Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi


gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti strok untuk otak, penyakit
jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Penyakit ini
telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia
maupun di beberapa negara yang ada di dunia. Diperkirakan sekitar 80 % kenaikan
kasus hipertensi terutama di negara berkembang tahun 2025 dari sejumlah 639 juta
kasus di tahun 2000, di perkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi
ini didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk
saat ini.
Modifikasi gaya hidup sangat penting dalam mencegah tekanan darah tinggi
dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengobati tekanan darah
tinggi. Merokok adalah faktor risiko utama untuk mobilitas dan
mortalitas Kardiovaskuler. Di Indonesia banyaknya penderita Hipertensi diperkirakan
15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-
15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita
hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak
menghindari dan tidak mengetahui factor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi
esensial.

1
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui dan memahami tentang Hipertensi
1.2.2. Tujuan Khusus
Mengetahui dan memahami tentang definisi, etiologi, klasifikasi,
patofisiologi, diagnosa, dan penatalaksanaan hipertensi

1.3. Manfaat Penulisan


1. Sebagai sumber media informasi mengenai hipertensi
2. Untuk memenuhi tugas case report session kepaniteraan klinik senior di
Bagian Public Health Puskesmas Nan Balimo.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hipertensi
2.1.1 Definisi
The Joint National Community on Preventation, Detection evaluation and
treatment of High Blood Preassure dari Amerika Serikat dan badan duniaWHO
dengan International Society of Hypertension membuat definisi hipertensi yaitu
apabila tekanan darah seseorang tekanan sistoliknya 140 mmHg atau lebih atau
tekanan diastoliknya 90 mmHg atau lebih atau sedang memakai obat anti hipertensi.
Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai hipertensi
esensial. Beberapa penulis lebih memilih istilah hipertensi primer, untuk
membedakannya dengan hipertensi lain yang sekunder karena sebab-sebab yang
diketahui. Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High. Blood Pressure (JNC 7)
klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal,
prahipertensi, Hipertensi derajat 1 dan derajat 2.

Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah


Klasifikasi Tekanan Darah TDS (mmHg) TDD (mmHg)
Normal < 120 < 80
Pre hipertensi 120 – 139 80 – 89
Stage 1 Hipertensi 140 – 159 90 – 99
Stage 2 Hipertensi > 160 > 100

3
2.1.2 Epidemiologi
Di Indonesia banyaknya penderita Hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi
hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang
dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga
mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak
mengetahui factor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial. Saat ini
penyakit degeneratif dan kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia. Dari faktor resiko di atas yang sangat erat
kaitannya dengan gizi adalah hipertensi, obesitas, displidemia, dan diabetes mellitus.

2.1.3 Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
hipertensi esensial atau hipertensi primer dan hipertensi sekunder atau hipertensi
renal.
1) Hipertensi esensial
Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui
penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95% kasus.
Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan, hiperaktifitas
sistem saraf simpatis, sistem renin angiotensin, defek dalamekskresi Na,
peningkatan Na dan Ca intraseluler dan faktor-faktor yang meningkatkan resiko
seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia. Hipertensi primer biasanya
timbul pada usia 30 – 50 tahun.
2) Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder atau hipertensi renal terdapat sekitar 5 % kasus.
Penyebab spesifik diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal,
hipertensi vaskular renal, hiperaldosteronisme primer, dan sindrom cushing,
feokromositoma, koarktasio aorta, hipertensi yang berhubungan dengan
kehamilan, dan lain – lain.

4
2.1.4 Patofisiologi
Tekanan darah terutama dikontrol oleh sistem saraf simpatik (control jangka
pendek) dan ginjal (kontrol jangka panjang). Mekanisme yang berhubungan dengan
penyebab hipertensi melibatkan perubahan – perubahan pada curah jantung dan
resistensi vaskular perifer. Pada tahap awal hipertensi primer curah jantung meninggi
sedangkan tahanan perifer normal.Keadaan ini disebabkan peningkatan aktivitas
simpatik.Saraf simpatik mengeluarkan norepinefrin, sebuah vasokonstriktor yang
mempengaruhi pembuluh arteri dan arteriol sehingga resistensi perifer meningkat.
Pada tahap selanjutnya curah jantung kembali ke normal sedangkan tahanan
perifer meningkat yang disebabkan oleh refleks autoregulasi. Yang dimaksud dengan
reflex autoregulasi adalah mekanisme tubuh untuk mempertahankan keadaan
hemodinamik yang normal. Oleh karena curah jantung yang meningkat terjadi
konstriksi sfingter pre-kapiler yang mengakibatkan penurunan curah jantung dan
peninggian tahanan perifer. Pada stadium awal sebagian besar pasien hipertensi
menunjukkan curah jantung yang meningkat dan kemudian diikuti dengan kenaikan
tahanan perifer yang mengakibatkan kenaikan tekanan darah yang menetap.

