N Soal Pembahasan
o
Antidote
1. Seorang pasien, laki-laki, usia 27 Gejala : Mual, muntah, pusing, kulit dingin,
tahun, pecandu narkoba, dibawa ke pupil kecil, depresi nafas, koma.
UGD suatu rumah sakit karena Tata laksana : Bila ada depresi nafas, berikan
overdosis Morfin. Apoteker langsung Nalokson HCl 5-10 mg. Bila tidak ada depresi
menyiapkan kebutuhan obat emergensi nafas berikan obat simptomatik
dan antidote untuk membatasi efek
toksik racun dalam tubuh pasien
tersebut. Apakah antidote yang tepat
disiapkan untuk pasien tersebut?
a. Dimerkarpol
b. n-asetil sistein
c. Nalokson
d. Flumazenil
e. Sodium bicarbonate
a. Infus glukosa
b. Infus NaCl fisiologis
c. Arang aktif
d. Suplement kalium
e. Natrium bikarbonat
a. Atropin Sulfat
b. n-asetil sistein
c. Nalokson
d. Epinefrin
e. Kalsium Glukonat
a. Natrium Tiosulfat
b. Nalokson
c. Dimerkaprol
d. N-asetilsistein
e. Atropin sulfat
5. Seorang pasien laki-laki berusia 45 Gejala : Manifestasi klinis bergantung pada
tahun dibawa ke IGD rumah sakit waktu setelah menelan paracetamol. Gejala
karena diduga mengalami keracunan awal keracunan dapat berupa anoreksia, mual
obat parasetamol. Keluarga pasien dan muntah. Setelah 24 – 48 jam, setelah
menyatakan bahwa pasien tersebut terjadi peningkatan waktu protombin dan
telah meminum tablet parasetamol transaminase, nekrosis hati menjadi jelas.
sebanyak 20 butir sekitar 8 jam Tata laksana : Induksi emesis : berikan karbon
sebelum dibawa ke RS. Apoteker di aktif serta katartik. Acetylisteine paling efektif
depo UGD berdiskusi dengan dokter bila diberikan dalam waktu 8 jam setelah
untuk menetapkan antidote untuk tertelannya paracetamol.
pasien tersebut. Apakah antidot yang
tepat direkomendasikan?
a. Nalokson
b. N-asetilsistein
c. Dimerkaprol
d. Natrium tiosulfat
e. Atropin sulfat
a. N-asetil systein
b. Lidokain
c. Asam folinat
d. Deferipron
e. Calcium glukonas
a. Atropin sulfat
b. Dimerkaprol
c. Pralidoxim
d. Metilen blue
e. N-asetil sistein
a. Atropin Sulfat
b. Vitamin K
c. Timidin
d. EDTA
e. Natrium Tiosulfat
a. Diphenhidramine
b. Norephineprin
c. Prednison
d. Ephineprin
e. Metil prednisolon
Penyebab Keracunan
a. Paclitaxel
b. Epirubicin
c. 5-Fluorouacil
d. Carboplatin
e. Cyclofosfamid
18. Seorang apoteker yang bekerja di Melalui proses pemanasan suhu tinggi,
badan POM menarik produk bakteri pathogen seperti Clostridium
makanan kaleng di beberapa botulinum yang ada dalam produk makanan kaleng
supermarket karena dicurigai dapat dihilangkan
terkontaminasi mikroba yang
https://www.liputan6.com/health/read/4048667/pen
ditandai dengan kaleng menjadi gawetan-makanan-kaleng-tak-sempurna-hati-hati-
gembung. Toksin yang dihasilkan bakteri-ini-bisa-bertahan-hidup
kikroba tersebut dapat
mengakibatkan keracunan bagi
konsumen yang mengkonsumsinya.
Apakah bakteri yang dicurigai
mengkontamiasi produk makanan
tersebut?
a. Candida albicans
b. Pseudomonas aeruginosa
c. Escherichia coli
d. Mycobacterium tuberkulosis
e. Clostridium botulinum
Mekanisme Aksi
19. Seorang pasien wanita, usia 17 tahun, Arsenik dan beberapa logam berat lainnya
dilarikan ke UGD suatu rumah sakit karena bertindak dengan bereaksi secara kimiawi
keracunan merkuri akibat tambalan dengan residu tiol yang berdekatan pada
amalgam giginya pecah dengan gejala enzim metabolik, menciptakan
kompleks khelat yang menghambat aktivitas
gangguan sensorik yang cukup parah,
enzim yang terpengaruh. Dimercaprol
gangguan sensasi dan berkurangnya bersaing dengan kelompok tiol untuk
kemampuan koordinasi. Dokter mengikat ion logam, yang kemudian
meresepkan antidote dimerkaprol dan diekskresikan dalam urin.
apoteker di depo UGD menyiapkan
antidote tersebut untuk pasien. https://translate.google.com/translate?
