Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS JURNAL

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Analisis Hasil Studi Internasional
Pendidikan Fisika
Dosen: Dr. Achmad Samsudin, S.Pd., M.Pd.

“A Study of Creativity in CaC2 Steamship-derived STEM Project-based Learning”

Oleh

AZURA
NIM.1806335

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
ANALISIS JURNAL 1
Nama Jurnal : EURASIA Journal of Mathematics Science and Technology Education
Judul Jurnal : A Study of Creativity in CaC2 Steamship-derived STEM Project-based
Learning
Authors/ Afiliasi :
1. Shi-Jer Lou National Pingtung University of Science and Technology, TAIWAN
2. Yung-Chieh Chou, Ping Tung Country Jiouru Junior High School, TAIWAN
3. Ru-Chu Shih, National Pingtung University of Science and Technology, TAIWAN
4. Chih-Chao Chung, National Pingtung University of Science and Technology, TAIWAN
Tahun : 2016
Tingkat Scopus : Q2

A. Latar Belakang
Jurnal ini mengemukakan permasalahan tentang bagaimana mengembangkan
kreativitas siswa dalam pembelajaran dengan melibatkan siswa dalam kegiatan pengalaman
yang mendorong eksplorasi aktif melalui integrasi kurikulum pengetahuan antar disiplin ilmu
berupa ilmu pengetahuan, teknologi, teknik dan matematika melalui pembelajaran kapal uap
CaC2 berbasis proyek-STEM. Dikarenakan pendidikan saat ini tidak lagi hanya menekankan
menanamkan pengetahuan tetapi juga memperhatikan pengalaman siswa dalam penciptaan dan
eksplorasi pengalaman tersebut. Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan yang dikeluarkan
oleh Depertemen Pendidikan Taiwan yang mencantumkan penanaman kreatifitas sebagai salah
satu tujuan penting untuk reformasi (chen,2010). Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengalaman siswa SMP dalam pembelajaran CaC2 Steamship-derived STEM
Project-based Learning dan untuk menyelidiki bagaimana keterlibatan siswa SMP dalam
pembelajaran CaC2 Steamship-derived STEM Project-based Learning mempengaruhi
kreativitas mereka.

B. Metodelogi Penelitian
Metode Penelitian pada Jurnal ini menggunakan metode quasi-experimental dan
memilih 60 siswa kelas sembilan melalui purposive sampling. Sesuai dengan heterogenitas
prestasi akademik mereka di kelas 8, siswa yang dipilih dibagi menjadi 12 kelompok campuran
gender dan duduk di kelas dalam bentuk-S untuk mempelajari pengaruh dalam pembelajaran
kapal uap CaC2 berbasis proyek STEM pada kreativitas siswa. Desain pengajaran berpusat pada
kegiatan STEM dan terintegrasi dengan strategi pembelajaran berbasis proyek. Tahap
pembelajarannya meliputi persiapan, implementasi, presentasi evaluasi, dan koreksi. Isi
pengajaran termasuk bahan ajar yang mengintegrasikan pengetahuan tentang pengetahuan
sains, teknologi, teknik, matematika, fisika dan kimia dari CaC2, serta kegiatan pengajaran
terkait. Aspek kreativitas siswa yang dinilai adalah imajinasi, keingintahuan, tantangan dan
petualangan. Instrument penelitian ini menggunakan dua instrument untuk mengumpulkan
data, yaitu, "garis besar wawancara" dan "Skala Kecenderungan Kreativitas". Analisis datanya
menggunakan t-test melalui SPSS 19.0.
C. Hasil dan Pembahasan

Peneliti berhasil membuktikan bahwa poin-poin pengajaran utama dari lima tahap
pembelajaran CaC2 Steamship-derived STEM Project-based Learning, persiapan,
implementasi, presentasi, evaluasi, dan koreksi dapat meningkatkan kreativitas siswa yaitu
ranah kreativitas afektif, termasuk petualangan, keingintahuan, imajinasi dan tantangan.

