Modul Materi Ujian Sekolah Matematika
Modul Materi Ujian Sekolah Matematika
a. Bilangan cacah adalah bilangan yang dimulai dari angka nol yaitu : 0,1,2,3,4.......dst.
b. Penjumlahan dan pengurangan tingkatannya sama,maka yang sebelah kiri atau depan
dihitung terlebih dahulu.Jadi jika operasinya penjumlahan dan pengurangan maka caranya
dijumlahkan dulu kemudian dikurangi atau sebaliknya pengurangan dan penjumlahan maka
dikurangi dulu baru ditambahkan.
d. Penjumlahan dan pengurangan dihitung dengan susun kebawah, diurutkan berdasarkan nilai
tempatnya agar tidak salah dalam menjumlah atau mengurangi.
Contoh soal:
432 + 563 –
786 223
653 + 875 –
3.007 2.132
7.528
Latihan Soal!
Contoh:
3 x 25 = 25 + 25 + 25 jadi 3 x 25 = 75
Contoh:
36 : 9 = 36 – 9 – 9 – 9 – 9 = 0 jadi 36 : 9 = 4
c. Perkalian (x) dan pembagian (:) tingkatannya sama, maka yang di depan dicari
hasilnya dulu.
d. Dalam menyelesaikan soal perkalian dan pembagian lebih efektif dgn cara
menyederhanakan ( sistem coret )
Contoh:
58 x 24 : 16 = 87
58 87
24 x 16 1.392
232 1 28 -
116 + 112
1392 112 -
Atau : 5829 X 24 3
= 87
162
868 : 31 x 74 = 2.072
28 28
31 868 74 x
62 - 112
248 196 +
248 – 2.072
1. 82 x 48 : 16 = …
2. 198 x 81 : 27 = …
3. 576 : 72 x 35 = …
4. 276 : 23 x 46 = …
5. 135 x 27 : 81 = …
a. 45 b. 54 c. 405 d. 504
Contoh:
Contoh:
Contoh: 10 – 6 = 4 12 – 20 = -8
Baik pengurangnya lebih kecil atau lebih besar hasilnya negative dan
bilangannya dijumlahkan.
Baik pengurangnya lebih besar atau lebih kecil hasilnya positif dan
bilangannya dijumlahkan.
Contoh: 82 + (-15) – 30 = 67 – 30 = 37
Prinsip pengerjaan operasi hitung perkalian dan pembagian pada bilangan bulat adalah:
Contoh soal
90 x -60 : 15 =
1. 125 x 42 : -25 = …
2. -198 x 27 : -81 = …
a. 60 b. 66 c. -60 d. -66
3. 49 x -28 : 14 = …
a. 98 b. 89 c. -89 d. -98
4. 145 : -29 x 23 = …
5. -475 : -25 x 36 = …
Jika pada soal terdapat lebih dari satu tanda operasi, aturan pengerjaannya adalah:
a. Jika terdapat tanda kurung, operasi yang ada dalam tanda kurung harus dikerjakan
terlebih dahulu.
-3.000 : 75 = -40
b. Jika terdapat operasi penjumlahan atau pengurangan dengan operasi perkalian atau
pembagian yang dikerjakan operasi perkalian atau pembagian terlebih dahulu.
600 - 20 = 580
Latihan soal!
1. 40 x (-3) + 28 : (-4) = …
4. 120 – 90 : (-3) + 49 = …
a. 39 b. 59 c. 139 d. 199
a. Faktor suatu bilangan adalah bilangan yang dapat membagi habis bilangan tersebut.
b. Bilangan prima adalah bilangan yang hanya mempunyai dua faktor yaitu 1 dan bilangan
itu sendiri.
c. Faktor prima adalah faktor suatu bilangan yang merupakan bilangan prima.
d. Faktorisasi prima adalah bentuk perkalian bilangan prima yang menyatakan suatu
bilangan. Hal tersebut dapat dicari menggunakan bantuan pohon faktor/ sengkedan.
2 15
3 5
e. Faktor persekutuan adalah bilangan yang dapat membagi dua bilangan atau lebih.
Faktor dari 24 = 1 , 2 , 3 , 4 , 6 , 8 , 12 , 24
g. Kelipatan persekutuan adalah bilangan yang dapat dibagi dua bilangan atau lebih.
Yaitu bilangan terbesar yang dapat membagi semua persekutuan bilangan tersebut.
Faktor dari 16 = 1, 2, 4, 8, 16
Faktor persekutuan = 1, 2, 4
Yaitu bilangan terkecil yang dapat dibagi semua persekutuan bilangan tersebut.
Jawab: kelipatan dari 6 = 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, …
j. FPB dan KPK dapat ditentukan dengan bantuan pohon faktor atau teknik sengkedan.
2 5 3 5
Catatan:
- untuk menentukan FPB, kalikan semua factor prima yang bersekutu dengan pangkat
terkecil.
- untuk menentukan KPK, kalikan semua faktor prima yang ada. Jika terdapat faktor
prima yang sama, ambil pangkat yang terbesar.
20 30 Catatan:
2 1 3
3 1 1
Jadi FPB = 2 x 5 = 10
KPK = 2 x 2 x 3 x 5 = 22 x 3 x 5 = 60
3 7 2 14 5 7
2 7
Cara 2:
21 28 35 FPB = 7
2 21 14 35 KPK = 22 X 3 X 5 X 7 = 420
3 7 14 35
7 1 2 5
2 1 1 5
5 1 1 1
Latihan soal!
a. 7 b. 2 x7 c. 3 x 7 d. 22 x 7
a. 23 x 3 b. 23 x 32 c. 24 x 3 d. 24 x 32
a. 21 b. 15 c. 6 d. 2
a. 2 x 3 x 5 b. 22 x 3 x 5 c. 23 x 3 x 5 d. 23 x 32 x 5
Contoh:
Contoh soal!
- Hasil dari 122 x 152 = (12 x 15)2 = 1802 = 180 x 180 = 32.400
Catatan:
Perkalian dan pembagian bilangan berpangkat caranya dikalikan atau dibagi dulu kemudian
hasilnya dikuadratkan atau dipangkatkan.
Latihan soal!
3. 112 x 122 = …
4. 482 : 122 = …
a. 4 b. 16 c. 20 d. 24
Contoh :
Contoh soal :
4.20³ : 5³ = ( 20 : 5 )³ = 4³ = 64
Pada prinsipnya pengerjaan bilangan berpangkat tiga sama dengan berpangkat dua yaitu pada
penjumlahan dan pengurangan masing – masing bilangan dipangkatkan dulu lalu hasilnya
dikurangi atau ditambahkan.Pada perkalian dan pembagian bilangannya dikalikan atau dibagi
dulu setelah itu hasilnya dipangkatkan tiga .
Soal latihan!
1. 123 + 93 x 33 = ...
4. 423 : 63 x 53 =...
a x a = b maka √b = a
√b dibaca akar pangkat dua atau akar kuadrat dari b.
Cara menentukan akar pangkat dua sebuah bilangan adalah sebagai berikut:
Contoh: 1 √2.916=54
5x5 =2 5
10 4x4 = 416
Keterangan:
4. Simpan angka 10 dan cari angka satuan yang sama sehingga 10 ...x... = 416 (104x4=416)
5. Ulangi langkah-langkah di atas sampai diperoleh hasil pengurangan sama dengan nol.
Contoh : 2
√289 √31 36
1 5
0 0 5 5
1 1 / 9 6 4 / 6
4 2 / 8 9 3 / 7
Latihan soal!
