A. Definisi
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,listrik dan radiasi.
(Smeltzer, suzanna, 2010)
Untuk membantu mempermudah penilaian dalam memberikan terapi dan
perawatan, luka bakar di klasifikasikan berdasarkan penyebab, kedalaman luka,
dan keseriusan luka yakni, yakni :
1. Berdasarkan penyebab
a. Luka bakar karena api
b. Luka bakar karena air panas
c. Luka bakar karena bahan komia
d. Luka bakar karena listrik
e. Luka bakar karena radiasi
f. Luka bakar karena suhu rendah (Frost Bite)
2. Berdasarkan kedalaman luka bakar
a. Luka bakar derajat I
b. Luka bakar derajat II
1) Derajat II dangkal (Superficial)
2) Derajat II dalam (deep)
c. Luka bakar derajat III
3. Ukuran luas luka bakar
Dalam menentukan ukuran luas luka bakar kita dapat menggunakan
beberapa metode yaitu :
a. Rule of nine
1) Kepala - leher : 9%
2) Dada : 9 %
3) Perut : 9 %
4) Tangan kanan : 9 %
5) Tangan kiri : 9 %
6) Paha kaki kiri : 9 %
7) Paha kaki kanan: 9 %
8) Betis kaki kiri: 9 %
9) Betis kaki kanan: 9 %
10) Punggung : 9 %
11) Bokong : 9 %
12) Genetalia/perineum: 1
Pada anak dan bayi digunakan rumus lain karena luas relatif permukaan
kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaankaki lebih kecil.
Karena perbandingan luas permukaan bagian tubuh anak kecil berbeda,
24 jam
Di bagi 2: 8 jam I dan 16 jam ke II
- Anak: 2 cc x BB x Luas Luka bakar+ kebutuhan faal
24 Jam
Di bagi 2: 8 jam I dan 16 jam ke II
2. Kebutuhan Faal pada anak :
< 1 tahun : BB x 100 cc
1-3 tahun : BB x 75 cc
3-5 tahun : BB x 50 cc
½ diberi 8 jam pertama
½ diberi 16 jam ke dua
3. Contoh perhitungan luas luka bakar
Tangan kanan : 9 %
Tangan kiri :6%
Kaki kanan :9%
Dada :4%
Punggung atas : 3 %
Jumlah : 31%
(Mikro 60, Makro 20)
Dewasa
= 4x73x31= 9.052=4.526
24 2
Makro 20
8 Jam I = 4.526 x20 = 90.520= 188 tetes/8 jam
8x 60 480
16 jam II = 4.526x20 =90.520 = 94 tetes/16 jam
16x60 960
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Biodata
Terdiri atas nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, tnggal
MRS, dan informan apabila dalam melakukan pengkajian klita perlu
informasi selain dari klien. Umur seseorang tidak hanya mempengaruhi
hebatnya luka bakar akan tetapi anak dibawah umur 2 tahun dan dewasa
diatsa 80 tahun memiliki penilaian tinggi terhadap jumlah kematian (Lukman
F dan Sorensen K.C). data pekerjaan perlu karena jenis pekerjaan memiliki
resiko tinggi terhadap luka bakar agama dan pendidikan menentukan
intervensi ynag tepat dalam pendekatan
2. Keluhan utama
Keluhan utama yang dirasakan oleh klien luka bakar (Combustio) adalah
nyeri, sesak nafas. Nyeri dapat disebabakna kerena iritasi terhadap saraf.
Dalam melakukan pengkajian nyeri harus diperhatikan paliatif, severe, time,
quality (P,Q,R,S,T). sesak nafas yang timbul beberapa jam/hari setelah klien
mengalami luka bakar dan disebabkan karena pelebaran pembuluh darah
sehingga timbul penyumbatan saluran nafas bagian atas, bila edema paru
berakibat sampai pada penurunan ekspansi paru.
3. Riwayat penyakit sekarang
Gambaran keadaan klien mulai tarjadinya luka bakar, penyabeb lamanya
kontak, pertolongan pertama yang dilakuakn serta keluhan klien selama
menjalan perawatan ketika dilakukan pengkajian. Apabila dirawat meliputi
beberapa fase : fase emergency (±48 jam pertama terjadi perubahan pola
bak), fase akut (48 jam pertama beberapa hari/bulan), fase rehabilitatif
(menjelang klien pulang)
4. Riwayat penyakit masa lalu
Merupakan riwayat penyakit yang mungkin pernah diderita oleh klien
sebelum mengalami luka bakar.
5. Aktifitas/istirahat :
Tanda: Penurunan kekuatan, tahanan; keterbatasan rentang gerak pada area
yang sakit; gangguan massa otot, perubahan tonus.
6. Sirkulasi :
Tanda : (dengan cedera luka bakar lebih dari 20% APTT): hipotensi (syok);
penurunan nadi perifer distal pada ekstremitas yang cedera; vasokontriksi
perifer umum dengan kehilangan nadi, kulit putih dan dingin (syok listrik);
takikardia (syok/ansietas/nyeri); disritmia (syok listrik); pembentukan
oedema jaringan (semua luka bakar).
