Anda di halaman 1dari 25

PRE-PLANNING HARI KE-2

BAPERMAN (BALON PERCAYA TEMAN)


INTERVENSI DUKUNGAN SOSIAL PADA REMAJA

A. LATAR BELAKANG
Remaja adalah usia dimana individu berinteraksi dengan masyarakat dewasa,
usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah ikatan orang-orang yang lebih tua
melainkan dalam tingkatan yang sama sekurang-kurangnya dalam masalah hak
(Hurlock, 2001). Pada masa ini merupakan suatu masa krisis bagi remaja dikarenakan
belum adanya pegangan, sedangkan kepribadiannya sedang mengalami
pembentukan. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari manusia lain,
melalui kebersamaan dengan orang lain individu dapat menemukan dirinya dan menuju
kesempurnaan, sehingga dibutuhkan dukungan social dari orang lain.

Menurut Farid Mashudi (2012) bahwa dukungan sosial adalah pemberian


bantuan atau pertolongan terhadap seseorang yang mengalami masalah dari orang
lain yang memiliki hubungan dekat (Significant other) yaitu saudara atau teman.
Dukungan sosial sendiri dapat bersumber dari keluarga, tetangga, teman sekolah
/teman sebaya dan lingkungan terdekat individu tersebut. Salah satu dukungan sosial
yang bisa didapat yaitu teman sebaya. Teman sebaya merupakan orang yang cukup
berpengaruh dalam tahap perkembangan kepribadian remaja (Laursen, 2005).
Sedangkan menurut Santrock tahun 2007 teman sebaya adalah kelompok orang-orang
yang seumur dan mempunyai kelompok sosial yang sama, seperti teman sekolah atau
teman sekerja.

Hubungan yang baik di antara teman sebaya akan sangat membantu


perkembangan aspek sosial anak secara normal. Anak pendiam yang ditolak oleh teman
sebayanya, dan merasa kesepian berisiko menderita depresi. Anak-anak yang
agresif terhadap teman sebaya berisiko pada berkembangnya sejumlah masalah
seperti kenakalan dan drop out dari sekolah. Menurut penelitian Cowie and Wellace
(2000) menemukan bahwa dukungan teman sebaya banyak membantu atau
memberikan keuntungan kepada anak-anak yang memiliki problem sosial dan
problem keluarga, dapat membantu memperbaiki iklim sekolah, serta
memberikan pelatihan keterampilan sosial.

1
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tirtawinata tahun 2013 melalui
kebersamaan dengan orang lain dan mempraktikkan konsep Jendela Johari, seseorang
dapat menemukan diri dan menuju kesempurnaan. Melalui pengamatan orang lain
individu belajar memahami sudut pandang orang lain terhadap dirinya, yaitu dari
pendapat-pendapat dan bagaimana orang lain bereaksi menanggapi perilaku dirinya
atau meresapi apa yang dipikirkan orang lain tentang diri sendiri. (Tirtawinata, 2013)

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan siswa mengetahui pentingnya
memiliki teman untuk memberikan dukungan dalam kegiatan positif.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui manfaat memiliki teman
b) Mengetahui pentingnya memiliki teman
c) Mendapat dukungan dari teman dalam kegiatan positif
d) Mengetahui kelebihan, kekurangan, potensi diri dan hal yang diketahui orang
lain
C. RENCANA PELAKSANAAN
1. Topik : Pentingnya memiliki teman
2. Sasaran Kegiatan : Siswa/siswi kelas XI – TKR A
3. Metode : Bermain
4. Waktu dan Tempat
Tempat : Kelas XI – TKR A
Hari, Tanggal : Rabu, 2 Mei 2018
Waktu : 07.00 WIB s.d. 08.30 WIB
5. Media yang digunakan : Balon dan form “Jendela Johari”

