Anda di halaman 1dari 13

NOTULEN MMD LINTAS SEKTOR

PUSKESMAS MUARA BULIAN

Hari : Rabu
Tanggal : 21 November 2018
Waktu : 14.00 wib
Tempat : BalaidesaKilangan
Pesertarapat : Stafpuskesmasmuarabulian
KepalaDesa/wakil
PerangkatDesa
Kader Kesehatan
Kader PKK
Ketua RT

Pembukaan dan susunan acara oleh pegawai puskesmas muara bulian

Sambutan dari kepala desa Kilangan atau yang mewakili

Sambutan dari perwakilan puskesmas muara bulian dan perkenalan peserta MMD

Selanjutnya pemaparan hasil SMD oleh kader yang melakukan pendataan SMD

Masalahmasalah yang ditemukan pada saat Survey MawasDiri :

1. 12 % rumah tangga tidak mempunyai bak sampah di rumah


2. 10% PUS tidak menjadi peserta kb aktif
3. 6% rumah tangga tidak memasak air minum
4. 4% tidak memiliki SPAL
5. 8% balita punya ada kms tidak terisi
6. 6% rumah tangga menggunakan sumber air hujan
7. Hasil surveilan dlm 3 bulan terakhir 100% anggota keluarga ada yang batpil,60%
diare,24% gatal gatal.
8. 38% keluarga tidak menggunakan jamu tradisional untuk menyembuhkan sakit ringan
9. Masalah phbs 26% tdk ctps sblm makan dan 14% tidak melakukan aktifitas fisik
10. 32% remaja blm mendapat pendidikan ttg napza dan seks bebas
11. Kesehatan lansia 4% lansia menderita rematik,30% hipertensi,2% diabetes
Masalah yang ditemukan dari pendataan PIS PK dipaparkan oleh petugas :
1. 8,3% tidak bersalin di faskes
2. 13,3% bayi tidak mendapat asi ekslusif
3. 58,6% balita tidak dipantau pertumbuhannya
4. 87% tb tidak berobat sesuai standar
5. 76,7% penderita hipertesi tidak berobat secara rutin
6. 51,5% anggota keluarga merokok
7. 71% anggota keluarga tidak mempunyai JKN
8. 41,4% keluarga tidak mempunyai akses air bersih
9. 13,5% keluarga tidak memiliki jamban sehat
Selanjutnya petugas puskesmas mengarahkan acara mmd kepada perwakilan dari
perangkat desa dan meminta peserta untuk aktif memberikan pendapat ataupun saran
terhadap permasalahan yang ada di desa kilangan. Kemudian Musyawarah dipimpin oleh
sekretaris desa yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan
masukan ataupun pendapat. Salah satu peserta yang merupakan pendamping desa
menanggapi masalah akses air bersih dia mengatakan bahwa desa kilangan yang
geografisnya merupakan dataran yg agak tinggi sehingga akses terhadap air bersih agak
susah maka tahun 2019 desa akan membangun 16 sumur bor dan 2 sumur gali sebagai
akses air bersih untuk warga dengan menggunakan dana desa. Hal ini ditanggapi baik
oleh peserta lain,salah satu kader mengatakan bahwa pembangunan sumur bor
merupakan solusi yang baik akan tetapi sebaiknya masyarakat harus diberikan
pengetahuan bagaimana memanfaatkan dan menjaga fasilitas air bersih agar bisa
digunakan terus dan benar benar memberikan bermanfaat bagi semua,kemudian hal ini
ditanggapi oleh petugas kesling puskesmas dan setuju dengan pendapat kader tersebut
petugas menyarankan agar masyarakat pengguna air membuat kelompok pokmair agar
fasilitas air bersih terjaga dan terawat. Kemudian pak sekdes meminta agar petugas
kesehatan memberikan penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat tentang menajaga
sumur bor.
Untuk masalah penderita tb tidak berobat secara teratur,petugas puskesmas memberikan
penjelasan kepada peserta bahwa penyakit tb dapat disembuhkan jika pengobatannya
tuntas, maka diminta kepada kader untuk selalu mengajak dan memantau penderita tb
agar tidak putus obat. Kemudian kader juga meminta kepada puskesmas agar memberi
penyuluhan kepada keluarga penderita untuk selalu mengawasi dan mengantar berobat
penderita.
Selanjutnya masalah penderita hipertensi tidak berobat teratur ,petugas memberikan
penjelasan mengenai bahaya hipertensi jika tidak diobati untuk itu diminta kepada peserta
untuk mensosialisasikan di wilayah tempat tinggal masing masing agar masyarakat rajin
mengunjungi posbindu setiap bulan untuk memeriksakan kesehatannya. Untuk masalah
balita tidak dipantau tumbang nya setiap bulan bidan desa kilangan mengatakan sudah
berupaya menghimbau dan mengajak ibu yg mempunyai balita namun ibu ibu yang jauh
tempat tinggalnya dari posyandu suka malas datang ke posyandu, pak kadus
meananggapi hal tersebut mungkin ibu tersebut tidak memahami bahwa menimbang bayi
dan balita penting untuk mengetahui pertumbuhan anak untuk itu mungkin petugas
kesehatan yang harus rajin memberikan pemahaman kepada ibu tersebut. Kemudian pak
kadus mengtakan bagaimana jika balita yg tidak ke posyandu dikunjungi langsung oleh
petugas kesehatan sekaligus memberikan edukasi kepada orang tua nya.
Dari hasil musyawarah notulen menyampaikan hasil kesepakatan mmd :
1. Peserta mensosialisasikan hasil mmd pada saat petemuan pertemuan rutin di setiap rt
2. Pemdes telah merencanakan pembuatan sumur bor dan sumur gali sebagai sarana air
bersih warga
3. Akan diadakan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penyakit hipertensi dan
posbindu
4. Petugas puskesmas akan memberikan penyuluhan penyakit tb
5. Sosialisasi phbs dan kesling oleh petugas puskesmas
6. Penyuluhan tentang kadarzi kepada masyarakat terutama ibu ibu yang memiliki balita
7. Kunjungan kepada bayi dan balita yang tidak berkunjung ke posyandu oleh petugas
puskesmas
8. Sosialisasi kesehatan tardisional
9. Penyuluhan kesehatan remaja oleh petugas dan pengaktifan kembali organisasi
remaja di desa
10. Peserta mmd agar menghimbau dan mengingatkan kembali lansia untuk datang ke
posyandu lansia.dan petugas akan memberikan sosialisasi tentang kesehatan lansia

