ASUHAN KEPERAWATAN
Disusun Oleh:
N520184330
TAHUN 2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S
HALUSINASI PENDEGARAN
DI RUANG CEMPAKA 1 RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS
A. IDENTITAS
1.Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Menjahit
Alamat : Jepang rt 01 rw 05 kec mejobo
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 33 tahun
Pekerjaan : Kary.swasta
B. ALASAN MASUK
Keluarganya mengeluh pasien bingung, mondar mandir, pasien tidak bisa
tidur kurang lebih 5 hari, bicara sendiri tidak nyambung, tidak mau minum
obat. Kemudian pasien oleh keluarganya dibawa ke IGD RSUD dr.
Loekmono Hadi Kudus.
C. Faktor Predisposisi dan Presipitasi
1. Faktor Presipitasi
Klien minta dibelikan montor
2. Faktor Predisposisi
1) Faktor Biologis
Keluarga klien ada anggota keluarga yang menderita gannguan
jiwa saudara kandungnya (kakaknya) dan ibunya
2) Faktor Psikologis
Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik, aniaya
seksual, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal
3) Faktor Sosiologis
Pasien merasa minder bila bergaul dengan lingkungannya
D. PENGKAJIAN FISIK
a. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
GCS : 15 E4M6V5
b. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/70 mmHg.
Suhu : 36,5 °C.
Nadi : 80x / menit.
RR : 18x / menit.
BB : 62 kg
TB : 160 cm
c. Pemeriksaan Fisik
a) Kepala :mesochepal, tidak ada lesi, tidak ada hematoma,
tidak ada nyeri tekan
b) Rambut : warna hitam, tidak ada kebotakan
c) Mata : pengelihatan normal
d) Hidung : bentuk simertis, tidak ada perdarahan, tidak ada
secret
e) Telinga : bentuk normal, pendengaran normal, tidak ada
perdarahan
f) Mulut dan gigi : mukosa kering, gigi tidak mengalami karies
g) Leher : tidak ada pembesaran tyroid, nadi karotis teraba
h) Dada
Paru-paru :
Inspeksi : simetris saat bernafas
Palpasi : vocal fremitus simetris kanan kiri
Perkusi : terdapat bunyi sonor kanan kiri
Auskultasi : suara vesikuler kanan kiri
Abdomen
Inspeksi : simetris,tidak ada lesi, tidak acites
Auskultasi : terdengar bising usus 18 x/menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan,tidak ada massa
i) Genetalia : Normal, pasien sudah mempunyai anak.
j) Ekstremitas :tidak ada cacat pada ekstremitas atas
maupun bawah,otot terlihat normal.
E. PSIKOSOSIAL
1) Genogram
]
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Meninggal
mengungkapkan perasaannya.
.
2) Konsep Diri
a. Gambaran diri atau citra diri
Persepsi klien terhadap bentuk dan fungsi tubuhnya baik, klien
merasa dirinya utuh dan puas.
Klien senang dengan kondisi tubuhnya
Klien merasa jiwanya kurang sehat, sehingga merasa malu untuk
bicara dengan orang lain
b. Identitas diri
Klien senang dengan jenis kelaminnya sebagai laki laki, dan
berperilaku laki laki, klien lulusan SMP
c. Peran diri
Klien adalah anak ke tiga dari empat bersaudara, sebelum sakit
klien ikut bekerja menjahit dirumah tetatangganya. Klien berusia
24 tahun
d. Ideal diri
Klien berharap setelah sembuh nanti, klien ingin membuat tas dan
.
e. Harga diri
Klien minder / kurang percaya diri saat bersama teman –
temannya dan klien lebih suka menyendiri.
3) Hubungan Sosial
a. Di rumah
Waktu di rumah orang terdekat dengan klien adalah ibunya
Di rumah sakit
Hubungan dengan orang lain baik, klien sering menyendiri dan
jarang berkumpul bersama dengan teman-temannya.
4) Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengerti akan hal baik dan buruk. Klien berkeyakinan pada
agama islam.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan setiap hari beribadah dengan cara sholat lima
waktu dan berdzikir kepada Allah SWT.
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan Umum
Penampilan klien cukup rapi, selalu menggunakan seragam yang
disediakan oleh rumah sakit. Klien tidak terbalik saat memakai baju
dan berpenampilan bersih. Kondisi rambut, kuku, kulit, gigi cukup
bersih.
