Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. AJ

DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN

di RUANG CEMPAKA 1 RSUD dr LOEKMONO HADI KUDUS

Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu Stase Keperawatan Jiwa


Di Cempaka 1 RSUD dr Loekmono Hadi Kudus

Di susun oleh :

Nama : Aprilina Tri Lestari

Prodi : Profesi Ners

NIM : N520184330

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN AKADEMIK 2019


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. AJ

DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN

di RUANG CEMPAKA 1 RSUD dr LOEKMONO HADI KUDUS

Tanggal Masuk : 27 Juni 2019 jam 00.40 WIB


Tanggal Pengkajian : 9 Juli 2019 jam 08.00 WIB
No RM : 716176
Diagnosa Medis : Skizofrenia Tidak Terinci

I. IDENTITAS
A. Identitas Klien
Nama : Tn. AJ
Umur : 33 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Wonoketingal RT.4 RW.5 Karanganyar
Demak
B. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. N
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Kakak kandung

II. ALASAN MASUK


Keluarga mengatakan klien bingung, marah-marah sendiri, memukul teman
dan saudara, bicara sendiri, tidak bisa tidur. Kemudian klien dibawa ke UGD
RSUD dr. Loemono Hadi Kudus pada tanggal 27 Juni 2019 jam 00.40 WIB
dan kemudian dirawat di Ruang Cempaka 1.
III. FAKTOR PENYEBAB
A. Faktor Presipitasi
Klien sudah 1 bulan tidak minum obat
B. FaktorPredisposisi
1. Biologis
Klien sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa, dan pernah
dirawat di ruang Cempaka 1 sebanyak 2 kali. Klien tidak minum obat
secara teratur.
2. Psikologis
Klien bercerai dengan istrinya kurang lebih 1 setengah tahun yang lalu.
Sudah 2 bulan pasien tidak bertemu dengan anaknya dan tidak bisa
memberi nafkah untuk anaknya.
3. Sosiologi
Klien bekerja mengumpulkan potongan-potongan rambut dari salon
dan menjualnya ke pabrik pengolahan rambut. Uang yang didapatkan
dari pekerjaannya tidak menentu antara 40-50 ribu tergantung dari
banyaknya potongan-potongan rambut yang didapat. Klien merasa gaji
yang didapatkan tidak sesuai dengan harapannya karena tidak dapat
mencukupi kebutuhan keluarganya. Klien tidak pernah mengalami
penganiayaan secara fisik, seksual, kekerasan keluarga maupun tindak
kekerasan, tetapi saat marah-marah klien kadang memukul teman atau
saudara.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


A. KeadaanUmum : Baik
B. Kesadaran : Composmentis
C. GCS : E : 4, M : 6, V : 5
D. Tanda vital :
1. Tekanan darah : 110/70 MmHg
2. Nadi : 88 x/menit
3. Suhu : 360 C
4. Pernafasan : 20 x/menit
E. Tinggi badan : 163 cm
Berat badan : 58 kg
Berat badan tetap sebelum dan saat dirawat di rumah sakit
F. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala : Mesochepal, tidak ada lesi, tidak ada
hematom, tidak ada nyeri tekan
2. Rambut : Warna hitam, bersih, rapi
3. Mata : Penglihatan normal
4. Hidung : Bentuk simetris
5. Telinga : Bentuk normal, pendengaran normal,
tidak ada perdarahan
6. Mulut dan gigi : Gigi putih bersih.
7. Leher : Tidak ada pembesaran tiroid, nadi karotis
Teraba
8. Dada :
a. Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan
b. Paru
Inspeksi : Simetris, pengembangan dada sama
Palpasi : Fremitus teraba sama
Perkusi : Sonor, suara perkusi paru kanan dan kiri sama
Auskultasi : Vesikuler
c. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi, tampak datar
Perkusi : Tympani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,tidak teraba massa
Auskultasi : Terdengar bising usus
9. Genetalia : Tidak di kaji
10. Ekstremitas : Ekstremitas atas dan awah normal
kuku jari kaki dan tangan panjang
V. PSIKOSOSIAL
A. Genogram

Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal dalam satu rumah
: Perceraian
: Meninggal

