Anda di halaman 1dari 17

Kunci Jawabannya

1. A 11. A 21. C
2. C 12. B 22. A
3. D 13. B 23. C
4. A 14. B 24. B
5. B 15. B 25. A
6. C 16. B
7. D 17. C
8. C 18. D
9. B 19. C
10. B 20. C
1. Menentukan Kelipatan Suatu Bilangan
Contoh : Tentukan kelipatan dari 2
10 = 8 + 2 = 2 × 5 dan seterusnya
Ternyata bilangan-bilangan tersebut diperoleh dengan menambahkan 2 dari bilangan
sebelumnya atau mengalikan 2 dengan bilangan 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya. Jadi kelipatan
dari 2 yaitu : 2,4,6,8,10 dst.

2. Kelipatan Persekutuan Dari Dua Bilangan


Kelipatan persekutuan dari dua bilangan adalah kelipatan-kelipatan dari dua bilangan
tersebut yang bernilai sama.
Contoh: Tentukan kelipatan persekutuan dari 3 dan 4!
Kelipatan 3 : 3,6,9,12,15,18,21,24,27,30,...
Kelipatan 4 : 4,8,12,16,20,24,28,32,36,40,...
Bilangan-bilangan yang sama dari kelipatan kedua bilangan tersebut adalah 12,24,.... .
Jadi 12,24,... merupakan kelipatan persekutuan dari 3 dan 4.

1. Menentukan Faktor Suatu Bilangan


Faktor adalah pembagi dari suatu bilangan,yaitu bilangan yang membagi habis bilangan
Contoh: faktor dari bilangan 8 adalah 1, 2, 4, dan 8.

2. Faktor Persekutuan Dari Dua Bilangan


Yaitu faktor-faktor dari dua bilangan tersebut yang bernilai sama.
Contoh: Tentukan faktor persekutuan dari 4 dan 12
Faktor 12 = 1,2,3,4,6,12
Jadi, faktor persekutuan dari 4 dan 12 adalah 1, 2 dan 4
Bilangan prima adalah bilangan yang hanya mempunyai 2 faktor, yaitu bilangan 1 dan
Contoh: 2 merupakan bilangan prima karena hanya mempunyai dua faktor yaitu 1 dan 2.

3 merupakan bilangan prima karena hanya mempunyai dua faktor yaitu 1 dan 3.

5 merupakan bilangan prima karena hanya mempunyai dua faktor yaitu 1 dan 5

1. Menentukan Kelipatan Persekutuan terKecil ( KPK)


Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan adala kelipatan persekutuan
bilanganbilangan tersebut yang nilainya paling kecil.
Contoh : Tentukan KPK dari 4 dan 12
Kelipatan 4 = 4, 8, 12,16, 20,24, 28,32, 36,40, ...
Kelipatan 12 = 12, 24, 36, 48, ...
Kelipatan persekutuan dari 4 dan 12 adalah 12,24, 36,...
Jadi, KPK dari 4 dan 12 adalah 12

2. Menentukan Faktor Persekutuan terBesar (FPB)


Kelipatan persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan adalah faktor persekutuan
bilangan-bilangan tersebut yang nilainya paling besar.
Contoh: Tentukan FPB dari 4 dan 12:
Faktor 12 = 1,2,3,4,6,12

Faktor persekutuan dari 4 dan 12 adalah 1,2,4


Jadi, FPB dari 4 dan 12 adalah 4
3. Menyelesaikan Masalah KPK dan FPB dalam Kehidupan Sehari-hari
 Menyelesaikan Masalah KPK
Lampu A menyala setiap 6 menit sekali dan lampu B menyala setiap 8 menit sekali. Jika
saat ini kedua lampu menyala secara bersamaan, dalam berapa menit kedua lampu
tersebut menyala secara bersamaan lagi?
Soal tersebut diselesaikan dengan cara menetukan KPK dari 6 dan 8.
Kelipatan 6 = 6,12,18,24,30,36,42,48...
Kelipatan 8 = 8,16,24,32,40,48,...
Jadi kedua lampu tersebut menyala secara bersamaan lagi setiap 24 menit.