2
6. Setting tempat: Penyuluhan kesehatan dilaksanakan di SMK X-TAV

MEJA

P P

SISWA/SISWI
F
F
SMK

F F F

F O

Keterangan
P : Pemateri O : Observer
F : Fasilitator L : Leader

3
Pengorganisasian
Leader Fera Ayu
Pemateri 1. Anisa Dyah
2. Rizka Berliana
Fasilitator 1. Annisa ika
2. Ervia Kusumaningrum
3. Rani musafina
4. Eko Arestyanto
5. Nurul Izah
6. Ana Yuliana
Observer Rana Rofifah
Uraian Tugas
a) Leader
- Mengkoordinasi seluruh kegiatan
b) Pemateri
- Menyampaikan materi sesuai dengan tema penyuluhan kesehatan, sebagai
simulator untuk permainan dan memimpin jalannya kegiatan
c) Fasilitator
- Memotivasi siswa/siswi untuk berperan aktif dalam jalannnya kegiatan
- Membantu leader selama proses kegiatan sedang berlangsung
d) Observer
- Mengamati jalannya kegiatan
- Melaporkan hasil observasi ke tim pendidikan kesehatan
7. Tahap Pelaksanaan
Susunan acara Pendidikan Kesehatan Rabu, 2 Mei 2018

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Media


Kegiatan Kesehatan
Pembukaan 10’ - Mengucapkan salam Menjawab salam, Ceramah -
(Orientasi) - Menjelaskan tema dan memperhatikan
tujuan penyuluhan penjelasan dan
kesehatan menjawab
pertanyaan

4
- Menyampaikan
cakupan materi singkat
Penyampaian 65’ Menjelaskan materi Memperhatikan Ceramah Balon
materi dan mengenai pentingnya materi dan aktif dan
permainan memiliki teman dan dalam kegiatan bermain
simulasi permainan

Penutup 15’ - Mengevaluasi materi Dapat mengisi Ceramah Form


(terminasi) yang telah disampaikan form dan dapat dan “Jendela
- Mengisi form “Jendela merespon apa mengisi Johari”
Johari” yang telah form
- Memberikan reward disampaikan oleh
pada siswa/siswi pemateri
- Kesimpulan
- Menutup kegiatan
dengan mengucapkan
salam penutup

E. EVALUASI

No Aspek Waktu Metode Alat Evaluator


1. Kognitif Setelah dilakukan Demonstrasi Media berupa balon
pendidikan bermain
kesehatan pentingnya
memiliki teman
2. Sikap Setelah dilakukan Tanya Jawab Daftar pertanyaan
pendidikan tentang rencana
kesehatan tindak lanjut
3. Psikomotor Enam bulan Observasi Evaluasi
setelah kegiatan menggunakan form
pendidikan “Jendela Johari”
kesehatan

5
Daftar Pustaka

Cowie, H., dan Wallace, P. 2000. Peer Support in Action: From Bystanding.
Farid, Mashudi. 2012. Psikologi Konseling. Yogyakrta: IRCiSoD.
Hurlock, E. B. 2001. Psikologi perkembangan. (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Laursen. 2005. Bimbingfan dan konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: Andi Offset.
Santrock, J.W. 2007. Psikologi Pendidikan.Jakarta: Erlangga.
Tirtawinata, C.M. 2013. Mengenal dan Menemukan Diri Melalui Kebersamaan Dengan
Orang Lain. Humaniora. 4(2): 1309-1319.