1. √169 + √289=...
a. 24 b. 26 c. 28 d. 30
2. √900 - √441=...
a. 18 b. 15 c. 12 d. 9
3. √5625 : √625=...
a. 3 b. 4 c. 5 d. 6
4. √144 x √289=...
a. 202 b. 204 c. 224 d. 226
5. √(64x16) : √(100-36)=...
a. 32 b. 24 c. 8 d. 4
4³ = 64 4 ______ 4
5³ = 125 5 ______ 5
6³ = 216 6 ______ 6
7³ = 343 7 ______ 7
8³ = 512 8 ______ 2
9³ = 729 9 ______ 9
Contoh soal 1
Jadi√74.088 = 42
3
Latihan soal!
3
1. Hasil dari √54.872 =...
5. Diketahui sebuah wadah berbentuk kubus berisi air setengahnya. Jika volume air dalam
wadah tersebut 16.384 cm3. Berapa panjang rusuk wadah tersebut?
MENYEDERHANAKAN PECAHAN
Pengertian :
Sebelum membahas materi menyederhanakan pecahan, mari kita mengingat terlebih dahulu
tentang Jenis-Jenis Pecahan:
BIASA CAMPURAN
5 6
15
5 24
PECAHAN
Jawaban : A
8 8∶ 2 4
40
= 40∶ 2 = 20
(pembilang dan penyebut dibagi dengan 2)
4 ∶2 2
= 20∶2 = 10
(pembilang dan penyebut dibagi dengan 2)
2 ∶2 1
= 10 ∶2 = 5
(pembilang dan penyebut dibagi dengan 2)
8 4 2 1
Maka 40
= 20
= 10 = 5
Smart tips
Cara menyederhanakan pecahan dengan cepat yaitu membagi
pembilang dan penyebut itu dengan FPB dari pembilang dan
penyebut pecahan tersebut.
Contoh 1:
20
Bentuk paling sederhana dari pecahan 25
adalah ....
1 3
A. C.
5 5
2 4
B. D.
5 5
Jawaban : D
Ingat! FPB dari 20 dan 25 adalah 5, maka baik pembilang maupun penyebutnya
dibagi 5
20 20 ∶ 5 4
25
= 25∶ 5
= 5
Contoh 2:
12
Bentuk paling sederhana dari pecahan 30
adalah ....
1 2
A. 5
C. 5
1 3
B. 3
D. 5
Jawaban : C
Ingat! FPB dari 12 dan 30 adalah 6, maka baik pembilang maupun penyebutnya
dibagi 6
12 12 ∶ 6 2
30
= 30 ∶ 6
= 5
LATIHAN SOAL :
36
1. Bentuk pecahan paling sederhana dari 132 adalah ....
1 2
A. 4
B. 11
1 3
B. 11
D. 11
75
2. Bentuk pecahan paling sederhana dari adalah ....
145
5 15
A. 29
C. 29
25 35
B. 29
D. 29
Contoh 1
2 7
Urutan pecahan 0,75 ; 1 5
; 60% ; 8 dari yang terkecil adalah ....
2 7 2 7
A. 0,75 ; 1 5 ; 60% ; 8 C. 1 5
; 60% ; 8
; 0,75
7 2 2 7
B. 60 % ; 0,75 ; 8
; 15 D. 60 % ; 0,75 ; 1 5 ; 8
Jawaban : B
2 7
0,75 ; 1 5 ; 60% ; 8
Ubah semua pecahan menjadi bentuk pecahan desimal
0,75
2
1 5 = 1,4
60 % = 0,6
7
8
= 0,875
7 2
Jadi urutan pecahan dari yang terkecil adalah 60 % ; 0,75 ; 8
; 15
Contoh 2
3 4
Urutan pecahan 5
; 45% ; 0,75 ; 1 5 dari yang terbesar adalah ....
3 4 4 3
A. 5
; 45% ; 0,75 ; 1 5
C. 1 5
; 0,75 ; 5
; 45%
4 3 3 4
B. 0,75 ; 1 5 ; 5 ; 45% D. 5
; 45% ; 1 5
; 0,75
Jawaban : C
3 4
5
; 45% ; 0,75 ; 1 5
Ubah semua pecahan menjadi bentuk pecahan biasa
Samakan penyebutnya
LATIHAN SOAL
1. Perhatikan pecahan berikut!
2 6
3 5 ; 60% ; 8
; 0,48
Urutan pecahan dari yang terkecil adalah ....
6 2 6 2
A. 60% ; 0,48 ; 8
; 35 C. 0,48 ; 60% ; 8
; 35
2 6 2 6
B. 35 ; 8
; 60% ; 0,48 D. 3 5 ; 8
; 60% ; 0,48
BILANGAN PECAHAN
Contoh :
2 4
1. Hasil dari + adalah ....
7 7
6 6
A. 14
C. 7
2 8
B. 7
D. 7
Jawaban : C
2+ 4 6
7
= 7
8 2
2. Hasil dari 15
- 15
adalah ....
6 6
A. C.
45 15
6 6
B. 30
D. 5
Jawaban : C
8− 2 6
=
15 15
Jawaban : C
Cara 1:
3 2
4
+ 5
= .... (Samakan penyebutnya, dengan KPK dari penyebut pecahantersebut)
Ingat KPK dari 4 dan 5 adalah 20, jadi penyebutnya diubah menjadi 20
3 2 15 8 23 3
4
+ 5
= 20
+ 20
= 20
= 1 20
Cara 2 :
Perkalian dan penjumlahan pembilang dan penyebut
3 2
2. Hasil dari 4
- 5
adalah ....
1 5
A. C.
20 20
2 7
B. 20
D. 20
Jawaban : D
Cara 1 :
Ingat, KPK dari 4 dan 5 adalah 20, jadi penyebutnya diubah menjadi 20
3 2 15 8 7
- = - =
4 5 20 20 20
3 2 7
Jadi 4 - 5
= 20
Cara 2 :
Perkalian dan pengurangan pembilang dan penyebut
LATIHAN SOAL
2 3
1. Hasil dari 6 + 6
=....
2 5
A. C.
12 12
3 5
B. 12
D. 6
3 2
2. Hasil dari 4
+ 5
=....
5 23
A. C.
20 20
5 23
B. 9
D. 9
2 2
3. Hasil dari 2 3
- 5
=....
21 41
A. 15
C. 15
34 44
B. 15
D. 15
BILANGAN PECAHAN
1. Perkalian pecahan
Perkalian pecahan biasa dan campuran
Tips Solution
Perkalian pecahan biasa, hasilnya dapat diperolah dengan cara:
Mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.
Contoh :
2 3
1. Hasil dari 5 x 4
adalah ...
5 5
A. 20
C. 9
6 6
B. 20
D. 9
Jawaban : B
2 3 2 𝑥 3 6
x = =
5 4 5 𝑥 4 20
2 4
2. Hasil dari 2 3 x 5
adalah ....
