Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Radiasi merupakan suatu cara perambatan energi dari sumber energi
ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium atau bahan penghantar
tertentu. Radiasi nuklir memiliki dua sifat yang khas yaitu tidak dapat
dirasakan secara langsung dan dapat menembus berbagai jenis bahan.Oleh
karena itu, untuk menentukan ada atau tidak adanya radiasi nuklir
diperlukan suatu alat, yaitu pengukuran radiasi yang digunakan untuk
mengukur kuantitas, energi atau dosis radiasi.
Detektor Geiger-Muller merupakan salah satu detektor yang berisi
gas. Detektor Geiger-Muller bekerja dengan cara mengukur perubahan yang
disebabkan oleh penyerapan energi radiasi oleh medium penyerap.
Sebenarnya terdapat banyak mekanisme yang terjadi di dalam detektor
tetapi yang sering digunakan adalah proses ionisasi dan proses sintilasi.
Adapun jenis-jenis radiasi yang ada disekitar kita antara lain radiasi ionisasi
dan radiasi non-ionisasi.
Spektroskopi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi
antara cahaya dan materi.Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu
kepada ilmu dimana “cahaya tampak” digunakan dalam teori-teori struktur
materi serta analisa kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi
spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan.
Spektroskopi tidak hanya mengacu paca cahaya tampak, akan tetapi juga
bentuk lain dari radiasi elektromagnetik, dan non-elektromagnetik seperti
gelombang mikro, gelombang radio, elektron, foton, gelombang sura, sinar-
X, dan lain sebagainya.
Radiasi ionisasi adalah beberapa jenis radiasi yang memiliki energi
cukup untuk mengionisasi partikel.Sedangkan radiasi non-ionisasi
merupakan jenis radiasi yang tidak membawa energi cukup untuk
mengionisasi atom atau molekul. Yang termasuk dalam radiasi ionisasi

1
antara lain Radiasi Alpha (α), Radiasi Beta (β), dan Radiasi Gamma (γ).
Sementara pada radiasi non-ionisasi terdapat radiasi neutron, radiasi
elektromagnetik, cahaya, dan radiasi thermal.
Sinar-X adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang
yang lebih pendek dari cahaya dan dihasilkan dengan memborbarding suatu
target dengan elektron kecepatan tinggi. Pada pesawat sinar-X, metode
terpenting dalam proses produksi sinar-X adalah proses yang dikenal
dengan bremsstrahlung, yaitu istilah dalam bahasa Jerman yang berarti
radiasi pengereman (braking radiation). Elektron sebagai partikel bermuatan
listrik yang bergerak dengan kecepatan tinggi, apabila melintas dekat ke inti
suatu atom, maka gaya tarik elektrostatik inti atom yang kuat akan
menyebabkan elektron membelok dengan tajam. Peristiwa itu menyebabkan
elektron kehilangan energinya dengan memancarkan radiasi
elektromagnetik yang dikenalsebagai sinar-X bremsstrahlung.
Sinar Alfa Merupakan pertikel yang dipancarkan oleh sebuah inti
yang terdiri dari 4 buah nucleon yaitu 2 proton dan 2 neutron.Sinar alfa
mempunyai daya tembus sangat kecil sehingga pemakainanya sangat
terbatas dalam radioterafi. Energi sinar alfa sebesar 5,3 MeV,apabila terjadi
tumbukan dengan electron,pertikel alfa akan kehilangan energi sebesar
100MeV.Pertikel alfa tidak mengalami pembelokkan hal ini di sebabkan
massa pertikel alfa sangat besar dibandingkan dengan masssa elektrin.
Terbentukmnya sinar gamma merupakan hasil disentigrasi inti
atom.Inti atom yang mengalami disentegrasi dengan memancarkan sinar
alfa akan terbentuk inti-inti baru dengan memiliki tingkat energi yang agak
tinggi.Kemudian terjadi Proses transisi ke tingkat energi yang lebih rendah
atau tingkat dasar sambil memancarkan sinar gamma. Sinar gamma sama
halnya dengan sinar X,termasuk gelombang elektromagnetis,jika sinar
gamma menembus lapisan materi setebal X maka intensitas akan berkurang.
Efek zeeman ialah pemisahan jalur spektral tunggal dari sebuah
spektrum menjadi komponen komponen 3 atau lebih yang terpolarisasi atau
gejala-gejala spektrum jika atom-atom tereksitasi diletakan dalam medan
magnet.