 Klien adalah anak keempat dari 4 bersaudara


 Klien tinggal satu rumah dengan ayah dan ibunya

 Pola asuh keluarga klien adalah otoriter

 Pengambil keputusan dalam keluarga adalah bapak

 Klien bercerai dengan istrinya


B. Konsep Diri
1. Gambaran diri
Klien merasa tubuhnya utuh namun dalam melakukan pekerjaannya
klien tidak puas karena tidak bisa mencukupi kebutuhan anaknya.
2. Peran diri
Klien adalah anak keempat dari 4 bersaudara, klien sudah menikah dan
mempunyai 2 orang anak, klien bercerai dengan istrinya satu setengah
tahun yang lalu, klien bekerja sebagai pengumpul potongan-potongan
rambut tapi pendapatannya dirasakan kurang untuk memenuhi
kebutuhan hidup keluarganya.
3. Identitas diri
Klien mengatakan jenis kelaminnya laki-laki dan berperilaku sesuai
dengan jenis kelamin.
4. Harga diri
Klien merasa kurang percaya diri dengan keadaannya karena
penghasilannya kurang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
5. Ideal diri
Klien berharap bisa kembali normal dan menjalankan perannya sebagai
orang tua dan mendapatkan penghasilan yang cukup dari pekerjaan
yang dilakukannya.
6. Hubungan sosial
a. Di rumah
Bagi klien orang terdekat adalah ibu. Klien 2 minggu sekali
berkunjung ke rumah mantan istrinya untuk bertemu anak-anaknya.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain klien merasa
malu terhadap keluarga dan teman-temannya karena klien bercerai
dengan istrinya dan tidak bisa mencukupi kebutuhan anak-anaknya.
b. Di rumah sakit
Klien saat di rawat mampu mengikuti kegiatan yang rencanakan
perawat, namun dalam berinteraksi dengan teman klien belum
mampu memulai pembicaraan, dan terkadang masih terlihat diam
menyendiri, melamun dan tiduran.
7. Nilai dan spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Sebelum sakit klien bila berbicara jujur, meminta maaf saat
melakukan kesalahan, berpakaian sesuai tempat & situasi,
menghargai dan menghormati orang lain, berbicara hal-hal yang
baik, tidak mengambil hak orang lain. Tetapi setelah klien sakit,
klien merasa kesulitan untuk membedakan mana norma yang baik
dan yang tidak baik.
b. Spiritual
Klien beragama Islam dan yakin dengan keyakinannya.
Klien mengatakan sebelum mengalami gangguan jiwa, klien
menjalankan sholat 5 waktu, akan tetapi selama kejiwaannya mulai
terganggu klien tidak rutin lagi dalam menjalankan ibadah sholat 5
waktu dalam sehari semalam

VI. STATUS MENTAL


A. Penampilan umum
Badan bersih, rambut pendek, kuku pendek, klien mampu mandi dan gosok
gigi sendiri, rambut bersih, rapi.
B. Pembicaraan
Klien mengatakan malu untuk berbicara dengan orang lain, klien tidak
mampu untuk memulai pembicaraan, menjawab dengan baik bila ditanya,
klien bicara dengan suara yang pelan
C. Aktivitas motorik
Klien hipoaktif dan lebih banyak diam, klien bisa mengikuti kegiatan
sehari- hari seperti makan minum, senam, TAK tapi perlu diingatkan
dahulu dan kurang berkonsentrasi
D. Alam Perasaan
Klien terlihat putus asa, tidak ada keinginan untuk mengungkapkan
perasaan
E. Afek
Afek emosi datar, seperti ketika ditanya apakah klien ingin pulang, pasien
tidak terlihat sedih ataupun senang.
F. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif ketika diajak bercakap-cakap oleh perawat , kontak mata
kurang ketika di ajak bercakap-cakap dengan perawat
G. Persepsi
Klien mengalami halusinasi pendengaran sebelumnya pada Mei 2019 dan
opname kali ini tgl 27 Juni 2019
Jenis halusinasi : halusinasi pendengaran
Isi halusinasi : mendengar suara orang marah-marah
Frekwensi : 3-4 kali sehari
Durasi : 3 menit
Waktu : sewaktu- waktu terutama saat tidur
Respon : klien bingung, bicara
Sendiri, marah sendiri.
Ketika dikaji klien masih mengalami gangguan persepsi halusinasi, tapi
klien sudah mampu mengontrol halusinasinya dengan menghardik
halusinasinya tersebut.
H. Proses pikir
Tidak ada gangguan pada proses pikir saat di kaji
I. Isi Pikir
Tidak ada gangguan isi pikir saat di kaji
J. Tingkat kesadaran dan orientasi
Tingkat kesadaran klien bingung. Klien dapat mengetahui pagi, siang, sore
dan malam hari, klien mengetahui kalau berada dirumah sakit. Klien bisa
mengenali perawat
K. Memori
1. Jangka panjang : baik , klien dapat mengingat tanggal
lahirnya, sekolahnya, dan pekerjaannya
2. Jangka pendek : baik, klien dapat menyebutkan nama orang
tua, saudara dan anak-anaknya.
3. Saat ini : baik, klien dapat mengingat hari ini dan
menu yang dimakan
L. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berkonsentrasi dengan baik, ketika diberi pertanyaan tidak
mengulang pertanyaan yang diberikan. Klien mampu melakukan
penghitungan sederhana.
M. Kemampuan penilaian
Gangguan penilaian ringan, yaitu dapat mengambil keputusan yang
sederhana dengan bantuan orang lain. Misalkan ketika memakai baju
kancing tidak terpasang setelah diiingatkan klien baru membetulkan
kancingnya.
N. Daya tilik diri
Daya tilik diri klien jelek, klien tidak menyadari jika dirinya sakit, dan
dibawa ke rumah sakit karena tidak rutin minum obat, dirumah sering
bingung, marah-marah sendiri, bicara sendiri, dan tidak bisa tidur.
VII. KEBUTUHAN PASIEN PULANG
A. Makan
Klien makan 3 x sehari, habis satu porsi, untuk membersihkan alat -alat
makan perlu diarahkan oleh petugas
B. BAB/BAK
Klien BAB 1x sehari dan BAK 5-6 x sehari tanpa bantuan
C. Mandi
Klien mandi 2 x sehari pagi dan sore, gosok gigi 2 x pagi dan sore, klien
sudah bisa keramas sendiri 1 minggu 2x (senin & jum’at).
D. Berpakaian
Klien mampu memakai pakaian sendiri tanpa bantuan tetapi kurang rapi
dan kadang tidak mengancingkan bajunya.
E. Istirahat dan tidur
Klien dapat istirahat dengan cukup, kurang lebih 9 jam tiap harinya. Tidur
siang kurang lebih satu jam dan tidur malam mulai jam 21.00 WIB sampai
05.00 WIB
F. Penggunaan obat
Selama dirumah setelah pengobatan sebelumnya klien tidak minum obat
kurang lebih 2 bulan karena klien merasa sudah sehat dan tidak perlu
minum obat lagi.. Selama di rumah sakit klien minum obat yang diberikan
oleh perawat dan dimonitor oleh perawat dengan prinsip 5B, klien selalu
minum obat secara teratur sampai habis, klien mendapatkan obat sejumlah
4 butir. Klien minum obat 2 x sehari, pagi dan malam hari dengan
diarahkan oleh perawat. Kesadaran klien untuk minum obat belum ada,
karena klien merasa tidak teratur minum obat pun, masih bisa beraktivitas.

G. Pemeliharaan kesehatan
Klien mandi 2 x sehari, makan 3 x sehari, sesuai dengan menu yang
disediakan rumah sakit dan minum obat teratur sesuai dengan dosis.
H. Aktivitas didalam dan diluar rumah
Klien mengatakan tidak pernah keluar rumah, selama di rumah sakit klien
selalu mengikuti semua kegiatan ruangan dan selama dikamar klien hanya
tiduran dan melamun. Klien terkadang ingin keluar rumah sakit untuk
pulang.

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif : Klien mampu berinteraksi dengan orang lain
Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
Maladaptif : Klien selalu diam tidak mau bercakap-cakap dengan
orang lain

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Klien malu berbicara dengan orang-orang disekitarnya karena bercerai dengan
istrinya dan tidak bisa mencukupi kebutuhan anak-anaknya dengan pekerjaan
yang dia laukukan.

X. PENGETAHUAN
Klien tidak mengetahui tentang penyakitnya, penyebab kekambuhannya.
Klien tidak teratur kontrol ke rumah sakit dan tidak teratur minum obat.

