Anda di halaman 1dari 13

RUMAH SAKIT BUKIT LEWOLEBA

Jl. Trans Atadei – Kelurahan Lewoleba Barat


Kabupaten Lembata – Nusa Tenggara Timur
No. Telp./Fax.(0383)2343062 Email : rsbukitlewoleba@yahoo.com

Lampiran : Surat KeputusanDirektur Rumah Sakit Bukit Lewoleba


Nomor : 118/RSB/SK-DIR/V/2017
Tanggal : 31 Mei 2017
Tentang : Kebijakan Pelaksanaan Pelayanan Unit Personalia
Rumah Sakit Bukit Lewoleba

KEBIJAKAN PELAYANAN UNIT PERSONALIA


RUMAH SAKIT BUKIT LEWOLEBA

Personalia adalah bagian yang merencanakan, mengelola, mengarahkan, mengendalikan,


mengkoordinir dan mengevaluasi kegiatan karyawan sebagai sumber daya manusia dalam
usaha untuk memenuhi tujuan individu karyawan, rumah sakit dan masyarakat umum.

Personalia merupakan bagian dari pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi tata
cara rekrutmen, seleksi karyawan, tata cara evaluasi kinerja staf, cuti, kenaikan jabatan,
pendidikan dan pelatihan, program kesehatan karyawan, pembinaan, penetapan pola
ketenagaan, hak dan kewajiban lainnya.

Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Manusia meliputi sebagai berikut :

1. KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA


MANUSIA

a. Perencanaan dan penetapan SDM mengacu pada Pola yang telah di tetapkan oleh
Rumah Sakit
b. Perencanaan SDM mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku
c. Personalia menjalankan fungsi perencanaan SDM sesuai dengan ketentuan yang
telah di tetapkan oleh Rumah Sakit
d. Pelaksanaan pemenuhan kebutuhan SDM di lakukan oleh bagian Personalia
berdasarkan kebutuhan sumber daya manusia pada bagian / unit kerja Rumah
Sakit Bukit Lewoleba.
e. Pola Ketenagaan dievaluasi dan ditindaklanjuti setiap 1 (satu) tahun sekali.

2. REKRUTMEN KARYAWAN

a. Rekrutmen adalah Proses dalam mencari, menemukan, mengajak dan


menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar rumah sakit untuk
menjadi tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan
dalam perencanaan sumber daya manusia.

b. Adapun tujuan dari Rekrutmen adalah


b.1 Untuk mendapatkan calon karyawan sebanyak mungkin sehingga
memungkinkan pihak manajemen atau Requiter untuk memilih atau
menyeleksi calon karyawan yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit.
b.2 Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja yang memenuhi standar pengetahuan,
ketrampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan pola ketenagaan Rumah
Sakit.
b.3 Terpenuhinya permintaan tenaga kerja yang dibutuhan oleh masing-masing
bagian di Rumah Sakit.

c. Rekrutmen karyawan dibedakan menjadi:


1.1 Staf Klinis, terdiri dari : Dokter dan Dokter Gigi, Perawat, Bidan, Tenaga
Kesehatan Lain ( Rekam Medis, Radiografer, Teknis Analis , Apoteker,
Tenaga Teknis Kefarmasian (Asisten Apoteker), Perawat gigi, Perawat
Anastesi, Rehab Medik, Nutrient / Dietsien dan Penata Boga, Teknisi
Elektro Medik, Sanitarian)
1.2 Staf Non Klinis (Administrasi, Teknisi, Pekarya, Pekerja Kebersihan,
Pekerja Dapur, Pekerja Kamar Jahit, Pekerja Kamar Cuci, dll)

d. Bagian Personalia membuka lowongan pekerjaan sesuai dengan standar


pendidikan dan kualifikasi yang dibutuhkan, sedapat mungkin diisi dari dalam
rumah sakit, bila tidak ada baru mencari dari luar Rumah Sakit melalui instansi
pendidikan maupun melalui iklan di media massa.

