DOKUMEN RKS
NOMOR : 0004.RKS/DAN.01.03/F16020000/2023
TANGGAL : 05 Juni 2023
UNTUK :
1. PENDAHULUAN
PT PLN (Persero) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang ketenagalistrikan harus
menunjukkan eksistensi dan profesionalitas dalam hal-hal yang terkait dengan kehandalan
pasokan listrik. Pekerjaan dalam keadaan bertegangan adalah salah satu metode pekerjaan dalam
menjaga keandalan penyaluran tenaga listrik tanpa mengalami pemadaman sehingga tenaga listrik
dapat disalurkan ke pelanggan dengan baik. PT PLN (Persero) UP3 Bulukumba sebagai salah satu
unit pelaksana PLN di wilayah kerja Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, dan
Kepulauan Selayar wajib memiliki tim PDKB untuk menimbulkan citra positif pelayanan PLN
kepada pelanggan guna tercapainya keandalan pasokan listrik.
2. LATAR BELAKANG
Surat dari EVP ODM Regional Sulmapana nomor 277118/DIS.00.01/F01050400/2023 perihal
Persetujuan Pembentukan Regu PDKB TM UP3 Bulukumba PT PLN (Persero) UID Sulselrabar
tanggal 31 Mei 2023 telah menyetujui pembentukan tim PDKB-TM dengan metode berjaran di
PLN UP3 Bulukumba. Beberapa pegawai di lingkungan PLN UP3 Bulukumba telah memiliki
sertifikasi PDKB TM Berjarak. Tidak adanya tim PDKB mengakibatkan pekerjaan investasi dan
pemeliharaan yang dilakukan untuk pelayanan pelanggan dan peningkatan keandalan dapat
meningkatkan frekuensi dan durasi padam distribusi tenaga listrik.
3. TUJUAN
Pengadaan Mobil tim PDKB guna memenuhi perlengkapan, peralatan, dan APD tim PDKB yang
bertujuan untuk mempersiapkan personil melakukan pekerjaan dalam keadaan bertegangan
dengan menggunakan peralatan yang sesuai standar PDKB. Tim PDKB dapat melakukan tugas
untuk pekerjaan yang dapat dikerjakan tanpa mengakibatkan padam penyaluran tenaga listrik.
4. SASARAN
Sasaran peralatan PDKB ditujukan untuk Tim- PDKB TM Berjarak guna memenuhi peralatan kerja
untuk melakukan kegiatan PDKB
Data perlengkapan, peralatan, dan APD yang digunakan mengacu pada ketentuan PDKB dan
standar peralatan PDKB PLN.
5. PROYEKSI KENDARAAN
Tim PDKB-TM UP3 Bulukumba memiliki kendaraan operasional untuk peralatan, perlengkapan,
APD, dan komponen pendukung pekerjaan dalam keadaan bertegangan. Kendaraan ini dapat
mengakomodir peralatan kerja yang akan digunakan tim PDKB ketika melaksanakan pekerjaan.
Kendaraan ini dapat melindungi peralatan, perlengkapan, dan APD tim PDKB ketika dalam
perjalanan serta dapat memberitahukan keberadaan dan posisi tim PDKB ketika bekerja.
2.8. Direksi Pekerjaan adalah wakil dari Pengguna Barang/Jasa yang bertanggung jawab
penuh secara keseluruhan untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan atau Pejabat yang
diberi wewenang untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Perjanjian/Kontrak.
2.9. Dokumen Aplikasi Kualifikasi adalah dokumen yang disiapkan oleh Peserta berdasarkan
Dokumen Kualifikasi yang disampaikan kepada Pejabat Perencana Pengadaan dalam
proses DPT atau kepada Team Leader Pelaksana Pengadaan dalam proses kualifikasi.
2.10. Dokumen Kualifikasi adalah dokumen yang disiapkan oleh Pejabat Perencana Pengadaan
sebagai pedoman dalam Pelaksanaan dan Penilaian Kualifikasi.
2.11. Dokumen Penawaran adalah surat penawaran beserta seluruh dokumen lampirannya yang
disiapkan oleh peserta yang disampaikan kepada Team Leader Pelaksana pengadaan.
2.12. Dokumen Pengadaan adalah dokumen terkait dengan proses Pengadaan Barang/Jasa
meliputi antara lain Dokumen Kualifikasi, Dokumen Aplikasi Kualifikasi, Dokumen
Tender/RKS, Pengumuman, Berita Acara- Berita Acara, Dokumen Penawaran, Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ), Jaminan-jaminan, Contract Discussion
Agreement (CDA) dan Perjanjian/Kontrak.
2.13. Dokumen Rencana Pengadaan adalah dokumen kebutuhan Barang/Jasa yang meliputi
volume, waktu penyerahan, estimasi anggaran, strategi pengadaan, metode pengadaan,
pelaksana pengadaan dan pemaketan/grouping/joint e-Procurement apabila diperlukan.
2.14. Dokumen Tender/RKS atau Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) adalah Dokumen
yang menjadi pedoman bagi Penyedia Barang/Jasa untuk membuat penawaran dan sebagai
pedoman bagi Team Leader Pelaksana pengadaan dalam melakukan evaluasi penawaran.
2.15. E-Procurement PLN adalah Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan dengan
menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik.
2.16. General Manager (GM) adalah jabatan struktural 1 (satu) tingkat dibawah Direktur
Utama/Direktur yang mengelola Unit Induk/Pusat-pusat dan bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama/Direktur Terkait dengan jenjang jabatan Manajemen Atas.
2.17. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perhitungan harga perkiraan yang dihitung
berdasarkan setimasi Biaya pokok Produksi atau estimasi Biaya Pokok Pekerjaan,
disesuaikan dengan kondisi ekonomi terkini dan factor lain yang berfungsi untuk melihat
kewajaran penawaran harga.
2.18. Hari adalah hari penanggalan/kalender kecuali dinyatakan lain.
2.19. Hari Kalender adalah tiap-tiap hari termasuk Sabtu, Ahad dan hari libur resmi dari
Pemerintah.
2.20. Identitas Pelanggan yang selanjutnya disingkat IDPEL adalah kode pengenal yang bersifat
numerik dan unik untuk membedakan sambungan tenaga listrik yang satu dengan yang
lainnya dan diberikan saat pertama kali terdaftar sebagai konsumen di unit pelayanan
PT PLN (Persero) dimana sambungan tenaga listriknya dilayani, serta bersifat tetap dan
tidak akan diubah seterusnya.
2.21. Integrity Due Diligence (IDD) adalah proses untuk menilai lebih lanjut sifat dan tingkatan
Resiko penyuapan Mitra dan membantu PLN untuk mengambil keputusan terkait tindak
lanjut yang perlu dilakukan.
2.22. Jadwal Pengadaan adalah rincian waktu Proses Pengadaan yang mencakup sejak tahap
Pengumuman sampai dengan terbitnya Perjanjian/Kontrak.
2.23. Jaminan adalah kesanggupan tertulis yang diberikan oleh Penerbit Jaminan, baik berupa
Bank Garansi atau Demand Guarantee, kepada pihak penerima Jaminan untuk membayar
sejumlah uang kepadanya pada waktu tertentu apabila pihak terjamin tidak dapat memenuhi
kewajiban atau cedera janji/wanprestasi.
2.24. Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond) adalah Jaminan yang diberikan Penerbit
Jaminan kepada penerima Jaminan untuk membayar sejumlah uang kepadanya apabila
pihak terjamin tidak memenuhi kewajibannya atau cidera janji (wanprestasi) kepada pihak
penerima Jaminan sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam
Perjanjian/Kontrak dan/atau pihak terjamin tidak bersedia memperpanjang masa berlaku
Jaminan.
2.25. Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond) adalah Jaminan yang diberikan oleh Penerbit
Jaminan kepada penerima Jaminan sebagai pengganti retensi untuk membayar sejumlah
uang kepadanya jika pihak terjamin tidak sanggup memperbaiki kerusakan-kerusakan
pekerjaan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai sesuai dengan yang diperjanjikan dalam
perjanjian/kontrak dan/atau pihak terjamin tidak bersedia memperpanjang masa berlaku
Jaminan.
2.26. Jaminan Penawaran (Bid Bond) adalah Jaminan yang diberikan oleh Penerbit Jaminan
kepada penerima Jaminan untuk membayar sejumlah uang kepadanya apabila pihak
terjamin mengundurkan diri dalam proses Pengadaan Barang/Jasa, dan/atau pihak terjamin
yang ditunjuk gagal menandatangani Perjanjian/Kontrak dengan alasan yang tidak dapat
diterima oleh Pengguna Barang/Jasa, dan/atau pihak terjamin tidak menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah Perjanjian/Kontrak
ditandatangani.
2.27. Kantor Pusat adalah induk organisasi PLN yang membawahi Unit Induk.
2.28. Keadaan Kahar (Force Majeure) adalah yang digunakan selanjutnya adalah tindakan
Tuhan (yang terjadi di luar kehendak PARA PIHAK) sehingga kewajiban yang ditentukan
dalam Perjanjian/Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi antara lain, pemogokan, penguncian,
atau gangguan industri lainnya, tindakan musuh publik, perang, blokade, pemberontakan,
kerusuhan, epidemi, tanah longsor, gempa bumi, badai, kilat, banjir, gangguan sipil, ledakan,
dan penyebab lainnya tidak berada dalam kendali salah satu pihak dan yang melalui uji
tuntas yang tidak dapat diatasi oleh pihak mana pun.
2.29. Kebutuhan Rutin adalah kebutuhan Barang/Jasa untuk memenuhi kebutuhan operasional
yang mempunyai karakteristik nilai tinggi/biaya rendah dan risiko suplai rendah dalam
Supply Positioning Matrix.
2.30. Kesepakatan Harga Satuan (KHS) adalah Perjanjian/Kontrak payung dengan satu atau
sejumlah Penyedia Barang/Jasa untuk melakukan Pengadaan Barang/Jasa dengan
menetapkan harga satuan. Perjanjian/Kontrak payung digunakan dalam hal pekerjaan yang
dilaksanakan secara berulang dengan spesifikasi yang pasti namun volume dan/atau waktu
pemesanan belum dapat ditentukan.
2.31. Klarifikasi adalah kegiatan meminta penjelasan oleh Team Leader Pelaksana Pengadaan
kepada Peserta atas substansi penawaran yang kurang jelas dalam rangka Evaluasi
Penawaran.
2.32. Komite Value for Money adalah fungsi yang melakukan kajian/analisis value for money
terhadap proses barang dan jasa di PLN pada tahap perencanan pengadaan dan pada
tahap laporan hasil tender atau pada tahap usulan penetapan Penyedia Barang/Jasa.
