Anda di halaman 1dari 4

Latihan soal-soal Basic Science-Clinical Science

Antidote
1. Seorang pasien, laki-laki, usia 27 tahun, pecandu narkoba, dibawa ke UGD suatu rumah sakit
karena overdosis Morfin. Apoteker langsung menyiapkan kebutuhan obat emergensi dan antidote
untuk membatasi efek toksik racun dalam tubuh pasien tersebut. Apakah antidote yang tepat
disiapkan untuk pasien tersebut?
a. Dimerkarpol d. Flumazenil
b. n-asetil sistein e. Sodium bicarbonate
c. Nalokson

2. Seorang pasien perempuan, usia 35 tahun, BB 45 kg, dilarikan ke UGD suatu rumah sakit karena
mengalami overdosis asetosal karena meminum 40 tablet asetosal 100 mg. Kondisi pasien saat
ini tidak sadar, TD 128/90 mmHg, RR 140/menit, T 39 °C dan terlihat tanda-tanda asidosis
metabolik. Dokter meminta apoteker untuk menyiapkan obat emergensi untuk mempercepat
eksresi asetosal dari tubuh pasien melalui urin. Apakah obat emergensi yang tepat disiapkan?
a. Infus glukosa d. Suplement kalium
b. Infus NaCl fisiologis e. Natrium bikarbonat
c. Arang aktif

3. Seorang pasien, laki-laki, usia 26 tahun, dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit setelah
mencoba bunuh diri dengan menelan 500 mL produk pembunuh serangga yang berisi metil
parathion. Apoteker langsung menyiapkan kebutuhan obat emergensi dan antidote untuk
membatasi efek toksik racun dalam tubuh pasien tersebut. Apakah antidote yang tepat disiapkan
apoteker untuk pasien tersebut?
a. Atropin Sulfat d. Epinefrin
b. n-asetil sistein e. Kalsium Glukonat
c. Nalokson

4. Seorang pasien, laki-laki, usia 25 tahun, dibawa ke IGD rumah sakit. Hasil wawancara dengan
keluarga pasien berhasil diketahui bahwa pasien mencoba melakukan usaha bunuh diri dengan
meminum obat nyamuk cair yang mengandung senyawa golongan karbamat. Apoteker di IGD
menyiapkan antidot yang dibutuhkan untuk meminimalisir efek toksik racun tersebut. Apakah
antidot yang tepat disiapkan untuk pasien tersebut?
a. Natrium Tiosulfat d. N-asetilsistein
b. Nalokson e. Atropin sulfat
c. Dimerkaprol

5. Seorang pasien laki-laki berusia 45 tahun dibawa ke IGD rumah sakit karena diduga mengalami
keracunan obat parasetamol. Keluarga pasien menyatakan bahwa pasien tersebut telah
meminum tablet parasetamol sebanyak 20 butir sekitar 8 jam sebelum dibawa ke RS. Apoteker di
depo UGD berdiskusi dengan dokter untuk menetapkan antidote untuk pasien tersebut. Apakah
antidot yang tepat direkomendasikan?
a. Nalokson d. Natrium tiosulfat
b. N-asetilsistein e. Atropin sulfat
c. Dimerkaprol

6. Seorang pasien, laki-laki, usia 55 tahun, dilarikan ke UGD suatu rumah sakit karena mengalami
mual dan muntah setelah mengkonsumsi 12 tablet parasetamol. Sepuluh jam kemudian hasil
laboratorium menunjukkan nilai SGPT 200 U/l. Apakah antidotum yang tepat untuk pasien
tersebut?
a. Atropin d. Propanolol
b. Dopamin e. N-asetilsistein
c. Esmolol