2 8
A. 2 C. 2
15 15
6 1
B. 2 D. 3
15 15
Jawaban : A
2 4 8 4 32
23 x 5
= 3
x 5
= 15
(pecahan campuran diubah menjadi pecahan biasa
terlebih dahulu)
32 2
Jadi 15
=2 15
(disederhanakan)
Tips Solution
Perkalian pecahan desimal, dengan cara :
mengalikan langsung secara bersusun
mengubah terlebih dahulu menjadi pecahan biasa
Contoh :
1. Hasil dari 1,23 x 2,5 adalah ....
Jawaban : A
Cara 1 (perkalian bersusun)
123 ( dua angka di belakang koma)
25 x ( satu angka di belakang koma)
615
146 +
2075 ( 3 angka di belakang koma, karena jumlah angka di belakang koma
pada bilangan yang dikalikan ada 3)
Jadi 1,23 x 2,5 = 2,075
Jawaban : C
Cara 2 ( pecahan desimal diubah ke pecahan biasa)
325 43
32,5 x 4,3 = 10
x 10
13.975
= 100
= 139,75
2. Pembagian Pecahan
Pembagian Pecahana Biasa dan Campuran
Smart Tips
Pembagian Pecahan Biasa diperoleh dengan cara:
1. mengalikan bilangan yang dibagi dengan
kebalikan pembaginya
2. Perkalian : pembilang kali penyebut = pembilang
Penyebut kali pembilang = penyebut
Contoh :
2 3
1. Hasil dari 2 5 : 4
adalah ....
1 3
A. 3 5 C. 3 5
2 4
B. 3 5 D. 3 5
Jawaban : A
Cara 1
Cara 2
2 3 12 3 12 x 4 4 x 4 16 1
25 : 4
= 5
: 4
= 5 x 3
= 5
= 5
= 35
3 2
2. Hasil dari 3 4 : 1 3 adalah ....
1 1
A. 2 12 C. 2 4
2 1
B. 2 D. 3
12 4
Jawaban : C
3 2 15 5
3 :1 = :
4 3 4 3
15 3 5 3
= 4
x 5
(Ingat kebalikan dari 3 adalah 5 )
3 𝑥 3 9 1
= 4
= 4
=24
Smart Tips
Contoh :
A. 3 C. 15
B. 9 D. 25
Jawaban : C
3 1 15 4
3,75 : 0,25 = 3 4 : 4
= 4
x 1
= 15
A. 4 C. 12
Jawaban : D
24 15 24 100 8 10 80
2,4 : 0,15 = 10
: 100
= 10
x 15
= 1
x 5
= 5
= 16
LATIHAN SOAL :
2 1
1. Hasil dari 3 3 x 5
=....
13 2
A. 1 32 C. 3 15
13 32
B. 1 15 D. 3 15
A. 0,08 C. 0,8
B. 0,18 D. 8
3
3. 6 4 : 9 = . . . .
1 1
A. 4
C. 2
3 3
B. 4
D. 2
4. 8,64 : 3,6 = . . . .
A. 2,04 C. 3,04
B. 2,4 D. 3,4
1. Pengertian
Penalaran adalah proses berpikir yang menghubungkan fakta yang diketahui menuju
kesimpulan.
Contoh 1:
Bu Amalia mempunyai minyak goreng 1,2 liter.
Karena akan mengadakan pesta,
ia membeli minyak dalam kemasan sebanyak 12
buah, masing-masing 0,25 liter.
1
Setelah digunakan 3 liter, sisa minyak goreng
2
Bu Amalia sekarang adalah . . . .
A. 0,7 liter C. 1,7 liter
B. 1, 5 liter D. 7 liter
Jawaban: C
1
1,2 liter + (12 x 0,25 liter) - 3 2 liter =
1,2 liter + 3 liter – 3,5 liter = 0,7 liter
Contoh 2 :
1
Ibu memiliki persediaan tepung terigu sebanyak 12 kg. Ibu membeli lagi sebanyak
1
3,25 kg. Setelah digunakan untuk membuat kue, tepung terigu tersisa 2
kg.
Banyak tepung terigu yang digunakan ibu untuk membuat kue adalah ....
1 3
A. 2 kg C. 3 kg
2 2
1 1
B. 32 kg D. 44 kg
Jawaban: D
1 1 3 13 1
12 + 3,25 - 2
= 2
+ 4
- 2
6 13 2 17 1
= + - = =4
4 4 4 4 4
LATIHAN SOAL :
3
1. Ibu mempunyai tepung terigu 4 5 kg. Kemudian ia membeli lagi 3,75 kg. Setelah
4
dicampur, tepung terigu tersebut digunakan untuk membuat kue. Jika sisanya 5
kg, Maka
tepung yang sudah digunakan ibu untuk membuat kue adalah ... kg
A. 7,45 C. 7,75
B. 7,55 D. 9,15
Cara shiip
Untuk mengubah suatu pecahan menjadi bentuk persen, ubah
penyebutnya menjadi 100 terlebih dahulu.
Untuk mengubah bentuk persen menjadi bentuk pecahan, ubah
pecahan dengan penyebut 100 terlebih dahulu, kemudian
disederhanakan.
Contoh :
4
1. Bentuk persen dari pecahan 5
adalah .....
A. 40% C. 80%
B. 50% D. 90%
Jawaban : C
4 4 x 20 80
5
= 5 x 20
= 100
= 80%
1
2. Bentuk persen dari pecahan 2 4 adalah ....
A. 210% C. 220%
B. 215% D. 225%
Jawaban : D
1 9
2 = (pecahan campuran diubah ke pecahan biasa)
4 4
9 9 x 25 225
= = = 225%
4 4 x 25 100
Jawaban : A
25 25 ∶ 25 1
25% = 100
= 100 ∶ 25
= 4
Contoh 1 :
3
Bentuk desimal dari pecahan 4 adalah . . . .
A. 0,25 C. 0,3
B. 0,75 D. 0,4
Jawaban: B
3 3 x 25 75
4
= 4 x 25
= 100
= 0,75 (penyebut 100, sehingga ada 2 angka di belakang koma)
Contoh 2 :
1
Bentuk desimal dari pecahan 2 adalah . . . .
2
A. 2,1 C. 2,3
B. 2,2 D. 2,5
Jawaban: D
1 5
22 = 2
(diubah ke pecahan biasa )
5 5 x 5 25
= = = 2,5 (penyebut 10)
2 2 x 5 10
Contoh 3 :
Bentuk pecahan biasa dari 0,65 adalah . . . .
11 11
A. 20
C. 10
13 13
B. 20
D. 10
Jawaban: B
65 13
0,65 = 100
= 20
(penyebut 100)
LATIHAN SOAL :
2
1. Bentuk persen dari pecahan 5
adalah . . . .
A. 20% C. 40%
B. 25% D. 50%
2
4. Bentuk desimal dari pecahan 5 adalah . . . .
A. 0,2 C. 0,5
B. 0,4 D. 0,7
Masalah yang melibatkan pecahan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misal :
Ingat!
Diskon adalah potongan harga
Besar diskon (Rp) = Besar diskon dalam % x Harga pembelian
Contoh :
Ayah membelikan sepeda untuk Hasan seharga Rp 750.000,00. Pemilik toko memberikan
potongan harga 20%. Uang yang harus dibayar ayah adalah ....
A. Rp 400.000,00 C. Rp 600.000,00
B. Rp 500.000,00 D. Rp 700.000,00
Jawaban : C
Besar uang yang harus dibayar
= Rp 750.000,00 - ( 20% x Rp 750.000,00 )
20
= Rp 750.000,00 - ( 100 x Rp 750.000,00 )
= Rp 750.000,00 - ( 20 x Rp 7.500 )
= Rp 750.000,00 - Rp 150.000,00
= Rp 600.000,00
Contoh :
Pak Rahmat membeli motor seharga Rp 20.000.000,00. Setahun kemudian motor
tersebut dijual dengan harga Rp 18.000.000,00. Kerugian Pak rahmat adalah ....
