Anda di halaman 1dari 59

MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI

Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “MATER 5 DIMENSI KBMFK” ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa
ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam
semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas pendidikan agama dengan judul “MATERI 5 DIMENSI KBMFK”. Disamping
itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
kamu selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah
makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak
terdapat kekurangannya.

Makassar, 17 Juli 2019

Penyusun
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2
MATERI KBMFK ...................................................................................................... 3
DENTITAS MAHASISWA ...................................................................................... 10
KERANGKA BERFIKIR ILMIAH ........................................................................ 15
KEISLAMAN ............................................................................................................ 30
PEMIMPINAN DAN MANAJEMEN ORGANISASI .......................................... 53
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

MATERI KBMFK

Berdasarkan Anggaran Dasar Wadah ini bernama Keluarga Besar Mahasiswa


Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia yang disingkat KBMFK-UMI.
KBMFK-UMI didirikan pada tanggal 14 Sya’ban 1417 H bertepatan dengan 25
Desember 1996 M, sebagai penyempurnaan lembaga kemahasiswaan Fakultas
Kedokteran Universitas Muslim Indonesia untuk waktu yang tidak ditentukan dan
berkedudukan di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Makassar.
KBMFK-UMI berasaskan Islam dengan berpedoman pada Al-Quran dan Sunnah.
KBMFK-UMI berlandaskan Statuta Universitas Muslim Indonesia dan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
Tujuan KBMFK-UMI “ Terbinanya intelektualitas dan ukhuwah islamiyah demi
terwujudnya insan akademis yang berkepribadian Islam dan yang diridhai Allah
Subhanahuwata’ala.”

ATRIBUT
Lambang KBMFK UMI berbentuk mata pena dengan dengan lima buah sudut yang
memiliki bulan dan bintang, pena dan ular, buku terbuka, dan pita yang melukiskan
tenaga pembangunan organisasi.

Arti Gambar :
1. Bulan dan bintang
Bertakwa kepada Allah SWT merupakan modal utama dalam meraih cita-cita
2. Perisai/tameng bersudut lima
Simbol tekad untuk menolong sesama
3. Pena dan ular
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Identitas diri mahasiswa kedokteran


4. Pita
Lambang Ukhuwah Islamiyah KBMFK-UMI
5. Buku terbuka
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI dituntut untuk giat belajar sepanjang hidup
demi cita-cita serta mengamalkan demi kemanusiaan
Arti Warna :
1. Krem/kuning gading : Kemanusiaan
2. Putih : Kesucian dan keluhuran
3. Hijau : Kedamaian dan kesucian
4. Hitam : Keagungan dan kesungguhan

Bentuk, warna, dan perbandingan ukuran lambang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
19 sampai dengan Pasal 21 tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari
Pedoman ini.

SEJARAH KBMFK UMI


1992 :

 Aktifitas kemahasiswaan masih dijalankan secara perkelompok namun belum


teroganisir secara kelembagaan.

1993 :

 Mahasiswa FK UMI mulai menginisiasi pembentukan organisasi secara


kelembagaan formal.
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

 Dari hasil Musyawarah, dibentuk Majelis Taklim, dan terpilih Ketua Umum
kakanda Idul Fitri dalam periode 1993-1994 M.
 Segala aktifitas kemahasiswaan langsung berada dibawah kordinir dari Majelis
Taklim.

1994 :

 Awal Tahun 1994 : Pembentukan Pengurus Majelis Taklim Periode 1994-1995 M


dengan Ketua Terpilih kakanda Asri Ahram Efendi.
 Perjalanan Majelis Taklim mulai dipandang tidak representatif lagi karena tidak
tidak dapat menampung dinamika kemahasiswaan FK UMI serta mengingat bahwa
Majelis Taklim ini hanya terbatas pada intern FK UMI.
 Mahasiswa mulai menginisiasi pembentukan Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM)
dan Senat Mahasiwa (SEMA) dengan jalan menghadap untuk meminta saran dan
restu ke Pembantu Dekan III FK UMI (Prof. Dr. dr. H. Idrus A. Paturussi Sp. B,
Sp. OT, FICS) yang diwakili oleh kakanda Nirwansyah Parampasi dan kakanda
Asri Arham Efendi.
 Juni 1994 M : Dibentuk panitia pelaksana yang dikenal dengan Panitia Sembilan
sebagai langkah awal pembentukan lembaga kemahasiswaan.
 16 Juli 1994 M : Terpilih kakanda Muhammad Sabir sebagai Ketua/Formatur dan
kakanda Muhammad Irwan Gunawan sebagai Sekretaris/Mid Formatur Badan
Perwakilan Mahasiswa (BPM) FK UMI periode 1994-1995 M.
 17-19 September 1994 M : Rapat Kerja BPM FK UMI di Malino, yang menetapkan
Pedoman Dasar Organisasi (PDO), Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO), dan
persiapan pembentukan Senat Mahasiswa (SEMA) FK UMI.
 6 Oktober 1994 M : Pemilihan umum SEMA dan terpilih kakanda Idul Fitri sebagai
Ketua Umum/Formatur SEMA FK UMI periode 1994-1996 M.
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

1995 :

 Juli 1995 M : Diterimanya SEMA FK UMI sebagai Anggota Ikatan Senat


Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) pada Musyawarah Nasional ke-7
(MUNAS) ISMKI di Semarang.
 24 Agustus 1995 M : Deklarasi berdirinya Tim Bantuan Medis 110 FK UMI diatas
Gunung Tangkuban Perahu pada saat Jambore Nasional ke-III TBM Indonesia
(Sekarang Perhimpunan Tim Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran
Indonesia/PTBMMKI) yang bergerak di bidang pengabdian, dengan Ketua
Terpilih kakanda Annas Ahmad Maemal.

1996 :

 BPM FK UMI membentuk Panitia Lima Belas dengan komposisi 3 orang dari
Angkatan 1992 sampai 1996 untuk persiapan pembentukan BPM periode
berikutnya.
 15 November 1996 M : Terpilih Anggota BPM FK UMI sebanyak 25 orang.
 25 Desember 1996 M : Dilaksanakan Muktamar I yang mengesahkan Keluarga
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI (KMFK UMI) sebagai lembaga
kemahasiswaan, merumuskan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga
(ART), Struktur Organisasi BPM FK UMI, Mekanisme Pemilihan Ketua Umum
BPM dan Kriteria Calon Ketua Umum BPM, dan Rekomendasi Muktamar I
KBMFK UMI.
 28 Desember 1996 M : Terpilih kakanda Muhammad Irwan Gunawan sebagai
Ketua Umum/Formatur, kakanda Asri Arham Efendi dan kakanda Jusram sebagai
Mid Formatur BPM KMFK UMI
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

1997 :

 2 Januari 1997 M : Pelantikan pengurus BPM FK UMI periode 1997-1998 oleh


Pimpinan FK UMI sekaligus menutup dengan resmi Muktamar I KMFK UMI.
 5 Januari 1997 M : BPM FK UMI mengadakan Sidang Umum BPM FK UMI.
 6-16 Januari 1997 M : BPM melaksanakan Pemilihan Umum Raya Ketua
Umum/Formatur SEMA FK UMI, dan terpilih kakanda Syamsu Rijal sebagai
Ketua Umum/Formatur SEMA FK UMI periode 1997-1998 secara aklamasi.
 22 Maret 1997 M : Sidang Umum BPM FK UMI berakhir dengan menghasilkan 2
keputusan dan 6 ketetapan.

1998 :

 1998 M : Pembentukan Forum Kajian Islam Kedokteran (FKIK) UMI yang


bergerak di bidang kajian dan dakwah Islam, dengan Ketua Terpilih kakanda
Abidin

1999 :

 9 Maret 1999 M : Pembentukan Ikatan Persaudaraan Asisten (IPA) FK UMI yang


bergerak di bidang pendidikan.

2003 :

 20 September 2003 M : Pembentukan Forum Studi Islam Kedokteran (FSIK) UMI


yang bergerak di bidang studi dan dakwah Islam, dengan Ketua Terpilih kakanda
Faisal
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

 18 Juli 2004 M : Perubahan singkatan nama FSIK menjadi FORSIK.

2005 :

 28 Januari 2005 : Pembentukan Medical Sport (MS) FK UMI yang bergerak di


bidang olahraga, dengan Ketua Terpilih kakanda Antariksa P. W.
 10 September 2005 : Pembentukan Avicenna Youth Researcher (AYR) FK UMI
yang bergerak di bidang penelitian, dengan Ketua Terpilih kakanda Andi Rijal
Alimuddin

2008 :

 24 Oktober 2008 M : Pembentukan Lembaga Pers Mahasiswa Fakultas Kedokteran


(LPMFK) UMI yang bergerak di bidang pers dan jurnalistik, dengan Ketua Terpilih
kakanda Muhammad Alamsyah A.K.
 24 Oktober 2008 M : Pembentukan Art Fakultas Kedokteran UMI (ARTERI) yang
bergerak di bidang seni, dengan Ketua Terpilih kakanda Zulfikri Khalil
Novriansyah.

2015 :

 Juni 2015 M : Dilaksanakan Muktamar XIV KBMFK UMI, yang menetapkan


pembentukan Majelis Yudikatif Mahasiswa (MYM) FK UMI, perubahan nama
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) menjadi Dewan Legislatif Mahasiswa
(DLM), dan menetapkan saudara Muhammad Fachri Hanafi sebagai Formatur
BEM KBMFK UMI periode 2015 M secara aklamasi.
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

 18-24 Agustus 2015 M : KBMFK UMI menjadi tuan rumah Latihan


Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa - Sekolah Kajian dan Strategi Tingkat
Wilayah (LKMM SK Wilayah) ISMKI Wilayah 4.
 27-29 Agustus 2015 M : KBMFK UMI menjadi tuan rumah Celebes Medical
Student Olympiad (CMSO)

2018 :
 26-29 Juli 2018M: KBMFK-UMI menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Wilayah
(RAKORWIL) ISMKI Wilayah 4

DAFTAR PEMIMPIN LEMBAGA LINGKUP KBMFK UMI 2019:

Ketua DPM KBMFK UMI : Muh. Rachmad Sammulia (Sam)

Presiden BEM KBMFK UMI : Muhammad Asro Akjuma Pratama (Asro)

Ketua IPA FK UMI : Taufik Hidayat Nur (Upi)

Ketua AYR FK UMI : Zaidan

Ketua TBM 110 FK UMI : Sultan Govinda (Sultan)

Ketua MS FK UMI : Ahmad Nabani (Bani)

Ketua ARTERI : Muh. Teguh Pakaya (Teguh)

Ketua FORSIK FK UMI : Abd. Mirsyad (Mirsyad)

Ketua LPMFK UMI :-

Ketua FKIK FK UMI :-


MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

DENTITAS MAHASISWA

Identitas : Ciri, jati diri, tanda, biodata


"Ciri yang melekat pada suatu objek / pribadi”

Mahasiswa :Orang yang terdaftar pada perguruan tinggi negeri maupun swasta pada
semester berjalan serta sadar akan hak dan kewajibannya sebagai mahasiswa.

