Anda di halaman 1dari 9

Journal; Vol xx (No xx) page xx-xx

(filled by editorial staff after submission accepted)

Efektivitas Antibakterial Ekstrak Buah Pala (Myristica fragrans) Dalam


Menghambat Pertumbuhan Bakteri Streptococcus viridans (In vitro)

Mariatun Zahro N*, Rinda Yulianti**, Danica Anastasia**


Student of Faculty of Dentistry Sriwijaya University
“Departement of Conservative Dentistry Faculty of Dentistry Sriwijaya University”

ABSTRAK

Antibakteri merupakan zat yang dapat mengganggu pertumbuhan atau mematikan bakteri.
Buah pala merupakan salah satu bahan alami yang memiliki zat antibakteri. Senyawa bioaktif
pada buah pala yang bersifat sebagai antibakteri yaitu minyak atsiri, saponin, dan zat
alkaloid. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak
buah pala (Myristica fragrans) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus
viridans. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu dengan post test only
group design. Kelompok kontrol negatif menggunakan akuades, kelompok kontrol positif
menggunakan klorheksidin 2%, kelompok perlakuan menggunakan ekstrak buah pala dengan
masing-masing konsentrasi 4%, 8%, 12% dan 16%. Ekstrak diperoleh melalui metode
maserasi. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan difusi agar (Cakram Kirby-Baurer)
dengan analisis data uji Shapiro-Wilk, uji Levene-Test, uji one way ANOVA, dan Post-Hoc
Test. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak buah pala memiliki efek antibakteri terhadap
bakteri Streptococcus viridans dengan zona hambat terbesar yaitu pada konsentrasi 16%
(8,34 mm), sedangkan pada kontrol positif zona hambat sebesar (17,26 mm). Kesimpulan
dari penelitian ini yaitu ekstrak buah pala pada konsentrasi 4%, 8%, 12%, 16% memiliki efek
antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans, namun tidak
seefektif klorheksidin 2%.

Kata kunci: Antibakteri, ekstrak buah pala, Streptococcus viridans

PENDAHULUAN

Antibakteri merupakan zat yang dapat mengganggu pertumbuhan atau bahkan mematikan

bakteri dengan cara mengganggu metabolisme mikroba yang merugikan. Mekanisme kerja

dari senyawa antibakteri diantaranya yaitu mengganggu metabolisme sel bakteri,

Corresponding author: (Corresponding author’s address) (Page number)


Email: (Corresponding author’s email)
(filled by editorial staff after submission accepted)
Article title (Main author et al.)
(filled by editorial staff after submission accepted)

menghambat sintesis dinding sel bakteri, mengganggu permeabilitas membran sel bakteri,

menghambat sintesis protein sel bakteri, dan menghambat sintesis atau merusak asam nukleat

sel bakteri. Antibakteri merupakan salah satu zat yang sering digunakan untuk pengobatan

untuk pengobatan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti infeksi endodontik.1

Salah satu bakteri penyebab terjadinya infeksi endodontik adalah Streptococcus viridans.

Penelitian dari Harini PM et al. menghasilkan bahwa Streptococcus viridans merupakan salah

satu bakteri dominan di saluran akar gigi dengan jumlah persentase untuk kasus tersebut

sebanyak 66,66%.2

Menurut Tanumihardja, adanya bakteri di dalam saluran akar dapat dihilangkan dengan aksi

mekanik instrumentasi dan irigasi saluran akar.3 Bahan kimia yang umum digunakan saat ini

sebagai bahan irigasi, antara lain adalah klorheksidin glukonat (CHX). CHX merupakan

bahan irigasi saluran akar dengan spektrum antimikroba yang luas mencakup organisme

Gram positif dan Gram negatif.4 CHX diketahui dapat membunuh bakteri tetapi CHX

dilaporkan memiliki kekurangan yaitu, bersifat toksik.

