Anda di halaman 1dari 14

AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT

RESUME AUDIT MANAJEMEN DAN KINERJA

Disusun Oleh:
JOSEPH HERBERT 12030116140191

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2019
AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT

Chapter 17
DOCUMENTING RESULTS THROUGH PROCESS MODELING AND WORKPAPERS

17.1 Internal Audit Documents Requirement


Dokumentasi internal audit mengacu pada laporan audit diterbitkan, rencana kegiatan,
dan bahan lain yang mendukung laporan, lembar kerja audit, key meeting minute, alat audit
dengan bantuan komputer dan teknik (CAATTs) bahan, dan data lain serta informasi untuk
mendukung internal audit.
SEC mengharuskan bahwa catatan disimpan untuk tujuh tahun setelah auditor
menyimpulkan audit atau mereview laporan keuangan. Untuk internal audit, periode retensi
catatan akan menjadi minimal tujuh tahun setelah laporan audit dikeluarkan. Sebuah fungsi
internal audit harus mengatur untuk mempertahankan semua catatan penting dari internal audit
untuk periode retensi tujuh tahun. Berikut adalah tiga aspek penting dokumentasi internal audit.
 Proses pemodelan
 Lembar kerja audit
 Dokumen manajemen
Proses pemodelan
Proses pemodelan adalah cara yang membantu auditor internal menavigasi melalui kegiatan :
 Dimana kita berada sekarang
 Kemana kita harus pergi
 Kita berasal darimana
 Cara untuk ke tempat tujuan
Proses pemodelan merupakan suatu bentuk peta untuk membantu auditor menavigasi melalui
serangkaian kegiatan yang diamati. Namun, proses pemodelan yang baik adalah jalur yang
menunjukkan bagaimana mendapatkan dari satu titik ke titik lain dengan jalan yang lebih
sederhana. Proses pemodelan merupakan alat penting auditor internal baik untuk review dari
proses perusahaan yang ada dan untuk menyarankan daerah untuk perbaikan.
Lembar kerja
Lembar kerja adalah dokumen-dokumen yang menggambarkan kerja internal auditor dan
menyediakan dasar dan pemahaman untuk internal audit. Lembar kerja internal audit juga dapat
memiliki makna hukum. Lembar kerja internal audit adalah catatan pokok pekerjaan tampilan
AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT

audit dan pada suatu saat mereka dapat memberikan bukti tentang apa yang terjadi atau tidak
terjadi saat pengadutian berlangsung.
Fungsi utama dari lembar kerja auditor meliputi:
- Dasar perencanaan audit.
- Rekaman audit yang dilakukan
- Penggunaan audit.
- Deskripsi situasi minat khusus.
- Dukungan untuk kesimpulan audit tertentu..
- Referensi sumber.
- Staf penilaian kinerja staf selama audit secara langsung
Lembar kerja standar
Lembar kerja dirancang terutama untuk mendukung internal audit individu dan dapat
digunakan oleh anggota lain dari fungsi internal audit, termasuk pengelolaan dan jaminan
kualitas. Lembar kerja standar audit internal harus mencakup bidang-bidang:
- Relevansi untuk tujuan audit
- Penyingkatan detail
Lembar kerja dokumen organisasi
Seperti halnya dalam sistem pengarsipan manual, bahan lembar kerja diklasifikasikan menurut
jenis dasar mereka dan dikelompokkan bersama dalam sebuah file. Lembar kerja dapat
dipisahkan ke dalam bidang audit yang luas:
 File permanent
 File administrasi
 File prosedur audit
Lembar kerja teknik persiapan
Proses rinci mensyaratkan bahwa auditor internal mengikuti standar departemen audit
secara keseluruhan untuk persiapan lembar kerja dan juga membuat lembar kerja mudah untuk
diikuti dan dipahami.
Lembar kerja tinjauan proses
Terdapat adanya peninjauan terhadap inisial reviewer dan tanggal pada setiap lembar
lembar kerja. Beberapa fungsi internal audit menyiapkan memorandum atau checklist evaluasi
AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT

lembar kerja untuk sifat dokumen dan tingkat tinjauan mereka. Proses review workpaper harus
selalu dilakukan sebelum penerbitan laporan audit final.
3. Catatan Dokumen Manajemen
Catatan dokumen manajemen merupakan cara untuk mempertahankan catatan organisasi
dari waktu ke waktu. Hal ini dapat meliputi klasifikasi, penyimpanan, pengamanan, dan
kehancuran (atau dalam beberapa kasus, pelestarian arsip) catatan. Catatan dokumen manajemen
melibatkan:
1. Perencanaan kebutuhan informasi dari sebuah organisasi
2. Mengidentifikasi kebutuhan informasi rahasia
3. Membuat, menyetujui, dan menegakkan kebijakan dan praktek tentang catatan, termasuk
organisasi mereka dan pengeluaran
4. Mengembangkan rencana penyimpanan catatan, yang mencakup jangka pendek dan
jangka panjang catatan fisik dan informasi digital
5. Mengidentifikasi, mengelompokkan, dan menyimpan catatan
6. Koordinasi akses ke catatan internal dan di luar organisasi, menyeimbangkan persyaratan
kerahasiaan bisnis, data pribadi, dan akses publik.
7. Pelaksana kebijakan retensi dari penjualan catatan yang tidak lagi diperlukan untuk
alasan operasional, sesuai dengan kebijakan organisasi, persyaratan hukum, dan peraturan
lain ini mungkin melibatkan penghapusan atau pelestarian arsip permanen.
.
17.2 Process Modeling for Internal Auditors
Model proses adalah suatu bentuk peta/bagan yang dapat membantu auditor internal
untuk mengendalikan proses melalui serangkaian akivitas pengamatan. Dengan ini maka internal
auditor bias mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dengan lebih jelas dan detail. Berikut
adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh auditor internal :
Understanding the Process Modeling Hierarchy
Beberapa proses kunci yang membantu internal auditor untuk berkomunikasi lebih baik
kepada lainnya,
 Sistem
 Proses
 Aktivitas
AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT

 Pelanggan eksternal
 Pelanggan internal

Describing and Documenting Key Process


Deskripsi proses disiapkan oleh auditor internal,dimana harus menjadi bagian dari kertas
kerja audit untuk ditinjau sebagai penjelasan dalam bagian selanjutnya. Tujuan mereka adalah
untuk menggambarkan aliran input dan output antara kegiatan proses. Audit internal
menggembangkan pendekatan 5elative5na konsisten untuk diagram aliran prosesnya. Dua
pendekatan yang paling mudah digunakan dan dipahami adalah :
1. Input/output process flowcharts
Pendekatan ini baik digunakan untuk objek yang berhubungan dengan objek fisik.
Fokusnya adalah pada objek pasif yang sedang dikonsumsi, diproduksi atau diubah
oleh aktivitas proses.
2. Work-flow description process flowcharts
Pendekatan ini menekankan pada urutan kegiatan daripada aktivitas yang tidak
bekerja.

Process Modeling and the Internal Audit


Model proses adalah alat yang penting bagi auditor internal yang digunakan baik untuk
mengkaji proses perusahaan yang ada maupun untuk menyarankan bagian mana yang
membutuhkan perbaikan.

17.3 Internal Audit Workpapers


Workpaper merupakan bukti audit untuk mendeskripsikan hasil dari internal audit. Bukti
audit yang didokumentasikan pada kertas kerja auditor, seharusnya cukup untuk mendukung
asersi audit dan kesimpulannya. Fungsi utama dari kertas kerja auditor mencakup :
1. Dasar untuk merencanakan audit
2. Pencatatan dari kinerja audit
3. Penggunaan selama audit
4. Deskripsi situasi yang diperhatikan
5. Mendukung kesimpulan audit spesifik
6. Sumber referensi
AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT

7. Penilaian staf
8. Koordinasi audit

a. Workpaper standard
Internal auditor harus mencatat informasi relevan untuk mendukung kesimpulan dan hasil
perikatan. Standard kinerja internal audit harus mencakup area-area seperti:
a. Relevansi untuk audit objektif
b. Penyingkatan (condensation) dari detail
c. Kejelasan dari presentasi
d. Kecermatan kertas kerja
e. Tindakan dalam item terbuka
f. Standard bentuknya, yang mencakup :
 Preparation of headings
 Enterprise
 Neatness and legibility
 Cross-indexing
b. Workpapers formats
Kertas kerja yang dipersiapkan secara manual dari audit operasional atas observasi
persediaan fisik.
c. Workpaper document organization
Untuk kebanyakan internal audit, kertas kerja dapat dipisahkan dalam beberapa area
audit:
1. File permanen
Beberapa data mungkin mencakup :
 Keseluruhan chart audit atas unit audit
 Chart dari akun dan 6elativ dari kebijakan utama dan prosedur
 Laporan keuangan mengenai entitas potensial yang berguna untuk data
analitis
 Salinan dari laporan audit terakhir, program audit yang digunakan
 Informasi tentang audit unit
 Informasi logistic untuk membantu auditor selanjutnya
AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT

2. File administrative
Workpaper 7elative7nal7e files mungkin tidak dibutuhkan untuk audit kecil.
3. File prosedur audit
 Listings of completed audit procedures
 Completed questionnaries
 Description of operations procedures
 Review activities
 Analysis and schedules pertaining to financial statements
 Enterprise documents
 Finding points sheet, supervisor notes, or draft of reports
 Audit bulk files
d. Workpaper preparation techniques
Dalam mempersiapkan workpapers, melibatkan drafting audit comment dan membuat
skedul untuk mendeskripsikan kerja audit dan mendukung kesimpulannya. Aspek penting adalah
meyakinkan atau memastikan bahwa semua member dari staff internal audit memahami tujuan
dan kritikal dari audit workpapers.
i. Workpaper indexing and cross-referencing
Cross-references dan notasi membuat auditor atau reviewer mengambil referensi
signifikan dan menelusuri kembali original citation-nya atau sumbernya.
ii. Tick Marks
Tick marks merupakan form manual auditor atau notasi menggunakan pensil.
iii. References to external audit sources
Internal auditor kadang mencatat informasi yang diperoleh dari sumber luar. Auditor
butuh referensi hukum dan regulasi untuk mendukung kerja auditnya.
iv. Workpaper Rough Notes
Saat interview, internal auditor membuat very rough notes, penulis personal form of
shorthand readable only by the author. Auditor harus menulis atau memasukkan ulang
rough notes ini ke komentar workpaper.
e. Workpaper Review Processes
AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT

Bergantung pada ukuran staf audit dan kepentingan 8elative dari given audit, mungkin
ada multiple review atas workpaper, satu melalui in-charge auditor, dan lainnya melalui senior
member dari manajemen internal audit.

17.4 Internal Audit Records Management


Kebutuhan yang penting untuk praktik manajemen dokumen untuk internal audit function
dalam lingkungan hari ini dalam auditor laptops dan wireless network :
o Document standards & review processes
Internal audit butuh membuat standar untuk software yang digunakan, laptop computer
vonfiguration,dokumen umum dan template standards. Tujuannya agar semua menggunakan
equipment yang sama dengan format dan standar.
o Backup, security, & continuity
Untuk personal emails, internal auditor dapat menggunakan salah satu small portable services.
Pengamanan yang dibuat dan pengendalian password harus diinstal, seperti jika system dicuri,
kontennya tidak bisa dengan mudah diakses.
o Hardware & software resource management
Dengan relatively efficient dan lower – cost resources yang tersedia, tidak ada alas an kenapa
internal audit function tidak punya system server terdedikasi untuk tujuan internal audit
o CAATT Repository
Setiap usaha yang dibuat grup dan organize sumau CAATT – related materials dengan catatan
workpaper internal audit
o Audit reports, risk management, & internal audit administration
Internal audit butuh persiapan dan distribusi a alarge body of material, ternasuk laporan audit,
risk management analysis, budgets, dan komunikasi dengan audit komite.

17.5 Pentingnya Mendokumentasikan Internal Audit


Dokumentasi yang cukup itu dibutuhkan untuk menampilkan keseluruhan proses internal
audit. Kemampuan untuk mempersiapkan deskriptif dan efektivias kertas kerja sebagai kunci
dari internal CBOk yang diminta. Dalam hal ini semua auditor internal dari CA sampai staff
audit, harus menyesuaikan diri dengan banyak peralatan TI yang disediakan untuk
mendeskripsikan dan mendokumentasikan proses internal audit.
AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT

Chapter 18
PELAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL

Sebuah laporan audit merupakan dokumen formal di mana internal auditor merangkum
pekerjaannya dengan melaporkan observasi dan rekomendasi. Laporan audit merupakan produk
akhir yang paling penting dari kegiatan audit internal bagi pengguna, baik di dalam dan di luar
perusahaan. Laporan Audit memberikan bukti tentang karakter regulator9kegiatan audit internal
dan memungkinkan orang lain untuk mengevaluasi kontribusi ini. Laporan audit yang efektif,
harus didukung oleh audit lapangan kualitas tinggi,tetapi audit lapangan yang sama dapat
dibatalkan oleh laporan yang ditulis dengan buruk atau tidak siap.
Pelaporan audit internal yang bagus adalah lebih dari sekedar laporan persiapan dan
penampilan. Sementara laporan audit adalah sarana utama komunikasi, auditor internal akan
kurang efektif jika komunikasi mereka dengan perusahaan terbatas hanya untuk laporan yang
dipublikasikan.

18.1 Tujuan Dan Jenis Laporan Audit Internal


Laporan audit internal memiliki tujuan dasar untuk menggambarkan audit yang
direncanakan dan dijadwalkan dan menyampaikan hasil audit itu. Apakah dokumen tertulis resmi
diedarkan kepada manajemen tingkat senior dan dewan atau presentasi lisan informal di akhir
audit lapangan, semua laporan internal audit harus selalu memiliki empat tujuan dasar dan
komponen, yaitu:
1. Tujuan, waktu, dan ruang lingkup review
2. Deskripsi atas temuan
3. Saran untuk perbaikan
4. Dokumentasi atas perencanaan dan klarifikasi atas pandangan auditee

18.2 Menerbitkan Laporan Audit


Meskipun laporan audit telah didiskusikan hampir sebagai satu konsep, mereka dapat
mengambil berbagai format yang berbeda dan gaya, mulai dari dokumen berbasis Web untuk
laporan hardcopy kertas. Dalam format apapun, sebuah laporan audit merupakan dokumen
AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT

laporan resmi yang berisi kepentingan dan rekomendasi audit internal, berikut empat tujuan
dibahas sebelumnya.
Pendekatan untuk Menerbitkan Laporan Audit
Laporan audit merangkum review atas pengendalian internal yang mungkin
disajikan secara berbeda dari laporan pengendalian kelangsungan bisnis atau salah satu
prosedur investigasi kecurangan. Laporan audit juga harus dimulai dengan halaman
pendahuluan. Halaman pendahuluan harus mengandung elemen-elemen berikut:
 Judul laporan dan tujuan review
 Melaporkan pihak yang dituju dan enerima 10egular
 Ruang lingkup audit dan tanggal pekerjaan lapangan
 Lokasi yang dikunjungi dan waktu audit
 Prosedur audit yang dilaksanakan
 Opini auditor berdasarkan hasil review

Laporan audit internal seringkali mengikuti satu dari banyak pendekatan, antara
lain jenis perusahaan, gaya manajemen keseluruhan, dan ketrampilan staf audit internal.
Pendekatan alternative untuk mengembangkan dan menerbitkan laporan audit meliputi:
 Laporan audit dengan lingkup “ensiklopedi”
Beberapa laporan audit internal berusaha untuk menyajikan informasi tentang
area aktivitas yang direview. Tujuannya untuk menyajikan sumber referensi yang
dalam untuk pembaca laporan.
 Deskripsi prosedur audit yang dilaksanakan
Langkah-langkah audit dideskripsikan dalam rincian, seperti ruang lingkup
verifikasi dan pengujian.
 Penjelasan rinci tentang temua audit
Laporan audit harus memberikan informasi yang cukup dan dibutuhkan tentang
temuan audit dan membiarkan pembaca untuk memahami isu rinci yang terkait.
 Highly summarized report
Beberapa departemen audit internal menerbitkan laporan yang menyebutkan
bahwa audit internal telah mereview beberapa area topic dan umumnya tidak
menemukan pengecualian pengendalian.
AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT

 Berfokus pada hal yang signifikan


Format laporan audit yang umum, dan biasanya yang terbaik, merupakan laporan
yang berfokus hanya pada hal-hal yang signifikan yang berhubungan secara
potensial dan kelemahan pengendalian internal, kebijakan, pendekatan
operasional, peggunaan sumber daya, kinerja karyawan, dan hasil yang dicapai
atau mungkin untuk dicapai.
(a) Elemen dari temuan laporan audit

Laporan audit disajikan dengan mengikuti format yang memungkinkan


pembacanya untuk memahami isu audit dengan mudah. Apapun sifat atau temuan audit,
pembacanya harus dapat menangkap temuan audit dan memutuskan dengan cepat apa
yang salah dan apa yang perlu dibenarkan. Sedangkan laporan audit yang baik harus
berisi :
 Pernyataan Kondisi. Kalimat pertama dalam laporan temuan harus menyimpulkan
hasil dari review audit internal atas area yang diperhatikan. Tujuannya adalah untuk
member gambaran kepada perhatian pembacanya.
 Apakah yang ditemukan?. Temuan harus mendiskusikan antara prosedur dan hasil
dari prosedur tersebut.
 Kriteria audit internal dalam menyajikan temuan. Temuan audit harus memiliki
criteria, atau pernyataan mengenai apa yang seharusnya digunakan dalam
memutuskan pernyataan kondisi. Audit internal harus mempertimbangkan :
o Criteria Of Extremes
o Criteria Of Comparable
o Criteria Of Element
o Criteria Of Expertise
 Efek temuan yang dilaporan. Audit internal harus selalu mempertimbangkan
seberapa pentingnya, ketika menentukan apakah suatu item disertakan dalam laporan
audit.
 Penyebab atau alasan penyimpangan audit. Alasan adanya penyimpangan dari
ketentuan, standar, atau kebijakan harus dijelaskan dengan singkat dan sebaik
mungkin.
AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT

 Rekomendasi audit internal. Laporan temuan audit harus berisi rekomendasi


sebagai tindakan perbaikan yang tepat. Kesimpulan temuan audit seperti apa yang
harus diselesaikan.
(b) Pedoman Penyajian Laporan Audit yang Seimbang
Untuk mengembangkan keseimbangan, auditor internal harus mengurutkan secara
menyeluruh data positive maupun negative yang bervariasi yang diperoleh. Untuk
mengembangkan keseimbangan laporan audit lebih baik lagi yaitu :
 Menyediakan laporan audit dengan prespektif.
 Laporan pencapaian auditee.
 Memperlihatkan rencana tindakan.
 Laporan keadaan mitigasi.
 Tanggapan audit sebagai bagian dari laporan audit.
 Meningkatkan kualitas laporan audit tonal.

(c) Format Alternatif Laporan Audit


Semakin berkembangnya teknologi, hasil audit dapat dilaporkan dalam format
yang beragam. Format laporan audit yang familiar dan sering kali paling bagus untuk
menyajikan pekerjaan audit adalah berbasis text. Beberapa 12regulator yang kurang
formal dan lebih ringkas dimana audit internal dapat melaporkan hasil dari pekerjaannya
antara lain :
 Laporan Lisan. Dalam beberapa situasi, audit internal mungkin ingin untuk
melaporkan hasil dari pekerjaan dan rekomendasinya secara lisan.
 Memo pelaporan informal atau interim. Dalam situasi dimana mungkin untuk
menyarankan manajemen perkembangan signifikan selama audit, setidaknya sebelum
laporan regular diterbitkan, audit internal mungkin saja perlu untuk menyiapkan
laporan tertulis interim.
 Laporan audt dengan tipe questionnaire. Tipe laporan ini, merupakan tingkasan
interim yang berguna bagi laporan audit formal atau melayani sebagai lampiran untuk
dokumen laporan formal.
 Laporan audit deskriptif regular. Dalam banyak tugas audit, pekerjaan tersebut harus
diselesaikan dengan persiapan laporan audit deskriptif regular.
AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT

 Ringkasan dan laporan temuan audit yang sugnifikan. Fungsi audit internal akan
menerbitkan laporan yang meringkas keseluruhan laporan individual yang
diterbitkanteuan signifikan, dan berbagai isinya, secara tahunan .