2
B. Tujuan
1. Mengetahui prinsip kerja Detektor Geiger-Muller
2. mengetahui bagaimana pengelolaan Laboratorium Fisika Citra FMIPA
UGM
3. untuk menjelaskan secara detail mengenai spektroskopi sinar-X,
mencakup teori/konsep dasar, teknik eksperimen/pengambilan data
spektrum, manfaat, dan aplikasinya
4. Mengetahui dan menjelaskan tentang efek zeemen
5. Mengetahui dan menjelaskan tentang spektroskopi sinar alfa dan gamma

C. Manfaat
1. Sinar radioaktif dapat membantu manusia untuk mendeteksi atau
mengetahui apakah suatu bahan memancarkan radiasi radioaktif yang
berbahaya atau tidak.
2. Radiografi Sinar-X memiliki manfaat, diantaranya investasi dan biaya
perasional rendah, alat panjang umur, dosis radiasi, dan biaya listrik
rendah.
3. Spektroskopis Sinar-X memberi suatu cara yang sangat ampuh namun
sederhana untuk menentukan nomor atom Z suatu atom mengukur sinar-
X Kα(dan lainnya) dari berbagai unsur dan dengan demikian
menentukan nomor atomya.
4. Melalui Efek Zeeman, seorang astronom dapat mengukur kekuatan
medan magnet pada permukaan bintang.

3
BAB II
PRAKTIKUM GEIGER MULLER

4
BAB III

KUNJUNGAN KE LABORATORIUM FISIKA CITRA FMIPA


UGM

Laboratorium adalah salah satu sarana pendidikan yang dapat


digunakan sebagai tempat berlatih, siswa dapat mengadakan kontak dengan
obyek yang dipelajari secara langsung baik melalui pengamatan maupun
dengan melakukan percobaan, dari laboratorium itulah akan selalu mengalir
informasi-informasi ilmiah baru yang berasal dari hasil-hasil penemuan para
peneliti di laboratorium.
Fungsi dari laboratorium adalah untuk menyampaikan roh/jiwa
metode struktur ilmiah. Untuk menjalankan program laboratorium dengan
baik, maka diperlukan adanya pengelolaan laboratorium. Pengelolaan
laboratorium berkaitan dengan pengelolaan fasilitas laboratorium (bangunan,
peralatan lab, spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang
dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Aspek-
aspek pengelolaan laboratorium terdiri dari perencanaa, penataan,
pengadministrasian, pengamatan dan perawatan.
Dari uraian di atas, kita sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Fisika
diharapkan memiliki keterampilan mengelola laboratorium IPA, khususnya
laboratorium fisika. Dimana mahasiswa ditugaskan untuk melakukan
kunjungan/survei ke laboratorium fisika di sekolah menengah. Maka dari
itu, kami melakukan kunjungan ke Laboratorium Fisika Citra FMIPA UGM
pada tanggal 13 Mei 2019.

