Anda di halaman 1dari 43

Farmakoterapi Asma

O Etiologi :
O Asma ekstrinsik : diinduksi oleh faktor
eksternal (alergi)
O Asma intrinsic : diinduksi oleh faktor internal
(stress)
Patofisiologi
O Bronkokonstriksi  asma akut
O Hipersekresi mucus yang tebal dan melekat
O Edema mukosa respirasi
O Lepasnya mediator kimia oleh stimulus 
tingkat sel
TATA LAKSANA ASMA
O Tata laksana serangan akut  tujuannya untuk
mengurangi atau menghilangkan hipoksemia
dan gejala secepatnya. Obat yang digunakan
biasanya disebut sebagai pereda ( reliever )
O Tata laksana asma jangka panjang bertujuan
untuk mencegah terjadinya serangan asma an
mengendalikan asma secara menyeluruh. Obat
yang digunakan disebut pengendali
(controller)
Obat Pereda ( Reliever )
O Umumnya sebagai bronkodilator
O Short acting  agonis : terbutalin, albuterol,
salbutamol, orsiprenalin, fenoterol
O Gol. Xanthin : Theofilin, aminofilin
O Anti kholinergik : ipratropium bromide
O Anti inflamasi steroid : metilprednisolon,
budesonid, flutikason
Obat Pereda ( Reliever )
O Diberikan pada saat serangan asma
O Perlu pengkajian berat ringannya serangan
O Pemberian bisa tunggal atau kombinasi
O Disarankan dalam bentuk inhalasi 
O Keuntungan : dosis rendah, efek samping minimal,
bekerja terbatas pada sal. Nafas, efek teraputik
cepat, dapat memobilisasi sekret disal. Nafas.
O Kekurangan : Cara pemberiannya khusus dan
kadang sulit, harga mahal
Obat Pengendali ( controller )
O Obat ini diberikan setiap hari untuk jangka waktu
yang lama
O Sodium kromoglikat
O Anti inflamasi steroid : budesonid, flutikason,
eklometason
O Long acting  agonis : prokaterol, formoterol,
salmeterol  onset nya mencapai 40 menit dan
membutuhkan waktu 1 – 4 jam setelah inhalasi
untuk memberi efek bronkodilatasi
O Gol. Antileukotrien : zafirlukas, montelukas
2 Agonists
O Bronkodilator yang paling efektif
O Stimulasi pada reseptor 2 adrenergik
mengaktivasi adenyl cyclase, yang
menghasilkan peningkatan intracelular c-AMP.
O Menghasilkan : relaksasi otot, stabilisasi mast
cell pada membran.
O Pemberian secara aerosol lebih baik dibanding
sistemik.
2 Agonists
O Short acting 2 Agonists : albuterol,
metaproterenol, merupakan pengobatan
terpilih untuk serangan asma akut yang berat.
O Long acting 2 Agonists : formeterol,
salmeterol diindikasikan untuk pengobatan
jangka panjang pasien yang mempunyai
riwayat asma
Efek samping
O Peningkatan heart rate, palpitasi
O Gangguan pencernaan
O Gangguan tidur
O Kram otot
Kortikosteroid
O Meningkatkan jumlah reseptor 2 adrenergik
dan memperbaiki responsif reseptor terhadap
rangsangan 2 adrenergik
O Menurunkan produksi mukus
O Mencegah hypersekresi mukus
O Menurunkan bronchial hyperresponsiveness
Kortikosteroid
O Inhalasi kortikosteroid sangat bagus untuk controller
drug
O Pemberian tergantung pada berat – ringannya penyakit
O Pasien dengan penyakit yang parah bisa diberikan
multiple daily dosing
O Karena respon inflamatory asma menghambat steroid
receptor binding, pasien harus dimulai pemberian
dengan dosis yang lebih tinggi dan frekwensi lebih
sering kemudian dilakukan tapered down
Kortikosteroid
O Toksisitas sistemik pada inhalasi kortikosteroid << jika
diberikan pada dosis rendah sampai sedang
O ES Lokal berupa oropharyngeal candidiasis
O Sistemik kortikosteroid diberikan pada asma yang hebat
yang tidak respon dengan inhalasi kortikosteroid.
O Sistemik kortikosteroid juga dipelukan untuk pasien
yang tidak mendapatkan respon dari pemebrian
bronkodilator  Prednison 1-2 mg/kg/hari, diberikan
p.o dalam 2 dosis terbagi selam 3 – 10 hari.
Methylxanthine
O Thophylline  bekerja sebagai bronkodilatasi dengan
menghambat phosphodiesterase (PDEs), menurunkan
pelepasan mast cell mediator, menurunkan pelepasan
eosinophil basic protein, menurunkan T-Lymphocyte
proliferasi, Menurunkan pelepasan T-cell Cytokine.
O Menghambat permeabilitas vasular, meningkatkan
pembersihan mucociliary.
O Methylxanthine tidak fektif dibeikan secara aerosol
O SR theophylline baik digunakan untuk p.o
O Aminophylline baik digunakan pada sediaan iv karena
solubilitasnya.
Methylxanthine
O Theophyllin dieliminasi utama melalui
metabolisme di hepar oleh enzim CYP450
O CYP450 sangat dipengaruhi oleh lingkungan
dan obat lain
O Clinically significant  clearance jika
diberikan bersama dengan : cimetidine,
erythromycin, clarithromycin, allopurinol,
propranolol, ciprofloxacin, interferon,
ticlopidine, zileuton.
Methylxanthine
O Karena besarnya variabilitas clearance
theophylline antar pasien maka perlu
monitoring.
O SR theophylline tidak efektif jika diberikan
bersama makanan.
O Pemberian theophylline jangka panjang
mnyebabkan : cardiac arrythmia, seizure.
Anti Kholinergik
O Ipratropium bromide : kompetitif inhibitor
pada reseptor muskarinik
O Bekerja sebagai bronkodilator, membutuhkan
waktu yang lebih lama dibanding short acting
2 agonists.
O Inhalasi ipratropium bromide hanya
diindikasikan sebagai terapi tambahan pada
asma berat yang tidak responsif dengan 2
agonists sendiri.
Leukotriene Modifiers
O Zafirlukast dan montelukast : reseptor
antagonis yang menurunkan proinflamasi
O Tidak efektif digunakan sebagai terapi akut.
O Dosis zafirlukast pada org dewasa : 20 mg ; 2
x sehari, diminum 1 jam sebelum makan atau
2 jam sesudah makan.
O Dosis anak-anak 5 – 11 tahun : 10 mg ; 2 x
sehari
Leukotriene Modifiers
O Montelukast : dosis dewasa 10 mg ; 1 x sehari,
diminum malam hari. Dosis anak-anak 6 – 14
tahun 5 mg chewing tablet, 1 x sehari
diminum malam hari.
O Zafirlukast dan montelukast efek samping <<<
Penggunaan Alat Inhalasi
INHALER

