Contoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal Penelitian
A. HALAMAN JUDUL
Halaman judul memuat : judul, jenis laporan, lambang Perguruan Tinggi,
nama dan NIM, nama jurusan, nama program studi, nama perguruan tinggi
dan tahun pengajuan.
1. Judul Usulan Penelitian : Judul hendaknya dibuat singkat dan jelas,
menggambarkan konsep dan topik dari penelitian dan menggambarkan
adanya keterkaitan antara variable, lokasi penelitian dan tahun penelitian.
Diketik dengan menggunakan huruf kapital, tidak boleh disingkat dan format
ketikan dalam bentuk piramida terbalik ( V ).
2. Jenis Laporan : Jenis laporan adalah usulan penelitian.
3. Lambang Institusi Perguruan Tinggi
4. Nama mahasiswa dan NIM
5. Nama Jurusan
6. Nama Program Studi
7. Nama Perguruan Tinggi
8. Tahun Pengajuan : Tahun pengajuan adalah tahun dimana usulan penelitian
tersebut diajukan
B. HALAMAN PERSETUJUAN
Halaman persetujuan memuat : judul usulan penelitian, persetujuan
dosen pembimbing beserta tanda tangan dan waktu persetujuan
C. DAFTAR ISI
Daftar Isi merupakan daftar yang menunjukkan isi bagian-bagian dalam
skripsi maupun sub-sub bagiannya beserta nomor halamannya.
D. ISI
Dibagian isi terdiri dari beberapa bab dan dari beberapa bab tersebut masih
terdapat beberapa sub bab.
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang memuat: gambaran tema permasalahan di lokasi penelitian
yang akan dibahas dan berkaitan dengan penelitian yang akan dijalankan,
diuraikan dari masalah yang luas ke arah masalah yang khusus. Oleh karena
itu diperlukan data studi awal di lokasi tempat penelitian.
b. Tujuan Khusus ; Meliputi jabaran atau rincian dari tujuan umum secara
operasional sesuai dengan perumusan dan pembatasan masalah. Tujuan
khusus akan menggambarkan hasil dan pembahasan yang akan diperoleh
dari penelitian ini.
5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian meliputi: 1) manfaat bagi pengguna (user), 2)
pengembangan keilmuan dan 3) bagi peneliti, sehingga scara khusus hasil
penelitian memberikan masukan bagi si peneliti, masyarakat, instansi terkait
dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta diharapkan dapat
dijadikan pertimbangan sebuah kebijakan
6. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian mencerminkan kemampuan mahasiswa untuk menelusuri
dan mengidentifikasi penelitian terdahulu yang relevan dengan topik
penelitian yang dilakukannya.Setiap penelitian dilakukan dalam konteks
lingkungan yang berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya,
sekalipun penelitian tersebut merupakan replikasi penelitian sebelumnya.
Pernyataan tentang keaslian penelitian meliputi identifikasi persamaan
penelitian sebelumnya yang sangat relevan dan perbedaannya dengan
penelitian yang akan dilakukannya.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut
d. Variabel
Berisi keterangan tentang variable atau factor yang diamati atau diteliti
dalam suatu penelitian
e. Definisi Operasional
Menjelaskan bagaimana suatu variable akan diukur serta alat ukur apa yang
digunakan untuk mengukurnya. Definisi ini mempunyai implikasi praktis
dalam proses pengumpulan data. Definisi operasional mendiskripsikan
variable sehingga bersifat spesifik (tidak berintegrasi ganda), terukur,
menunjukkan sifat atau macam variable sesuai dengan tingkat
pengukurannya dan menunjukkan kedudukan variable dalam kerangka
teoritis.
