Keseharianku

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 20

keseharianku

Rabu, 28 Mei 2014

makalah darah dan golongan darah


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
MASALAH …………………………………………………………………………
1.2 RUMUSAN
MASALAH ………………………………………………………………………………….
1.3 TUJUAN
PENULISAN …………………………………………………………………………………..

BAB II
2.1 TINJAUAN
KEPUSTAKAAN ……………………………………………………………………

BAB lll
DARAH DAN GOLONGAN DARAH
3.1. Pengertian
Darah ..........................................................................................................
3.2 Sistem Peredaran
Darah ……………………………………………………………..
3.3 Golongan
Darah ……………………………………………………………………
……...
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL ..............................................................................................................


.......................
4.2 PEMBAHASAN ……………………………………………………………
………………
BAB V
KEPRIBADIAN DAN PENGARUH
5.1 Kepribadian Golongan
darah ……………………………………………………………
5.2 Pengaruh Golongan
Darah …………………………………………..........................
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan ……………………………………………………………
………………
6.2 Daftar
Pustaka ………………………………………………………………………
……
6.3 Saran …………………………………………………………………
…………………

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena
berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya
untuk menunjang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).
Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar kehidupan. Tanpa darah yang cukup
seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat
mengakibatkan kematian.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya
perbedaan jeniskarbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
Dua jenis penggolongan darah yang 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya
saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat
menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal
ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan
jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A
di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B
dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif
hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau
O-negatif.

Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel


darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum
darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif

Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen
A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.
Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari
orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal.
Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan
darah kecuali pada sesama AB-positif.

Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan
golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebutdonor universal. Namun, orang
dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-
negatif.

Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,
meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A
lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena
golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan
darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang mempengaruhi terbentuknya golonga darah ?
2. mengapa golongan darah AB sangat sedikit ?
3. bagaimana cara mengetahui perbedaan golongan darah pada manusia ?
4. apa tujuan dari mengelompokkan golongan darah ?
5.Adakah hubungan golongan darah dengan watak atau kepribadiaannya ?
1.3 RUMUSAN MASALAH
1.3.1. Tujuan Umum
Agar siswa-siswi mengetahui tentang Darah dan Golongan Darah.
1.3.2. Tujuan Khusus
Agar siswa-siswi dapat mengetahui tentang :
· Pengertian Darah
· Sistem Peredaran Darah
· Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
· Golongan Darah
· Pengaruh Penggolongan Darah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Darah adalah cairan yang berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh darah.
Volume darah manusia ± 7 % dari berat badan atau ± 5 liter untuk laki–laki dan
4,5 liter untuk perempuan. Penyimpanan darah dapat dilakukan dengan
memberikan natrium sitrat atau natrium oksalat, karena garam–garam ini
menyingkirkan ion–ion kalsium dari darah yang berperan penting dalam proses
pembekuan darah (Abbas, 1997).1
Darah merupakan suspensi sel dan fragmen sitoplasma di dalam cairan yang
disebut dengan plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai
jaringan pengikat dalam arti luas karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur
sel dan substansi interselular yang berbentuk plasma. Secara fungsional darah
merupakan jaringan pengikat yang dalam artiannya menghubungkan seluruh
bagian-bagian dalam tubuh sehingga merupakan integritas.
Darah yang merupakan suspensi tersebut terdapat gen, dimana gen
merupakan ciri-ciri yang dapat diamati secara kolektif atau fenotifnya dari suatu
organisme. Pada organisme diploid, setiap sifat fenotif dikendalikan oleh
setidak-tidaknya satu pasang gen dimana satu pasang anggota tersebut
diwariskan dari setiap tertua. Jika anggota pasangan tadi berlainan dalam
efeknya yang tepat terhadap fenotifnya, maka disebut alelik. Alel adalah bentuk
alternatif suatu gen tunggal, misalnya gen yang mengendalikan sifat
keturunannya.

