Tahun ajaran 2019/2020 sudah diambang pintu, ada pekerjaan yang sudah menanti, tapi sebelum itu ada tugas
yang terlupakan dan belum terealisasi yang harus di laksanakan segera oleh OPS,,
1. input NIK peserta didik menggunakan aplikasi DAPODIKDAS untuk seluruh siswa
- data mengacu pada Akta Kelahiran atau Kartu Keluarga PD
2. check status validitas data siswa menggunakan aplikasi yang di kelola oleh PDSPK :
- laman verval PD
- http://nisn.data.kemdikbud.go.id
- http://pd.data.kemdikbud.go.id
- http://referensi.data.kemdikbud.go.id/arsip/
- DAPODIKDAS lokal(setiap Operator Sekolah)
3. lakukan perbaikan data baik NISN maupun data individu peserta didik apabila ditemukan data tidak valid
4. persiapkan berkas yang akan diupload ketika perbaikan data :
- perbaikan data individu(nama, tmpt/tgl lahir, jns kelamin dan nama ibu) menggunakan berkas : Akta Kelahiran,
atau, KK atau surat kenal lahir
- perbaikan NISN menggunakan berkas Ijasah yang mencantumkan NISN pada kolom isian NISN
5. Lakukan sync DAPODIK setiap kali selesai melakukan perbaikan data
6. lakukan komunikasi dengan OP Dinas ketika data yang terindikasi invalid dan tidak bisa dilakukan perbaikan
pada data tersebut atau hubungi tim verval/pengelola data di PDSPK
Harap disosialisasikan sehingga dan semoga saran dan anjuran ini bermanfaat
Laman pd.data adalah salahsatu aplikasi kontrol untuk kualitas data peserta didik, pada laman
pd.data.kemdikbud.go.id tersebut ada menu residu, pada tabel residu terdapat notifikasi,
- tanda silang artinya data siswa bermasalah pada kolom tersebut,
- tanda centang menyatakan data sudah valid, apabila terindikasi tanda silang pada pada siswa yg bersangkutan
sedangkan data di vervalPD sudah betul dan sesuai dengan berkas maka OPS harus berkomunikasi dengan Dinas
pendidikan agar difasilitasi cara penyelesaian masalahnya, atau bisa juga menghubungi ULT, Unit Layanan Terpadu
Kemendikbud pada bagian layanan PDSPK,
Data individu peserta didik yang baik dan benar akan didapatkan apabila data tersebut menggunakan acuan berkas
berupa Akta Kelahiran atau KK atau Ijazah(SMP/SMA/K).
semoga bisa difahami dan disosialisasikan
Contoh kasus I
Siswa pindahan sudah memiliki NISN, namun di vervalPD data siswa tsb berada pada status data invalid dan
dinyatakan blm memiliki NISN, keterangan data invalid menyebutkan bahwa siswa tersebut tercatat/input sebagai
siswa baru.
penjelasan :
- Siswa tersebut diinputkan sebagai siswa baru disekolah tujuan berarti ada kesalahan prosedur seharusnya diinput
dengan tarik data online
- ketika sekolah tujuan tidak bisa melakukan tarik data online, artinya sekolah asal belum melakukan mutasi siswa,
artinya sekolah asal menyalasi prosedur penglolaan dapodik.
- ketika sekolah tujuan tidak bisa melakukan tarik data, sehrusnya sekolah tsb berkoordinasi dengan dinas
pendidikan setempat agar segera difasilitasi, atau berkomunikasi langsung dengan sekolah asal peserta didiknya
Diingatkan,,
- mutasi siswa untuk peserta didik yg pindah sekolah harus dilakukan oleh OPS dan apabila tidak dilaksanakan
maka sekolah asal bisa dianggap melakukan penggelembungan data siswa
- dampak yang diterima sekolah tujuan akibat kesahan prosedur penginputan dapodik akan berakibat siswa
dinyatak. tidak/belum memiliki nisn
- abila dalam penerimaan dana BOS sekolah asal masih menerima sejumlah dana termasuk siswa yg seharusnya
sudah dimutasikan, sekolah asal bisa dianggap melakukan penyalahgunaan wewenang yang dampaknya berakibat
pada sekolah tujuan yang dana bosnya tidak sesuai dengan jumlah peserta didik
Saran,
- sebelum terjadi hal2 yang tidak diinginkan sekolah harus segera lakukan pengelolaan data dapodik yang sesuai
dengan prosedur,,
Contoh kasus II
- Siswa pindahan dari sekolah dibawah naungan kemenag yang belum memiliki NISN, maka datanya diinput ke
Dapodik sebagai peserta didik pindahan, apabila pindah sebagai lulusan dan sudah memiliki NISN dan tercantum di
Ijazah, maka OPS sekolah tujuan selanjutnya bisa melakukan perbaikan NISN dengan menggunakan Ijazah sebagai
berkas, dan NISN yg diajukan belum digunakan oleh peserta didik lain.