Anda di halaman 1dari 2

Jenis inhaler asma berdasarkan cara penggunaannya

Ada dua jenis inhaler asma yang dipakai berdasarkan cara penggunaannya, yaitu

 Inhaler yang digunakan setiap hari. Inhaler ini digunakan 2 kali sehari untuk mencegah
gejala asma yang mungkin menyerang. Obat-obatan di dalam inhaler bekerja mencegah peradangan di
saluran napas. Inhaler jenis ini biasanya berisi obat kortikostreoid seperti beclomethasone, budesonid,
fluticasone, dan mometasone.  
 Inhaler yang digunakan saat kambuh. Inhaler ini digunakan untuk segera meredakan
serangan asma begitu gejala awalnya terjadi. Obat yang biasanya digunakan adalah bronkodilator.
Bronkodilator terdiri dari berbagai macam jenis obat yang bekerja melemaskan otot-otot saluran
napas yang menegang. Dengan begitu, sehingga pernapasan Anda dapat kembali normal.

Jenis inhaler asma berdasarkan bentuknya

Ada dua jenis inhaler asma yang dipakai berdasarkan cara bentuk (model alat), yaitu:

1. Inhaler dosis terukur bertekanan (metered dosage inhaler)

Inhaler ini terdiri dari tabung bertekanan yang berisi obat dan di ujungnya terdapat corong plastik.
Ketika asma kambuh, Anda harus cepat-cepat menghirup napas dari inhaler ini. Dengan begitu obat
juga akan langsung masuk ke dalam saluran napas dan meredakan gejala.

Jika menggunakan inhaler ini, maka sebaiknya Anda mencatat berapa banyak dosis obat yang telah
Anda hirup. Inhaler asma jenis ini terkadang tidak disertakan pengukur dosis yang membuat Anda
tahu seberapa banyak obat yang Anda hirup.

2. Inhaler serbuk kering

Berbeda dengan inhaler dosisi bertekanan, inhaler asma dengan serbuk kering ini bukan berbentuk
aerosol yang bisa langsung Anda hirup dari alatnya. Inhaler ini tak dapat menyemprotkan obat. Jadi,
pasien harus menghirup serbuk dengan cepat dan kuat. Biasanya inhaler ini tersedia untuk satu kali
hirup, jadi mencegah penggunaan dosis yang berlebihan.

Untuk mengetahui mana yang lebih baik untuk Anda gunakan, sebaiknya diskusikan pada dokter
Anda. Sebab, hal ini juga tergantung kebutuhan dan kondisi masing-masing pasien.

Cara menggunakan inhaler yang tepat dan efektif


Cara menggunakan inhaler dengan benar dan lebih efektif adalah sebagai berikut:

 Duduk atau berdiri tegak saat menggunakan inhaler.


 Kocok inhaler dengan baik sebelum menghirupnya.
 Langsung tarik napas perlahan begitu Anda menekan inhaler.
 Tahan napas selama minimal 10 detik setelah menghirupnya.
 Bila Anda perlu menggunakan lebih dari satu hirupan per dosis, tunggu beberapa menit dulu
di antara setiap isapan. Jika Anda menggunakan obat bronkodilator kerja cepat, berikan jeda 3-5
menit. Untuk jenis lainnya, berikan jeda 1 menit.
 Tarik dan buang napas perlahan di antara setiap isapan.
Yang perlu diingat, Anda tak bisa sembarangan pinjam inhaler milik orang lain. Selain jorok dan
belum tentu bersih, mungkin saja jenis inhaler punya mereka dosis dan jenis obatnya berbeda dari apa
yang Anda pakai selama ini.

Maka sebisa mungkin taruh dan simpan inhaler milik Anda di tempat yang mudah dijangkau. Bawa
alat tersebut ke mana pun Anda pergi untuk mengantisipasi serangan yang mungkin kambuh di waktu
dan tempat yang tidak terduga.

Cara membersihkan inhaler


Penting untuk menjaga inhaler tetap bersih agar Anda tidak menghirup kuman-kuman dari udara
sekitar yang mungkin menempel di permukaan corong mulut. Itu sebabnya mouthpiece inhaler
(corong tempat Anda menempatkan mulut) perlu dibersihkan setiap kali habis pakai. Keringkan
secara alami. Jangan gunakan kain untuk mengelapnya hingga kering.

Berikut beberapa langkah yang dapat membantu Anda menjaga kebersihan inhaler Anda.

1. Lepaskan kaleng logam dari inhaler (jika inhaler Anda adalah metered-dose).


2. Pastikan tidak ada benda yang menyumbat area tersebut.
3. Bilas dengan air hangat hanya pada mouthpiece dan tutupnya.
4. Biarkan mengering secara alami sepanjang malam (jangan gunakan kain untuk mengelapnya
hingga kering).
5. Di pagi hari, pasang kembali kaleng logam ke dalamnya. Pasang tutupnya.
6. Jangan bilas bagian lainnya.

Tips di atas bisa membantu Anda mendapatkan jauh lebih banyak obat dari inhaler. Ini akan
membantu Anda bernapas dengan lebih baik dan mengurangi kekambuhan. Pastikan untuk
berkonsultasi pada dokter atau apoteker sebelum mengubah dosis atau inhaler. Mereka bisa
menunjukkan apa yang mungkin Anda lakukan dengan tidak benar.

Ada beberapa efek samping penggunaan inhaler


Efek samping inhaler bisa meliputi:

 Sakit kepala dan pusing


 Gangguan tidur atau insomnia
 Merasa nyeri pada otot
 Hidung yang meler atau tersumbat
 Mulut dan tenggorokan terasa kering
 Batuk
 Suara serak dan sakit tenggorokan

Namun, Anda perlu merasa waspada  jika efek samping di bawah ini yang muncul dan segera
berkonsultasi ke dokter. Efek samping inhaler yang berat, yaitu:

 Nyeri dada, denyut jantung berdebar dan tidak beraturan.


 Tremor.
 Gejala kecemasan.
 Kadar kalium darah menurun, yang bisa menimbulkan kelemahan otot, perasaan lemas, dan
rasa haus yang ekstrim.
 Kenaikan tekanan darah.
 Sesak dada dan kesulitan bernapas.

Anda mungkin juga menyukai