2.33. Lokasi Pekerjaan adalah wilayah kerja Penyedia Barang/Jasa yang diatur dalam ketentuan
tentang Ruang Lingkup Pekerjaan.
2.34. Masa Pelaksanaan Perjanjian/Kontrak adalah adalah masa sejak ditandatanganinya
Perjanjian/Kontrak sampai dengan berakhirnya jangka waktu yang ditentukan dalam
Perjanjian/Kontrak.
2.35. Negosiasi adalah kegiatan untuk pembahasan aspek teknis, harga dan atau waktu
pelaksanaan antara Team Leader Pelaksana Pengadaan dengan Peserta.
2.36. Nilai Pekerjaan adalah jumlah harga yang dicantumkan dalam Surat Perjanjian (Kontrak)
sebagai Harga Kontrak, dimana Total Harga Kontrak adalah jumlah yang dimasukan dalam
Perjanjian sebagai Total Harga Kontrak, yang merupakan penjumlahan dari harga kontrak
dengan PPN 11 % (sebelas persen).
2.37. Nomor Identitas Instalasi Tenaga Listrik yang selanjutnya disingkat NIDI adalah nomor
yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal ketenagalistrikan untuk instalasi tenaga listrik yang
telah selesai dipasang dan/atau dibangun oleh badan usaha jasa pembangunan dan
pemasangan instalasi tenaga listrik bidang dan/atau Badan Usaha penyediaan tenaga listrik
yang memiliki perizinan berusaha di bidang ketenagalistrikan
2.38. Pabrikan (Manufacturer) adalah perusahaan yang membuat peralatan secara mandiri dan
memiliki sarana untuk proses produksi serta pengendalian kualitas sendiri, termasuk Anak
Perusahaan dari Perusahaan tersebut yang menjadi perwakilan tunggal di Indonesia/negara
lain.
2.39. Pascakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta
pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia Barang/Jasa setelah memasukkan
penawaran.
2.40. Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
melakukan persekongkolan baik vertikal atau horizontal, bertindak dengan penuh kehati-
hatian sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku dalam pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa.
2.41. Pejabat Perencana Pengadaan adalah pejabat struktural yang bertugas dan bertanggung
jawab dalam perencanaan Pengadaan Barang/Jasa.
2.42. Team Leader Pelaksana Pengadaan adalah pejabat struktural yang bertugas dan
bertanggung jawab dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
2.43. Penerbit Jaminan adalah bank Umum (tidak termasuk Bank Pengkreditan Rakyat) dan/atau
Bank Asing yang beroperasi di Indonesia atau lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
kecuali diatur lain dalam Peraturan Direksi Pengguna Barang/Jasa yang mengatur tentang
Jaminan Bank.
2.44. Pengawas Pekerjaan adalah pejabat atau pegawai dengan tingkat dibawah Direksi
Pekerjaan yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan sebagai Pengawas Pekerjaan, yang
bertanggung jawab terhadap pengawasan atas mutu pekerjaan/Service Level Agreement
(SLA).
2.45. Pengguna Barang/Jasa (PIHAK PERTAMA) adalah Direksi atau Pejabat Struktural satu
tingkat di bawah Direksi sesuai dengan kebutuhan dan batasan kewenangan yang berlaku,
atau Pejabat Struktural satu tingkat di bawah Manajemen Atas Khusus/Manajemen Atas
atau Manajer Unit Pelaksana yang diberi kuasa atau diberi pelimpahan wewenang, yang
menggunakan dan/atau menerima manfaat baik langsung maupun tidak langsung dari
Barang/Jasa yang dihasilkan dari proses pengadaan Barang/Jasa yang dalam
Perjanjian/Kontrak.
2.46. Penilaian Kualifikasi adalah kegiatan untuk menilai kompetensi dan kemampuan usaha
Penyedia Barang/Jasa (Peserta).
2.47. Penyedia Barang/Jasa (PIHAK KEDUA) adalah badan usaha termasuk BUMN, badan
usaha milik daerah, dan badan usaha milik swasta, badan hukum, orang
perseorangan/subjek hukum, konsorsium, joint operation atau instansi pemerintah/badan
layanan umum yang kegiatan usahanya menyediakan Barang/Jasa yang dalam
Perjanjian/Kontrak.
2.48. Perjanjian/Kontrak adalah perikatan dalam bentuk tertulis antara Pengguna Barang/Jasa
dengan Penyedia Barang/Jasa.
2.49. PLN adalah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara yang didirikan
dengan Akta Notaris Sutjipto, SH Nomor 169 Tahun 1994 beserta perubahannya.
2.50. PDKB adalah Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan dimana pekerjaan ini dilakukan oleh
personil khusus PLN yang melakukan pekerjaan tanpa adanya pemadaman aliran listrik.
2.51. Proses Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa yang meliputi
inisiasi Pengadaan Barang/Jasa (identifikasi kebutuhan dan penganggaran), perencanaan
Pengadaan Barang/Jasa, proses pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa, penandatanganan
Kontrak, pelaksanaan Kontrak, dan serah terima hasil pelaksanaan Kontrak.
2.52. Sanksi Daftar Hitam (Black List) adalah hukuman berupa larangan untuk mengikuti
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa selama 2 (dua) Tahun kelender atau jangka waktu
lain yang ditetapkan oleh PT PLN (Persero).
2.53. Senior Manager (SRM) adalah jabatan struktural satu tingkat di bawah GM yang mengelola
Bidang pada Unit Induk/Pusat-pusat dan bertanggung jawab langsung kepada GM terkait
dengan jenjang jabatan Manajer Menengah.
2.54. Sertifikat Laik Operasi yang selanjutnya disingkat SLO adalah bukti pengakuan formal
suatu instalasi tenaga listrik telah berfungsi sebagaimana kesesuaian persyaratan yang
ditentukan dan dinyatakan laik dioperasikan.
2.55. Spesifikasi adalah ketentuan teknis, gambar-gambar yang bersangkutan dalam Dokumen
Tender dan/atau dalam Perjanjian/Kontrak menurut konteksnya.
2.56. Supply Erect adalah proses pengadaan dan pemasangan barang dan jasa.
2.57. Surat Ketetapan Anggaran Investasi (SKAI) adalah Dokumen formal yang diterbitkan oleh
Direktorat Keuangan untuk menetapkan besarnya nilai AI (Anggaran Investasi) dan AKI
(Anggaran Kas Investasi) dalam nilai rupiah untuk tahun berjalan.
2.58. Tahun Anggaran adalah kurun waktu 1 (satu) tahun takwim terhitung sejak tanggal 1
Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
2.59. TKDN adalah Tingkat Kandungan Dalam negeri yang persentase komponen produksi dibuat
di Indonesia pada suatu produk barang dan jasa atau gabungan antara barang dan jasa.
2.60. Unit Induk/Unit Penunjang adalah unit organisasi satu tingkat dibawah Kantor Pusat yang
melaksanakan kegiatan usaha tertentu sesuai dengan tujuan dan lapangan usaha PLN.
2.61. Unit Pelaksana adalah organisasi satu tingkat di bawah Unit Induk yang melaksanakan
kegiatan usaha tertentu sesuai dengan tujuan dan lapangan usaha PLN.
5.2. Pekerjaan yang ditugaskan kepada Penyedia Barang/Jasa adalah untuk mengadakan
kendaraan/mobil PDKB Lengkap dengan peralatan dan perlengkapan pendukung. Kendaraan
harus memenuhi ketentuan minimum yang tidak terbatas pada :
5.2.1. Penyediaan material harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI);
5.2.2. Penyedia Barang/ Jasa melakukan pemasangan perlengkapan dan peralatan
pendukung di mobil PDKB;
7. ETIKA PENGADAAN
7.1. Pengguna Barang/Jasa, Pejabat Perencana Pengadaan, Team Leader Pelaksana
Pengadaan, Penyedia Barang/Jasa, dan Komite Value for Money dan para pihak yang terkait
dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa baik secara internal maupun eksternal harus
mengikuti Etika Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan PT. PLN (Persero) sebagai berikut :
7.1.1. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggungjawab untuk mencapai
sasaran kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan Pengadaan Barang/Jasa;
7.1.2. Bekerja secara profesional, mandiri, dan menjaga kerahasiaan informasi yang menurut
sifatnya harus dirahasiakan untuk mencegah penyimpangan Pengadaan Barang dan
Jasa;
7.1.3. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung untuk mencegah
dan menghindari terjadinya persaingan tidak sehat;
7.1.4. Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai
dengan kesepakatan para pihak;
7.3. Peserta yang menurut penilaian Team Leader Pelaksana Pengadaan terbukti melakukan
larangn-larangan dalam Point (2) dan (3) ini dapat dikenakan sanksi-sanksi sebagai berikut:
7.3.1. Sanksi administrasi, yaitu digugurkan dari prosesTender atau pembatalan kelulusan
Tender;
7.3.2. Masuk daftar hitam sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun, serta tidak diperbolehkan untuk
mengikuti pengadaan untuk 2 (dua) tahun berikutnya untuk perusahaan, pemilik
perusahaan dan direksi perusahaan;
7.3.3. Gugatan secara perdata; dan/atau Sanksi berdasarkan peraturan perundang-
undangan, berupa dituntut ganti rugi/digugat secara perdata, dan/atau; dilaporkan
untuk diproses secara pidana.
8.2.1. Dalam suatu badan usaha, anggota direksi, atau dewan komisaris merangkap sebagai
anggota direksi atau dewan komisaris pada badan usaha lainnya yang menjadi Peserta
pada tender yang sama.
8.2.2. Team Leader Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa dan/atau Pengguna Barang/Jasa
dan/atau pejabat lain yang berwenang, baik langsung maupun tidak langsung
mengendalikan atau menjalankan perusahaan Peserta.
8.2.3. Pengguna Barang dan Jasa dan/atau pejabat lain yang berwenang, baik langsung
maupun tidak langsung mengendalikan atau menjalankan perusahaan Peserta.
8.2.4. Hubungan antara 2 (dua) atau lebih perusahaan yang dikendalikan, baik langsung
maupun tidak langsung oleh pihak yang sama yaitu pemegang saham dan/atau salah
satu pengurusnya sama.
8.2.5. Setiap Peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota Kerjasama Operasi
(KSO) atau Konsorsium hanya diperbolehkan untuk menyampaikan satu penawaran di
dalam satu paket pekerjaan. Peserta yang menyampaikan lebih dari satu penawaran
akan digugurkan.
9.4.6. Pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian dan lainnya sedapat mungkin dilakukan
di dalam negeri.
9.5. Semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan yang ada di dalam negeri, seperti jasa
asuransi, angkutan, ekspedisi perbankan, dan pemeliharaan.