Acara musyawarah masyarakat desa ditutup setelah notulen membacakan hasil kesepakatan.

Mengetahui
Kades Kilangan

Sahari
NOTULEN MMD LINTAS SEKTOR
PUSKESMAS MUARA BULIAN

Hari : sabtu

Tanggal : 17 November 2018


Waktu : 14.00 wib
Tempat : Balaidesarantau puri
Pesertarapat : Stafpuskesmasmuarabulian
KepalaDesa
PerangkatDesa
Kader Kesehatan
Kader PKK
Ketua RT
Setelah peserta undangan mmd berkumpul acara dibuka oleh petugas puskesmas muara bulian
dan disebutkan susunan acaranya.selanjutnya pembukaan oleh kepala desa atau yang
mewakili.kemudian pembukaan dari petugas puskesmas muara bulian yang berisi tentang tujuan
dari MMD dan dilanjutkan pemaparan hasil SMD dan hasil PIS PK.
Masalah kesehatan yang ada di desa rantau puri dari hasil SMD :
1. 6% rumah tangga tidak punya SPAL
2. 8% rumah tangga tidak memiliki bak sampah
3. Ditemukan 1 kematian bayi
4. Dari surveilans ditemukan 70% diare dan 2% gatal gatal
5. 20% tiadak ctps sebelum makan
Masalah kesehatan dari pendataan PIS PK :
1. 4,2% bayi tidak mendapat imunisasi dasar lengkap
2. 16.7% ibu melahirkn bukan di faskes
3. 47% bayi tidak mendapat asi ekslusif
4. 73,3% penderita hipertensi tidak berobat teratur
5. 66,3% anggota keluarga merokok
6. 31,6% anggota keluarga tidak menjadi peserta JKN
7. 8,4% keluarga tidak punya akses air bersih
8. 7,8% keluarga tidak memiliki jamban sehat
Setelah pemaparan dilakukan selanjutnya petugas puskesmas menjelaskan jika MMD adalah
musyawarah masyarakat desa jadi petugas puskesmas hanya memberikan pengarahan saat
jalannya diskusi. Hal ini dilakukan karena peserta MMD kurang aktif dalam memberikan
tanggapan. Selanjutnya diskusi dipimpin oleh ibu ketua tp pkk desa. Pembahasan pertama yaitu
mengenai kematian bayi,kader posyandu mengatakan sangat menyesalkan kejadian tersebut
hanya karena terlambat dibawa ke rumah sakit sedangkan Ibutersebut melahirkan di rumah
ditolong oleh dukun,kemudian petugas menanggapi hal tersebut bahwa persalinan wajib
dilakukan di fasilitas kesehatan dan harus ditolong oleh tenaga medis.namun kader tersebut
susah mengajak ibu tersebut untuk bersalin ke bidan,apakah bisa dukun dan bidan menolong
persalinan bersama? Petugas mengatakan bisa tetapi penolong utama tetap orang kesehatan.
Setelah itu kader bertanya mengenai akses air bersih desa sebenarnya sumur bor ada tetapi airnya
berbau karat dan berwarna kuning kader tersebut menayakan kepada petugas puskesmas
bagaimana solusi untuk sumur bor yang air nya tidak bisa dipakai,petugas puskesmas
memberikan arahan.sebaiknya masyarakat yang menggunakan sumur bor merawat sumber air
tersebut dengan membentuk pokmair agar sumur bor tetap terawat dan airnya bisa digunakan.
Masalah SPAL Puskesmas menayakan kepada warga apa yang menjadi kendala sehingga ada