Penggumpalan darah terjadi karena fibrinogen (protein yang larut dalam


plasma) diubah menjadi fibrin yang berupa jaring-jaring. Perubahan tersebut
disebabkan oleh trombin yang terdapat dalam darah sebagai pritrombin.
Pembentukan trombin dari protrombin tergantung pada adanya tromboplastin
dan ion Ca2+ (Poejadi, 1994).3
Darah mempunyai fungsi antara lain: mengangkut oksigen dari paru-paru ke
seluruh tubuh, mengangkut karbondioksioda dari jaringan tubuh ke paru-paru,
mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh, mengangkut sisa-sisa makanan
dari seluruh jaringan tubuh ke alat-alat ekskresi, mengangkut hormon dari
kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu, mengangkut air untuk diedarkan ke
seluruh tubuh, menjaga stabilitas suhu tubuh dengan memindahkan panas yang
dihasilkan oleh alat-alat tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh yang tidak aktif,
menjaga tubuh dari infeksi kuman dengan membentuk antibodi . Golongan
darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alel ganda.
Golongan darah seseorang dapat mempunyai arti yang penting dalam
kehidupan. Sistem penggolongan yang umum dikenal dalam sistem ABO. Pada
tahun 1900 dan 1901 Landstainer menemukan bahwa penggumpalan darah
(Aglutinasi) kadang-kadang terjadi apabila eritrosit seseorang dicampur dengan
serum darah orang lain. Pada orang lain lagi, campuran tersebut tidak
mengakibatkan penggumpalan darah. Berdasarkan hal tersebut Landstainer
membagi golongan darah manusia menjadi 4 golongan, yaitu: A, B, AB, dan O.
Dalam hal ini di dalam eritrosit terdapat antigen dan aglutinogen, sedangkan
dalam serumnya terkandung zat anti yang disebut sebagai antibodi atau
aglutinin. Dikenal 2 macam antigen yaitu α dan β, sedangkan zat antinya
dibedakan sebagai anti A dan anti B. Antigen dan antibodi yang dikandung oleh
darah seseorang dengan golongan darah tertentu adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Antigen dan Antibodi yang dikandung oleh darah seseorang

Golongan Antigen Zat anti


A Α B
B Β A
AB - A+B
O α maupun β -

Bila antigen α bertemu dengan anti A dalam darah seseorang maka akan terjadi
penggumpalan darah dan dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan hal ini
golongan darah penting sekali untuk diperhatikan, terutama dalam transfusi
darah. Untuk menghindari jangan sampai terjadi penggumpalan, maka sebelum
dilakukan transfusi darah, baik darah si pemberi (donor) maupun si penerima
(resipien) harus diperiksa atau diketahui terlebih dahulu golongan darahnya
(Kimball, 1990).4
Golongan darah menurut system ABO, pada permulaan abad ini K. Landsteiner
menemukan bahwa penggumpalan darah kadang-kadang terjadi apabila sel
darah merah seseorang dicampur dengan serum darah orang lain. Akan tetapi
pada orang lain campuran tadi tidak mengakibatkan penggumpalan darah.
Berdasarkan reaksi tadi maka Landsteiner membagi orang menjadi tiga
golongan yaitu A, B, dan O. Golongan keempat yang jarang ditemui yaitu
golongan darah AB telah ditemukan oleh dua orang mahasiswa Landsteiner
yaitu A. V. Von Decastelo dan A. Sturli pada tahun 1902. Golongan darah
menurut system MNSs, dalam tahun 1972 K. Landsteiner dan P. Levine
menemukan antigen baru yang disebut antigen-M dan antigen-N. Dikatakan
bahwa sel darah merah seseorang dapat mengandung salah satu atau kedua
antigen tersebut. Golongan darah menurut sistem Rh, K. Landsteiner dan A. S.
Wiener pada tahun 1940 menemukan antigen baru lagi yang dinamakan faktor
Rh (singkatan dari kata Rhesus, ialah sejenis kera di India yang dulu banyak
dipakai untuk penyelidikan darah orang). Golongan darah dibedakan atas dua
kelompok, yaitu: Golongan darah Rh positif (Rh+) ialah orang yang memiliki
antigen Rh dalam eritrositnya sehingga waktu darahnya dites dengan anti serum
yang mengandung anti Rh maka eritrositnya menggumpal, golongan darah Rh
negatife (Rh-) ialah orang yang tidak memiliki antigen Rh di dalan eritrositnya,
sehingga eritrositnya tidak menggumpal pada waktu dites (Suryo, 2001).5
Menurut sistem A, B, O, ada 4 macam golongan darah, berdasarkan macam
aglutinogennya. Keempat golongan darah itu ditentukan oleh 3 macam alela
yang diberi simbol I ( isoaglutinogen): gen IA pembentuk aglutinogen A, gen
IB pembentuk aglutinogen B, gen IO yang tidak dapat membentuk aglutinogen.