1. Kocok inhaler dengan


gerakan atas-bawah setiap
kali sebelum menggunakan

2.Buka bagian penutup


dari mouthpiece
3. Lakukan “uji spray” untuk
menguji fungsi alat, dilakukan
hanya setiap sebelum
menggunakan inhaler baru, inhaler
sudah tidak digunakan > 14 hari,
ataupun setelah inhaler jatuh.
Semprotkan ke arah lain dengan
menekan canister.

4. Hembuskan nafas kuat-kuat


melalui mulut
5. Katupkan bagian mouthpiece
pada kedua bibir hingga rapat.
Tarik nafas melalui mulut dengan
kuat dan dalam, bersamaan
dengan menekan canister sekali.

6. Kemudian lepaskan inhaler dari


mulut. Tahan nafas ± 10 detik,
kemudian hembuskan nafas
keluar perlahan-lahan melalui
mulut.

7. Jika dosis yang digunakan 8. Tutup kembali bagian penutup.


> 1 puff (semprot), tunggu 1
menit dan kocok kembali
inhaler, ulangi langkah 4-6
TURBUHALER

Lepaskan penutup (cover)


dengan memutar dan
menarik keatas, posisikan
mouthpiece selalu ke arah
atas setiap membuka.

Setiap kali sebelum penggunaan,


atur dosis dengan memutar Grip
ke kanan sejauh mungkin, dan
putar kembali ke arah
berlawanan hingga bunyi “klik”
(Lakukan tahap ini sebanyak 2
kali, setiap awal pemakaian
turbuhaler baru)
Hembuskan nafas kuat-kuat
melalui mulut

Katupkan bagian mouthpiece


pada kedua bibir hingga rapat.
Posisikan turbuhaler tetap
horizontal.

Tarik nafas melalui mulut dengan


kuat dan dalam, kemudian
lepaskan turbuhaler dari mulut.
6. Tahan nafas ± 10 detik,
kemudian hembuskan nafas keluar 7. Jika menggunakan lebih dari satu
perlahan-lahan melalui mulut. dosis, ulangi langkah 2-6.