18.3 Siklus Pelaporan audit Internal


Informasi dan statistic area yang akan diaudit dapat diperoleh selama survey dan akan
disertakan dalam kertas kerja. Proses pelaporan audit akan dimulai dengan mengidentifikasi
temuan, draft laporan untuk mendiskusikan temuan tersebut dan rekomendasi yang berkaitan,
mendiskusikan isu audit yang telah diidentifikasi dengan manajemen beserta penyajian
presentasi draft laporan, penyelesaian tanggapan manajemen atas yemuan audit, dan publikasi
laporan audit formal yang mencakup seluruh area yang direview.

a) Draft laporan audit


Auditor internal harus mempersiapkan draft laporan usulan temuannya dan rekomendasi
beserta dengan tanggapan manajemen. Pondasi utama dalam mengesahkan adalah
pekerjaan audit yang dilaksanakan oleh staf audit internal yang perlu untuk ditambah
review dan konfirmasi personel auditee. Keuntungan dari pengesahan in ada dua :
1. Menyajikan cross check akurasi, kelengkapan, dan kualitas pekrjaan audit.
2. Membantu untuk mendorong hubungan partenship dengan 13egul manajemen
yang memiliki semangat kooperatif dan komitmen untuk bekerja dengan solusi
yang memadai.
Pengesahan harus dilakukan dalam tahap review, satu hal yang paling utama yang
memperngaruhi adalah pesentasi draft laporan kepada manajemen audite. Strategi waktu
pengiriman draft report adalah :
 At the exit conference. Audit internal secara umum menemukan kesusahan untuk
mengirimkan draft laporan audit yang lengkap pada akhir fieldwork exit
conference.
 Namun kembali ke perusahaan induk untuk membuat draft audit report selama
beberapa hari atau 7 minggu. Dimana mereka memiliki kesempatan untuk
mereview field dan membuat penyesuaian dengan tepat untuk draf laporan audit,.

b) Laporan Audit: Follow-Up dan Summary


AMK-B-R6-G1-JOSEPH HERBERT

Setelah manajemen telah menyampaikan tanggapan laporan audit, audit internal


harus menggabungkan tanggapan dengan draft temuan dan rekomendasi untuk
melepaskan laporan akhir audit.
c) Audit Laporan dan Retensi Workpaper
Laporan formal audit internal dan workpapers pendukungnya merupakan
dokumen penting mendukung kegiatan audit internal. Prosedur harus dilaksanakan untuk
menyimpan catatan untuk setiap pemeriksaan yang dilakukan sebagai bagian dari catatan
enterprise-wide reguler prosedur penyimpanan.

18.4 Efektif Komunikasi Internal Audit Peluang


Komunikasi efektif baik secara orang-ke-orang dan dengan lebih besar kelompok, adalah
komponen kunci sukses audit internal. Auditor internal harus memiliki pemahaman yang baik
tentang masalah yang terkait dengan komunikasi efektif dan cara mengatasinya dengan mereka.
Situasi terus timbul dalam internal fungsi audit ketika individu perlu berkomunikasi satu sama
lain. Auditor internal harus memahami proses ini untuk mengidentifikasi jenis masalah yang
dapat mendistorsi atau benar-benar mencegah komunikasi yang efektif.

18.5 Laporan Audit dan Memahami Masyarakat di Audit Internal


Diskusi ini tentang membuat laporan audit internal yang efektif berfokus pada
kepentingan semua auditor internal sehubungan dengan hubungan mereka dengan audit komite,
manajemen senior, dan satu sama lain. Sementara semua ini adalah kepentingan untuk auditor
internal sebagai bagian dari kajian mereka dan analisis pengendalian internal, juga harus menarik
perhatian para CAE dan komite audit. Beberapa unik dan masalah khusus menghadapi auditor
internal dalam kegiatan mereka, termasuk gambar masalah, karena auditor sering dianggap
sebagai fokus berlebihan pada rinci kepatuhan atau mengendalikan masalah dan dipandang oleh
banyak orang sebagai ancaman.

Anda mungkin juga menyukai