Anda di halaman 1dari 3

TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI LANSIA
Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang
telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan
lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan.
Penuaan merupakan proses normal perubahan yang berhubungan dengan waktu,
sudah dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang hidup. Usia tua adalah fase akhir dari
rentang kehidupan (Fatimah, 2010).

B. ISOLASI SOSIAL
solasi sosial adalah penilaian yang salah tentang pencapaian diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri pencapaian ideal diri /cita-
cita /harapan langsung menghasilkan perasaan berharga. (Hidayat, 2006).
Seseorang dengan perilaku menarik diri akan menghindari interaksi dengan orang
lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai
kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran dan prestasi atau kegagalan. Ia mempunyai
kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan orang lain, yang dimanivestasikan
dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian dan tidak sanggup membagi
pengalaman dengan orang lain (DepKes, 1998)
C. FAKTOR YANG MENYEBABKAN DENGAN ISOLASI SOSIAL
Ada 3 faktor predisposisi, faktor Faktor Presipitasi dan Faktor Pendukung
a. Faktor Predisposisi
Salah satu dari factor predisposisi yaitu Faktor Sosiokultural dimana Isolasi sosial
merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini akibat dari norma yang tidak
mendukung pendekatan terhadap orang lain, atau tidak menghargai anggota
masyarakat yang tidak produktif, seperti lansia, orang cacat dan penyakit kronik.
Isolasi dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku dan sistem nilai yang
berbeda dari kelompok budaya mayoritas. Harapan yang tidak realistis terhadap
hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan dengangangguan ini (Stuart dan
Sundeen, 1998).
b. Faktor Presipitasi : streesor sosial dan psikologi
Tingkat kecemasan yang berat dapat menyebabkan menurunnya kemampuan individu
mengatasi masalah, diyakini akan menimbulkan berbagai masalah/ancaman gangguan
berhubungan tuntutan yang berpisah dengan orang terdekat atau kegagalan orang lain
yang memenuhi kebutuhan yang ketergantungan dapat menimbulkan ansietas tinggi.
Stress juga dapat ditimbulkan oleh menurunnya stabilitas unit kerja, berpisah dari
orang yang berarti dalam kehidupannya.
c. Faktor Pendukung : sosial budaya
Terjadi gangguan dalam membina hubungan dengan orang lain : misal anggota
keluarga yang tidak produktif diasingkan dari orang lain.Misalnya lansia.

D. TANDA DAN GEJALA SISOLASI SOSIAL

a. Apatis, ekspresif, efek tumpul


b. Menghindari diri dari orang lain (menyendiri). Pasien nampak memmisahkan diri
dari orang lain, misalnya pada saat makan.
c. Komunikasi tidak ada, pasien tidak tampak bercakap-cakap dengan pasien atau
perawat lain.
d. Tidak ada kontak mata dan Pasien sering menunduk.
e. Berdiam diri dikamar/ tempat terpisah, pasien kurang mobilitas.
f. Menolak berhubungan dengan orang lain. Pasien memutuskan percakapan atau pergi
jika bercakap-cakap.
g. Tidak melakukan kegiatan sehari-hari.
h. Pasien sering menjawab dengan singkat dengan kata-kata “tidak, dan tidak tahu”

E. Penatalaksanaan Keperawatan
Terapi Modalitas Keperawatan yang dilakukan adalah:
1) Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
a) Pengertian
TAK merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok
klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. (Keliat, 2004 : hal.1).
b) Tujuan
Membantu anggotanya berhubungan dengan orang lain serta mengubah perilaku yang
destruktif dan maladaptif. (Keliat, 2004 : hal.3).
c) Terapi aktivitas kelompok yang digunakan untuk pasien dengan isolasi sosial adalah
TAK Sosialisasi dimana klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang
ada di sekitar klien. Sosialisasi dapat pula dilakukan secara bertahap dari interpersonal,
kelompok dan massa. (Keliat, 2004 : hal.14).

Anda mungkin juga menyukai