8. Kumur-kumur dengan air.

9. Bersihkan bagian mouthpiece dengan tisu


kering. Dilarang membersihkan dengan air atau
cairan apapun!!. Pasang kembali penutup
(cover).

Perhatian:
Dilarang mengocok turbuhaler
Simpan di tempat sejuk. Hindari suhu penyimpanan hangat/panas.
Selalu cek ketersediaan dosis pada bagian indikator dosis setiap setelah penggunaan.
Indikator dosis menunjukkan berapa dosis yang tersisa. Warna merah pada indikator dosis
menunjukkan dosis turbuhaler telah habis dan harus dibuang.
HANDIHALER
1. Penutup
2. Mouthpiece
3. Base

4. Piercing button
(penekan kapsul)
5. Centre chamber =
tempat kapsul
Buka penutup dengan menarik
ke arah atas, kemudian buka
bagian mouthpiece dengan cara
yang sama.
Letakkan kapsul pada
bagian centre chamber

Tutup rapat bagian mouthpiece


hingga bunyi “klik”
Tekan kuat bagian piercing
button, cukup sekali saja.

Hembuskan nafas kuat-kuat


melalui mulut.
Katupkan bagian
mouthpiece pada kedua
bibir hingga rapat. Posisikan
handihaler tetap horizontal.

Tarik nafas melalui mulut dengan kuat


dan dalam, kemudian lepaskan
handihaler dari mulut

8. Tahan nafas ± 10 detik, kemudian hembuskan nafas


keluar perlahan-lahan melalui mulut.

9. Ulangi sekali lagi, langkah 5-8 hingga terdengar suara


kapsul bergetar (menandakan dosis sudah terhisap
habis)
Kumur – kumur dengan air

Buka bagian mouthpiece dan


buang kapsul.

Bersihkan handihaler minimal


seminggu, buka semua bagian
handihaler, kemudian basahi
dengan air mengalir, sesekali
menekan piercing button
beberapa kali. Diamkan hingga
kering dengan sendirinya
Perhatian:

Dilarang menelan utuh


kapsul Spiriva!!
DISKUS
Membuka diskus: pegang diskus
seperti gambar di samping, kemudian
letakkan ibu jari pada bagian thumb
grip dan putar sejauh mungkin hingga
bunyi “klik”

Gerakkan bagian “dose lever”


sejauh mungkin untuk mengatur
dosis. Now, ready to use!

Sekali memutar “dose lever”, satu dosis terisi


Hembuskan nafas kuat-kuat
melalui mulut

Katupkan bagian mouthpiece


pada kedua bibir hingga rapat.
Posisikan diskus tetap horizontal
5. Tarik nafas melalui mulut dengan kuat
dan dalam, kemudian lepaskan diskus dari
mulut.
6. Tahan nafas ± 10 detik, kemudian
hembuskan nafas keluar perlahan-lahan
melalui mulut.
7. Cek selalu dosis yang tersisa pada dose
counter.
8. Bersihkan bagian mouthpiece dengan
tisu kering
BREEZEHALER
Buka penutup dengan
menariknya ke atas

Buka bagian dasar


mouthpiece dan miringkan
bagian mouthpiece.
Gunakan tangan kering untuk
membuka kapsul, dan buka
kapsul jika akan digunakan.

Masukkan kapsul dalam


“lubang kapsul”. Jangan
memasukkan kapsul pada
lubang mouthpiece.
Tutup hingga terdengar bunyi “klik”

Tekan bagian tombol yang


ada di kedua sisi secara
bersamaan, cukup lakukan
sekali. Akan terdengar bunyi
“klik” menandakan kapsul
sudah terlubangi
Lepaskan kedua tombol
perlahan-lahan

Hembuskan nafas kuat-


kuat melalui mulut.
Katupkan bagian mouthpiece
pada kedua bibir hingga rapat.
Posisikan breezhaler seperti
pada gambar.

Tarik nafas melalui mulut dengan kuat


dan dalam.

Saat menarik nafas, akan terdengar


suara kapsul berputar di dalam lubang
kapsul (suara bising) dan terasa sedikit
rasa manis di mulut, menunjukkan
bahwa obat menuju ke paru-paru
Lepaskan breezhaler dari mulut.
Tahan nafas ± 10 detik,
kemudian hembuskan nafas
keluar perlahan-lahan melalui
mulut.

Buka bagian dasar mouthpiece,


jika masih ada serbuk yang tersisa
di dalam kapsul. Tutup kembali,
kemudian ulangi langkah 8-11

Buang kapsul. Dilarang


menyimpan kapsul di dalam
breezhaler

Anda mungkin juga menyukai