2.1.5 Gejala Klinis


Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala pada
hipertensi esensial dan tergantung dari tinggi rendahnya tekanan darah, gejala yang
timbul dapat berbeda-beda. Kadang-kadang hipertensi esensial berjalan tanpa gejala,
dan baru timbul gejala setelah terjadi komplikasi pada organ target seperti pada
ginjal, mata, otak dan jantung. Perjalanan penyakit hipertensi sangat berlahan.
Penderita hipertensi mungkin tidak menunjukkan gejala selama bertahun – tahun.
Masa laten ini menyelubungi perkembangan penyakit sampai terjadi kerusakan organ
yang bermakna. Terdapat gejala biasanya hanya bersifat spesifik, misalnya sakit
kepala atau pusing. Gejala lain yang sering ditemukan adalah epistaksis, mudah
marah, telinga berdengung, rasa berat di tungkuk, sukar tidur, dan mata berkunang-
kunang. Apabila hipertensi tidak diketahui dan dirawat dapat mengakibatkan
kematian karena payah jantung, infark miokardium, stroke atau gagal ginjal. Namun

5
deteksi dini dan parawatan hipertensi dapat menurunkan jumlah morbiditas dan
mortalitas.

Kerusakan Target Organ


Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ target yang umum ditemui pada
pasien hipertensi adalah:
1. Jantung
a. Hipertrofi Ventrikel Kiri
b. Angina atau infark miokardium
c. Gagal jantung
2. Otak
a. Stroke
b. Transient ischemic attack (TIA)
3. Penyakit Ginjal Kronik
4. Penyakit arteri perifer
5. Retinopati

Faktor resiko penyakit kardiovaskular pada pasien hipertensi antara lain adalah
 Merokok
 Obesitas
 Kurangnya aktivitas fisik
 Dislipidemia
 Diabetes militus
 Keluarga penyakit Kardiovaskular dini
 Wanita>65 Tahun
 Laki-laki>55 Tahun

6
2.1.6 Evaluasi Pasien Hipertensi

Evaluasi bertujuan untuk


1. Menilai pola hidup dan faktor risiko Kardiovaskular dan adanya penyakit
penyerta
2. Mencari penyebab kenaikan tekanan darah
3. Mencari kerusakan target organ

2.1.7 Anamnesis
Meliputi :
1. Lama menderita hipertensi dan derajat tekanan darah
2. Indikasi adanya hipertensi sekunder
 Keluarga dengan riwayat penyakit ginjal
 Adanya penyakit ginjal infeksi saluran kemih, hematuria, pemakaian
obat/bahan lain
 Episode berkeringat, sakit kepala, kecemasan, palpitasi
 Episode lemah otot dan tetani
3. Faktor faktor resiko
 Riwayat hipertensi atau kardiovaskular pada pasien
 Riwayat hyperlipidemia pada pasien atau keluarganya
 Riwayat Diabetes Militus pada pasien atau keluarganya
 Kebiasaan merokok
 Pola makan
 Kegemukan, intesitas olahraga
 Kepribadian
4. Gejala kerusakan Organ
 Otak dan mata : sakit kepala, vertigo, gangguan penglihatan, TIA,
deficit sensoris dan motoris
 Jantung : palpitasi, nyeri dada, sesak, bengkak kaki
 Ginjal : Haus poliuri, Nocturia, Hematuria

7
 Arteri perifer : ekstremitas dingin, klaudikasio intermitten
5. Pengobatan antihipertensi sebelumnya
6. Faktor faktor pribadi, keluarga dan lingkungan