e. Untuk memenuhi kebutuhan ketenagaan rekrutmen dilakukan 2 (dua) kali


dalam setahun yaitu pada Bulan April dan Oktober. Pada keadaan mendesak
rekruitmen dapat dilakukan sewaktu-waktu.

f. Proses Rekruitmen di lakukan sesuai dengan Bagan/ alur /Panduan, serta


prosedur yang telah di tetapkan oleh Rumah Sakit

g. Proses rekrutmen dievaluasi minimal 1 (satu) tahun sekali, dianalisa,


direkomendasi dari setiap bagian dan akan ditindak lanjuti oleh bagian
Personalia

3. SELEKSI KARYAWAN

a. Seleksi adalah proses menyaring, memilih dan menetapkan calon karyawan.

b. Tujuan diadakannya seleksi karyawan yaitu :


1. Untuk mendapatkan calon karyawan yang memenuhi syarat dan mempunyai
kualitas sebagaimana yang dibutuhkan (jujur, disiplin, terampil, kreatif, loyal,
dan berdedikasi tinggi).

2. Untuk mengukur kemampuan calon karyawan / pelamar apakah dapat


mengerjakan pekerjaan tertentu yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit.

3. Untuk menyiapkan dan membentuk kader-kader karyawan yang dapat


menunjang kegiatan Rumah Sakit di masa yang akan datang.
c. Seluruh proses seleksi Rekruitmen karyawan di Rumah Sakit Bukit Lewoleba
dilakukan dibagian Personalia

d. Tahapan proses seleksi di lakukan sesuai dengan Panduan - tahapan dalam


proses seleksi yaitu :
1. Seleksi Berkas Administrasi
2. Primary Source Verification
3. Tes Teori Akademik
4. Tes Praktek
5. Tes Kesehatan
6. Tes Wawancara
7. Keputusan penerimaan

e. Dalam proses seleksi Administrasi khusus untuk tenaga kesehatan harus


mengikuti Panduan Rekruitmen yang telah di tetapkan Rumah sakit

f. Proses seleksi di evaluasi minimal 1 tahun sekali dan bila diperlukan dilakukan
revisi terhadap setiap tahapan seleksi

4. KEBIJAKAN PERSONAL FILE

a. Arsip atau file karyawan merupakan dokumen milik Rumah Sakit Bukit Lewoleba
dan diperlakukan sebagai dokumen rahasia.

b. Rumah Sakit Bukit Lewoleba mengatur, mengelola dan menyimpan arsip/data


setiap karyawan dengan baik di bagian personalia dan bagian masing-masing.

c. Standar susunan file karyawan di Personalia terdiri dari :


1. Data Pribadi Karyawan (curriculum vitae)
2. SK. Pengangkatan Kary. Tetap / SK. Jabatan
3. UTW ( Uraian Tugas dan Wewenang ) & Kualifikasi masing masing staf
4. FC Ijasah, transkrip Nilai
5. Pemuhtakhiran/ Verivikasi Ijazah
6. STR, SIK, SIP, RKK (Rincian Kewenangan Klinis )
7. Bukti pelatihan yang pernah di ikuti ( Sertifikat pelatihan )
8. Bukti hasil evaluasi kinerja karyawan
9. Surat rotasi dan mutasi
10. Form Surat-surat lain
11. Berkas rekrutmen dan Seleksi
12. Berkas Lamaran

d. Data kepegawaian diperbaharui setiap satu tahun sekali atau sewaktu-waktu


apabila ada perubahan data karyawan.

e. Personal file bagi karyawan yang telah berhenti bekerja dari Rumah Sakit Bukit
Lewoleba di simpan di bagian personalia selama 5 (lima) tahun dan setelah itu
dimusnahkan.
5. KEBIJAKAN MENETAPKAN DAN PENEMPATAN CALON KARYAWAN

a. Bagi Calon Karyawan yang dinyatakan lulus dari tes seleksi, maka akan
dibuatkan surat pemberitahuan dari Bagian Personalia

b. Bagi Calon Karyawan yang dinyatakan tidak lulus dari setiap tahapan seleksi
akan dibuatkan surat pemberitahuan.