D. Kesimpulan
Kesimpulan dari analisa jurnal ini adalah melului metodelogi dan instrument penelitian
yang sudah direncanakan peneliti mampu mencapai tujuan dari penelitian bahwa dengan
pembelajaran berbasis proyek STEM kapal uap CaC2 pengalaman siswa SMP dan keterlibatan
siswa SMP dalam pembelajaran berbasis proyek STEM kapal uap CaC2 sangat mempengaruhi
kreativitas mereka. STEM menawarkan siswa kesempatan untuk mengumpulkan pengalaman
dalam praktik langsung, dan itu memungkinkan mereka untuk mengintegrasikan dan
menerapkan pengetahuan terkait ilmu pengetahuan, teknologi, teknik dan matematika dalam
situasi "belajar dengan melakukan dan mencapai pencerahan dari kesalahan".

E. Kelebihan
1. Pada instrumen penelitian ini menggunakan wawancara semi-terstruktur untuk lebih
mengeksplorasi interaksi antara anggota kelompok dalam kegiatan STEM serta
pembelajaran STEM dan penerapan pekerjaan. Wawancara terdiri dari empat bagian: (1)
ide desain kegiatan STEM, (2) bentuk interaksi kelompok dalam kegiatan STEM, (3) model
pemecahan masalah dalam kegiatan STEM, dan (4) STEM belajar dan penerapan karya-
karya karakteristik dari masing-masing kelompok.
2. Dari data hasil dan analisis kreativitas pengalaman CaC2 Steamship-derived STEM
Project-based Learning, peneliti menganalisis bentuk umpan balik pembelajaran siswa
secara rinci dan melakukan wawancara dengan mereka serta mendokumentasikan setiap
hasil kegiatan yang dilakukan siswa pada tiap tahapan pembelajaran.
3. Pada tahap pembelajaran evaluasi ahli, dua ahli dalam ilmu alam diundang untuk melayani
sebagai hakim dan mengomentari ide-ide desain kreatif dan pencapaian semua kelompok..
4. Peneliti menganalisis konotasi STEM dari desain kreatif siswa bekerja untuk
mengidentifikasi pengetahuan yang berhubungan dengan STEM yang telah diterapkan
siswa selama mereka mendesain karya. Terlihat pada table 2 dalam jurnal.

F. Kelemahan
Penelitian ini menggunakan metode quasi-eksperiment dengan design single group-
time series design, yang mana peneliti hanya melakukan pengukuran pada satu kelompok
eksperimen tanpa adanya kelompok kontrol sebagai pembanding terhadap perlakuan
pembelajaran berbasis proyek STEM kapal uap CaC2.
ANALISIS JURNAL

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Analisis Hasil Studi Internasional
Pendidikan Fisika
Dosen: Dr. Achmad Samsudin, S.Pd., M.Pd.

“The Effect of STEM Learning through the Project of Designing Boat Model toward
Student STEM Literacy”

Oleh

AZURA
NIM.1806335

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
ANALISIS JURNAL 2
Nama Jurnal : Journal of Physics Conference series
Judul Jurnal : The Effect Of STEM Learning the Project of Designing Boat Model
Toward Students STEM Literacy.
Authors : T. Tati, H. Firman, dan R. Riandi
Afiliasi : Depertemnt of Science Education School of Post Graduate, UPI
Bandung.
Tahun : 2017
Tingkat Scopus : Q3

A. Latar Belakang
Penelitian dalam jurnal ini dilakukan karena peneliti merasa bahwa penelitian tentang
penerapan pembelajaran STEM untuk mengembangkan literasi STEM siswa masih terbatas.
Sementara STEM literasi sangat diperlukan karena STEM literasi merupakan bagian proses
pembelajaran bagaimana kemampuan untuk mengidentifikasi, untuk menerapkan, dan untuk
mengintegrasikan konsep ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika untuk
berinovasi, dan untuk memecahkan masalah yang kompleks. Studi mengungkapkan bahwa
banyak metode pembelajaran yang hanya mampu mengembangkan salah satu aspek literasi
siswa seperti literasi sains. Salah satu penelitian pengembangan literasi STEM mengusulkan
literasi STEM dapat dicapai melalui Imajinasi Ilmiah melalui AR yang terdiri dari
membayangkan, mempelajari dan meneliti, merancang, mengembangkan, menyajikan dan
mengevaluasi langkah-langkah. Berdasarkan evaluasi para ahli, para ahli sangat setuju bahwa
Scientific Imagineering melalui AR dapat meningkatkan literasi STEM. Namun, penelitian ini
belum membahas hasil implementasi Scientific Imagineering melalui AR dalam proses
pembelajaran dan bagaimana pencapaian literasi STEM siswa. Studi tentang pembelajaran
untuk meningkatkan STEM Literacy siswa perlu dilaksanakan, salah satunya adalah dengan
mengintegrasikan pendekatan STEM dalam proses pembelajaran.