6
LAMPIRAN
Lampiran 1. Media Intervensi: Balon
Lampiran 2. Media Intervensi: Form “Johari Window”

Saya Tahu Saya Tidak Tahu


Orang Lain Tahu
Orang Lain Tidak Tahu

7
PRE-PLANNING HARI KE-3
PENDIDIKAN KESEHATAN BAHAYA MEROKOK

A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa yang mengalami perkembangan dan perubahan yang sangat pesat.
Perkembangan menuju dewasa, anak mengalami berbagai perubahan meliputi
perubahan biologis, perubahan psikologis dan perubahan sosial. Perubahan tersebut
mempengaruhi perilaku anak di lingkungan masyarakat. Perubahan perilaku anak, ada
yang mengarah ke arah positif dan ada yang ke arah negatif. Perilaku negatif salah satu
diantaranya adalah remaja dengan perilaku merokok (Sofia & Adiyanti, 2013). Fakta
yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa kebiasaan merokok telah menjadi
trend dikalangan remaja
Berbagai dampak dan bahaya merokok sebenarnya sudah dipublikasikan
kepada masyarakat, namun kebiasaan merokok masyarakat masih sulit untuk
dihentikan. Dalam rokok terkandung tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun.
Ironisnya para perokok sebenarnya sudah mengetahui akan dampak dan bahaya
dari merokok, namun masih tetap saja melakukan aktivitas tersebut. Berbagai
pihak sudah sering mengeluhkan ketidaknyamanan mereka ketika
berdekatan dengan orang yang merokok. Terbukti bahaya merokok bukan
saja milik perokok tetapi juga berdampak pada orang-orang di sekelilingnya
(Yenti D.R & Afandi D, 2015). Fenomena yang lebih menyedihkan adalah bahwa
kebiasaan ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa namun telah merambah ke remaja
bahkan siswa sekolah yaitu siswa SMA/SMK (Tumigolung, 2013).
Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk menghentikan kebiasaan ini pada
siswa SMA yang sudah pernah merokok dan mencegah terjadinya kebiasaan merokok
pada siswa yang belum pernah merokok. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah
dengan melakukan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan mereka
tentang bahaya merokok. Dengan demikian diharapkan mereka dapat menghentikan
kebiasaan merokok dan menghindari rokok bagi yang belum pernah mengkonsumsinya
(Tumigolung, 2013).

8
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan diharapkan siswa mengetahui atau
mengenal serta paham tentang bahaya merokok.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penkes, diharapkan siswa:
a. Mengetahui tentang apa itu rokok.
b. Mengetahui bahaya merokok.
c. Mengetahui tipe-tipe perokok.
d. Mengetahui zat kimia yang terdapat di dalam rokok.
e. Mengetahui penyakit yang dapat ditimbulkan dari rokok

9
BAB II
KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Evaluasi bahaya merokok
2. Sasaran : Siswa SMK 10 Nopember Kelas 11 B berjumlah 23 anak
3. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, dan evaluasi
4. Media :
a. Laptop
b. Speaker
c. Botol aqua
d. Tissue/ kapas
e. Batang rokok
f. Air
g. Kertas
h. Spidol
5. Waktu dan Tempat
Hari : Rabu
Tanggal : 2 Mei 2018
Jam : 07.00 sampai 09.00 WIB
Tempat : Ruang Kelas 11 B SMK 10 Nopember Semarang
6. Pengorganisasian
Moderator Nurul Izah
Pemateri dan leader 1. Annia Ika Setyowati
2. Rani Musafina

Fasilitator 3. Ana Yuliana


4. Rizka Berliana
5. Fera Ayu
6. Eko Arestyanto
3. Ervia Kusumaningrum
4. Rana Rofifah

10
Moderator Nurul Izah
Observer Anisa Dyah

Uraian Tugas
e) Moderator
- Mengkoordinasi seluruh kegiatan
f) Pemateri dan leader
- Memimpin jalannya penyuluhan dan menyampaikan materi sesuai dengan
tema evaluasi bahaya merokok dan gambar KREBO (Kreativitas bahaya
merokok)
g) Fasilitator
- Memotivasi siswa/siswi untuk berperan aktif dalam jalannnya penyuluhan
kesehatan
- Membantu leader selama proses kegiatan sedang berlangsung
h) Observer
- Mengamati jalannya kegiatan
- Melaporkan hasil observasi

7. Setting tempat

11
Keterangan:
: pemateri
: moderator
: meja
: siswa
: fasilitator
: observer

B. Proses Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Alat dan Penanggung
No Waktu Kegiatan
Media Jawab
3. 07.00-07.15 Pembukaan: Moderator
1. Salam
2. Perkenalan
3. Menjelaskan
tujuan
4. Menjelaskan
kontrak waktu
2. 07.15-08.30 Inti Acara: Leaflet Leader dan
1. Menjelaskan Laptop pemateri
teknis permainan Speaker
2. Memimpin jalan Alat tulis
permainan
3. Mengamati jalan
permainan Observer
4. Mendampingi
keberjalanan Fasilitator
acara
3. 08.30-08.45 Evaluasi dengan Leader
gambar KREBO
(Kreativitas bahaya
merokok)

12
No Aspek Waktu Metode Alat Evaluator
2. Kognitif Setelah dilakukan Demostrasi Media berupa botol
penyuluhan bahaya aqua, tissue/kapas,
kesehatan merokok batang rokok dan air