rumah tangga yang tidak memiliki SPAL.salah seorang peserta menaggapi jika membuat SPAL
perlu biaya dan jika dialirkan di belakang rumah lebih hemat,namun petugas mengatakan jika
tidak ada biaya sebaiknya saluran yang dibelakang rumah ditutup dan tempat pembuangan
akhirnya juga ditutup. Ibu ketua rt bertanya tentang wabah demam berdarah yang akhir akhir ini
menyerang 2 orang warga desa rantau puri beliau mengatakan kepada peserta agar seluruh
warga desa mau membersihkan lingkungannya dan ibu tersebut meminta pendapat dari petugas
puskesmas bagaimana solusinya agar terhindar dari dbd sedangkan tetangga tidak mau
membersihkan lingkungan. Petugas puskesmas memberikan arahan jika masyarakat rantau puri
kompak setiap minggunya melakukan kegiatan psn dan gotong royong membersihkan
lingkungan maka hal tersebut sudah dapat menyelamatkan masyarakat dari wabah dbd. Hal ini
disetujui oleh peserta yang lain,namun peserta meminta kepada petugas untuk memberikan
arahan kepada warga yang masih rendah kesadarannya tentang kebersihan lingkungan.
Selanjutnya beralih kepada masalah perilaku merokok ibu ibu yang hadir banyak mengeluhkan
kebiasaan warga yang masih suka merokok di tempat umum dan di dalam rumah, hal ini
ditanggapi oleh salah seorang ketua rt jika merokok sangat susah berhenti namun untuk
menghindari si perokok sebaiknya ibu2 di rumah tidak menyediakan asbak rokok. Kemudian
utnuk masalah jamban sehat berhubung perwakilan dari warga yang berada di sepanjang
pinggiran sungai batang hari yang masih bab di sungai tidak hadir saat mmd,peserta meminta
kepada petugas untuk melakukan penyuluhan jamban sehat. Kemudian petugas menyetujui hal
ini ,petugas juga memberikan masukan jika dana desa bisa digunakan untuk membuat jamban
bagi warga yang masih bab ke sungai. Menegnai kebiasaan warga yang tidak ctps sekdes
mengatakan kebiasaan orang desa kalau makan pasti pakai kobokan jadi otomatis tidak pakai
sabun, untuk itu petugas dimohon sosialisasi dan mengajarkan masyarakat serta pemahaman
ctps.
Dari hasil pertemuan MMD dapat diambil kesepakatan sebagai berikut :
1. Akan diadakan penyuluhan dan sosialisasi jamban sehat,sampah dan air bersih oleh
petugas
2. Masyarakat melakukan gotong royong membersihkan lingkunagan
3. Untuk kepersetaan jkn agar dimotivasi untuk membuat jkn secara mandiri
4. Akan dilakukan sosialisasi penyakit hipertnsi oleh petugas puskesmas
5. Akan diadakan kegiatan kemitraan dengan dukun atau tenaga penolong persalinan
tradisional dan kader tetap memotivasi ibu hamil agar bersalin di faskes
6. Petugas akan melakukan penyuluhan penyakit menular
7. Sosiaalisasi ctps sekaligus penyuluhan phbs oleh petugas dan kader
8. Peserta mmd agar mensosialisasikan jadwal posyandu lansia ke masyarakat
9. Penyuluhan tentang kesehatan lansia oleh petugas