A. 5% C. 15%
B. 10% D. 20%
Jawaban : B
Kerugian = Harga beli – Harga jual
= Rp 20.000.000,00 - Rp 18.000.000,00
= Rp 2.000.000,00
Rp 2.000.000,00
= x 100%
Rp 20.000.000,00
2
= 20
x 100%
= 0,1 x 100%
= 10 %
3. Bunga Tabungan
Contoh :
Pak Karman mendepositokan uangnya di bank
sebesar Rp 25.000.000,00. Setiap tahun pihak bank
memberi bagi hasil/ bunga 2%.
Deposito Pak Karman tahun depan adalah ....
A. Rp 25.200.000,00
B. Rp 25.250.000,00
C. Rp 25.300.000,00
D. Rp 25.500.000,00
LATIHAN SOAL :
1. Ayah membeli Televisi di toko “AA” dengan harga Rp 2.000.000,00. Toko tersebut
memberikan diskon 15%. Besar uang yang harus dibayar ayah adalah . . . .
A. Rp 300.000,00 C. Rp 1.700.000,00
B. Rp 1.300.000,00 D. Rp 1.850.000,00
2. Pak Hasan membeli kambing seharga Rp 1.800.000,00. Setahun kemudian dibeli ayah
untuk acara khitanan adik dengan harga Rp 2.250.000,00. Keuntungan Pak Hasan adalah
....
A. 22% C. 35%
B. 25% D. 45%
3. Pak Rahmat mendepositoka uangnya di bank Rp 30.000.000,00. Pihak bank memberi bagi
hasil sebesar 2,5% setiap tahun. Uang deposito Pak Rahmat satu tahun yang akan
datang menjadi . . . .
A. Rp 30.025.000,00 C. Rp 30.500.000,00
B. Rp 30.250.000,00 D. Rp 30.750.000,00
1. Perbandingan senilai
Perbandingan senilai adalah suatu bentuk perbandingan yang jika salah satu besaran
nilainya bertambah, maka besaran lainnya juga ikut bertambah atau sebaliknya.
Contoh 1 :
Harga 2 kg gula adalah Rp 30.000,00
Harga 3 kg gula adalah ....
A. Rp 45.000,00 C. Rp 60.000,00
B. Rp 50.000,00 D. Rp 90.000,00
Jawaban : A
Cara 1 :
Berdasarkan nilai satuan:
Harga 2 kg gula = Rp 30.000,00
30.000
Harga 1 kg gula = Rp 2
= Rp 15.000
Jadi harga 3 kg gula = 3 x Rp 15.000,00 = Rp 45.000,00
Cara 2 :
Berdasarkan perbandingan :
Banyak gula Harga (Rp)
2 30.000,00
3 n
2 30.000
3
= n
2 x n = 3 x 30.000
3
n = 2
x 30.000 15.000
n = 3 x 15.000 = 45.000
jadi harga gula 3 kg adalah Rp 45.000,00
LATIHAN SOAL :
1. Pengertian Skala
Skala adalah perbandingan antara ukuran pada gambar (peta) dengan ukuran
sebenarnya.
Contoh 1 :
Jarak kota Semarang ke kota Jogyakarta adalah 120 km. Jika pada sebuah peta jarak
tersebut digambar sejauh 20 cm, skala peta tersebut adalah . . . .
A. 1 : 600.000 C. 1 : 1.000.000
B. 1 : 800.000 D. 1 : 1.500.000
Jawaban: A
120 km = 12.000.000 cm
Skala = jarak pada peta : jarak sebenarnya
= 20 : 12.000.000
= 1 : 600.000
Contoh 2 :
Diketahui skala sebuah gedung adalah 1 : 900. Jika tinggi gedung pada gambar 17 cm,
Maka tinggi gedung sesungguhnya adalah . . . m
A. 143 C. 176
B. 153 D. 183
Jawaban: B
Tinggi gedung sesungguhnya = 17 cm x 900
= 15.300 cm
= 153 cm
Contoh 3 :
Suatu peta berskala 1 : 400.000. Jika jarak antara kota A dan kota B adalah 32 km,
maka jaraknya pada peta adalah . . . .
A. 5 cm C. 7 cm
B. 6 cm D. 8 cm
Jawaban: D
LATIHAN SOAL :
1. Jarak sebenarnya kota P dan Q adalah 300 km. Jika skala pada peta adalah
1 : 1.500.000, jarak kedua kota pada peta tersebut adalah ...
A. 17 cm C. 19 cm
B. 18 cm D. 20 cm
2. Pada peta jarak antara kota A dan B adalah 6 cm. Jika skala pada peta 1 : 1.500.000.
Jarak sebenarnya adalah ....
A. 9 km C. 900 km
B. 90 km D. 9.000 km
3. Jarak kota A dan kota B adalah 180 km. Jika pada sebuah peta jarak kedua kota
tersebut adalah 9 cm, skala yang digunakan adalah ....
A. 1 : 900.000 C. 1 : 2.000.000
B. 1 : 1.800.000 D. 1 : 2.200.000
SATUAN UKURAN
SATUAN PENGUKURAN
Pengukuran merupakan proses mengukur atau membandingkan suatu besaran yang hasilnya
dapat dinyatakan dalam satuan berbeda-beda. Hasil pengukuran dalam satuan tertentu
dapat diubah menjadi satuan lainnya dengan hubungan antarsatuan sebagai berikut :
MODUL 22
SATUAN PANJANG
Satuan panjang yang sering kita gunakan sehari-hari,antara lain kilometer, meter, dan
sentimeter.Kita dapat mengetahui hubungan antarsatuan panjang tersebut dengan melihat
tangga satuan berikut :
km hm dam m dm cm mm
1 2 0
Contoh : 12 cm = 120 mm
Contoh Soal :
1. Siska memiliki 3 gulungan pita yang masing-masing panjangnya 1,5 dam, 0,02 hm, dan 25
dm. Panjang pita Siska adalah ....
A. 6 m
B. 19,5 m
C. 26,52 m
Penyelesaian :
1. Pita Siska = 1,5 dam + 0,02 hm + 25 dm
= 15 m + 2 m + 2,5 m
= 19,5 m
2. Panjang kain yang digunakan
( 6 m + 450 cm ) – 30 dm
(6 m + 4,5 m) – 3 m = 7,5 m
Jadi, panjang kain yang digunakan untuk membuat baju dan rok adalah 7,5 meter.
Latihan soal :
1. Sekar mempunyai dua gulung pita dengan panjang masing-masing 225 cm dan 5,5 dm. Pita
tersebut akan digunakan untuk membuat beberapa prakarya. Oleh karena masih kurang,
Sekar membeli lagi pita sepanjang 2½ m. Panjang seluruh pita Sekar sekarang adalah ....
A. 400 cm
B. 500 cm
C. 600 cm
D. 700 cm
2. Di Desa Sumber Makmur sedang dilakukan perbaikan jalan sepanjang 35 km. Dua ruas jalan
yang sudah diperbaiki, berturut-turut panjangnya 850 dam dan 4.500 m. Panjang ruas jalan
yang belum diperbaiki adalah ....
