”. File ekstensi.glb harus
disertakan. Kontraktor harus memasukkan perhitungan sebagaimana terlampir di
bawah. Semua perhitungan yang disebutkan harus lengkap dengan asumsi yang
dibuat dan rumus yang digunakan, seperti Tabel di bawah:
99,00%
99,50%
1
2
3
4
etc
Peserta Lelang juga harus dapat memberikan sizing untuk total throughput bandwidth
(Mbps) yang akan diserap oleh penggunaan jumlah Akase Internet dan Backhaul
BTS. Sebagai Indikasi pada tahun 2018 akan ada 1000 AI dan 2300 BTS. Untuk sizing
ini, kontraktor dapat mengisi tabel berikut:
64
Network Sizing
# User Users
downstream kbps
Data Rate
upstream kbps
Peserta Lelang juga harus bisa menghitung berapa besar efisiensi yang diperoleh dan
ditawarkan. Perhitungan efisiensi ini mengacu pada template berikut:
FORWARD CHANNEL PER BEAM
Satellite BW
Name of Roll Off Factor Capacity Capacity Efficiency Link
No. (Transponder) - Modulation FEC Note
Satellite Modulator in Mbps in Msps ( bit/Hz.) Availability
( Mhz. )
1
2
3
4
etc
65
f. Ketersediaan pedingin ruangan perangkat;
g. Ketersediaan keamanan, alat pemadam kebakar, dan bebas banjir; dan
h. penjelasan lainnya yang diperlukan.
66
LAMPIRAN D: ISI DOKUMEN PENAWARAN HARGA
Hal : Penawaran Harga Pemilihan Mitra Kerjasama Operasional (KSO) dalam Rangka
Penyediaan Kapasitas Satelit Telekomunikasi
Dengan hormat,
Dokumen Penawaran Harga Pemilihan Mitra Kerjasama Operasional (KSO) dalam Rangka
Penyediaan Kapasitas Satelit Telekomunikasi ini dikirimkan atas nama [nama Peserta Lelang]
(“Peserta Lelang”) sesuai dengan Dokumen Lelang tertanggal [……] (“Dokumen Lelang”)
diterbitkan oleh Ketua Panitia Lelang yang disetujui oleh Penanggung Jawab Proyek dalam hal
ini adalah Direktur Utama BAKTI.
Dokumen berisi Penawaran Harga Pemilihan Mitra Kerjasama Operasional (KSO) dalam
Rangka Penyediaan Kapasitas Satelit Telekomunikasi berdasarkan persyaratan dalam
Dokumen Lelang.
Dokumen ini merupakan penawaran tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan, yang berlaku, dan
dapat diterima oleh Panitia Lelang dalam 90 (sembilan puluh) Hari sejak Tanggal Pemasukan
Dokumen Penawaran, terlepas dari peristiwa apapun yang mungkin terjadi dalam jangka waktu
tersebut atau yang mungkin diperpanjang sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Lelang.
Kami menawarkan untuk Harga Pemilihan Mitra Kerjasama Operasional (KSO) dalam Rangka
Penyediaan Kapasitas Satelit Telekomunikasi selama 5 tahun:
a. Layanan Kapasitas Transmisi Satelit
2. Jika ada...
b. Layanan Internet
2. Jika ada...
67
Usulan Tipe Modem Program Akses Internet
1 Diisi Tipe Modem Diisi harga yang ditawarkan Diisi rentang defiasi
harga selama 2 tahun ke
depan
2 Jika ada...
1 Diisi Tipe Modem Diisi harga yang ditawarkan Diisi rentang defiasi
harga selama 2 tahun ke
depan
2 Jika ada...
Kami setuju, dengan tidak dapat ditarik kembali, apabila ditetapkan sebagai Pemenang Lelang
untuk melaksanakan Proyek, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam DokumenLelang,
dan untuk pada tanggal yang tidak lebih lama dari 14 (empat belas) hari setelah menerima Surat
Pemenang Lelang, dan kemudian menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam bentuk yang
telah diparaf dan disampaikan sebagai bagian dari Dokumen Penawaran, dan akan
menyelesaikan pencapaian komitmen sejak penandatanganan Perjanjian Kerjasama.
Yang bertandatangan di bawah ini merupakan Perwakilan Resmi yang memiliki kuasa dan
kewenangan penuh untuk menyampaikan ‘Penawaran Harga’ dan untuk mengikat dan
menundukkan diri pada persyaratannya.
Tanda tangan/Signature
[Materai Rp6.000,- ]
______________________
[Nama lengkap Perwakilan Resmi]
68
Lembar D.2 : Rincian Biaya Pembentuk Harga
Peserta Lelang wajib menjelaskan dan menyampaikan rincian biaya pembentukan
harga Layanan Penyediaan Kapasitas Satelit dan Layanan Internet.
