Sejak dimulai pada tahun 2013, OMS yang bekerja melalui MAMPU telah
mencapai 936 desa di 145 kota/kabupaten dan 27 provinsi di Indonesia. Secara
keseluruhan, para OMS Mitra MAMPU telah membentuk 2.200 kelompok perempuan
lokal, dengan 52.000 perempuan (dan 2.300 laki-laki) sebagai anggota. Melalui
MAMPU, OMS terlibat lebih banyak dengan para pengambil kebijakan, dan
melakukannya dengan ‘suara dan pengaruh yang lebih besar’. Sejak Mei 2016 hingga
Maret 2017, terdapat 12 kebijakan pemerintah dan memiliki potensi signifikan untuk
menguntungkan 720.000 perempuan pada tahun 2020 melalui perbaikan akses terhadap
layanan.
Tindak lanjut MAMPU Fase II (2017 – 2020) akan berfokus pada usaha
meningkatkan pengaruh dan suara perempuan terhadap kebijakan dan layanan serta
terus membangun kapasitas mitra dan organisasi melalui aksi kolektif dan advokasi di
tingkat lokal maupun nasional. Untuk itu, MAMPU telah menyelenggarakan Forum
Mitra tahunan pada 11-12 Juli 2017 di Hotel Alila, Jakarta. Acara ini dihadiri lebih dari
140 perempuan dari 23 provinsi, mewakili lebih dari 100 mitra, submitra, dan organisasi
di tingkat komunitas.
Meskipun demikian masih banyak tantangan yang kita hadapi bersama. Pada
acara Indonesia Development Forum yang diselenggarakan oleh Bappenas bekerjasama
dengan Knowledge Sector Initiative dan Australian Government di Jakarta tanggal 29
Mei 2017, disampaikan temuan riset Gender dan Birokrasi dari Ketua Cakra Wikara
Indonesia (CWI) Anna Margaret bahwa jumlah perempuan di tingkat jabatan eselon
tinggi di kementerian justru semakin berkurang. Permasalahannya banyak PNS
perempuan yang cenderung enggan mengurus kenaikan pangkat dan jabatan yang tinggi
karena lebih menginginkan waktu kerja fleksibel guna mengurus rumah tangga.
Rendahnya jumlah rekrutmen dan promosi pangkat maupun jabatan PNS perempuan di
sejumlah kementerian merefleksikan persoalan struktural ketimpangan distribusi gender
dalam birokrasi.
Salah satu rekomendasi yang mengemuka adalah penerapan merit system yang
mensyaratkan objektivitas, transparansi dan rekrutmen dan promosi berbasis
kompetensi. Penerapan merit system mencoba membuka peluang yang sama kepada
semua pihak untuk rekrutmen dan promosi PNS serta berupaya menghilangkan
diskriminasi dan nepotisme dalam perekrutan dan promosi dalam birokrasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://anitasilalahi.wordpress.com/2017/09/12/kesetaraan-gender-dan-tujuan-
pembangunan-berkelanjutan-sdgs-di-indonesia/
http://monalisatampubolon.blogspot.com/