9.6. Penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-mata untuk mencukupi kebutuhan jenis
keahlian yang belum dapat diperoleh di Indonesia, disusun berdasarkan keperluan yang
nyata, dan diusahakan secara terencana untuk semaksimal mungkin terjadinya alih
pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing tersebut ke tenaga Indonesia.
9.7. Peserta diwajibkan membuat daftar Barang/Jasa yang diimpor yang dilengkapi dengan
spesifikasi teknis, jumlah dan harga yang dilampirkan pada Dokumen Penawaran.
3.1.2. Team Leader Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa tidak bertanggung jawab atas
kerugian apapun yang ditanggung oleh Peserta untuk berpartisipasi dalam Pengadaan
Barang/Jasa ini.
3.2. Bahasa
3.2.1. Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan Bahasa Indonesia, kecuali dalam
hal Penyebutan Jenis Barang/Spesifikasi Barang dan atau kata/istilah lain yang bisa
dipahami dan dijelaskan.
3.2.2. Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen Penawaran, Spesifikasi Teknis,
Gambar-Gambar, Daftar Kuantitas dan Harga (Bill of Quantity), dapat menggunakan
Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris agar tidak terjadi kesalahan interpretasi
terhadap yang dipersyaratkan.
3.3. Dokumen Penawaran
Peserta wajib memenuhi persyaratan dan menyerahkan/upload serta menunjukkan Dokumen
Penawaran, dengan syarat Dokumen Penawaran untuk “Satu Tahap Satu Sampul”.
3.4. Dokumen Penawaran terdiri dari :
3.4.1. Dokumen Penawaran Administrasi :
3.4.1.1. Sertifikat badan usaha yang terdaftar pada website https://siujang.esdm.go.id
dengan klasifikasi Badan Usaha (BU) Siap Kerja, yang dibuktikan dengan
Sertifikat Badan Usaha yang masih berlaku minimal sd 31 Desember 2023
3.4.1.2. Surat Penawaran/Pengantar Aplikasi Penawaran Administrasi, Teknis & Harga,
asli, yang ditujukan sesuai (lampiran 1 & 2);
a. Pada Surat Penawaran Administrasi, Teknis, dan Harga mencantumkan
masa berlaku penawaran sekurang-kurangnya 90 hari kalender,
bermaterai Rp 10.000,-, bertanggal, ditandatangani oleh Direktur
perusahaan atau penerima kuasa dari Direktur.
b. Surat penawaran ditujukan kepada:
Team Leader Pelaksana Pengadaan PT. PLN UP3 Bulukumba
Alamat: Jl. Lanto Dg. Pasewang No. 01 Bulukumba
3.4.1.3. Surat kuasa jika dikuasakan (lampiran 3);
penerima kuasanya harus tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya
sebagaimana diatur dalam akte pendirian/perubahan perusahaan yang
dilengkapi dengan surat kuasa bermaterai. Dapat juga penandatanganan
diwakilkan oleh Kepala Cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat
dan dibuktikan dengan dokumen otentik;
3.4.1.4. Formulir Isian Dokumen Kualifikasi (Lampiran 4); dengan melampirkan
i. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP), copy;
ii. Landasan Hukum Perusahaan, berupa Akta Pendirian Perusahaan dan
perubahannya (bila ada), copy;
iii. Surat Pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM copy (apabila
berbentuk Perseroan Terbatas (PT));
iv. Nomor Induk Berusaha (NIB), copy;
v. Surat Pengukuhan Pengusaha Menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP),
copy;
vi. Surat Ketetapan NPWP Perusahaan, copy;
vii. Bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak
Penghasilan (PPh) tahun 2022;
viii. Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 29 atau Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) sekurang kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir,
3.4.1.5. Memiliki dan menyerahkan salinan/copy ;
a. Perizinan Berusaha bidang usaha jasa penunjang tenaga listrik yang
diterbitkan oleh instansi yang berwenang yang masih berlaku (sesuai
Peraturan Menteri ESDM No. 12 Tahun 2021).
3.4.1.6. Surat Pernyataan asli, bertanggal, ditandatangani oleh Direktur / Pimpinan
Perusahaan dan bermaterai cukup Rp. 10.000,- sesuai yang dipersyaratkan
dalam Dokumen tender/RKS ini :
a. Pakta Integritas (lampiran 5);
b. Surat Pernyataan untuk mengikuti proses pengadaan Barang/Jasa dengan
cara e-bidding (Lampiran 6);
c. Surat Pernyataan Kebenaran Data, Bukan Pegawai Negeri, Tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan, dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama
perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, Tidak masuk
dalam daftar hitam perusahaan, Mempunyai Kinerja Baik, Minat Mengikuti
Pengadaan dan Tidak Menuntut Ganti Rugi asli bermaterai (Lampiran 7);
3.4.1.7. Sertifkat Manajemen Mutu (ISO 9001 terbaru), (apabila ada), copy;
3.4.1.8. Form kuisioner Integrity Due Diligence (IDD) diisi dengan lengkap sesuai , asli
(Lampiran 13); dengan melampirkan :
a. Aturan Pencegahan Korupsi, copy;
b. Laporan neraca secara di form IDD secara lengkap dengan melampiran
neraca dari Akuntan Publik tahun 2021 atau 2022 (Khusus badan usaha
berbentuk PT).
3.4.1.9. Surat Perjanjian Kerjasama Operasi (KSO)/ Konsorsium (bila berbentuk
Kerjasama Operasi (KSO), asli (Lampiran 14);
3.4.1.10. Surat Pernyataan Kesanggupan Pemenuhan Syarat dan Ketentuan K3, asli
(lampiran 15);
3.4.1.11. Surat rekomendasi berkinerja baik dari PT PLN UP3 BULUKUMBA khusus
untuk penyedia barang/jasa yang telah melaksanakan pekerjaan yang sama
dengan objek pekerjaan pada perioder tahun sebelumnya;
4.13. Penjelasan Pengadaan Barang/Jasa bisa dilakukan lebih dari satu kali pada hari yang
berturut-turut ataupun tidak.
4.14. Team Leader Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa tidak bertanggung jawab atas uraian atau
penafsiran yang lain dari yang dimaksud dalam Dokumen Tender ini.
4.15. Masing-masing Peserta harus dengan usahanya sendiri mendapatkan keterangan / informasi
tentang segala keadaan dan faktor-faktor yang akan berpengaruh pada pelaksanaan dan
penyerahan barang, termasuk dan tidak terbatas pada pengadaan serta pembayaran tenaga
kerja, peraturan perundangan yang berlaku dan prasarana angkutan yang bisa digunakan,
fasilitas bongkar muat serta pergudangan barang dan peralatannya. Faktor-faktor tersebut
harus sudah diselidiki, dianalisa dan dipertimbangkan dengan seksama dalam persiapan
Penawaran yang akan diajukan Peserta.
4.16. Pengguna Barang/Jasa tidak akan menanggapi tuntutan (klaim) penyesuaian harga atau
perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak yang sudah ditetapkan bagi
pekerjaan ini seperti tersebut dalam spesifikasi dan dokumen-dokumen, sebagai akibat
kekurangan informasi yang diperlukanpada waktu pengajuan penawaran.
4.17. Peserta wajib mengetahui kondisi lapangan beserta lingkungannya dan harus memahami
benar kondisi lapangan sebelum mengajukan penawarannya.
4.18. Peserta wajib mengetahui keadaan alam, lokasi lingkup pekerjaan, peralatan/bahan-bahan
penting bagi pelaksanaan pekerjaan, dan akses masuk ke lokasi, angkutan yang dibutuhkan
dan secara umum harus mendapatkan informasi penting yang menyangkut resiko, biaya-
biaya tak terduga dan keadaan sekitar lainnya yang dapat mempengaruhi penawarannya.
4.19. Peserta wajib meneliti berbagai hal yang mempengaruhi penawarannya secara menyeluruh,
termasuk membuat perencanaan yang tepat bagi penyediaan akomodasi yang layak di luar
lapangan bagi tenaga kerjanya sesuai dengan peraturan Pemerintah Pusat dan Daerah yang
berlaku.
4.20. Kondisi tersebut diatas (4.15 s/d 4.19) sudah harus benar-benar diperhitungkan oleh Peserta
dalam penawaran harga.
4.21. Berita Acara Penjelasan dapat diunduh oleh Peserta di e-mail atau e-procurement masing-
masing.
5.3. Setiap Adendum yang diterbitkan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Dokumen
Tender dan disampaikan melalui e-mail atau e-procurement.. Pemberitahuan penyampaian
Adendum akan disampaikan oleh Team Leader Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa melalui
e-mail atau e-procurement.
5.4. Apabila Adendum yang diterbitkan oleh Team Leader Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa
mengakibatkan waktu yang tidak cukup bagi Peserta dalam penyiapan dokumen
penawarannya maka untuk memberi waktu yang cukup kepada Peserta dalam menyiapkan
penawaran, Team Leader Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa dapat mengundurkan batas
akhir pemasukan penawaran dengan waktu yang cukup dalam Adendum tersebut.
5.5. Dalam kondisi tertentu, dapat dilakukan perubahan Dokumen Tender/RKS setelah dilakukan
pembukaan penawaran administrasi dan teknis, Pengguna Barang/Jasa dapat melakukan
perubahan tersebut dan dituangkan dalam suatu adendum yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Dokumen Tender/RKS dan harus disahkan oleh Pengguna Barang/Jasa.
5.6. Adendum sebagaimana dimaksud pada 6.4 dapat dilakukan sebelum dilakukan pembukaan
penawaran harga.
5.7. Adendum sebagaimana dimaksud pada 6.4 harus disampaikan secara tertulis kepada semua
Peserta yang memasukkan penawaran dan kepada Peserta diberikan hak untuk
menyampaikan tambahan penawaran (supplementary bid proposal).
6.2.5. Dalam hal terjadi perbedaan antara dokumen yang di upload dengan aplikasi E-
procurement dengan dokumen penawaran asli maka akan dilakukan klarifikasi dan
yang dianggap sah adalah dokumen asli.
6.2.6. Batas waktu penyampaian dokumen penawaran asli adalah sama dengan batas ahir
pembukaan dokumen penawaran versi e-procurement (apabila disampaikan diluar
jam kerja (pukul 16.30 wita) maka akan disesuaikan dengan waktu penerimaan
dokumennya di pos satpam)
6.3. Penawaran Terlambat
6.3.1. Jika Peserta terlambat menyampaikan dokumen penawaran asli (hardcopy) maka
dokumen penawaran peserta yang telah diuplaod diaplikasi eprocurement dianggap
tidak memenuhi untuk dilakukan evaluasi penawaran namun tetap dianggap
memasukkan dokumen penawaran (gugur tahap evaluasi dokumen penawaran).