f. Teknik Pengumpulan Data
Berisi cara pengumpulan data yang dapat berupa data primer maupun data
sekunder. Berdasarkan caranya pengumpulan data dapat berupa observasi,
wawancara langsung, angket, pengukuran / pemeriksanaan
g. Instrument Penelitian
Instrument ( alat ukur ) penelitian dapat berupa kuesioner, cek list yang
digunakan sebagai pedoman observasi dan wawancara atau angket
j. Keterbatasan
Dalam setiap penelitian pasti mempunyai kelemahan-kelemahan dimana
kelemahan tersebut ditulis dalam keterbatasan. Dalam bab ini disajikan
keterbatasan peneliti secara teknis yang mungkin mempunyai dampak
secara metodologis maupun substantif, seperti : keterbatasan pengambilan
sampel, keterbatasan jumlah sampel, keterbatasan instrumen penelitian,
keterbatasan waktu dan sebagainya
E. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka merupakan keterangan tentang bacaan yang dijadikan
sebagai bahan rujukan dari penulisan skripsi. Dalam daftar pustaka dapat
dimasukkan tentang pustaka dari buku teks, jurnal, artikel, internet atau
kumpulan karangan lain.
F. LAMPIRAN
Lampiran memuat : keterangan atau informasi yang diperlukan pada
pelaksanaan penelitian seperti : peta, surat penelitian, kuesioner, atau data
lain yang sifatnya melengkapi usulan atau proposal penelitian.
Bagian-Bagian Proposal Penelitian Terbaru
1. Halaman Judul
2. Halaman Persetujuan
3. Daftar Isi
4. Isi Proposal Penelitian
o 1.1 Latar Belakang
o 1.2 Perumusan Masalah
o 1.3 Batasan Masalah
o 1.4 Tujuan Masalah
o 1.5 Manfaat Penelitian
o 2.1 Landasan Teori
o 2.2 Hipotesis
o 5. Daftar Pustaka
o 6. Lampiran
Bagian-Bagian Proposal Penelitian Terbaru
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, bahwasannya proposal penelitian memiliki bagian-bagian
yang harus diperhatikan. Berikut detail penjelasannya mengenai Bagian-Bagian Proposal
Penelitian yang Baik dan Benar.
1. Halaman Judul
Judul: Judul penelitian bisa kamu tulis dengan singkat dan padat, yang terpenting judul tersebut
menggambarkan konsep maupun topik penelitian yang akan Anda angkat, serta terdapat
keterkaitan antara variable, lokasi penelitian, serta metode penelitian Anda. Judul ditulis dengan
menggunakan huruf kapital atau besar semua (A,B,C,D,E,dst.)
Jenis Laporan: Usulan penelitian
Lambang Perguruan Tinggi: Logo universitas Anda, silahkan cari logo universitas Anda dengan
format gambar yakni (.png) dan logo perguruan tinggi tersebut berwarna sesuai dengan logo
umumnya universitas tinggi Anda tersebut.
Nama dan NIM: Cantumkan juga nama dan NIM Anda sesuai dengan data dari perguruan tinggi
Anda.
Program Studi: Program studi Anda
Fakultas: Fakultas Anda
Nama Perguruan Tinggi: Nama universitas sesuai dengan nama universitas Anda
Tahun Pengajuan: Tahun pengajuan proposal penelitian Anda
2. Halaman Persetujuan
Pada bagian halaman persetujuan proposal penelitian berisikan judul usulan penelitian, waktu
persetujuan, dan tanda tangan dosen pembimbing.
3. Daftar Isi
Latar belakang tersebu juga harus bisa menjawab mengepa Anda memilih topik tersebut.
Tinjauan pustaka pada proposal penelitian sendiri akan berisi informasi-informasi yang bersinggungan
dengan topik/tema penelitian Anda, baik itu berupa materi, definisi, maupun gambar dari sumber
terpercaya (media terkenal, tokoh, dll). Tinjauan pustaka disusun berdasarkan tujuan penelitian,
pertanyaan penelitian dan masalah yang akan dipecahkan. Sumber yang dipakai dalam tinjauan
pustaka harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun terbit dengan model
Vancouver.
Berikut ada beberapa sub bab yang terdapat pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA proposal penelitian:
2.1 Landasan Teori
Landasan teori pada proposal penelitian sebetulnya sama pada umumnya, yakni menguraikan materi
yang berasal dari referensi-referensi para ahli terpercaya maupun jurnal atau buku.
2.2 Hipotesis
Pada bagian hipotesis proposal penelitian akan memuat pertanyaan singkat yang disimpulkan atau
berdasarkan referensi pada landasan teori. Hipotesis pada proposal penelitian tidak harus ada, tapi
tergantung dari jenis dan tujuan dari penelitian.
