Ada dua jenis inhaler asma yang dipakai berdasarkan cara penggunaannya, yaitu
Inhaler yang digunakan setiap hari. Inhaler ini digunakan 2 kali sehari untuk mencegah
gejala asma yang mungkin menyerang. Obat-obatan di dalam inhaler bekerja mencegah peradangan di
saluran napas. Inhaler jenis ini biasanya berisi obat kortikostreoid seperti beclomethasone, budesonid,
fluticasone, dan mometasone.
Inhaler yang digunakan saat kambuh. Inhaler ini digunakan untuk segera meredakan
serangan asma begitu gejala awalnya terjadi. Obat yang biasanya digunakan adalah bronkodilator.
Bronkodilator terdiri dari berbagai macam jenis obat yang bekerja melemaskan otot-otot saluran
napas yang menegang. Dengan begitu, sehingga pernapasan Anda dapat kembali normal.
Ada dua jenis inhaler asma yang dipakai berdasarkan cara bentuk (model alat), yaitu:
Inhaler ini terdiri dari tabung bertekanan yang berisi obat dan di ujungnya terdapat corong plastik.
Ketika asma kambuh, Anda harus cepat-cepat menghirup napas dari inhaler ini. Dengan begitu obat
juga akan langsung masuk ke dalam saluran napas dan meredakan gejala.
Jika menggunakan inhaler ini, maka sebaiknya Anda mencatat berapa banyak dosis obat yang telah
Anda hirup. Inhaler asma jenis ini terkadang tidak disertakan pengukur dosis yang membuat Anda
tahu seberapa banyak obat yang Anda hirup.
Berbeda dengan inhaler dosisi bertekanan, inhaler asma dengan serbuk kering ini bukan berbentuk
aerosol yang bisa langsung Anda hirup dari alatnya. Inhaler ini tak dapat menyemprotkan obat. Jadi,
pasien harus menghirup serbuk dengan cepat dan kuat. Biasanya inhaler ini tersedia untuk satu kali
hirup, jadi mencegah penggunaan dosis yang berlebihan.
Untuk mengetahui mana yang lebih baik untuk Anda gunakan, sebaiknya diskusikan pada dokter
Anda. Sebab, hal ini juga tergantung kebutuhan dan kondisi masing-masing pasien.
Maka sebisa mungkin taruh dan simpan inhaler milik Anda di tempat yang mudah dijangkau. Bawa
alat tersebut ke mana pun Anda pergi untuk mengantisipasi serangan yang mungkin kambuh di waktu
dan tempat yang tidak terduga.
Berikut beberapa langkah yang dapat membantu Anda menjaga kebersihan inhaler Anda.
Tips di atas bisa membantu Anda mendapatkan jauh lebih banyak obat dari inhaler. Ini akan
membantu Anda bernapas dengan lebih baik dan mengurangi kekambuhan. Pastikan untuk
berkonsultasi pada dokter atau apoteker sebelum mengubah dosis atau inhaler. Mereka bisa
menunjukkan apa yang mungkin Anda lakukan dengan tidak benar.
Namun, Anda perlu merasa waspada jika efek samping di bawah ini yang muncul dan segera
berkonsultasi ke dokter. Efek samping inhaler yang berat, yaitu: