Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN

HALUSINASI PENDENGARAN PADA TN. AJ DI RUANG

CEMPAKA 1 RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS

Disusun Oleh:

APRILINA TRI LESTARI

N520184330

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH KUDUS

TAHUN 2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S
HALUSINASI PENDEGARAN
DI RUANG CEMPAKA 1 RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS

Tanggal masuk RS : 12 juni 2019


Ruangan dirawat : Ruang Cempaka 1
No Rekam Medik : 616104
Tanggal pengkajian : 24 juni 2019
Informan : pasien, status rekam medis, perawat
Diagnosa medis : Schizophrenia Tak Terinci

A. IDENTITAS
1.Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Menjahit
Alamat : Jepang rt 01 rw 05 kec mejobo
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 33 tahun
Pekerjaan : Kary.swasta

B. ALASAN MASUK
Keluarganya mengeluh pasien bingung, mondar mandir, pasien tidak bisa
tidur kurang lebih 5 hari, bicara sendiri tidak nyambung, tidak mau minum
obat. Kemudian pasien oleh keluarganya dibawa ke IGD RSUD dr.
Loekmono Hadi Kudus.
C. Faktor Predisposisi dan Presipitasi
1. Faktor Presipitasi
Klien minta dibelikan montor
2. Faktor Predisposisi
1) Faktor Biologis
Keluarga klien ada anggota keluarga yang menderita gannguan
jiwa saudara kandungnya (kakaknya) dan ibunya
2) Faktor Psikologis
Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik, aniaya
seksual, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal
3) Faktor Sosiologis
Pasien merasa minder bila bergaul dengan lingkungannya

D. PENGKAJIAN FISIK
a. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
GCS : 15 E4M6V5
b. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/70 mmHg.
Suhu : 36,5 °C.
Nadi : 80x / menit.
RR : 18x / menit.
BB : 62 kg
TB : 160 cm

c. Pemeriksaan Fisik
a) Kepala :mesochepal, tidak ada lesi, tidak ada hematoma,
tidak ada nyeri tekan
b) Rambut : warna hitam, tidak ada kebotakan
c) Mata : pengelihatan normal
d) Hidung : bentuk simertis, tidak ada perdarahan, tidak ada
secret
e) Telinga : bentuk normal, pendengaran normal, tidak ada
perdarahan
f) Mulut dan gigi : mukosa kering, gigi tidak mengalami karies
g) Leher : tidak ada pembesaran tyroid, nadi karotis teraba
h) Dada
 Paru-paru :
Inspeksi : simetris saat bernafas
Palpasi : vocal fremitus simetris kanan kiri
Perkusi : terdapat bunyi sonor kanan kiri
Auskultasi : suara vesikuler kanan kiri
 Abdomen
Inspeksi : simetris,tidak ada lesi, tidak acites
Auskultasi : terdengar bising usus 18 x/menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan,tidak ada massa
i) Genetalia : Normal, pasien sudah mempunyai anak.
j) Ekstremitas :tidak ada cacat pada ekstremitas atas
maupun bawah,otot terlihat normal.
E. PSIKOSOSIAL
1) Genogram

]
Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Garis perkawinan

: Garis keturunan

: Tinggal satu rumah

: Meninggal

a. Pengambilan keputusan dalam rumah oleh : Yang mengambil

keputusan dalam keluarga adalah ayahnya

b. Pola komunikasi antar anggota keluarga : Komunikasi antar

anggota keluarga terjalin dengan baik namun klien jarang

mengungkapkan perasaannya.

c. Pola asuh yang diterapkan dalam keluarga :

Pola asuh yang diterapkan menganut ayahnya

d. Sumber pembiayaan/ ekonomi keluarga :