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medis : Schizophrenia tidak terinci
Terapi yang digunakan : Depakote 1 x 250 mg ( malam )
Risperidone 2 x 2 mg
Sandepril 1 x 50 mg ( malam )
Chlorpromazin 1x 100 mg tablet ( malam )

XII. ANALISA DATA


Hari,
Tanggal Data Fokus Diagnosis Paraf
Jam
Selasa, DS: Halusinasi:
9 Juli 2019  Klien mengatakan riwayat dahulu Pendengaran
Jam 09.00 medengar suara-suara sewaktu - waktu
WIB saat sendirian dan terutama malam hari
menjelang tidur.
Jenis halusinasi : halusinasi
pendengaran
Isi halusinasi : mendengar suara
orang marah-marah
Frekwensi : 3-4 kali sehari
Durasi : 3 menit
Waktu : sewaktu- waktu
terutama saat mau
tidur
Respon : klien bingung, marah
marah sendiri, bicara sendiri, diam
melamun.
DO :
 Klien tampak sering diam melamun
 Klien tampak menutup telinga dan
mencoba menghardik halusinasinya
 Klien tampak mencoba bercakap-cakap
dengan teman tapi kembali terdiam dan
melamun.
Selasa,
9 Juli 2019
DS : Isolasi sosial
Jam 09.00
Klien mengatakan malu untuk berbicara menarik diri
WIB
dengan orang lain
DO:
 Klien tampak diam saat berinteraksi
dengan temannya dan tidak bercakap
cakap dengan orang lain
 Klien tidak berinisiatif untuk memulai
pembicaraan saat berhubungan dengan
orang lain
 Klien tampak diam, menyendiri dan
melamun.

Selasa,
DS:
9 Juli 2019
 Klien mengatakan dirinya tidak berguna Harga diri rendah
Jam 09.00
karena tidak bisa mencukupi kebutuhan
WIB
keluarganya dengan pekerjaan yang dia
laukukan
 Klien merasa malu/minder karena tidak
mempunyai pekerjaan dengan
pendapatan tetap dan layak sehingga bisa
mencukupi kebutuhan keluarganya.
DO:
 Kontak mata kurang
 Klien lebih sering diam menyendiri
daripada bergabung dengan teman-teman
 Suara klien pelan jika berbicara.
XIII. POHON MASALAH
Effect Gangguan persepsi sensori Halusinasi

Core Problem Isolasi social

Causa Harga diri rendah

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori : halusinasi
2. Isolasi sosial : menarik diri
3. Harga diri rendah

XV. INTERVENSI KEPERAWATAN

Hari,
Diagnosa
Tanggal Tujuan Perencanaan
keperawatan
Jam
Selasa, Gangguan Tujuan umum :
9 Juli persepsi Diharapkan klien dapat
2019 sensori: mengontrol halusinasinya
Jam halusinasi Tujuan khusus :
09.00 Diharapkan klien dapat
WIB mengontrol halusinasinya
yaitu bercakap-cakap
dengan orang lain

SP2: a. Validasi kegiatan yang sudah


Setelah 4x pertemuan dilakukan pada SP1 yaitu
klien dapat mengontrol kemampuan klien mengenal
halusinasi dengan cara halusinasinya dan latihan
yaitu bercakap-cakap mengontrol halusinasinya
dengan orang lain dengan menghardik.
b. Latih klien
berbicara/bercakap dengan
orang lain

SP3 a. Validasi kegiatan SP 1 dan


Setelah 4x pertemuan SP2
klien dapat mengendalikan b. Latih kegiatan agar
halusinasinya dengan halusinasi tidak muncul.
memasukan aktivitas c. Pantau pelaksanaan jadwal
terjadwal kegiatan, berikan penguatan
terhadap perilaku klien yang
positif.

SP 4 a. Validasi kegiatan SP 1, SP 2,
Setelah 4x pertemuan dan SP 3
diharapkan klien dapat b. Jelaskan jenis-jenis obat yang
menggunakan obat dengan diminum klien pada klien.
benar (sesuai dengan c. Diskusikan manfaat minum
program pengobatan) obat dan kerugian berhenti
minum obat tanpa seizin
dokter.
d. Jelaskan prinsip 5 benar
minum obat (nama klien,
obat, dosis, cara dan waktu).
e. Anjurkan klien minta obat
dan minum obat tepat waktu
f. Anjurkan klien melaporkan
pada perawat atau dokter jika
merasakan efek yang tidak
menyenangkan.
g. Beri pujian jika klien minum
obat dengan benar.
SP Keluarga
Tujuan Umum: a. Berikan pendidikan
Setelah dilakukan 2 x kesehatan tentang pengertian
pertemuan diharapkan halusinasi, jenis, tanda gejala
keluarga dapat merawat dan cara merawat halusinasi
klien dengan halusinasi b. Latih keluarga untuk
dengan kriteria: merawat pasien langsung
 Keluarga dapat terlibat dihadapan klien
dalam perawatan klien c. Jelaskan perawatan ketika
baik di rumah sakit klien di rumah
maupun di rumah
 Keluarga dapat menjadi
sistem pendukung yang
efektif bagi klien