7. Seorang pasien laki-laki berusia 54 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan lemas, dada berdebar
dan detak jantung tak beraturan. Pasien diketahui rutin mengkonsumsi digoxin sejak 3 tahun
terakhir untuk pengobatan gagal jantung yang diidapnya. Berdasarkan keluhan tersebut, dokter
mendiagnosa pasien mengalami keracunan digoksin dengan ventricular takikardi. Apakah
antidote yang tepat untuk mengatasi gejala keracunan yang dialami pasien tersebut?
a. N-asetil systein d. Deferipron
b. Lidokain e. Calcium glukonas
c. Asam folinat
8. Seorang pasien, perempuan, usia 32 tahun, didiagnosa dokter mengalami keracunan pengawet
natrium nitrit dalam daging. Keluhan yang dirasakan pasien adalah sakit kepala, hipotensi, serta
mengalami sesak nafas, methemoglobinemia. Sehari sebelumnya pasien mengkonsumsi daging
sapi awetan. Apakah antidote yang tepat disiapkan oleh apoteker untuk membatasi efek toksik
racun tersebut?
a. Atropin sulfat d. Metilen blue
b. Dimerkaprol e. N-asetil sistein
c. Pralidoxim

9. Seorang pasien, laki-laki, usia 54 tahun, penderita general anxiety disorder, mengalami overdosis
alprazolam sehingga dilarikan ke UGD suatu rumah sakit. Dokter dan apoteker berdiskusi tentang
terapi antidot yang akan diberikan untuk pasien tersebut. Apakah antidote yang tepat
direkomendasikan untuk pasien tersebut?
a. Nalokson d. Etanol
b. Na tiosulfat e. Carbo adsorben
c. Flumazenil

10. Seorang pasien laki-laki berusia 54 tahun mendapatkan terapi Warfarin injeksi dosis 3 mg/ hari
untuk penanganan thrombosis yang dideritanya. Sehari setelah pemberian obat, pasien
mengalami perdarahan. Dokter mendiagnosis bahwa pasien mengalami toksisitas warfarin.
Apakah antidote spesifik yang tepat direkomendasikan untuk pengobatan toksisitas yang dialami
pasien tersebut?
a. Atropin Sulfat d. EDTA
b. Vitamin K e. Natrium Tiosulfat
c. Timidin

11. Seorang pasien, laki-laki, usia 27 tahun, dilarikan ke UGD suatu rumah sakit karena mengalami
keracunan arsen akibat usaha pembunuhan. Pasien mengalami kelumpuhan, sakit perut yang
hebat, muntah yang berwarna hijau dan diare. Apoteker menyiapkan obat-obatan dan bahan
medis lainnya di depo UGD untuk terapi pasien tersebut. Apakah antidotum yang tepat digunakan
untuk membatasi efek toksik racun pada pasien tersebut?
a. EDTA d. D-Penicilamine
b. DMBA e. Dimerkarpol
c. Deterasirox

12. Seorang laki-laki membawa anaknya (laki-laki, usia 5 tahun) ke UGD rumah sakit karena diduga
mengalami keracunan dengan gejala mengalami mual-muntah, nyeri abdomen, mulut terasa
seperti logam, terdapat garis biru pada gusi, dan susah buang air besar. Hasil pemeriksaan
menunjukan pasien mengalami keracunan timah hitam (timbal) secara kronis akibat pencemaran
pada sumber air minum. Apakah antidote yang tepat untuk pasien?
a. Natrium EDTA intra vena d. BAL dosis tunggal
b. Kalsium EDTA intra vena e. DMSA oral
c. Deksamethason intra vena

13. Seseorang pasien dilarikan ke sebuah UGD suatu rumah sakit karena keracunan minuman keras
oplosan. Hasil pemeriksaan menemukan kadungan metanol yang tinggi dalam minuman keras
tersebut. Apoteker yang bertugas di UGD tersebut menyiapkan terapi emergensi untuk pasien
tersebut. Antidote apakah yang tepat untuk disiapkan oleh apoteker tersebut?
a. Kombinasi etanol dan fomepizole d. Atropin Sulfat
b. Glukagon e. Dimerkarpol
c. N-Asetil Sistein