A. 17 km
B. 19 km
C. 21 km
D. 22 km
Keterangan :
Setiap turun 1 tangga dikali 10
Setiap naik 1 tangga, dibagi 10
Contoh Soal :
1. Pak Jhoni mempunyai 4 ekor sapi dengan berat masing-masing 3,8 kuintal, 162 kg, 0,5
ton, dan 4.850 hg. Berat seluruh sapi milik Pak Jhoni adalah ....
A. 1327 kg
B. 1472 kg
C. 1527 kg
D. 1752 kg
2. Berat mobil dan 2 penumpang adalah 5 ton. Berat mobilnya saja 49 kuintal. Jika 1
penumpang beratnya 55 kg, berat penumpang yang lain adalah ....
A. 40 kg
B. 45 kg
C. 50 kg
D. 100 kg
Penyelesaian :
1. 3,8 kuintal + 162 kg + 0,5 ton + 4.850 hg
380 kg + 162 kg + 500 kg + 485 kg
1.527 kg
Jadi berat 4 sapi milik Pak Jhoni adalah 1.527 kg
3. Berat penumpang yang lain = 5 ton-49 kuintal-55 kg
= 5.000 kg-4900 kg-55 kg
= 45 kg
SATUAN WAKTU
Hubungan antarsatuan waktu, antara lain sebagai berikut :
1 hari : 24 jam
1 bulan : 30 hari = 4 minggu (umumnya)
1 tahun : 12 bulan = 52 minggu = 365 atau 366 hari
1 semester : 6 bulan
1 windu : 8 tahun
1 abad : 100 tahun
1 dasawarsa : 10 tahun
Contoh Soal:
Penyelesaian :
1. 3 jam 20 menit = (3 ͯ 60 ) menit + 20 menit
= 180 menit + 20 menit
= 200 menit
2. 6 bulan 2 minggu 15 hari = ( 6 ͯ 30 ) hari + ( 2 ͯ 7 ) hari + 15 hari
= 180 hari + 14 hari + 15 hari
= 209 hari
1. Umur Andy adalah 5 windu 12 bulan. Umur Bagas adalah 2 dasawarsa 24 bulan. Jumlah
umur Andy dan Bagas adalah ....
A. 5 windu 7 tahun
B. 6 windu 5 tahun
C. 7 windu 7 tahun
D. 8 windu 9 tahun
2. Santi belajar matematika selama 2 jam 30 menit dan dilanjutkan belajar IPA 80 menit.
Jika Santi belajar mulai pukul 06.30, maka berakhir pukul ....
A. 07.50
B. 09.00
C. 09.40
D. 10.20
SATUAN KUANTITAS
Satuan kuantitas biasanya digunakan untuk menentukan banyaknya benda atau barang.
Hubungan antarsatuan kuantitas, yaitu sebagai berikut :
1 lusin = 12 buah
1 gros = 144 buah = 12 lusin
1 kodi = 20 buah
1 rim = 500 lembar
Contoh Soal :
Penyelesaian :
1. 5 gros + 12 buah = ( 5 ͯ 12 ) lusin + ( 12 : 12 )
= 60 + 1
= 61
2. 1 kodi 20 buah
2 kodi daster Rp 120.000,00
1 potong daster = Rp 120.000,00 : 40
= Rp 30.000,00
Latihan Soal :
SATUAN LUAS
Luas merupakan besaran yang menyatakan ukuran suatu daerah atau permukaan yang
dibatasi dengan jelas.Hubungan antarsatuan luas dapat digambarkan dalam tangga seperti
berikut :
Keterangan :
Setiap turun 1 tangga, dikali 100
Setiap naik 1 tangga, dibagi 100
Contoh Soal :
1. Pak Irsyat mempunyai 2 petak sawah dengan luas masing-masing 15.000 m2, 15 are.
Jumlah luas sawah Pak Irsyat seluruhnya adalah ... hectare
A. 1
B. 2
C. 3
D. 5
2. 0,6 ha + 1.250 m2 – 12 dam2 = ... m2
A. 7.450
B. 8.350
C. 8.400
D. 8.450
Penyelesaian :
SATUAN VOLUME
Volume merupakan seberapa banyak ruang yang dapat ditempati dalam sebuah bangun ruang.
Hubungan antarsatuan volume dapat digambarkan dalam bentuk tangga seperti berikut :
Keterangan :
Keterangan :
Keterangan
Setiap turun 1 tangga, dikali 10
Setiap naik 1 tangga, dibagi 10
Hubungan antarsatuan vulome lainnya, antara lain sebagai berikut :
1 m3 = 1 kl = 1000 liter
3
1 dm = 1 liter
3
1 cm = 1 ml = 1 cc
1234 l = 1.234.000 cc
MODUL MATEMATIKA KEC. JAMBANGAN KOTA SURABAYA 164
Contoh Soal :
1. Dua buah drum masing-masing berisi minyak tanah 4 m3. Sebagian terjual, sehingga sisa
240 liter. Minyak tanah yang terjual adalah ....
A. 1.780 liter
B. 2.670 liter
C. 3.270 liter
D. 3.760 liter
2. Seorang pedagang mempunyai persediaan minyak goring 0,75 m3. Suatu hari laku terjual
135 dm3. Minyak goreng yang belum terjual adalah ....
A. 615 liter
B. 625 liter
C. 735 liter
D. 745 liter
Penyelesaian :
1. Minyak tanah yang terjual = 4m3 – 240 liter
= 4.000 dm3 – 240 liter
= 4.000 liter- 240 liter
= 3.760 liter
2. Minyak goreng yang belum terjual = 0,75 m3 - 135 dm3
= ( 0,75 ͯ 1.000 )liter – 135 liter
= 750 liter – 135 liter
= 615 liter
Latihan Soal :
1. Semula tangki mobil paman berisi bensin 4,5 dm3. Kemudian paman mengisi tangki
mobilnya di pom bensin 18 liter. Setelah menempuh perjalanan, bensin tersisa 1.750 cm3.
Bensin yang digunakan adalah ....
A. 20,75 liter
B. 20,85 liter
C. 21,75 liter
D. 21,85 liter
2. Sebuah tangki pengangkut minyak tanah berisi 15 m3. Sebagian isi tangki tersebut
dipindahkan ke 30 drum. Setiap drum mampu menampung 220 liter. Sisa minyak tanah
dalam tangki adalah ....
A. 7.400 liter
B. 7.600 liter
C. 8.400 liter
D. 8.600 liter
Ingat !!!
JoKoWi
J Contoh : K = J
w
K W = 135 km
4,5 jam
= 30 km / jam
Contoh Soal :
1. Hanung mengendarai mobil dengan kecepatan rata-rata 60km/jam. Ia menempuh jarak
360km. Apabila ia berangkat pada pukul 05.00 WIB maka ia akan sampai di tempat
tujuan pada pukul ....
A. 07.00
B. 08.00
C. 10.00
D. 11.00
2. Sebuah sepeda motor berangkat dari kota Tulungagung pada pukul 07.00 WIB dan
sampai di kota Surabaya pukul 09.15 WIB dengan istirahat satu kali selama 15 menit.
Sepeda motor melaju dengan kecepatan 60km/jam. Jarak antara kota Tulungagung
dan Surabaya adalah ....