Ciri-ciri Mahasiswa
 Formal :
 Kartu Mahasiswa
 Almamater
 Dsb.
 Non-Formal:
 Rasional
 Analitis
 Kritis
 Universal
 Sistematis
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Tipe - tipe Mahasiswa :


 Mahasiswa Kritis
 Mahasiswa Aktifis
 Mahasiswa Hedonis
 Mahasiswa Kutu buku
 Mahasiswa pragmatis
 Mahasiswa Oportunis
 Mahasiswa Akademis
 Mahasiswa Apatis
Budiman Sutjatmiko ( Mhs Ideal)
 Mahasiswa hedonis - Mahasiswa akademis - Mahasiswa Kritis

Soe Hok Gie ( Mhs Ideal)


 Mahasiswa yang ideal harus memiliki 3 kunci kesuksesan:
 Sukses akademik
 Sukses organisasi
 Sukses dunia ketiga

Fungsi Mahasiswa
 Social Of Control
 Agen Of Change
 Agent Of Analitic

Gerakan Mahasiswa terdiri dari 2 gerakan :


MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

 Gerakan moral
 Idealisme
 Ideologi
 Gerakan politik
 Ideologi
 Kepentingan

Pergerakan mahasiswa 1908-1998

 1908 (Budi Oetomo and Dr. Soetomo dkk )


Budi utomo lahir atas prakarsa Dr. Soetomo dkk berasal dari lembaga
pendidikan STOVIA (School Tot Opleiding Van Indische Artsen) sebuah
sekolah kedokteran di jakarta yang merupakan cikal bakal " UI "

 1922 (Perhimpunan Indonesia)


Perhimpunan indonesia merupakan kumpulan pelajar dan mahasiwa yang
belajar di negeri belanda yang melakukan pergerakan atau perjuangan bawah
tanah

 1924 (Lahirnya Study Club )


Awal lahirnya Study club yang berorientasi pada pergerakan kemerdekaan dan
pada saat itu muncullah dua study club pergerakan mahasiswa, yaitu :
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Kelompok study indonesia yang didirikan pada tahun 29 nofember 1924 oleh
Soetomo Kelompok study umum yang didirikan pada tahun yang sama oleh
Ishak Cokrodisuyo. Ketua pendiri tersebut merupakan aktivis mantan
perhimpunan indonesia

 1928 (Sumpa pemuda )


Sumpa pemuda di cetus melalui kongres I di jakarta dari 26- 28 Oktober 1928
yang pelopori oleh perhimpunan pelajar indonesia (PPPI) yang didirikan pada
tahun 1926.
 1944 (Tan Malaka)
Tan Malaka merupakan bapak republik indonesia, karena untuk pertama
kalinya ia mencetus konsep awal RI
 1945 (Kemerdekaan RI)
Kemerdekaan RI merupakan tonggak sejarah negara yang di awali dengan
peristiwa renas dengklok yang di pelopori oleh Chairul Saleh dan Sukarni. 1963
(Pemberontakan DI/ TII) versi pemerintah adalah DI/ TII Pemberontakan
Kartusuwinyo untuk pemberontakan yang dilakukan mendirikan negara islam
namun yang sebenarnya adalah pemberontakan untuk membawah ideologi
komunis yang bertentangan dengan ajaran islam. 1966 (G. 30. S. PKI)- Hati
Nurani Rakyat( HANURA). Awal runtuhnya rezim orde lama (Soekarno) yang
di pelopori oleh KAMI dengan TRITURA tiga tuntutan rakyat. (HANURA-
TRITURA ).
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

 1974 (Malari "Malapetaka lima belas januari ")


Aksi mahasiswa dalam menolak bantuan asing kepada pemerintah indonesia
yang berimbas sampai sekarang, yang melahirka Hariman Siregar " sebagai
tokoh mahasiswa 1974
 1978 (NKK/BKK )
Normalisasi kehidupan kampus dan Badan koordinasi kemahasiswaan

 NKK
Kebijakan NKK resmi diberlakukan dengan dikeluarkannya SK No.
0156/U/1978 oleh Daud Yusuf ( Mendikbud ), dengan alasan bahwa dunia
kampus tidak mencerminkan nuansa akademik lagi namun telah menjadi arena
politik praktis sehingga dengan kebijakan ini pemerintah sengaja untuk berpikir
mengarahkan mahasiswa mahasiswa akademik saja
 BKK
Kebijakan BKK resmi berlaku dengan dikeluarnya SK No. 037/U/1979, tentang
bentuk susunan lembaga organisasi kemahasiswaan dan kemudian di
permantap dengan instruksi Dikti No. 002/Dj/Inst/1978 tentang pokok-pokok
pelaksanaan kembali lembaga-lembaga penataan kemahasiswaan di Perguruaan
tinggi
 1988 (Kasus Helm )-Mba. Tutut Soeharto
 1996 (AprilMakassar Berdarah " AMARAH ")
Pergerakan mahasiswa makassar ( UMI ) dalam menentang kebijakan
pemerintah menaikkan harga BBM, yang merenggut 3 nyawa mahasiswa UMI
 1998 (REFORMASI )
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Puncaknya pada 21 mei 1998, runtuhnya rezim orde baru yang berkuasa selama
32 tahun lamanya.

KERANGKA BERFIKIR ILMIAH

Defenisi
Pertama yang herus didefiniskan adalah kata definisi itu sendiri. Mengapa
demikian?. Sebab dengan adanya perbedaan deiantara kita dalam mendefinisikan suatu
dapat menjadi diskusi/kesepahaman kita bisa, meskipun kita merujuk satu kata yang
sama. Artinya kita harus mengacu pada makna yang sama.
Lalu Apa defenisi dari defenisi?. Definisi pertama dari kat definisi adalah
membatasi sesuatu, sehingga kita dapat memiliki pengertian terhadap sesuatu.
Misalnya sawa kita berbatasan dengan sungai, jalan raya, dan kebun. Maka defenisi
sawa kita adalah sebidang sawa yang letaknya disini...dan berbatasan dengan ini..ini.
seterusnya, senghingga menjadi jelas. Jadi defenisi dari defenisi adalah memberikan
pengertian/penjelasan tentang sesuatu hal dan disertai dengan batasan- batasan,
sehingga hal tersebut menjadi jelas. Dapat disimpulkan bahwa inti defenisi yang
pertama ini adalah menjelaskan sesuatu yang terbatas. Konsekwensinya, jika sesuatu
tidak terbatas maka tidak dapat dide finisikan. Definisi yang kedua dari kata definisi
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

adalah menjelaskan sesuatu denga beberapa pendekatan, sehingga sesatu itu jelas.
Misalnya, jika kita ingin mendefinisikan kertas, maka kita gunakan bentuk warna,
tekstur, kegunaan, sumber dan seterusnya, sebagai pendekatan untuk memberikan kita
pemahaman tentang kertas, sehingga gambaran tentang kertas bagi kita menjadi jelas
adanya.

Jika kita mencoba mendefinisikan judul diatas (kerangka Berfikir Ilmiah), maka kurang
lebih seperti berikut:

Kerangka adalah suatu yang menyusun atau menopang yang lain, sehingga
sesuatu yang lain dapat berdiri dan Berfikir merupakan gerak akal dari satu titik ketitik
yang lain atau bisa juga gerak akal dari pengetahuan yang satu kepengetahuan yang
lain. Pengetahuan pertama kita adalah ketidaktahuan (kita tahu bahwa diri kita
sekarang tidak mengetahui sesuatu), pengetahuan yang kedua adalah tahu (kemudian
kita mengetahui apa yang sebelumnya tidak kita tahu). Wajar kemudian ada juga vang
mendefinisikan berfikir sebagai gerak akal dari tidak tahu menjadi tahu. Jadi inti dari
ini adalah gerak akal.

Terserah kemudian kita pehami bahwa titik pertama adalah tidak tahu atau tahu
dan titik kedua adalah tahu, lebih tahu atau malah ketidak tahuan yang baru. Ilmiah
adalah sesuatu hal/pernyataan yang bersifat keilmuan. Cuma disini kita perlu bedakan
ilmiah dalam perspektif kita dan sains barat. Ilmiah dalam sains barat itu harus
melewati pengujian secara empiris, artinya Ilmiah adalah empiris dalam sains barat.
Namun, Ilmiah yang dimaksudkan dalam pembahasan kita adalah yang sesuai dengan
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

dengan hukum-hukum pengetahuan, sedangkan tentang sains akan dibahas dalam


materi yang lain, yakni Islam Iptek.

Kemutlakan dan Relativitas


Suatu hal yang penting sebelum menjalajahi dunia pemikiran perlu kiranya kita
memahami jawban dari beberapa pertanyaan berikut: apakah dari semua yang ada?
Apakah ide atau realitas diluar kita ini bersifat mutlak atau relative? Dalam artian, tidak
hal yang pasti seperti dalam kacamata kaum sofis (Filosphis).

Membahas sofisme, di Yunani muncul sekelompok orang yang berfikir bahwa


apapun yang ada dalam gagasan kita bersifat relative, semuanya selalu dihadapkan
pada pilihan apakah semuanya mungkin benar atau semua mungkin salah. Ciri khas
kaum sophis adalah berdebat kusir yang kemudian kembali pada relativitas. Artinya
lebih menekankan kekuatan retorika disbanding argumentasi.
Secara social, kaum sophis ini (Sphis arif, pandai) menimbulkan gejolak negative
dimasyarakat pada zamanny karena tidak ada lagi yang dapat dipercaya Memang
konsekwensi dari relativitas adalah hilangnya kepercayaan. Disaat seperti inilah
muncul tokoh Socrates ( 470-399 SM) yang menggugurkan asumsi-asumsi yang
dibangun oleh kaum sophis.
Socrates yang dikenal sebagai seorang guru Filsafat Yunai kuno yang sangat
berpengaruh. Ia memakai metode dialektika untuk membimbing orang memahami
suatu pengetahuan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan setapak demi setapak
demi sempai hal-hal yang meragukan terjawab atau menjadi jelas, mengatakan bahwa
Filsafat berasal dari bahasa Yunani yang berasl dari kata philo cinta dan Sophia = arif.
Mungkin disinilah kerendahatian Socrates tidak mengangap dirinya sebagai orang
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

pintar, tapi sebagai pecinta kearifan. Disini perlu ditegaskan bahwa puncak ilmu adalah
kearifan.

Ada beberapa kelemahan sofisme. Pertama,, kontradiksi dengan dirinya,


misalnya pernyataan bahwa "semua relative". Jika dikembalikan, apakah pernyataan
bahwa "semua relative" itu relative atau mutlak. Kemungkinan jawabannya adalah jika
dikatakan "pernyataan tersebut termasuk relative", maka pernyataan ini munggugurkan
dirinya. Artinya pernyataan ini juga relative. Kalua relative artinya belub dapat
dijadikan sandaran kemutlakan. Sebagai contoh, pernyataan "dilarang berbahasa
Indonesia" adalah pernyataan yang menggurkan dirinya karena pernyataan ini sendiri
berbasa Indonesia. Jika kemudian jawabanya adalah semua relative kecuali relative itu,
maka mau tidak mua mengakui adanya kemutlakan. Seperti kebingungan Al-Ghazali
dalam pencarianya, hanya satu hal yang tidak diragukan yaitu keraguan itu sendri.

Kelemahan kedua adalah sofisme tidak memiliki pijakan teori yang jelas, sehingga
turunan dari prinsip berpikirnya juga menjadi tidak jelas. Setahu penulis Sofisme tidak
lain dari kebingungan, kegundaan karena tidak memiliki system berpikir yang
komprehensif. Cara kerja sofisme sagat sederhe na, menciptakan antitesa dari sebuah
pernyataan dalam bahasa keraguan. Akibatnya adalah munculnya keraguan baru dan
tak mampu menjawab masalah.

Secuil tetang Filsafat Ilmu


Filsafat berasal dari bahasa Yunani, Philo yang berarti cinta dan Sophis yang
berarti arif, pandai. Secara bahsa semua Filsafat lazim diterjemahkan sebagai cinta
kearifan, kepandaian. Namun, cakupan pengertian sophia yang semula itu ternyata
sangat luas. Dahulu Sophia tidak hanya berarti kearifan saja, melainkan meliputi pula
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

kebenaran pertama, pengetahuan luas, kebijakan intelektual, pertimbangan sehat,


sampai kepandaian pengrajin dan bahkan kecerdikan dalam memutuskan hal-hal yang
praktis.
Disini penulis mengambil pengertian tentang Filsafat yang mempunyai arti
secara radikal, menyeluruh dan sistematis. Maksudnya, dengan sebagai berpikir
berpikir radikal (bahasa Yunani radix = akal) atau sampai ke akar-akarnya, sehingga
melihat sesuatu secara menyeluruh dan tersusun, sehingga kita arif dalam melihat
persoalan. Ketiak dilekatkan dengan kata ilmu, maka berarti berpikir secara radikal,
menyelurh dan sistematis terhadap ilmu.

Ilmu sendiri dapat dilihat dari dua sudut pandang. Sudut pandang barat,
membedakan ilmu dengan pengetahuan. Hmu (Science) adalah kumpulan
pengetahuan(Knowledge) yang sistematis. Misalnaya ilmu biologi adalah kumpulan
pengetahuan tentang mahkluk hidup dan semua yang berkaitan secara sistematis.
Sudut pandang berikutnya dalam pemikiran Islam. Ilmu bersal dari ain, lam,
dan mim, yang satu akar kata denga ulam, alim dan sebagainya. Ilmu berarti tahu,
artinya ilmu dan pengetahuan dalam konteks ini sama saja. Mendefinisikan
pengetahuan dengan pengetahuan. Mendefinisikan ilmu dengan ilmu, artinya dalam
wilayah pendefinisian ilmu memerlukan kajian tersendiri. Untuk jelasnya akan dibahas
pada materi Islam Iptek.

Ada tiga aspek yang menjadi pondasi filsafat ilmu yaitu Epistemologi,
ontology, dan aksiologi. Epistemology adalah ilmu yang membahas tentang sumber
pengetahuan berikut kevalidan sebuah sumber. Ontology membahas tentang hakikat
suatu dalam hal eksistensi dan esensi atau dengan kata lain keberdaan dan keapaan
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

sesuatu. Aksiologi membahas tentang keguanaan sesuatu. Dalam materi ini kita hanya
akan lebih banyak membahas aspek Epistemologi. Sedang aspek ontology akan
dibahas dalam materi Dasar-dasar kepercayaan.