 Menyelesaikan Masalah FPB


Dalam rangka merayakan hari ulang tahunnya, Ema membagikan 75 buku tulis dan 50
pensil kepada anak-anak yatim piatu. Setiap buku tulis dan pensil akan dibagikan
kepada anak-anak dengan jumlah yang sama banyak.
a. Berapa anak yatim yang bisa mendapatkan buku tulis dan pensil?
b. Berapa buku tulis dan pensil untuk masing-masing anak?

a. Untuk mengetahui berapa anak yatim yang mendapat buku tulis dan pensil,maka
ditentuka FPB dari 75 dan 50.
Faktor dari 75 = 1,3,5,15,25,75.
Faktor dari 50 = 1,2,5,10,25,50.
Jadi ada 25 anak yatim yang mendapatkan buku tulis dan pensil.

b. Banyaknya buku tulis untuk setiap anak = 75 : 25 = 3 buku


Banyaknya pensil untuk setiap anak = 50 : 25 = 2 pensil

A. Pengukuran Sudut

Sudut terbentuk oleh adanya dua ruas garis yang saling berpotongan, dan titik perpotongan
dua ruas garis disebut sudut

1. Jenis Sudut
 Sudut lancip yaitu sudut yang besarnya kurang dari 90◦
 Sudut Tumpul yaitu sudut yang besarnya lebih dari 90◦

 Sudut Berpenyiku ( Siku-siku ) yaitu sudut yang besarnya 90◦


 Sudut Berpelurus yaitu sudut yang besarnya 180◦

Sudut yang ditunjukkan oleh Arah mata angin


Catatan
Sudut yang dibentuk oleh
setiap arah mata angin sebesar 45◦
 Sudut yang ditunjukkan oleh jam

Catatan :
 Besar sudut yang dibentuk oleh satu
putaran penuh( satu jam) adalah 360◦
 Besar sudut yang dibentuk pada setiap
angka jarum jam (setiap 5 menit) yaitu 30◦
 Besar sudut yang dibentuk setiap menit
yaitu 6◦ ( dari 30◦ : 5= 6◦)

B. Satuan Waktu
1. Menentukan Hubungan antar Satuan Waktu
Catatan : Setiap 4 tahun sekali dalam 1 tahun ada 366 hari disebut tahun kabisat.
Contoh :
a. 3 menit = . . . . detik
1 menit = 60 detik
3 menit = 3 × 60 detik = 180 detik
Jadi, 3 menit = 180 detik
b. 4 dasawarsa + 3 windu = . . . . tahun
4 dasawarsa = 2 × 10 tahun = 40 tahun
3 windu = 3 × 8 tahun = 24 tahun
Jadi, 2 dasawarsa + 3 windu = 40 tahun + 24 tahun = 64 tahun
1 menit = 60 detik 1 tahun = 365 hari
1 jam = 60 menit 1 abad = 100 tahun
1 jam = 3600 detik 1 windu = 8 tahun
1 minggu = 7 hari 1 triwulan = 3 bulan
1 bulan = 30 hari 1 semester = 6 bulan
1 bulan = 4 minggu 1 catur wulan = 4 bulan
1 tahun = 12 bulan 1 lustrum = 5 tahun
1 tahun = 52 minggu 1 dasawarsa = 10 tahun
1 hari = 24 jam

C. Satuan Panjang

1 km = 10 hm
1 hm = 10 dam
1 dam = 10 m
1 km = 1.000 m
1m = 10 dm
1 dm = 10 cm
1 cm = 10 mm
1m = 100 cm
1m = 1.000 mm
Contoh :
a. 3 km = . . . . m
1 km = 1.000 m
3 km = 3 × 1.000 m = 3.000 m

b. 7.500 cm = . . . . m
7.500 cm = 7500 : 100
= 75 m

c. 3 km + 2 hm = . . . . dam
3 km = 300 dam
2 hm = 20 dam
3 km + 2 hm = 300dam + 20dam = 320 dam

d. Ali dan Amir akan bermain layang-layang. Ali mempunyai tali yang panjangnya 12 m dan
Abid mempunyai tali yang panjangnya 1.000 cm. Berapa meter selisih panjang tali marbun
dan Abid?
Diketahui : tali Ali : 12 m
tali Amir : 1000 cm
Ditanyakan : Selisih panjang tali Ali dan Amir?
Jawab : 12 m – 1000 cm = ... m
12 m = 12 m
1000 cm = 1000: 100 = 10 m
Selisih panjang tali Ali dan Amir yaitu 12 m – 10 m = 2 m

