A. POST DATE
1.Pengertian
Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu
lenggkap.Diagnosis usia kehamilan lebih dari 42 minggu didapatkan dari
perhitungan usia kehamilan,seperti rumus neagle.(Kapita selekta kedokteran jilid
1.2001 :275 )
Kehamilan post matur adalah kehamilan yang berlangsung lebih lama dari 42
minggu,dihitung dari rumus neagle dengan siklus haid rata-rata 28 hari. (Sinopsis
Obstetri jilid 2 .1998 :221 )
Kehamilan lewat waktu merupakan kehamilan yang melebihi waktu 42 minggu
belum terjadi persalinan. ( Ilmu Kebidanan , Penyakit Kandungan & Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan ,1998 :222 )
2.Etiologi
Etiologi pasti belum diketahui.Faktor yang dikemukakan adalah hormonal,yaitu
kadar progestron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan.Sehingga
kepekaan uterus terhadap oxytocin berkurang.Faktor lain adalah faktor herediter
karena post maturitas sering dijumpai pada suatu keluarga tertentu dan ada juga
yang disebabkan tidak timbulnya his karena kurangnya air ketuban,insufisiensi
plasenta dan kerentanan akan stress.
3.Tanda – tanda bayi post matur
Biasanya lebih berat dari bayi matur
Tulang dan sutura kepala lebih keras dari bayi matur
Rambut lanugo hilang atau sangat kurang
Verniks kaseosa dibadan kurang
Kuku panjang
Rambut kepala agak tebal
Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel
4.Pengaruh terhadap ibu dan janin
Terhadap ibu
Persalinan post matur dapat menyebabkan distosia karena :
1. Aksi uterus tadak terkoordinir
2. Janin besar
3. Moulage kepala kurang
Maka akan sering dijumpai pada partus lama,kesalahan letak,inersia
uteri,distosia bahu,dan perdarahan post patum.
Terhadap janin
Jumlah kematian janin atau bayi pada kehamilan 43 minggu 3 kali lebih besar
dari kehamilan 40 minggu .Pengruh post maturitas pda janin bervariasi :BB
janin dpat bertambah besar ,tetap,ada yang berkurang.Sesudah kehamilan 42
minggu ada pula terjadi kematian janin dalam kandungan.
4.Penatalaksanaan
Bila keadaan janin baik :
Tunda pengakhiran kehamilan slama satu minggu dengan menilai gerakan dan
tes tanpa tekanan 3 hari kemudian.bila hasil positif segera lakukan seksio
sesaria.
Induksi persalinan
Persalinan anjuran atau induksi persalinan dapat dilakukan dengan metode :
Metode stein
Sekalipun metode stein sudah ditinggalkan,tetapi untuk pengetahuan
bidan masih perlu diketahui.
Selama metode stein,kehamilan lewat waktu akan mendapatkan : 1,2 gr
gisulras kinine dan1,4 cc pituitrin injeksi.Persalinan dengan meode ini
diluar RS berbahaya karena dapat terjadi kontraksi uetrus yang kuat
sehingga dapat mengancam :
Ketuban pecah satat pembukaan kecil
Ruptur uteri membakat
Gawat janin dalam rahim
Persalinan anjuran dengan infus pituitrin ( sintosinon )
Persalinan anjuran dengan infus oxytocin , pituitrin / sintosinon 5 unit dalam
500 cc glukosa 5 % banyak dipergunakan.Teknik induksi dengan infus
glukosa lebih sederhana,dimulai dengan 8 tetes,dan maksimal 40
tetes.Kenaikan tetes tiap 15 menit sebanyak 4 sampai 8 tetes sampai kontraksi
optimal tercapai.maka tetesan tersebut dipertahankan sampai terjadi
persalinan.Apabila terjadi kegagalan,ulangi persalinan anjuran dengan selang
waktu 24 – 48 jam.
Memecah Ketuban
Memecah ketuban merupakan salah satu metode untuk mempercepat
persalinan.Setelah ketuban pecah,ditunggu 4 sampai 6 jam dengan harapan
kontraksi otot – otot rahim akan berlangsung.Apabila belum berlangsung
kontraksi otot rahim dapat diikuti induksi persalinan dengan infus glukosa
yang mengandung 5 unit oxytocin.
Persalinan anjuran dengan menggunakan prostaglandin
Telah diketahui bahwa kontraksi otot rahim terutama dirangsang oleh
prostaglandin.Pemakaiannya dapat berupa infus intra vena (iv) (nalador) dan
pervaginam ( prostaglandin vagina suppositoria).
III. Patofisiologi
IV. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Diagnostik Hasil
1. Hasil darah lengkap, 1. mengkaji perubahan dari kadar praoperasi dan
Hemoglobin/ hematokrit mengevaluasi efek kehilangan darah pada
2. Urinalisis, vaginal, pembedahan
lokhea 2. pemeriksaan tambahan didasarkan pada
kebutuhan individual
V. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian focus data dasar klien
Tinjau ulang catatan klien pada prenatal dan intranatal adanya indikaasi untuk
kelahiran sesaria
2. Sirkulasi
Kehilangan darah selama pembedahan kira-kira 600-800 ml
3. Integritas Ego
dapat menunjukkan labilitas emosional, dari kegembiraan sampai ketakutan, marah
mungkin mengekspresikan ketiakmampuan menghadapi situasi baru
4. Eliminasi
Kateter mungkin masih terpotong : urine jernih pucat, bising usus tidak ada, samar
atau jelas
5. Makanan
Abdomen lunak dengan tidak ada distensi pada awal
6. Neurosensori
Kersakan gerak dan sensasi dibawah tingkat anastesi spinal epidural
7. Nyeri/ ketidaknyamanan
mengeluh ketiddaknyamanan dari berbagai sumber misalnya trauma bedah/ insisi,
nyeri penyerta, distensi kandung kemih/ abdomen efek-efek anastesi
Mulut kering
8. Pernafasan
Bunyi paru jelas dan vesikuler
9. Keamanan
Balutan abdomen dapat tampak sedikit nada atau kering dan utuh
10. Seksualitas
Fundus kontraksi kuat dan terletak umbilicus, aliran lokhia sedang dan bebas bekuan
berlebihan/ banyak