2.1.8 Pemeriksaan Fisik


• Pengukuran TD rutin setelah 5 Menit istirahat
• Konfirmasi tekanan darah di lengan kiri
• Pengukuran TD berdiri pd geriatri
• Pengukuran 24 jam
• Pengukuran oleh pasien

2.1.9 Pemeriksaan Penunjang


• Darah rutin
• Gula Darah ( sebaiknya Puasa)
• Profil lipid
• Asam urat
• Faal ginjal
• Kalium serum
• Urinalisis
• EKG
• Funduskopi

Tujuan Pengobatan
Tujuan pengobatan pasien Hipertensi adalah
 Target tekanan darah <140/90 mmHg, untuk individu beresiko tinggi
(diabetes, gagal ginjal proteinuria) <130/80 mmHg
 Penurunan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular
 Menghambat laju penyakit ginjal proteinuria
 Pengobatan faktor resiko

8
2.1.10 Penatalaksanaan
Non farmakologi
 Menghentikan Rokok
 Menurunkan berat badan berlebih
 Menurunkan konsumsi alkohol berlebih
 Menurunkan asupan garam
 Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak

Famakoterapi
 Diuretik, terutama jenis Thiazide (Thiaz ) atau Aldosterone Antagonist
 Beta Blocker (BB)
 Calcium Channel Blocker(CCB)
 Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI)
 Angiotensin II Receptor Blocker

9
Tata laksana berdasarkan JNC VII

Terapi Kombinasi

10
BAB III

LAPORAN KASUS

3.1 Identitas Pasien

Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 65 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Nan Balimo
Suku Bangsa : Minang
Tanggal Masuk : 14 Februari 2018

3.2 Anamnesis
Keluhan Utama
Sakit kepala sejak 1 hari yll.
Riwayat Penyakit Sekarang
- Sakit kepala sejak 1 hari yang lalu, terus menerus dan semakin
memberat saat banyak pikiran, sakit kepala dirasakan ketika pasien
beraktivitas dan istirahat.
- Nyeri pada bagian tengkuk sejak 1 hari yang lalu
- Demam sejak 1 hari yang lalu. Demam hilang timbul, tidak
menggigil tidak berkerigat, tidak dipengaruhi cuaca dan waktu.
- Pasien juga mengeluhkan badan lemas sejak 1 hari yang lalu
- Batuk tidak ada
- Sesak nafas tidak ada
- Jantung berdebar debar tidak ada
- BAB dan BAK normal, tidak ada keluhan

11
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Hipertensi sejak tahun 2016. Tidak rutin minum obat, dengan
tekanan darah sistole tertinggi 160 mmHg
- Riwayat asam urat di sangkal
- Riwayat DM, penyakit jantung di sangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
- Ada riwayat hipertensi di keluarga (ibu pasien)
- Saat ini tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang
sama seperti pasien
- Riwayat asam urat di keluarga (ayah,ibu dan saudara) tidak ada
- Riwayat DM, penyakit jantung di keluarga (ayah,ibu dan saudara)
tidak ada

3.3 Pemeriksaan Fisik


Keadaan Umum : sakit sedang
1. Vital Signs :
a. Kesadaran : Composmentis cooperatif
b. Tekanan Darah : 140/90 mmHg
c. Frekuensi Nadi : 98 x/menit
d. Frekuensi Napas : 20 x/menit
e. Suhu : 36,6 ºC
2. Status Gizi :
a. Berat Badan : 55 kg
b. Tinggi Badan : 150 cm
c. IMT : 24,4 (Satus Gizi : Berat Badan Normal)
3. Status Generalisata
a. Kepala : Normocephal, rambut hitam tidak mudah rontok.
b. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
c. Hidung : Simetris, penciuman baik
d. Mulut : Mukosa mulut kering

12
e. Telinga : Simetris, pendengaran normal.
f. Leher : JVP 5 – 2 cmH2O
Inspeksi : Tidak tampak pembesaran tiroid.
Palpasi : Tidak teraba pembesaran tiroid
g. KGB
Inspeksi : Tidak tampak pembesaran KGB
Palpasi : Tidak teraba pembesaran KGB
h. Thorax
- Paru :
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan dalam keadaan statis
dan dinamis
Palpasi : Fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)
- Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di LMCS RIC V
Perkusi :
Batas kanan : RIC IV linea sternalis dextra
Batas kiri : RIC V linea midclavicularis sinistra
Pinggang : RIC III linea parasternalis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung murni reguler, S1>S2, bising(-)
i. Abdomen :
Inspeksi : distensi (-), sikatrik (-)
Palpasi : soepel, nyeri tekan (-) nyeri lepas (-), hepar
lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal

13
j. Ekstremitas : akral hangat (+), sianosis (-), edema (-)
Kekuatan otot 555 555
555 555
3.4 Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

3.5 Diagnosis Kerja


Hipertensi essensial stage 1

3.6 Diagnosis Banding


 Tension headache
 Ensefalitis

3.7 Pemeriksaan anjuran


 kolesterol total, LDL dan HDL serum, trigliserida serum
 Rontgen thorak PA
 EKG

3.8 Penatalaksanaan
1. Non medikamentosa
• Menjelaskan kepada pasien bahwa hipertensi merupakan penyakit
yang tidak menular dan merupakan penyakit yang tidak bisa sembuh
tetapi dapat di kontrol dengan mengubah pola hidup menjadi sehat dan
minum obat teratur.
• Menjelaskan kepada pasien tentang faktor resiko, gejala-gejala pada
penyakit hipertensi dan resiko penyulit yang mungkin terjadi.
• Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit hipertensi,selain dari
faktor genetik, merupakan akibat dari gaya hidup yang tidak sehat,
seperti merokok, makanan berlemak, jarang berolahraga, alkohol, dan

14
lainnya dan hal ini dapat dicegah dengan menghidari faktor resiko
tersebut.
• Menganjurkan agar mengurangi konsumsi makanan yang asin, serta
mengurangi konsumsi makanan yang digoreng dan makanan yang
berlemak.
• Menjelaskan kepada pasien agar tekun meminum obat dan rutin
memeriksakan dirinya di Puskemas, meskipun sudah merasa sehat.
• Menganjurkan pasien mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan
untuk meningkatkan daya tahan tubuh
2. Medikamentosa
• Amlodipin 1x5 mg
• Paracetamol 3x500 mg
• Vit B complex 2x1

3.9 Prognosis
Prognosis pada umumnya bonam apabila terkontrol.

15
BAB IV
KESIMPULAN

Telah dilaporkan seorang pasien perempuan umur 65 tahun datang ke


Puskesmas Nan Balimo hipertensi essensial stage 1. Diagnosa ditegakkan dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Dari anamnesis didapatkan keluhan sakit kepala sejak 1 hari yang lalu, terus
menerus dan semakin memberat saat banyak pikiran, sakit kepala dirasakan ketika
pasien beraktivitas dan istirahat. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada bagian tengkuk
sejak 1 hari yang lalu. Demam sejak 1 hari yang lalu, demam hilang timbul, tidak
menggigil tidak berkerigat, tidak dipengaruhi cuaca dan waktu. Badan terasa lemas
sejak 1 hari yang lalu. BAB dan BAK normal, tidak ada keluhan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit sedang dengan
kesadaran composmentis cooperative, tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 98x/menit,
pernapasan 20x/menit, Suhu 36,60 C. Pada pemeriksaan mata tidak ditemukan
konjungtiva anemis maupun sklera ikterik. Pemeriksaan thorax ditemukan suara nafas
vesikuler, rhonki (-/-) dan wheezing (-/-). Pada pemeriksaan abdomen perut tak
tampak membuncit, Nyeri tekan (+) pada regio epigastrium, hepar dan lien tidak
teraba. Pada ekstremitas inferior dan superior tidak ditemukan kelainan.
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat ditegakkan diagnosa Hipertensi
Essensial Stage I. Pasien diberikan terapi Amlodipin 1x5 mg, Paracetamol 3x500
mg, B complex 3x1.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Adi, Pangestu. Hipertensi. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Aru W
Sudoyo (Editor). Balai Penerbit UI. Jakarta, 2010
2. Rampengan SH. Krisis Hipertensi. Hipertensi Emergensi dan Hipertensi-
Urgensi. BIK Biomed. 2007. Vol.3, No.4 :163-8.
3. Roesma J. krisis hipertensi, dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi 5,
editor Sudoyo A.W dkk. Jakrta: Interna Publishing. 2009
4. Universitas Andalas. 2017. http://scholar.unand.ac.id. “hipertensi” diakses
pada tanggal 14 februari 2018.
5. Universitas Muhammadiah Malang. 2015. Jurnal Hipertensi. Diakses pada
tanggal 14 februari 2018.