2. Pembicaraan
Klien mau bicara bila ditanya oleh perawat,dan jawaban yang
diterima pendek namun jelas
3. Aktivitas Motorik
Klien agitasi, tampak gelisah, kadang klien mondar mandir saat baru
masuk rumah sakit.
4. Alam Perasaan
Klien merasa sedih,
5. Afek
Jenis afek inapropiate (tidak tepat),yaitu datar,saat dilakukan
wawancara klien tidak menunjukkan perubahan roman muka atau
expresi wajah.
6. Interaksi Selama Wawancara
Saat dikaji klien kurang kooperatif ketika diajak ngobrol oleh perawat
dan kontak mata kurang
7. Persepsi
klien mengalami gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran.
Jenis : halusinasi pendengaran
Isi : klien mendengar suara suara bisikan yang tidak jelas
Frekuensi : 1-2 kali dalam satu hari
Durasi : -+ 1 menit
Waktu : malam atau pagi hari saat klien melamun sendirian
Respon : klien bingung dan gelisah sehingga tidak bisa tidur
8. Proses Fikir
Saat berinteraksi klien mampu menjawab apa yang ditanyakan lawan
bicara tetapi kadang harus mengulang pertanyaan dan menunggu
lama, Klien menjawab pertanyaan yang diberikan dengan
pembicaraan lancar dan kadang keluar dari topik pembicaraan.
9. Isi Pikir
Dari wawancara dengan klien tidak ditemukan adanya obsesi,
phobia, ide terkait, depersonalisasi maupun waham.
10. Tingkat Kesadaran dan orientasi
Tingkat kesadaran klien bingung, tampak bingung dan kacau.
orientase klien terhadap waktu, tempat dan orang cukup baik. Klien
dapat mengetahui apakah ini pagi, siang, sore atau malam. Klien juga
mengetahui kalau saat ini sedang di Rumah sakit. Klien bisa
mengenali perawat meski ada yang lupa namanya..
11. Memori
a. Jangka Panjang: Kurang baik, klien tidak dapat menyebutkan
tanggal kelahirannya.
b. Jangka Pendek : Baik, klien dapat menyebutkan nama teman-
temannya yang ada diruangan meskipun hanya satu atau dua
orang saja.
c. Saat Ini : Baik, klien dapat mengingat hari dan klien juga ingat
menu makanan apa saja yang sudah dimakan tadi.
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien belum mampu berkonsentrasi dengan baik, ketika diberikan
pertanyaan perawat kadang harus mengulang pertanyaan yang
diberikan, klien mampu melakukan penghitungan sederhana.
13. Kemampuan Penilaian
Klien tidak mengalami gangguan penilaian, terbukti pada waktu klien
ditanya ‘’minum obat dulu apa makan dulu?’’ klien menjawab
‘’makan dulu baru minum obat’
14. Daya Tilik Diri
Jelek
H. MEKANISME KOPING
Maladaftif : reaksi lambat, malas beraktivitas dan berinteraksi dengan
teman karena lebih suka menyendiri
Adaptif : klien mampu berbicara baik dengan orang lain
I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Klien cenderung diam, dapat menjawab dengan singkat bila ditanya.
J. PENGETAHUAN
Klien sedikit memahami secara penuh penyakit yang di deritanya.
Klien mengatakan obat diminum secara teratur. Klien mampu
melakukan ADL secara mandiri
Klien belum memahami tentang sumber koping yang adaptif dan cara
hidup sehat.