c. Bagian personalia membuat surat pernyataan bagi calon karyawan yang diterima
serta menginformasikan hak dan kewajibannya sebagai karyawan percobaan.

d. Bagian Personalia membuat surat pengantar bagi calon karyawan untuk


penempatan kerjanya ke bagian yang bersangkutan

e. Penempatan kerja bagi karyawan yang diterima di suatu unit / bagian ditetapkan
mulai tanggal 1 atau paling lambat tanggal 15 (lima belas) bulan tersebut. Jika
dalam kondisi mendesak, tanggal penempatan karyawan dapat disesuaikan.

f. Penempatan kerja bagi tenaga :


1. Medis berdasarkan kebijakan kredensial dan pemberian kewenangan klinis
staf medis
2. Keperawatan berdasarkan kebijakan kredensial dan pemberian kewenangan
klinis staf keperawatan
3. Tenaga Kesehatan lain berdasarkan kebijakan kredensial dan pemberian
kewenangan klinis
4. Non medis berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit dan sesuai dengan Uraian
Tugas dan wewenang

5. KEBIJAKAN PRIMARY SOURCE VERIFICATION / VERIFIKASI IJAZAH

a. Primary source verification dilakukan pada seluruh calon karyawan dan di


lakukan setelah proses seleksi Administrrasi

b. Apabila proses Primary source verification berlangsung lama, maka sambil


menunggu jawaban dari tempat pendidikan terkait, proses seleksi karyawan
akan dilanjutkan sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan.

c. Staf yang dilakukan Primary source verification adalah staf yang baru masuk dan
karyawan lama yang telah bekerja sejak tahun 2013 di Rumah Sakit Bukit
Lewoleba.

d. Staf yang telah menyelesaikan pendidikan formal wajib dilakukan Primary


source.

e. Tanda keabsahan Ijazah berupa stampel diberikan pada ijazah yang telah
dinyatakan asli dari tempat pendidikan sebelumnya.
6. KEBIJAKAN PROGRAM ORIENTASI KARYAWAN

1. Rumah sakit wajib mengadakan program orientasi bagi karyawan baru Rumah
Sakit
2. Program orientasi RS terdiri dari ;
2.1 Program Orientasi Umum, dilakukan secara umum & secara Proporsional
selama 4 hari untuk seluruh karyawan baru.
2.2 Program Orientasi Khusus, dilakukan di masing-masing bagian sesuai
dengan Profesi, UTW dan Kompetensi

3. Program orientasi umum dilaksanakan oleh bagian Personalia bekerjasama


dengan Diklat Rumah Sakit Bukit Lewoleba.

4. Kegiatan Orientasi Karyawan baru secara umum dilaksanakan di Rumah Sakit


Bukit Lewoleba dengan memberikan pengarahan materi dan pengenalan kepada
seluruh staf di setiap unit dengan materi acuan:

4.1 Orientasi Umum


Kegiatan Orientasi Karyawan baru secara umum dilaksanakan di Rumah
Sakit Bukit Lewoleba dengan memberikan pengarahan materi, dan
pengenalan kepada seluruh staf di setiap unit dengan materi:

1.Visi, Misi dan Tujuan Rumah Sakit Bukit Lewoleba


2.Pengenalan sejarah singkat berdirinya Rumah Sakit Bukit Lewoleba.
3.Pengenalan Struktur Organisasi (STO) Rumah Sakit
4.Keselamatan pasien di rumah sakit ( KPRS ) / Patien Safety
5.K3 RS
6.PPI
7.IPAL
8.Peraturan kepegawaian
9.Uraian tugas dan wewenang serta Hak dan Kewajiban
10.Pelayanan prima / Service Excelent
11.Etos kerja
12.Informed Concent
13.Kode Etik RS
14.Kode Etik Keperawatan & Kebidanan
15.Pengenalan lingkungan Rumah Sakit dan tata tertib Rumah Sakit
Kegiatan ini dibimbing langsung oleh bagian administrasi umum dan
personalia dan Unit Diklat. Orientasi ini kemudian dilanjutkan dengan
orientasi khusus yang diserahkan ke unit masing - masing dimana
karyawan baru itu ditempatkan.