6.3.2. Dokumen penawaran yang disampaikan setelah batas akhir pemasukan akan
dikembalikan kepada Peserta yang bersangkutan dalam keadaan tertutup (sampul
tidak dibuka).
8. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN
8.1. Pembukaan Dokumen Penawaran pada metode penyampaian penawaran “1 (satu) tahap 1
(satu) sampul” adalah sebagai berikut:
Pembukaan Penawaran:
8.1.1. Team Leader Pelaksana Pengadaan mengundang Peserta yang telah menyampaikan
penawaran melalui atau e-procurement.
8.1.2. Team Leader Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa melakukan Pembukaan
Penawaran dokumen penawaran asli sampul satu (hardcopy) dengan rapat tatap
muka atau virtual meeting yang dihadiri oleh Peserta yang telah menyampaikan
penawaran.
8.1.3. Pembukaan penawaran dilakukan dihadapan Peserta yang hadir pada waktu dan
tempat sebagaimana tersebut di atas, ketidakhadiran Peserta pada saat pembukaan
penawaran tidak menghentikan tahapan proses pengadaan dan atau
membatalkan/menggugurkan penawaran.
8.3. Bagi wakil Peserta yang mengikuti acara pembukaan penawaran harus menunjukkan Surat
Kuasa dari Direktur perusahaannya, dan setiap satu orang wakil Peserta hanya dapat
mewakili satu perusahaan. Bagi yang tidak dapat menunjukkan Surat Kuasa tidak
diperkenankan mengikuti acara pembukaan surat penawaran
8.4. Dokumen Penawaran yang akan diproses lebih lanjut adalah Dokumen Penawaran yang
dibuka dan di bacakan pada saat Pembukaan Penawaran.
8.5. Untuk menjaga Integritas Proses Pengadaan setelah Pembukaan Dokumen Penawaran,
Penyedia barang/Jasa yang memasukkan Dokumen Penawaran, dilarang berkomunikasi baik
secara langsung maupun melalui alat komunikasi dengan Biro Pengadaan dan atau
Pengguna/Wakil Pengguna Barang/Jasa sampai dengan selesainya masa evaluasi Dokumen
Penawaran. Apabila terbukti mencoba berkomunikasi dan mempengaruhi Proses Evaluasi
Dokumen Penawaran, maka Penawarannya dapat digugurkan.
9.3.3.5. Jenis pekerjaan (uraian) yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah
termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada
Daftar Kuantitas dan Harga tetap dibiarkan kosong.
9.3.3.6. Jenis Pekerjaan (uraian) yang tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen
Tender/RKS dan harga satuan pekerjaan dimaksud dianggap nol.
9.3.3.7. Hasil Koreksi Aritmatik dapat mengubah nilai total harga penawaran sehingga
urutan peringkat dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari urutan
peringkat semula.
9.4. Ketentuan Evaluasi Penawaran
9.4.1. Dalam hal terdapat penawaran di bawah 80% (delapan puluh persen) dari HPS, maka
harus dilakukan klarifikasi secara tertulis kepada Peserta. Apabila Peserta pengadaan
tersebut ditunjuk sebagai pemenang pengadaan maka Peserta dapat diminta untuk
menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi sebesar presentase Jaminan Pelaksanaan
(yang diatur dalam Dokumen Tender/RKS) terhadap HPS, atau diminta membuat Surat
Pernyataan Kesanggupan melaksanakan pekerjaan diatas materai.
9.4.2. Team Leader Pelaksana Pengadaan melakukan kajian terhadap penjelasan/klarifikasi
tertulis dari Peserta tersebut dan melaporkan kepada Atasan Langsung dan apabila
diperlukan dapat meminta review dan rekomendasi Komite Value for Money.
9.4.3. Dalam hal setelah dilaksanakan evaluasi harga, semua penawaran di atas HPS, maka
dilanjutkan dengan melakukan negosiasi kepada penawar terendah untuk
mendapatkan harga Perjanjian/Kontrak maksimal sama dengan HPS, dengan tetap
memperhatikan aspek Good Corporate Governance (GCG).
9.4.4. Harga penawaran ditulis dalam angka dan huruf, apabila terdapat perbedaan antara
penulisan angka dan huruf maka penawaran yang diakui adalah penawaran yang ditulis
dalam huruf.
9.4.5. Jumlah Calon Pemenang dalam tender ini lebih dari satu pemenang dengan
menerapkan sistem kuota.
9.5. Hal-hal yang dapat menggugurkan penawaran pada saat evaluasi dokumen penawaran di
antaranya adalah :
Terlambat memasukkan Dokumen Penawaran dari waktu yang sudah ditentukan.
9.5.1. Apabila ditemukan penipuan, pemalsuan atas data dan informasi yang disampaikan
kepada PT. PLN (Persero) maka yang bersangkutan bersedia dikenakan sanksi
digugurkan sebagai Peserta dan sanksi daftar hitam (black list).
9.5.2. Apabila terjadi rekayasa antara pihak internal PLN dengan Peserta yang merugikan
Peserta lainnya, maka diambil tindakan sesuai dengan Peraturan Disiplin Pegawai
serta menggugurkan penawaran Peserta yang terlibat dalam rekayasa tersebut dan
memasukkan Peserta tersebut ke dalam Daftar Hitam (black list) PLN.
9.5.3. Tidak ditandatangani oleh pemimpin/direktur utama atau penerima kuasa dari
pemimpin/direktur utama yang berhak mewakili (baik perusahaaan Tunggal atau
Konsorsium) sesuai yang dipersyaratkan.
9.5.4. Pemilik modal atau pengurus suatu perusahaan Peserta menjadi pengurus dan atau
pemilik modal perusahaan lain sesama Peserta atau ikut sebagai peserta perusahaan
tunggal namun juga sebagai angoota Konsorisum dalam satu paket pekerjaan.
9.5.5. Dokumen Penawaran yang disampaikan tidak sesuai atau tidak memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan.
9.5.6. Hal-hal lain yang diatur pada pasal-pasal selanjutnya dalam RKS ini maupun
Amandemen/Adendum RKS (jika ada).
14. SANGGAHAN
15.1. Untuk menjamin adanya transparansi dan perlakuan yang sama (equal treatment) dalam
setiap Pengadaan Barang/Jasa, maka Penyedia Barang/Jasa yang berkeberatan atas
pengumuman pemenang pengadaan berhak untuk mengajukan sanggahan melalui atau e-
procurement atau bersurat ke PLN disertai bukti-bukti kepada Team Leader Pelaksana
Pengadaan.
15.2. Sanggahan yang disampaikan melalui e-procurement atau bersurat ke PLN harus mengikuti
ketentuan sebagai berikut :
15.2.1. Sanggahan hanya yang berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan pengadaan
terhadap prosedur atau tata cara pengadaan yang tercantum di dalam Dokumen
Tender/RKS.
15.2.2. Peserta hanya dapat mengirimkan 1 (satu) kali sanggah kepada Team Leader
Pelaksana Pengadaan melalui e-procurement atau bersurat ke PLN dengan
melampirkan surat resmi penyampaian sanggah yang ditandatangani oleh pihak
berwenang / dikuasakan.
15.2.3. Penyampaian Sanggah tidak akan dijawab apabila disampaikan:
15.2.3.1. Tidak melalui e-procurement atau bersurat ke PLN.
15.2.3.2. Peserta dalam bentuk single entity tidak melampirkan surat tertulis yang
ditandatangani oleh pihak yang berwenang/dikuasakan atas nama entitas
tersebut.
15.2.3.3. Peserta dalam bentuk KSO/Konsorsium tidak melampirkan surat tertulis
yang ditandatangani oleh pihak yang berwenang/dikuasakan atas nama
KSO/Konsorsium
15.3. Sanggahan dapat diterima apabila diajukan dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
kerja sejak diumumkannya pemenang pengadaan.
15.4. Team Leader Pelaksana Pengadaan wajib menyampaikan jawaban melalui e-procurement
atau bersurat atas sanggahan tersebut selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja dari tanggal
diterimanya pengajuan sanggahan.
15.5. Dalam hal sanggahan ditolak oleh Team Leader Pelaksana Pengadaan, maka Penyedia
Barang/Jasa dapat mengajukan sanggah banding kepada Pengguna Barang/Jasa disertai
bukti-bukti terjadinya penyimpangan terhadap ketentuan-ketentuan pengadaan.
15.6. Sanggah banding diajukan kepada Pengguna Barang/Jasa melalui e-procurement atau
bersurat ke PLN dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak diterimanya
jawaban sanggah.
15.7. Pengguna Barang/Jasa wajib menyampaikan jawaban atas sanggah banding tersebut
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan sanggah banding.
15.8. Jawaban sanggah banding dari Pengguna Barang/Jasa bersifat final dan mengikat.
15.9. Sanggahan dapat diterima dengan ketentuan sebagai berikut :
15.9.1. Apabila pelaksanaan pengadaan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
dalam Dokumen Tender/RKS, maka dilakukan evaluasi ulang atau pemasukan ulang
penawaran dari Penyedia Barang/Jasa yang sama atau tender ulang.
15.9.2. Apabila terjadi rekayasa antara pihak internal PLN dengan Penyedia Barang/Jasa
yang merugikan Penyedia Barang/Jasa lainnya, maka diambil tindakan sesuai
dengan Peraturan Disiplin Pegawai serta menggugurkan penawaran Penyedia
Barang/Jasa yang terlibat dalam rekayasa tersebut dan Penyedia Barang/Jasa
tersebut diusulkan masuk ke dalam Daftar Hitam (Blacklist) PLN.
15.10. Sanggahan yang disampaikan pihak lain di luar Penyedia Barang/Jasa tidak akan dijawab.
15.11. Penyedia Barang/Jasa (Peserta) yang menggunakan pihak lain untuk menyampaikan
sanggahan dan/atau mempengaruhi pihak PLN, akan menjadi catatan itikad tidak baik atas
Penyedia Barang/Jasa tersebut di DPT.
15.12. Sanggah dan sanggah banding tidak menghentikan proses Pengadaan Barang/Jasa.
15.13. Sanggah banding yang dinyatakan tidak benar akan menjadi catatan tidak beritikad baik
atas kinerja penyanggah di DPT/daftar rekanan dilingkup PLN.
17.6.1. Pengadaan ulang dapat dilakukan dimulai dari awal proses pengadaan atau dimulai
dari tahapan terakhir yang menyebabkan proses pengadaan Barang/Jasa dinyatakan
gagal.
17.6.2. Dalam hal Pengadaan Ulang hanya terdapat 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa yang
memasukkan penawaran/memasukkan Dokumen Aplikasi Kualifikasi, maka
pengadaan dapat dilanjutkan.
