*fungsi :
-melihat objek secara tidak langsung (memantulkan
gambaran objek)
- retractor bagi pipi dan bibir
2 Pinset * Alat penjepit dari stainless steel dengan ujung
jepitan melengkung/membentuk sudut.
*Fungsi :
untuk meletakkan dan mengambil bahan seperti
kapas, cotton roll, cotton pellet, paper point dll,
selain itu juga digunakan untuk mengangkat benda
benda kecil dari daerah kerja.
*Fungsi :
-untuk mengetahui adanya kavitas
-untuk mengetahui kedalaman kavitas
-untuk mengetahui sensitivitas dentin
*KEGUNAAN :
-Membersihkan jaringan karies yang lunak dan
kotoran
- kotorannya atau sisa makanan
-yang terdapat di dalam kavitas.
-Membongkaran tumpatan sementara.
-Mengambil kelebihan fletcher, cement, amalgam
5 Amalgamator Fungsi :
menghomogenkan bahan amalgam yang bekerja
secara otomatis
10 Burniser Fungsi :
untuk memoles, dan menghilangkan goresan yang
tertinggal di permukaan ukiran.
11 Spatula Fungsi :
Alat stainless steel yang digunakan untuk
mengaduk semen atau fletcher di atas glass plate
Indikasi :
untuk resotasi kecil dan besar klass III dan IV
16 Plastis instrument Fungsi :
membawa bahan restorasi dan memanipulasinya
kekavitas dalam keadaan plastis
17 Aplikator Fungsi :
Meletakkan liner and base di dasar kavitas
18 Saliva ejector Fungsi :
Untuk menghisap saliva yang tertumpuk didasar
mulut
Pemasangan Ruber dam teknik a. Pasang material karet pada dam frame
pemasangan satu unit sehingga material karet teregang dengan
bagian tengah sedikit longgar.
b. Lekatkan sayap cengkeram pada material
karet yang sudah dilubangi.
c. Pasang karet, dam f rame dan
cengkeramnya yang telah menjadi satu
pada gigi yang akan diisolasi. Gunakandam
f orcep untuk memegang dan
menempatkan cengkeram pada posisinya (
lihat gambar 10.a ).
d. Rapikan posisi material karet melalui sayap
cengkeram agar material karet menutup
rapat di servikal gigi. Pada bagian
interproksimal gunakan dental floss dengan
panjang 45 cm untuk menekan material
karet ke arah servikal. Caranya, dental f
loss dilingkarkan di sekitar lengkungan
cengkeram berbentuk simpul, dan di
lewatkan melalui lubang di sisi yang
belawanan diikuti dengan pembentukan
simpul kembali ( lihat gambar 10.b ).
e. Sesuaikan material karet pada dam f rame
agar memperoleh isolasi yang baik dan
kenyamanan pada pasien (lihat gambar
10.c)
f. Atur posisi material karet sedemikian rupa
sehingga mulut seluruhnya tertutup dan
sesuaikan tegangannya untuk
meminimalkan bagian yang terlipat agar
jaringan lunak dapat diretraksi tanpa
melepaskan cengkeram ( lihat gambar
10.d)
24 Wedges Fungsi :
membantu menempatkan matriks agar dapat
beradaptasi dengan baik pada gingival margin
daerah yang dipreparasi.
Pemeliharaan :
o Dicuci lalu disterilkan
o Disimpan pada tempat bur
30 Fissure bur Fungsi :
melebarkan dan mendalamkan dinding kavita pada
waktu preparasi.
Pemeliharaan :
o Dicuci lalu disterilkan
o Disimpan pada tempat bur
31 Inverted bur Fungsi :
Untuk meratakan dasar kavita.
Untuk membuat potensi berupa undercut
pada kavita.
Mempertegas sudut sudut kavitas
32 Alphin Alpin digunakan untuk polishing SIK.
42 Reamer Fungsi :
membesarkan dan memperbaiki bentuk saluran
akar
Keterangan
Kuning : reamer
Merah :K file
Biru : H file
44 Protaper Universal for Hand Use Fungsi :
Untuk membersihkan dan membentuk saluran
akar, terutama saluran akar yang melengkung dan
sempit (digunakan pd teknik preparasiCrown
Down)
46 Lentulo Fungsi :
Aplikasi semen saluran akar (root canal sealer),
pasta kalsiumhidroksida.
Berbentuk spiral
47 Root Canal Spreader Fungsi :
Obturasi saluran akar secara kondensasi lateal.
Cara kerja :
Endodontic ruler: instrumen diukur sesuai panjang
kerja kemudian ditandai dengan rubber stop.
Endodontic gauge:
instrumen/file dengan rubber stop dimasukkan
pada lubang dengan ukuran yang sesuai
51 Clean Stand Fungsi :
membersihkan, disinfeksi files dan reamers selama
preparasi saluran akar.
Ariningrum, Ratih. 2001. Pertimbangan-Pertimbangan yang Mendasari Segi Estetika Pada Tumpatan
Komposit Gigi Anterior. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.8(3)
Baum, dkk.1997. Buku Ajar Konservasi Gigi (Terjemahan: R. Tarigan). Jakarta: EGC.
Fatimahtuzzahro, Nadie dan Dwi kartika Apriyono. 2012. “Perkembangan Alat-alat Endodontik”. Bagian
Konservasi Gigi FKG Universitas Jember. CDK-190.39(2).
Geissberger M., 2010. Sthetic dentistry in Clinical Practice. 1st ed. Blackwell Munksgaard.Oxford
http://www.columbia.edu/itc/hs/dental/operative/matrixband.html#trywedge
Pickard H.M, dkk.2002. Manual Konservasi Restoratif menurut Pickard Jakarta: Widya Medika
Sturdevant, M. 1995. The Art and Science of Operative Dentistry. Mosby Inc. Missouri. p: 456
Disusun oleh :
Lusi elpina
15/377700/KG/10196
YOGYAKARTA
2018