A. 120 km
B. 140 km
C. 180 km
D. 200 km
Penyelesaian :
1. Jarak yang ditempuh 360 km
Kecepatan rata-rata 60km/jam
Waktu yang ditempuh = jarak yang ditempuh
Kecepatan rata-rata
= 360 km
60 km/jam
= 6 jam
Jika berangkat pukul 05.00 WIB maka akan sampai 6 jam kemudian yaitu pukul 11.00
WIB
2. Waktu yang diperlukan = 09.15 – 07.00
= 02.15
Total waktu yang ditempuh seluruhnya = waktu tempuh – waktu istirahat
= 2 jam 15 menit – 15 menit
Latihan Soal
1. Kecepatan sebuah mobil 50km/jam. Jika mobil itu berjalan selama 5 jam 30 menit,
maka jarak yang ditempuh adalah ....
A. 250 m
B. 275 m
C. 300 m
D. 325 m
2. Pak Reno pergi ke Surabaya mengendarai mobil dengan kecepatan 80 km/jam. Ia
menempuh jarak 200 km. Apabila Pak Reno berangkat dari rumah pukul 05.45 WIB,
maka ia akan sampai di Surabaya pada pukul ....
A. 07.45 WIB
B. 08.15 WIB
C. 08.35 WIB
D. 08.45 WIB
SATUAN DEBIT
Debit adalah jumlah zat cair yang mengalir dalam satuan waktu tertentu. Debit dapat
dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :
Debit = volume
waktu
Contoh masalah sehari-hari yang berhubungan dengan debit, antara lain yang mengalir dari
keran, air yang mengalir pada bendungan, dan bensin yang mengalir dari selang SPBU .
Contoh Soal :
1. Sebuah pintu bendungan mengalirkan air sebanyak 800 dm3 dalam waktu 4 detik. Debit
air pada pintu bendungan tersebut adalah ....
A. 200 dm3/detik
B. 300 dm3/detik
C. 350 dm3/detik
D. 400 dm3/detik
2. Pak Joko mengisi bak mandi dengan air sebanyak 120 liter. Jika debit air yang keluar
adalah 40 liter/menit, maka waktu yang dibutuhkan agar bak mandi tersebut penuh
adalah ... menit
A. 2
B. 3
C. 5
D. 7
Penyelesaian :
1. Suatu pipa air mempunyai debit 0,5 liter/detik, jika air digunakan selama 5 menit, maka
air yang telah dikeluarkan adalah ... liter.
A. 5
B. 7,5
C. 100
D. 150
2. Sebuah aquarium mempunyai volume 180 liter. Jika aquarium kosong tersebut dialiri air
dengan debit 30 liter/menit, maka waktu yang diperlukan untuk mengisi penuh aquarium
tersebut adalah ....
A. 5 menit
B. 50 menit
C. 80 menit
D. 100 menit
1. Persegi :
- 4 sisi-sisinya sama panjang
- 4 sudutnya sama besar ( 900 )
- Memiliki 4 simetri lipat dan putar
- Rumus :
L = s x s
K = 4 x s
2. Persegi panjang :
- 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang
panjang
l - 4 sudutnya sama besar ( 900 )
- Memiliki 2 simetri lipat dan putar
- Rumus :
L = p x l
K = 2 x ( p + l )
3. Segitiga :
a. Sama sisi :
- 3 sisinya sama panjang
- 3 sudutnya sama besar ( 600 )
- Memiliki 3 simetri lipat dan putar
- Rumus :
𝟏
L = x a x t
𝟐
K = s x 3
b. Sama kaki :
- 2 sisi kakinya sama panjang
- 2 sudut kakinya sama besar
- Memiliki 1 simetri lipat dan putar
- Rumus :
𝟏
L = x a x t
𝟐
Keterangan :
𝟐𝟐
𝝅 = pi = = 3,14
𝟕
𝟐𝟐
Pi nya menggunakan : - jika d atau r dapat dibagi 7
𝟕
d = diameter= 2 x r
Contoh :
Keterangan :
Bentuk
10 cm Ukuran panjang 5 cm
6 cm 3cm
Besar sudut
Contoh :
Pada materi ini hanya kita fokuskan pada mencari KELILING bangun
SEGIEMPAT yaitu :
Persegi *
Persegi panjang *
Jajargenjang
Belah ketupat
Layang layang
Trapesium
Contoh :
Hukum Pythagoras :
Adalah kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi siku-
sikunya.
Contoh :
dll
c = sisi miring
Rumus :
c2 = a2 + b2
Ingat !
Contoh :
c2 = a2 + b2
402 = a2 + 322
1600 = a2 + 1024
a2 = 1600 - 1024
a2 = 576
a = √576 = 24 cm ( lebar )
jadi K = 2 x (p + l)
= 2 x ( 32 + 24 )
= 2 x 56
K = 112 cm
3 5
a2 b2 c2
3 4 5
6 8 10
9 12 15
12 16 20
15 20 25
18 24 30
21 28 35
24 32 40
27 36 45
30 40 50
Dst Dst Dst
Contoh :
32 cm
27 cm 45 cm
Contoh :
Suatu tambak ikan tampak seperti gambar di bawah .
L = π x r2
Contoh :
a.
𝟏
L = π x r2 x
𝟐
b.
𝟏
L = π x r2 x
𝟒
c.
𝟑
L = π x r2 x
𝟒
Contoh :
24 cm
Contoh : 9 cm
15
Bangun ruang disebut juga bangun tiga dimensi. Bangun ruang merupakan sebuah
bangun yang memiliki ruang yang dibatasi oleh beberapa sisi. Jumlah dan model sisi
yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun tersebut.
1. Sifat-Sifat Kubus
a. Memiliki 6 sisi yang yang berbentuk persegi.
b. Memiliki 12 rusuk yang ukurannya sama.
c. Memiliki 8 buah sudut .
Balo
2. Sifat-Sifat Balok
a. Memiliki 6 sisi, sisi yang berhadapan sama bentuknya.
b. Memiliki 12 rusuk, dengan rusuk-rusuk yang sejajar sama
panjang
c. Memiliki 8 titik sudut
Tabung
3. Sifat-Sifat Tabung
Bangun ruang ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Memiliki 2 rusuk lengkung.
b. Memiliki 3 sisi (sisi alas, sisi atas, dan sisi selimut)
c. Memiliki alas dan tutup berbentuk lingkaran.
c. Tidak memiliki titik sudut.
Contoh Soal :
1. Perhatikan sifat bangun ruang berikut :
memiliki 2 rusuk lengkung
tidak memiliki titik sudut
alas dan tutupnya berbentuk lingkaran
Bangun ruang yang memiliki sifat-sifat tersebut adalah... .
A. kubus B. balok C. tabung D. prisma
Jawaban : C
Tabung merupakan bangun ruang dengan 2 rusuk lengkung yang tidak memiliki titik
sudut. Tutup dan alas tabung berbentuk lingkaran.
Latihan soal ;
MODUL MATEMATIKA KEC. JAMBANGAN KOTA SURABAYA 180
1. Perhatikan sifat bangun ruang berikut :
Memiliki 6 sisi yang sama bentuknya.
Memiliki 12 rusuk yang ukurannya sama.
Memiliki 8 buah sudut.
Bangun ruang yang memiliki sifat-sifat tersebut adalah... .
A. kubus B. balok C. tabung D. prisma
Untuk menghitung luas permukaan kubus harus dipahami terlebih dahulu luas bangun
persegi. Luas permukaan kubus adalah jumlah luas seluruh permukaan (bidang) kubus,
luas jaring-jaring kubus, itulah yang merupakan luas permukaan kubus.