4.2 Orientasi Khusus


Kegiatan Orientasi Karyawan baru secara khusus dilaksanakan di unit kerja
Rumah Sakit Bukit Lewoleba dengan memberikan pengarahan materi, dan
pengenalan kepada seluruh staf di setiap unit dengan materi:

1. Pengenalan seluruh ruang dan fasilitas


2. Pengenalan struktur organisasi dan pejabatnya
3. Pengenalan semua staf di Bagian/Unit Kerja tersebut
4. Pemahaman tata-tertib yang berlaku khusus di Bagian/Unit Kerja
tersebut.
5. Mengenal dan mampu mengantisipasi dan mengatasi berbagai potensi
bahaya di Bagian/Unit Kerja.
6. Pengenalan bahan-bahan berbahaya di Bagian /Unit Kerja dan cara-cara
menaganinya.
7. Mengetahui jalur evakuasi dari Bagian/Unit Kerja apabila terjadi
bencana.
8. Mengenal dan memahami serta mampu melaksanakan tugas-tugas klinis
dan non-klinis, sesuai dengan UTW secara baik dan benar
Kegiatan ini dibimbing langsung oleh Kepala Bagian dan Kepala Ruang
dimana tempat orientasi khusus ini berlangsung dan karyawan tersebut di
tempatkan.

8. KEBIJAKAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

a. Rumah Sakit memberlakukan penilaian kinerja terhadap karyawan dengan


sistem evaluasi karyawan.

b. Penilaian kinerja meliputi :


b.1 Penilaian Kinerja Karyawan Percobaan adalah penilaian yang dilakukan
untuk karyawan percobaan dan dilakukan selama masa percobaan
berlangsung.
b.2 Penilaian Kinerja Karyawan Kontrak dan Karyawan Tetap adalah penilaian
yang dilakukan untuk karyawan kontrak dan karyawan tetap

c. Penilaian kinerja karyawan kontrak / tetap digunakan sebagai dasar


pertimbangan dalam pemberian program pendidikan dan pelatihan, rotasi /
mutasi, promosi / demosi jabatan, dan Kenaikan Berkala / Gol / Pangkat.

d. Penilaian kinerja karyawan dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan
Februari tahun berjalan atau pada bulan tertentu sesuai dengan SK Kontrak
karyawan tersebut dan diisi pada format yang telah disediakan oleh Personalia
Rumah Sakit Bukit Lewoleba.

e. Penilaian kinerja karyawan dilakukan oleh atasan langsung dibantu oleh Kabid
(jika ada) dan diminta persetujuan dari karyawan yang dinilai.

f. Bagian personalia merekap semua penilaian kinerja karyawan dan dilaporkan ke


Kepala Bidang Penunjang Umum & SDM untuk dibawa ke rapat Direksi agar
dapat segera ditentukan pemberian Performance Apprasial untuk karyawan.

g. Penilaian Kinerja Karyawan mencakup Hard Skill dan Soft Skill suatu jenis
tenaga.

h. Pemberian Kenaikan Berkala / Gol / Pangkat dilakukan setiap bulan April dan
Oktober, atau pada saat evaluasi berkala yang telah ditetapkan.
i. Pola penilaian kinerja karyawan ditinjau kembali setiap 3 (tiga) tahun sekali

j. Penetapan skala gaji pokok di lakukan dengan SK Yayasan Papa Miskin


Keuskupan Larantuka

k. Penilaian bagi karyawan percobaan dilakukan pada bulan ke-3 saat berakhir
masa percobaan

l. Baik staf klinis maupun non klinis di evaluasi minimal 1 tahun sekali

m. Karyawan percobaan dapat diangkat menjadi karyawan kontrak apabila


memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan Rumah Sakit.

n. Karyawan kontrak dapat mengajukan permohonan menjadi karyawan tetap


apabila memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan Rumah Sakit.

o. Karyawan percobaan yang belum memenuhi syarat dapat di perpanjang masa


percobaan keduanya apabila mendapat rekomendasi dari kepala unit dan kepala
bidang terkait.

