PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan merupakan profesi yang berfokus pada keadaan sehat sakit dari
individu , keluarga maupun kelompok sosial (masyarakat) dalam tugas nya perawat
melakukan sebuah perawatan terhadap pasien melalui beberapa unsur biologis sosial
psikologi spiritual.
Ilmu keperawatan berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. Seiring
dengan berkembangnya jaman tersebut muncul teori teori yang mendasari konsep
dasar keperawatan khususnya pada model keperawatan bebrapa teori tersebut muncul
karna adanya beberapa factor yang mempengaruhi dan mendasari. Salah satunya
adalah karena adanya Perang dunia. Yang mana pada masa tersebut tenaga medis atau
perawat dilakukan secara sukarela, pelopor dari tenaga perawat tersebut adalah
Florence Nightingale. Dari beberapa pemuka teori salah satu diantara beberapa
tersebut selain nightingale adalah betty neuman. Didalam dunia keperawatan, neuman
ikut andil dalam perkembangan keperawatan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, rumusan masalahnya adalah :
1. Bagaimana biografi Betty Neuman?
2. Bagaimanakah perkembangan model sistem betty neumen?
3. Bagaimana konseptual teori betty neumen?
4. Bagaimana model teori betty neumen dalam lingkungan komunitas?
C. TUJUAN
1. Agar dapat mengetahui bigrafi betty neumen
2. Agar dapat menganalisa perkembangan model sistem betty neumen
3. Agar lebih mudah memahami konseptual teori betty neumen
4. Agar dapat mengetahui model teori betty neumen dalam lingkungan komunitas
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2
Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input,
proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan
menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok,
keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh
berbagai disiplin keilmuan
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara
optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem
terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan
mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar
sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-
gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi
terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat
diidentifikasi.
3
sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu
variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
Neuman (1995) memandang manusia atau klien secara keseluruhan
(wholistic) yang terdiri dari faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor
perkembangan, dan faktor spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman
(1995) bahwa klien merupakan cerminan secara wholistik dimana secara
wholistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada
dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap
orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan
menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari.
Perubahan istilah dari Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan
pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik,
sehingga sakit atau kematian.tan atau stabilitasasi system. perubazhan dapat
mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau
harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari
klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-
kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan
diantara bagian-bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya
kebutuhan yang tidak terpenuhi. 5 Faktor Menurut Neuman (1995) Secara
Wholistic :
1) Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh
2) Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental
3) Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan
sosial dan ekspektasi kultural dan aktivasi.
4) Faktor perkembangan sepanjang hidup.
5) Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual
Faktor-faktor ini berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-
pisahkan. Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi, sesuai
stress yang dialami. Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan
informasi atau bantuan untuk mengatasi stressor. Pemberian motivasi
merupakan rencana tindakan perawat untuk membantu perkembangan klien.
Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran
konsentrik yang saling berkaitan . Struktur dasar meliputi faktor dasar
4
kelangsungan hidup yang lebih umum dari karakter sehat dan sakit yang
merupakan gambaran yang unik dari system klien. Secara umum gambaran
keunikan sistem klien dari Neuman adalah range temperatur normal, struktur
genetik , pola respon, kekuatan dan kelemahan organ, struktur ego dan
pengetahuan atau kebiasaan.
5
Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau
mendekat pada normal line of defense. Bila jarak antara flexible
lines of defense dan normal lines of defense meningkat maka tingkat
proteksipun meningkat.
Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer
untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien.
Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif
singkat.Hubungan dari berbagai
6
d) Stresor/Stressors
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan
dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman (1995)
mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
1) Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan
berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respon
autoimmun.
2) Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau
lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi
peran.
3) Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada
stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.
Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan
lingkungan eksternal. Created environment mencakup ketiga jenis stressor ini.
7
D. Model Teori Betty Neuman Dalam Lingkungan Komunitas
Keperawatan memperhatikan semua hal dan stressor-stressor pontensial
kaitannya dengan penggunaan pengaruh dan potensial dampak stressor
lingkungan.Tujuan Keperawatan adalah menjaga stabilitas system klien, membantu
klien untuk mengurus diri yang mana hal – hal sebagai persyaratan untuk mencapai
tahap kesehatan yang optimum. Memfasilitasi kesehatan yang optimum untuk pasien
melalui memperkuat atau memelihara stabilitas system klien.