2. Sikap Setelah dilakukan Tanya Jawab Daftar pertanyaan


pendidikan tentang rencana
kesehatan tindak lanjut
3. Psikomotor Enam bulan setelah Observasi Evaluasi gambar
kegiatan KREBO (Kreativitas
penyuluhan bahaya merokok)
kesehatan
Alat dan Penanggung
No Waktu Kegiatan
Media Jawab
4. 08.45-09.00 Penutup moderator

C. Evaluasi

13
Daftar Pustaka

Pengetahuan Siswa tentang Bahaya Merokok di SMA Negeri 1 Manado. Abstrak. E-Jurnal
Keperawatan UNSRAT, Vol.1 (1)
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2186p perilaku merokok di
kotamadya pekanbaru. Jom FK. VoL 2 No. 2
Sofia, A.Adiyanti, M.G. 2013. Hubungan Pola Asuh Otoritatif Orang Tua dan Konformitas
Teman Sebaya Terhadap Kecerdasan Moral.
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/jpp/article/download/7760/pdf_6
Tumigolung, H.C.S., dkk. 2013. Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Tingkat
Yenti D.R & Afandi D . 2015. Gambaran siswa/siwsi sekolah menengah pertama terhadap

14
BAB III
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Pengertian Rokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus termasuk cerutu /bentuk
lain nya yang di hasilkan dari nicotiana tambacum,nikotiana Rustica, dan spesies lainya
yang mengandung NIKOTIN dan TAR atau tampa bahan tambahan
B. Bahaya Rokok
Kerugian yang di timbulkan oleh rokok sangat banyak bagi kesehatan. Tapi
sayang nya masih saja banyak orang yang tetap memilih untuk menikmatinya. Dalam
asap rokok terdapat 4000 zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan, dua diantara nya
adalah nikotin yang bersifat adiktif dan Tar yang bersifat karsinogenik (Bahar ,2002).
Racun dan kasinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu
terjadinya kanker. Pada awalnya rokok mengandung 8-20 mg nikotin dan setelah di
bakar nikotin yang masuk kedalam sirkulasi darah hanya 25%. Walaupun demikian
jumlah kecil tersebut memiliki waktu hanya 15 detik sampai ke otak manusia .
C. Tipe-Tipe Perokok
1. Sangat Mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang sehari
berat
2. Berat Mengkonsumsi rokok sekitar 21-30 batang per hari
3. Sedang Menghabiskan rokok sekitar 11-21 batang per hari

D. Bahan Kimia Pada Rokok


1. Karbon Monoksida
Adalah sejenis gas yang tidak berbau. Unsure ini dihasilkan oleh pembakaran yang
tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Zat ini sangat beracun, racun
carbon monoksida akan membuat seseorang gampang cape dan gerogi.
2. Nikotin
Adalah cairan berminyak yang tidak berwarna dan dapat membuat rasa perih yang
sangat. Nikotin ini menghalangi kontraksi rasa lapar, itu sebabnya seseorang bisa
merasakan tidak lapar karena merokok.

15
3. Ammonia
Adalah merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan
hydrogen. Zat ini sangat tajam baunya dan sangat merangsang.begitu kerasnya
racun yang terdapat pada amoniaitu, sehingga kalau disuntikkan sedikitpun ke
dalam peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.
4. Hydrogen Cianida
Adalah sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa.zat
ini sangat efisien untuk menghalangi pernapasan. Cianida adalah salah satu zat yang
mengandung racun yang sangat berbahaya. Sedkit saja cianida dimasukkan
langsung ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian.
5. Formaldehyde
Adalah sejenis gas yang tidak berwarna dengan bau yang tajam. Gas ini adalah
tergolong pengawet dan pembasmi hama. Formaldehyde ini sangat beracun keras
terhadap semua organism hidup.
6. Tar
Bahasa indonesianya disebut ter. Zat ni sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau
hitam yang diperoleh dengan cara distilasi dari kayu atau arang.ter terdapat dalam
rokok yang terdir dari ratusan bahan kimia yang dapat menyebabkan kanke paru-
paru.
7. Methanol
Adalah sejenis cairan ringan yang gampang menguap dan mudah terbakar.
Meminum atau mengisap methanol dapat mengakibatkan kebutaan, bahkan
kematian.