Sumber ekonomi dalam keluarga dari ayahnya yang bekerja

sebagai kuli bangunan

.
2) Konsep Diri
a. Gambaran diri atau citra diri
Persepsi klien terhadap bentuk dan fungsi tubuhnya baik, klien
merasa dirinya utuh dan puas.
Klien senang dengan kondisi tubuhnya
Klien merasa jiwanya kurang sehat, sehingga merasa malu untuk
bicara dengan orang lain
b. Identitas diri
Klien senang dengan jenis kelaminnya sebagai laki laki, dan
berperilaku laki laki, klien lulusan SMP
c. Peran diri
Klien adalah anak ke tiga dari empat bersaudara, sebelum sakit
klien ikut bekerja menjahit dirumah tetatangganya. Klien berusia
24 tahun
d. Ideal diri
Klien berharap setelah sembuh nanti, klien ingin membuat tas dan
.
e. Harga diri
Klien minder / kurang percaya diri saat bersama teman –
temannya dan klien lebih suka menyendiri.
3) Hubungan Sosial
a. Di rumah
Waktu di rumah orang terdekat dengan klien adalah ibunya
Di rumah sakit
Hubungan dengan orang lain baik, klien sering menyendiri dan
jarang berkumpul bersama dengan teman-temannya.
4) Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengerti akan hal baik dan buruk. Klien berkeyakinan pada
agama islam.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan setiap hari beribadah dengan cara sholat lima
waktu dan berdzikir kepada Allah SWT.

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan Umum
Penampilan klien cukup rapi, selalu menggunakan seragam yang
disediakan oleh rumah sakit. Klien tidak terbalik saat memakai baju
dan berpenampilan bersih. Kondisi rambut, kuku, kulit, gigi cukup
bersih.
2. Pembicaraan
Klien mau bicara bila ditanya oleh perawat,dan jawaban yang
diterima pendek namun jelas
3. Aktivitas Motorik
Klien agitasi, tampak gelisah, kadang klien mondar mandir saat baru
masuk rumah sakit.
4. Alam Perasaan
Klien merasa sedih,
5. Afek
Jenis afek inapropiate (tidak tepat),yaitu datar,saat dilakukan
wawancara klien tidak menunjukkan perubahan roman muka atau
expresi wajah.
6. Interaksi Selama Wawancara
Saat dikaji klien kurang kooperatif ketika diajak ngobrol oleh perawat
dan kontak mata kurang
7. Persepsi
klien mengalami gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran.
Jenis : halusinasi pendengaran
Isi : klien mendengar suara suara bisikan yang tidak jelas
Frekuensi : 1-2 kali dalam satu hari
Durasi : -+ 1 menit
Waktu : malam atau pagi hari saat klien melamun sendirian
Respon : klien bingung dan gelisah sehingga tidak bisa tidur
8. Proses Fikir
Saat berinteraksi klien mampu menjawab apa yang ditanyakan lawan
bicara tetapi kadang harus mengulang pertanyaan dan menunggu
lama, Klien menjawab pertanyaan yang diberikan dengan
pembicaraan lancar dan kadang keluar dari topik pembicaraan.
9. Isi Pikir
Dari wawancara dengan klien tidak ditemukan adanya obsesi,
phobia, ide terkait, depersonalisasi maupun waham.
10. Tingkat Kesadaran dan orientasi
Tingkat kesadaran klien bingung, tampak bingung dan kacau.
orientase klien terhadap waktu, tempat dan orang cukup baik. Klien
dapat mengetahui apakah ini pagi, siang, sore atau malam. Klien juga
mengetahui kalau saat ini sedang di Rumah sakit. Klien bisa
mengenali perawat meski ada yang lupa namanya..
11. Memori
a. Jangka Panjang: Kurang baik, klien tidak dapat menyebutkan
tanggal kelahirannya.
b. Jangka Pendek : Baik, klien dapat menyebutkan nama teman-
temannya yang ada diruangan meskipun hanya satu atau dua
orang saja.
c. Saat Ini : Baik, klien dapat mengingat hari dan klien juga ingat
menu makanan apa saja yang sudah dimakan tadi.
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien belum mampu berkonsentrasi dengan baik, ketika diberikan
pertanyaan perawat kadang harus mengulang pertanyaan yang
diberikan, klien mampu melakukan penghitungan sederhana.
13. Kemampuan Penilaian
Klien tidak mengalami gangguan penilaian, terbukti pada waktu klien
ditanya ‘’minum obat dulu apa makan dulu?’’ klien menjawab
‘’makan dulu baru minum obat’
14. Daya Tilik Diri
Jelek