Ciri-Ciri Hipotesis:
Pada Bab III proposal penelitian yakni metode penelitian, memuat sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian: Berisi mengenai alur atau langkah-langkah yang akan diambil untuk
membuktikan kebenaran hipotesis atau berdasarkan metode dari topik yang diangkat
2. Lokasi dan Waktu Penelitian: Berisikan mengenai informasi mengenai tempat penelitian dan
waktu pelaksanaan penelitian
3. Teknik Pengumpulan Data: Berisikan mengenai cara pengumpulan data, yakni bisa berupa data
primer maupun data sekunder. Cara pengumpulan data bisa berupa observasi, wawancara,
maupun angket.
5. Daftar Pustaka
Daftar pustaka proposal penelitian tidak berbeda dengan laporan-laporan pada umumnya, yakni berisikan
sumber referensi yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam pembuatan penelitian maupun laporan
tugas akhir.
6. Lampiran
Lampiran proposal penelitian bisa berisikan keterangan atau informasi yang diperlukan selama saat
proses penelitian.
https://trisariyanti.wordpress.com/pendidikan/proposal-skripsi-pendidikan/
PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN
PROPOSAL
Penelitian Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS
Pada Siswa SD Kelas V
Dosen pengampu :
Disusun oleh :
MOHAMAD SAHRUL MUHAROM
( 2014114010080 )
PAI V-B
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayahNya. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah pada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini Alhamdulillah saya telah menyelesaikan tugas pembuatan
proposal mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan yang di bimbing oleh Ibu NIK
HARIYANTI, M.Pd.I. Dalam proposal ini akan kami sajikan beberapa hal yang terkait
dengan Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS
Pada Siswa SD Kelas V.
Kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan proposal selanjutnya.
Semoga proposal ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca
sekalian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................i
Kata pengantar.........................................................................................................ii
Daftar isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teoretis 5
B. Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar 9
C. Keaktifan Belajar 12
D. Hasil Belajar 13
E. Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan 15
F. Kerangka Berfikir 15
G.Perumusan Hipotesis 16
H.Metode Penelitian 16
I. Perencanaan Siklus/Rencana Tindakan 20
J. Pelaksanaan siklus/Pelaksanaan tindakan 21
K. Observasi dan Evaluasi 21
L. Refleksi 21
DAFTAR RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penelitian ini difokuskan pada
permasalahan pokok sebagai berikut.
a. Apakah penerapan metode diskusi dapat meningkatkan keaktifan belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial pada siswa kelas V SD?
b. Apakah penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial pada siswa kelas V SD?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar setelah penerapan metode diskusi, dan
penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
b. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar setelah penerapan metode diskusi, dan
penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
Secara teoritis penelitian ini akan mengkaji metode pembelajaran yang sesuai
untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS melalui metode diskusi. Dengan
demikian temuan penelitian ini akan memperkaya khasanah pengetahuan di bidang
metode pembelajaran.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Siswa
Dari penelitian ini siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih
bermakna, sehingga siswa menjadi lebih menguasai dan terampil dalam
pembelajaran pemecahan masalah dengan penerapan metode diskusi sehingga hasil
belajar lebih meningkat dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
2) Bagi Guru
Informasi hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi serta masuka
berharga bagi para guru dalam melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil pembelajaran dengan penerapan metode diskusi, khususnya
dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan mata pelajaran lain pada umunya.
3) Bagi Orang Tua Siswa
Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bahwa betapa pentingnya perhatian
orang tua dengan aktivitas dan prestasi belajar putra-putrinya.
4) Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi kepala
sekolah untuk mengambil suatu kebijakan yang paling tepat dalam kaitan dengan
upaya menyajikan strategi pembelajaran yang efektif dan efesien di sekolah.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teoretis
1. Pengertian Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan suatu kegiatan dimana sejumlah orang membicarakan
secara bersama-sama melalui tukar pendapat tentang suatu topik atau masalah, atau mencari
jawaban dari suatu masalah berdasarkan semua fakta yang memungkinkan untuk itu.
Menurut (Depdikbud, 1999:14) metode diskusi adalah suatu metode untuk memupuk
keberanian anak didik untuk mengemukakan pendapat atau memberi kritikan terhadap
pendapat orang lain yang dikemukakan dalam suatu forum.