D. Satuan Berat

Catatan
1 ton = 1000 kg
1 kwintal = 100 kg
1 kg = 2 pon
1 pon = 5 ons
1 ons = 1 hg
14
Contoh :
a. 20 kg = ...g
1 kg = 1000 g
Jadi 20 kg = 20 x 1000 = 20.000 g
b. 100 ons =...g
100 ons = 100 x 100 = 10.000 g
c. 6000 g = ... kwintal
6000 g = 6000 : 1000 = 6 kg
6 kg = 6 : 100 = 0,06 kwintal
Jadi, 6000 g = 0,06 kwintal
d. Setiap hari ada 8 truk yang melewati jalan raya di dekat rumah Riza. Setiap truk memuat
15 kelapa. Berapa ton jumlah kelapa yang dibawa 8 truk tersebut setiap hari?
Penyelesaian :
Ada 8 truk yang lewat setiap hari. Setiap truk memuat 15 kuintal kelapa. Sehingga jumlah
kelapa yang dibawa yaitu:
8 × 15 kuintal = 120 kuintal
120 kuintal = 12 ton
Jadi, setiap hari ada 12 ton kelapa yang dibawa truk.
E. Satuan Kuantitas
1 lusin = 12 buah
1 gross = 12 lusin
1 kodi = 20 lembar
1 rim = 500 lembar
,
Contoh
a. 3 lusin pensil = . . . . buah pensil
1 lusin = 12 buah
3 lusin = 3 × 12 buah = 36 buah
Jadi, 3 lusin pensil = 36 buah pensil
1 lusin = 12 buah
1 gros = 12 lusin
1 kodi = 20 lembar
1 rim = 500 lembar

b. Elsa membeli 4 lusin buku tulis, 2 lusin pensil, dan 2 kodi pakaian untuk disumbangkan
kepada anak-anak korban bencana. Berapa buah barang-barang yang dibeli Elsa?
Jawab :
4 lusin + 2 lusin + 2 kodi =...buah
(4 x 12) + (2 x 12 ) + (2 x 20) = 48 + 24 + 40 = 112 buah
c. Di rumahnya, nenek Ema mempunyai 168 buah gelas dan 1 gros piring. Setelah dilihat,
ternyata ada 24 gelas dan 12 piring yang pecah. Tinggal berapa lusin jumlah gelas dan
piring nenek Ema?
Penyelesaian :
Banyaknya gelas = 168 – 24 = 144 buah = 12 lusin
Banyaknya piring = 1 gros - 12 buah = 12 – 1 = 11 lusin
Jumlah = 23 lusin
Jadi jumlah total banyaknya gelas dan piring ada 23 lusin.

C. SEGITIGA

SPESIFIKASI

 Segitiga adalah bangun geometri yang dibentuk oleh 3


 buah (sisi) dan membentuk 3
 buah titik sudut
 Jumlah sudut pada segitiga besarnya 180⁰ didapat dari
 penjumlahan 3 sudutnya.
 Bangun segitiga disimbolkan dengan ∆.
RUMUS :

Luas Segitiga

L = alas x tinggi

Keliling segitiga

K = sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 ( JUMLAH SELURUH SISI =

AB+BC+CA )

D. JAJAR GENJANG
SPESIFIKASI

a. Jajaran genjang merupakan bangun datar yang


mempunyai 4 buah sisi.
b. Mempunyai 4 sudut, 2 sudut berpasangan dan berhadapan.
c. Sudut yang saling berdekatan besarnya 180⁰.

d. Mempunyai 2 diagonal yang tidak sama panjang.

e. Tidak mempunyai simetri lipat dan simetri putar.

f. Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.

g. Dua sisi lainnya tidak saling tegak lurus.

RUMUS :
Keliling Jajaran Genjang

K = 2 x ( panjang + lebar )

Luas Jajaran Genjang

L= alas x tinggi
Bilangan Bulat
A. Mengenal Bilangan Bulat

1. Pengertian Bilangan Bulat

Bilangan bulat terdiri atas:


 Bilangan bulat negatif yaitu bilangan bulat yang terletak di sebelah kiri angka 0 (nol).

Contoh bilangan bulat negatif: -1, -2,-3, -4, -5, ...


 Bilangan 0 (nol) yaitu bilangan yang tidak positif dan tidak negatif. Bilangan 0 (nol)
adalah bilangan netral.
 Bilangan bulat positif yaitu bilangan bulat yang terletak di sebelah kanan angka 0 (nol).
Contoh bilangan bulat positif: 1, 2, 3, 4, 5, ... Bilangan-bilangan bulat positif disebut
bilangan asli.
 Gabungan bilangan nol dan bilangan asli disebut bilangan cacah
 Pada garis bilangan, letak bilangan makin ke kanan makin besar dan makin ke kiri
makin kecil.