7. Integritas ego :
Gejala : masalah tentang keluarga, pekerjaan, keuangan, kecacatan.
Tanda: ansietas, menangis, ketergantungan, menyangkal, menarik diri,
marah.
8. Eliminasi :
Tanda: haluaran urine menurun/tak ada selama fase darurat; warna mungkin
hitam kemerahan bila terjadi mioglobin, mengindikasikan kerusakan otot
dalam; penurunan bising usus/tak ada; khususnya pada luka bakar kutaneus
lebih besar dari 20% sebagai stres penurunan motilitas/peristaltik gastrik.
9. Neurosensori :
Gejala: area batas; kesemutan.
Tanda: perubahan orientasi; afek, perilaku; penurunan refleks tendon dalam
(RTD) pada cedera ekstremitas; aktifitas kejang (syok listrik); laserasi
korneal; kerusakan retinal; penurunan ketajaman penglihatan (syok listrik);
10. Nyeri/kenyamanan :
Gejala: Berbagai nyeri; contoh luka bakar derajat pertama secara eksteren
sensitif untuk disentuh; ditekan; gerakan udara dan perubahan suhu; luka
bakar ketebalan sedang derajat kedua sangat nyeri;
B. Diagnosa keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
(Efaporasi akibat luka bakar)
2. Nyeri akut berhubungan dengan saraf yang terbuka,kesembuham luka dan
penanganan luka bakar
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan hipermetabolisme, dan kebutuhan bagi kesembuhan luka
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka bakar terbuka
5. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan pada penampilan
tubuh
C. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
1 Kekurangan volume NOC : NIC :
cairan berhubungan - Fluid balance 1. Monitor vital sign
2. Monitor masukan makanan/cairan dan hitung
dengan kehilangan - Hydration
intake kalori harian
cairan aktif - Nutritional status (food & fluid) 3. Monitor status nutrisi
(Efaporasi akibat - intake 4. Anjurkan makan makanan yang berserat (jus
luka bakar) Kriteria hasil : buah/buah segar)
5. Monitor status cairan termasuk intake dan output
a. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia
b. Vital sign dalam batas normal
c. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
d. Elastilitas turgor kulit baik, membrane mukosa lembab
2 Nyeri Akut NOC : NIC :
berhubungan - Pain Level 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
dengansaraf yang - Pain control termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
terbuka, kesembuhan - Comfort level kualitas dan faktor presipitasi
luka dan penanganan Kriteria Hasil : 2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
luka bakar a. Klien mengatakan nyeri yang dirasakan berkurang.
kebisingan
b. Klien dapat mendeskripsikan bagaimana mengontrol
3. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
nyeri
intervensi
c. Klien mengatakan kebutuhan istirahat dapat terpenuhi 4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas
d. Klien dapat menerapkan metode non farmakologik dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
untuk mengontrol nyeri 5. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
3 Ketidakseimbangan NOC : NIC :
nutrisi kurang dari Nutritional status : food and fluid, nutrient intake, weight 1. Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan tubuh control 2. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan
berhubungan dengan Kriteria hasil : vitamin C
hipermetabolisme, a. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan 3. Monitor kulit kering dan adanya pigmentasi
dan kebutuhan bagi b. Mampu mnegidentifikasi kebutuhan nutrisi 4. Monitor turgor kulit
kesembuhan luka c. Tidak ada tanda-tanda malnitrisi 5. Monitor mual dan muntah
d. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti 6. Kolaborasikan dengan ahli giziuntuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang di butuhkan klien
4 Kerusakan integritas Mencegah terjadinya cedera berulang / luka lebih lanjut NIC :
kulit berhubungan pada kulit Pressure Management
denganluka bakar NOC : 1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang
terbuka Tissue integrity : Skin and mucous longgar
- Membranes 2. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
- Hemodyalis akses 3. Ubah posisi pasien setiap 2 jam sekali
Kriteria Hasil : 4. Monitar aktifitas dan mobilisasi pasien
a. Dapat mempertahankan integritas kulit yang baik. 5. Monitor tanda dan gejala infeksi pada area insisi
b. Perfusi jaringan baik.
c. Dapat melindungi dan mempertahankan kelembapan
kulit
5 Gangguan citra tubuh NOC : NIC :
berhubungan dengan Kriteria hasil : 1. Berikan kesempatan pada klien untuk
perubahan pada a. Klien dapat mengungkapkan perasaan dan perhatian mengungkapkan perasaan.
penampilan tubuh perhatian 2. Dengarkan dengan penuh perhatian
b. Menggunakan keterampilan koping yang positif dalam 3. Bersama-sama klien mencari alternatif koping
mengatasi perubahan citra. yang positif.
4. Kembangkan komunikasi dan bina hubungan
antara klien keluarga dan teman serta berikan
aktivitas rekreasi dan permainan guna mengatasi
perubahan body image
DAFTAR PUSTAKA