17

Anda mungkin juga menyukai

  • First Pass Effect
    First Pass Effect
    Dokumen4 halaman
    First Pass Effect
    Niluh Komang Tri Andyani
    50% (2)
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen34 halaman
    Penda Hulu An
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen6 halaman
    Kata Pengantar
    Putri Meila Sari
    Belum ada peringkat
  • THT Rinitis Atrofi
    THT Rinitis Atrofi
    Dokumen20 halaman
    THT Rinitis Atrofi
    engki_irawan
    Belum ada peringkat
  • DAFTAR ISI Mini Project Proposal
    DAFTAR ISI Mini Project Proposal
    Dokumen2 halaman
    DAFTAR ISI Mini Project Proposal
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Pengetahuan Mengenai Faktor Resiko Dan Perilaku Dengan
    Hubungan Pengetahuan Mengenai Faktor Resiko Dan Perilaku Dengan
    Dokumen6 halaman
    Hubungan Pengetahuan Mengenai Faktor Resiko Dan Perilaku Dengan
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen17 halaman
    Bab I
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • Nilai Sejarah Xi Iis
    Nilai Sejarah Xi Iis
    Dokumen260 halaman
    Nilai Sejarah Xi Iis
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • CHF Ec ASHD
    CHF Ec ASHD
    Dokumen38 halaman
    CHF Ec ASHD
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • Referat Dry Eye
    Referat Dry Eye
    Dokumen9 halaman
    Referat Dry Eye
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • CHF PPOK Atherosclerosis
    CHF PPOK Atherosclerosis
    Dokumen61 halaman
    CHF PPOK Atherosclerosis
    Aldo Pravando Julian
    Belum ada peringkat
  • BAB II Fix
    BAB II Fix
    Dokumen30 halaman
    BAB II Fix
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • CHF Ppok
    CHF Ppok
    Dokumen57 halaman
    CHF Ppok
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • Gagal Jantung
    Gagal Jantung
    Dokumen10 halaman
    Gagal Jantung
    setiabudi
    Belum ada peringkat
  • Tugas Proposal Tesis Buk Lis
    Tugas Proposal Tesis Buk Lis
    Dokumen6 halaman
    Tugas Proposal Tesis Buk Lis
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • Syok Kardiogenik
    Syok Kardiogenik
    Dokumen4 halaman
    Syok Kardiogenik
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • MBNN
    MBNN
    Dokumen3 halaman
    MBNN
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • ARTIKEL
    ARTIKEL
    Dokumen7 halaman
    ARTIKEL
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • Gizi
    Gizi
    Dokumen31 halaman
    Gizi
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • Gsfs
    Gsfs
    Dokumen2 halaman
    Gsfs
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • ARTIKEL
    ARTIKEL
    Dokumen7 halaman
    ARTIKEL
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • Nps 2 E
    Nps 2 E
    Dokumen22 halaman
    Nps 2 E
    Whie Wiely Diery
    Belum ada peringkat
  • Reproduksi & Andrologi 00
    Reproduksi & Andrologi 00
    Dokumen57 halaman
    Reproduksi & Andrologi 00
    Yunni Sri Unee
    100% (1)
  • Kesehatan Seksual
    Kesehatan Seksual
    Dokumen60 halaman
    Kesehatan Seksual
    milarahma
    Belum ada peringkat
  • Soal Ukdi 2017
    Soal Ukdi 2017
    Dokumen16 halaman
    Soal Ukdi 2017
    Rizky Darmawan
    100% (4)
  • Apendisitis Rezhi
    Apendisitis Rezhi
    Dokumen26 halaman
    Apendisitis Rezhi
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Pdgi
    Jurnal Pdgi
    Dokumen5 halaman
    Jurnal Pdgi
    walatang
    Belum ada peringkat
  • Portofolio Klinis
    Portofolio Klinis
    Dokumen18 halaman
    Portofolio Klinis
    Afifah Haifa Putri
    Belum ada peringkat