17.6.3. Dalam hal setelah dilakukan pengadaan ulang masih tetap tidak ada penawaran yang
memenuhi persyaratan, maka Pengguna Barang/Jasa dapat memutuskan sebagai
berikut:
a. Proses pengadaan dihentikan; atau
b. Melakukan pengadaan Barang/Jasa melalui Penunjukan Langsung
17.7. Penghentian Proses Pengadaan Barang/Jasa
Penghentian Proses Pengadaan Barang/Jasa dapat dilakukan oleh Pengguna Barang/Jasa
antara lain:
17.7.1. Adanya perubahan kebijakan Pemerintah terkait dengan pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa;
17.7.2. Adanya perubahan kebijakan strategis Perusahaan;
17.7.3. Alokasi pendanaan Pengadaan Barang/Jasa tidak mencukupi;
17.7.4. Terjadi indikasi adanya persekongkolan vertikal atau horizontal; atau
17.7.5. Berdasarkan pertimbangan tidak menguntungkan Perusahaan atau tidak memenuhi
prinsip Good Corporate Governance (GCG).
17.7.6. Setelah dilakukan pengadaan ulang masih tetap tidak ada penawaran yang
memenuhi persyaratan.
18.6. CDA dalam Penunjukan Langsung disebut juga negosiasi Perjanjian/Kontrak, dapat
dilakukan setelah rekomendasi dari Komite Value for Money untuk menunjuk pemenang dan
sebelum dilakukan penandatanganan Perjanjian/Kontrak.
18.7. CDA bersifat final dan menjadi bagian dari Perjanjian/Kontrak.
18.8. Team Leader Pelaksana Pengadaan harus memastikan tidak ada konflik kepentingan.
18.9. Beberapa hal berikut dapat didiskusikan dan dikonfirmasi ulang sebelum penandatanganan
Perjanjian/Kontrak antara lain:
18.9.1. Aspek Teknis antara lain garansi, after sale service, life cycle support maintenance
agreements, dan quality output issues.
18.9.2. Syarat khusus antara lain jenis jaminan, asuransi, jadwal pembayaran.
18.9.3. Manajemen informasi antara lain frekuensi dan isi dari laporan, kriteria penerimaan
suatu kemajuan (milestones).
18.9.4. Jadwal/time frames antara lain durasi Perjanjian/Kontrak, key milestones, delivery
dates, dan response times.
18.9.5. Insentif kinerja antara lain cost incentives, delivery incentives, dan quality incentives.
18.9.6. Personalia antara lain key team members, vocal points, dan subcontracting
arrangements.
No Deskripsi Spesifikasi
No Deskripsi Spesifikasi
2. GAMBAR KENDARAAN
Pemasangan Karoseri, Branding, Peralatan Kendaraan, Perlengkapan pada Kendaraan
disesuaikan dengan Gambar berikut :
10 A
3. LINGKUP TUGAS
3.1. Menyediakan kendaraan PDKB sesuai dengan kriteria syarat teknis :
3.1.1. Penyediaan kendaraan harus memiliki surat-surat lengkap kelengkapan kendaraan;
3.1.2. Penyedia kendaraan wajib memastikan ketersediaan peralatan K3 pada kendaraan;
3.2. Pemasangan aksesoris perlengkapan dan peralatan kendaraan juga harus :
3.2.1. Menggunakan cat coating anti karat;
3.2.2. Seluruh peralatan dan perlengkapan dapat berfungsi dengan baik;
3.2.3. Lulus uji sesuai dengan permintaan direksi pekerjaan ;
5.4. Pemeriksaan Produk harus diperiksa oleh pengawas pekerjaan yang ditunjuk oleh PLN saat
pemasangan meliputi :
5.9.1. Pemeriksaan Visual
5.9.2. Pemeriksaan Kelengkapan Material Instalasi
5.9.3. Pemeriksaan Fungsi Material Instalasi
6. PELAKSANAAN PERJANJIAN/KONTRAK
6.1. Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Lingkup Pekerjaan dilakukan setelah
PLN UP3 Bulukumba menunjuk pemenang lelang.
6.2. Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menutut kekurangan volume apabila jumlah total calon
pelanggan penerima manfaat BPBL lebih kecil atau tidak terpenuhi seluruhnya sesuai Volume
Perkiraan (hal ini mungkin terjadi apabila ada kendala teknis atau belum ada jaringan
PLN/calon penerima sudah menjadi pelanggan PLN).
A. KETENTUAN UMUM
1. DOKUMEN PERJANJIAN/KONTRAK
1.1. Perjanjian/Kontrak merupakan dokumen perikatan secara tertulis yang mengatur hak dan
kewajiban para pihak yang membuat Perjanjian/Kontrak atau pihak lain, oleh karenanya
mengikat para pihak tersebut untuk mematuhi dan/atau menjalankannya sesuai dengan
ketentuan dan batas waktu yang telah disepakati.
1.2. Perjanjian/Kontrak disiapkan dengan memperhatikan Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku, tata kelola perushaan yang baik serta prinsip kehati-hatian dalam pengambilan
keputusan bisnis (professional judgement).
1.3. Perjanjian/Kontrak dibuat berdasarkan itikad baik dan kesepakatan para pihak, memuat
seluruh hal yang tercantum dalam Dokumen Tender termasuk Adendum Dokumen tender
(apabila ada).
1.4. Pembuatan Perjanjian/Kontrak menjadi tugas dan tanggung jawab Team Leader Pelaksana
Pengadaan dan dapat dibantu oleh pihak lain sesuai keahlian baik internal maupun eksternal
PLN.
1.5. Apabila ada Contract Discussion Agreement (CDA), maka pembuatan Perjanjian/Kontrak
harus memperhatikan hasil yang telah disepakati dalam Contract Discussion Agreement
(CDA).
1.6. Jenis Perjanjian/Kontrak untuk Pengadaan Barang/Jasa ini adalah Perjanjian/Kontrak Harga
Satuan (unit price).
1.7. Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa (Para Pihak) wajib memeriksa konsep
Perjanjian/Kontrak meliputi substansi, bahasa/redaksiona, angka dan huruf serta
membubuhkan paraf pada lembar demi lembar Dokumen Perjanjian/Kontrak.
1.8. Penandatanganan Perjanjian/Kontrak dilakukan setelah dilaksanakan Kesepakatan Diskusi
Kontrak (Contract Discussion Agreement) atau setelah penandatanganan Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa.
1.9. Apabila terjadi kerancuan atau kekurangan atau salah penafsiran atau perbedaan syarat
dalam Perjanjian/Kontrak, Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa (Para Pihak)
akan mempergunakan dan berpedoman pada dokumen-dokumen yang dipakai sebagai
acuan dengan urutan kekuatan hukum Dokumen Perjanjian/Kontrak :
1.9.1. Perjanjian/Kontrak.
1.9.2. Syarat-syarat Khusus Perjanjian/Kontrak.
1.9.3. Syarat-syarat Umum Perjanjian/Kontrak.
1.9.4. Spesifikasi Teknis.
1.9.5. Gambar-gambar (apabila ada).
1.9.6. Daftar kuantitas dan harga.
1.9.7. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
2. STANDAR
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pihak Penyedia Barang/Jasa harus sesuai dengan standar
yang telah disebutkan dalam Spesifikasi Teknis pada Bab III Syarat-Syarat Teknis.
5. BAHASA PERJANJIAN/KONTRAK
5.1. Bahasa Perjanjian/Kontrak harus dalam Bahasa Indonesia dan dalam hal Perjanjian/Kontrak
melibatkan pihak asing, maka dapat dibuat dalam Bahasa Inggris dengan terjemahan Bahasa
Indonesia atau Bahasa Indonesia dengan terjemahan Bahasa Inggris. Dalam hal terjadi
perbedaan penafsiran terhadap klausal di dalam Perjanjian/Kontrak, maka bahasa yang
dipakai adalah “Bahasa Indonesia”.
5.2. Bahasa yang digunakan adalah “Bahasa Indonesia” kecuali untuk Spesifikasi Teknis,
Gambar-Gambar, Daftar Kuantitas dan Harga (Bill of Quantity) dapat dibuat dalam Bahasa
Indonesia dan/atau Bahasa Inggris agar tidak terjadi kesalahan interpretasi terhadap yang
dipersyaratkan.
7. KORESPONDENSI
Semua korespondensi harus berbentuk surat, faksimili, atau e-mail dan ditujukan kepada alamat
para pihak sesuai basic communication yang ditentukan pada saat Contract Discussion
Agreement (CDA).
12.2. Selama masa penangguhan, Penyedia Barang/Jasa harus betul-betul menjaga dan
melindungi hasil pekerjaan yang ada untuk kepentingan pihak Pengguna Barang/Jasa.
13.5. Yang dimaksud hal-hal yang layak dan wajar untuk perpanjangan waktu pelaksanaan
pekerjaan adalah sebagai berikut :
a. Pagu volume atau pagu nilai belum terpenuhi;
b. Pekerjaan tambah (ada permintaan dari Pengguna Barang/Jasa);
c. Perubahan desain;
d. Keterlambatan yang disebabkan oleh pihak Pengguna barang/Jasa;
e. Masalah yang timbul di luar kendali Penyedia Barang/Jasa/Keadaan Kahar (force
majeure).
13.6. Perpanjangan jangka waktu Perjanjian/Kontrak dapat diajukan secara tertulis dari dan
kepada PARA PIHAK selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum
berakhirnya Perjanjian/Kontrak.
13.7. Pengguna Barang/Jasa dapat menyetujui perpanjangan waktu Perjanjian/Kontrak setelah
melakukan penelitian dan evaluasi terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh Penyedia
Barang/Jasa.
13.8. Perpanjangan jangka waktu Perjanjian/Kontrak dituangkan dalam perubahan
Perjanjian/Kontrak (Adendum/Amandemen).
16.4.2. Penyedia Barang/Jasa harus memberikan tanggapan atas perintah atau usulan
perubahan Perjanjian/Kontrak dilakukan selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh)
hari kerja;
16.4.3. Atas perintah atau usulan perubahan Perjanjian / Kontrak, dilakukan negosiasi
teknis dan harga dan dibuat berita acara hasil negosiasi, selanjutnya dituangkan
dalam Adendum/Amandemen Perjanjian/ Kontrak.
16.5. Semua perubahan Perjanjian/Kontrak dituangkan dalam Adendum/Amandemen
Perjanjian/Kontrak yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian/Kontrak.
18.2.3. Apabila penyedia barang / jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sebagaimana
dimaksud dalam 8 (delapan) butir diatas (18.1.1 a s/d h), maka pengguna barang /
jasa akan memberikan Peringatan Tertulis Pertama kepada Penyedia barang/jasa.