9. KEBIJAKAN PENGANGKATAN KARYAWAN KONTRAK

a. Karyawan percobaan yang telah memenuhi kriteria dan telah menyelesaikan


masa percobaannya selama tiga atau enam bulan dapat diangkat sebagai
karyawan kontrak dan diusulkan oleh kepala unit yang terkait ke bagian
Personalia.

b. SK pengangkatan di lakukan oleh Yayasan sesuai dengan prosedur yang berlaku

c. Sejak karyawan percobaan tersebut diangkat menjadi karyawan kontrak akan


memperoleh hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku

10. KEBIJAKAN PENGANGKATAN KARYAWAN TETAP

11. KEBIJAKAN KREDENSIAL

a. Kredensial dilakukan pada staf medis, staf keperawatan dan staf Tenaga
Kesehatan lain
b. Kredential staf medis, staf keperawatan dan staf tenaga kesehatan lain diatur
dalam komite terkait

12. KEBIJAKAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN

a. Rumah Sakit Bukit Lewoleba melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap calon


karyawan, karyawan kontrak dan karyawan tetap
b. Khusus untuk karyawan kontrak dan karyawan tetap yang perlu di lakukan
pemeriksaan kesehatan secara berkala adalah mereka yang berada di bawah
unit/bagian yang beresiko tinggi sesuai dengan ketetapan direktur.

c. Bagi karyawan yang berada di unit yang tidak beresiko tinggi jika di pandang
perlu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan maka atasan langsung dapat
mengajukan permohonan kepada Direktur melalui personalia untuk di lakukan
pemeriksaan

d. Pemeriksaan dapat di lakukan apabila memenuhi persyaratan yang telah di


tetapkan oleh Rumah Sakit

e. Untuk pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan karyawan yang sudah bekerja
dilakukan oleh dokter yang telah di tetapkan oleh Rumah Sakit

f. Ketentuan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan berkoordinasi


dengan Tim K3RS Bukit Lewoleba

13. KEBIJAKAN ROTASI DAN MUTASI

a. Rotasi / Mutasi adalah program memindahkan karyawan dari satu bagian ke


bagian lain secara horizontal / vertical (promosi) dalam fungsi pengambangan
karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja
dalam Rumah Sakit.

b. Rotasi / Mutasi dilakukan karena kebijakan dari Rumah Sakit ataupun


permohonan dari karyawan yang bersangkutan.

c. Rotasi / Mutasi dilakukan untuk menambah pengetahuan dan penyegaran bagi


karyawan dari satu bagian ke bagian lain

d. Rotasi / Mutasi dilakukan untuk pembinaan bagi karyawan yang mendapatkan


sanksi atas pelanggaran yang dilakukannya.

e. Karyawan yang di rotasi / mutasi dengan UTW yang berbeda harus mendapatkan
orientasi khusus di tempat yang baru dan serah terima tugas

14. KEBIJAKAN PROMOSI DAN DEMOSI

a. Promosi adalah perpindahan karyawan yang mengikuti dengan peningkatan


jabatan / fungsi atau kesepakatan pendidikan baik formal maupun non formal.

b. Promosi dapat diberikan bagi karyawan yang memiliki prestasi dan kompetensi
kerja yang lebih baik dari karyawan lainnya.

c. Karyawan baru yang mempunyai kompetensi lebih maka karyawan tersebut


dapat dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi
d. Promosi dapat diberikan bagi karyawan yang telah mengikuti berbagai macam
pelatihan baik formal maupun non formal dan memberikan kontribusi yang baik
bagi perkembangan Rumah Sakit.