Mengetahui
Kades Rantau Puri

Barlian HS
NOTULEN MMD LINTAS SEKTOR
PUSKESMAS MUARA BULIAN

Hari : Kamis
Tanggal : 22November 2018
Waktu : 14.00 wib
Tempat : BalaidesaSingkawang
Pesertarapat : Stafpuskesmasmuarabulian
Kepala Desa Singkawang
Kadus
Ketua RT
PerangkatDesa
Kader Kesehatan
Kader PKK

Pembukaan dan susunan acara oleh pegawai puskesmas muara bulian

Sambutan dari kepala desa Singkawang

Sambutan dari perwakilan puskesmas muara bulian dan perkenalan peserta MMD

Selanjutnya pemaparan hasil SMD oleh kader yang melakukan pendataan SMD

Masalahmasalah yang ditemukanpadasaat Survey MawasDiri :

1. 14 % rumah tangga tidak memasak air minum


2. 10% rumah tangga tidak punya bak sampah
3. 6% rumah tangga tidak punya SPAL
4. 6% halaman rumah tidak terawat
5. 22% Keluarga tidak mengkonsumsi menu seimbang
6. 64% dalam 3 bulan terakhir anggota keluarga batuk pilek terutama anak anak
7. 4% ada anggota keluarga yang diare dalam 3 bulan terakhir
8. 2% lansia menderita hipertensi dan reumatik
9. 24% tidak ctps sebelum makan
10. 10% anggota keluarga tidak melakukan aktifitas fisik
11. 20% remaja belum mendapatkan penyuluhan tentang narkoba dan sex bebas
Setelah kader memaparkan hasil Survei Mawas Diri selanjutnya petugas puskesmas
memaparkan hasil pendataan PIS PK
1. 15% pus tidak mengikuti program KB
2. 7,1% Ibu bersalin tidak di fasilitas kesehatan
3. 100% penderita hipertensi tidak berobat teratur
4. 86,1% anggota keluarga merokok
5. 53,5% anggota keluarga tidak menjadi peserta JKN
6. 1% tidak punya akses air bersih
7. 2% keluarga tidak punya jamban sehat
Setelah permasalahan kesehatan di desa Singkawang dipaparkan selanjutnya petugas puskesmas
mengajak peserta mmd untuk aktif memberikan pendapat dan solusi terhadap masalah yang ada.
Kemudian Kasi Kessos memberikan tanggapan terhadap kepersertaan JKN bahwa bagi keluarga
yang benar benar tidak mampu silahkan ketua RT mendata dan diteruskan ke kasi kessos di desa
selanjutnya kasi kessos akan meneruskan permohonan ke dinas sosial, namun bagi warga yang
mampu membayar bpjs secara mandiri dimohon untuk mendaftarkan anggota keluarganya, desa
siap memfasilitasi ke kantor bpjs. Seorang warga menanggapi terkadang ada yang mampu kerdit
motor namun tidak mau mendaftar bpjs bagaimana solusinya, petugas memberikan penjelasan
tentang pentingnya menjadi angggota jkn diharapkan peserta mmd mensosialisasikan kepada
masyarakat.
Selanjutnya pak Kades menanggapi masalah rokok,pak kades meminta agar warga menyadari
bahaya rokok terutama bagi anak anak ,dimohon petugas memberikan solusi dan cara berhenti
merokok. Petugas puskesmas memberikan pengarahan kepada peserta cara berhenti merokok dan
menghindari asap rokok selanjutnya agar disosialisasikan kepada warga. Untuk masalah saluran
pembungan air limbah,sampah ,air bersih,jamban pak kades mengatakan sudah berupaya
mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan namun masih rendahnya kesadaran masyarakat
dan masyarakat belum merasakan akibatnya secara langsung dan menganggap hal tersebut bukan
menjadi masalah sehingga pak kades meminta kepada tenaga kesehatan untuk menghimbau
masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan. Selanjutnya permasalahan penyakit hipertensi
kader menyebut masih rendahnya bahkan masyarakat takut untuk memeriksakan diri adapula
warga yang datang berobat hanya saat ada keluhan saja setelah sembuh tidak teratur
berobat.sehingga perlu adanya ajakan secara langsung oleh petugas kepada masyarakat.
Setelah diskusi berakhir didapat kesepakatan yang dibacakan petugas puskesmas
1. Bagiwarga yang
tidakmampumendaftaranggotajknsilahkanketuartmendatawargadandisampaikankepadaka
sikesosdesaselanjutnyaditeruskankedinas social Bagiwarga yang
mamputetapibelumterdaftarsilahkandaftarsecaramandiripemdessiapmemfasilitasike BPJS
2. Masalahrokok,kepadapesertauntukmensosialisasikankpdwargajikabelum bias berhenti
total merokok agar kurangirokokdanjanganmerokokdalamruangan,
terutamapadasaatpertemuanrutinsepertirapatdanpengajian
3. Akan dilakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang penyakit hipertensi oleh petugas
4. Sosialisasi dan penyuluhan kesehatan lingkungan oleh petugas kesehatan
5. Petugas akan melakukan penyuluhan tentang kesehatan remaja dengan sasaran remaja
6. Akan diadakan penyuluhan gizi seimbang ,phbs dan lansia