Jaring-jaring kubus merupakan rentangan dari permukaan kubus. Sehingga untuk
menghitung luas permukaan kubus sama dengan menghitung luas jarring-jaringnya.
Oleh karena jaring-jaring kubus merupakan penggabungan dari 6 buah persegi
yang sama dan kongruen, maka dapat disimpulkan bahwa luas permukaan kubus adalah
6 (enam) kali luas persegi pada sisi-sisi kubus.
Sisi
Belakang
Luas permukaan balok adalah luas keseluruhan dari permukaan atau bidang sisi pada
balok. Apabila sisi-sisi balok tersebut kita gambarkan mendatar maka akan terbentuk
sebuah jaring-jaring balok. Nah, luas dari jaring-jaring balok tersebutlah yang
disebut sebagai luas permukaan balok.
P
l l P
l
l P
l
t t t +
Contoh soal :
1. Luas permukaan bangun di samping adalah... .
A. 1.499 cm² 18cm
B. 1.944 cm²
C. 2.592 cm²
D. 2.952 cm²
Jawab : B
LP Kubus = 6 x s²= 6 x 18²= 6 x 324 = 1.944 cm²
Latihan soal :
1. Sebuah kubus mempunyai panjang rusuk 12 cm. Luas permukaan kubus tersebut
adalah ... cm².
A. 962
B. 864
C. 784
D. 645
2. Sebuah balok berukuran panjang 46 cm, lebar 24 cm, dan tinggi 38 cm. Maka
luas permukaan balok tersebut adalah... cm².
A. 3.764
B. 5.478
C. 6.364
D. 7.528
Volume Kubus
Tentu kalian semua sudah tahu bahwa kubus termasuk ke dalam bentuk bangun ruang
khusus karena setiap sisi atau rusuknya memiliki ukuran yang sama panjang. Di dalam
rumus volume kubus kita tidak akan menemukan istilah panjang, lebar, ataupun tinggi
kita hanya akan menggunakan istilah rusuk atau sisi (s). Mari kita simak contoh gambar
sebuah kubus berikut ini:
Untuk mencari volume dari kubus seperti pada gambar di atas, kita bisa menggunakan
rumus volume kubus berikut ini:
Dari konsep rumus volume kubus ini kita nantinya bisa mengetahui konsep rumus balok.
Untuk memahaminya dengan lebih mudah, mari kita simak cara penggunaan rumus
tersebut dalam contoh-contoh soal di bawah ini:
Contoh Soal 1
Diketahui panjang salah satu sisi dari sebuah kubus adalah 4cm. Maka berapakah
volume dari kubus tersebut?
Jawab:
V = sisi x sisi x sisi
V = 4cm x 4cm x 4cm
V = 64cm3
Volume Balok
Balok Sebenarnya sangat mirip dengan kubus namun rusuk-rusuk yang ada pada kubus
memiliki ukuran yang berbeda. Oleh karena itu, pada rumus volume balok kita akan
menggunakan istilah panjang, lebar, dan tinggi. Simak gambar balok di bawah ini:
Contoh Soal 2
Sebuah balok mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tinggi berturut-turut 350cm,
500cm, dan 230cm. maka berapakah volume balok tersebut?
Jawab:
V=pxlxt
V = 350cm x 500cm x 230 cm
V = 40250000 cm3
VOLUME TABUNG
Nah setelah kita mengetahui rumus alasnya maka kita dapat menggabungkan rumus
volume sebuah tabung menjadi
V = π x r2 x t
Contoh soal :
1. Volume bangun di samping adalah ... cm³
A. 62.860 40cm
B. 72.700
C. 78.480
56cm
D. 98.560
Jawab : D
Volume tabung = πr²t
=
= 98.560 cm³
13cm
25cm
7cm
A. 2.750
B. 2.570
C. 2.275
D. 2.257
Jaring-Jaring Kubus
Jaring-jaring kubus adalah bagian-bagian permukaan kubus yang tampak apabila
kubus tersebut dibuka. Ada 11 cara untuk membuka bukus tersebut untuk melihat
bagian permukaannya. Bentuk permukaan yang nampak disebut jaring-jaring kubus
seperti pada gambar di bawah ini.
Jaring-Jaring Balok
Jaring-jaring balok pada dasarnya sama seperti jaring-jaring kubus. Hanya pada balok
dapat saja seluruh sisinya tidak berbentuk persegi tapi gabungan antara persegi
dengan persegi panjang atau persegi panjang dengan persegi panjang. Jaring-jaring
balok terdiri dari rangkaian enam persegipanjang yang dua-dua sama bentuk dan
ukurannya. Cara menemukan rangkaian yang merupakan jaring-jaring sebuah balok
dengan cara memotong pada rusuk-rusuknya. Berikut ini beberapa contoh jaring-
jaring balok
Jaring-Jaring Tabung
Untuk bangun ruang tabung gambar jaring-jaringnya cukup sederhana karena tabung
hanya terdiri dari dua buah lingkaran yang sama besar sebagai tutup dan alasnya serta
sebuah selimut yang jika dipotong akan membentuk sebuah persegi panjang. Gambar
jaring-jaring tabung adalah sebagai berikut:
2. Jaring-jaring kubus yang benar dari gambar di bawah ini adalah ....
A. C.
B. D.
Latihan Soal :
1. Gambar berikut yang bukan merupakan jaring-jaring kubus adalah... .
A. C.
B. D.
2. Perhatikan gambar!
Agar terbentuk jaring-jaring kubus, bidang yang harus dihilangkan adalah... .
A. 1 dan 6
B. 1 dan 7
C. 2 dan 8
D. 7 dan 8
B. D.
Jawab : B
Volume Kubus = 14 x 14 x 14 = 2.744 cm³
Volume Tabung = Luas alas x tinggi
= x 7 x 7 x 15 = 2.310 cm³
Volume gabungan = Vol. Kubus + Vol. Tabung
= 2.744 cm³ + 2.310 cm³ = 5.054 cm³
Jawab : D 14cm
Volume balok = 40 x 14 x 30 = 16.800 cm³ 40cm
Volume Tabung = x 7 x 7 x 30 = 4.620 cm³
A. 52
B. 308
C. 1.175
D. 15.120
4cm
Contoh Soal :
1. Seorang astronaut pesawat ruang angkasa melihat benda ruang angkasa berbentuk
tabung. Diameter benda itu kira-kira 7 km dan panjangnya 9 km. Volume benda
ruang angkasa tersebut adalah... km³
A. 364,5
B. 346,5
C. 36,45
D. 34,65
Jawab : B
d = 7, sehingga r = 3,5
t=9
V = L alas x t
= 22/7 x 3,5 x 3,5 x 9
= 22 x 0,5 x 3,5 x 9
= 346,5 km3
2. Nadia memiliki bak berbentuk balok dengan tinggi 50 cm, lebarnya 70 cm dan
panjang 90 cm. Bak tersebut akan diisi air. Banyak air yang dibutuhkan untuk
mengisi 2/3 bagian bak milik Nadia adalah... cm³
A. 210.000
B. 230.000
C. 300.000
D. 310.000
Jawab: A
Penyelesaian:
Diketahui: Panjang bak (p) = 90 cm, lebar (l) = 70 cm, tinggi (t)= 50cm
Ditanya : 2/3 volume balok (v)
Jawab: 2/3 x V = p x l x t
= 2/3 (90 cm x 70 cm x 50 cm)
=2/3 (315.000 cm³)
= 210.000 cm³
*KOORDINAT *
Sistem Koordinat Kartesius terdiri atas sumbu mendatar (sumbu-x) dan sumbu tegak
(sumbu-y). Fungsi kedua sumbu tersebut adalah untuk menentukan letak suatu titik. Titik-titik
pada koordinat Kartesius merupakan pasangan titik pada sumbu-x dan sumbu-y (x, y). Di mana
x disebut absis dan y disebut ordinat. Perpotongan antara sumbu-x dan sumbu-y di titik 0
(nol) disebut pusat koordinat.
