Anda di halaman 1dari 2

TABUNG VISKOSITAS BERBANTUAN TRACKER VIDEO ANALYSIS UNTUK

MENENTUKAN NILAI VISKOSITAS CAIRAN SEBAGAI ALAT PRAKTIKUM


FISIKA
1)
Azura, 2) Esti Maras Istiqlal, 3) Hari Abdus Salam
Program Studi Pendidikan Fisika Sekolah pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia
Email @azuranur@upi.edu

LATAR BELAKANG
Sains dan teknologi menjadi dua hal penting pada abad 21 ini. Sains yang terdiri dari
fisika, kimia dan biologi merupakan landasan penting dalam pembangunan. Fisika adalah ilmu
yang mempelajari/ mengkaji benda-benda yang ada di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian
alam serta interaksi dari benda-benda di alam tersebut secara fisik dan mencoba merumuskannya
secara matematis sehingga dapat di mengerti secara pasti oleh manusia untuk kemanfaatan umat
manusia lebih lanjut (Prihandono, 2011).
Salah satu cabang ilmu fisika yang dipelajari di universitas adalah fluida (Departemen
Pendidikan Nasional, 2003:6). Fluida memegang peranan penting dalam kehidupan manusia
karena manusia meminum, menghirup bahkan berenang di dalam fluida.
Viskositas merupakan salah satu materi fluida statis yang dipelajari saat di Sekolah
Menengah Atas dan perkuliahan fisika dasar. Viskositas merupakan gesekan yang terjadi diantara
lapisan-lapisan yang bersebelahan di dalam fluida.Viskositas pada gas diakibatkan oleh
tumbukan antar molekul gas sedangkan viskositas pada zat cair terjadi akibat adanya gaya-gaya
kohesi antar molekul zat cair (Giancoli, 2014).
Salah satu sifat yang berhubungan dengan zat cair adalah kental (viscous), dimana setiap zat
cair memiliki koefisen kekentalan yang berbeda-beda. Dalam dunia otomotif pengetahuan tentang
nilai viskositas dari berbagai jenis pelumas sangat dibutuhkan karena tiap-tiap mesin
membutuhkan kekentalan pelumas yang berbeda [1].
Pada saat ini sangat jarang ditemukan alat untuk menentukan nilai viskositas suatu cairan,
yaitu viskometer. Masih sedikit sekolah-sekolah yang menggunakan alat tersebut terutama siswa-
siswa SMA yang mempelajari topik viskositas dalam kegiatan praktikumnya. Sementara
pembelajaran dengan praktikum dapat meningkatkan hasil belajar atau daya serap siswa [4].
Penelitian untuk mengukur nilai viskositas suatu cairan pernah dilakukan oleh Anwar
Budianto (2008). Metode yang digunakan adalah penentuan koefisien kekentalan (viskositas)
cairan dengan menggunakan regresi linear hukum Stokes. Melalui penelitiannya, ia menghitung
nilai viskositas beberapa jenis cairan. Dalam penelitiannya faktor kecepatan terminal diabaikan,
padahal kecepatan terminal adalah salah satu faktor terpenting dalam menentukan nilai viskositas
suatu zat cair [1].
Kecepatan terminal terjadi jika besarnya gaya gravitasi dan gaya gesek yang terjadi pada
benda sama [3]. Karena indera penglihatan manusia terbatas, maka sangat sulit mendeteksi pada
titik mana kecepatan terminal dicapai oleh benda yang bergerak dalam suatu cairan. Oleh karena
itu dibutuhkan suatu metode pengukuran kecepatan terminal yang teliti. dapat menjadi solusi
untuk masalah ini. Tracker Video Analysis dapat merekam benda yang bergerak dalam suatu
cairan. yang dapat dijadikan data dalam menentukan kecepatan terminal dari benda tersebut.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Yudhittiara et al. (2017) diketahui bahwa
tingkat tahu konsep siswa mengenai subbab viskositas dan satuannya sebesar 0%, tingkat tahu
konsep tapi kurang yakin siswa sebesar 2%, tingkat miskonsepsi siswa sebesar 25,5% dan tingkat
tidak tahu konsep siswa sebesar 72,5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih
kurang memahami materi viskositas dan satuannya.
Hal ini disebabkan oleh faktor sistem pembelajaran, cara berpikir siswa, buku teks
pembelajaran, pengalaman dan pengetahuan yang kurang mendalam
(Yudiattara et al., 2017:89).
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai viskositas beberapa cairan dengan
Tabung Viskositas Berbantuan Tracker Video Analysis. Media ini digunakan untuk
menghitung kecepatan terminal dari benda yang bergerak dalam suatu cairan, sehingga besar
koefisien viskositasnya dapat diketahui. Penelitian ini bisa membantu siswa kelas XI untuk
mempelajari materi viskositas secara mendalam karena metode yang digunakan cukup
sederhana dan Tracker Video Analysis merupakan software open source mudah didapatkan.
LANDASAN TEORI
A. Viskositas
Fluida yang riil memiliki gesekan internal dengan besar tertentu yang disebut viskositas. Pada
intinya, viskositas merupakan gaya gesekan antara lapisan-lapisan yang bersisian pada fluida pada
waktu lapisan-lapisan tersebut bergerak satu melewati yang lainnya. Pada zat cair, viskositas terutama
disebabkan oleh gaya kohesi antar molekul. Pada gas, viskositas muncul dari tumbukan antar molekul.
Fluida yang berbeda memiliki besar viskositas yang berbeda. Sirup lebih kental (lebih viskos)
dari air. Minyak lemak lebih kental dari minyak mesin; zat cair pada umumnya jauh lebih kental dari
gas.
Makin besar viskositas dalam suatu fluida, makin sulit suatu benda bergerak dalam fluida
tersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair. Satuan SI
untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 atau Pascal sekon (Pa s) [2].

B. Hukum Stokes
Jika sebuah benda berbentuk bola dijatuhkan ke dalam fluida kental, misalnya kelereng
dijatuhkan ke dalam kolam renang yang airnya cukup dalam, nampak mula - mula kelereng bergerak
dipercepat. Tetapi beberapa saat setelah menempuh jarak cukup jauh, nampak kelereng bergerak
dengan kecepatan konstan (bergerak lururs beraturan). Ini berarti bahwa di samping gaya berat dan
gaya apung zat cair masih ada gaya lain yang bekerja pada kelereng tersebut. Gaya ketiga ini adalah
gaya gesekan yang disebabkan oleh kekentalan fluida.
Khusus untuk benda berbentuk bola, gaya gesekan fluida secara empiris dirumuskan sebagai
persamaan.
𝐹𝑠 = 6 𝜋 𝜂 𝑟 𝑣 ……………. (1)
Dengan 𝜂 menyatakan koefisien kekentalan, r adalah jari-jari bola, dan v kecepatan relatif bola
terhadap fluida. Persamaan (1) pertama kali dijabarkan oleh Sir George Stokes tahun 1845, sehingga
disebut Hukum Stokes.
Bola mula-mula mendapat percepatan gravitasi, namun beberapa saat setelah bola bergerak
cukup jauh bola akan bergerak dengan kecepatan konstan. Kecepatan yang tetap ini disebut kecepatan
akhir VT atau kecepatan terminal, yaitu pada saat gerak bola sama dengan gaya apung ditambah gaya
gesekan fluida [3].

Anda mungkin juga menyukai