Selasa, Isolasi sosial Tujuan Umum :


9 Juli : Menarik diri Setelah 7x pertemuan
2019 diharapkan klien dapat
Jam berinterkasi dengan orang
09.00 lain, dengan kriteria hasil:
WIB  Klien mampu tidak
menyendiri
 Klien mengikuti
aktivitas dengan
orang lain
 Klien mau
bercakap-cakap
dengan orang lain
Tujuan Khusus :
 Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya
 Klien dapat
menyebutkan
penyebab menarik
diri
 Klien dapat
menyebutkan
keuntungan &
kerugian
berhubungan
dengan orang lain
 Klien dapat
melakukan
hubungan sosial
secara bertahap

SP1: a. Bina hubungan saling

Setelah dilakukan 2 x percaya dengan

pertemuan klien dapat menggunakan prinsip

membina hubungan saling komunikasi terapeutik

percaya, dapat b. Beri kesempatan kepada


klien
mengenal penyebab isolasi klien untuk mengungkapkan

sosial, mengenal perasaan penyebab menarik

keuntungan berhubungan diri atau tidak mau bergaul

dan kerugian tidak c. Diskusikan bersama klien


berhubungan dengan orang tentang perilaku menarik diri,

lain, klien dapat tanda-tanda serta penyebab

berkenalan yang muncul


d. Kaji pengetahuan klien
tentang keuntungan dan
kerugian berhubungan
dengan orang lain
e. Dorong dan bantu klien
untuk berhubungan dengan
orang lain melalui tahap :
1.K-P
2. K-P-P lain
3. K-P-P lain-K lain
f. Berikan reinforcement positif
terhadap keberhasilan yang
dicapai klien.
g. Masukkan dalam jadwal
kegiatan klien.

SP 2 a. Evaluasi kegiatan SP 1
Setelah 3 x pertemuan b. Latih berhubungan sosial
klien dapat melakukan secara bertahap
berinteraksi dengan orang c. Masukkan dalam jadwal
lain secara bertahap kegiatan klien

a. Ajarkan cara berkenalan


SP3 dengan dua orang dengan
Setelah 3x pertemuan cara mempraktekkan dan
klien dapat melakukan melakukan.
berinteraksi dengan dua b. Berikan reinforcement positif
orang atau lebih secara terhadap kemampuan klien
bertahap
Selasa, Harga diri
9 Juli rendah Tujuan umum : Bina hubungan saling percaya
2019 Setelah 7x pertemuan dengan klien
Jam diharapkan klien mampu a. Sapa klien dengan ramah
09.00 percaya diri b. Tanyakan nama lengkap dan
WIB Tujuan Khusus : nama panggilan yang disukai
Diharapkan klien mampu: c. Buat kontrak yang jelas
 Mengidentifikasi d. Tunjukkan sikap jujur dan
kemampuan dan menempati janji setiap
aspek positif yang interaksi
dimiliki. e. Tunjukkan sikap empati dan
 Menilai menerima apa adanya
kemampuan yang f. Tanyakan perasaan klien dan
dapat digunakan masalah yang dihadapi klien
 Menetapkan atau g. Dengarkan dengan penuh
memilih kegiatan perhatian ekspresi perasaan
yang sesuai klien.
kemampuan
 Melatih kegiatan
sesuai kemampuan
 Menyusun jadwal
untuk melakukan
kegiatan yang
sudah dilatih.

SP 1 a. Latih kemampuan positif

Setelah 2x pertemuan yang di miliki klien

diharapkan klien mampu: b. Beri pujian yang realistis dan

 Mengidentifikasi hindarkan setiap kali bertemu

kemampuan aspek dengan klien penilaian yang

positif yang dimiliki negatif

 Memiliki kemampuan c. Nilai kemampuan yang dapat


yang dapat digunakan dilakukan saat ini
 Memilih kegiatan d. Latih atau dorong klien
sesuai kemampuan memilih kemampuan yang
 Melakukan kegiatan akan dilatih
yang sudah dipilih e. Nilai kemampuan pertama
 Merencanakan kegiatan yang telah dipilih
yang sudah dilatih
f. Masukkan dalam jadwal
kegiatan paisen