E. Penyakit Yang Disebabkan Oleh Rokok


1. Penyakit kanker
a. Kanker mulut, bibir, kerongkongan dan usus
Kanker mulut dan bibir lebih banyak diderita perokok dibanding dengan mereka
yang tidak merokok.ini disebabkan oleh panas dari asap rokok itu, dan
disebabkan karena adanya ter pada asap rokok yang merupakan zat penyebab
kanker. Perokok juga dapat menderita kanker kerongkongan dan usus Karena
unsur carsinogenik, arsenic dan bengopirene yang terdapat pada rokok.
16
b. Kanker paru-paru
Penyakit kanker paru-paru telah menyebabkan kematian 40.000 orang per tahun
di inggris. Penelitian menunjukkan bahwa yang meninggal karna kanker paru-
paru ini hamper semuanya perokok atau bekas perokok.
2. Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah merupaka penyebab kematian yang umum di Negara-
negara yang sudah maju. Karena penyakit ini terdapat dua kali lebih banyak pada
orang-orang perokok dibandingkan pada orang yang tidak merokok.
3. Emphysema
Salah satu penyakit berbahaya yang disebabkan rokok alah empisema. Emphysema
adalah sejeis penyakit paru-paru di mana si penderita sukar bernafas, sering
penderita itu batuk-batuk, kerongkongan berlendir banyak, pencernaan yang kurang
beres serta nafas yang pendek.

17
PRE-PLANNING HARI KE-3
CJR (CERDAS JIWA REMAJA) INTERVENSI
INTERVENSI PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI

A. LATAR BELAKANG
Menurut World Health Organization (WHO) remaja adalah penduduk lakilaki
atau perempuan yang berusia 10-19 tahun (BKKBN, 2012). Berdasarkan hasil sensus
penduduk tahun 2010, jumlah remaja Indonesia usia 10-24 tahun sekitar 67 juta atau
29% dari total seluruh populasi (Taukhit, 2014). Jumlah remaja yang hampir sepertiga
jumlah penduduk Indonesia ini merupakan modal untuk menciptakan generasi penerus
bangsa berkualitas yang dibutuhkan untuk membangun suatu bangsa. Permasalahan
kesehatan reproduksi pada remaja dapat dikelompokkan sebagai berikut: Perilaku
berisiko; kurangnya akses pelayanan kesehatan; kurangnya informasi yang benar dan
dapat dipertanggungjawabkan; banyaknya akses pada informasi yang salah tanpa
tapisan; Masalah IMS; Tindak kekerasan seksual, seperti pemerkosaan, pelecehan
seksual dan transaksi seks komersial; kehamilan dan persalinan usia muda yang
berisiko terhadap kematian ibu dan bayi; dan kehamilan yang tidak dikehendaki, yang
seringkali menjurus pada aborsi yang tidak aman dan komplikasinya (Taukhit, 2014).
Salah satu masalah yang cukup mengkhawatirkan di kalangan remaja adalah seks
pranikah. Perilaku seksual remaja yang melewati batas dari kewajaran yang dilakukan
remaja mempunyai dampak besar bagi remaja dan pasangannya. Perilaku seksual yang
dilakukan remaja dengan pasangannya mulai dari ciuman bibir sampai dengan
hubungan seksual merupakan perilaku seksual berisiko. Bahkan dalam survei tersebut
juga terungkap, umur berpacaran pertama kali paling banyak adalah usia 15-17 tahun,
yakni pada 45,3 persen remaja pria dan 47,0 persen remaja wanita. Dari seluruh usia
yang disurvei yakni 10-24 tahun, hanya 14,8 persen yang mengaku belum pernah
pacaran sama sekali (BKKBN, 2012). 5 World Health Organization (WHO)
memperlihatkan bahwa semakin meningkat pula aktivitas seksual di antara kaum muda
di kawasan Asia-Pasifik. Hasil RISKESDAS tahun 2010 diketahui bahwa Indonesia
termasuk negara dengan persentase pernikahan usia muda tinggi di dunia (ranking 37)
(Taukhit, 2014).