Dari uraian tersebut di atas dapat didefinisikan metode diskusi adalah suatu kegiatan
belajar-mengajar yang membahas suatu topic atau masalah yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih (dapat guru dan siswa atau siswa dan siswa lain).
Dapat disimpulkan metode diskusi adalah suatu kegiatan belajar mengajar dalam
bentuk tukar pendapat dari pertanyaan-pertanyaan yang ada baik dari murid secara
individual atau secara kelompok maupun dari guru sehingga diperoleh suatu kesepakatan
bersama dari permasalahan yang dikaji.
Dalam kegiatan diskusi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dan siswa
agar diskusi dapat dilaksanakan dengan efektif, selanjutnya disebut syarat-syarat diskusi
yaitu sebagai berikut.
1) Pembicaraan berlangsung dalam kelompok, dan setiap kelompok ada peserta yang
terlibat didalamnya.
2) Setiap peserta bebas mengeluarkan pendapatnya, dalam komunikasi langsung tatap
muka.
3) Ada aturan main yang disepakati bersama untuk mengatur proses pembicaraan.
4) Harus ada tujuan dari diskusi tersebut dan tidak boleh ada tekanan dari siapapun
termasuk dari guru.
5) Harus ada pemimpin yang memimpin jalannya diskusi agar tidak menyimpang dari
topik yang dibahas.
5. Bentuk-Bentuk Diskusi
1) Diskusi Kelas, yaitu jenis diskusi yang melibatkan seluruh siswa yang ada dalam kelas
sebagai peserta diskusi. Dalam hal ini guru berfungsi sebagai pengatur, pendorong dan
pengarah pembicaraan.
2) Dikusi Kuliah, yaitu terdiri dari seorang pembicara, guru atau seorang anak berbicara
dimuka kelas, mengemukakan persoalannya selama 20-30 menit setelah itu dihadirkan
pertanyaan-pertanyaan tetapi hanya terbatas pada satu bentuk persoalan.
3) Diskusi kelompok kecil yaitu terdiri dari 3-7 orang.
4) Simposium, yaitu hampir sama dengan diskusi kuliah tetapi pada simposium terdapat
beberapa orang yang berbicara atau pengarah persoalan dan masalah yang ada ditinjau
dari beberapa segi.
5) Diskusi panel yaitu terdiri dari 4 samapi 5 orang pembicara yang mengemukakan
pertanyaan akan ditunjuk langsung.
Dari bentuk-bentuk diskusi tersebut maka yang lebih ditekankan pada
pembelajaran IPS di sekolah dasar adalah diskusi kelas. Dengan bentuk diskusi kelas
maka diharapkan guru berperan sebagai pemimpin atau pengarah diskusi maka ada hal
yang harus dipahami dan harus dimiliki oleh guru yaitu sebagai berikut.
a) Menyiapkan dan menjelaskan topik diskusi.
b) Mengatur pembicaraan agar semua peserta terlibat dalam
diskusi.
c) Menjaga agar pembicaraan tetap terfokus pada topik.
d) Mencegah distorsi atau penyimpangan pembicaraan dan
percakapan yang bertele-tele.
e) Mendorong siswa agar berani mengeluarkan pendapat.
f) Membimbing siswa agar dapat menguraikan pendapat rasional.
g) Memperjelas pendapat siswa agar dimengerti oleh yang lain.
h) Mencegah dominasi pembicaraan oleh satu atau dua orang
peserta.
(Hidayat, 2008:7.22-7.25)
3) Induktif-Deduktif
Pendekatan induktif, siswa menarik suatu kesimpulan dari sejumlah fakta yang
satu sama lainnya ada hubungannya yang diperoleh melalui pengamatan atau cara lain.
Sedang deduktif, menghadapkan siswa pada sesuatu yang berlaku umum dan
mengumpulkan berbagai fakta yang medukung pernyataan tersebut.
4) Nilai
Pendekatan ini dapat dikembangkan berbagai nilai seperti nilai moral, nilai
estetika, dan sebagainya (Hidayat, 2008:26).
D. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Di antara para pakar pendidikan dan psikologi tidak memiliki definisi dan perumusan
yang sama mengenai pengertian hasil belajar. Namun di antara mereka memiliki pemahaman
yang sama mengenai makna hasil belajar sebagaimana yang dikemukakan Dimyati dan
Moedjiono, (2006:200) bahwa “hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
mengajar atau tindak belajar”. Demikian pula dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan
bahwa “Hasil belajar merupakan sesuatu yang diadakan, dibuat, dijadikan oleh suatu atau dapat
juga berarti pendapatan atau perolehan”.
Hamalik, (2001:34) menyebutkan ada 3 teori tentang hasil belajar yaitu: 1) Teori
disiplin formal yang menyatakan bahwa ingatan, sikap, imajinasi dapat diperkuat melalui latihan
akademis. 2) Teori unsur-unsur yang identik yaitu: siswa diberikan respon-respon yang
diharapkan diterapkan dalam situasi kehidupan. 3) Teori generalisasi yaitu: menekankan pada
pembentukan pengertian yang dihubungkan pada pengalaman-pengalamannya.
Berdasarkan pernyataan di atas, dalam konteks penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengalami interaksi proses pembelajaran.
Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yaitu hasil belajar yang dicapai oleh seseorang
setelah mengalami proses pembelajaran mata pelajaran IPS.
1) Faktor Guru
Setiap guru memiliki pola mengajar sendiri-sendiri, pola mengajar tercermin dalam
tingkah laku pada waktu melaksanakan pengajaran. Gaya mengajar yang dilakukan guru
mencerminkan bagaimana pelaksanaan pengajaran guru yang bersangkutan, yang
dipengaruhi oleh pandangannya sendiri tentang mengajar, konsep, psikologi, dan kurikulum.
2) Faktor Siswa
Setiap siswa mempunyai keragaman dalam hal kecakapan maupun kepribadian,
kecakapan, yang dimiliki masing-masing itu meliputi, kecakapan potensial maupun
kecakapan yang diperoleh dari hasil belajar.
3) Faktor Kurikulum
Bahan-bahan pengajaran sebagai isi kurikulum mengacu kepada tujuan yang hendak
dicapai.
4) Faktor Lingkungan
Lingkungan meliputi keadaan ruangan, tata ruang dan berbagai situasi fisik yang ada
disekitar kelas atau sekitar tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Berdasarkan berbagai pernyataan tersebut, ada beberapa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal tersebut terdiri atas,
faktor fisiologis psikologis, sedangkan faktor eksternal terdiri atas faktor lingkungan (fisik
dan sosial) dan faktor instrumental (kurikulum, sarana-prasarana, guru, metode, media serta
manajemen).
F. Kerangka Berpikir
Penerapan metode diskusi dalam proses pembelajaran merupakan salah satu metode
yang tidak terlalu mahal dan tidak terlalu sulit diterapkan serta cukup efektif untuk mencapai
tujuan belajar.
Penerapan metode diskusi merupakan sebuah metode yang dapat menggali potensi
siswa untuk dapat berpikir kritis, bebas mengembangkan gagasan-gagasannya serta memberi
pengalaman langsung sehingga perolehan belajar tidak bersifat verbal semata, melainkan
mampu member pengalaman yang bersifat konkret. Dengan demikian metode tersebut akan
dapat menguatkan ingatan siswa terhadap materi yang dipelajarinya. Bertitik tolak dari
kerangka berpikir demikian, maka dapat dinyatakan bahwa dengan penerapan metode diskusi
secara efektif, cenderung dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran
IPS.
Penerapan metode diskusi menyebabkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang
lebih bermakna dan lebih kuat melekat dalam memori (pikiran) mereka, sehingga secara tidak
langsung berdampak pula terhadap perolehan atau hasil belajar siswa. Di samping itu dengan
diterapkannya metode ini akan membuat perhatian siswa tertarik dalam proses belajar, karena
siswa mengalami sendiri, dan terlibat aktif dalam proses belajar sehingga akan mempermudah
siswa tersebut memahami materi pelajaran IPS yang dipelajarinya. Diterapkannya metode ini
secara efektif dan efesien akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
IPS.
G. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan teori-teori dan kerangka berpikir sebagaimana telah diuraikan di atas maka
berikut ini dapat dijadikan hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut.
Jika penerapan metode diskusi dapat berjalan dengan efektif dan efesien maka keaktifan
belajar dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu PEngetahuan Sosial cenderung
meningkat.
H. Metode Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SD yang berjumlah 35 orang.
Siswa di kelas ini dipilih sebagai subjek penelitian karena ditemukan permasalahan-
permasalahan yang ditemukan seperti yang telah dipaparkan pada latar belakang.
Obyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: a) keaktifan belajar siswa, dan b)
hasil belajar siswa, dan c) respon siswa terhadap proses pembelajaran IPS dengan
penerapan metode diskusi.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif. Jumlah soal
sebanyak 10 butir dan masing-masing diberi skor 1, esay sebanyak 5 butir, masing-masing
diberi skor 2. Selain itu menggunakan lembar observasi siswa untuk mengetahui
keaktifannya. Lembar observasi untuk siswa adalah sebagai berikut.
Lembar Observasi Siswa
Keterangan:
Aspek 1 : Perhatian siswa
Aspek 2 : Keberanian berpendapat
Aspek 3 : Menghargai pendapat
Aspek 4 : Pelaksanaan tugas
Aspek 5 : Keberanian menjawab
Skor
Sangat aktif :5
Aktif :4
Cukup aktif :3
Kurang aktif :2
Sangat kurang aktif :1
b. Dalam menilai hasil pembelajaran IPS digunakan nilai dengan skala 0 – 100, nilai yang
diperoleh siswa berdasarkan lembar observasi dan hasil tes siswa.
Kriteria keberhasilan siswa adalah sebagai berikut.
1) Menghitung rata-rata skor siswa dengan mencari Mean (M) dengan rumus
(Nurkancana, 2002:174)
Keterangan:
M = Mean (rata-rata)
= Jumlah seluruh nilai
N = Jumlah individu
2) Untuk menentukan tingkat hasil belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
Rh = Angka rata-rata persen
M = Angka rata-rata
Smi = Skor maksimal ideal
Sutrisno Hadi, (dalam Arbawa, 2000:12)
4. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) maka prosedur penelitian ini
sesuai dengan prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam suatu proses
berdaur/bersiklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Hal ini sesuai dengan pendapat Kemmis S. dan M.C. Tanggrat (dalam Karniti 2002:15) yang
menyatakan bahwa PTK adalah siklus refleksi diri yang berbentuk spiral dalam rangka
melakukan proses perbaikan terhadap kondisi yang ada mencarikan solusi dalam
memecahkan masalah yang dihadapi dan dalam rangka menemukan cara-cara baru yang
lebih baik dan lebih efektif untuk mencapai hasil yang lebih optimal.
Berdasarkan analisis terhadap permasalahan yang ada, penelitian tindakan kelas ini
direncanakan terdiri dari 2 (dua) siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dengan
4 (empat) fase, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan dan
refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus. Namun demikian,
keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan penelitian pada akhir siklus tertentu
sepenuhnya bergantung pada hasil yang dicapai pada siklus terakhir. Bila hasil yang dicapai
telah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, maka penelitian dihentikan dan
apabila belum mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan, maka penelitian dilanjutkan
ke siklus berikutnya.
L. Refleksi
Refleksi ini dilakukan untuk merenungkan dan mengkaji hasil tindakan pada siklus I
mengenai hasil belajar IPS dan keaktifan belajar IPS. Hasil renungan dan kajian tindakan siklus I
ini, selanjutnya dipikirkan untuk dicari dan ditetapkan beberapa alternatif tindakan baru yang
diduga lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPS dan keaktifan belajar dalam mata
pelajaran IPS. Alternatif ini akan ditetapkan menjadi tindakan baru pada rencana tindakan dalam
penelitian tindakan siklus II.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, A.A Gede. 1998. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Singaraja: STKIP Singaraja.
Depdikbud. 1995. Metodik Khusus Pengajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud, Rineka Cipta.
Hamalik Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hidayat, Mujinem, dkk. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Joni. 1984. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.
Nurkancana, Wayan dan P.P.N Sunartana. 2002. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.
Uno, Hamzah. 2008. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.