SP 2 a. Evaluasi kegiatan yang lalu


Setelah 3x pertemuan SP 1
diharapkan klien mampu: b. Pilih kemampuan kedua
 Mengidentifikasi yang dapat dilakukan
kemampuan aspek c. Latih kemampuan yang dapat
positif yang dimiliki dipilih
 Memiliki kemampuan d. Masukkan dalam jadwal
yang dapat digunakan kegiatan klien
 Memilih kegiatan
sesuai kemampuan
 Melakukan kegiatan
yang sudah dipilih
 Merencanakan kegiatan
yang sudah dilatih

SP 3
Setelah 3x pertemuan a. Evaluasi kegiatan SP1 dan 2

diharapkan klien mampu: b. Jelaskan cara dan alat makan

 Mengidentifikasi c. Pilih kemampuan ketiga

kemampuan aspek yang dapat dilakukan

positif yang dimiliki d. Masukkan dalam jadwal

 Memiliki kemampuan kegiatan klien

yang dapat digunakan


 Memilih kegiatan
sesuai kemampuan
 Melakukan kegiatan
yang sudah dipilih
 Merencanakan kegiatan
yang sudah dilatih

XVI. CATATAN KEPERAWATAN

Hari Diagnosis
Tanggal SP Implementasi Evaluasi
, Jam
Rabu, Gangguan SP2P Halusinasi S:
10 Juli persepsi 1. Melakukan  Klien mengatakan sudah bisa
2019 sensori : validasi kegiatan mengenali halusinasinya,
Jam Halusinasi yang sudah meliputi:
08.00 pendengaran dilakukan Jenis : halusinasi pendengaran
WIB SP2 sebelumya SP1 Isi halusinasinya : mendengar
2. Melatih klien suara orang marah- marah
berbicara atau Frekwensi: 3-4 kali sehari
bercakap-cakap Waktu : sewaktu- waktu
dengan orang lain terutama saat mau tidur
Respon : klien sudah bisa
menghardik halusinasinya
 Klien mengatakan setelah
dirawat tidak mendengar suara-
suara
 Klien mengatakan sudah bisa
mempraktekkan cara
menghardik halusinasi
 Klien menyatakan masih kurang
bisa bercakap-cakap dengan
teman dan perawat jika
halusinasinya muncul kembali.
O:

 Klien kooperatif diajak bicara.

 Wajah klien tidak tampak


bingung.

 Klien tampak mau dan bisa


mempraktekkan cara
menghardik halusinasinya

 Klien tampak kurang bisa


bercakap-cakap dengan teman-
temanya dan perawat

A:

 Halusinasi tidak ada

 Klien sudah mengenal


halusinasinya dengan benar

 Klien sudah mau dan bisa


mempraktekkan menghardik

 Klien kurang bisa bercakap-


cakap degan teman- temannya
dan perawat

P :

 Optimalkan SP2

 Ajarkan klien untuk melakukan


latihan menghardik dan
bercakap-cakap dalam jadwal
kegiatannya.
Rabu, Isolasi SP1P Isolasi sosial S :
10 Juli sosial:  Klien mengatakan tidak mau
2019 menarik diri 1. Latih klien berinteraksi dengan orang lain
Jam SP 1 mengidentifikasi karena malu dan minder tidak
08.30 penyebab isolasi mempunyai penghasilan sedikit
WIB sosial dalam bekerja, malu karena
2. Menanyakan bercerai dengan istrinya, tidak
keuntungan dan bisa mencukupi kebutuhan
kerugian tidak keluarga
berinteraksi  Klien menyatakan keuntungan
dengan orang dan kerugian berinteraksi dengan
lain. orang lain, yaitu: keuntungannya
3. Mendorong dan berinteraksi
membantu klien mempunyai banyak teman dan
untuk ada tempat untuk berbagi
berhubungan perasaan atau mencurahkan isi
dengan orang lain hati
melalui tahap : kerugiannya jika tidak
K–P berinteraksi adalah sendirian
tidak punya teman, tidak bisa
mencurahkan isi hati
 Klien mengatakan senang
bertemu dengan perawat
 Klien mengatakan mau
berkenalan dengan perawat dan
temannya..
O:
 Klien bicara lancar, sesekali
mengalihkan pandangan,
 Klien belum bisa memulai
pembicaran dengan lawan bicara
 Klien menceritakan tentang
anaknya
 Klien dapat menyebutkan nama
perawat yaitu Ny. A, serta klien
tampak berkenalan dengan
temannya.
A:
 Klien kooperatif dalam bercerita
 Klien mau berkenalan dengan
perawat
P : Optimalkan SP1