BAB IIl
DARAH DAN GOLONGAN DARAH

1. Pengertian Darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai
alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari
serangan kuman, dan lain sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan
level tinggi punya sistem transportasi dengan darah.
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi
sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang
kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan
bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-
sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas
berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter. Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia :
1. Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
2. Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
3. Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
4. Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi
5. Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu
6. Menjaga suhu temperatur tubuh
7. Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku
8. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh.

Macam-macam darah dalam tubuh manusia :


1. Eritrosit (sel darah merah)
· Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya)
· Tidak berinti
· Setiap 1mm3 darah, mengandung 4 juta – 6 juta eritosit.
· Berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen.
2. Leukosit (sel darah putih)
· Memiliki bentuk tidak tetap dandapat bergerak bebas
· Selnya tidak mempunyai pigmen, tetapi berinti.
· Setiap 1mm3 darah, mengandung 6.000 – 9.000 leukosit.
· Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis dan
membentuk antibodi.
3. Trombosit (keping darah)
· Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah
· Tiap 1 mm3 darah mengandung, 200.000 - 300.000 trombosit.
· Berfungsi dalam proses pembekuan darah.
· Trombosit berumur kurang lebih 2-3 hari.
2.Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup karena
selalu beredar di dalam pembuluh darah saja. Peredaran darah pada manusia juga disebut
sistem peredaran darah ganda karena beredar ke seluruh bagian tubuh serta melewati jantung
sebanyak dua kali.
2. Sistem peredaran darah besar
Peredaran darah besar merupakan peredaran darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh.
Skemanya sebagai berikut:
jantung (bilik kiri) -> seluruh tubuh -> jantung (serambi kanan)
3. Sistem peredaran darah kecil
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali
lagi ke jantung. Skemanya sebagai berikut:
jantung (bilik kanan) -> paru-paru -> jantung (serambi kiri)
Sistem Peredaran Getah Bening
Getah bening adalah merupakan cairan berwarna kekuning-kuningan yang mengisi
rongga antarsel pada jaringan tubuh serta tersusun dari sel-sel darah putih. Getah bening
disebut juga sebagai limfe. Peredaran getah bening merupakan peredaran darah terbuka sebab
beredarnya itu melalui pebuluh getah bening yang ujung-ujung pembuluhnya saling terbuka.
Pembuluh getah bening punya dinding yang tipis banget dari pembuluh nadi. Pembuluh
getah bening terdiri atas pembuluh limfe kiri dan pembuluh limfe kanan.
3. Golongan Darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah . Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).
Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya
saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat
menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis , gagal
ginjal , syok , dan kematian .
Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4 golongan
darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan darah beberapa
teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan mereaksikan sel darah
merah dengan serum dari para donor.
Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan
golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal
dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah
merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut
golongan O.
Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega dari
Landsteiner menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB,
kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada
serum tidak ditemukan antibodi.
Dalam sistem ABO, golongan darah dibagi menjadi 4 golongan:

Golongan Sel Darah Merah Plasma


A Antigen A Antibodi A
B Antigen B Antibodi B
AB Antigen A & B Tidak ada antibodi
Antibodi Anti A & Anti
O Tidak ada antigen
B
Situs: sumber Ridwan analis
http://docstoc.asterpix.com/cy/2439473/?q=Makalah+Golongan+Darah

Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi


atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi
yang berbeda-beda.
O adalah golongan darah pertama, leluhur prototipe tipe O adalah predator, cerdik agresif. Aspek
Jenis O profil tetap penting dalam setiap masyarakat bahkan sampai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Test Golongan Darah


test

Golongan Anti Anti


No Keterangan
Darah B A
Anti A:
Menggumpal
1. A Anti B:
Tidak
menggumpal
Anti A:
Tidak
2. B menggumpal
Anti B:
Menggumpal
Anti A:
Menggumpal
3. AB
Anti B:
Menggumpal
Anti A:
Tidak
menggumpal
4. O
Anti B:
Tidak
menggumpal
Situs: sumber Ridwan analis

http://docstoc.asterpix.com/cy/2439473/?q=Makalah+Golongan+Darah

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan, dapat


diketahui bahwa golongan darah pada manusia bersifat herediter yang
ditentukan oleh alel ganda dan golongan darah seseorang dapat mempunyai arti
yang penting dalam kehidupan. Pada objek glass yang terdapat darah terlihat,
setelah darah tersebut ditetesi anti A maka darah tidak mengalami
penggumpalan dan setelah ditetesi anti B maka darah tersebut mengalami
penggumpalan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel darah yang
digunakan dalam praktikum kali ini adalah bergolongan B.
Apabila antigen a bertemu dengan anti A dalam darah seseorang, maka akan
terjadi penggumpalan darah dan dapat menyebabkan kematian. Hal ini berarti
golongan darah orang tersebut adalah A.Apabila antigen b bertemu dengan anti
B dalam darah seseorang, maka akan terjadi penggumpalan darah dan dapat
menyebabkan kematian. Hal ini berarti golongan darah orang tersebut adalah B.
Apabila dalam darah seseorang diberi zat anti A, maka akan terjadi
penggumpalan. Begitu juga bila darah orang tersebut diberi zat anti B. Hal ini
berarti golongan darah orang itu adalah AB. Apabila dalam darah seseorang
diberi zat anti A dan zat anti B tidak mengalami penggumpalan, maka golongan
darah orang tersebut adalah O. Berdasarkan hal ini, golongan darah penting
sekali untuk diperhatikan, terutama dalam transfusi darah. Golongan darah
seseorang harus diperiksa terlebih dahulu sebelum melakukan transfusi darah
baik darah si pemberi (donor) maupun si penerima (resepien) untuk
menghindari terjadinya penggumpalan atau aglutinasi.
Antingen adalah sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam
produksi antibodi. Antingen biasanya berupa protein atau polisarida, tetapi
dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil dipasangkan dengan
protein pembawa. Anti gen ini dibagi menjadi anti gen A dan anti gen B.
dimana anti gen A hanya terdapat dan dihasilkan pada seseorang bergolongan
darah A dan O, sedangkan anti gen B hanya terdapat pada seseorang
bergolongan darah B dan O. Serum adalah zat anti yang disebut sebagai
antibodi atau agglutinin yang dihasilkan di dalam sel darahnya, sehingga yang
disebut dengan anti serum adalah zat anti atau agglutinin yang tidak dihasilkan
seseorang di dalam sel darahnya.

BAB V
KEPRIBADIAN DAN PENGARUH GOLONGAN DARAH
A.Kepribadian Golongan Darah Manusia
DARAH A