2. Penggunaan Bilangan Bulat Negatif


 Cara membaca bilangan Bulat Negatif
Contoh : – 24 ( dibaca negatif dua puluh empat)
– 100 (dibaca negatif seratus)

 Penggunaan Bilangan Bulat Negatif


Contoh :
a. Suhu di daerah kutub dapat mencapai lima belas derajat dibawah nol. (lima belas
derajat dibawah nol = –15 derajat)
b. Daerah itu rawan banjir karena ketinggiannya lima sentimeter di bawah permukaan
air laut. (lima sentimeter di bawah permukaan air laut = –5 cm)

3. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat

Semakin ke kiri nilai bilangan semakin kecil. Sebaliknya, semakin ke kanan nilai
bilangan semakin besar.

RUMUS BIL. BULAT PNJUMLAHAN :

a+b = a+b contoh : 7 + 5 = 12


-a + -b = -(a+b) contoh : -5 + -9 = -14
a + -b = - (b-a) dengan a<b contoh : 4 + -7 = - 3
a + -b = (a-b) dengan a>b contoh : 8 + -3 = 8-3 = 5

RUMUS BIL. BULAT PENGURANGAN :

a-b = a-b contoh : 7- 5 =2


-a - b = - (a + b) contoh : -5 - 9 = -14
-a - (-b) = -a + b contoh : -4 - (-7) = -4 + 7 = 3
a - (-b) = a + b contoh : 8 -( -3 ) = 8+3 = 11

A. Mengenal Pecahan dan Urutanya


Pecahan merupakan bagian dari keseluruhan.
Contoh :

1. Letak pecahan pada garis bilangan.

2. Membandingkan dan Mengurutkan Pecahan


Untuk membandingkan pecahan dapat dilihat letaknya pada
garis bilangan.Contoh:
1/4 < 1/3
1/2 < 3/4
cara membandingkannya bisa dengan perkalian silang
B. Menyederhanakan Pecahan
1. Pecahan yang senilai
Pecahan-pecahan senilai mempunyai nilai yang sama. Pecahan
senilai dapat kita tentukan
dengan mengalikan atau membagi pembilang dan penyebutnya
dengan bilangan yang
sama.
Contoh :

masing- masing pembilang dan pemyebut sama-sama dibagi


bilangan FPB dari kedua pembilang dan pemyebut
C. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
1. Penyebut Sama dan tidak sama
Contoh :
Penjumlahan

Pengurangan :
BILANGAN ROMAWI
A Menagenal Lambang Bilangan Romawi
Contoh penggunaan bilangan romawi di kehidupan sehari hari:
 Amir adalah siswa Kelas VI A yang mendapat beasiswa.
 Memasuki abad XXI, kita dituntut untuk lebih menguasai teknologi.
Lambang bilangan Romawi adalah sebagai berikut.

B. Membaca bilangan Romawi


1. Aturan penjumlahan bilangan Romawi
Jika lambang yang menyatakan angka lebih kecil terletak di kanan, maka lambing-
lambang
bilangan Romawi tersebut dijumlahkan.

Contoh :
a. VIII
=V+I+I+I
= 5 + 1+ 1+ 1
=8

b. CXXVIII
= C + X + X + V + I + I +I
= 100 + 10 + 10 + 5 + 1 + 1+1
= 128

2. Aturan Pengurangan

Jika lambang yang menyatakan angka lebih kecil terletak di kiri, maka lambang-
lambang
bilangan Romawi tersebut dikurangkan. Pengurangan paling sedikit satu angka.

Contoh:
a. IV
=V–I
=5–1
=4
b. XIV
= X + (V – I)
= 10 + (5 – 1)
= 14

3. Aturan gabungan
Contoh :
a. MCMXCIX
= M + (M – C) + (C – X) + (X – I)
= 1.000 + (1.000 – 100) + (100 –10) + (10 – 1)
= 1.000 + 900 + 90 + 9
= 1.999

RUMUS LUAS,VOLUME DAN SPESIFIKASI


BANGUN RUANG
Hai FRIENDS :)

kali ini saya akan shere hasil belajar saya, gak cuman bangun datar saja tetapi juga bangun
ruang

ok... ini dia hafalin rumusnya yaa. ....

A. KUBUS

SPESIFIKASI :
 Kubus merupakan bangun ruang dengan 6 sisi sama besar (kongruen)
 Kubus mempunyai 8 titik sudut.
 Jaring-Jaring kubus berupa 6 buah persegi yang SEBANGUN
 Kubus mempunyai 6 sisi berbentuk persegi.
 Kubus mempunyai 12 rusuk yang sama panjang.