Kamis , Harga diri SP1P Harga diri S :


11 Juli rendah rendah  Klien mengatakan malu karena
2019 SP 1 1. Latih klien bercerai dengan istrinya dan
Jam Mengidentifikasi bekerja dengan penghasilan
15.00 kemampuan sedikit
WIB positif yang di  Klien merasa tidak bisa
miliki, meliputi : mencukupi kebutuhan
klien mampu keluarganya
mengikuti
O:
kegiatan
 Klien lebih banyak diam
diruangan(senam,
 Kontak mata kurang
merapikan tempat
 Klien tidak suka bercerita
tidurnya,
A:
menyapu
Klien bergabung dengan temannya
halaman), klien
namun belum bisa bercerita
juga mampu
P:
bekerja jika
 Optimalkan SP 1
dirumah.
 Latih klien dengan kegiatan
2. Memberi pujian
baru,misalnya menyapu atau
yang realistis dan
mengepel
hindarkan setiap
kali bertemu
dengan klien
penilaian yang
negatif
3. Menilai
kemampuan yang
dapat dilakukan
saat ini
4. Melatih atau
mendorong klien
memilih
kemampuan yang
akan dilatih
5. Menilai
kemampuan
pertama yang
telah dipilih
6. Memasukkan
dalam jadwal
kegiatan klien
7. Memilih
kemampuan
kedua yang dapat
dilakukan
8. Jelaskan cara dan
alat makan

Jumat, Isolasi sosial SP1P Isolasi sosial S:


12 Juli 1. Melatih klien  Klien tahu penyebab isolasi
2019 mengidentifikasi sosial karena dia malu terhadap
Jam penyebab isolasi perceraiannya
08.00 sosial.  Klien menjelaskan keuntungan
WIB 2. Menanyakan dan kerugian berinteraksi dengan
keuntungan dan orang lain.
kerugian tidak  Klien mengatakan mau
berinteraksi berkenalan dengan perawat lain
dengan orang dan temannya.
lain. O:
3. Mendorong dan  Klien bicara lancar, sesekali
membantu klien mengalihkan pandangan.
untuk  Klien tampak menyebutkan
berhubungan keuntungan dan kerugian
dengan orang lain berinteraksi dengan orang lain
melalui tahap : seperti menambah banyak
K–P teman, bisa saling tolong
menolong, menambah
pengalaman karena bisa saling
cerita, dll.
 Klien mau mengikuti kegiatan
TAK dan senam dan bisa
menyebutkan nama perawat Ny
E, Tn. S, dan beberapa nama
temannya yaitu Sdr. E, Sdr. N,
sdr B, dan lainya.
A:
 Pasien kooperatif saat berbicara
 Pasien mampu berkenalan baik
dengan perawat dan temannya
P : Optimalkan SP1P

Sabtu, Gangguan SP2P Halusinasi S:


13 Juli persepsi 1.Melakukan  Klien mengatakan sudah bisa
2019 sensori : validasi kegiatan mengenali halusinasinya,
Jam Halusinasi yang sudah meliputi:
08.00 pendengaran dilakukan sebelumya Jenis : halusinasi pendengaran
WIB SP2 SP1 Isi halusinasinya : mendengar
2.Melatih klien suara orang marah- marah
berbicara atau Frekwensi: 3-4 kali sehari
bercakap-cakap Waktu : sewaktu- waktu
dengan orang lain terutama saat mau tidur
Respon : klien sudah bisa
menghardik halusinasinya
 Klien mengatakan setelah
dirawat tidak mendengar suara-
suara
 Klien mengatakan sudah bisa
mempraktekkan cara
menghardik halusinasi
 Klien menyatakan masih kurang
bisa bercakap-cakap dengan
teman dan perawat jika
halusinasinya muncul kembali.
O:

 Klien kooperatif diajak bicara.

 Wajah klien tidak tampak


bingung.