Ketika kecil, orang yang berdarah jenis A biasanya suka bergaul dengan orang yang
sembarangan. Setelah memperoleh sesuatu pekerjaan dan kaya dengan pengalaman hidup,
orang seperti ini dapat mengontrol perasaan sendiri dan lebih bersifat matang. Namun, ketika
tua kelak, orang yang berdarah jenis A ini akan menunjukkan sikap yang tidak suka diatur
dan keras kepala. Biasanya orangnya serius dan penyabar, tegas dan dapat dipercaya, berpikir
secara menyeluruh, konsisten, keras kepala. Orang golongan darah A ini biasanya suka
menyendiri karena memiliki idealisme.
Keharmonisan dan keamanan adalah tujuan utama dalam hidupnya. Mereka gemar
melakukan pekerjaan secara kelompok dan juga gemar melibatkan diri dengan organisasi.
Mereka cerdas bergaul dengan individu disekeliling dan ternyata orang disekitar juga selalu
merasa senang untuk bekerjasama dengan golongan darah A.
Sikap sensitif, sabar, dan penuh pertimbangan yang ada dalam diri golongan darah A itu
melambangkan bahwa golongan darah A tergolong dalam kategori individu yang memiliki
kepribadian penyayang. Namun ada kalanya golongan darah A agak tidak suka diatur dan
terlalu kuat bekerja sehingga tidak memperdulikan waktu untuk beristirahat. Golongan darah
A harus ingat, kesehatan juga harus diutamakan. Jangan karena terlalu fokus dengan
pekerjaan , kesehatan malah terabaikan.
Cara Berkomunikasi dengan Orang bergolongan darah A
 Jangan mengangkat topik yang konfrontatif, misalnya, topik kontroversial karena mereka
orang yang tidak suka membuat konfrontasi dengan lawan bicara.
 Gunakan kata-kata yang relatif sopan karena mereka sangat sensitif dan terkadang
konservatif sehingga kata-kata yang tidak sesuai dengan standar kesopanan minimal akan
dapat menyinggung mereka.
 Jika menjawab usahakan dengan lengkap dan bermakna karena mereka adalah orang yang
sangat sempurna dan kurang menyukai hal yang setengah-setengah.
 Mintalah pandangan dan pendapat mereka karena mereka sangat kreatif untuk hal ini dan
dengarkan dengan seksama ketika mereka menjelaskan.
 Jangan melebihi mereka saat menyampaikan sesuatu. Maksudnya, jangan sampai mereka
merasa dilampaui dalam hal kepintaran dan pengalaman.
 Hargai mereka dengan memuji seperlunya karena pujian yang berlebihan akan membuat
mereka ragu dengan ketulusan si pemuji.
DARAH B
Untuk berdarah jenis B pula, mereka dapat melalui masa kanak-kanak yang cukup bahagia
dan menyenangkan. Ketika meningkat dewasa, orang yang berdarah jenis B ini biasanya
dibagi menjadi dua golongan yaitu, jenis yang suka berterus terang dan satu lagi jenis yang
lebih suka menyendiri dan tidak suka bergaul dengan orang banyak. Orang yang berdarah
jenis B tidak menunjukkan perubahan sikap yang signifikan dari usia kanak2 sampai tua. Ini
berarti, meskipun usia semakin meningkat, mereka tetap terlihat masih berjiwa
muda. Biasanya berkarakter ingin selalu tahu, memiliki banyak ketertarikan di berbagai
bidang, semangat biasanya cepat naik tetapi juga cepat padam, selalu ingin menjadi orang
yang superior dan diperhatikan dari orang lain.
Simple! Itulah ungkapan yang paling tepat untuk golongan darah B. Mereka lebih nyaman
dengan kesederhanaan. Dalam menjalin hubungan golongan darah B adalah individu yang
terlalu jujur dan lebih gemar berterus terang dalam apa saja. Dalam melaksanakan sesuatu
tugas yang diberikan, mereka lebih suka melakukannya dengan caranya sendiri. Golongan
darah B adalah individu yang kreatif dan fleksibel, mudah untuk mereka dalam menempatkan
diri di setiap situasi maupun organisasi tertentu. Golongan darah B adalah individu yang
cerdas dalam bersosialisasi. Namun ada kalanya sikap mereka yang gemar mandiri dan tidak