G. Kebutuhan persiapan pulang


1) Makan
Klien mampu menyiapkan makanannya dan minum sendiri, makan
3 kali sehari (pagi, siang, sore) dengan menu yang berbeda yang
disediakan di rumah sakit, klien makan sendiri tanpa bantuan.
2) BAB / BAK
Klien BAB 1 kali sehari dan BAK 3-5 kali sehari. Klien melakukan
sendiri tanpa bantuan.
3) Mandi
Klien mandi 2 kali sehari tiap bangun tidur dan sore dengan
memakai sabun, menggosok gigi setiap mandi dan dua hari sekali
keramas.
4) Berpakaian
Klien mampu mengambil, memilih, memakai pakaian sendiri tanpa
bantuan, klien berpakaian cukup rapi dan tidak terbalik.
5) Istirahat dan Tidur
Klien dirawat di rumah sakit karena sulit untuk tidur, dan saat dikaji
klien mengatakan sudah bisa istirahat cukup dan tidur selama
kurang lebih 8 jam tiap harinya, pada siang hari Tn. K tidur kurang
lebih 1 jam dan tidur malam setelah sholat isya sekitar jam 20.00
wib sampai 04.00 wib saat subuh., terkadang Tn. K terbangun
karena mendengar suara-suara yang tidak jelas. Klien mampu
merapikan sprei sendiri.
6) Penggunaan Obat
Kemauan minum obatnya tinggi,Klien minum obat 2 kali sehari
(pagi, dan sore). Klien minum obat sesuai dosis dan anjuran yang
telah ditentukan oleh dokter secara rutin dan teratur dengan
pengawasan perawat.
7) Pemeliharaan kesehatan
Setelah pulang nanti, klien disarankan untuk rutin kontrol di
poliklinik jiwa RSUD dr. Loekmonohadi Kudus.
8) Aktivitas di dalam rumah
Klien merapikan rumah, mencuci pakaiannya sendiri. Klien ingin
memelihara ayam dan kambing di rumahnya.
9) Aktivitas di luar rumah
Keluarga mengatakan sejak 1 bulan terakhir ini klien sering bicara
sendiri dan senyum-senyum sendiri,. Selama di rumah sakit klien
selalu mengikuti kegiatan diluar ruangan.

H. MEKANISME KOPING
Maladaftif : reaksi lambat, malas beraktivitas dan berinteraksi dengan
teman karena lebih suka menyendiri
Adaptif : klien mampu berbicara baik dengan orang lain
I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Klien cenderung diam, dapat menjawab dengan singkat bila ditanya.

J. PENGETAHUAN
Klien sedikit memahami secara penuh penyakit yang di deritanya.
Klien mengatakan obat diminum secara teratur. Klien mampu
melakukan ADL secara mandiri
Klien belum memahami tentang sumber koping yang adaptif dan cara
hidup sehat.

K. ASPEK MEDIS
i. Diagnosa Medis
Schizophrenia Tak Terinci
ii. Terapi yang diberikan
Resperidon 2mg ( 2x sehari 1 tablet sesudah makan )
CPZ 100 mg ( 0-1/2-1/2 tablet )
L. Analisa Data
Tgl/Jam Data Fokus Diagnosa Paraf
24/06/2019 DS : Gangguan persepsi
09.00 WIB Klien mengatakan mendengar suara sensori: halusinasi
bisikan-bisikan yang tidak jelas pendengaran
- Isi halusinasi : bisikan-bisikan
suara yang tidak jelas
- Durasi : ± 1 menit
- Respon : bingung
- Frekuensi : 1-2x dalam sehari
- Waktu : malam saat sendiri di
rumah dan saat baru masuk rs