Dibutuhkan bahan lain seperti bahan alami yang dianggap memiliki tingkat toksisitas yang

lebih rendah dibandingkan bahan kimia seperti buah pala. Penelitian Pricillia TK et al.

menyatakan bahwa terdapat kandungan berupa minyak atsiri, saponin, dan zat alkaloid pada

buah pala yang berfungsi sebagai antibakteri.5 Berdasarkan informasi diatas, penulis ingin

mengetahui efektivitas antibakterial ekstrak buah pala (Myristica fragrans) dalam

menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans

Corresponding author: (Corresponding author’s address) (Page number)


Email: (Corresponding author’s email)
(filled by editorial staff after submission accepted)
Journal; Vol xx (No xx) page xx-xx
(filled by editorial staff after submission accepted)

METODE
Jenis penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimental semu. Penelitian ini

dilakukan di Laboratorium Analisa dan Instrumentasi Jurusan Teknik Kimia Universitas

Sriwijaya untuk pembuatan ekstrak dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran

Madang untuk pengujian terhadap bakteri, dilaksanakan pada tanggal 23 April sampai dengan

18 Mei 2018.

Tahap-tahap penelitian yaitu sterilisasi alat, pembuatan ekstrak buah pala dengan cara

maserasi, persiapan media BHI-B (Brain Heart Infusion Broth), Persiapan Media BHI-A

(Brain Heart Infusion Agar), Persiapan kultur Streptococcus viridans, klorheksidin sebagai

kontrol positif sedangkan akuades sebagai kontrol negatif. Pengujian aktivitas antibakteri

dilakukan dengan metode kertas cakram (Kirby-Bauer). Tiap-tiap kertas kosong sebelumnya

dipanaskan menggunakan spiritus, kemudian kertas cakram dicelupkan pada klorheksidin

sebagai kontrol positf, akuades sebagai kontrol negatif, dan ke dalam larutan uji dengan

berbagai konsentrasi (4%, 8%, 12%, 16%), setelah kertas cakram menyerap pada larutan uji

tersebut, masing-masing diletakkan pada permukaan medium yang telah berisi mikroba uji.

Pengujian dilakukan dengan 5 kali ulangan. Kemudian petridish yang berisi medium dan

kertas cakram dimasukkan dalam inkubator dan diinkubasi 37% C selama 24 jam.

Selanjutnya petridish dikeluarkan lalu dilakukan pengukuran terhadap zona hambat yang

terbentuk dengan menggunakan jangka sorong. Zona bening disekitar kertas cakram

merupakan petunjuk kepekaan bakteri terhadap bahan antibakteri yang digunakan sebagai

bahan uji dan dinyatakan dengan diameter zona hambat. Diameter zona hambat dapat diukur

dengan rumus:

Corresponding author: (Corresponding author’s address) (Page number)


Email: (Corresponding author’s email)
(filled by editorial staff after submission accepted)
Article title (Main author et al.)
(filled by editorial staff after submission accepted)

Keterangan gambar :

Lingkaran tengah : kertas cakram

Garis lurus : arah pengukuran zona hambat

Pengukuran I (mm) : AD - ad

Pengukuran II (mm) : BE - be

Pengukuran III (mm) : CF - cf

Zona hambat (mm) : (pengukuran I+ II+ III) / 3

HASIL

Hasil pengukuran zona hambat mengenai efektitivitas antibakterial ekstrak buah pala

(Myristica fragrans) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans

menunjukkan bahwa semua kelompok sampel memiliki efek antibakteri terhadap

pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans, kecuali pada kelompok kontrol negatif (Gambar

1).

Corresponding author: (Corresponding author’s address) (Page number)


Email: (Corresponding author’s email)
(filled by editorial staff after submission accepted)
Journal; Vol xx (No xx) page xx-xx
(filled by editorial staff after submission accepted)

Gambar 1. Daya hambat antibakteri kelompok sampel terhadap bakteri Streptococcus viridans.

Ekstrak buah pala pada konsentrasi 4% menunjukkan nilai rata-rata zona hambat sebesar 3,6

mm, ekstrak buah pala pada konsentrasi 8% sebesar 5,52 mm, ekstrak buah pala pada

konsentrasi 12% sebesar 6,2 mm, ekstrak buah pala pada konsentrasi 16% sebesar 8,34 mm,

dan untuk kontrol positif sebesar 17,26 mm. Hasil pengukuran semua kelompok sampel

menunjukkan rata-rata zona hambat ekstrak buah pala berkisar antara 3,6 mm (terkecil)

hingga 8,34 mm (terbesar). Nilai rata-rata hasil pengukuran zona hambat dapat dilihat pada

tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata diameter zona hambat kelompok sampel

Kelompok Rerata ± SD
Ekstrak buah pala 4% 3,600 ± 0,100
Ekstrak buah pala 8% 5,520 ± 0,311
Ekstrak buah pala 12% 6,200 ± 0,158
Ekstrak buah pala 16% 8,340 ± 0,230
Klorheksidin 2% 17,260 ± 0,207
Akuades 0,000 ± 0,000
Total 5,420