suka meminta bantuan orang lain itu, mampu mendatangkan masalah buat diri mereka sendiri
dan sekaligus memperlihatkan kelemahan pada diri sendiri. Golongan darah B harus ingat
bahwa, tidak semua hal bisa di selesaikan sendirian.
Cara Berkomunikasi dengan Orang bergolongan darah B
Orang bergolongan darah B memiliki karakter yang berbeda dengan mereka yang
bergolongan darah A. Mereka lebih praktis, egois, kreatif, optimis dan bebas dalam berpikir.
Mereka juga memiliki kecenderungan mengerjakan segala sesuatu secara individual. Oleh
karena itu, di Jepang, untuk membentuk sebuah kelompok yang kuat sehingga motto yang
digagas John C. Maxwell: teamwork makes the dream work benar-benar menjadi kenyataan,
orang golongan darah B ini biasanya kurang dilibatkan.
Untuk lebih jelas, gaya komunikasi dengan orang bergolongan darah B berikut dapat
dijadikan pedoman:
 Mulailah pembicaraan dengan runtun, jangan melompat-lompat karena mereka kurang
menyukai hal-hal yang tidak teratur.
 Jangan memulai pembicaraan tanpa mengakhirinya.
 Gunakan data-data akurat, bukan rekaan.
 Jika mengajak kerjasama, pastikan bahwa mereka bersedia.
 Berbicaralah kepada otaknya bukan hatinya. Gunakan lebih banyak fakta rasional dari
sosial.
 Jangan menggunakan gaya bicara yang terburu-buru.
Orang dengan golongan darah B lebih suka mendengarkan uraian rinci dan runtun. Mereka
suka ada awal dan akhir dari sebuah percakapan. Karena mereka sangat memperhatikan
dengan sesuatu yang telah dimulai untuk dapat diakhiri. Mereka tidak suka orang yang
berbicara secara tidak jelas dan tanpa pertimbangan rasional karena mereka lebih
menggunakan logika daripada perasaannya.
DARAH AB
Sedangkan untuk orang yang berdarah jenis AB, mereka terlihat takut pada orang asing saat
kecil dan tidak suka berbicara. Tetapi sikapnya berubah dengan signifikan ketika suka
berteman dengan banyak orang dan gemar melalui pergaulan yang bebas. Orang yang
berdarah jenis AB bersikap optimis dan mudah puas. Bersikap sombong dan tidak mau
dengar nasihat orang lain ketika tua.
Tenang dan bijak mengontrol emosi, itulah kepribadian yang jelas terpancar dalam diri
individu yang tergolong dalam kategori darah berjenis AB ini. Mereka juga selalu
menghormati orang lain dan ini menjadikan individu yang berada di sekeliling mereka
merasa nyaman untuk berdampingan dengan orang yang bergolongan darah AB. Mereka juga
memiliki sikap humor alami dalam diri dan selalu bersikap menghibur dan ceria. Namun ada
satu hal yang harus mereka perbaiki dalam diri mereka. Mereka harus lebih cerdas dan
berani untuk membuat keputusan sendiri. Jangan biarkan orang lain membuat keputusan.
Biasanya memiliki perasaan yang sensitif, memilik perhatian terhadap sesamanya, jiwa sosial
yang tinggi, terkadang suka memaksakan diri sendiri dalam mencapai sesuatu, orang yang
memiliki golongan darah AB biasanya berpikir serius dalam menghadapi permasalahan.
Gaya Komunikasi dengan Orang bergolongan darah AB
Dengan karakter yang mudah berubah-ubah tergantung kondisi mood tertentu, orang-orang
dengan golongan darah AB tentu masih dapat dirayu ketika kita berkomunikasi dengan
mereka agar dapat mencapai tujuan yang ingin kita raih. Gaya komunikasi yang perlu
diterapkan adalah seperti tersebut di bawah ini:
 Pertama-tama, ikuti dulu alur pembicaraan mereka.
 Selanjutnya, berbicaralah secara tegas karena mereka mudah berubah-ubah.
 Bicaralah tentang seni dan metafisika untuk memulai percakapan yang lebih panjang jika
hal itu diperlukan.
 Jika membuat janji, pastikan mereka memahaminya dan setuju.
 Jangan ambil keputusan sepihak karena mereka termasuk orang yang suka menentukan
sebuah keputusan secara sepihak. Diskusikanlah dengan sinergis.
 Jangan terlalu banyak mengumbar kata dan janji karena mereka sulit mengingat, apa lagi