Sumber Pengetahuan
Berangkat dari adanya kemutlakan yang nantinya menyusun system berpikir kita,
maka persoalannya kemudian adalah bagaimana mencari sebuah fakurltas dalam diri
kita yang digunakan untuk menilai sesuatu, dimana penilai itupun masih harus dinilai
kebenarannya. Secara umum ada beberapa mazhab pimikiran yang bisa digolongkan
sebagai berikut:
Skirptualis
Skriprualis adalah sebuah system berpikir yang didalam menilai kebenaran
digunakan teks kitab. Asumsi dasar yang tergabung adalah teks dalam kitab mutlak
adanya, oleh harus sesuai dengan teks kitab. kerenanya dalam penilaian kebenaran
Mempertanyakan teks kitab sama saja dengan mempertanyakan kemutlakan. Biasanya
kaum skiriptual adalah orang yang beragama secara sederhana. Maksudnya, peran akal
dalam wilayah keagamaan sangat sempit bahkan hamper tidak ada. Akal dianggap
terbatas dan tidak mampu menilai, olehnya kembali lagi ke teks kitab.
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Namun dalam wilayah epistemology, skriptualisme memiliki beberapa kekurangan,


antara lain:

tidak memiliki alasan yang jelas, mengapa kita harus mempercayai kitab tesebut. Kalau
yang mutlak adalah teks kitab, maka pertanyaannya. Bagai mana caranya diantara
banyak kitab menilai bahwa kitab inilah yang benar. Kalau kita langsung percaya maka
kitab lain kita harus juga langsung percaya. Nah, kalau kontaradiksi kitab mana yang
benar? Artinya, kelemahan pertamanya adalah butuh suatu dalam membuktikan
kebenaran sebuah kitab.

Dari kelemahan pertama dapat kita turunkan kelemahan berikutnya, yakni:


Terjebak pada subjektifitas. Artinya, kebenaran sebuah kitab sangat tergantunga
dengan umatnya. Kebenaran Al-Qur'an, walau berbicara universal, hanya dibenarkan
oleh umat Islam. Umat, Nasrani, Budha dan sebagainya meyakini kitab merka masing-
masing. Sementara kita tidak dapat memakasakan kitab kita pada umat lain
sebagaimana kita pun pasti tidak akan menerima teks kitab umat lain
Kelemahan ketiga adalah teks adalah"tanda" atau symbol yang membutuhkan
penafsiran. Kitab tidak bisa berteraksi langsung, tetapi melewati proses penafsiran.
Sementara dalam penafsiran sangat tergantung kualitas intelektual dan spiritual
seseorang. Makanya kemudian, adalah wajar jika sebuah teks dapat dimaknai berbeda.
Sebagi contoh surah 80:1 dan 2:1

Tidak tepat dalam membuktikan penciptaan.


Idealis Platonia
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Pemikiran plato dapat digambarkan kurang lebih seperti ini. Sebelum manusia
lahir dan masih berada di alam ide, semua kejadian telah terjadi. Olehnya, manusia
telah memiliki pengetahuan. Ketika terlahir di alam materi ini, pengetahuan itu hilang
Untuk itu yang harus manuasia lakuakan kemudian adalah bagaimana mengingat
kembali. pengetahuan yang kita miliki hari ini kemarin dan akan datang sebetulnya
(dalam perspektif teori ini) tidak lebih dari pengingatan kembali. Teori ini juga sering
disebut sebagai teori pengingatan kembali. Namun, seagai alat penilaian, teori ini
memiliki beberapa kekurangan.

Tidak ada landasan yang memutlakkan bahwa dahulu kita pernah berada di alam
ide.
Turnan dari yang pertama, kalaupun (jadi disumsikan teori ini benar) ternyata
sebelum lahir kita telah memiliki pengetahuan, maka persoalannya adalah apakah
pengetahuan kita saat ini selaras denga pengetahuan kita sewaktu di alam ide. Kalau
dikatakan selaras, apa yang dapat dijadikan bukti.
Ketiga, tidak diterangkan dimanakah ide dan material itu menyatu (saat manusia
belum dilahirkan), dan mengapa disaat kita lahir, tiba-tiba pengetahuan itu hilang.
Kalau dikatakan material kita terlalu kotor untuk menampung ide, maka mengapa saat
ini kita bukan saja memiliki ide, tetapi bahkan mampu mengembangkan ide disaat
material kita justru semakin kotor.
Empirisme
Doktrin empirisme berdasarkan pada pengalaman dan persepsi inderawi. Oleh
karena itu, kebenaran dalam doktrin ini adalah sesuatu yang dapat ditangkap oleh indra
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

manusia. Bangunan sains kita pada hari ini sangat kental nuansa empirisme. Tetapi
empirisme memiliki kekurangan sebagai berikut:
Indera terbatas. Mata misalnya memiliki daya jangkau penglihatan yang berbeda.
Begitu telinga dan indera lainnya. Olehnya, indera hanya bisa menangkap hal-hal yang
bersifat terbatas atau material pula. Makanya fenomena penyembahan dan jatuh cintah
misalnya, tidak dapat dijawab dengan tepat oleh kaum empiris.
Indera dapat mengalami distorsi. Sebagai contoh terjadinya fatamorgana atau
pembiasan benda pada dua zat dengan kerpatan molekul berbeda. Ketika kita
masukkan pensil dalam gelas berisi air kita akan melihanya bengkok karena kerpatan
molekul air, gelas dan udara sebagai medium berbeda. Padahal jika kita periksa
ternyata pensil tetap lurus.

Kaum perasa/yakinisme.
Kaum perasa selalu menjadikan perasaannya sebagai tolak ukur kebenaran. Ciri
khas mereka adalah "yakin saja". Mereka mengapa dirinya sebagai orang yang paling
mampu mendengar suarua hatinya, dan menjadikan suara hatinya sebagai ukuran
kebenaran. Banyak orang beragama yang seperti ini pada hal system berpikir macam
ini memiliki kekurangan dalam pembuktian kebenaran sebagai berikut:
Tidak jelas yang didengar itu adalah suara hati atau justru sekedar gejolak
emosional atau bahkan (dengan pendekatan orang beragama) justru bisikan setan.
Jangan sampai hanya gejolak emosional lantas dianggap suara hati atau bisikan setan.
Nah, persoalannya bagaimana cara membedakannya.
Kalu pun yang didengar adalah suara hati, maka akan subjektifitas karena hati
orang berbeda. Jika subjektif, maka yang didapatkan adalah relativitas bukan
kemutlakan.
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Tidak punya landasan mengapa kita mesti mengikuti suara hati, kalau akal
konsisten. Tetapi kalau menjustifikasi pengguna hati berarti tidak menggunakan hati
sebagai alasan mengapa harus mengikuti suara hati, maka kembali kepoin sebelumnya.

Rasionalisme
Rasionalisme kurang lebih berarti sebuah pahaman yang menjadikan akal
sebagai ukuransebuah kebenaran. Rasionalisme disini, bukan berarti seperti pendangan
barat karena rasionalisme dalam pendangan barat berarti menggunakan metode ilmiah
yang justru berangkat dari dokrin empirical.

Menurut kang jalal, sesuatu kadang dianggap tidak rasional karena tiga hal. Pertama
tidak empiris. Sesuatu yang tidak dicerna indara manusia biasanya dianggap tidak
rasional. Ha ini umumnya menghinggapi orang yang sangat empiris. Kedua
menyimpang dari rata-rata. Sewaktu perang Khibar, kaum muslim menundudukkan
benteng terakhir kaum Yahudi. Para sahat ssejumlah 50 laki-laki yang kuat tidak
mampu mengangkat pintu benteng itu, tapi Sayidina Ali mampu mengangkatnya
sendirian. Ini dianggap tidak rasional, padahal hal ini rasional hanya tidak seperti
kebanyakan. Ketiga tidak tahu. Ketidak tahuan adalah kemudian yang orang berusaha
tutupi dengan penisbahan stigma irasonal.

Rasionalisme tidal menutup diri dari teks, pengalaman atau persepsi inderawi,
juga perasaan. Akan tetapi, kaum rasionalis menggunakan akal dalam menilai semua
yang ditangkap oleh bagian diri kita. Namun, bagi sekelompok orang akal tidak dapat
digunakan untuk menilai kebenaran. Alasannya, akal terbatas. Artinya, penggunaan
akal sangat dekat dengan mengakal-akali sesuatu.
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Untuk menjawab ini ada banyak hal. Pertama, kita mengakal-akali sesuatu
"memiliki kesan negative dalam aspek bahasa. Padahal selama kita sadar (Termasuk
ketika mengatakan mengakal-akali) yang kita gunakan akal. Jadi mengugurkan diri
sendiri" Melarang orang menggunakan akal disaat dia menggunakan akal. Kedua,
kalau tidak pakai akal, kita menggunakan apa, mau pakai dengkul?. Ketiga, kalau akal
terbatas dimana batasnya.

Memang benar bahwa akal terbatas disbanding penciptaNya(selanjutnya dibahas


dalam Materi Dasar-dasar Kepercayaan), akan tetapi akal sebagai potensi untuk tahu,
dimana batasnya?. Hukum akal menyatakan bahwa sebab selalu mendahului, lebih kuat
dari akibat. Jadi, kesadaran akal sebagai ciptaan atau akibat pasti memiliki keterbatasan
dihadapan dengan penciptaNya. Cuma persoalannya adalah sejauhmana kita gunakan
akal kita untuk mengetahui.
Dalam kacamata seorang filsuf bahwa manusia adalah binatang berakal. Secara
olologi manusia memiliki syarat-syarat kebinatangan seperti respirsasi, eksresi,
regenerasi, dan sebagainya. Bedanya cuma satu yaitu akal. Artinya manusia yang tidak
menggunakan akalnya bisa lebih buruk dari pada binatang.
Kadang orang merancukan antara akal dan otak. Katanya, otaklah yang berpikir.
Untuk menjawab hal ini sederhana. Seandainya otak yang berpikir, maka tetu saja
kerbau adalah makhluk yang cerdas karena volume otaknya lebih besar dari manusia.
Ternyata kedokteran modern menemukan bahwa dalam otak terdapat sel yang disebut
neuron. Neuron inilah yang mengkoordinasikan kerja syaraf dalam tubuh, dimana
tubuh disisi kana diatur melalui tulang belakang menuju ke otak kiri begituplun
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

sebaliknya. Artinya otak tidak ada hubungannya dengan akal. Otak tidak lebih dari
sebuah organ seperti jantung, paru-paru, dan sebagainya.
Dalam diri kita ada beberapa fakultas pengetahuan, di antaranya:
Indera yang menangkap warna, bentuk, bunyi, bau Perbedaannya dengan
empirisme, empirisme menjadikan idera sebagai tolak ukur sedangkan rasonalisme
menjadikan indera sebagai sumber pengetahuan namun bukan utama.
Khayal. Hasil persekutuan ide yang tidak memiliki realitas eksternal. Misalnya
ide menusia dan monyet yang kesumuanya memiliki realitas eksternal, namun jika
digabungkan menjadi kera sakti yang hanya memiliki realitas internal (dalam ide) tapi
tidak di realitaskan eksternal.
Wahmi. Berkaitan dengan persaan. Benci, cinta, rindu, jengkel dan sebagainya.
Ilmu secara wahmiyah seperti pada kaum perasa diatas. Cuma perbedaannya wahmi
masih dikontrol, bukan sebagi pengontrol bukan sebagai patokan utama.
Akal. Fukultas dalam diri kita yang mengontrol semuanya.
Kita telah semapai pada pentingnya akal dalam menilai sesuatu. Namun
persoalannya lagi bahwa ternyata akal pun msih bisa salah. Artinya akal tidak mutlak.
Untuk menjawab hal ini, kita kembali ke pendefinisian awal. Berpikir adalah gerak
akal Hal ini berarti menandakan adanya proses analogi sederhana. Motor adalah
akalnya, mengendarai motor adalah menggerakkan motor dari satu titik ke titik lain
atau berpikir. Dalam prose itu harus menaati aturan yang ada. Jika kita tidak menaati
aturan seperti lampu lalu lintas dan rambu-rambu makas akan terjadi kecelakaan
Rerpikir dengan tidak menaati rambu-rambu atau aturan berpikir akan menyebabkan
kecelakaan berpikir.
Jadi terjadi kesalahan berpikir bukan akalnya yang salah, tetapi penggunaannya
yang tidak tepat. Untuk kita harus mengetahui bagaimana aturan berpikir yang mutlak
adanya yang itupun harus dinilai kebenarannya.
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Seorang pemikir telah membantu kita menyusun prinsip atau aturan berpikir
tersebut yang sering disebut logika Aristotelian atau logika formal sebagai berikut:
Prinsip Identitas. Prisnsip ini menyatakan bahwa sesuatu hanya sama dengan
dirinya sendiri. Secara matematis dirumuskan A=A
Prinsip Non Kotradiksi. Prinsip ini menyatakan bahwa tiada sesuatu pun yang
berkontradiksi. Sesuatu berbeda dengan bukan dirinya. Jika diturunkan melalui rumus
matematika A#B.
Prinsip Kausalitas. Prinsip ini menyatakan bahwa tidak sesuatupun yang
kebetulan. Setiap sebab melahirkan akibat. Rumusnya S A.
Prinsip keselarasan. Prinsip ini menyatakan bahwa setiap akibat selaras dengan
sebabnya. Rumusnya S è A.