B. Metode
Jurnal ini menggunakan metode penelitian quasi-eksperimen dengan nonrandomized
pretest-posttest control group design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 8 di sekolah
menengah pertama di Kuningan Jawa Barat. Lima puluh enam siswa dibagi menjadi dua kelas,
28 siswa di kelas eksperimen dan 28 siswa di kelas control. Dua kelas yang terlibat, kelas
eksperimen menggunakan Project Based Learning dengan pendekatan STEM dan kelas
kontrol menggunakan Project-Based Learning tanpa pendekatan STEM. Adapun tahapan
pembelajarannya terdiri dari refleksi, penelitian, penemuan, aplikasi dan komunikasi.
Instrumen tes STEM Literasi berupa soal pilihan ganda pemecahan masalah yang
dikembangkan untuk mengukur literasi STEM siswa yang terdiri dari literasi sains, literasi
matematika, dan literasi teknologi-teknik. Analisis Peningkatan literasi STEM siswa
menggunakan gain normalisasi (<g>) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

C. Hasil dan pembahasan


Peneliti berhasil membuktikan dari hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan literasi sains, teknik-teknik matematika
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan ukuran efek lebih dari 0,8 (efek besar).
Perbedaan peningkatan literasi STEM antara kelas eksperimen dan kelas kontrol disebabkan
oleh adanya kegiatan rekayasa desain yang mengharuskan siswa untuk menerapkan
pengetahuan dari setiap bidang STEM. Tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran STEM
melalui kegiatan rekayasa desain adalah bagaimana memberikan latihan kepada siswa untuk
mengintegrasikan bidang STEM dalam memecahkan masalah. Selain itu, sebagian besar siswa
memberikan respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran STEM melalui desain proyek
model perahu.

D. Kesimpulan
Kesimpulan dari analisis jurnal ini adalah dari permasalahan penelitian, metodelogi
penelitian, dan instrument penelitian yang digunakan peneliti relevan untuk mencapai tujuan
penelitian ini yaitu meningkatkan literasi STEM siswa melalui pengaruh penerapan
pembelajaran STEM proyek perancangan model perahu pada topik energi. Perlu sedikit
tambahan instrument wawancara semi-terstruktur untuk lebih mengeksplorasi interaksi antara
anggota kelompok dalam kegiatan STEM

E. Kelebihan
1. Dari metodelogi penelitiannya membahas perlakuan yang diberikan dalam proses
pembelajaran tidak hanya pada kelas eksperimen tapi dikelas control juga dibahas. Baik
di kelas eksperimen dan kontrol ditugaskan untuk membuat perahu karet bertenaga uap-
karet. Hal ini dapat dilihat pada jurnal halaman 3, Table 1. Experimental and control
group treatments
2. Kemudian pada hasil dan diskusi peneliti membahas dialog diskusi kegiatan desain
Teknik dalam pembelajaran antara guru dan siswa yang mengintegrasikan empat
komponen STEM