5
1. Alat-alat Fisika Inti di Laboratorium Fisika Citra UGM FMIPA
a. Mikrosifis
Pengertian mikroskop bisa dipahami sebagai alat optik yang
berguna untuk alat bantu dalam melihat dan mengamati benda -benda yang
ukurannya sangat kecil sehingga tidak mampu dilihat dengan hanya mata
telanjang. Jadi, secara sederhana mikroskop adalah alat bantu untuk
melihat benda-benda berukuran sangat kecil, atau mikro.

b. Mikroskop

Benda-benda kecil tersebut dilihat dengan cara diperbesar ukuran


bayangan benda tersebut hingga berkali-kali lipat dari ukuran sebenarnya.
Dengan mikroskop, bayangan benda mampu diperbesar hingga 40 kali,
100 kali, bahkan sampai 1000 kali lipat. Perbesaran yang semakin tinggi
ini dapat semakin meningkat lagi seiring dengan teknologi yang juga
semakin berkembang.Bahkan, saat ini sudah ditemukan pula mikroskop
electron yang cukup canggih. Mikroskop electron memiliki kemampuan
luar biasa dalam memperbesar ukuran benda, yakni dengan skala hingga
1.000.000 kali ukuran benda yang sesungguhnya.Penemu mikroskop
adalah Anthony Van Leewenhoek. Penemuan mikroskop sangat
membantu para peneliti dan para ilmuan untuk dapat mengamati objek
mikroskopis.Secara terkhusus, ada pula cabang ilmu yang mempelajari
objek -objek berkuran sangat kecil atau mikroskopik yang dilakukan
dengan menggunakan mikroskopmembantu para peneliti dan ilmuan sebab
fungsi mikroskop yang memang sangat besar.Fungsi mikroskop sendiri
utamanya adalah untuk melihat serta mengamati objek -objek yang
memiliki ukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat hanya dengan
menggunakan mata telanjang.

6
c. Radio Grafis Sinar-X

Sinar-X (atau X-ray) telah ditemui oleh seorang Profesor Fizik


berbangsa Jerman yang bertugas di Universiti Wurzburg, Bavaria,
Wilhelm Conrad Röntgen pada 8hb November, 1895. Beliau mendapati
sinar ini mempunyai kebolehan menakjubkan yaitu menghasilkan imej di
atas filem fotografi setelah menembusi tisu, pakaian dan logam.
Menerusi kajiannnya, Roentgen mendapati hablur garam barium
platinosianida bersinar apabila di letakkan berdekatan dengan tiub sinar
katod yang ditutup.Ia juga mendapati plat foto yang ditutup diletakan
berdekatan dengan sinar katod akan menjadi hitam. Dari sini kesimpulan
dapat di buat bahawa sinar-X tidak boleh dilihat, bergerak dalam garis
lurus dan mempunyai daya penembusan yang tinggi, iaitu dapat
menembusi objek yang legap bagi sinar cahaya biasa. Wilhelm Conrad
Röntgen yang lahir pada 25 Mac 1845 adalah yang mula-mula menemui
sinar-X.

d. Mikrosifis Scaner
Mikroskop Pemindai elektron (scanning Elektron
Microscope:SEM) adalah jenis mikroskop elektron yang mencitrakan
permukaan sampel oleh pemindaian dengan pancaran tinggi elektron.
Elektron yang berinteraksi dengan atom yang membentuk sampel
menghasilkan sinyal yang berisi informasi tentang sampel dari permukaan
topografi, komposisi dan sifat lainnya seperti daya konduksi listrik.
Berdasarkan karya Max Knoll dan Manfred pada tahun 1930-an,
SEM terdiri dari seberkas elektron yang memindai permukaan sampel
yang akan dianalisis dimana, sebagai tanggapan, kembali memancarkan
partikel tertentu. Partikel ini dianalisis oleh detektor yang berbeda yang
memungkinkan untuk merekonstruksi tiga dimensi dari permukaan.
Saat ini, pemindaian mikroskop elektron digunakan di berbagai
bidang mulai dari biologi hingga teknik material, dan banyak produsen
menawarkan serangkaian perangkat dengan detektor elektron sekunder dan
resolusi yang berkisar antara 0.4 nanometer hingga 20 nanometer.