Pembuktian
Logical formal ditetang oleh kaum Marxian dengan logika dialektikanya. Mereka
memahami bahwa logika formal hanyalah prinsip Non Kontradiksi karena mereka
memahami adanya kontradiksi internal pada materi. Sebelum kita jawab ada baiknya
Jika kita sedikit bahas tentang logika dialektik.

Logika dialektika adalah prinsip berpikir kaum marxisme yang didalamnya ada
4 poin (yang penulis ingat 2 poin saja karena buku yang membahas hal ini hilang).
Pertama Negasi der Negation. Isinya adalah bahwa dalam satu materi teriadi
kontradiksi internal. Misalnya biji jagung. Pada ruang dan waktu yang bersamaan
teriadi dialektika antara biji jagung sebagai tesa dan binih sebagai anti teas. Jika
asntitesanya kuat maka antitesanya menjadi sintesa. Jadi biji jagung = bukan biji
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

jagung. Kalau memang sesuatu berbeda dengan dirinya maka kotoran= makanan dan
seterusnya. Jika demikian akan terjadi kehancuran. Nah bagaimana dengan kasus biji
jagung. Biji jagung memiliki potensi menjadi benih yang untuk pengaktulannya
membutuhkan factor eksternal seperti air, tanah dan cahaya,.jika syarat terpenuhi,
maka potensi itu akan mengaktual. Artinya bukan kontradiksi internal, tetapi sebstansi
yang tergantung pada factor eksternal.

Jadi jika dijawab seperti diatas, kaum Marxian akan mempertahankan


pedapatnya dengan mengatakan 1Kg pasir beda dengan 1 Kg pasir karena yang pertama
dan kedua pastilah memiliki selisih meski sangat kecil. Atau kita sekarang beda dengan
kita yang dahulu, makanya diri kita berbeda dengan diri kita. Sanggahan ini dapat
dibantah dengan cara bahwa kita membahas masalah eksistensi yang tetap. Mengapa,
karena esensi selalu berubah (esensi terbagi substansi dan aksiden dan keduanya
mengalami perubahan). Kedua, jika kita ingin memberitakan penjelasan tetang
eksistensi dengan cotoh esensi, maka kita katakana bahwa sesuatu itu dibandingkan
dengan dirinya sendiri pada ruang dan waktu yang sama. Contoh diri kita detik ini
dibanding dengan detik itu sendiri. Mereka biasanya menjawab bahwa jika sesuatu
dibandingkan pada saat yang sama maka tidak ada waktu. Ketiadaan waktu
menyebabkan ketiadaan materi. Artinya kita tidak dapat membanding sesuatu pada
dirinya sendiri pada waktu itu. Ini adalah lelucon. Mengapa kalau tidak bisa, buktinya
tadi kita bisa. Kedua, yang tidak ada bukan waktu (t) tetapi selisih waktu (At). ouktinya
sesuatu pada waktu tertentu tetap ada. Jadi prinsip negasi der negation tidak rasonal.

Prinsin kedua adalah Quantity to Quality, jumlah menuju kualitas. Cotoh air nada
suhu 0 derajat celcius berada pada kualitas padat. Pertambahan kuantitas panas akan
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

menvebabkan mencairnya es atau perubahan dari kualitas padat akan menjadi kualitas
cair Penambahan kuantitas panas menjadi 100 derajat celcius akan menyebabakan
nerubahan dari cair ke gas. Prinsip ini sama dengan gerak substansi dalam filsafat, Jadi
prinsip kedua bukan menggugurkan prinsip non kontradiksi, tetapi justru
membenarkan. Artinya prinsip ini bersifat logis dan niscaya.

Pembuktian berikutnya
Jika seorang anak kecil menangis karena mainannya diambil, tetapi mainannya
kita beri pada yang lain, maka ia tetap akan menangis karena ia tahu bahwa dirinya
sama dengan dengan dirinya sendiri, bukan orang lain. Bahkan kambing jika kita beri
emas dan rumput ia tidak akan mengambil emas karena rumput = rumput dan emas =
emas. Artinya justru prinsip ini berlaku universal.

Pembutian Kausalitas dan Keselarasan.


Ketika kita menangkap sesuatu maka akal kita akan mengatakan bahwa tidak
mungkin dia ada dengan sendirinya, pasti ada penyebabnya dan akaibat pasti selaras
dengan sebabnya. Tidak mungkin benih jagung menyebabkan tumbuhannya pohon
kurma. Semua yang ada di alam ini adalah bukti kemutlakan prinsip nyang niscaya lagi
rasonal ini. Tetapi untuk jelasnya silahkan baca buku logika atau kajian.

Penutup.
Inti dan tujuan materi ini adalah peserta Basic Training memahami secara garis
besar mazhab pemikiran dan memiliki kerangka berpikir dalam menganalisis setiap
persoalan serta tidak terjebak pada kejumudan berpikir.
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

KEISLAMAN
A.Definisi Islam

Kata al-silm secara bahasa berarti kedamaian dan keselamatan, yang dipakai juga untuk
arti agama Islam1 atau syariat Islam.2 Sedangkan kata ‫ كافة‬berasal dari kata kaff yang
berarti telapak tangan, atau kaffa yang berarti menghambat sesuatu dengan tangan.3
Al-Qur‟an menyatakan bahwa Nabi Muhammad diutus tiada lain kecuali untuk
kãffatan bagi manusia, yaitu sebagai penghambat mereka dari segala perbuatan-
perbuatan yang tidak baik. Kata tersebut juga berarti “seluruhnya” karena menghambat
dengan tangan berarti “mencegahnya sama sekali”. Pengertian ini, misalnya, terdapat
dalam al-Baqarah/ 2:208, dimana Allah meminta mereka yang beriman masuk Islam
dan melaksanakan ajaranya secara keseluruhan, yaitu secara total dan sempurna tanpa
mengamalkan sebagian dan mengabaikan sebagian yang lain
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Agama Islam mempunyai pengertian yang lebih luas dari pengertian agama pada
umumnya. Di sini, kata Islam berasal dari Bahasa Arab yang mempunyai bermacam-
macam arti, diantaranya sebagai berikut:

Salam yang artinya selamat, aman sentosa dan sejahtera, yaitu aturan hidup yang dapat
menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat. Kata salam terdapat dalam al-Qur‟an
Surah al-An‟am ayat 54; Surah al-A‟raf ayat 46; dan surah an-Nahl ayat 32

Aslama yang artinya menyerah atau masuk Islam, yaitu agama yang mengajarkan
penyerahan diri kepada Allah, tunduk dan taat kepada hukum Allah tanpa tawar-
menawar.Kata aslama terdapat dalam al-Qur‟an surah al-Baqarah ayat 112; surah al-
Imran ayat 20 dan 83; surah an-Nisa ayat125; dan surah al-An‟am ayat 14.

Silmun yang artinya keselamatan atau perdamaian, yakni agama yang mengajarkan
hidup yang damai dan selamat

Sulamun yang artinya tangga, kendaraan, yakni peraturan yang dapat mengangkat
derajat kemanusiaan yang dapat mengantarkan orang kepada kehidupan yang bahagia.

Adapun kata Islam menurut istilah (terminologi) adalah mengacu kepada agama yang
bersumber pada wahyu yang datang dari Allah SWT, bukan berasal dari manusia.

Dilihat dari segi misi ajarannya, Islam adalah agama sepanjang sejarah manusia sejak
Nabi Adam As hingga Muhammad SAW., atau masa sekarang. Islam adalah agama
dari seluruh nabi dan rasul yang pernah diutus oleh Allah SWT. Islam merupakan
agama bagi Adam As., Nabi Ibrahim, Nabi Ya‟qub, Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi
Sulaiman, Nabi Isa As., dan rasul terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW. Hal demikian
ditegaskan dari ayat-ayat yang terdapat di dalam al-Qur‟an
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Untuk pemahaman yang lebih luas, para nabi dan rasul sesungguhnya adalah sebagai
muslim atau orang yang berserah diri kepada Allah. Misi agama nabi-nabi terdahulu
itu adalah misi Islam, tetapi agama yang mereka bawa namanya dikaitkan dengan nama
daerah atau nama penduduk yang menganut agama tersebut. Agama yang dibawa oleh
Nabi Isa As., misalnya, sungguhpun misinya penyerahan diri kepada Allah (Islam),
tetapi nama agama tersebut adalah kristen yaitu nama yang dinisbahkan kepada Yesus
Kristus sebagai pembawa agama tersebut atau Nasrani nama yang dinisbahkan kepada
tempat kelahiran Nabi Isa atau Nazaret.

Islam sebagaimana dikemukakan di atas, adalah agama yang memiliki ajaran luhur.
Apabila ajaran-ajaran Islam diketahui dan diamalkan setiap orang yang meyakininya
(pemeluknya), maka ia akan menuai rasa aman dan damai dalam hidupnya. Islam
adalah agama yang berisi ajaran yang lengkap (holistik), menyeluruh (comprehensive)
dan sempurna (kamil). Sebagai agama sempurna, Islam datang untuk menyempurnakan
ajaran yang dibawa oleh Nabi-nabi Allah sebelum Nabi Muhammad. Kesempurnaan
ajaran ini menjadi misi profetik (nubuwwah) kehadiran Nabi Muhammad SAW.

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu”

Berdasarkan firman Allah di atas, jelas bahwa Islam adalah agama yang sempurna,
agama yang memiliki ajaran yang mencakup semua aspek kehidupan, dan agama yang
menggariskan metode kehidupan secara utuh.

B. Sumber Ajaran Islam

Al-Qur‟an dan as-Sunnah adalah dua sumber utama ajaran Islam, yang mana keduanya
merupakan wahyu Allah SWT., sehingga di antara keduanya sama sekali tidak terdapat
pertentangan di dalamnya. Setiap orang Islam harus mencintai dan berpegang teguh
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

pada keduanya, dengan demikian dia akan selamat, baik di dunia maupun di akhirat.
Seperti sabda Rasul SAW. sebagai berikut: “Aku tinggalkan dua pusaka pada kalian,
jika kalian berpegang pada keduanya, niscaya tidak akan tersesat, yaitu kitab Allah
(al-Qur‟an) dan sunnah Rasul-Nya.”

Dapat diketahui dari kutipan di atas bahwa sumber ajaran Islam ada dua, yaitu al-
Qur‟an, al-Sunnah (keduanya sebagai sumber primer). Adapun al-Ra‟yu yang
merupakan ijtihad atau pemikiran manusia berfungsi sebagai sumber sekunder.
Penjelasan terhadap al-Qur‟an, al-Sunnah dan al-Ra‟yu (ijtihad) sebagai sumber ajaran
Islam lebih lanjut akan dikemukakan sebagai berikut:

Al-Qur’an Umat Islam sepakat bahwa al-Qur’an adalah wahyu Ilahi yang menjadi
sumber utama ajaran Islam. Ketika alQur‟an diturunkan kepada Bangsa Arab, sebagian
dari mereka mempercayainya, sementara yang lain ada yang tidak percaya bahwa al-
Qur‟an merupakan wahyu Tuhan. Al-Qur‟anul Karim memperkenalkan dirinya
dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu di antaranya adalah ia merupakan kitab yang
keontetikannya dijamin oleh Allah, dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara, seperti
dalam firman-Nya:

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-


benar memeliharanya”. (QS.15: 9)

Fungsi diturunkannya al-Qur‟an adalah sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu. Selain itu, ia juga sebagai pembeda
antara yang haq dan yang batil. Semua muslim meyakini alQur‟an sebagai sumber
asal ajaran Islam, syari‟at terakhir yang memberi petunjuk arah perjalan hidup
manusia. Berdasarkan keyakinan tersebut, umat Islam berlomba-lomba mempelajari,
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Mereka tidak hanya berharap selamat
menjalani hidup di dunia, tetapi juga meraih kebahagiaan sejati di akhirat. Meski
demikian, keyakinan saja ternyata tidak cukup. Al-Qur‟an sebagai kitab petunjuk
tidaklah pro-aktif memberi petunjuk layaknya manusia. Manusialah yang bertanggung
jawab membuat al-Qur‟an aktif berbicara sehingga ia berfungsi sebagai petunjuk.