e. Demosi adalah perpindahan karyawan yang diikuti dengan penurunan jabatan


dan atau fungsi karyawan tersebut di satu bagian

f. Demosi dapat dilakukan bagi karyawan yang melakukan pelanggaran prosedur


kerja yang merugikan Rumah Sakit sehingga dapat diberikan sanksi administratif
dan penurunan jabatan

g. Karyawan yang di promosi / demosi dengan UTW yang berbeda harus


mendapatkan orientasi khusus di tempat yang baru dan serah terima tugas

15. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN STAF

a. Pimpinan bertanggung jawab mengenai pengembangan dan pelatihan, orientasi


dan program pelatihan staf untuk menjaga kemampuan dan meningkatkan
pelayanan.

b. Pengembangan staf dan program pelatihan dikelola oleh bagian Diklat.

c. Diklat bertanggung jawab untuk membuat program yang terstruktur dan lengkap
secara efisien.

d. Pelatihan yang diikuti oleh staf adalah pelatihan inhouse training dan ekshouse
training.

e. Untuk menjadi instruktur pelatihan harus mempunyai ijazah pelatihan yang


tersertifikasi.

f. Inhouse trainning yang diikuti oleh staf dilakukan evaluasi pencapaiannya,


apabila memenuhi persyaratan dapat dinyatakan lulus dan diberikan sertifikat.

g. Ekshouse training yang diikuti oleh staf dilakukan evaluasi dengan cara
presentasi di direksi.

h. Demi tercapainya sasaran program Diklat wajib membuat program, kerangka


acuan, anggaran, monitor, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut secara teratur
dan berkesinambungan.

16. KEBIJAKAN PEMBINAAN KARYAWAN

a. Rumah Sakit Bukit Lewoleba melakukan bina karyawan sebagai upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan antara lain melalui kegiatan olah raga, rekreasi,
retret dan lain-lain.

b. Dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut Rumah Sakit Bukit Lewoleba


memberikan fasilitas dan keuangan sesuai dengan kemampuan Rumah Sakit.
c. Pembinaan karyawan menjadi tanggung jawab personalia dengan pastoral care
dan unit terkait.

17. KEBIJAKAN CUTI DAN HARI LIBUR

a. Rumah Sakit Bukit Lewoleba memberikan hak atas cuti tahunan, cuti hamil dan
melahirkan, cuti besar, cuti di luar tanggungan sesuai dengan peraturan yang
berlaku

b. Rumah Sakit Bukit Lewoleba memberikan waktu istirahat mingguan kepada


karyawan menurut sifat dan pekerjaannya sesuai tuntutan operasional
pekerjaannya

c. Pengambilan cuti karyawan harus seijin tertulis dari Kepala Unit/Bagian terkait
sesuai dengan formulir yang telah disiapkan Bagian Personalia

d. Hari libur mingguan disesuaikan dengan tuntutan operasional Rumah Sakit

e. Apabila kepentingan Rumah Sakit cuti tahunan tidak diambil, maka cuti tersebut
dibayar/dihitung lembur, tetapi jika karena kelalaian karyawan., maka cuti
tersebut gugur/hangus.

18. KEBIJAKAN IJIN ALASAN PENTING

a. Karyawan diberikan waktu secara khusus dalam menghadapi situasi dan kondisi
tertentu untuk mendapatkan ijin, yang penting dengan sepengetahuan Kepala Unit
dan atau Kepala Bidang

b. Ijin Alasan Penting yang berlaku di rumah sakit sesuai dengan peraturan yang
berlaku yaitu :
b.1 Cuti karyawan menikah
b.2 Karyawan menikahkan anak
b.3 Karyawan mengkhitankan anak / membabtiskan anak
b.3 Istri karyawan melahirkan atau keguguran kandungan
b.4 Suami / istri, orang tua / mertua / atau anak atau menantu meninggal dunia
b.5 Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia

c. Ijin tersebut ( b ) diatur dalam Peraturan Kepegawaian.