K. ASPEK MEDIS
i. Diagnosa Medis
Schizophrenia Tak Terinci
ii. Terapi yang diberikan
Resperidon 2mg ( 2x sehari 1 tablet sesudah makan )
CPZ 100 mg ( 0-1/2-1/2 tablet )
L. Analisa Data
Tgl/Jam Data Fokus Diagnosa Paraf
24/06/2019 DS : Gangguan persepsi
09.00 WIB Klien mengatakan mendengar suara sensori: halusinasi
bisikan-bisikan yang tidak jelas pendengaran
- Isi halusinasi : bisikan-bisikan
suara yang tidak jelas
- Durasi : ± 1 menit
- Respon : bingung
- Frekuensi : 1-2x dalam sehari
- Waktu : malam saat sendiri di
rumah dan saat baru masuk rs
DO:
- Klien tampak bicara sendiri
- Klien tampak bingung
- Klien tampak gelisah
M. POHON MASALAH
Akibat Perubahan Sensori/ persepsi : Halusinasi Resiko Perilaku Kekerasan
N. Diagnosa keperawatan
1 Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran
2 Isolasi Sosial: Menarik diri
3 Gangguan Konsep diri: Harga diri rendah
O. Rencana Keperawatan
INTERVENSI
Tgl/jam DIAGNOSA
NOC NIC
24/06/2019 Gangguan Setelah 8x pertemuan klien SP PASIEN
09.00 WIB Persepsi : mampu mengontrol halusinasi,
Sensori dengan kriteria hasil : SP 1
halusinasi 1. Klien dapat memembina 1. Latih klien mengidentifikasi halusinasi
hubungan saling percaya a. Identifikasi jenis halusinasi
dengan perawat. b. Identifikasi isi halusinasi
2. Klien dapat dukungan c. Identifikasi waktu halusinasi
keluarga dalam mengontrol d. Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
halusinasinya e. Identifikasi respon klien terhadap halusinasi
3. Klien dapat minum obat 2. Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan menghardik
dengan bantuan minimal halusinasi
SP II
Bercakap cakap dengan orang lain
1. Evaluasi jadwal kegiatan harian
2. Latih klien mengendalikan halusinasi dengan cara
bercakap cakap dengan orang lain
3. Ajarkan klien masukkan dalam jadwal harian
SP III
Latih kegiatan terjadwal
1. Evaluasi kegiatan jadwal harian klien
2. Latih klien mengendalikan halusinasi dengan melakukan
kegiatan
3. Ajarkan klien memasukkan dalam jadwal harian
SP IV
Latih klien mengontrol halusinasi dengan minum obat
1. Evaluasi kegiatan harian klien
2. Berikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat
secara teratur
3. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal harian
4. Beri pujian jika klien benar dalam menggunakan obat
5. Anjurkan klien mendemonstrasikan cara kontrol yang sudah
diajarkan
6. Anjurkan klien memilih salah satu control halusinasi yang
benar
SP KELUARGA
SP I
Latih keluarga identifikasi masalah keluarga, jelaskan proses
terjadinya halusinasi dan jelaskan cara merawat pasien
halusinasi
1. Latih identifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien
2. Jelaskan keluarga proses terjadinya halusinasi
3. Latih keluarga cara merawat pasien halusinasi
SP II
Latih keluarga merawat langsung ke pasien
1. Latih keluarga cara merawat pasien (langsung ke pasien)
2. Latih keluarga cara menyusun rencana tindak lanjut
keluaraga dalam merawat pasien halusinasi
SP III
Evaluasi kemampuan keluarga dan pasien
1. Latih keluarga cara merawat pasien (langsung ke pasien )
2. Latih keluarga menyusun rencana tindak lanjut keluarga
dalam merawat pasien halusinasi dengan cara menjelaskan
follow up pasien setelah pulang dan rujukan
SP KELUARGA
SP I
Latih keluarga mengidentifikasi masalah keluarga, jelaskan
proses terjadinya isolasi sosial dan jelaskan cara merawat
pasien isolasi sosial
1. Identifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien
2. Jelaskan proses terjadinya isolasi sosial/menarik diri
3. Latih cara merawat pasien
4. Berikan jadwal harian kepada keluarga untuk merawat
pasien
SP II
Latih keluarga merawat langsung ke pasien
1. Evaluasi kemampuan keluarga sebelumnya
2. Latih keluarga cara merawat pasien (langsung ke pasien)
3. Latih keluarga menyusun rencana tindak lanjut untuk
keluarga
SP III
Evaluasi kemampuan keluarga dan pasien
1. Evaluasi kemampuan keluarga
2. Latih keluarga cara merawat pasien (langsung ke pasien)
3. Latih menyusun rencana tindak lanjut keluarga dalam
merawat pasien halusinasi dengan cara menjelaskan follow
up pasien setelah pulang dan rujukan
SP KELUARGA
SP 1
SP III