Al-Qur‟an diturunkan secara berangsur-angsur dalam masa 22 tahun 2 bulan dan 22


hari. Fakta ini tentu mengandung hikmah yakni:

meneguhkan hati Nabi dalam menghadapi kaum musyrik,

menguatkan hati Nabi yang lembut, sementara ayat-ayat al-Qur‟an tergolong berat,
maka tidak pantas jika diturunkan sekaligus,

agar penetapan hukum-hukum syari‟at juga berlangsung secara berangsur-angsur,

memudahkan bagi Nabi dan para sahabat untuk menghafal ayat-ayat,

agar turunnya ayat sesuai dengan konteks sosialnya, dan

bimbingan pada sumber al-Qur‟an itu sendiri, yakni Allah yang Maha Bijaksana dan
Maha Terpuji.

Adalah hikmah Ilahi bahwa wahyu diturunkan sejalan dengan keperluan yang di
butuhkan oleh Rasul SAW. dan untuk memberitahu beliau mengenai soal-soal baru
yang terjadi setiap hari. Melalui wahyu, Allah memberi tuntunan serta petunjuk dan
memantapkan ketabahan serta menambah ketenangan beliau. Kecuali itu, wahyu
diturunkan juga sejalan dengan keperluan yang di butuhkan untuk mendidik para
sahabat Nabi, memperbaiki adat kebiasaan dan menjawab berbagai kejadian yang
mereka tanyakan.
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

2.As-Sunnah

Sudah kita ketahui bahwa hadits mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam
ajaran Islam. Ia menepati posisi kedua setelah al-Qur‟an. Al-Qur‟an sebagai sumber
ajaran pertama memuat ajaran-ajaran yang bersifat umum (global), yang perlu
dijelaskan lebih lanjut dan terperinci. Di sinilah, hadits menduduki dan menepati
fungsinya sebagai sumber ajaran kedua. Di kalangan ulama, al-Qur‟an disebut wahyu
matl‟u, yaitu wahyu yang dibacakan oleh Allah SWT dengan lafadz dan maknanya
dengan menggunakan Bahasa Arab kepada Rasul-Nya, dan Hadis di sebut wahyu gairu
matl‟u atau wahyu yang tidak langsung dibacakan Allah SWT kepada Rasul-Nya.
Hadits adalah perincian ketentuan agar al-Qur‟an itu dapat dioperasionalkan, lebih-
lebih pada ketentuan hukum yang bersifat amali dan perinciannya tidak tercantum
dalam al-Qur‟an, baik yang menyangkut masalah ibadah maupun muamalah.
Misalnya, pelaksanaan sholat hanya diperintahkan secara global. Oleh karena itu, tata
cara dan upacara sholat secara terperinci hanya dapat diketahui melalui hadits.

Disamping itu, hadits merupakan penegasan al-Qur‟an. Artinya, hadits berfungsi


menegaskan ketentuan-ketentuan yang sudah diterangkan dalam al-Qur‟an. Ketentuan
hukum-hukum. yang tercantum dalam al-Qur‟an tidak selamanya hanya diterangkan
dalam al-Qur‟an tanpa ada penegasan dari hadits. Aspek lain ialah hadits menerangkan
ketentuan hukum yang tidak tercantum dalam al-Qur‟an. Artinya, hadits menentukan
hukum secara mandiri yang tidak diisyaratkan oleh al-Qur‟an. Dalam hal ini, hadits
merupakan tambahan hukum selain yang ada dalam al-Qur‟an. Umpamanya, Imam
Bukhari meriwayatkan haramnya puasa bagi orang yang haid. Keterangan ini hanya
ada dalam hadits, tidak ada dalam al-Qur‟an. Hukum yang ditentukan oleh hadits
secara mandiri sangat banyak.
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Mengakui terhadap kebenaran al-Qur‟an sebagai kitabullah, akan tetapi tidak


mengikuti sunnah Rasulullah SAW., maka pengakuan terhadap al-Qur‟an tadi tidak
berarti apa-apa. Karena dengan menaati sunnah Rasul SAW. Berarti menaati Allah
SWT., seperti dalam firma-Nya:

“ Barangsiapa yang taat kepada Rasul, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah.” (QS.
4: 80)

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya
bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
amat keras hukumannya.” (QS. 59: 7)

Bagi setiap orang yang menyatakan dirinya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta
kepada kitabullah, tidak ada alternatif lain baginya kecuali menaati segala petunjuk al-
Qur‟an dan Sunnah Rasul SAW. Dalam setiap aspek kehidupannya.

3.Ijtihad

Al-Qur‟an dan al-Sunnah sebagaimana disebutkan sebelumnya merupakan sumber


utama (primer) ajaran Islam. Adapun pemikiran (ijtihad) merupakan sumber sekunder
yang dapat digunakan ketika dalil yang dibutuhkan untuk menetapkan suatu hukum
tidak terdapat di dalam al-Qur‟an dan as-Sunnah tersebut, yaitu ketetapan hukum yang
bersifat dinamis dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, seperti masalah
sosial, ekonomi, politik, budaya dan ilmu
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

pengetahuan. Seperti dalam kasus pengangkatan Muadz ibn Jabal sebagai hakim di
Yaman yang diawali dengan dialog dengan Nabi tentang cara memutuskan hukum
adalah tonggak awal dasar pemakaian ijtihad di bidang hukum, sebagaimana tertulis di
dalam hadis berikut:

“Bahwa tatkala Rasulullah akan mengutus Mu‟adz ke Yaman, Rasul bersabda:


Bagaimana engkau memutuskan hukum jika dihadapkan padamu suatu perkara?
Mu‟adz berkata: Akan aku putuskan berdasarkan Kitab Allah (al-Qur‟an). Rasul
bersabda: Jika kamu tidak menemukan di dalamnya? Mu‟adz berkata: Akan aku
putusakan berdasarkan sunnah Rasulallah. Rasul bersabda: jika kamu tidak
menemukan di dalam keduanya (al-Qur‟an dan as-Sunnah)? Mu‟adz berkata: Aku
akan berijtihad dengan pikiranku, tanpa mempersempit. Maka Rasulullah menepuk
dada Mu‟adz sambil bersabda: segala puji bagi Allah yang memberi taufiq bagi utusan
Rasul-Nya pada apa yang diridhahi Rasul-Nya.

Setelah peristiwa ini, ijtihad pun kemudian menjadi sumber hukum ketiga sesudah al-
Qur‟an dan al-Sunnah.

Di dalam Lisan al-„Arab kata al-ijtihad secara bahasa berasal dari kata al-jahd yang
berarti al-Thaqah yang mempunyai arti upaya sungguh-sungguh.31 Bentuk kata (‫اجتهاد‬
) bersepadan dengan kata (‫ ) افتعال‬yang menunjukan arti keadaan lebih (mubalaghah)
atau maksimal dalam suatu tindakan atau perbuatan. Bentuk kata masdar-nya ada dua
bentuk yang berbeda artinya

Jahdun (‫ ) جهد‬dengan arti kesungguhan atau sepenuh hati atau serius. Contohnya firman
Allah SWT: “Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan.”
(QS. al-An‟am (6): 109)
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Juhdun (‫ ) جهد‬dengan arti kesanggupan atau kemampuan yang di dalamnya terkandung


arti sulit, berat, dan susah. Contohnya firman Allah SWT: “Dan (mencela) orang-
orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya,
Maka orang-orang munafik itu menghina mereka.” (QS. At-Taubah (9): 79)

Jadi, secara bahasa, ijtihad adalah berusaha atau berupaya dengan sungguh-sungguh.
Perkataan ini tentu saja tidak akan dipergunakan di dalam sesuatu yang tidak
mengandung kesulitan dan kebenaran.

Sedangkan dalam pengertian terminologinya, dapat dikutipkan dari beberapa pendapat,


antara lain:

Menurut Al-Ghazali (w. 505 H), ijtihad adalah pengerahan kemampuan oleh mujtahid
untuk memperoleh pengetahuan tentang hukum-hukum syar‟a. Menurut al-Syaukuni
dalam kitabnya Irsyad al- Fukuhul, ijtihad adalah mengerahkan kemampuan dalam
memperoleh hukum syar‟i yang bersifat amali melalui cara istinbath. Menurut Ibnu
Subkhi, ijtihad adalah pengerahan kemampuan seorang faqih untuk menghasilkan
dugaan kuat tentang hukum syar‟i. Al-Amidi memberikan definisi ijtihad sebagai
pengerahan kemampuan dalam memperoleh dugaan kuat tentang hukum syara‟ dalam
bentuk yang merasa dirinya tidak mampu berbuat seperti itu

Dari beberapa definisi di atas dapat diambil hakikat dari ijtihad sebagai berikut:

Ijtihad adalah pengerahan daya nalar secara maksimal

Usaha ijtihad dilakukan oleh orang yang telah mencapai derajat tertentu di bidang
keilmuan disebut faqih

Produk atau usaha yang diperoleh dari ijtihad itu adalah dugaan kuat tentang hukum
syara‟ yang bersifat amaliah.
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Usaha ijtihad ditempuh dengan cara-cara istinbath.

Setiap muslim pada dasarnya diharuskan untuk berijtihad pada semua hukum syari‟ah,
asalkan ia mempunyai kriteria dan syarat sebagai seorang mujtahid. Para ulama
membagi hukum melakukan ijtihad dengan tiga bagian, yaitu:

Wajib „ain, yaitu bagi mereka yang dimintai fatwa hukum mengenai suatu peristiwa
yang terjadi, dan ia khawatir peristiwa itu lenyap tanpa ada kepastian hukumnya, atau
ia sendiri mengalami suatu peristiwa dan ia ingin mengetahui hukumnya.

Wajib kifayah, yaitu bagi orang yang diminta fatwa hukum mengenai suatu peristiwa
yang tidak dikhawatirkan lenyap peristiwa itu, sedang selain dia masih terdapat
mujtahid-mujtahid lainya. Maka, apabila ke semua mujtahid itu tidak ada yang
melakukan ijtihad, maka mereka berdosa semua.

Sunnah, yaitu apabila melakukan ijtihad mengenai masalah-masalah yang belum atau
tidak terjadi

Para ulama telah merumuskan persyaratan seorang mujtahid dengan rumusan dan
redaksi yang berbeda-beda. Namun dalam pembahasan ini Sapiudin Shidiq akan
mengemukakan syarat-syarat mujtahid yang dirumuskan oleh Wahbah Zuhaili sebagai
berikut

Mengetahui makna ayat ahkam yang terdapat dalam al-Qur‟an baik secara bahasa
maupun secara istilah syara‟

Mengetahui hadits-hadits ahkam baik secara bahasa maupun istilah

Mengetahui al-Qur‟an dan hadits yang telah dinasakh dan mengetahui ayat dan hadis
yang menasakh. Tujuanya agar mujtahid tidak mengambil kesimpulan dari nash (al-
Qur‟an dan hadits) yang sudah tidak berlaku lagi
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Mengetahui sesuatu yang hukumnya telah dihukumi oleh „ijma, sehingga ia tidak
menetapkan hukum yang bertentangan dengan ijma

Mengetahui qiyas dan sesuatu yang berhubungan dengan qiyas yang meliputi rukun,
syarat, illat hukum, dan cara istinbatnya dari nash, maslahah manusia, dan sumber
syari‟at secara keseluruhan

Mengusai Bahasa Arab tentang nahwu, sharaf, maani, bayan, dan uslub-nya karena al-
Qur‟an dan hadits itu Bahasa Arab. Oleh karena itu, tidak mungkin dapat
mengistimbatkan hukum yang berdasar dari keduanya tanpa menguasai bahasa
keduanya.

Mengetahui ilmu ushul fiqh, karena ushul fiqh adalah tiang ijtihad berupa dalil-dalil
secara terperinci yang menunjukkan hukum melalui cara-cara tertentu seperti amr,
nahi, „am, dan khas. Tentang urgensi ushul fiqh dalam ijtihad, al-Razi menjelaskan
dalam kitabnya al-Mahsu: “Ilmu yang paling penting untuk dikuasai oleh mujtahid
adalah ilmu ushul fiqh.”

Mengetahui maqasid syari‟ah dalam penetapan hukum, karena pemahaman nash dan
penerapannya dalam peristiwa bergantung kepada maqasid syari‟ah

Para ulama ushul fiqh sepakat bahwa ayat-ayat atau hadits Rasulullah yang sudah tidak
diragukan lagi kepastiannya (qath‟i) datang dari Allah atau Rasul-Nya, seperti al-
Qur‟an dan hadits mutawatir (hadits yang diriwayatkan oleh sekelompok orang yang
tidak mungkin berbohong), bukan merupakan lapangan ijitihad. Wahbah az-Zuhaili
menegaskan tidak dibenarkan berijtihad pada hukum-hukum yang sudah ada
keterangannya secara tegas dan pasti dalam al-Qur‟an dan sunnah. Misalnya kewajiban
melakukan shalat lima waktu, kewajiban berpuasa, zakat, haji, larangan berzina,
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

membunuh, dan kadar pembagian harta warisan yang telah ditegaskan dalam al-Qur‟an
dan sunnah.