7
Pada sebuah mikroskop elektron (SEM) terdapat beberapa
peralatan utama antara lain:
1. Pistol elektron, biasanya berupa filamen yang terbuat dari unsur yang
mudah melepas elektron misal tungsten.
2. Lensa untuk elektron, berupa lensa magnetis karena elektron yang
bermuatan negatif dapat dibelokkan oleh medan magnet.
3. Sistem vakum, karena elektron sangat kecil dan ringan maka jika ada
molekul udara yang lain elektron yang berjalan menuju sasaran akan
terpencar oleh tumbukan sebelum mengenai sasaran sehingga
menghilangkan molekul udara menjadi sangat penting.
Prinsip kerja dari SEM adalah sebagai berikut:
1. Sebuah pistol elektron memproduksi sinar elektron dan dipercepat
dengan anoda.
2. Lensa magnetik memfokuskan elektron menuju ke sampel
3. Sinar elektron yang terfokus memindai (scan) keseluruhan sampel
dengan diarahkan oleh koil pemindai.
4. Ketika elektron mengenai sampel maka sampel akan mengeluarkan
elektron baru yang akan diterima oleh detektor dan dikirim ke monitor
(CRT).

e. Tomografi
Tomografi berasal dari bahasa Yunani “tomos” yang berarti
memotong atau irisan (slice).Tomografi adalah teknik untuk menghasilkan
citra tampang lintang atau struktur internal suatu obyek dengan
memanfaatkan foton atau partikel yang dapat menembus obyek dan
dianalisa oleh suatu sistem deteksi.Dalam terminologi fisika, citra dapat
didefinisikan sebagai representasi distribusi suatu besaran fisis atau
kombinasi dari besaran fisis suatu obyek. Konsep yang mendasari teknik
tomografi adalah kemampuan untuk merekonstruksi struktur tampang
internal obyek dari proyeksi berkas terkolimasi yang melaluinya.
Suatu sistem tormografi terdiri dari beberapa komponen pokok
diantaranya sumber radiasi, obyek, detektor dan sistem akuisisi data.

8
BAB IV
SPEKTROSKOPI SINAR

BAB IV
SPEKTROSKOPI SINAR X

A. Landasan Teori
Pada tahun 1900, fisikawan berkebangsaan Jerman Max Planck (1858-
1947) melakukan studi untuk mempelajari radiasi benda hitam. Planck berhasil
menemukan suatu persamaan matematika untuk radiasi benda hitam yang
benar-benar sesuai dengan data percobaan yang diperolehnya. Persamaan
tersebut selanjutnya disebut Hukum Radiasi Benda Hitam Planck, yang
menyatakan bahwa intensitas cahaya yang dipancarkan dari suatu benda hitam
berbeda-beda sesuai dengan panjang gelombang cahaya. Teori Planck ini
dikenal juga sebagai "teori kuantum". Teori kuantum dari Planck diakui
kebenarannya karena dapat dipakai untuk menjelaskan berbagai fenomena
fisika yang saat itu tidak bisa diterangkan dengan teori klasik. Menjelang 1918,
Planck memperoleh hadiah Nobel bidang fisika berkat teori kuantumnya itu.
Niels Bohr, ahli fisika berkebangsaan Swedia, pada 1913 menerapkan
teori kuantum dalam studi spektrum atom yang dilakukannya. Bohr
mengemukakan teori baru mengenai struktur dan sifat-sifat atom yang
merupakan gabungan dari penemuan Ernest Rutherford mengenai struktur
atom dan teori kuantum dari Max Planck. Bohr dengan cara yang
mengagumkan dalam teori atomnya berusaha untuk memperhitungkan adanya
garis yang berbeda-beda dalam spektrum atom.Teori atom Bohr memudahkan
perhitungan tentang adanya garis dalam spektrum suatu unsur. Apabila suatu
unsur dipanasi, elektron bagian dalam orbit atom akan menyerap energi dari
luar. Apabila suatu unsur didinginkan, elektron akan kehilangan energi dan
kembali lagi ke orbit semula. Jika peristiwa ini terjadi, satu atau lebih kuantum
energi akan dilepaskan dalam bentuk cahaya. Panjang gelombang maupun
frekuensi cahaya yang dilepaskan bergantung pada kandungan energi dari
kuantum yang dilepaskan.