Sehat Adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak pada
rentang negentrophy paling besar ke entrophy maksimum. Saat semua bagian pada
klien berada dalam keadaan harmonis atau seimbang ketika semua dibutuhkan untuk
bertemu, kesehatan optimal tercapai. kesehatan adalah juga energi.
Manusia terdiri dari Fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Diwakili untuk struktur sentral, garis pertahanan dan garis perlawanan.
Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor lingkungan.
Lingkungan adalah semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
klien dan system klien. Tiga type lingkungan yang telah diidentifikasi ; internal,
eksternal dan , lingkungan yang diciptakan. Stressor adalah bagian dari lingkungan,
lingkungan internal berisi dalam batas system klien. Lingkungan eksternal berisi
kekuatan-kekuatan diluar system klien. Lingkungan yang diciptakan merupakan
mobilisasi yang tidak disadari klien terdiri dari struktur komponen-komponen sebagai
faktor energi, stabilitas dan integritas.
Masalah keperawatan merupakan kesehatan system klien yang terancam atau
manifestasi aktual respon terhadap stressor. Proses Keperawatan Neuman
menggambarkan 3 langkah fokus:diagnosa keperawatan, tujuan keperawatan dan
hasil. Intervensi keperawatan adalah intervensi yang diidentifikasi oleh Neuman, yaitu
tiga komponen tipologi intervensi :
1) tahap pencegahan primer
2) sekunder
3) tersier.Rekontitusi merupakan bagian dari tahap pencegahan tersier.
Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama :
komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai
pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan :
8
a) Pengkajian
Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan
mengintervensi secara berbeda. Contoh jika stressor ada di lingkungan klien
tapi tidak merusak garis pertahanan normal (tingkat pencegahan primer),
perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan mencari kemungkinan
untuk mengajari atau membantu klien sesuai dengan kebutuhannya. Jika
stressor telah menembus garis pertahanan normal (tingkat pencegahan
sekunder perawat mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari proses
penyakit dan mulai berurusan dengan respon maladaptive. Jika stressor
dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat
berusaha untuk membatasi atau mengurangi efek, barangkali dengan
menggunakan sumber-sumber rehabilitasi.
Perawat mengkaji semua factor yang berpengaruh pada klien..Contoh
Neuman menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan professional
dan klien harus dikaji karena persepsi klien dan caregiver mungkin
bervariasi.Dengan demikian hal ini akan mempengaruhi tindakan
caregiver.Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat mengkaji prasangka,
kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki klien yang berhubungan dengan
kondisi klien sebelum membuat keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian
persepsi harus menjadi aspek yang dimuat karena ini akan sangat berguna
pada format proses perawatan yang selanjutnya dibuat oleh Neuman.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan perawat kesehatan masyarakat
dalam mengkaji masalah kesehatan baik di tingkat individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat adalah:
1) Pengumpulan Data
Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dengan
menggunakan instrumen pengumpulan data dalam menghimpun
informasi.
Pengkajian yang diperlukan adalah inti komunitas beserta
faktor lingkungannya.Elemen pengkajian komunitas terdiri dari inti
komunitas, yaitu meliputi demografi; populasi; nilai-nilai keyakinan
dan riwayat individu termasuk riwayat kesehatan. Sedangkan faktor
9
lingkungan adalah lingkungan fisik; pendidikan; keamanan dan
transportasi; politik dan pemerintahan; pelayanan kesehatan dan sosial;
komunikasi; ekonomi dan rekreasi. Hal diatas perlu dikaji untuk
menetapkan tindakan yang sesuai dan efektif dalam langkah-langkah
selanjutnya.
2) Analisa Data
Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah
diperoleh dan disusun dalam suatu format yang sistematis. Dalam
menganalisa data memerlukan pemikiran yang kritis. Data yang
terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor stressor yang
mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul di komunitas.
Selanjutnya dirumuskan maslah atau diagnosa keperawatan. Menurut
Mueke (1987) maslah tersebut terdiri dari:
Masalah sehat sakit
Karakteristik populasi
Karakteristik lingkungan
10
Kriteria skala prioritas:
Perhatian masyarakat, meliputi: pengetahuan, sikap, keterlibatan emosi
masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan urgensinya
untuk segera ditanggulangi.
Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada suatu kurun
waktu tertentu
Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat Kemungkinan
masalah untuk dapat dikelola dengan mempertim bangkan berbagai
alternatif dalam cara-cara pengelolaan masalah yang menyangkut biaya,
sumber daya, srana yang tersedia dan kesulitan yangmungkin timbul.
c) Perencanaan (Intervensi)
Neuman menyatakan bahwa sekali masalah utama telah didefinisikan
dan diklasifikasikan satu keputusan harus dibuat sebagai bentuk intervensi
apa yang harus diambil sebagai prioritas.Yang membuat keputusan adalah
proses kolaborasi antara perawat dan klien terlibat dalam merundingkan
tujuan kolaborasi yang sesuai. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1) Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan
2) Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan
3) Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan
dilakukan.
d) Pelaksanaan
Secara garis besar teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa
dalam memberikan tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang
mengalami stress (gangguan mental) perawatan harus melaksanakan
pendekatan-pendekatan perorangan secara total.
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan
stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan
untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat
intervensi yaitu :
11
1) Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang
bersifat fleksibel yang berupa :
Pendidikan kesehatan.
Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat
dilakukan klien dirumah atau komonitas yang bertujuan meningkatkan
kesehatan.
2) Intervensi yang bersifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :
Deteksi dini gangguan kesehatan Misalnya deteksi tumbuh kembang
balita, keluarga dll
Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya :
konseling pra nikah
3) Intervensi yang bersifat kuratif Dilakukan apabila garis pertahanan
terganggu.
4) Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan
resisten yang terganggu. Pada tahap ini rencana yang telah disusun
dilaksanakan dengan melibatkan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat sepenuhnya dalam mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
pelaksanaan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat adalah:
Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan
instansi terkait
Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya
Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat Level
pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan komunitas terdiri
atas:
Pencegahan Primer
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak fungsinya dan
diaplikasikannya ke dalam populasi sehat pada umumnya dan
perlindungan khusus terhadap penyakit.
12
Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi yang
tepat untuk menghambat proses patologis, sehingga memprependek
waktu sakit dan tingkat keparahan.
Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dimulai pada saat cacat atau terjadi ketidak
mampuan sambil stabil atau menetap atau tidak dapat diperbaiki sama
sekali. Rehabilitasi sebagai pencegahan primer lebih dari upaya
menghambat proses penyakit sendiri, yaitu mengembalikan individu
kepada tingkat berfungsi yang optimal dari ketidakmampuannya.
e) Evaluasi
Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program kesehatan.
Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan (proses)
dan hasil akhir (output). Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan
yang akan dicapai, sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada
4 dimensi yang harus dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian, yaitu:
Daya guna
Hasil guna
Kelayakan
Kecukupan
Fokus evaluasi adalah:
Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan
Perkembangan atau kemajuan proses
Efisiensi biaya
Efektifitas kerja
Dampak: apakah status kesehatan meningkat/menurun, dalam rangka
waktu berapa?
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan
memandang keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap stressor
dan lingkungan. Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya,
perkembangan dan spiritual. Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara
pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier. Model ini digunakan
dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung dipelayanan
keperawatan.
Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep
tertentu dapat memberikan pedoman bagi kita dalam pengembangan perangkat
penilaian dan pengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus
utama keperawatan adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model keperawatan
memberikan kerangka pikir holistik dan tak terpisahkan untuk menila konsep-konsep
yang menarik perhatian bagi profesi perawat. Sudut pandang yang holistik seperti itu
penting sekali digunakan bila perawat berhadapan dengan variabel yang bersifat
multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut, marah, atau hal-hal lain yang
penting dalam asuhan keperawatan.
B. SARAN
Mengingat permasalahan kesehatan mental (stress) perlu kita ketahui beberapa
konsep yang membahas permasalahan kesehatan mental. Sebagai perawat ada baiknya
kita harus tahu tindakan apa yang harus kita berikan jika menghadapi kondisi pasien
atau klien yang memberikan respon atau tindakan yang diakibatkan adanya tekanan
terhadap pasien dan akibat yang mungkin bisa terjadi.
14
DAFTAR PUSTAKA
Merriner, Ann. 1986. Nursing Theory and Their Work. Masby Company. Mubarak, Iqbal
Potter. Fundamental Keperawatan. EGC. Clark, MJD. 1999. Nursing in the Community:
Dimensions of Community Health Nursing 3th Ed. Stamford: Appleton & Lange (p.391).
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
Mediks
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Volume I. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
15