Selanjutnya acara ditutup oleh kades dan petugas dari puskesmas muara bulian

Mengetahui
Kades Desa Singkawang

Sukardi
NOTULEN MMD LINTAS SEKTOR
PUSKESMAS MUARA BULIAN

Hari : Senin

Tanggal : 19 November 2018

Waktu : 14.00 wib


Tempat : Balaidesasungai buluh
Pesertarapat : Stafpuskesmasmuarabulian
KepalaDesa
PerangkatDesa
Kader Kesehatan
Kader PKK
Ketua RT

Pembukaan dan susunan acara oleh pegawai puskesmas muara bulian

Sambutan dari kepala desa sungai buluh

Sambutan dari perwakilan puskesmas muara bulian dan perkenalan peserta MMD

Selanjutnya pemaparan hasil SMD oleh kader yang melakukan pendataan SMD

Masalahmasalah yang ditemukanpadasaat Survey MawasDiri :

1.16 % rumahtanggatidakmemilikisaluranpembuangan air limbah

2. 14 % rumahtanggatidakmemilikibaksampah

3.6% balitatidakmemantautumbuhkembangnya

4. 4% rumahtanggamenampung air hujansebagaisumber air bersihnya

5. 10% lansia tidak berkujung ke posyandu lansia

6. 2% lansia menderita hipertensi

7. 40% menderita batuk pilek dalam 3 bulan terakhir

8. 16% tidak ctps sebelum makan

Dan dilanjutkan pemaparan hasil pendataan PIS- PK :

1. 37,4% tidak mengikuti program KB


2. 33% ibu tidak bersalin di faskes
3. 12,5% bayi tidak mendapat imunisasi dasar lengkap
4. 33,3% bayi tidak mendapat ASI ekslusif
5. 50% penderita TB paru tidak berobat sesuai standar
6. 72,7% penderita hipertensi tidak berobat teratur
7. 74,4% anggota keluarga merokok
8. 48% anggota keluarga tidak menjadi peserta JKN
9. 6,6% Tidak punya akses sarana air bersih