Adapun hal-hal yang menjadi lapangan ijtihad, seperti dikemukakan Satria Efendi
mengutip dari Abdul Wahhab Khallaf, adalah terkait masalah-masalah yang tidak pasti
(zhanni) baik dari segi datangnya dari Rasulullah, atau dari segi pengertiannya, yang
dapat dikategorikan kepada tiga macam:

Hadist Ahad, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh orang seorang atau beberapa orang
yang tidak sampai ke tingkat hadits mutawatir. Hadist ahad dari segi kepastian
datangnya dari Rasulullah hanya sampai kepada tingkat dugaan kuat (zhanni), dalam
arti tidak tertutup kemungkinan adanya pemalsuan meskipun sedikit. Dalam hal ini,
seorang mujtahid perlu melakukan ijtihad dengan cara meneliti kebenaran
periwayatanya.

Lafal-lafal atau redaksi al-Qur‟an atau hadist yang menunjukkan pengertiannya secara
tidak tegas (zhanni), sehingga ada kemungkinan pengertian lain selain yang cepat
ditangkap ketika mendengar bunyi lafal atau redaksi itu. Ayat-ayat atau hadist yang
tidak tegas pengertiannya ini menjadi lapangan ijtihad dalam upaya memahami
maksudnya. Fungsi ijtihad di sini adalah untuk mengetahui makna sebenarnya yang
dimaksud oleh suatu teks. Dan hal ini sering membawa kepada perbedaan pendapat
ulama dalam menetapkan hukum.

Masalah-masalah yang tidak ada teks ayat atau hadist dan tidak pula ada ijma‟ yang
menjelaskan hukumnya. Dalam hal ini ijtihad memainkan peranannya yang amat
penting dalam rangka mengembangkan prinsip-prinsip hukum yang terdapat dalam al-
Qur‟an dan sunnah. Fungsi ijtihad di sini adalah untuk meneliti dan menemukan
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

hukumnya lewat tujuan hukum, seperti dengan qiyas, istihsan, maslahah mursalah,
„uruf, dan sadd al- zariah. Di sini terbuka kemungkinan luas untuk berbeda pendapat

C.Ruang Lingkup Ajaran Islam

Islam sebagai agama dan objek kajian akademik memiliki cakupan dan ruang lingkup
yang luas. Secara garis besar, Islam memiliki sejumlah ruang lingkup yang saling
terkait, yaitu lingkup keyakinan (aqidah), lingkup norma (syariat), muamalat, dan
perilaku (akhlak/ behavior). Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang agama/
keberagamaan dalam satu kalimat yang singkat, namun padat dan syarat makna, yaitu
(‫ ) المعاملة الدين‬ad-Din al-Mua‟malah atau agama adalah interaksi. Interaksi yang
dimaksud di sini adalah hubungan timbal balik antara manusia dengan Tuhan, dengan
sesama manusia, dan dengan lingkungan baik hidup maupun tidak, serta dengan diri
sendiri. Tentu saja banyak rincian yang disampaikan oleh Rasul SAW. baik melalui
wahyu al-Qur‟an maupun as-Sunnah. Salah satu yang diangkat oleh ulama, sebagai
gambaran dan konsep dasar ajaran Islam, adalah sebuah hadits yang menceritakan
kehadiran seseorang yang tak dikenal di hadapan Nabi Muhammad SAW. sambil
bertanya di depan sekelompok kaum muslim tentang iman, Islam, dan ihsan Hal ini
sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadist Nabi berikut ini:

Dari Umar radhiallahuanhu, ia berkata: pada suatu hari kami berada di sisi Rasulullah
SAW. Tiba-tiba muncul di hadapan kami seorang laki-laki yang mengenakan baju yang
sangat putih dan warna rambutnya hitam pekat, tidak tampak pada dirinya bekas
berpergian jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalinya hingga
kemudian dia duduk di dekat Nabi SAW. Sambil menyandarkan kedua lututnya kepada
kedua lutut beliau, dia juga meletakkan tangannya diatas kedua pahanya, dia berkata,
wahai Muhammad, beritahu kepadaku tentang Islam? Rasulullah SAW. Bersabda:
Islam adalah hendaknya kamu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Muhammad adalah utusan Allah, hendaklah kamu mendirikan shalat, membayar zakat,
mengerjakan puasa ramadhan, dan menunaikan ibadah haji jika mampu mengadakan
perjalanan. Lelaki itu pun berkata ”kamu benar.” Umar berkata: tentu saja kami merasa
heran kepada orang itu, sebab dia yang bertanya dan dia sendiri yang membenarkannya.
Lelaki itu kembali berkata: beritahukanlah kepadaku tentang Iman? Lalu Rasulullah
bersabda: hendaklah kamu beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
para Rasul-Nya, beriman kepada hari akhir, dan juga kepada takdir-Nya yang baik dan
yang buruk. Lelaki itu berkata, “kamu benar.” Lelaki itu berkata lagi: beritahukan
kepada diriku tentang Ihsan? Rasulullah SAW. bersabda: hendaknya kamu
menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya, maka
hendaklah kamu merasa dilihat-Nya

Pembahasan berikut ini memberikan elaborasi seputar tiga ruang lingkup pembahasan
tentang Islam.

Aqidah (Iman)

Iman yang disebut dalam hadits Nabi SAW. di atas kemudian oleh para ulama
dinamakan aqidah. Secara bahasa, kata aqidah mengandung beberapa arti, diantaranya
adalah: ikatan, janji. Sedangkan secara terminologi, aqidah adalah kepercayaan yang
dianut oleh orang-orang yang beragama atau tali yang mengokohkan hubungan
manusia dengan Tuhan. Menurut W. Montgomery Watt, seorang pakar study Arab dan
keislaman mengatakan aqidah sebagai salah satu istilah dalam Islam mengalami
perkembangan dalam penggunaannya. Pada permulaan Islam, aqidah belum digunakan
untuk menyebut pokok kepercayaan umat Islam yang bersumber dari syahadat,
kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Istilah aqidah baru disebut-sebut dalam
diskusi para mutakallimun, ulama ilmu kalam, yang membicarakan secara luas
kepercayaan-kepercayaan yang terkandung dalam prinsip syahadatain, dua kesaksian,
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah, yang kemudian
bermuara pada munculnya beberapa aliran (firqah) dalam Islam.

Puncak perkembangannya, istilah aqidah digunakan untuk menunjuk keyakinan dalam


Islam yang komprehensif sebagaimana dijelaskan dalam kitab al-Aqidah al-
Nizhamiyyah karya al-Juwayni (w. 478 H/ 1085 M).

Ikatan dalam pengertian ini merujuk pada makna dasar bahwa manusia sejak azali telah
terikat dengan satu perjanjian yang kuat untuk menerima dan mengakui adanya Sang
Pencipta yang mengatur dan menguasai dirinya, yaitu Allah SWT. Dalam nada yang
bersifat dialogis, al-Qur‟an menggambarkan adanya ikatan serah- terima pengakuan
antara Allah dan manusia, seperti di dalam firman-Nya:

“ Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari


sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan
kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat
kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang
lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)".(QS.al-A‟raf [7]:172).

Inti aqidah adalah tauhid kepada Allah. Tauhid berarti satu (esa) yang merupakan dasar
kepercayaan yang menjiwai manusia dan seluruh aktivitasnya yang dilakukan manusia
semata-mata kepada Allah, terbebas dari segala bentuk perbuatan syirik
(menyekutukan Allah SWT)

Aqidah sebagai sebuah objek kajian akademik meliputi beberapa agenda pembahasan,
yaitu pembahasan yang berhubungan dengan beberapa aspek seperti aspek Ilahiyah
(ketuhanan), nubuwah, dan ruhaniyah arkanul iman (rukun iman). Pertama,
pembahasan yang berkaitan dengan aspek ilahiyah meliputi segala yang berkaitan
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

dengan Tuhan, seperti wujud Allah, sifat-sifat Allah, perbuatan-perbuatan, dan nama-
nama-Nya. Kedua, pembahasan tentang kenabian (nubuwah) yang berkaitan dengan
Nabi dan Rasul, kitab-kitab Allah yang diturunkan melalui Nabi dan Rasul Allah serta
kemukjizatanya. Ketiga, aspek ruhaniyah membicarakan tentang segala sesuatu yang
bersifat transcendental atau metafisik seperti ruh, malaikat, jin, iblis, dan setan. Selain
tiga aspek tersebut, aspek keempat yang menjadi lingkup kajian dalam aqidah adalah
sam‟iyah yang membahas tentang sesuatu yang dalil-dalil naqli berupa al-Qur‟an dan
Sunnah, alam barzakh, akhirat, azab, dan kubur

Sistem kepercayaan Islam atau aqidah dibangun di atas enam dasar keimanan yang
lazim disebut rukun Iman yang meliputi keimanan kepada Allah, para malaikat, kitab-
kitab, para rasul, hari kiamat, serta qadha dan qadar-Nya. Orang yang beriman kepada
Allah adalah orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan
harapan atau kemauan yang dituntut Allah SWT kepadanya

Syari‟at (Islam)

Sementara itu, yang dimaksud dengan istilah Islam dalam hadits Nabi SAW. di atas
adalah syari‟ah. Istilah syariah menurut bahasa berarti jalan, yakni jalan besar di
sebuah kota. Syari‟ah juga berarti apa yang diturunkan Allah kepada para Rasul-Nya
meliputi aqidah dan hukum-hukum Islam. Syari‟ah juga mempunyai arti sumber mata
air yang dimaksudkan untuk minum. Makna ini yang dipergunakan Bangsa Arab saat
mengatakan: (syara‟a al-ibl) yang berarti unta itu minum dari mata air yang mengalir
tidak terputus. Syari‟ah dalam arti luas adalah din, agama yang diturunkan Allah
kepada para Nabi (Q.S. al-Syura [42]:13.
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Sedangkan dalam pengertian terminologinya versi kalangan hukum Islam (fuqaha),


kata syariat dipergunakan dalam pengertian sebagai hukum-hukum yang ditetapkan
oleh Allah SWT bagi hamba-Nya. Dengan pengertian ini, syariat berarti mencakup
seluruh syariat samawi yang diturunkan bagi manusia lewat para Nabi yang hadir
ditengah-tengah mereka. Penggunaan pengertian umum ini kemudian dispesifikkan
para ulama dengan embel-embel syari‟at Islam yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. sebab syari‟at Islam adalah penutup seluruh syari‟at samawi. Ia
juga merupakan intisari syari‟at-syari‟at sebelumnya yang telah disempurnakan
bentuk dan isinya sehingga merupakan syari‟at yang paripurna bagi manusia di setiap
zaman dan tempat. Atas dasar tersebut, syari‟at didefinisikan sebagai kumpulan
hukum yang ditetapkan Allah SWT bagi seluruh umat manusia kepada Nabi
Muhammad SAW. melalui titah ilahi dan Sunnah

Istilah syari‟ah mempunyai arti luas, tidak hanya berarti fiqih dan hukum, tetapi
mencakup pula aqidah dan akhlak. Dengan demikian, syari‟ah mengandung arti
bertauhid kepada Allah, menaati-Nya, beriman kepada para rasul-Nya, semua kitab-
Nya dan hari pembalasan. Pendeknya, syari‟ah mencakup segala sesuatu yang
membawa seseorang menjadi berserah diri kepada Tuhan

Akan tetapi, di kemudian hari, pengertian syari‟ah malah dipahami secara terbatas
dalam arti fiqih dan hukum Islam. Hal ini berawal ketika soal hukum mendominasi
perbincangan pasca Rasulullah, sehingga berkembang opini secara umum bahwa
syari‟at Islam adalah hukum Islam itu saja. Maka terjadilah penyempitan makna
syari‟ah menjadi hanya persoalan hukum. Konsekuensinya, pembahasan di bidang lain
terpaksa harus diberi terminologi baru, di luar istilah syari‟ah. Misalnya soal aqidah
(teologi) harus diberi istilah ushuluddin, sementara akhlak (penyucian jiwa), yang
merupakan hikmah terbesar dari semua ibadah dinamai ilmu tasawuf. Hal itu
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa syariah benar-benar telah diberi arti sempit
sebatas hukum, di luar aqidah, bahkan sudah menjadi istilah yang identik dengan
hukum fiqih atau hukum Islam semata.

Apabila dikaji lebih mendalam tentang persamaan antara fiqih dan syari‟at dalam
konteks ajaran yang diturunkan Allah untuk mengatur kehidupan manusia di dunia,
keduanya mempunyai sumber yang sama, yakni al-Qur‟an dan as-Sunnah.
Perbedaannya, syari‟at sifatnya tekstual, hanya apa yang tertuang dalam al-Qur‟an dan
as-Sunnah tanpa ada campur tangan dari manusia, sedangkan fiqih sifatnya lebih
fungsional karena teks-teks syari‟at ditafsirkan dan dipahami secara mendalam
sehingga memudahkan manusia untuk mengamalkannya. Fiqih menciptakan rukun dan
syarat, dan batalnya suatu perbuatan kesyariatan manusia. Fazlur Rahman menyebut
fiqih sebagai petunjuk praktis pengalaman syari‟at atau konsep fungsional bagi
keberadaan syari‟at.