19. KEBIJAKAN PENGGAJIAN

a. Kepada karyawan diberikan balas Jasa/gaji/honorarium dan tunjangan


sebagaimana diatur dalam Peraturan tentang Penggajian/imbalan jasa Rumah
Sakit

b. Peraturan tentang Penggajian diatur lebih lanjut dengan Surat Keputusan Direksi
Rumah Sakit

c. Gaji/honorarium/imbalan jasa dibayarkan setiap tanggal akhir bulan, dan apabila


tanggal akhir bulan tersebut jatuh pada tanggal merah dibayarkan pada hari
sebelumnya.
20. KEBIJAKAN PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK
ATAS PENGHASILAN KARYAWAN

a. Pajak Penghasilan (PPH) pasal 21 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan
karyawan Rumah Sakit Bukit Lewoleba sesuai Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku tentang perpajakan.

b. Pajak yang dipotong dan disetorkan dapat menjadi penerimaan Kas Negara.

21. KEBIJAKAN JAMINAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN

a. Demi menunjang tercapainya kesejahteraan karyawan, Rumah Sakit Bukit


Lewoleba mengikutsertakan karyawan dalam Program Jaminan Sosial Tenaga
Kerja (Jamsostek), BPJS, Dana Pensiun, Sumbangan Sosial, Uang duka dan
koperasi karyawan.

b. Pelaksanaan Jamsostek karyawan berdasarkan peraturan perundang-undangan


yang berlaku.

c. Pelaksanaan BPJS karyawan berdasarkan peraturan perundang - undangan yang


berlaku

22. KEBIJAKAN PEMBERIAN RETENSI KARYAWAN

a. Rumah sakit menyediakan seragam bagi karyawan dan diberikan setiap 3 (tiga)
tahun sekali.

b. Pengelolaan seragam karyawan dilakukan oleh bagian kamar jahit dan dapat
bekerja sama dengan pihak ketiga

c. Rumah Sakit Bukit Lewoleba memberikan penghargaan 25 thn bagi karyawan


yang telah mengabdikan dirinya selama masa kerja 25 tahun.

d. Pengahargaan 25 tahun diberikan pada saat perayaan HUT Rumah Sakit Bukit
Lewoleba pada tanggal 9 September setiap tahunnya.

23. SANKSI ATAS PELANGGARAN

Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan atau perbuatan karyawan yang
melanggar ketentuan, tata tertib, disiplin kerja dan Peraturan Rumah Sakit yang
berlaku yang dapat dijatuhkannya sanksi atas pelanggaran ketentuan tersebut di atur
lebih lanjut dalam Peraturan Kepegawaian

24. KEBIJAKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

a. Rumah Sakit Bukit Lewoleba berusaha untuk mencegah terjadinya Pemutusan


Hubungan Kerja, namun apabila segala upaya telah dilakukan tidak berhasil
sehingga pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindari, penyelesaian
dilakukan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.

b. Pemutusan hubungan kerja dapat terjadi karena :


1. Karyawan tidak terampil
2. Masa wajib kerja telah selesai
3. Karyawan melakukan pelanggaran
4. Sakit
5. permintaan sendiri
6. Pensiun
7. Meninggal dunia

c. Karyawan yang ingin mengundurkan diri karena permintaan sendiri dan tidak
menjabat sebagai pejabat struktural mengajukan permohonan tertulis selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelumnya.

d. Karyawan yang menduduki jabatan struktural mengajukan pengunduran diri


karena permintaan sendiri selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari
sebelumnya.

25. KEBIJAKAN PENSIUN DAN PENSIUN DINI

a. Rumah sakit menetapkan batas usia pensiun ditetapkan pada usia 55 (lima puluh
lima) tahun.

b. Karyawan yang belum mencapai usia pensiun 55 (lima puluh lima) tahun, dapat
diberikan pensiun dini dengan memenuhi persyaratan yang berlaku dan
mendapat persetujuan dari Direksi Rumah Sakit Bukit Lewoleba.

c. Penghitungan uang pesangon pensiun dan pensiun dini disesuaikan dengan


ketentuan yang berlaku.

d. Karyawan yang telah pensiun dapat mengajukan permohonan ke Direksi untuk


dapat bekerja kembali

Ditetapkan di : Lewoleba
Pada tanggal : 31 Mei 2017
RS. Bukit Lewoleba

dr. Kukuh Prasetyo

Anda mungkin juga menyukai