Perubahan selalu terjadi di mana saja, bahkan dapat dikatakan tak ada yang abadi kecuali
perubahan tersebut.
Perubahan bersifat universal (di mana saja, kapan saja, serta dihadapi oleh siapa saja).
Kekuatan-kekuatan yang memicu perubahan dapat bersifat eksternal seperti sistem politik.
ekonomi, teknologi, pasar dan yang lainnya, ataupun internal seperti visi, misi, tujuan, kebijakan
manajemen dan teknolngi baru, serta sikap dan perilaku para pegawai. Kekuatan baik eksternal
dan internal tersebut sering saling berhubungan.
Reaksi menghadapi perubahan, berbeda beda, dan sering mengundang pro dan kontra yang bila
tidak dikelola dengan tepat akan dapat memicu konflik, yang ujung-ujungnya dapat
mempengaruhi efektifitas, efisiensi dan kesehatan organisasi.
Karena itu pemahaman mengenai proses perubahan, hal-hal yang harus diperhatikan dalam
suatu proses perubahan, reaksi terhadap perubahan, dan cara memanajemen reaksi tersebut
secara efektif perlu dicermati, terutama oleh pimpinan puncak organisasi. Kegamangan dalam
mengantisipasi serta mengelola perubahan memiliki implikasi manajerial yang cukup signifikan
Atasan melalui kekuasaan dan wewenangnya dapat menyarankan melakukan perubahan yang
dapat dilakukan dengan tiga cara:
a. dekrit
b. pergantian
c. struktur
2) Pendekatan bersama
3) Pendekatan delegasi
a. keputusan kelompok
Kesimpulan
Perubahan bersifat universal (di mana saja, kapan saja, serta dihadapi oleh siapa saja).
Pemahaman mengenai proses perubahan, hal-hal yang harus diperhatikan dalam suatu proses
perubahan, reaksi terhadap perubahan, dan cara memanajemen reaksi tersebut secara efektif
perlu dicermati, terutama oleh pimpinan puncak organisasi.
2) Pendekatan bersama
3) Pendekatan delegasi