Di kalangan ushuliyyin (ahli ushul fiqih), fiqih diartikan sebagai hukum praktis hasil
ijtihad, sementara kalangan fuqaha (ahli fiqih) pada umumnya mengartikan fiqih
sebagai kumpulan hukum-hukum Islam yang mencakup semua hukum syar‟i, baik
yang tertuang secara tekstual maupun hasil penalaran atas teks itu sendiri. Aspek-aspek
kesyariatan yang dipahami melalui pendekatan fiqhiyah adalah semua aturan yang
berawal dari teks illahiyah yang mengandung perintah, larangan maupun semata-mata
sebagai petunjuk. Ada dua unsur pokok yang mengandung perintah, larangan, dan
petunjuk, yakni: (1) tidak menerima perubahan atau tidak boleh diubah dalam situasi
dan kondisi bagaimanapun, yang disebut dengan tsawabit, misalnya masalah aqidah
dan ibadah mahdah; (2) menerima perubahan (mutaghayyirah), baik disebabkan oleh
tempat, situasi-kondisi, maupun niat
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Padahal, keseluruhan ajaran Islam yang terdapat di dalam al-Qur‟an dan yang
dicontohkan dalam sunnah Nabi semuanya disebut syari‟ah, mencakup aqidah dan
akhlak. Dengan demikian, kedua aspek tersebut, yakni aqidah dan syari‟ah (dalam arti
hukum), tidak dapat dipisahkan sama sekali, baik dalam bentuk pengamalan, maupun
dalam bentuk pemikiran yang berkembang mengenai dua aspek tersebut.

Akhlak (Ihsan)

Ihsan dalam arti khusus sering disamakan dengan akhlak, yaitu tingkah laku dan budi
pekerti yang baik menurut Islam. Akhlak berasal dari kata khalaqa (menjadikan,
membuat). Dari kata dasar itu dijumpai kata khuluqun (bentuk jamak), yang artinya
perangai, tabiat, adat atau sistem perilaku yang dibuat.Adapun yang dimaksud dengan
ihsan dalam hadits Nabi SAW. di atas adalah seperti terlihat pada penggalan hadist
yang berarti: Lalu malaikat Jibril bertanya, “Apakah ihsan itu? Rasulullah menjawab,
“Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, meskipun engkau
tidak sanggup melihat-Nya, karena Dia senantiasa melihat kamu. Ada tiga bentuk cara
ibadah

Melaksanakan ibadah dengan menyempurnakan syarat dan rukun atas dasar ikhlas
karena Allah semata

Melaksanakan ibadah dengan perasaan bahwasanya Allah melihat. Inilah yang


dinamakan maqam muraqabah.Maka sabda Nabi SAW: “Jika engkau tidak melihat-
Nya, maka sesungguhnya Dia melihat engkau.” Hadits di atas memberi pengertian
bahwa kalau kita belum dapat mencapai maqam musyahadah, hendaknya kita usahakan
supaya kita dapat mencapai maqam muraqabah.

Melaksanakan ibadah dengan cara tersebut dengan rasa terbenam dalam laut
mukasyafah. Bagi orang yang memperoleh derajat ini, beribadah seakan-akan melihat
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Allah sendiri. Inilah maqam Nabi SAW.Sabda Nabi ini mendorong kita untuk
mencapai keikhlasan dalam beribadah dan dalam bermuqarabah pada setiap ibadah,
serta menyempurnakan khusyuk, khudhu‟ dan hadir dalam hati.

Dengan demikian, ihsan menurut Rasulullah SAW. adalah beribadah kepada Allah.
Ibadah ini tidak formalitas, tetapi terpadu dengan perasaan bahwa dirinya sedang
berhadapan langsung dengan Allah. Sementara itu, ihsan menurut bahasa berarti
kebaikan yang memiliki dua sasaran. Pertama , ia memberikan berbagai kenikmatan
atau manfaat kepada orang lain. Kedua, ia memperbaiki tingkah laku berdasarkan apa
yang diketahuinya yang manfaatnya kembali kepada diri sendiri. Al-Qur‟an
menekankan agar manusia tidak hanya berbuat ihsan kepada Allah, tetapi juga berbuat
ihsan kepada seluruh makhluk Allah, yakni manusia dan alam, termasuk hewan dan
tumbuhan. Ihsan kepada Allah merupakan modal yang sangat berharga untuk berbuat
ihsan kepada sesama. Al-Quran memberi penghargaan yang tinggi terhadap perbuatan
ihsan yang dilakukan manusia terhadap sesama dan lingkungan hidupnya seperti
tersirat pada ayat-ayat al-Qur‟an berikut ini:

tidak ada balasan bagi perbuatan ihsan kecuali ihsan yang lebih sempurna. (QS. ar-
Rahman [55]:60);

perbuatan ihsan itu kembali kepada dirinya sendiri (QS. al-Isra [17]:7);

perbuatan ihsan itu tidak akan pernah sia-sia (QS. Hud [11]: 115); (4) kasih sayang
Allah diberikan dengan mudah dan cepat kepada orang-orang yang terbiasa berbuat
ihsan (QS. al-A‟raf [7]: 56.

Allah mewajibkan ihsan dalam segala perbuatan, baik yang batin maupun yang lahir
(jawarih) yang dihadapkan kepada Allah. Maksudnya, lingkup ihsan meliputi ikhlas,
kebaikan dan kesempurnaan pekerjaan itu. Memang Nabi menjelaskan pula bahwa
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

ihsan adalah jiwa iman dan Islam; dan iman dan Islam itu diterima Allah jika
berdasarkan ikhlas. Dengan kata lain modal ihsan ialah ikhlas. Sebab, semua amal

yang batiniyah, ataupun yang lahiriyah, baru diterima jika dilandasi oleh ikhlas, dan
ihsan memang unsur yang paling pokok untuk bangunan ad-din.65 Adapun cara untuk
mewujudkan ikhlas ialah dengan menumbuhkan perasaan di kala sedang beribadah
bahwa kita sedang berdiri berhadap-hadapan dengan Allah, seakan melihat-Nya, dan
dapat mendengar ucapan-Nya. Dengan demikian, kita akan berupaya sekuat diri untuk
khusyuk dan membaguskan semua pekerjaan dengan mengarahkan semua kecakapan
dan kepandaian yang dimiliki. Adapun jika jalan seperti ini tidak dapat dicapai, maka
sekurang-kurangnya kita menumbuhkan perasaan bahwa Allah melihat semua gerak-
gerik dan af‟al kita. Tidak ada satupun yang luput dari penglihatan-Nya

Dengan demikian, pengamalan agama itu tidak hanya berdimensi syari‟ah, tapi juga
berdimensi ihsan yang bertujuan untuk membimbing umat Islam menjadi pribadi yang
mulia, merasakan kedekatan dengan Allah, sekaligus bertujuan untuk membangun
solidaritas sosial diantara sesama umat manusia. Trilogi ajaran Islam (Aqidah, Syari‟at
dan Akhlak) secara umum dipandang sebagai pokok ajaran Islam. Aqidah mengajarkan
keimanan dan keyakinan yang akan dijadikan sebagai landasan pandangan hidup,
syari‟at (hukum Islam) mengajarkan pola hidup beraturan dalam suatu tatanan hukum
komprehensif, dan akhlak menyandarkan muslim atas segala tindakan bermoral yang
dilakukannya

Iman/ kepercayaan adalah “pembenaran hati” yang mengikat manusia dan


mengarahkannya sesuai dengan hakikat dari objek iman. Karena sifatnya yang
mengikat itu, maka ia dinamai juga sebagai „aqidah (ikatan). Ia bersemai di dalam hati,
tidak tampak dalam kenyataan. Islam adalah pengamalan yang merupakan dampak/
buah dari iman, yang memang harus tampak dalam kenyataan. Ia dinamai juga
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

syari‟ah, yang secara harfiah berarti sumber air yang memberikan kehidupan,
sedangkan ihsan (kebajikan) menghasilkan budi pekerti yang menciptakan hubungan
harmonis, Ia adalah akhlak. Dengan demikian, ajaran yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW. adalah Aqidah, Syari‟ah, dan Akhlak, atau Iman, Islam, dan
Ihsan.68 Maka kaitan Iman, Islam, dan Ihsan ialah ibarat ruh dengan tubuh. Jika Iman
ditamsilkan sebagai watak (ghara-iz) dan Islam sebagai tubuh (jawarih), maka Ihsan
ialah ruh yang mendinamiskan ghara-iz dan menggerakkan jawarih.

D. Islam dan Pluralitas

Keragaman (pluralisme) sebagai realitas sosial merupakan sunatullah yang tidak


mungkin dapat ditolak oleh siapa pun. Menolak kenyataan plural sama artinya menolak
sunatullah. Karena merupakan sunatullah, maka pluralisme memang sengaja didesain
Tuhan untuk dinamika kehidupan manusia. “Untuk setiap umat di antara kamu, kami
telah beri aturan dan jalan. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Ia jadikan kamu
umat yang tunggal, tetapi Allah hendak menguji berkenaan dengan yang
dianugerahkan kepadamu” (QS. al-Maidah/ 5:48).70 Sikap agama terhadap pluralitas
sangat jelas. Agama tidak menolak adanya pluralitas, bahkan agama memberikan
kerangka sikap etis. Dari sudut pandangan ajaran Islam, sikap positif tersebut dan
kerangka sikap etis yang harus dikembangkan, tercermin dari beberapa ayat al-Qur‟an
yang secara eksplisit mengakui kenyataan tersebut. Misalnya, al-Qur‟an menyatakan
bahwa manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar mereka saling
mengenal dan menghargai (QS. 49:13). Al-Qur‟an juga menyebutkan bahwa
perbedaan diantara manusia dalam bahasa dan warna kulit harus diterima sebagai
kenyataan positif, yang merupakan salah satu di antara tanda-tanda kekuasaan Allah
(QS. 30:22). Pluralisme tidakdapat dipahami hanya dengan mengatakan bahwa
masyarakat kita majemuk, beraneka ragam, terdiri dari berbagai suku dan agama, yang
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

justru hanya menggambarkan kesan fragmentasi, bukan pluralisme. Pluralisme juga


tidak boleh dipahami sekedar sebagai “kebaikan negative”, hanya ditilik dari
kegunaannya untuk menyingkirkan fanatisme (to keep fanaticism at bay). Pluralisme
harus dipahami sebagai pertalian sejati kebhinnekaan dalam ikatan-ikatan keadaban.
Bahkan, pluralisme adalah juga suatu keharusan bagi keselamatan umat manusia,
antara lain melalui mekanisme pengawasan dan pengimbangan yang dihasilkannya.

Pluralitas berasal dari bahasa Inggris, plural, antonim dari kata singular. Secara
generik, ia berarti kejamakan atau kemajemukan. Dengan kata lain, ia adalah kondisi
objektif dalam suatu masyarakat yang terdapat di dalamnya sejumlah kelompok saling
berbeda, baik strata ekonomi, ideologi, keimanan, maupun latar belakang etnis.
Pluralisme hadir dalam rangka membangun toleransi di tengah perbedaan dan
keragaman. Karena perbedaanlah pada umumnya manusia lebih mungkin untuk
berseteru antara satu komunitas dengan komunitas yang lain. Karena itu, diperlukan
pluralisme untuk menjadikan perbedaan sebagai potensi toleransi, bahkan lebih dari
itu, untuk memajukan masyarakat dari

keterbelakangan dan keterpurukan. Orang tidak lagi segan melakukan tindakan


kekerasan yang bermula dari perbedaan pendapat dalam diskusi. Lebih ironisnya lagi,
budaya kekerasan itu diatasnamakan membela agama, suku dan sebagainya. Yang
tidak wajar ialah jika perselisihan itu meningkat sehingga timbul situasi saling
mengucilkan dan pemutusan hubungan atau sampai pada ekskomunikasi, dalam bentuk
pengkafiran (takfir) oleh yang satu terhadap yang lainnya

Pluralisme adalah paham yang menghargai komitmen yang ada pada setiap agama dan
ideologi. Tetapi diantara komitmen tersebut, setidaknya ada komitmen bersama yang
dapat dijadikan sebagai titik tolak untuk mewujudkan kebersamaan, misalnya tentang
keadilan. Semua agama dan ideologi mempunyai concern yang sama soal hal tersebut.
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Maka pluralisme mempunyai concern agar keadilan tersebut diusung bersama-sama


untuk kehidupan yang lebih baik. Dalam sejarah, sikap etis demikian itu pernah di
kembangkan Nabi SAW., ketika berhadapan dengan golongan lain di Madinah.
Menghadapi masyarakat yang pluralistik, Nabi berusaha mencari titik-temu berbagai
golongan dengan terlebih dahulu mengakui hak eksistensi masing-masing kelompok
lain Berita demikian dapat dikaji dari dokumen yang dikenal dengan “ Konstitusi
Madinah”

Dalam suasana keberagamaan sebagaimana dijelaskan di atas, pluralisme tidak lagi


dilihat sebagai ancaman, tetapi sebagai potensi dalam membangun kehidupan masa
depan yang lebih baik. Demikian pula dalam kehidupan demokrasi, pluralisme bukan
merupakan ancaman, karena pluralisme akan menjadi prasyarat bagi proses
demokratisasi. Seperti dalam pandangan teori struktural sosial, pluralisme sangat
diperlukan sebagai salah satu prasyarat bagi tumbuhnya demokrasi dalam masyarakat
modern.