9
Sebuah elektron di dalam atom dapat berpindah dari lintasan tertentu ke
lintasan lainnya. Lintasan-lintasan yang dilalui elektron akan menentukan
tingkat energi elektron dalam lintasan itu. Lintasan yang paling stabil adalah
yang paling dekat dengan inti, yaitu lintasan dengan n = 1. Dalam lintasan ini,
elektron mempunyai energi potensial yang paling rendah. Apabila elektron
menyerap sejumlah energi tertentu dari luar, maka elektron itu dapat meloncat
ke lintasan dengan energi potensial yang lebih tinggi, yaitu lintasan dengan n =
2, 3, 4, dan seterusnya. Dalam kondisi ini dikatakan bahwa elektron berada
dalam keadaan tereksitasi sehingga tidak stabil. Pada saat elektron kembali ke
keadaan dasarnya (kembali ke lintasan semula), elektron tersebut akan
memancarkan kelebihan energinya dalam bentuk radiasi elektromagnetik.
Teori atom Bohr merupakan langkah maju ke depan. Untuk sumbangan
ini, Bohr dianugerahi Hadiah Nobel Bidang Fisika pada 1922. Untuk
mendapatkan gambaran secara singkat mengenai atom, model atom Bohr
dewasa ini telah diterima secara luas. Dalam model ini digambarkan bahwa
atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan kulit atom dengan
sejumlah elektron bermuatan negatif yang mengitari inti atom melalui lintasan-
lintasan dengan tingkat energi tertentu. Oleh Bohr, lintasan-lintasan elektron
itu dinamai kulit K (n = 1), kulit L (n = 2), kulit M (n = 3), dan seterusnya.
Semakin besar nilai n, lintasan elektron semakin menjauhi inti. Karakteristik
fisika sinar-X ternyata dapat dipahami dengan baik menggunakan teori
kuantum dan model atom Bohr ini.

 Proses terjadi sinar-X karakteristik


Pada pesawat sinar-X, metode terpenting dalam proses produksi sinar-X
adalah proses yang dikenal dengan bremsstrahlung, yaitu istilah dalam bahasa
Jerman yang berarti radiasi pengereman (braking radiation). Elektron sebagai
partikel bermuatan listrik yang bergerak dengan kecepatan tinggi, apabila
melintas dekat ke inti suatu atom, maka gaya tarik elektrostatik inti atom yang
kuat akan menyebabkan elektron membelok dengan tajam. Peristiwa itu
menyebabkan elektron kehilangan energinya dengan memancarkan radiasi
elektromagnetik yang dikenal sebagai sinar-X bremsstrahlung.