F. Kelemahan
1. Pada sumber dan analisis data penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang
respon siswa terhadap penerapan STEM Project-Based Learning, peneliti hanya
memberikan kuesioner kepada siswa dan menganalisis persentase dan interpretasinya
dari setiap pernyataan yang diberikan. Yang mana sebaiknya juga melakukan
wawancara semi-terstruktur untuk lebih mengeksplorasi interaksi antara anggota
kelompok dalam kegiatan STEM serta pembelajaran STEM dan penerapannya.
2. Tinjauan pustakanya belum terstruktur karena konten tinjauan pustaka sebagian
terdapat di bagian introduction dan metodelogi. Kemudian keywords pada jurnal ini
tidak ada.
Peneliti berhasil membuktikan dari hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan literasi sains, teknik-teknik matematika
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan ukuran efek lebih dari 0,8 (efek besar).
Perbedaan peningkatan literasi STEM antara kelas eksperimen dan kelas kontrol disebabkan
oleh adanya kegiatan rekayasa desain yang mengharuskan siswa untuk menerapkan
pengetahuan dari setiap bidang STEM. Tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran STEM
melalui kegiatan rekayasa desain adalah bagaimana memberikan latihan kepada siswa untuk
mengintegrasikan bidang STEM dalam memecahkan masalah. Selain itu, sebagian besar siswa
memberikan respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran STEM melalui desain proyek
model perahu.
Kelebihan pada penilitian ini dari metodelogi penelitiannya membahas perlakuan yang
diberikan dalam proses pembelajaran tidak hanya pada kelas eksperimen tapi dikelas control
juga dibahas. Baik di kelas eksperimen dan kontrol ditugaskan untuk membuat perahu karet
bertenaga uap-karet. Perbedaan utama di kelas eksperimen adalah aktivitas mendesain ulang
untuk mendapatkan kinerja perahu terbaik. Kegiatan desain teknik menuntut siswa untuk
menerapkan pemahaman mereka tentang sains, matematika dan teknologi dalam membuat
proyek. Langkah-langkah pembelajaran ini sesuai dengan proses desain teknik yang meliputi
mengidentifikasi masalah, penelitian, ideate, menganalisis ide, membangun, menguji dan
menyempurnakan, dan berkomunikasi. Hal ini dapat dilihat pada jurnal halaman 3, Table 1.
Experimental and control group treatments. Kemudian pada hasil dan diskusi peneliti
membahas dialog diskusi kegiatan desain Teknik dalam pembelajaran antara guru dan siswa
yang mengintegrasikan empat komponen STEM dapat membantu siswa
mengontekstualisasikan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa. Siswa perlu menerapkan konsep ilmu pengetahuan, teknologi-teknik, dan matematika
dalam merancang dan membuat produk.
Namun pada sumber dan analisis data penelitian ini untuk mendapatkan informasi
tentang respon siswa terhadap penerapan STEM Project-Based Learning, peneliti hanya
memberikan kuesioner kepada siswa dan menganalisis persentase dan interpretasinya dari
setiap pernyataan yang diberikan. Yang mana sebaiknya juga melakukan wawancara semi-
terstruktur untuk lebih mengeksplorasi interaksi antara anggota kelompok dalam kegiatan
STEM serta pembelajaran STEM dan penerapannya. Garis besar wawancara yang terdiri dari
empat bagian: (1) ide desain kegiatan STEM, (2) bentuk interaksi kelompok dalam kegiatan
STEM, (3) model pemecahan masalah dalam kegiatan STEM, dan (4) STEM belajar dan
penerapan karya-karya karakteristik dari masing-masing kelompok. Dimana data tersebut
dapat diperoleh terutama melalui umpan balik belajar siswa dan materi wawancara dan
berdasarkan pengamatan guru. Seperti yang dilakukan peneliti jurnal A Study of Creativity in
CaC2 Steamship-derived STEM Project-based Learning. Secara sistematika dan konten
penulisan jurnal ini sudah baik mulai dari konten abstract, introduction, metodhelogy, data
result and discussion, conclusions, and acknowledgments yang sudah terstruktur. Hanya saja
tinjauan pustakanya belum terstruktur karena konten tinjauan pustaka sebagian terdapat di
bagian introduction dan metodelogi. Kemudian keywords pada jurnal ini tidak ada.
Kesimpulan akhir dari analisis jurnal ini adalah dari permasalahan penelitian,
metodelogi penelitian, dan instrument penelitian yang digunakan peneliti relevan untuk
mencapai tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan literasi STEM siswa melalui pengaruh
penerapan pembelajaran STEM proyek perancangan model perahu pada topik energi. Perlu
sedikit tambahan instrument wawancara semi-terstruktur untuk lebih mengeksplorasi interaksi
antara anggota kelompok dalam kegiatan STEM

Anda mungkin juga menyukai