Corresponding author: (Corresponding author’s address) (Page number)


Email: (Corresponding author’s email)
(filled by editorial staff after submission accepted)
Article title (Main author et al.)
(filled by editorial staff after submission accepted)

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terlihat bahwa antibakterial ekstrak buah pala

memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans, hal ini terlihat

dari terbentuknya zona hambat disekitar media kertas cakram. Hasil pada tabel 1

menunjukkan bahwa akuades yang digunakan sebagai kontrol negatif tidak membentuk zona

hambat.

Akuades tidak mengandung zat aktif sehingga tidak mampu menghambat pertumbuhan

bakteri Streptococcus viridans.6 Ekstrak buah pala pada konsentrasi 4%, 8%, 12%, dan 16%

memiliki efek terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans (Gram positif) yang

ditandai dengan terbentuknya zona hambat di sekitar media kertas cakram. Hasil penelitian

ini sesuai dengan penelitian Nurhasanah yang membuktikan bahwa ekstrak buah pala efektif

terhadap bakteri Gram positif yaitu bakteri Staphylococcus aureus dengan kadar MIC 4,9

mm.7 Rata-rata zona hambat ekstrak buah pala pada konsentrasi 4%, 8%, 12%, 16% terhadap

bakteri Streptococcus viridans termasuk kategori sedang karena zona hambat yang terbentuk

(8,34mm). Hal ini sesuai dengan klasifikasi menurut Clinical and Laboratory Standards

Institute (CLSI) tahun 2012 (Tabel 2).

Tabel 2. Klasifikasi diameter zona hambat.8

Daya hambat bakteri Kategori


≥ 20 mm Sangat kuat
10-20 mm Kuat
5-10 mm Sedang
≤ 5 mm Lemah

Corresponding author: (Corresponding author’s address) (Page number)


Email: (Corresponding author’s email)
(filled by editorial staff after submission accepted)
Journal; Vol xx (No xx) page xx-xx
(filled by editorial staff after submission accepted)

Hasil penelitian pada tabel 1 dan gambar 1 menunjukkan bahwa klorheksidin yang digunakan

sebagai kontrol positif memiliki rata-rata diameter zona hambat sangat jauh berbeda

dibandingkan dengan rata-rata diameter zona hambat kelompok sampel yang lain. Perbedaan

ini menunjukkan klorheksidin sebagai kontrol positif sudah terbukti mampu menghambat

pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans. Hasil penelitian ini, sesuai dengan penelitian

dari Joan B et al. yang melaporkan bahwa klorheksidin mampu menghambat pertumbuhan

beberapa bakteri seperti bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus viridans,

Staphylococcus saprophyticus, Escherichia coli, dan Acinetobacter spp.9

Hasil penelitian ekstrak buah pala dengan konsentrasi 4%, 8%, 12%, 16% terhadap bakteri

Gram positif yaitu Streptococcus viridans memiliki daya antibakteri berdasarkan hasil yang

terdapat pada (Tabel 1.). Hasil tersebut didukung dengan penyataan Sing et al. yang

menyatakan bahwa ekstrak buah pala lebih efektif terhadap bakteri Gram positif

dibandingkan dengan bakteri Gram negatif.10

Hal ini disebabkan karena peptidoglikan yang merupakan struktur pada lapisan dinding sel

bakteri Gram positif bersifat polar sehingga senyawa saponin dan zat alkaloid yang bersifat

polar pada buah pala lebih mudah menembus dinding sel bakteri Gram positif karena

memiliki sifat yang sama yaitu bersifat polar dibandingkan dengan bakteri Gram negatif yang

bersifat non polar sehingga lebih sulit ditembus.11

Penelitian Septiani et al. mengenai efektivitas antibakteri ekstrak buah pala (Myristica

Fragrans) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dilakukan

pengamatan 2 kali yakni 24 jam inkubasi dan 48 jam inkubasi, hasilnya menunjukkan bahwa

pengamatan paling efektif setelah diinkubasi selama 48 jam.12

Corresponding author: (Corresponding author’s address) (Page number)


Email: (Corresponding author’s email)
(filled by editorial staff after submission accepted)
Article title (Main author et al.)
(filled by editorial staff after submission accepted)