Bagaimanakah mekanisme aksi antidot u=https://en.wikipedia.org/wiki/Dimerca
tersebut? prol&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp
a. Hambatan bersaing
b. Kompleksasi
c. Penggantian bersaing
d. Reaksi khelasi
e. Antagonisme
20. Seorang pasien perempuan, usia 35 tahun, Golongan organofosfat merupakan racun
mendapatkan terapi gawat darurat di UGD kontak yang menurunkan aktivitas enzim
suatu rumah sakit setelah melakukan kolinesterase darah dan bekerja sebagai racun
percobaan bunuh diri dengan meminum saraf sebagaimana halnya dengan racun
golongan karbamat
produk pembunuh serangga yang
https://rumahedukasiipa.wordpress.com/2014
mengandung insektisida organophosphate. /12/14/organofosfat-dan-karbamat/
Pasien mendapatkan terapi dengan antidote
atropine sulfat. Bagaimanakah mekanisme
aksi antidote tersebut?
21. Seorang pasien, laki-laki, usia 25 tahun, Mekanisme kerja Atropine memblok aksi
dibawa ke IGD rumah sakit. Hasil kolinomimetik pada reseptor muskarinik
wawancara dengan keluarga pasien secara reversible (tergantung jumlahnya)
berhasil diketahui bahwa pasien mencoba yaitu, hambatan oleh atropine dalam dosis
kecil dapat diatasi oleh asetilkolin atau
melakukan usaha bunuh diri dengan
agonis muskarinik yang setara dalam dosis
meminum obat nyamuk cair yang besar.
mengandung senyawa golongan karbamat. Jay,than hoon dan kirana,raharja.
Apoteker menyiapkan atropine sulfat untuk 2002. Obat-obat penting. Gramedia Jakarta.
meminimalkan efek toksik racun tersebut.
Apakah target aksi dari antidote tersebut?
22. Seorang pasien, perempuan, usia 29 tahun, Racun ini menghambat sel tubuh
dilarikan ke suatu rumah sakit karena mendapatkan oksigen sehingga yang
mengalami kejang-kejang dengan tubuh paling terpengaruh adalah jantung dan
kebiruan. Dokter memastikan pasien otak.
mengalami keracunan sianida dan https://id.scribd.com/doc/12357777/Na-
memberikan antidote kombinasi natrium nitrit-dan-Na-thiosulfat-sebagai-
nitrit dan natrium tiosulfat. Bagaimanakah antitidotum-keracunan-sianida
mekanisme aksi toksisitas racun tersebut?
23. Seseorang pasien, wanita, usia 32 tahun, Natrium tiosulfat akan bekerja dengan
dilarikan ke IGD suatu rumah sakit karena
mekanisme mempercepat eliminasi,
keracunan sianida. Saat ini pasien telah
siap untuk mendapatkan terapi dengan sedangkan natrium nitrit akan bekerja
Natrium Nitrit. Bagaimanakah mekanisme
dengan mekanisme hambatan bersaing.
aksi antidote tersebut?
https://id.scribd.com/doc/12357777/Na-
a. Meningkatkan sintesis nitrit-dan-Na-thiosulfat-sebagai-
methamoglobin yang selanjutnya antitidotum-keracunan-sianida
berikatan dengan sianida
b. Mengikat hidrogen sianida untuk
membentuk senyawa tiosanat yang
tidak toksik
c. Berikatan langsung dengan
senyawa sianida di mitokondria dan
pembuluh darah
d. Mempercepat proses
metabolisme dan eksresi sianida
melalui hepar dan ginjal
e. Menghambat distribusi sianida
dengan membentuk makromolekul
komplek
24. Seorang pasien laki-laki, usia 21 tahun,
masuk UGD suatu rumah sakit karena
percobaan bunuh diri dengan 30 tablet
parasetamol 500 mg. Apoteker
menyiapkan antidote N-asetil sistein 150
mg/KgBB yang dilarutkan dalam 200 mL
Dextrosa 5% dan selanjutnya diserahkan
pada perawat untuk diberikan kepada
pasien. Apakah stategi terapi keracunan
yang diterapkan dengan cara pemberian
antidote tersebut?
a. Terapi ABCD
b. Penghambatan absorbsi racun
c. Penghambatan distribusi racun
d. Penghambatan eliminasi racun
e. Percepatan eliminasi racun
Keracunan – Dosis
a. 0,5 mL
b. 1 mL
c. 1,5 mL
d. 2 mL
e. 2,5 mL