Disusun Oleh:
JOSEPH HERBERT 12030116140191
Chapter 17
DOCUMENTING RESULTS THROUGH PROCESS MODELING AND WORKPAPERS
audit dan pada suatu saat mereka dapat memberikan bukti tentang apa yang terjadi atau tidak
terjadi saat pengadutian berlangsung.
Fungsi utama dari lembar kerja auditor meliputi:
- Dasar perencanaan audit.
- Rekaman audit yang dilakukan
- Penggunaan audit.
- Deskripsi situasi minat khusus.
- Dukungan untuk kesimpulan audit tertentu..
- Referensi sumber.
- Staf penilaian kinerja staf selama audit secara langsung
Lembar kerja standar
Lembar kerja dirancang terutama untuk mendukung internal audit individu dan dapat
digunakan oleh anggota lain dari fungsi internal audit, termasuk pengelolaan dan jaminan
kualitas. Lembar kerja standar audit internal harus mencakup bidang-bidang:
- Relevansi untuk tujuan audit
- Penyingkatan detail
Lembar kerja dokumen organisasi
Seperti halnya dalam sistem pengarsipan manual, bahan lembar kerja diklasifikasikan menurut
jenis dasar mereka dan dikelompokkan bersama dalam sebuah file. Lembar kerja dapat
dipisahkan ke dalam bidang audit yang luas:
File permanent
File administrasi
File prosedur audit
Lembar kerja teknik persiapan
Proses rinci mensyaratkan bahwa auditor internal mengikuti standar departemen audit
secara keseluruhan untuk persiapan lembar kerja dan juga membuat lembar kerja mudah untuk
diikuti dan dipahami.
Lembar kerja tinjauan proses
Terdapat adanya peninjauan terhadap inisial reviewer dan tanggal pada setiap lembar
lembar kerja. Beberapa fungsi internal audit menyiapkan memorandum atau checklist evaluasi
AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT
lembar kerja untuk sifat dokumen dan tingkat tinjauan mereka. Proses review workpaper harus
selalu dilakukan sebelum penerbitan laporan audit final.
3. Catatan Dokumen Manajemen
Catatan dokumen manajemen merupakan cara untuk mempertahankan catatan organisasi
dari waktu ke waktu. Hal ini dapat meliputi klasifikasi, penyimpanan, pengamanan, dan
kehancuran (atau dalam beberapa kasus, pelestarian arsip) catatan. Catatan dokumen manajemen
melibatkan:
1. Perencanaan kebutuhan informasi dari sebuah organisasi
2. Mengidentifikasi kebutuhan informasi rahasia
3. Membuat, menyetujui, dan menegakkan kebijakan dan praktek tentang catatan, termasuk
organisasi mereka dan pengeluaran
4. Mengembangkan rencana penyimpanan catatan, yang mencakup jangka pendek dan
jangka panjang catatan fisik dan informasi digital
5. Mengidentifikasi, mengelompokkan, dan menyimpan catatan
6. Koordinasi akses ke catatan internal dan di luar organisasi, menyeimbangkan persyaratan
kerahasiaan bisnis, data pribadi, dan akses publik.
7. Pelaksana kebijakan retensi dari penjualan catatan yang tidak lagi diperlukan untuk
alasan operasional, sesuai dengan kebijakan organisasi, persyaratan hukum, dan peraturan
lain ini mungkin melibatkan penghapusan atau pelestarian arsip permanen.
.
17.2 Process Modeling for Internal Auditors
Model proses adalah suatu bentuk peta/bagan yang dapat membantu auditor internal
untuk mengendalikan proses melalui serangkaian akivitas pengamatan. Dengan ini maka internal
auditor bias mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dengan lebih jelas dan detail. Berikut
adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh auditor internal :
Understanding the Process Modeling Hierarchy
Beberapa proses kunci yang membantu internal auditor untuk berkomunikasi lebih baik
kepada lainnya,
Sistem
Proses
Aktivitas
AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT
Pelanggan eksternal
Pelanggan internal
7. Penilaian staf
8. Koordinasi audit
a. Workpaper standard
Internal auditor harus mencatat informasi relevan untuk mendukung kesimpulan dan hasil
perikatan. Standard kinerja internal audit harus mencakup area-area seperti:
a. Relevansi untuk audit objektif
b. Penyingkatan (condensation) dari detail
c. Kejelasan dari presentasi
d. Kecermatan kertas kerja
e. Tindakan dalam item terbuka
f. Standard bentuknya, yang mencakup :
Preparation of headings
Enterprise
Neatness and legibility
Cross-indexing
b. Workpapers formats
Kertas kerja yang dipersiapkan secara manual dari audit operasional atas observasi
persediaan fisik.
c. Workpaper document organization
Untuk kebanyakan internal audit, kertas kerja dapat dipisahkan dalam beberapa area
audit:
1. File permanen
Beberapa data mungkin mencakup :
Keseluruhan chart audit atas unit audit
Chart dari akun dan 6elativ dari kebijakan utama dan prosedur
Laporan keuangan mengenai entitas potensial yang berguna untuk data
analitis
Salinan dari laporan audit terakhir, program audit yang digunakan
Informasi tentang audit unit
Informasi logistic untuk membantu auditor selanjutnya
AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT
2. File administrative
Workpaper 7elative7nal7e files mungkin tidak dibutuhkan untuk audit kecil.