10
Sinar-X dapat pula terbentuk melalui proses perpindahan elektron atom
dari tingkat energi yang lebih tinggi menuju ke tingkat energi yang lebih
rendah. Adanya tingkat-tingkat energi dalam atom dapat digunakan untuk
menerangkan terjadinya spektrum sinar-X dari suatu atom. Sinar-X yang
terbentuk melalui proses ini mempunyai energi sama dengan selisih energi
antara kedua tingkat energi elektron tersebut. Karena setiap jenis atom
memiliki tingkat-tingkat energi elektron yang berbeda-beda, maka sinar-X
yang terbentuk dari proses ini disebut sinar-X karakteristik. Sinar-X
bremsstrahlung mempunyai spektrum energi kontinyu yang lebar, sementara
spektrum energi dari sinar-X karakteristik adalah diskrit. Sinar-X karakteristik
terbentuk melalui proses perpindahan elektron atom dari tingkat energi yang
lebih tinggi menuju ke tingkat energi yang lebih rendah. Beda energi antara
tingkat-tingkat orbit dalam atom target cukup besar, sehingga radiasi yang
dipancarkannya memiliki frekuensi yang cukup besar dan berada pada daerah
sinar-X.
Sinar-X karakteristik terjadi karena elektron atom yang berada pada
kulit K terionisasi sehingga terpental keluar. Kekosongan kulit K ini segera
diisi oleh elektron dari kulit di luarnya. Jika kekosongan pada kulit K diisi oleh
elektron dari kulit L, maka akan dipancarkan sinar-X karakteristik Ka. Jika
kekosongan itu diisi oleh elektron dari kulit M, maka akan dipancarkan sinar-X
karakteristik Kb. Oleh sebab itu, apabila spektrum sinar-X dari suatu atom
berelektron banyak diamati, maka di samping spektrum sinar-X
bremsstrahlung dengan energi kontinyu, juga akan terlihat pula garis-garis
tajam berintensitas tinggi yang dihasilkan oleh transisi Ka, Kb, dan seterusnya.
Jadi, sinar-X karakteristik timbul karena adanya transisi elektron dari tingkat
energi lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah. Adanya dua jenis sinar-
X menyebabkan munculnya dua macam spektrum sinar-X, yaitu spektrum
kontinyu yang lebar untuk spektrum bremsstrahlung dan dua buah atau lebih
garis tajam untuk sinar-X karakteristik.
Bila sebuah elektron ditolak dari kulit dalam atom oleh interaksi dengan
berkas elektron energi tinggi, hasilnya adalah ion tersebut berada pada tingkat
eksitasi. Setelah melalui proses relaksasi atau de-eksitasi, ion tereksitasi ini

11
memancarkan energi untuk dapat kembali ke tingkat normal yaitu keadaan
dasar (ground state). Proses yang paling mungkin dalam kebanyakan kasus
adalah deretan transformasi yang masing-masing sebuah elektron dari kulit luar
"jatuh" ke tempat kosong di dalam kulit terdalam. Seperti yang telah kita lihat,
setiap kejatuhan menyebabkan elektron tersebut kehilangan sejumlah energi,
katakan saja beda energi antara kulit di mana elektron berasal dan kulit ke
mana elektron jatuh. Energi ini dibebaskan dalam bentuk radiasi
elektromagnetik dalam kasus transisi energi tinggi yang melibatkan kulit
terdalam. Energi yang diradiasikan ini secara unik mengindikasikan atom dari
mana radiasi berasal, makanya disebut sebagai sinar-x karakteristik.
Garis-garis ini biasanya dinamakan sesuai dengan kulit atom ke mana elektron
jatuh dan kulit dari mana elektron berasal. Misalnya, jika kulit yang kosong
(tujuan) adalah kulit K dan kulit dari mana elektron berasal adalah kulit L,
maka sinar-x K diradiasikan. Jika elektron jatuh dari kulit M yang berada dua
tingkat di atas kulit K, maka sinar-x yang diradiasikan dinamakan sinar-x K.

 Intensitas Sinar-x Karakteristik


Intensitas sinar-x karakteristik yang terdeteksi tergantung pada 3 faktor.
Pertama, nomor atom dari atom teradiasi dan juga atom lingkungannya. Kedua,
probabilitas terabsorpsinya sinar-x sebelum terlepas keluar dari sampel. Ketiga,
fluoresen sekunder yang juga merupakan salah satu akibat terabsorpsinya
sinar-x tersebut. Sebagai contoh, suatu sinar-x karakteristik energi tinggi dari
unsure mungkin diabsorpsi oleh atom unsur B, karenanya merangsang sebuah
emisi karakteristik dari unsur kedua dari energi yang lebih rendah. Terdapatnya
unsur A dan B dalam sampel yang sama akan menaikkan intensitas dari emisi

12
karakteristik dari unsur B dan mengurangi emisi karakteristik dari unsur A.
Inilah yang disebut sebagai efek matriks (matrix effect), yaitu sebuah efek yang
tergantung pada matriks sampel, yang karenanya membutuhkan perlakuan
khusus selama analisa kuantitatif.

