Anda di halaman 1dari 2

Kebiasaan Bisnis Secara Umum

Kebiasaan bisnis terdiri dari 2 kata, yaitu “kebiasaan” dan “bisnis”. Kebiasaan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang biasa dilakukan dan sebagainya. Kebiasaan juga
berarti tindakan yang lazim / umum yang dilakukan di masyarakat. Sedangkan bisnis sendiri
berarti suatu kegiatan yang menjual barang/jasa kepada konsumen atau lainnya dan sebaliknya,
yaitu kegiatan membeli barang/jasa dari produsen. Dari pengertian diatas, bisa disimpulkan
bahwa kebiasaan bisnis adalah kegiatan yang umum dilakukan masyarakat saat melakukan
kegiatan bisnis, yaitu saat membeli atau menjual barang/jasa.

Kebiasaan yang umum dilakukan saat kegiatan berbisnis ada berbagai macam. Misalkan saja,
dari hal yang cukup sederhana, yaitu ketika kita ingin melakukan transaksi pembelian barang /
jasa, maka kita harus membayar sejumlah nominal yang telah ditentukan sesuai harga pasarnya
untuk mendapatkan barang/jasa tersebut. Setelah mendapat barang/jasa, kasir akan memberikan
nota atau kuitansi bukti pembayaran kepada pembeli, agar sewaktu – waktu jika ada kejanggalan
bisa komplain dengan bukti (kuitansi) tersebut. Jika usaha tersebut merupakan menjual barang
dagangan, maka pelayan toko setelah jam kerja selesai akan menyortir barang dagangannya
untuk menghitung persediaan akhir. Selain itu, kebiasaan berbisnis lainnya adalah seperti
produsen menjual barang/jasa-nya melalui distributor – distributor kemudian menyalurkannya
kepada konsumen.

Pada umumnya, kebiasaan bisnis suatu individu atau organisasi, yaitu kegiatan jual beli
barang/jasa memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari keuntungan atau pendapatan yang
maksimal. Pendapatan tersebut digunakan untuk menjaga keberlangsungan hidup suatu usaha
bisnis agar bisa bersaing, dan berkembang secara inovatif. Selain itu, pendapatan yang
didapatkan digunakan untuk membayar kehidupan para karyawan dan pegawainya agar taraf
hidupnya meningkat kearah yang lebih tinggi dan membaik. Dengan pendapatan yang cukup,
maka pengusaha akan tertarik untuk memperluas usaha bisnisnya, dan karena itu, mereka
membutuhkan banyak tenaga kerja, dan secara tidak langsung, pengusaha tersebut mengurangi
jumlah pengangguran dengan menyediakan lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan
pekerjaan. Selain itu, kebiasaan bisnis yang biasa dilakukan pengusaha secara umum agar
bisnisnya maju adalah dengan melihat secara jeli peluang yang ada sekecil apapun juga melihat
pangsa pasarnya untuk memperluas bisnisnya. Dengan kebiasaan ini, maka pengusaha bisa
bersaing secara sehat untuk memajukan usaha bisnisnya.

Setelah melihat berbagai contoh kebiasaan bisnis secara umum, memasuki skala yang lebih
besar, yaitu melihat bagaimana kebiasaan bisnis yang dipraktikan di Indonesia di zaman ini
masih banyak terdapat kekurangan. Seperti kebiasaan bisnis yang dilakukan perusahaan di
Indonesia, seperti barang yang dihasilkan masih terdapat kekurangannya, kerja yang lamban,
produksi yang melewati deadline yang ditentukan, kebiasaan memberi hadiah kepada rekanan,
mendahulukan pelanggan dan pemasok serta memperlakukannya dengan cara yang lebih
istimewa, menahan pembayaran kepada pemasok, dan mengabaikan berbagai hak pembeli. Tentu
saja kebiasaan ini harus segera dihilangkan dalam kegiatan berbisnis dan harus digantikan
dengan cara berbisnis baru yang mengikuti standar dunia.

Dalam berbagai minimarket, juga terdapat kebiasaan bisnis yang masih kurang, seperti masih
terdapat barang yang sudah melewati masa kadaluwarsa dan belum diganti, masih terdapat
perbedaan harga yang mencolok dari harga yang tertera di rak dan saat di mesin pembayaran
kasir sehingga terjadi miskomunikasi antara pembeli dengan petugas kasir. Kebiasan ini harus
diminimalisir tentunya agar pembeli puas membeli belanjaan di minimarket yang bersangkutan.
Terakhir, kebiasaan berbisnis pada era modern globalisasi ini tidak bisa dijalankan hanya dengan
cara dan kebiasaan yang sekadar akseptabel di mata masyarakat Indonesia. Kebiasaan bisnis
masyarakat Indonesia yang toleran dan informal harus belajar untuk berbisnis dengan cara dan
kebiasaan yang lebih akseptabel di dunia bisnis global.

Anda mungkin juga menyukai