18.2.4. Apabila setelah 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak penyedia Barang/Jasa menerima
Peringatan Tertulis Pertama sebagaimana dimaksud dalam butir 18.2.3 diatas,
penyedia Barang/Jasa belum menyelesaikan pekerjaan sesuai jenis dan spesifikasi
teknik pekerjaan yang dikehendaki sesuai Perjanjian/Kontrak kepada pengguna
barang/jasa, maka Pengguna Barang/Jasa akan memberikan Peringatan Tertulis
Kedua kepada Penyedia Barang/Jasa.
18.2.5. Apabila setelah 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak Penyedia Barang/Jasa menerima
Peringatan Tertulis Kedua sebagaimana dimaksud dalam butir point 4 diatas,
Penyedia Barang/Jasa belum menyelesaikan pekerjaan sesuai jenis dan spesifikasi
teknik pekerjaan yang dikehendaki sesuai Perjanjian/Kontrak kepada pengguna
barang/jasa, maka pengguna barang/jasa akan memberikan Peringatan Tertulis
Ketiga dan terakhi kepada Penyedia barang/jasa.
18.2.6. Apabila setelah 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak Penyedia Barang/Jasa menerima
Peringatan Tertulis Ketiga dan terakhir sebagaimana dimaksud dalam butir point 5
diatas, Penyedia Barang/Jasa belum menyelesaikan pekerjaan sesuai jenis dan
spesifikasi teknik pekerjaan yang dikehendaki sesuai Perjanjian/Kontrak kepada
pengguna barang/jasa, maka Pengguna Barang/Jasa memutus Perjanjian/Kontrak
ini secara sepihak.
18.2.7. Pelaksanaan pemutusan Perjanjian/Kontrak sebagaimana dimaksud pada point 6 di
atas akan dilakukan secara tertulis oleh Pengguna Barang/Jasa kepada Penyedia
Barang/Jasa.
18.2.8. Hal-hal yang mengakibatkan Pemutusan Perjanjian/Kontrak tanpa terlebih dahulu
diberikan surat peringatan:
a. Penyedia Barang/ Jasa terbukti melakukan tindak pidana antara lain adanya
pemalsuan surat/dokumen, Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), kecurangan
dan penipuan dalam proses pengadaan maupun pelaksanaan
Perjanjian/Kontrak; atau
b. Berdasarkan putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap,
Penyedia Barang/ Jasa dinyatakan dalam keadaan pailit, pembubaran, likuidasi
atau diberikan penundaan pembayaran hutang yang menyebabkan Penyedia
Barang/ Jasa tidak dapat melakukan kewajibannya berdasarkan
Perjanjian/Kontrak ini; atau
c. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelum penandatanganan
kontrak; atau
21.1.1. Menerima pembayaran sesuai dengan progres fisik pekerjaan atau besaran nilai
rupiah yang ditetapkan berdasarkan hasil pelaksanaan pekerjaan dikurangi denda
(bila ada) dan lain-lain yang tercantum dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
yang disetujui para pihak serta sesuai syarat pembayaran;
21.2. Kewajiban Penyedia Barang/Jasa :
21.2.1. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prosedur, jadwal
pelaksanaan pekerjaan, Instruksi (work order) dan SLA yang telah ditetapkan oleh
Pengguna Barang/Jasa dalam Perjanjian/Kontrak;
21.2.2. Menyerahkan pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak/perjanjian;
21.2.3. Menunjuk PIC/Contact Person yang dapat dihubungi setiap saat dalam proses
pelaksanaan pekerjaan;
21.2.4. Memberikan laporan/data yang diperlukan setiap bulannya dalam rangka monitoring
evaluasi peleksanaan Perjanjia/Kontrak:
21.2.5. Memberikan keterangan berintegritas yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan Pengguna Barang/Jasa;
21.2.6. Menyerahkan hasil pekerjaan beritegritas sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian/Kontrak;
21.2.7. Menyerahkan dokumentasi kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3);
21.2.8. Membayar sanksi financial (denda) sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji
terhadap kewajiban-kewajiban Penyedia Barang/Jasa;
21.2.9. Mengambil langkah-langkah untuk melindungi lingkungan, baik di dalam maupun
di luar lokasi pekerjaan, dan membatasi perusakan dan pengaruh/gangguan
kepada masyarakat maupun miliknya sebagai akibat polusi, kebisingan dan
kerusakan lain yang disebabkan kegiatan Penyedia Barang/Jasa;
21.2.10. Penyedia Barang/Jasa wajib mentaati, mengurus, dan membayar biaya yang harus
dikeluarkan berdasarkan peraturan pemerintah (undang-undang dan ketentuan
Pemerintah) atau peraturan pemerintah daerah, atau berdasarkan hukum,
peraturan, maupun ketentuan setempat yang berlaku, kepada intansi Pemerintah
daerah yang berwenang, sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut
dan kepada badan/perorangan/perusahaan-perusahaan yang harta milik dan
haknya terkena atau terganggu oleh pelaksanaan pekerjaan Pengadaan
Barang/Jasa tersebut. Penyedia Barang/Jasa harus mengganti rugi dan
memproteksi PLN dari kerugian yang diakibatkan oleh kewajiban, kerusakan,
klaim, denda, pengeluaran dan segala kondisi yang timbul akibat pelanggaran
terhadap aturan oleh Penyedia Barang/Jasa atau personilnya dalam
melaksanakan kewajiban Perjanjian/Kontrak.
21.3. Larangan Penyedia Barang/Jasa :
21.3.1. Melakukan segala tindakan korupsi dan penyuapan;
21.3.2. Melakukan perbuatan yang tidak patut diperbuat yaitu hal-hal yang dapat
menurunkan kehormatan, martabat, citra perusahaan Pengguna Barang/Jasa dan
/atau Penyedia Barang/Jasa;
21.3.3. Menyalahgunakan wewenang antara lain :
a. Bertindak selaku perantara/calo yang dapat merugikan Pengguna
Barang/Jasa;
b. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun dalam melaksanakan
tugas;
c. Membocorkan dan/atau memanfaatkan rahasia Pengguna Barang/Jasa;
d. Menyalahgunakan Barang/Jasa berharga milik atau yang dikuasai Pengguna
Barang/Jasa;
e. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjankan
Jasa atau Dokumen milik Pengguna Barang/Jasa secara tidak sah.
21.3.4. Mengalihkan Pekerjaan, baik sebagian maupun seluruhnya dengan cara dan alas
an apapun kepada Pihak Lain/Pihak Ketiga, kecuali mendapat persetujuan secara
tertulis dari Pengguna Barang/Jasa;
21.3.5. Dalam pelaksanaan pekerjaan Penyedia Barang/Jasa dilarang memungut atau
mengenakan biaya tambahan kepada penerima bantuan;
21.3.6. Dalam pelaksanan pekerjaan Penyedia Barang/Jasa dilarang menawarkan dan
menambahkan titik lampu dan stop kontak, jumlah titik lampu dan stop kontak harus
sesuai dokumen tender/rks;
21.3.7. Dalam pelaksanaan pekerjaan Penyedia Barang/Jasa dilarang menawarkan dan
atau menambahkan daya terpasang, daya terpasang harus sesuai dokumen RKS;
21.3.8. Apabila nama yang tercantum dalam daftar calon pelanggan yang diberikan oleh
PLN sudah menjadi Pelanggan PLN/ tidak layak secara teknis/ belum ada jaringan
PLN, Penyedia Barang/Jasa dilarang mengalihkan kepada yang lain dengan alasan
apapun;
21.3.9. Dalam pelaksanaan pekerjaan harus netral dan dilarang mengatasnamakan atau
menggunakan atribut partai politik, organisasi partai politik atau calon
/anggota legislatif/eksekutif dari partai politik.
22. KERAHASIAAN
Penyedia Barang/Jasa dan personil tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Pengguna
Barang/Jasa tidak diperbolehkan untuk:
22.1. Menggunakan dokumen kontrak atau dokumen/keterangan lain yang dihasilkan dari
Pekerjaan ini selain untuk kepentingan pelaksanaan kontrak.
22.2. Mengungkapkan dokumen/keterangan diatas kepada pihak ketiga.
22.3. Personil berkewajiban untuk menjaga pekerjaannya yang bersifat rahasia.
wajib diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa kepada Pemberi Kerja paling lambat pada
tanggal dilakukan Perubahan terhadap Perjanjian/Kontrak.
24.7. Jaminan Pelaksanaan sebagaimana dimaksud, sekurang-kurangnya wajib memenuhi
ketentuan dan persyaratan sebagai berikut :
24.7.1. Format jaminan (bank garansi) sesuai dengan isi, format dan bentuk yang ditetapkan
oleh Pengguna Barang/Jasa; (lampiran 15)
24.7.2. Diterbitkan oleh Bank Umum yang sudah terdaftar dalam Daftar Penerbit Jaminan
Terseleksi (DPJT) Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT PLN (Persero).
24.7.3. Jaminan Pelaksanaan dapat berupa Bank Guarantee atau Demand Guarantee.
24.7.4. Jaminan Pelaksanaan bersifat tanpa syarat (unconditional) dan tidak dapat dialihkan
(non-transferable).
24.8. Pembayaran atas klaim atau tuntutan pencairan adalah mutlak dan tanpa syarat
(unconditional) meskipun ada tuntutan permintaan atau keberatan dari terjamin atau pihak
manapun .
24.9. Penyedia Barang/Jasa wajib menandatangani kontrak selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari kerja sesudah tanggal terbitnya Surat Penunjukan Pelaksana Pekerjaan, atau
dapat diperpanjang dengan alasan tertentu oleh Pengguna Barang/Jasa. Apabila Penyedia
Barang/Jasa tidak segera menandatangani kontrak dan tidak menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan maka Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri, jaminan
penawaran dicairkan dan disetor ke Kas PT PLN (Persero) selanjutnya Pengguna
Barang/Jasa dapat menunjuk pemenang berikutnya sesuai peraturan yang berlaku.
24.10. Jaminan Pelaksanaan ini sebagai jaminan terlaksananya kontrak yang tepat waktu dengan
kualitas pengadaan dan performance Barang/Jasa serta sebagai jaminan pembayaran dari
setiap kewajiban, kerugian/kerusakan ketidak sesuaian atau timbulnya biaya-biaya yang
oleh Pengguna Barang/Jasa dibebankan kepada Penyedia Barang/Jasa sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan dalam Perjanjian/Kontrak.
24.11. Jaminan Pelaksanaan dapat dikembalikan setelah berakhirnya Perjanjian/Kontrak.
24.12. Penyedia Barang/Jasa harus bersedia memperpanjang Jaminan Pelaksanaan
(Performance Bond) jika penyerahan pekerjaan mengalami perpanjangan waktu
pelaksanaan. Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang masa
berlakunya Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond), maka Jaminan Pelaksanaan
tersebut akan dicairkan dan menjadi milik PT PLN (Persero).