13
BAB V
EFEK ZEEMAN ANOMALI

Spektrum garis atomik teramati saat arus listrik dialirkan melalui gas di
dalam sebuah tabung lecutan gas. Garis-garis tambahan dalam spektrum emisi
teramati jika atom-atom tereksitasi diletakkan di dalam medan magnet luar. Satu
garis di dalam spektrum garis emisi terlihat sebagai tiga garis (dengan dua garis
tambahan) di dalam spektrum apabila atom diletakkan di dalam medan magnet.
Terpecahnya satu garis menjadi beberapa garis di dalam medan magnet dikenal
sebagai efek Zeeman.

pemisahan garis spektrum atomik di dalam medan magnet

Efek Zeeman tidak dapat dijelaskan menggunakan model atom Bohr.


Dengan demikian, diperlukan model atom yang lebih lengkap dan lebih umum
yang dapat menjelaskan efek Zeeman dan spektrum atom berelektron banyak.

Terjadinya Efek Zeeman Anomali dapat dijelaskan Pauli dengan


menyatakan hipotesis bahwa terjadinya Efek Zeeman Anomali karena adanya
rotasi tersembunyi yang menghasilkan momentum sudut tambahan.Untuk
menjelaskan fenomena efek Zeeman anomali, Pauli mengusulkan bilangan
kuantum ke empat yang hanya dapat memiliki dua harga. Ide yang sama
mengenai spin elektron diungkapkan oleh Goudsmit (Samuel Abraham
Goudsmit, 1902-1978, Belanda) dan Uhlenbeck (George Eugene Uhlenbeck,
1900-1988, Belanda), kemudian mengajukan hipotesis bahwa rotasi tersembunyi

14
ini disebabkan karena elektron memiliki momentum sudut intrinsik yang bebas
dari momentum sudut orbitalnya (bukan dari momentum sudut orbital) dan
momentum sudut intrinsik ini berkaitan dengan electron yang berputar pada
porosnya sendiri mirip dengan rotasi Bumi pada porosya sendiri (momen
magnetik elektron), dan karena itu disebut spin elektron.

Bilangan kuantum ke empats digunakan untuk menyatakan momentum


sudut spin elektron tersebut. Menurut teori Dirac (Paul Adrien Maurice Dirac,
1902-1984, Inggris), bilangan kuantum ini hanya boleh memiliki harga s = ½.
Momentum sudut total atom akibat spin elektron ini besarnya adalah:
𝟏⁄
𝒔(𝒔 + 𝟏)𝒉 𝟐 𝟏 𝒉
𝑺=( ) = 𝟑𝟐
𝟐𝝅 𝟒𝝅
elektron mengalami kuantisasi ruang seperti halnya vektor momentum
sudut orbital. Kuantisasi ruang spin elektron ini dinyatakan dengan bilangan
kuantum magnetik spin ms yang memiliki harga ms = +½ dan ms = -½. Adanya
kuantisasi ruang spin elektron ini dibuktikan melalui eksperimen yang dilakukan
oleh Stern (Otto Stern, 1888-1969, Jerman) dan Gerlacht (Walter Gerlacht,
1889-1979, Jerman).
Jika efek Zeeman disebabkan oleh adanya medan magnet eksternal, maka
efek Zeeman anomali disebabkan oleh rotasi dari elektron pada porosnya. Rotasi
atau spin elektron menghasilkan momentum sudut intrinsik elektron.Momentum
sudut spin juga mempunyai dua orientasi yang berbeda, yaitu spin atas dan spin
bawah. Tiap orientasi spin elektron memiliki energi yang berbeda tipis sehingga
terlihat sebagai garis spektrum yang terpisah.
Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa vektor momen magnetik dari atom
yang ditempatkan pada medan magnetik eksternal hanya memiliki dua arah.
1
dimana 𝑚𝑠 = ± 2
1
Spin ke atas dinyatakan dengan𝑚𝑠 = + 2
1
Spin ke bawah dinyatakan dengan𝑚𝑠 = − 2

15
BAB VI
SPEKTROSKOPI SINAR ALFA DAN SINAR GAMMA

Radiasi gamma dipancarkan bersama alpha, beta atau tangkapan elektron.