RUMUS

Luas Permukaan Kubus

L = 6 x p x p atau p2
L : luas permukaan
p : panjang rusuk

Rumus Volume Kubus

V = p x p x p atau p3
V : Volume

p : panjang rusuk

B. BALOK

 Balok mempunyai 6 sisi berbentuk persegi panjang.


 4 buah rusuk yang sejajar sama panjang.
 Balok mempunyai 8 titik sudut.
 Balok mempunyai 3 pasang bidang sisi berhadapan yang kongruen.
 Balok mempunyai 12 rusuk.
RUMUS :

LUAS PERMUKAAN BALOK

L = 2 x [ (p x l) + (p x t) + (l x t) ]
L : luas permukaan
p : panjang balok
l : lebar balok
t : tinggi balok

Volume Balok

V = pxlxt
V : volume balok
p : panjang balok
l : lebar balok
t : tinggi balok

C. LIMAS

a - Limas adalah bangun ruang yang mempunyai bidang alas segi banyak atau n dan
dari bidang alas

tersebut dibentuk dari suatu sisi berbentuk segitiga yang akan bertemu pada satu
titik yang membentang keatas

b - Nama limas ditentukan oleh bentuk alasnya. misal limas segi empat maka nama
limas itu limas segi empat

c -Limas beraturan yaitu limas yang alasnya berupa segi beraturan.

d - Tinggi limas adalah garis tegak lurus dari puncak limas ke alas limas
Macam-macam bentuk limas :

a. Limas segitiga : alasnya berbentuk segitiga


b. Lima segiempat : alasnya berbentuk segi empat
c. Limas segilima : alasnya berbentuk segilima
d. Limas segienam : alasnya berbentuk segienam

rumus sederhana : limas segi n

2n buah rusuk, n+1 titik sudut dan sisi


RUMUS

LUAS PERUKAAN

L = L alas + L sisi tegak { lihat gambar }

Rumus Volume Limas

V= ⅓ ( luas alas x t )

D. KERUCUT

Kerucut merupakan bangun ruang mirip seperti limas tetapi alasnya berupa

lingkaran.

Kerucut mempunyai 1 titik sudut.

Jaring-jaring kerucut terdiri dari lingkaran dan segi tiga.

Kerucut mempunyai 2 sisi.

Kerucut tidak mempunyai rusuk.


rumus :

luas permukaan

π x r x (r + s)

volume kerucut

ket : π = phi 22 atau 3,14


7
r = jari jari 1 d
2

s = garis pelukis s = √r2 + t2

t = tinggi

E. LIMAS

 Prisma merupakan bangun ruang yang alas dan atasnya sebangun dan
sejajar..
 Prisma terdiri dari prisma segitiga dan prisma beraturan.
 Prisma segitiga mempunyai bidang alas dan bidang atas berupa segitiga yang
kongruen.
 Prisma segitiga mempunyai 5 sisi.
 Prisma segitiga mempunyai 9 rusuk
 Prisma segitiga mempunyai 6 titik sudut
 Jaring-jaring prisma segitiga berupa 2 segitiga, dan 3 persegi panjang.

Rumus sederhana : prisma segi n maka rusuk = 3 x n


sisi = n + 2
titik sudut = 2 x n

Luas Permukaan Prisma Segitiga

L = 2 x luas alas + keliling alas x tinggi

L : luas permukaan
∆ : alas dan atas segitiga
t : tinggi prisma

Volume Prisma Segitiga

V = Luas Alas x t
V : Volume
Luas Alas : Luas ∆ = ( ½ a x t )
t : tinggi prisma

F. TABUNG

a .Tabung merupakan bangun ruang berupa prisma tegak dengan bidang alas

dan atas berupa lingkaran.

b. Jaring-jaring tabung tabung berupa 2 buah lingkaran dan 1 persegi panjang.

c.Tinggi tabung adalah jarak titik pusat lingkaran alas dengan titik pusat

lingkaran atas.

d. Bidang tegak tabung berupa lengkungan yang disebut selimut tabung.

Rumus

luas permukaan

volume

atau v

G. BOLA

a. Bola merupakan bangun ruang berbentuk setengah lingkaran

b. diputar mengelilingi garis tengahnya,.

c. Bola mempunyai 1 sisi dan 1 titik pusat.

d. Bola tidak mempunyai titik sudut dan rusuk

rumus

luas permukaan

bola utuh setengah bola padat setengah bola berongga


3 π r2 (kuadrat) 2 x π x r2 (kuadrat)

volume bola

bola utuh setengah bola padat setengah bola berongga

4 π r3 (kubik) 2 x π x r3 (kubik) 2 x π x r3 (kubik)


3 3 3

Anda mungkin juga menyukai