formulasinya didasarkan pada RPNJM dan terdiri dari strategi pembangunan nasional,
kebijakan-kebijakan umum, program-program dari masing-masing kementerian/
departemen/badan, dan program-program lintas kementerian/departemen/badan,
progam-program regional dan lintas regional, dan juga kerangka kerja ekonomi makro,
yang meliputi situasi ekonomi secara keseluruhan, termasuk arah dari kebijakan fiskal,
dalam sebuah rencana kerja yang terdiri atas kerangka kerja regulasi dan pendanaan.
Setiap RPNJM membentuk basis bagi semua kementerian dan lembaga/badan
pemerintah non-departemen dalam memformulasikan rencana-rencana strategi (Renstra)
mereka masing-masing. Semua pemda juga harus mempertimbangkan RPNJM yang
berjalan sebagai arahan saat menyusun atau menyesuaikan rencana-rencana
pembangunan regional mereka untuk mencapai target-target pembangunan nasional.
Untuk implementasi dari RPNJM 2005-2025, RPNJM dielaborasi lebih lanjut ke dalam
Rencana Kerja Pemerintah Tahunan (RKPT) yang akan menjadi dasar untuk menyusun
rencana anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN).
Strategi pembangunan fundamental keempat, yang juga menjadi satu dari kunci-
kunci keberhasilan dari proses pembangunan untuk semuanya adalah pembangunan
ekonomi lokal di setiap wilayah (provinsi dan kabupaten dan kota), dengan maksud
mengembangkan sebuah ekonomi domestik yang kuat secara nasional, yang artinya
tidak ada provinsi-provinsi di mana tingkat pembangunannya rendah atau kabupaten
dan kota yang terbelakang di sebuah provinsi. Sebuah ekonomi domestik yang kokoh
adalah aset utama bagi sebuah negara untuk bisa unggul atau paling tidak bertahan di
dalam desakan yang semakin kuat dari globalisasi. Pelajaran-pelajaran yang Indonesia
dapat dari krisis ekonomi global selama periode 2008-2009 adalah fakta bahwa negara-
negara yang mampu menghadapi resesi ekonomi global atau bisa bertahan selama resesi
terjadi adalah negara-negara dengan sebuah ekonomi domestik yang kuat. Lebih lanjut,
sebuah ekonomi domestik yang kuat juga menjamin kemampuannya memenuhi semua
kebutuhan dasarnya (mandiri). Ini merupakan sebuah alasan kenapa penguatan kembali
hubungan-hubungan antarwilayah menjadisebuah keharusan. Untuk mencapai ini
pemda dan pemerintah pusat terus meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur,
khususnya dalam bentuk fisik.