Berdasarkan prosedur dalam penelitian ini penentuan zona hambat ditetapkan dengan waktu

inkubasi 24 jam. Penetapan waktu inkubasi 24 jam pada penelitian ini belum memperlihatkan

zona hambat disekitar media kertas cakram, sehingga diperlukan penambahan waktu inkubasi

menjadi 36 jam. Hasilnya menunjukkan terdapat zona hambat bakteri di sekitar media kertas

cakram. Tidak terbentuknya zona hambat pada waktu inkubasi 24 jam mungkin disebabkan

oleh kandungan senyawa aktif yang berpotensi sebagai antibakteri masih sangat lemah.12

Penambahan waktu inkubasi pada pada penelitian ini bertujuan agar kandungan senyawa

aktif tersebut bisa lebih lama bereaksi terhadap bakteri.

Penelitian lebih lanjut mengenai ekstrak buah pala dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari

16% perlu dilakukan untuk mengetahui konsentrasi yang paling optimum mendekati

klorheksidin 2%, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan irigasi saluran akar dalam

perawatan endodontik.

KESIMPULAN

Ekstrak buah pala pada konsentrasi 4%, 8%, 12%, 16% memiliki efek antibakteri dalam

menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans, namun tidak seefektif kontrol

positif.

DAFTAR PUSTAKA

1. Jawets K, Melnick W, Adelberg L. 2002. Mikrobiologi Kedokteran. Penerjemah:


Nugroho E dan Maulany R. EGC: Jakarta. 49-54
2. Harini PM, Sham SB, Sundeep HK. Comparative Evaluation of Bactericidal Potential
of Four Root Canal Filling Materials against Microflora on Infected Non-Vital
Primary Teeth. J Clin Pediatr Dent. 2010; 35 (1): 23-30
3. Tanumihardja M. Larutan irigasi saluran akar. Dentofasial. 2010; 9 (2): 108-111
4. Parappa S, Nagesh L, Prem KP, Mangala S. Chlorhexidine as an Antimicrobial Agent
in Dentistry – A Review. OHDM. 2016; 15 (2): 94-97

Corresponding author: (Corresponding author’s address) (Page number)


Email: (Corresponding author’s email)
(filled by editorial staff after submission accepted)
Journal; Vol xx (No xx) page xx-xx
(filled by editorial staff after submission accepted)

5. Pricillia TK, Jemmy A, Krista VS. Uji daya hambat ekstrak buah pala (Myristica
Fragrans Houtt) terhadap bakteri penyebab periodontitis porphyromonas gingivalis
secara in vitro. Jurnal e-GiGi (eG). 2016; 2 (4): 112
6. Kadhim MI, Ibrahim, Rana K, Naem, Amaal SA. Antibacterial Activity of Nutmeg
(Myristica fragrans) Seed Extracts Against Some Pathogenic Bacteria. Journal of Al-
Nahrain University.2013; 16 (2): 188-192
7. Nurhasanah. Antimicrobial Activity of Nutmeg (Myristica Fragrans Houtt) Fruit
Methanol Extract Againts Growth Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Jurnal
Bioedukasi. 2014; 3 (1): 277-285
8. Laboratory methodologies for bacterial antimicrobial susceptibility testing. OIE
Terrestrial Manual. 2012.
9. Joan B, Cheryl D, Jerry L, Steven JV. Comparison of Chlorhexidine and Tincture of
Iodin for Skin Antisepsis in Preparation for Blood Sample Collection. Journal of
Clinical Microbiology. 2004: 42 (5); 2216-2217
10. Abhilasha S, Ritu TB, Vinod S. Antimicrobial Susceptibility of Myristica fragrans
Extract against Oral Pathogens. Int J Curr Microbiol App Sci. 2017; 6 (1): 340-341
11. Dominika I, Siti K, Masnur T. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Buah Ketapang
(Terminalia catappa Linn.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus epidermidis Dan
Salmonella typhi. Protobiont. 2015: 4 (3); 98-102
12. Septiani, Eko ND, Ima W. Efektivitas Antibakteri Ekstrak Buah Pala (Myristica
Fragrans) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Journal of
Fisheries Science and Technology (IJFST). 2017: 13 (01); 1-6

Corresponding author: (Corresponding author’s address) (Page number)


Email: (Corresponding author’s email)
(filled by editorial staff after submission accepted)

Anda mungkin juga menyukai