 Klien tampak mau dan bisa


mempraktekkan cara
menghardik halusinasinya

 Klien tampak sudah bisa


bercakap-cakap dengan teman-
temanya dan perawat

A:

 Halusinasi tidak ada

 Klien sudah mengenal


halusinasinya dengan benar
 Klien sudah mau dan bisa
mempraktekkan menghardik

 Klien sudah bisa bercakap-cakap


degan teman- temannya dan
perawat

P :

 Optimalkan SP2

 Ajarkan klien untuk melakukan


latihan menghardik dan
bercakap-cakap dalam jadwal
kegiatannya

 Lanjutkam ke Sp 3 halusinasi

Sabtu, Isolasi SP1P Isolasi sosial S:


13 Juli sosial:  Klien tau penyebab isolasi
2019 menarik diri 1. Mengidentifikasi sosial karena dia malu akan
Jam penyebab isolasi perceraiannya
09.00 sosial.  Klien menjelaskan keuntungan
WIB 2. Menanyakan dan kerugian berinteraksi
keuntungan dan dengan orang lain.
kerugian tidak  Klien mengatakan mau
berinteraksi berkenalan dengan temannya.
dengan orang O:
lain.  Klien bicara lancar, tidak
3. Mendorong dan mengalihkan pandangan.
membantu klien  Klien tampak menyebutkan
untuk keuntungan dan kerugian
berhubungan berinteraksi dengan orang lain
dengan orang lain seperti menambah banyak
melalui tahap : teman, bisa saling menolong,
K – P – P lain menambah ilmu, menambah
pengalaman karena bisa saling
cerita, dll.
 Klien mau mengikuti kegiatan
TAK dan senam dan bisa
menyebutkan nama perawat
dan beberapa nama temannya
A: SP1P Isolasi Sosial tercapai
P : Lanjutkan SP 2 Isolasi Sosial

Sabtu, Harga diri SP1P Harga diri S :


13 Juli rendah rendah  Klien mengatakan malu karena
2019 1. Mengidentifikasi bercerai dengan istrinya
Jam kemampuan  Klien merasa tidak bisa
10.00 positif yang di mencukupi kebutuhan anaknya
WIB miliki  Klien mengatakan akan berusaha
2. Memberi pujian bekerja lebih giat lagi agar
yang realistis dan kebutuhan anaknya terpenuhi
hindarkan setiap O :
kali bertemu  Klien kooperatif dalam bercerita
dengan pasien  Kontak mata baik
penilaian yang  Klien mau menyapu halaman
negatif ruang Cempaka 1
3. Menilai A:
kemampuan yang Klien bergabung dengan temannya
dapat dilakukan dan mau bercakap-cakap
saat ini P : Optimalkan SP 1
4. Memilih
kemampuan yang
akan dilatih
5. Menilai
kemampuan
pertama yang
telah dipilih
6. Memasukkan
dalam jadwal
kegiatan klien
7. Memilih
kemampuan
kedua yang dapat
Halusinasi dilakukan
pendengaran 8. Jelaskan cara dan
alat makan

S: Keluarga klien menyatakan


masih kurang mengerti pendidikan
kesehatan tentang halusinasi yang
SP Keluarga : meliputi :
1.Memberikan -Halusinasi adalah: persepsi yang
pendidikan salah atau persepsi sensori yang
Sabtu, kesehatan tentang tidak sesuai kenyataan seperti
13 Juli pengertian melihat bayangan atau mendengar
2019, halusinasi, jenis, suara-suara yang sebenarnya tidak
jam tanda gejala, dan ada.
11.30 cara merawat - jenis: halusinasi pendengaran
wib halusinasi. - tanda gejala: klien bingung, bicara
2. Melatih keluarga sendiri, kadang marah- marah
untuk merawat sendiri, melamun
pasien langsung -cara merawat halusinasi: klien
dihadapan klien. diajak mengenali sakitnya, dilatih
3.Menjelaskan mengontrol halusinasinya dengan
perawatan ketika di menghardik, bercakap-cakap atau
rumah. berinteraksi dengan orang lain,
melibatkan klien dalam kegiatan
positif, dan minum obat teratur tiap
hari.
O: Keluarga klien tampak kurang
bisa dan masih sering lupa
menyebutkan:
-Definisi halusinasi: persepsi yang
salah atau persepsi sensori yang
tidak sesuai kenyataan
-Jenis halusinasi pendengaran
-tanda dan gejala halusinasi: klien
bingung, bicara sendiri, kadang
marah-marah sendiri, melamun
-Cara merawat klien halusinasi:
klien diajak mengenali sakitnya,
dilatih mengontrol halusinasinya
dengan menghardik, bercakap-
cakap atau berinteraksi dengan
orang lain, melibatkan klien dalam
kegiatan positif, dan minum obat
teratur tiap hari.
A: Keluarga klien masih kurang
mengerti tentang pendidikan
kesehatan halusinasi
P: Optimalkan SP keluarga.

Anda mungkin juga menyukai