Karena sinar gamma tidak dibiaskan oleh medan listrik, maka sinar itu tidaklah
terdiri dari partikel yang bermuatan. Tetapi sinar itu didifraksikan pada
permukaan sebuah kristal, seperti difraksi sinar-X tetapi dengan sudut difraksi
yang kecil, percobaan memberikan kesimpulan bahwa sinar gamma adalah
gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang sangat pendek, kira-
kira 1/100 panjang gelombang sinar-X.
Terbentuknya sinar gamma merupakan hasil disentigrasi inti atom.Inti
atom yang mengalami disentegrasi dengan memancarkan sinar alfa akan terbentuk
inti-inti baru dengan memiliki tingkat energi yang agak tinggi.Kemudian terjadi
Proses transisi ke tingkat energi yang lebih rendah atau tingkat dasar sambil
memancarkan sinar gamma. Sinar gamma sama halnya dengan sinar X, termasuk
gelombang elektromagnetis, jika sinar gamma menembus lapisan materi setebal X
maka intensitas akan berkurang.
Spektrum sinar gamma dari suatu unsur adalah spektrum garis, yang
memperlihatkan adanya foton sinar gamma, bila sebuah inti pindah dari keadaan
energi yang lebih tinggi ke keadaan yang lebih rendah.Tenaga sinar gamma
bersifat diskrit dan karakteristik, masing-masing mempunyai energi gamma dalam
bentuk spektrum energi tertentu. Apabila radiasi sinar gamma mengenai bahan
akan terjadi beberapa efek diantaranya efek foto listrik dan efek compton

16
BAB VII
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dari kunjungan ini, kami dapat menyimpulkan bahwa laboratorium
fisika inti di Laboratorium Fisika Citra FMIPA UGM sangat baik dan
lengkap. Bahkan beberapa alat telah diuji di FMIPA UGM dan RS Dr.
Sardjito serta meraih nilai tertinggi dalam pemilihan”103 Teknologi
Paling Prospektif 2011” oleh BIC/KNRT.Alat dapat diproduksi
lokal.Investasi, kebijakan, regulasi, dan insentif pemerintah adalah
kunci penting bagi aplikasinya di Indonesia.Prospek untuk melayani
240 juta penduduk 500+ kabupaten/kota, 33 provinsi. Sistem untuk
mengatasi tantangan keterbatasan jumlah fasilitas radiologi rumah
sakit
2. Spektroskopi adalah studi mengenai antaraksi cahaya dengan atom
dan molekul. Sinar-X adalah pancaran gelombang elektromagnetik
yang sejenis dengan gelombang listrik, radio, inframerah
panas, cahaya, sinar gamma , sinar kosmik dan sinar ultraviolet
tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek dalam
senyawa kimia, berkas-berkas elektron eksternal
3. Terpecahnya satu garis menjadi beberapa garis di dalam medan
magnet dikenal sebagai efek Zeeman.
4. Radiasi gamma dipancarkan bersama alpha, beta atau tangkapan
elektron. Karena sinar gamma tidak dibiaskan oleh medan listrik,
maka sinar itu tidaklah terdiri dari partikel yang bermuatan

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Miswardi. 2006. Perancangan Transedur Pasda Detector


Radiasi Radioaktifdengan menggunakan tabung Geiger Muller
Tipe ZP1481Mullard: FMIPA Unsyiah
2. Suharyana. 2012. Dasar-Dasar dan Pemanfaatan Metode
Difraksi Sinar-X. Surakarta: Universuias sebelas maret
3. Rajibussalim, irhami, dkk. 2006. Simuasi distribusi peluruhan
radioaktif. PPD HEDS: Banda Aceh
4. Petruzella, FD. 2002. Elektronik Industri. Penerbit Andi:
Yogyakarta

18

Anda mungkin juga menyukai