14. Seorang pasien, laki-laki, usia 30 tahun, dibawa ke IGD karena keracunan metanol. Antidote
apakah yang tepat untuk mengatasi kasus tersebut?
a. Diazepam d. Fenitoin
b. Etanol e. Flumazenil
c. Fenobarbital

15. Seorang pasien, laki-laki, usia 55 tahun, pasien DM tipe-2 masuk ke Unit Gawat Darurat dalam
keadaan sesak nafas dan nyeri pada perut. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter menyatakan
pasien mengalami asidosis berat. Apoteker menyiapkan obat-obat emergensi untuk terapi pasien
tersebut. Apakah obat yang tepat diberikan untuk mengatasi kondisi pasien tersebut?
a. Infus NaCO3 d. Infus NaCl
b. Infus NaH2CO3 e. Infus CaCl2
c. Infus NaOH
16. Seorang pasien, laki-laki, usia 55 tahun masuk IGD suatu rumah sakit karena mengalami Syok
anafilaksis dan harus segera mendapatkan terapi emergensi. Apakah obat emergensi yang tepat
diberikan kepada pasien tersebut untuk mengatasi keadaan pasien tersebut?
a. Diphenhidramine d. Ephineprin
b. Norephineprin e. Metil prednisolon
c. Prednison

Penyebab Keracunan
17. Seorang pasien, perempuan, usia 40 tahun, penderita kanker payudara stadium 2A,
mendapatkan kemoterapi sebanyak 6 siklus. Seminggu setelah siklus yang ke-3, pasien
mengalami gejala kardiotoksisitas yang disebabkan oleh efek toksik agen kemoterapi yang
digunakan. Apakah agen kemoterapi yang menyebabkan efek toksik tersebut?
a. Paclitaxel d. Carboplatin
b. Epirubicin e. Cyclofosfamid
c. 5-Fluorouacil

18. Seorang apoteker yang bekerja di badan POM menarik produk makanan kaleng di beberapa
supermarket karena dicurigai terkontaminasi mikroba yang ditandai dengan kaleng menjadi
gembung. Toksin yang dihasilkan kikroba tersebut dapat mengakibatkan keracunan bagi
konsumen yang mengkonsumsinya. Apakah bakteri yang dicurigai mengkontamiasi produk
makanan tersebut?
a. Candida albicans d. Mycobacterium tuberkulosis
b. Pseudomonas aeruginosa e. Clostridium botulinum
c. Escherichia coli

Mekanisme Aksi
19. Seorang pasien wanita, usia 17 tahun, dilarikan ke UGD suatu rumah sakit karena keracunan
merkuri akibat tambalan amalgam giginya pecah dengan gejala gangguan sensorik yang cukup
parah, gangguan sensasi dan berkurangnya kemampuan koordinasi. Dokter meresepkan antidote
dimerkaprol dan apoteker di depo UGD menyiapkan antidote tersebut untuk pasien.
Bagaimanakah mekanisme aksi antidot tersebut?
a. Hambatan bersaing d. Reaksi khelasi
b. Kompleksasi e. Antagonisme
c. Penggantian bersaing

20. Seorang pasien perempuan, usia 35 tahun, mendapatkan terapi gawat darurat di UGD suatu
rumah sakit setelah melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum produk pembunuh
serangga yang mengandung insektisida organophosphate. Pasien mendapatkan terapi dengan
antidote atropine sulfat. Bagaimanakah mekanisme aksi antidote tersebut?
a. Meningkatkan produksi enzim Cholin Esterase d. Menghambat pelepasan asetil-kolin
b. Antagonis reseptor Ach-Nikotinik e. Meningkatkan re-uptake cholin
c. Antagonis reseptor Ach-Muskarinik