PEMIMPINAN DAN MANAJEMEN ORGANISASI

Pengertian Kepemimpinan
A.Kepemimpinan (leadership) adalah proses mempengaruhi yang dilakukan oleh
seseorang terhadap orang lain untuk dapat bekerjasama dalam mencapai tujuan atau
sasaran bersama yang telah ditetapkan.

B.Fungsi Kepemimpinan Pemimpin sebagai contoh yang baik (Uswatun Hasanah)


Seorang pemimpin harus menjadi contoh yang baik terlebih bagi orang yang
dipimpinnya dalam berperilaku dan berpola tindak dalam kehidupan sehari-hari.
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Pemimpin harus menunjukkan kualitas sikap dan tingkah lakunya, menjaga dan
menghindarkan diri dari perbuatan yang tidak baik sebagai pelopor untuk Pemimpin
mengefektifkan kepemimpinannya, seorang pemimpin harus mempunyai jiwa
kepeloporan yang tinggi, dengan jalan dapat memberikan gagasan yang
mengkomunikasikan visi dan mendelegasikan tugas dalam usaha
cemerlang/konsepsional dan realistis mampu pencapaian tujuan bersama.
Pemimpin sebagai pemersatu dalam komunitas suatu kepemimpinan, pemimpin harus
dapat menjadi perekat dari perbedaan/pluritas orang-orang yang dipimpinnya.
memperuncing perbedaan menjadi perpecahan.
Pemimpin sebagai pelindung : pemimpin harus melindungi orang- Bukan orang yang
dipimpinnya sehingga timbul rasa aman dalam komunitas suatu kepemimpinan.
Pemimpin sebagai penasehat dan pengarah pemimpin berfungsi sebagai
pengarah/petunjuk dan penasehat bagi orang-orang yang dipimpinnya, sehingga
tercipta suasana yang sejuk bagi komunitas kepemimpinan.
Pemimpin sebagai penanggung jawab.

C. Tipe-tipe Kepemimpinan Kepemimpinan otoriter, kepemimpinan paternalistic,


kepemimpinan demokrasi, kepemimpinan kharismatik, kepemimpinan intlektual.

II.Pengertian Organisasi Pemahaman terhadap organisasi suatu konsep akan berbeda


antara seseorang dengan orang lain, hal ini disebabkan karena sudut pandang
pendekatan yang dipakai serta latar belakang yang berbeda, organisasi sebagai sebuah
konsep juga terdapat penafsiran yang berbeda antar seseorang dengan orang lain,
walaupun demikian paling tidak untuk memahami organisasi ini dapat kita golongkan
dalam 3 kelompok menurut Sutarto dalam Dasar-dasar Organisasi, ia menyimpulkan
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

pengertian organisasi dari 46 pendapat para ahli, bahwa pandangan para penyusun ini
memuat menjadi 3 macam yaitu :
Sebagi penyusun berpandangan bahwa organisasi adalah kumpulan 13 orang ahli
Sebagai penyusun berpendapat organisasi adalah proses kerja 17 ahli.
Sebagai penyusun kerjasama, system hubungan atau system social 17 ahli.
Tentu pemahaman diatas belumlah lengkap kalau ditinjau darri aspek lain sebagaimana
diketahui bahwa organisasi merupakan alat dari manejemen untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan dengan memandang organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan ini
maka organisasi dapat diadakan peninjauan dari 2 aspek yakni:
organisasi sebagai wadah bersifat statis
Organisasi sebagai proses bersifat dinamis. Sifat dinamis ini disebabkan oleh factor
intern karena adanya tujuan, manusia, dan tata hubungan factor ekologi yaitu sifat pisik
geografis, ekonomi, religi, budaya, kontitusional dan sebagainya.

III.Bentuk-bentuk Organisasi ada organisasi 4 yaitu bentuk organisasi Secara umum,


lini/jalur,organisasi lini/staff, organisasi fungsional dan organisasi panitia Masing-
masing bentuk organisasi ini mempunyai kelemahan dan kebaikan sendiri-sendiri
adapun penjelasan kelemahan dan kebaikan dapat dibaca pada buku Filsafat
Administrasi karangan Sondang P Siagian atau buku yang relevan. Dalam
pelaksanaanya, bentuk ini mengalami perkembangan yang bervariasi menurut F X
Soedjadi paling idakk bentuk organisasi dapat ditinjau dari sudut pandang yaitu :
Dari jumlah pucuk pimpinan yaitu bentuk tunggal dan bentuk jaak,
Dari jumlah saluran wewenang yaitu bentuk lini, fungsional, jalur dan staff, serta
bentuk panitia.
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Pada bentuk organisasi dilihat dari jumlah pucuk pimpinan baik bentuk tunggal
maupun jamak maka hubungannya dengan bentuk organisasi menurut jumlah saluran
wewenangnya, terdapat banyak variasi, misalnya bentuk tunggal dapat berbentuk jalur
atau staff. Setiap organisasi memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda struktur
organisasi adalah kerangka hubungan antara hubungan dari satuan
organisasi/bidangkerja di dalamnya terdapat pucuk pimpinan, tugas, wewenang, dan
tanggung jawab untuk mempermudah memahami suatu struktur maka dibuat bagan
atau skema yakni suatu lukisan yang digunakan untuk menggambarkan susunan
organisasi baik fungsi, bidang pekerjaan/tingkatannya, rentang kendalinya dan
sebagainya, menurut sutarto bagan dapat dibedakan dari dua hal yaitu :
Bagan induk vaitu bagan yang menunjukkan gambar struktur organisasi pokok,
Bagan pelengkap yaitu bagan organisasi yang menunjukkan gambar struktur organisasi
dari satuan organisasi atau jenjang tertentu, macam-macam bagan organisasi dapat
dilihat dari dua sudut pandang yakni : 1. Bentuk bagan yaitu bentuk pyramid. .mendatar
menegak, lingkaran, elips, dan sinar. 2. Isi/fungsinya yaitu bentuk struktur, aktivitas
jabatan, tugas, 1a pangkat, photo, lukisan serba guna.

ORGANISASI SEBAGAI ALAT PERJUANGAN DAN MEDIA PENDIDIKAN


KEPRIBADIAN
Perjuangan dalah suatu kesungguhan yang disertai usaha yang teratur untuk merubah
suatu kondisi yang buruk kepada kondisi yang baik sebagaimana kita kehendaki
menuju keridohan Allah. Sebuah perjuangan akan berhasil dengan baik apabila
dilakukan dalam satu wadah organisasi keharusan kita membentuk organisasi adalah
sesuai surat ash- shaf ayat 4 di sebutkan bahwa "sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang berperang di jalannya dalam barisan yang teratur seakan mereka seperti
bangunan yang tersusun kokoh". Disamping itu organisasi jugs merupakan sebagai alat
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

media pendidikan kepribadian, dalam suatu organisasi kita akan melihat bahwa
anggota-anggota organisasi memiliki perbedaan latar belakang pendidikan, tempat
tinggal, pengetahuan, sifat keluarga, dan sebagainya.
IV.Manejemen Organisasi
Antara manejemen organisasi dan organisasi tidak dapat dipisahkan satu kata ini ibarat
dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Untuk melihat keterkaitan antara
manejemen dan organisasi dapat dilihat dari model yang dikutip dari bukunya
Soewarno Handayaningrat yang heriudul :"pengantar studi ilmu administrasi dan
manejemen" di bawah can be ini secara umum manejemen dapat diartikan : everything
managemed, akan tetapi yang menjadi pertanyan adalah apakah yang akan diatur ,
bagaimana cara mengaturnya dan untuk apa semua itu diatur. Pengertian ini merupakan
salah satu pengertian yang paling sederhana. Banyak sekali pengertian manejemen.
Tapi pada prinsipnya manejemen adalah suatu upaya memanfaatkan sumber daya yang
ada dalam suatu organisasi. Perbedaan dalam melihat konsep manejemen disebabkan
oleh adanya perbedaan dari para ahli yang meliputi perbedaan kondisi masyarakat para
ahli waktu menulis, filsafat hidup, latar belakang, pendidikan, perkembangan ilmu itu
sendiri

Adapun fungsi manejemen dari dua macam yaitu: 1. Fungsi organic yaitu fungsi yang
muthlak harus dijalankan oleh manejemen, 2. Fungsi semua pelengkap yaitu, fungsi
yang tidak muthlak harus dijalankan karena demikian sebaiknya dilaksanakan
organisasi, walaupun pelaksanaan fungsi ini kan meningkatkan efisiensi dalam
kegiatan, misalnya fungsi komunikasi. Beberapa fungsi dasar manejemen yaitu
Henrry Fayol: planning, organizing, commanding, coordinating, and controlling.
G.R.Terry: planning, organizing, actuating, controlling.
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

Luther Gullick: planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, and


budgeting
HKoonyz dan O'donnel: planning, organizing, staffing, directing, controlling.

Kepemimpinan dan Manejemen Organisasi Versi lain Setiap dari kalian adalah
pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya atas
kepemimpinannya (HR. Bukhori dan Muslim). Ada sepuluh prinsip dasar
kepemimpinan yang efektif dalam islam 1.Hikmah, ajaklah setiap manusia dengan
penuh hikmah (QS.An- yaitu Nahl 16:125). 2. Udwah, untuk memimpin lebih efektif
maka dengan member contoh (QS.Al-Ahsab, 33:21). 3. Pelajaran yang baik, orang
akan ikhlas menerima perintah jika dia memahami apa fadhilah dan 4. Musyawarah,
jika ada perintah manfaatnya (QS.An-Nahl, 16:125 yang baik maka sebaiknya di
musyawarahkan terlebih dahulu (QS.Ali Imran, 3:159, As-Syura 42:38). 5. Keadilan,
jadilah pemimpin yang tidak memihak (QS. An-Nhisa 4:58, QS. Al- Maidah 5:8). 6.
Kebebasan berfikir, Kreatif, 7. ljtihad, 8. Ikatan hati dan saling mendoakan (QS.Ali
Imran 3:159), 9. Empati dan kelembutan hubungan (QS.Ali Imran 3:159), 10. Dapat
memanfaatkan potensi orang lain.

Untuk dapat mempengaruhi orang lain secara positif maka miliki karakter seseorang
pemimpin dalam musyawarah yaitu: 1.Charisma, 2.Kepedulian 3.komitmen
4.kejelasan, 5.komunikator, 6 konsisten, 7.kreatif, 8.kompeten, 9.keberanian,
10.kenekatan Maneiemen adal ah alat yang digunakan untuk membantu dalam
mencapai tujuan, baik itu pribadi, tim, maupun tujuan organisasi atau lembaga yang
lebih besar lagi. Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang
memiliki tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-
sama untuk merealisasikan tujuan. Cara efektif untuk mengatasi masalah di dalam
MATERI 5 DIMENSI KBMFK-UMI
Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Sekretariat: Gedung Student Centre lt. I Fakultas Kedokteran UMI Jl.Urip Sumoharjo KM.4
Makassar, Sulawesi Selatan. Telepon. 082293796753. Email: kbmfkumibem@gmail.com

organisasi yaitu : 1.sikap positif, 2.hendaknya masalah didefinisikan secara jelas,


karena kejelasan masalah mempengaruhi pemecahan masalah yang efektif, 3.carilah
solusi baru,actual dan berorientasi pada masa kii atau masa depan, 4.lihatlah masalah
dalam sudut pandang yang proporsional dan dari berbagai sudut pandang, 5. Dalam
mencari solusi, ikuti intuisi dengan cermat, 6.bersifat terbuka dalam mengungkap
adanya masalah, 7.gunakan kerangka solusi untuk meletakkan masalah sesuai dengan
alurnya, 8.buat patokan untuk solusi dari masalah yang sering berulang, sehingga
memudahkan pemecahan masalah, 9.libatkan personal yang terlibat dalam siklus
masalah, karena mereka lebih mengetahui alur masalah, 10. gunakan cara lama terlebih
dahulu sambil terus berfikir mencari ide pemecahan yang kreatif ditemukan.

Anda mungkin juga menyukai