Disusun oleh:
Ragil Hadi Prasetyo NIM. 1321720011
Dibuat media PCA secara aseptik, dan dimasukan ke dalam 8 tabung reaksi sebanyak 10
mL.
Di sterilisasi basah dengan autoklaf pada suhu 121°C dengan tekanan 1 ATM.
Setelah hangat dimasukan ke dalam 7 cawan petri steril secara aseptik sedangkan yang
satunya dimasukan kedalam cawan yang tidak steril.
Setelah media PCA mengeras, beri perlakuan pada masing masing media, yaitu: diberikan
rambut, ditempelkan jari, dihembuskan nafas, dipipet aquades dengan menggunakan pipet
yang tidak steril, udara laboratorium ,udara diluar laboratorium (± 10 Menit), udara di
luar lab yang terdapat banyak orang.
V. DATA PENGAMATAN
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu mengerjakan tentang pengaruh mikroba
lingkungan tujuan yaitu mengetahui mikroba yang ada di lingkungan sekitar dan
untuk mengetahui kontaminasi bakteri pada lingkungan kerja. Pada praktikum ini
digunakan media Plate Count Agar (PCA). PCA merupakan sebuah media
pertumbuhan mikroorganisme yang umum digunakan untuk menghitung jumlah
bakteri total (semua jenis bakteri) yang terdapat pada setiap sampel seperti
makanan, produk susu, air limbah dan sampelsampel lainnya yang juga biasanya
menggunakan metode Total Plate Count (TPC). PCA merupakan media padat,
yaitu media yang mengandung agar sehingga setelah dingin media tersebut akan
menjadi padat. Komposisi Plate Count Agar (PCA) dapat bervariasi, tetapi
biasanya mengandung : 0,5% trypton, 0,25% ekstrak ragi, 0,1% glukosa, 1,5%
agar-agar. Plate Count Agar (PCA) mengandung glukosa dan ekstrak ragi yang
digunakan untuk menumbuhkan semua jenis bakteri. Plate Count Agar (PCA)
mengandung nutrisi yang disediakan oleh trypton, vitamin dari ekstrak ragi, dan
glukosa yang digunakan sebagai sumber energi bagi mikroorganisme sehingga
mendukung pertumbuhan dari bakteri. Pada praktikum ini digunakan media PCA
karena media ini bukan media selektif, oleh karena itu media ini bisa ditumbuhi
berbagai jenis bakteri, kapang, dan khamir.
Praktikum ini mengamati ada tidaknya bakteri, khamir dan kapang pada
media yang sudah dikontaminasikan dengan cawan yang tidak steril, udara,
tangan, nafas, rambut, dan pipet yang tidak steril. Bakteri merupakan mikroba
uniseluler. Khamir atau ragi (yeast) adalah salah satu jenis Protista euariotik dari
kelompok jamur (fungi) yang tersebar luas dialam dan hidup di daerah yang
memiliki kelembapan rendah. Sedangkan kapang adalah jamur tingkat tinggi
yang memilki strukutur vegetatif yang disebut miselium. Misellium merupakan
sistem tabung yang bercabang banyak. Pada praktikum yang telah dilakukan pada
media PCA yang dituangkan pada cawan yang tidak steril, didapatkan
pertumbuhan bakteri dan kapang, tetapi bakteri lebih dominan. Pada media yang
di tambahkan aquadest steril dengan pipet yang tidak steril, didapatkan bakteri,
kapang, dan khamir tetapi bakteri lebih dominan. Pada media yang
dikontaminasikan dengan udara di laboratorium, didapatkan kapang khamir dan
bakteri. Tetapi yang lebih dominan adalah khamir. Sedangkan pada media yang
di pegang dengan jari, terdapat kontaminasi yaitu tidak ditumbuhinya bakteri,
khamir ataupun kapang sedangkan yang tidak dipegang dengan jari ditumbuhi
dengan kapang dan khamir. Hal ini dapat terjadi karena pada saat menempelkan
jari pada media, praktikan kurang aseptis yang mengakibatkan terkontaminasinya
media. Untuk media yang diberikan rambut, terdapat kontaminasi pada area yang
jauh dari ditempatkannya rambut, hal ini dapat disebabkan karena kurang aseptis
saat meletakan rambut ke dalam media. Untuk media yang dihembuskan nafas
terdapat bakteri dan kapang, tetapi kapang lebih dominan. Sedangkan untuk udara
diluar laboratorium terdapat kapang, khamir dan bakteri. Begitu pula untuk udara
diluar laboratorium yang terdapat banyak lalu lalang manusia, terdapat kapang,
khamir dan bakteri. Hal ini karena di udara terdapat bakteri, kapang ataupun
khamir yang terbang bebas terbawa debu dan menempel pada media.
VII.KESIMPULAN
Dari hasil praktikum pengaruh mikroba lingkungan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Kontaminasi mikroba dapat melalui nafas, rambut, udara, jari tangan, pipet
atau cawan yang tidak di strerilisasi terlebih dahulu, lalu lalang manusia dll.
2. Mikroba yang dapat menyebabkan kontaminasi yaitu kapang, khamir dan
bakteri.