DO:
- Klien tampak bicara sendiri
- Klien tampak bingung
- Klien tampak gelisah

24/06/2019 DS : Isolasi Sosial:


10.30 WIB
Klien mengatakan malas untuk Menarik diri
bercakap-cakap dengan orang lain.
DO :
- Saat dikaji kontak mata dengan
lawan bicara kurang,
- Klien terkadang menyendiri dan
tidak mau bercakap-cakap
dengan orang lain.
- Klien banyak diam
24/06/2019 DS: Gangguan Konsep
10.00 WIB
Klien mengatakan minder jika Diri: Harga diri
bersama teman-temannya rendah
DO:
Kontak mata kurang saat wawancara
Klien lebih suka menyendiri dari pada
bergabung dengan teman-temannya

M. POHON MASALAH
Akibat Perubahan Sensori/ persepsi : Halusinasi Resiko Perilaku Kekerasan

Isolasi sosial: menarik diri Defisit Perawatan Diri


Core problem

Penyebab Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

N. Diagnosa keperawatan
1 Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran
2 Isolasi Sosial: Menarik diri
3 Gangguan Konsep diri: Harga diri rendah
O. Rencana Keperawatan
INTERVENSI
Tgl/jam DIAGNOSA
NOC NIC
24/06/2019 Gangguan Setelah 8x pertemuan klien SP PASIEN
09.00 WIB Persepsi : mampu mengontrol halusinasi,
Sensori dengan kriteria hasil : SP 1
halusinasi 1. Klien dapat memembina 1. Latih klien mengidentifikasi halusinasi
hubungan saling percaya a. Identifikasi jenis halusinasi
dengan perawat. b. Identifikasi isi halusinasi
2. Klien dapat dukungan c. Identifikasi waktu halusinasi
keluarga dalam mengontrol d. Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
halusinasinya e. Identifikasi respon klien terhadap halusinasi
3. Klien dapat minum obat 2. Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan menghardik
dengan bantuan minimal halusinasi

SP II
Bercakap cakap dengan orang lain
1. Evaluasi jadwal kegiatan harian
2. Latih klien mengendalikan halusinasi dengan cara
bercakap cakap dengan orang lain
3. Ajarkan klien masukkan dalam jadwal harian

SP III
Latih kegiatan terjadwal
1. Evaluasi kegiatan jadwal harian klien
2. Latih klien mengendalikan halusinasi dengan melakukan
kegiatan
3. Ajarkan klien memasukkan dalam jadwal harian

SP IV
Latih klien mengontrol halusinasi dengan minum obat
1. Evaluasi kegiatan harian klien
2. Berikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat
secara teratur
3. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal harian
4. Beri pujian jika klien benar dalam menggunakan obat
5. Anjurkan klien mendemonstrasikan cara kontrol yang sudah
diajarkan
6. Anjurkan klien memilih salah satu control halusinasi yang
benar

SP KELUARGA

SP I
Latih keluarga identifikasi masalah keluarga, jelaskan proses
terjadinya halusinasi dan jelaskan cara merawat pasien
halusinasi
1. Latih identifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien
2. Jelaskan keluarga proses terjadinya halusinasi
3. Latih keluarga cara merawat pasien halusinasi

SP II
Latih keluarga merawat langsung ke pasien
1. Latih keluarga cara merawat pasien (langsung ke pasien)
2. Latih keluarga cara menyusun rencana tindak lanjut
keluaraga dalam merawat pasien halusinasi

SP III
Evaluasi kemampuan keluarga dan pasien
1. Latih keluarga cara merawat pasien (langsung ke pasien )
2. Latih keluarga menyusun rencana tindak lanjut keluarga
dalam merawat pasien halusinasi dengan cara menjelaskan
follow up pasien setelah pulang dan rujukan