24.13. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan menjadi milik PT. PLN (Persero) apabila Penyedia
Barang/Jasa melakukan wanprestasi dan telah dilakukan peringatan dan/atau dilakukan
pemutusan Perjanjian/Kontrak.
24.14. Konfirmasi dan verifikasi Jaminan Pelaksanaan dilakukan dengan menggunakan Aplikasi
PLN E-Guarantee.
26.4.11. Laporan Pelaksanaan Pekerjaan yang disampaikan dalam bentuk buku dan/atau
softcopy yang dilengkapi :
a. Dokumentasi foto
b. Dokumentasi Progres Pekerjaan 25%, 50%, 75%, 100%.
c. Berita Acara Pemasangan Material.
d. Berita acara Pengoperasian.
e. Berita acara serah terima hasil pekerjaan antara Pengguna Barang/Jasa dan
Penyedia Barang/Jasa.
f. Data cek list kelengkapan dan fungsi peralatan dan perlengkapan Mobil
Kendaraan PDKB.
26.5. Setiap pembayaran harus dipotong denda, uang muka (apabila ada), pajak dan pungutan
Pemerintah yang berlaku.
26.6. Berdasarkan pertimbangan Pengguna Barang/Jasa, pekerjaan yang memerlukan masa
pemeliharaan dibayarkan 100% (seratus persen) dengan menyerahkan Jaminan
Pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari Harga Perjanjian/Kontrak .
26.7. Masa Pemeliharaan adalah selama 30 (Tiga Puluh) Hari Kalender sejak tanggal terbitnya
Berita Acara serah Terima Pekerjaan (BASTP).
26.8. Jaminan Bank (Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Pemeliharaan) dikembalikan setelah
masa pemeliharaan selesai yang dibuktikan dengan menyetorkan Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan Tahap II (BASTP II) atau Berita Acara Selesai Masa Pemeliharaan.
E. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
27. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
27.1. Jika terjadi perselisihan pendapat dalam rangka pelaksanaan Perjanjian/Kontrak ini, Para
Pihak sepakat untuk menyelesaikan dengan cara Musyawarah untuk mufakat dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal salah satu Pihak meminta dilakukan
musyawarah secara tertulis.
27.2. Perselisihan yang tidak terselesaikan secara Musyawarah akan diselesaikan melalui yang
mana mediator akan ditentukan oleh Para Pihak lebih lanjut di kemudian hari.
28.5. Pelaksanaan audit sebagaimana dimaksud dalam 28.4, dilakukan sebagai berikut:
a. Atas biaya PLN;
b. Dilakukan dengan pemberitahuan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sebelum
pelaksanaan audit yang disampaikan Pengguna Barang/Jasa kepada Penyedia
Barang/Jasa;
c. Pelaksanaan audit dilaksanakan paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja,
dilanjutkan dengan pembuatan pelaporan audit oleh Pengguna Barang/Jasa paling
lambat dalam 3 (tiga) hari kerja;
d. Penyelesaian pembayaran (settlement/adjusment) dilakukan paling lambat dalam
30 (tiga puluh) hari kalender setelah Pengguna Barang/Jasa memaparkan laporan hasil
audit kepada Penyedia Barang/Jasa;
e. Pengguna Barang/Jasa dapat menunjuk pihak lain untuk melakukan audit;
f. Penyedia Barang/Jasa wajib mengizinkan perwakilan Pengguna Barang/Jasa dan
menyediakan dokumen dan data yang diperlukan;
g. Permintaan dan penyampaian dokumen dan data audit dilaksanakan pada jam kerja
Penyedia Barang/Jasa;
h. Apabila terdapat Kerjasama antara Penyedia Barang/Jasa dengan Pihak Ketiga yang
berkaitan dengan Pelaksanaan Perjanjian/Kontrak ini, maka Penyedia Barang/Jasa wajib
memastikan dan menuangkan ketentuan mengenai hak akses PLN terhadap dokumen
dan data milik Pihak Ketiga dalam Perjanjian/Kontrak antara Penyedia Barang/Jasa
dengan Pihak Ketiga tersebut.
i. Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa termasuk perwakilannya, akan
menjaga kerahasiaan informasi non-publik yang diperoleh dari pelaksanaan audit
tersebut.
28.6. Dalam pelaksanaan audit terhadap tagihan pembayaran sebagaimana ayat (4) di atas,
Pengguna Barang/Jasa berhak melakukan penundaan pembayaran atas tagihan
pembayaran tersebut atau dapat melakukan pembayaran melalui suatu rekening khusus
(Escrow Account) yang dibuat oleh Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa yang
beban biayanya menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa sampai dilakukan
penyesuaian pembayaran.
28.7. Dalam hal dilakukan audit sebagaimana dimaksud ayat (4) dan/atau pelaksanaan penundaan
pembayaran sebagaimana ayat (6) pasal ini, Penyedia Barang/Jasa wajib untuk tetap
melaksanakan kewajibannya sesuai Perjanjian/Kontrak ini.
28.8. Dalam rangka penerapan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance) di Pengguna
Barang/Jasa , jika dalam proses pelaksanaan Perjanjian/Kontrak ini Penyedia Barang/Jasa
mengetahui adanya tindakan kecurangan, pelanggaran peraturan atau hukum, konflik
kepentingan, penyuapan/gratifikasi maupun kelakuan tidak etis yang dilakukan oleh pegawai
PLN, agar melaporkan melalui Whistle Blower System dengan media antara lain telepon,
SMS, Whatsapp ke 08119861901, atau email ke wbpln@pln.co.id.
28.9. Penyedia Barang/Jasa yang menurut penilaian Pengguna Barang/Jasa sehubungan dengan
pelaksanaan Perjanjian/Kontrak ini terbukti melakukan larangan-larangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan/atau ayat (3) di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi dari
Pengguna Barang/Jasa sebagai berikut:
a. Pemutusan Perjanjian/Kontrak;
b. Apabila dilakukan Pemutusan Perjanjian/Kontrak, maka Jaminan Pelaksanaan dicairkan
dan disetorkan ke rekening PIHAK PERTAMA (apabila ada); dan
c. Pengenaan daftar hitam sesuai ketentuan yang berlaku di lingkungan PLN.
29.5.5. Wajib membuat Job Safety Analysis ( JSA ) dan ijin kerja ( Working permit ) pada
setiap melaksanakan pekerjaan yang berpotensi bahaya;
29.5.6. Wajib melakukan pemeriksaan kesehatan kerja bagi tenaga kerja yang bekerja pada
pekerjaan yang berpotensi bahaya.
29.6. Pencegahan tindakan berbahaya ( Unsafe Action )
Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa wajib melakukan pengendalian personel
terhadap perilaku berbahaya ( Unsafe Action ) dan pelaksana serta Pengawas pekerjaan
antara lain :
29.6.1. Wajib menunjuk dan menetapkan Pengawas Pekerjaan/Pengawas K3 yang memiliki
kompetensi di bidang pekerjaannya;
29.6.2. Wajib memasang LOTO ( Lock Out Tag Out ) pada saat pelaksanaan pekerjaan yang
berpotensi bahaya;
29.6.3. Wajib menggunakan peralatan kerja dan APD sesuai standar pada pelaksanaan
pekerjaan yang berpotensi bahaya;
29.6.4. Wajib melakukan pengawasan terhadap perilaku tenaga pekerja yang
membahayakan bagi diri sendiri maupun orang lain, yang dapat menyebabkan
terjadinya kecelakaaan kerja;
29.6.5. Wajib memberikan petunjuk dan arahan keselamatan ( safety briefing ) kepada
pelaksana pekerjaan dan pengawas pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan
yang berpotensi bahaya.
29.7. Sanksi
29.7.1. Apabila terjadi kecelakaan kerja akibat kelalaian Penyedia Barang/Jasa dalam
proses penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan kesehatan kerja bertanggung
jawab secara penuh untuk meneyelesaikan segala permasalahan yang ditimbulkan
akibat kecelakaan tersebut;
29.7.2. Apabila terjadi kecelakaan kerja akibat kelalaian Pelaksana Pekerjaan dari Penyedia
Barang/Jasa, maka Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab secara penuh atas
akibat kecelakaan tersebut;
29.7.3. Apabila terjadi kecelakaan kerja akibat kelalaian Penyedia Barang/Jasa dalam
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka
PT PLN ( Persero ) berhak meng-evaluasi, memutus Perjanjian/Kontrak Pengadaan
Barang dan Jasa yang sedang berlangsung secara sepihak serta memasukkan
Penyedia Barang/Jasa pada daftar Hitam ( Black List ) Perusahaan.
31. LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum tercantum dalam dokumen ini, akan dilaksanakan menurut kelaziman,
normalisasi dan ketentuan/peraturan yang berlaku dan akan disepakati Para Pihak serta dituangkan
dalam suatu Adendum yang akan merupakan bagian yang mengikat dan tidak terpisahkan dari
dokumen ini.
Yang bertanda tangan dibawah ini : ...................... (nama dan alamat perusahaan)
dalam hal ini diwakili oleh : ..................... (nama yg mewakili perusahaan)
Jabatan : .................. (jabatan yg mewakili perusahaan)
......................
(jabatan)
Catatan:
Sehubungan dengan pengumuman tender Nomor : ___________, tanggal ________, setelah kami
mempelajari dengan saksama dokumen tender Nomor : __________________, tanggal
____________, serta Berita Acara Penjelasan Pengadaan No._______________, tanggal
____________dengan ini kami sampaikan penawaran tender Pengadaan :
1. Dalam penawaran ini sudah termasuk pengadaan tenaga kerja, bahan, peralatan, biaya umum dan
keuntungan, dan semua kewajiban pajak untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.
2. Harga penawaran sudah termasuk pajak-pajak yang berlaku dan segala resiko yang timbul
termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN 11%), rincian harga penawaran sesuai daftar kuantitas
dan harga seperti terlampir.
3. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama__________ (___) hari kalender terhitung sejak
tanggal efektif kontrak.
4. Kami akan tunduk pada semua ketentuan-ketentuan tentang Pengadaan Barang/Jasa di PT PLN
(Persero) ____________ dan perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan-ketentuan lain
yang tercantum dalam dokumen tender.
______________,_______________ 202__
(nama perusahaan)
(Materai Rp 10.000,-)
(tanggal,cap dan tandatangan)
......................
(jabatan)
Makassar, ………………………….
PT ……………………….
Direktur
Nama : ................................................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta Notaris
........................di........................No.......................tanggal....................beserta perubahannya yang
berkedudukan di
Alamat : ................................................................................