69
Lembar D.3 : Surat Komitmen Harga Modem yang ditandatangani oleh Direktur
Utama/ perjabat berwenang principle/head quarter vendor HUB
Peserta Lelang wajib memperoleh dan menyampaikan Surat Komitmen Harga Modem
yang ditandatangani oleh Direktur Utama/ perjabat berwenang principle/head quarter
vendor HUB yang digunakan pada Proyek.
70
LAMPIRAN E: OUTLINE DOKUMEN PENAWARAN
71
LAMPIRAN F: KERANGKA ACUAN KERJA
Kerangka Acuan Kerja dalam pemilihan mitra kerjasama operasional dalam rangka
penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi adalah sebagai berikut:
Sewa Kapasitas Satelit
1. Menyediakan kapasitas bandwidth satelit dengan coverage Indonesia dalam
satuan MHz selama 3 sd 5 tahun
a. Satelit berada diatas Indonesia dengan sudut pandang elevasi >20⁰
b. Satelit bisa HTS atau tidak namun memiliki memiliki spesifikasi:
i. EIRP, Ku-Band > 50dBW
ii. G/T , Ku-Band> 3dB/K
c. Satelit harus dapat dipastikan mampu memberikan layanan selama masa
kontrak 3 sd 5 tahun.
d. Satelit harus dapat dipastikan beroperasi dengan link availability rate diatas
99,5%
e. Operator harus menyediakan reference terminal sebagai perangkat ukur
untuk setiap spot beam area yang dipancarkan oleh satelit HTS
2. Menyediakan Gateway berupa Hub dan fasilitas pendukungnya (RF, Hub system
dan Tools monitoring).
a. Terdapat opsi 2 merk dengan reputasi baik di pasar
b. Mempunyai Network Management Systems (NMS) yang handal dengan
bandwith dan traffic management termasuk QOS nya
c. Baseband HUB dapat digunakan secara VNO
d. NMS dapat digunakan secara Virtual (VNO)
e. Penggunaan Hub tidak berdasarkan lisensi per remote
f. Hub sanggup migrasi ke satelit dengan teknologi HTS – System sudah
ready to HTS
g. Spesifikasi Teknis HUB
i. Memenuhi kebutuhan atas Akses Internet (AI) maupun Backhaul
seluler. Pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dilaksanakan dengan
1 Hub menggunakan separasi sistim yang jelas ataupun
menggunakan 2 sistim terpisah
ii. TDM/TDMA system
1. Forward Channel DVB-S2X compliant
2. Return Channel dapat TDMA dan/atau SCPC atau SCPC like
iii. Mempunyai sistim Modulasi yang tinggi sehingga dapat
menghasilkan minimum Bps/Hz = 2,5 dengan satelit yang diusulkan
iv. Mempunyai Symbol Rate
1. Kapasitas Forward Channel > 72 Msps
2. Kapasitas Return Channel > 64 Msps.
v. Mempunyai sistim Modulasi yang baik dan mampu untuk ACM
(Adaptive Coding and Modulation) disisi Forward Channel dan juga
disisi Return Channel atau system yang serupa dengan ACM seperti
AIS (Adaptive Inroute Selection), terutama untuk Ku-band
vi. Roll off Factor
1. Forward: <= 5%
2. Return: <= 25%
vii. Dapat melayani jaringan pada layer L-2 dan layer L-3 untuk Hub
yang melayani Backhaul BTS dan mempunyai kemampuan untuk
GTP (GPRS Layer Protocol) acceleration
72
viii. Terdapat akselerator untuk TCP, HTTP. HTTPs, dan Web
(bermanfaat untuk Akses Internet dan UMKM / SOHO)
ix. Memiliki Traffic Shaper
x. Memiliki fitur VLAN Tagging
xi. Terpisahnya fungsi Hub utk aplikasi AI dan BTS secara fisik jelas
h. Spesifikasi Teleport/Gateway
i. Antena berukuran minimum: 7mtr (Ku-band)
ii. Power amplifier dengan kapasitas minimum Ku-band 700 Watt
redundant dengan AUPC=10dB, sehingga dapat memaksimalkan
kapasitas transponder.
iii. Antena dan RF Ku-band/gateway mempunyai lokasi diversity
iv. Mempunyai port untuk IP transit
v. Mempunyai port utk backhaul ke operator seluler
vi. Mempunyai Data Center
1. Minimum rated 3
2. Minimum untuk ekspansi 5 rack
3. Nilai sewa per rack sesuai pasar
4. Kapasitas listrik per rack tersedia minimum 32 Amp
vii. Seluruh system didukung dengan redundant power dan UPS yang
memadai
viii. Mengoperasikan dan maintenance layanan sewa bandwidth
ix. Memiliki Communication System Monitoring (CSM) yang baik
x. Memiliki manajemen sistim interferensi (optional)
xi. SLA untuk Ground System mempunyai availability 99,99%
3. SDM untuk NOC dan dukungan layanan integrasi remote.
a. Pengoperasian 24/7 dengan SDM dan SOP yang mumpuni
b. Dapat menginitiasi 50 instalasi remote / hari
73
LAMPIRAN G: ATURAN PERJANJIAN KERJASAMA
74