Setelah pemaparan hasil SMD dan hasil PIS PK,musyawarah dipimpin oleh pak Kades.pak kades
langsung menangapi masalah yang berhubungan dengan lingkungan,jika sarana terhadap air
bersih beliau mengatakan akan membuat sumur bor yang akan dibantu oleh dana desa
selanjutnya pak kades mengatakan memang kesadaran masyarakat untuk kebersihan lingkungan
masih rendah beliau meminta bantuan tenaga kesehatan untuk selalu memberikan pengarahan
kepada masyarakat mengenai kesehatan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat.
Selanjutnya kader menanggapi masalah penderita hipertensi dan penderita Tb tidak berobat
teratur,kader mengatakan sudah sering menghimbau masyarakat untuk ke posbindu dan berobat
ke puskesmas tetapi masyarakat tidak terlalu peduli. Misalnya penderita tb sudah berobat tetapi
sebelum selesai pengobatan tiba2 berhenti begitu juga penderita hipertensi mereka takut untuk
memeriksakan kesehatan ke posbindu. Kemudian kami dari tenaga puskesmas menanggapi hal
tersebut agar kader terus melaksanakan tugasnya untuk tetap mengajak masyarakat berkunjung
ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan kesehatan dan berobat dan petugas puskesmas akan
melakukan penyuluhan ke masyarakat mengenai penyakit degeneratif dan penyakit menular.
Untuk masalah kepersertaan jkn desa dan bpjs sudah bekerjasama dengan membuat dropbox di
kantor desa untuk memudahkan masyarakat mendaftar bpjs secara mandiri selain itu desa juga
sudah mengajukan 457 jiwa bagi keluarga yang tidak mampu untuk mendapatkan kartu batang
hari sehat. Selanjutnya salah satu pak rt menanggapi masalah bersalin di faskes bahwa ibu ibu di
desa lebih senang melahirkan di rumah sendiri karena merasa lebih nyaman. Hal ini dijelaskan
oleh tenaga puskesmas jika bersalin di fasilitas kesehatan peralatan lebih lengkap jika terjadi
penyulit saat persalinan maka akan cepat ditangani tempat bersalinpunsteril dan sudah diatur
sesuai dengan standar pertolongan persalinan yang aman diharapkan kepada peserta dan kader
untuk terus mensosialisasikan kepada ibu ibu hamil dan keluarga agar bersalin di faskes baik
melalui komunikasi formal atau di waktu2 lain seperti di warung,posyandu dan sebagainya.
Diskusi dilanjutkan dengan masalah bayi tidak mendapat asi ekslusif dan imunisasi dasar
lengkap petugas menanyakan kepada peserta apa yang permasalahannya sehingga bayi tersebut
tidak mendapatkan hak nya. Hal ini ditanggapi oleh ibu kader bahwa terkadang ibu yang
menyusui air susunya kering sehingga tidak bisa melanjutkan menyusui .

Kemudian terakhir petugas puskesmas menyimpulkan hasil kesepakatan musyawarah


masyarakat desa sungai buluh :
1. Akses sarana air bersih akan dibantu oleh anggaran dena desa untuk pembuatan sumur
bor
2. Sosialisasi dan penyuluhan kesehatan lingkungan ke masyarakat
3. Sosialisasi dan penyuluhan PHBS ke masyarakat
4. Pemerintah desa akan membantu memfasilitasi pendaftran mandiri jkn melaui drop box
5. Penyuluhan dan sosialisasi tentang IMD dan ASI ekslusif
6. Peran aktif kader dan peserta dalam mengajak masyarakat untuk bersalin dan di faskes
dan tenaga kesehatan akan terus memberikan penyuluhan melalui kelas ibu hamil di desa
7. Penyuluhan dan sosialisasi ptm dan p2m
8. Penyuluhan kesehatan lansia dan setiap rt mengumumkan jadwal posyandu lansia sehari
sebelum pelaksanaan.

Selanjutnya acara mmd ditutup oleh pak kades.

Mengetahui
Kades Sungai Buluh

Supriono

Anda mungkin juga menyukai