21. Seorang pasien, laki-laki, usia 25 tahun, dibawa ke IGD rumah sakit. Hasil wawancara dengan
keluarga pasien berhasil diketahui bahwa pasien mencoba melakukan usaha bunuh diri dengan
meminum obat nyamuk cair yang mengandung senyawa golongan karbamat. Apoteker
menyiapkan atropine sulfat untuk meminimalkan efek toksik racun tersebut. Apakah target aksi
dari antidote tersebut?
a. Reseptor asetil kolin nikotinik d. Metabolit reaktif NAPQI
b. Reseptor asetil kolin muskarinik e. Enzim Siklooksigenase
c. Enzim Asetilkolinesterase

22. Seorang pasien, perempuan, usia 29 tahun, dilarikan ke suatu rumah sakit karena mengalami
kejang-kejang dengan tubuh kebiruan. Dokter memastikan pasien mengalami keracunan sianida
dan memberikan antidote kombinasi natrium nitrit dan natrium tiosulfat. Bagaimanakah
mekanisme aksi toksisitas racun tersebut?
a. Memicu aritmia jantung d. Memicu hepatotoksik
b. Menyebabkan asidosis laktat e. Penurunan respirasi sel
c. Menginduksi kematian sel syaraf

23. Seseorang pasien, wanita, usia 32 tahun, dilarikan ke IGD suatu rumah sakit karena keracunan
sianida. Saat ini pasien telah siap untuk mendapatkan terapi dengan Natrium Nitrit.
Bagaimanakah mekanisme aksi antidote tersebut?
a. Meningkatkan sintesis methamoglobin yang selanjutnya berikatan dengan sianida
b. Mengikat hidrogen sianida untuk membentuk senyawa tiosanat yang tidak toksik
c. Berikatan langsung dengan senyawa sianida di mitokondria dan pembuluh darah
d. Mempercepat proses metabolisme dan eksresi sianida melalui hepar dan ginjal
e. Menghambat distribusi sianida dengan membentuk makromolekul komplek
24. Seorang pasien laki-laki, usia 21 tahun, masuk UGD suatu rumah sakit karena percobaan bunuh
diri dengan 30 tablet parasetamol 500 mg. Apoteker menyiapkan antidote N-asetil sistein 150
mg/KgBB yang dilarutkan dalam 200 mL Dextrosa 5% dan selanjutnya diserahkan pada perawat
untuk diberikan kepada pasien. Apakah stategi terapi keracunan yang diterapkan dengan cara
pemberian antidote tersebut?
a. Terapi ABCD d. Penghambatan eliminasi racun
b. Penghambatan absorbsi racun e. Percepatan eliminasi racun
c. Penghambatan distribusi racun

Keracunan - Dosis
25. Seorang pasien, perempuan, usia 27 tahun, mengalami kondisi gawat darurat karena keracunan
produk insektisida dan dibawa ke IGD suatu rumah sakit. Pasien memerlukan atropin sulfat
sebanyak 1 mg sebagai antidote untuk mengurangi intensitas efek toksik senyawa
organophospat yang terdapat dalam produk insektisida tersebut. Ampul yang tersedia
mengandung atropine 0,5 mg/mL. Berapakah jumlah sediaan atropin sulfat yang diambil untuk
diberikan kepada pasien tersebut?
a. 0,5 mL d. 2 mL
b. 1 mL e. 2,5 mL
c. 1,5 mL

Kategori Efek Toksik


26. Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri OT melakukan uji toksisitas akut ekstrak daun
sambiloto menggunakan metode OECD 425 menggunakan 5 tikus betina. Hasil pengujian
menunjukkan ekstrak dosis 2.000 mg/kg BB mengakibatkan 1 ekor tikus mati dan 4 ekor tikus
masih hidup. Dosis dinaikkan menjadi 5.000 mg/kg BB dengan hasil yang sama, yaitu 1 ekor tikus
mati dan 4 ekor tikus masih hidup. Apakah kategori ketoksikan ekstrak tersebut?
a. Luar biasa toksik d. Sedikit toksik
b. Sangat toksik e. Praktis tidak toksik
c. Cukup toksik

Anda mungkin juga menyukai