Pada sumbu X: Di kanan titik asal ditempatkan bilangan-bilangan positif. Di kiri titik
asal ditempatkan bilangan-bilangan negatif. Pada sumbu Y: Di atas titik asal ditempatkan
bilangan-bilangan positif. Di bawah titik asal ditempatkan bilangan-bilangan negatif.
Karena kedua sumbu bertegak lurus satu sama lain, bidang xy terbagi menjadi empat
bagian yang disebut kuadran, yang pada Gambar 3 ditandai dengan angka I, II, III, dan IV.
Menurut konvensi yang berlaku, keempat kuadran diurutkan mulai dari yang kanan atas
(kuadran I), melingkar melawan arah jarum jam. Pada kuadran I, kedua koordinat (x dan y)
bernilai positif. Pada kuadran II, koordinat x bernilai negatif dan koordinat y bernilai positif.
Pada kuadran III, kedua koordinat bernilai negatif, dan pada kuadran IV, koordinat x bernilai
positif dan y negatif .
Gambar diatas merupakan sebuah bidang koordinat yang dibentuk oleh dua buah garis
yaitu garis X(Sumbu X) yang mendatar serta garis Y (Sumbu Y) yang Tegak. Kedua garis
tersebut berpotongan pada satu titik yang disebut sebagai pusat koordinat (titik 0).
Bidang koordinat di atas disebut sebagai bidang koordinat kartesius yang digunakan
untuk menentukan posisi dari sebuah titik yang dinyatakan dalam pasangan angka/bilangan.
Coba kalian perhatikan tiitk A,B,C, dan D yang ada di dalam bidang tersebut. Untuk
menentukan letak dari titik-titik tersebut kalian harus memulainya dari pusat koordinat (titik
0). Lalu perhatikan angka yang ada pada sumbu X barulah setelah itu perhatikan angka yang
ada pada sumbu Y. Mengapa demikian? Karena untuk menuliskan letak titik pada bidang
koordinat kartesius, kita menggunakan pasangan bilangan (X,Y).
Sebagai contoh, dari gambar di atas kita bisa menentukan pasangan bilangan untuk
titik A, B, C, dan D sebagai berikut:
Contoh Soal :
Tentukan posisi titik koordinat pada bidang kartesius bila diketahui koordinat titik E (2,2), F
(-2,1), dan G(-3,-3).
Jawab:
Latihan Soal :
3. Sebuah bangun datar ABCD berbentuk persegi mempunyai koordinat titik-titik sudut
A(-1,2), B(-1,-4), C(5,-4), maka koordinat titik D adalah …..
A. (4,2) C. (4,-2)
B. (-5,2) D. (5,2)
5. Sebuah bangun datar ABCD mempunyai koordinat titik-titik sudut A(3,3), B(-1,-2), C(3,-
7), dan D(7,-2). Bangun tersebut adalah ……
A. Belah ketupat C. Persegi
B. Persegipanjang D. Jajargenjang
Pengumpulan data
Sebelum memperoleh sebuah data, maka kita harus melakukan proses pengumpulan data. Ada
beberapa cara yang biasa dilakukan untuk mendapatkan data, diantaranya melalui:
Penelitian
Wawancara
Polling/angket
Penghitungan langsung
Penyajian data
Setelah memperoleh data, biasanya data-data tersebut disajikan dalam beragam bentuk.
Salah satu contoh data yang bisa disajikan adalah nilai matematika dari siswa yang ada di
sebuah sekolah. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyajikan sebuah
data:
Menggunakan tabel
Data bisa digambarkan dengan menggunakan tabel, berikut adalah conoth tabel data nilai
matematika siswa SD tunas harapan:
1 65 5
2 70 9
3 75 14
4 80 10
5 85 5
6 90 7
Total 50
Menggunakan diagram
Diagram ada beragam bentuknya mulai dari diagram batang, diagram lingkaran, diagram
gambar dan diagram garis.
Diagram Batang
untuk membuat diagram lingkaran, kita harus mencari persentase besar sudut dari data yang
di dapat.
Hampir sama seperti diagram batang hanya saja bentuknya diubah menjadi garis.
Pengolahan data
Di dalam pengolahan sebuah data ada beberapa hal yang harus kita cari dengan menggunakan
rumus matematika, yaitu:
Mean
Mean adalah nila rata-rata dari keseluruhan data yang di dapat. Niloai rata-rata diperoleh
dengan menjumlahkan seluruh nilai kemudian dibagi dengan banyaknya data.
Sebagai contoh dari data di atas kita bisa mencari meannya dengan cara menjumlahkan nilai
yang ada kemudian dibagi dengan jumlah siswa yang ada, seperti ini:
Modus
Modus merupakan nilai yang paling sering muncul di dalam data tersebut. Bila dilihat dari data
nilai matematika siswa kelas VI SD Tunas Mekar, maka nilai yang paling sering muncul adalah
70 karena ada 14 siswa yang mendapatkan nilai 70.
Median
Median adalah nilai tengah. Diperoleh dengan cara mengurutkan nilai-nilai yang ada dari yang
terkecil sampai terbesar. Perhatikan contoh berikut:
Jawab:
Urutkan nilai-nilai tersebut dari yang terkecil : 5,5,6,7,7,7,8,8,9,10 -> jumlah datanya ada 10
Ambil nilai yang ada ditengah-tengah, bila jumlah datanya genap ambil dua nilai yang ada
ditengah kemudian dibagi dengan 2. Seperti pada soal diatas, karena jumlah datanya genap
(10) maka kita ambil dua nilai yang ada di tengah yaitu 7 dan 7
7+7 : 2 = 14 : 2 = 7
Yang perlu diperhatikan dalam membaca dan menafsirkan data pada diagram yaitu :
3 . mengetahui prosentase ( % )
Diagram Lingkaran :
20 %
2100
Jika banyaknya ternak kambing pada diagram di atas ada 60 ekor , maka
a Berapa jumlah ternak seluruhnya ?
b Berapa selisih ternak ayam dengan kambing ?
c Berapa selisih hewan ternak yang berkaki 2 dan 4 ?
Contoh 2.
Perhatikan diagram lingkaran berikut !
Menghitung nilai data atau frekuensi data pada diagram lingkaran yang dinyatakan dalam
derajat.
Contoh.
Di bawah ini adalah diagram lingkaran tentang banyaknya siswa yang mengikuti eskul di SDN.
Indah 01.
Dari diagram ini jika diketahui jumlah seluruh siswa yang mengikuti eskul 720 orang, maka kita
dapat menghitung jumlah siswa untuk tiap-tiap eskul yang diikuti, yaitu sebagai berikut ::