Nama : ................................................................................
Jabatan : ................................................................................
Alamat : ...............................................................................
Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa diberi wewenang untuk menyerahkan dokumen tender dan
menghadiri pembukaan lelang untuk paket pekerjaan :
................................................................................................................................................
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
Demikian Surat Kuasa ini dibuat dengan sesungguhnya, untuk bisa digunakan sepenuhnya.
Meterai
Rp.10.000
Bertanggal,
tandatangn, cap
perusahaan
.................................... ................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
PAKTA INTEGRITAS
lain dan/atau Pengguna Barang/Jasa dan/atau Pejabat Perencana Pengadaan Pengadaan yang
3. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, saya
______________,_______________ 202__
(nama perusahaan)
......................
(jabatan)
Catatan:
Jika Kemitraan maka cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan]
SURAT PERNYATAAN
UNTUK MENGIKUTI PROSES PENGADAAN BARANG/JASA
DENGAN CARA E-BIDDING
Nama : ..........................................................
Jabatan : ..........................................................
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/Koperasi/Perorangan/Persekutuan Usaha
………………. dan atas nama……….
Alamat : ..........................................................
Telepon / Fax : ..........................................................
Email : ..........................................................
Paket Pekerjaan :
Dan kami telah mengambil RKS No. : , tanggal...
Serta sesuai Berita Acara Penjelasan No. : , tanggal
Maka kami bersedia, mengerti, dan mengetahui tatacara untuk melaksanakan penawaran
melalui Auction pelelangan pengadaan barang/jasa sampai dengan selesai dan telah
membaca dan memahami, maka kami menyetujui dan akan mematuhi :
Apabila ternyata kami tidak mematuhi ketentuan ini, maka kami bersedia di diskualifikasi dari
penawaran dengan E-Bidding ini.
______________,_______________ 202__
(nama perusahaan)
(Materai Rp 10.000,-)
(tanggal,cap dan tandatangan)
......................
(jabatan)
To: Kepada:
PT PLN (Persero) PT PLN (Persero)
______________ [address] ______________ [alamat]
3. The deadline for submission and 3. Batas waktu pengajuan dan penerimaan
receipt of any claim on this Bank tuntutan penagihan/klaim atas Bank Garansi
Guarantee by Beneficiary to the Bank ini adalah selambat-lambatnya 30 (tiga
shall be made in writing, not later than puluh) hari kalender sejak tanggal jatuh
30 (thirty) calendar days from the date tempo Bank Garansi ini, dengan ketentuan
of maturity of this Bank Guarantee, apabila tanggal tersebut jatuh pada hari libur
provided that if the date falls on a atau di luar hari kerja Bank, maka pengajuan
holiday or a day on which banking dilakukan selambat-lambatnya pada satu
institutions are permitted to be closed, hari kerja Bank setelahnya.
then the submission shall be made no
later than one working day thereafter.
4. The Bank shall be firmly bound unto 4. Bank akan membayar kepada Penerima
the Beneficiary for the payment in the Jaminan untuk jumlah tersebut di atas
amount as mention above not later seketika selambat-lambatnya 15 (lima
than 15 (fifteen) calendar days after belas) hari kalender setelah diterimanya
receipt of Beneficiary’s first written surat permintaan pencairan Bank Garansi
demand and the original of Bank dan Asli Bank Garansi dari Penerima
Guarantee to the Bank. Jaminan kepada Bank.
5. With reference to Article 1832 of 5. Dengan mengacu pada Pasal 1832 Kitab
Indonesian Civil Code (Kitab Undang- Undang-Undang Hukum Perdata, Bank
Undang Hukum Perdata), the Bank dengan ini melepaskan hak-hak
hereby relinquish/waives its istimewanya yang diberikan oleh undang-
privileges/rights granted by law to undang sebagaimana dimaksud dalam
claim/demand on asset belonging to Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
the Principal and/or bound as collateral Perdata untuk menuntut supaya benda-
be confiscated, seized or sold in benda milik Terjamin dan/atau yang diikat
advance for the discharge of Principal sebagai jaminan lebih dahulu disita dan
debts as stipulated under Article 1831 dijual untuk melunasi hutang Terjamin.
of Indonesian Civil Code.
6. The payment of Bank Guarantee 6. Pembayaran atas klaim/tuntutan pencairan
claims/demands is absolute and adalah mutlak dan tanpa syarat
unconditional even though there is a (unconditional) meskipun ada tuntutan,
demand, request or objection from the permintaan atau keberatan dari Terjamin
Principal or any other party atau pihak manapun.
whatsoever.
7. The payment of Bank Guarantee 7. Pembayaran atas klaim/tuntutan pencairan
claims/demands will be made to the Bank Garansi akan dilakukan ke rekening
account designated by the Beneficiary, Bank yang ditunjuk oleh Penerima Jaminan,
free and clear of, without any reduction bebas dan bersih serta tanpa pengurangan
for any reason, either present or future, dengan alasan apapun, baik yang berlaku
of all taxes, levies, fees or withholdings pada saat ini atau kemudian, dari semua
whatsoever, imposed or collected with pajak, pungutan, biaya atau pemotongan
respect thereto. apapun, yang dibebankan atau dipotong
sehubungan dengan hal-hal tersebut.
8. This Bank Guarantee is non- 8. Bank Garansi ini tidak dapat
transferable and/or cannot be pledged dipindahtangankan dan/atau dijaminkan
to another party. kepada pihak lain (non-transferable).
9. This Bank Guarantee can’t be 9. Bank Garansi ini tidak dapat diubah kecuali
amended, modified or supplement perubahan tersebut disetujui oleh Penerima
unless such amendment, modification Jaminan melalui surat tertulis atau secara
or supplemented has been approved tegas dimintakan oleh Penerima Jaminan
by Beneficiary in written or as kepada Terjamin.
expressly required by Beneficiary to
Applicant.
10. This Bank Guarantee shall be 10. Bank Garansi ini diatur oleh dan ditafsirkan
governed by and construed in berdasarkan peraturan perundang-
accordance with laws and regulations undangan yang berlaku di Indonesia.
applicable in Indonesia.
11. For the purpose of this Bank 11. Untuk tujuan Bank Garansi ini dan segala
Guarantee issuance and any akibat hukumnya, Bank memilih domisili
consequences thereof, Bank chooses yang tetap di Kantor Panitera Pengadilan
the Court of ___________ [domicile of Negeri di __________ [domisili pengadilan].
court] as general and permanent
domicile.
12. This Bank Guarantee has been 12. Bank Garansi ini dibuat dalam Bahasa
executed in both Bahasa lndonesia Indonesia dan Bahasa Inggris. Dua versi
and English. The two versions of this dari Bank Garansi ini tidak dapat ditafsirkan
Bank Guarantee shall not be sebagai dokumen terpisah, dan ketika
construed as separate documents ditandatangani bersama, harus dianggap
and, when taken together, shall satu dan merupakan instrumen yang sama.
constitute one and the same Dalam hal terdapat konflik atau
instrument. In the event any conflict or ketidaksesuaian antara versi Bahasa Inggris
differentiation between English and dan versi Bahasa Indonesia atas Bank
Bahasa Indonesia occurs, then Garansi ini, maka versi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia version will be akan berlaku.
applied.
This Bank Guarantee is issued by duly Demikian Bank Garansi ini diterbitkan oleh yang
authorized officers on the date berwenang pada tanggal ___________ untuk
___________ and to be used by properly dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan
interested party. oleh yang berkepentingan.
BAHWA,
............................(nama penyedia barang/jasa 1) adalah perusahaan yang didirikan
berdasarkan hukum di ...................., bergerak dalam bidang ............................
............................(nama penyedia barang/jasa 2) adalah perusahaan yang didirikan
berdasarkan hukum di ...................., bergerak dalam bidang ............................
............................(nama penyedia barang/jasa 3) adalah perusahaan yang didirikan
berdasarkan hukum di ...................., bergerak dalam bidang ............................
Dst
(materai, tanda tangan dan cap tiap wakil yang diberi kuasa)
( ………………………………..)
(tanda tangan dan cap)
Catatan :
Substansi dalam format surat Perjanjian ini adalah peryaratan minimal yang harus ada dalam
Perjanjian KSO/Konsorsium
Nomor : ...............................................
Lampiran : ......................
Perihal : Surat Keterangan Dukungan Bank
Kepada,
PT PLN (PERSERO) ………………………..
……………………………………………………..
JL. …………………………………
Keterangan ini kami berikan kepada Saudara atas permintaan yang bersangkutan untuk
keperluan : Mengikuti Pelelangan pekerjaan .......................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
Sepanjang menurut penilaian kami proyek tersebut layak dan memenuhi ketentuan yang
berlaku di Bank kami, maka kami dapat memberikan fasilitas kredit sampai dengan
Rp......................................... (terbilang : …........................................................................)
untuk pembiayaan proyek.
Surat Keterangan Bank ini bukan merupakan jaminan dan hanya berlaku untuk keperluan
tersebut diatas.
nama ...
jabatan
To: Kepada:
PT PLN (Persero) PT PLN (Persero)
______________ [address] ______________ [alamat]
and English. The two versions of this versi dari Bank Garansi ini tidak dapat
Bank Guarantee shall not be ditafsirkan sebagai dokumen terpisah,
construed as separate documents dan ketika ditandatangani bersama,
and, when taken together, shall harus dianggap satu dan merupakan
constitute one and the same instrumen yang sama. Dalam hal
instrument. In the event any conflict or terdapat konflik atau ketidaksesuaian
differentiation between English and antara versi Bahasa Inggris dan versi
Bahasa Indonesia occurs, then Bahasa Indonesia atas Bank Garansi
Bahasa Indonesia version will be ini, maka versi Bahasa Indonesia akan
applied. berlaku.
This Bank Guarantee is issued by duly Demikian Bank Garansi ini diterbitkan oleh
authorized officers on the date yang berwenang pada tanggal
___________ and to be used by properly ___________ untuk dapat dipergunakan
interested party. sebagaimana mestinya dan oleh yang
berkepentingan.
Dokumen Penawaran
Pekerjaan : ..............................
Kepada :
1 Undangan
2 Pengambilan Dokumen
Tender/RKS
3 Pemberian Penjelasan
4 Pemasukan Dokumen Penawaran
5 Pembukaan Dokumen Penawaran
6 Evaluasi Dokumen Penawaran
7 Klarifikasi dan Negosiasi harga
8 Usulan Penetapan Pemenang
9 Penetapan Pemenang
10 Pengumuman Pemenang
11 Sanggah
12 Sanggah Banding (jika ada).
13 Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa
14 Contract Discussion Agreement
(CDA), apabila diperlukan
15 Penandatanganan
Perjanjian/Kontrak