3. File prosedur audit
Listings of completed audit procedures
Completed questionnaries
Description of operations procedures
Review activities
Analysis and schedules pertaining to financial statements
Enterprise documents
Finding points sheet, supervisor notes, or draft of reports
Audit bulk files
d. Workpaper preparation techniques
Dalam mempersiapkan workpapers, melibatkan drafting audit comment dan membuat
skedul untuk mendeskripsikan kerja audit dan mendukung kesimpulannya. Aspek penting adalah
meyakinkan atau memastikan bahwa semua member dari staff internal audit memahami tujuan
dan kritikal dari audit workpapers.
i. Workpaper indexing and cross-referencing
Cross-references dan notasi membuat auditor atau reviewer mengambil referensi
signifikan dan menelusuri kembali original citation-nya atau sumbernya.
ii. Tick Marks
Tick marks merupakan form manual auditor atau notasi menggunakan pensil.
iii. References to external audit sources
Internal auditor kadang mencatat informasi yang diperoleh dari sumber luar. Auditor
butuh referensi hukum dan regulasi untuk mendukung kerja auditnya.
iv. Workpaper Rough Notes
Saat interview, internal auditor membuat very rough notes, penulis personal form of
shorthand readable only by the author. Auditor harus menulis atau memasukkan ulang
rough notes ini ke komentar workpaper.
e. Workpaper Review Processes
AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT
Bergantung pada ukuran staf audit dan kepentingan 8elative dari given audit, mungkin
ada multiple review atas workpaper, satu melalui in-charge auditor, dan lainnya melalui senior
member dari manajemen internal audit.
Chapter 18
PELAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL
Sebuah laporan audit merupakan dokumen formal di mana internal auditor merangkum
pekerjaannya dengan melaporkan observasi dan rekomendasi. Laporan audit merupakan produk
akhir yang paling penting dari kegiatan audit internal bagi pengguna, baik di dalam dan di luar
perusahaan. Laporan Audit memberikan bukti tentang karakter regulator9kegiatan audit internal
dan memungkinkan orang lain untuk mengevaluasi kontribusi ini. Laporan audit yang efektif,
harus didukung oleh audit lapangan kualitas tinggi,tetapi audit lapangan yang sama dapat
dibatalkan oleh laporan yang ditulis dengan buruk atau tidak siap.
Pelaporan audit internal yang bagus adalah lebih dari sekedar laporan persiapan dan
penampilan. Sementara laporan audit adalah sarana utama komunikasi, auditor internal akan
kurang efektif jika komunikasi mereka dengan perusahaan terbatas hanya untuk laporan yang
dipublikasikan.
laporan resmi yang berisi kepentingan dan rekomendasi audit internal, berikut empat tujuan
dibahas sebelumnya.
Pendekatan untuk Menerbitkan Laporan Audit
Laporan audit merangkum review atas pengendalian internal yang mungkin
disajikan secara berbeda dari laporan pengendalian kelangsungan bisnis atau salah satu
prosedur investigasi kecurangan. Laporan audit juga harus dimulai dengan halaman
pendahuluan. Halaman pendahuluan harus mengandung elemen-elemen berikut:
Judul laporan dan tujuan review
Melaporkan pihak yang dituju dan enerima 10egular
Ruang lingkup audit dan tanggal pekerjaan lapangan
Lokasi yang dikunjungi dan waktu audit
Prosedur audit yang dilaksanakan
Opini auditor berdasarkan hasil review
Laporan audit internal seringkali mengikuti satu dari banyak pendekatan, antara
lain jenis perusahaan, gaya manajemen keseluruhan, dan ketrampilan staf audit internal.
Pendekatan alternative untuk mengembangkan dan menerbitkan laporan audit meliputi:
Laporan audit dengan lingkup “ensiklopedi”
Beberapa laporan audit internal berusaha untuk menyajikan informasi tentang
area aktivitas yang direview. Tujuannya untuk menyajikan sumber referensi yang
dalam untuk pembaca laporan.
Deskripsi prosedur audit yang dilaksanakan
Langkah-langkah audit dideskripsikan dalam rincian, seperti ruang lingkup
verifikasi dan pengujian.
Penjelasan rinci tentang temua audit
Laporan audit harus memberikan informasi yang cukup dan dibutuhkan tentang
temuan audit dan membiarkan pembaca untuk memahami isu rinci yang terkait.
Highly summarized report
Beberapa departemen audit internal menerbitkan laporan yang menyebutkan
bahwa audit internal telah mereview beberapa area topic dan umumnya tidak
menemukan pengecualian pengendalian.
AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT
Ringkasan dan laporan temuan audit yang sugnifikan. Fungsi audit internal akan
menerbitkan laporan yang meringkas keseluruhan laporan individual yang
diterbitkanteuan signifikan, dan berbagai isinya, secara tahunan .