18
B. TUJUAN
3. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan siswa memiliki keinginan untuk
mendapatkan/memiliki prestasi.
4. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, peningkatan minat prestasi pada siswa
diharapkan siswa dapat:
e) Tertarik untuk memiliki prestasi
f) Mengetahui potensi diri

C. RENCANA PELAKSANAAN
8. Topik : peningkatan minat prestasi siswa
9. Sasaran Kegiatan : Siswa/siswi kelas XI – TKR A
10. Metode : cerdas cermat
11. Waktu dan Tempat
Tempat : Kelas XI – TKR A
Hari, Tanggal : Rabu, 3 Mei 2018
Waktu : 07.00 WIB s.d. 08.30 WIB
12. Media yang digunakan : Bendera, kertas, spidol
13. Setting tempat: Penyuluhan kesehatan dilaksanakan di SMK X-TAV

19
14. Setting tempat

MEJA

J M J

MEJA MEJA MEJA MEJA

F
F

F O F

Keterangan
J : Juri O : Observer
F : Fasilitator M : Moderator

20
Pengorganisasian
Moderator Rani Musafina
Pemateri dan Juri 1. Ana Yuliana
2. Ervia Kusumaningrum
Fasilitator 1. Fera Ayu
2. Rizka Berliana
3. Eko Arestyanto
4. Anisa Dyah
5. Rana Rofifah
6. Nurul Izah
Observer Anisa Ika
Uraian Tugas
i) Moderator
- Mengkoordinasi seluruh kegiatan
j) Pemateri dan Juri
- Memimpin jalannya penyuluhan dan menyampaikan materi sesuai dengan
tema kesehatan reproduksi remaja
k) Fasilitator
- Memotivasi siswa/siswi untuk berperan aktif dalam jalannnya penyuluhan
kesehatan
- Membantu leader selama proses kegiatan sedang berlangsung
l) Observer
- Mengamati jalannya kegiatan
- Melaporkan hasil observasi
15. Tahap Pelaksanaan
Susunan acara Pendidikan Kesehatan Rabu, 2 Mei 2018

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Media


Kegiatan Kesehatan
Pembukaan 10’ - Mengucapkan salam Menjawab salam, Ceramah -
(Orientasi) - Menjelaskan tema dan memperhatikan
tujuan penyuluhan penjelasan dan
kesehatan

21
- Menyampaikan menjawab
cakupan materi pertanyaan
singkat
Penyampaian 65’ Menjelaskan materi Memperhatikan Ceramah Ppt dan
materi dan mengenai kesehatan materi dan dan praktik bendera
pemutaran reproduksi remaja dan berpartisipasi
video dilanjutkan dengan cerdas dalam kegiatan
cermat cerdas cermat

Penutup 15’ - Mengevaluasi materi Merespon dari apa Ceramah -


(terminasi) yang telah yang disampaikan
disampaikan oleh pemberi
- Memberikan reward penyuluhan
pada siswa/siswi kesehatan
- Kesimpulan
- Menutup penyuluhan
kesehatan dan
mengucapkan salam
penutup

F. EVALUASI

No Aspek Waktu Metode Alat Evaluator


3. Kognitif Setelah dilakukan Cerdas Daftar pertanyaan
pendidikan cermat tentang materi
kesehatan pendidikan
kesehatan
2. Sikap Setelah dilakukan Tanya Jawab Daftar pertanyaan
pendidikan tentang rencana
kesehatan tindak lanjut

22
3. Psikomotor Enam bulan setelah Observasi Lembar evaluasi
kegiatan
pendidikan
kesehatan

23
Daftar Pustaka

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010. 2013.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). (online)
http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/download/TabelRiskesdas2010.pdf>diakse
s pada 1 Mei 2018.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 2012. Genre Goes To
School: Yang Muda Harus Berencana. (online).
http://www.bkkbn.go.id/_layouts/mobile/dispform.aspx?List=f933abed-2814-4155
9570ed3d2276b169&View=752bdf84-8082-49ce-8654-7d312f11c5db&ID=7 >
diakses pada 1 Mei 2018.
Taukhit. 2014. Pengembangan Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Remaja
dengan Metode Game Kognitif Proaktif. Jurnal Studi Pemuda, Vol. 3, No. 2,
Hal. 123-131.

24
Lampiran 1. Media Intervensi: ppt, daftar pertanyaan

25

Anda mungkin juga menyukai