PENDAHULUAN
yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan yang tidak
terjadi, kecemasan dapat menimbulkan rasa khawatir yang tidak jelas dan
menyebar, berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan menyebabkan rasa
hal yang normal dialami namun kecemasan tidak boleh dibiarkan karena lama
Cemas adalah salah satu keadaan atau gejala yang dirasakan pasien dalam
kecemasan yang tinggi ketika beresiko tinggi meninggal. Faktor resiko yang
super ego, perasaan takut, frustasi terkait kondisi medis, ancaman atau
kecemasan tidak hanya dirasakan oleh keluarga, tetapi dapat dialami oleh
seorang pasien yang sedang dirawat dirumah sakit. Salah satu faktor yang
mencapai 11,6 persen. Populasi orang dewasa mencapai sekitar 150 juta.
Pekanbaru adalah kecemasan ringan 15%, sedang 72,5% dan berat 12,5%
berat 36 orang ( 5,6%). Jumlah tingkat kecemasan pasien yang tidak teratasi
J. Himle 2000).
Tidur merupakan hal sangat penting bagi pasien yang dirawat diruangan
ICU. Tidur sebagai suatu keadaan dimana organisme secara reguler, berulang,
dan mudah kembali lagi (reversible) di tandadi oleh keadaan yang relatif
eksternal.
Istrahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh semua
orang. Untuk dapat berfungsi secara optimal maka setiap orang memerlukan
istirahat dan tidur yang cukup. Istirahat merupakan keadaan yang tenang,
rileks tanpa tekanan emosional dan bebas dari kegelisahan atau kecemasan.
Sebagian besar orang dapat beristirahat sewaktu mereka merasa bahwa segala
sesuatu dapat diatasi, m.erasa diterima, mengetahui apa yang terjadi, bebas
Kurang tidur dapat mengakibatkan dampak negatif. Saat kita terjaga, kita
menyimpan suatu keadaan yang disebut ‘sleep debt’ yang dapat diganti hanya
melalui tidur. Hal ini diatur oleh suatu mekanisme dalam tubuh yang disebut
sebagai “sleep homeostat”, yang mengatur keinginan kita untuk tidur. Jika
jumlah ‘sleep debt’ besar, maka “sleep homeostat” akan memberitahukan
pada kita bahwa kita perlu tidur lebih banyak (Robotham, 2011)
psikis. Dari segi fisik, kurang tidur akan menyebabkan muka pucat, mata
sembab, badan lemas, dan daya tahan tubuh menurun sehingga mudah
(Endang, 2007).
adanya gangguan tidur dan sekitar 17% mengalami gangguan tidur yang
serius. Prevalensi gangguan tidur pada penderita penyakit cukup tinggi yaitu
2007).
Dalam penelitian yang dilakukan di ruangan ICU badan RSUD Dr. M. Ashari
depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur, hal ini disebabkan
sistem saraf simpatis. Zat ini akan mengurangi tahap IV NREM dan REM.
bagi anak saat dirawat di rumah sakit, sehingga anak akan mengalami stres
pada anak. Apabila masalah tidak teratasi, maka hal ini akan menghambat
proses perawatan anak dan kesembuhan anak itu sendiri. Dalam penelitin
tersebut terbukti 85% anak mengalami stres hospitalisasi sedang pada anak di
Ruang Anak Rumah Sakit Baptis Kediri dan 62% anak mengalami gangguan
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur
musik atau membaca buku. Cemas akibat kurangnya pola tidurdan istirahat
akan menyebabkan muka pucat, mata sembab, badan lemas, dan daya tahan
terakhir Januari sampai dengan Juni 2019 didapatkan data 123 orang jumlah
pasien yang dirawat diruangan ICU. Penyakit yang paling banyak ditemukan
hard failure, CAD, sepsis, stroke non hemoragik dan syok hipovolemik. Dari
berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa angka kematian pasien
tidur keluarga pasien. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti
pemenuhan istirahat dan tidur pada pasien yang dirawat di ruang ICU RS
ruang ICU. Kebutuhan untuk tidur sangat penting bagi kualitas hidup
pemenuhan istirahat dan tidur pada pasien yang dirawat di ruang ICU
Sutera.
berhubungan.
Sutra.