24/06/2019 Isolasi Setelah 5x pertemuan klien SP PASIEN


10.00 WIB sosial : dapat berinteraksi dengan
Menarik diri orang lain baik secara individu SP I
maupun secara berkelompok, Bina hubungan saling percaya dan identifikasi penyebab
dengan kriteria hasil : isolasi sosial, keuntungan dan kerugian
1. Klien dapat membina 1. Latih identifikasi penyebab isolasi sosial
hubungan saling percaya 2. Diskusikan keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan
2. Dapat menyebutkan isolasi orang lain
sosial 3. Latih klien berkenalan
3. Dapat menyebutkan 4. Minta pasien untuk mendemonstrasikan kembali
kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain SP II
4. Dapat berkenalan dengan Latih berinteraksi secara bertahap
bercakap cakap dengan 1. Evaluasi pertemuan sebelumnya
orang lain secara bertahap 2. Latih pasien berkenalan dengan orang lan
5. Terlibat dalam aktivitas 3. Minta pasien untuk mendemostrasikan kembali
sehari-hari
SP III
Latih klien berkenalan dengan dua orang atau lebih
1. Evaluasi pertemuan sebelumnya
2. Latih berkenalan dengan dua orang atau lebih
3. Minta pasien untuk mendemonstrasikan kembali

SP KELUARGA

SP I
Latih keluarga mengidentifikasi masalah keluarga, jelaskan
proses terjadinya isolasi sosial dan jelaskan cara merawat
pasien isolasi sosial
1. Identifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien
2. Jelaskan proses terjadinya isolasi sosial/menarik diri
3. Latih cara merawat pasien
4. Berikan jadwal harian kepada keluarga untuk merawat
pasien

SP II
Latih keluarga merawat langsung ke pasien
1. Evaluasi kemampuan keluarga sebelumnya
2. Latih keluarga cara merawat pasien (langsung ke pasien)
3. Latih keluarga menyusun rencana tindak lanjut untuk
keluarga

SP III
Evaluasi kemampuan keluarga dan pasien
1. Evaluasi kemampuan keluarga
2. Latih keluarga cara merawat pasien (langsung ke pasien)
3. Latih menyusun rencana tindak lanjut keluarga dalam
merawat pasien halusinasi dengan cara menjelaskan follow
up pasien setelah pulang dan rujukan

24/06/2019 Gangguan Setelah dilakukan pertemuan SP 1


10.00 WIB konsep 5x
diri:Harga 1. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaannya,
diri rendah Klien mampu : khususnya mengenal pikiran, perasaan dan pandangan
dirinya dulu dan saat inin
 Mengidentifikasi kemampuan 2. Diskusikan dengan klien mengenai aspek positif diri
dan aspek positif yang di 3. Bantu klien untuk menilai kemampuan yang masih dapat
miliki digunakan
 Menilai kemampuan yang 4. Bantu klien untuk memilih kegiatan yang akan dilatih
digunakan sesuai dengan kemampuan klien
 Menetapkan/merencanakan 5. Melatih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih
kegiatan sesuai dengan 6. Memasukan ke jadwal harian klien
kemampuan yang di miliki
 Melakukan kegiatan sesuai
kondisi sakit dan
kemampuannya
SP II

1. Validasi kegiatan yang lalu (SP 1)


2. Melatih klien melakukan kegiatan lain sesuai dengan
kemampuan klien
3. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan tersebut pada
kegiatan jadwal harian
SP III

1. Validasi kegiatan yang lalu (SP 2)


2. Melatih klien melakukan kegiatan lain sesuai dengan
kemampuan klien
3. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan tersebut pada
kegiatan jadwal harian

SP KELUARGA

SP 1

1. Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam


merawat pasien dirumah
2. Menjelaskan tentang pengertian,tanda gejala Harga diri
rendah
3. Menjelaskan cara merawat pasien dengan Harga diri
rendahMendemostrasikan cara merawat pasien harga diri
rendah
4. Memberi kesempatan keluarga untuk mempraktekkan cara
merawat
SP II

Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien


dengan masalah harga diri rendah langsung kepada
pasien

SP III

Membuat perencanaan pulang bersama keluarga


P. CATATAN KEPERAWATAN
Tanggal/Jam Diagnosis SP Implementasi Evaluasi

25/06/19 Gangguan persepsi SP1P Halusinasi S:


09.00 sensori : Halusinasi 1. Melakukan BHSP  Pasien mengatakan namanya Tn.K dan Pasien tampak tersenyum
WIB pendengaran SP1 dengan Pasien. berkenalan dengan perawat.
2. Menanyakan tentang  Memperkenalkan (nama,alamat rumah,nama istri dan dua orang
perasaan Pasien. anaknya)
3. Melatih  Pasien mengatakan masih mendengar suara-suara.
mengidentifikasi  Pasien mempraktekkan cara menghardik.
halusinasi yang  Pasien belum faham mengenai halusinasinya
dialami Pasien (jenis,
isi, frekuensi, waktu, O :
situasi, dan respon).  Pasien kooperatif diajak bicara.
4. Melatih mengontrol  Wajah Pasien tampak bingung.
halusinasi dengan
 Pasien mau mempraktekkan cara menghardik halusinasi dengan
cara menghardik.
menutup telinganya.
.
A : Halusinasi masih ada.
Pasien belum mengenal halusinasinya
P:
 Optimalkan SP1
 Mengajarkan Pasien untuk mengontrol halusinasinya
26/06/19 Isolasi sosial SP1P Isolasi sosial S:
09.30 1. Melakukan BHSP  Pasien mengatakan malas bercakap cakap dengan orang lain
WIB 2. Mengidentifikasi  Pasien mau diajak berkenalan bisa menyebutkan siapa
penyebab isolasi namanya,siapa nama perawat yang mengajak ngobrol yaitu
sosial. perawat “S”
3. Menanyakan O:
keuntungan dan  Pasien bingung
kerugian tidak  Pasien kurang komunikasi
berinteraksi dengan  Pasien suka menyendiri
orang lain.
4. Mendorong dan A: Pasien masih menarik diri
membantu kien untuk Pasien belum mau bersosialisasi
berhubungan dengan P: Optimalkan SP 1
orang lain melalui  Mengajarkan klien untuk mengenal isolasi sosial
tahap :  Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
- K–P  Menanyakan keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang
- K – P – P lain lain
- K – P – – K lain  Melatih berkenalan
- K –Kelompok  Melatih berhubungan sosial secara bertahap
 Melatih kegiatan makan

27/06/19 Gangguan konsep diri: SP 1 S:


10.00 WIB Harga diri rendah
1. Identifikasi  Klien mengatakan minder jika bersama teman-temannya, sehingga
kemampuan positif lebih senang menyendiri.
yang di miliki
2. Beri pujian yang O:
realistis dan hindarkan
setiap kali bertemu  Kontak mata kurang
dengan pasien  Komunikasi kurang
penilaian yang negatif  Klien lebih sering menyendiri daripada bergabung dengan teman-
3. Nilai kemampuan yang temannya
dapat dilakukan saat A:
ini
4. Pilih kemampuan yang  klien masih menyendiri
akan dilatih  klien belum mau bergabung dengan teman-temannya
5. Nilai kemampuan P:Optimalkan SP 1
pertama yang telah
dipilih  Membantu klien mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki
6. Masukkan dalam  Memberi pujian yang realistis dan hindarkan setiap kali bertemu
jadwal kegiatan pasien dengan pasien penilaian yang negative
7. Pilih kemampuan
 Menilai kemampuan yang dapat dilakukan saat ini
kedua yang dapat
dilakukan  Memilih kemampuan yang akan dilatih
8. Jelaskan cara dan alat  Menilai kemampuan pertama yang telah dipilih
makan  Memasukkan dalam jadwal kegiatan pasien
 memilih kemampuan kedua yang dapat dilakukan
 Jelaskan cara dan alat makan

Anda mungkin juga menyukai