menjalankan kewajiban yang semakin banyak.
Orang dengan golongan darah ini memang sedikit kurang beruntung di Jepang karena
dianggap yang paling lemah dan tidak dapat dipercaya. Namun, hal ini tentu sangat kasuistis
dan geografis. Hanya saja, dengan memahami karakteristik orang dengan golongan darah ini,
banyak hal yang dapat dilakukan untuk tidak menuai kekecewaan nantinya di kemudian hari
jika ternyata karakter itu benar adanya. Dan untuk mereka dengan golongan darah AB tentu
dapat melakukan introspeksi diri agar dapat memperbaiki hal-hal negatif yang sesuai dengan
penjelasan di atas.
DARAH O
Selalu ikut nasihat ketika zaman kanak2 adalah sikap biasa ditampilkan oleh orang yang
berdarah jenis O. Tetapi setelah usia semakin meningkat, mereka akan mencoba
menunjukkan kelebihan sendiri dan memiliki prinsip tanpa dipengaruhi oleh orang lain.
Bahkan tidak mustahil mereka akan menjadi orang yang berwibawa dan berpengaruh. Dari
kecil sampai tua, orang berdarah jenis ini umumnya tidak sombong dan patuh pada nasihat
orang lain tetapi bersikap keras saat tua.
Individu yang memiliki jenis darah dari kategori ini dianggap sebagai individu yang setia,
sabar dan selalu yakin terhadap kemampuan dan kemampuan diri sendiri. Selain itu individu
dari kategori ini juga sering bersifat ingin menjadi pemimpin dalam hal apa saja yang ingin
dilakukan khususnya yang melibatkan tugas berkelompok. Jika menginginkan sesuatu,
mereka akan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara apapun. Ada
kalanya mereka dikatakan memiliki sifat cemburu yang agak kuat. Selain itu, mereka juga
terlalu serius dalam persaingan sehingga mereka menjadi mudah tertekan. Dengan
demikian mereka harus lebih bijak mengendalikan emosi agar tidak dikuasai oleh tekanan.
Orang ini biasanya memiliki sifat sosial yang cukup tinggi, mudah bersosialisasi dengan
orang lain, pintar menutupi sesuatu, biasanya orang ini terlihat tidak pernah memiliki
masalah, orang ini biasanya sabar dan baik hati.
Gaya Komunikasi dengan Orang bergolongan darah O
Ketika berhadapan dengan orang bergolongan darah O yang penuh semangat dan percaya
diri, terus terang, optimistis, terkadang egois dan kreatif, hal-hal berikut dapat dijadikan
pedoman:
 Berbicaralah dengan semangat dan penuh vitalitas. Karena mereka kurang menyukai orang-
orang yang terkesan lemah, letih, lesu, lemas, letoy, dan loyo yang dianggap tidak dapat
mengikuti rentak mereka yang penuh dengan energi.
 Jangan gunakan kata-kata negatif dan pesimis karena kelompok kata itu tidak ada dalam
kamus mereka yang penuh dengan semangat positif dan optimis.
 Ketika mengikat sebuah kontrak, pastikan dengan tegas bahwa mereka komit dengan apa
yang telah disepakati dan dapat bertanggung jawab atas penyelesaiannya.
 Berkatalah dengan jujur karena mereka juga demikian adanya. Sekali kebohongan
terbongkar, mereka tidak akan pernah percaya lagi pada lain kesempatan.
 Tunjukkan bahasa tubuh yang penuh keceriaan dan semangat.

Orang dengan golongan darah O paling suka berkomunikasi dengan mereka yang penuh
semangat. Orang-orang yang tidak memiliki semangat hidup yang baik sulit menjadi teman
dekat orang golongan darah O ini. Karena mereka selalu bersemangat sesuai dengan vitalitas
yang mereka miliki. Mereka akan dapat berkomunikasi berjam-jam dengan orang yang cocok
dan dapat mengikuti rentang bicara orang lain yang bersifat sangat optimistis dan motivatif.
Sifat-sifat di atas tidak mutlak semuanya akan sama persis, sifat manusia juga dipengaruhi
dari kromosom orang tuanya, kromosom adalah pembawa sifat keturunan, ini juga
mempengaruhi karakteristik seseorang, tidak dapat disimpulkan 100% hanya dari golongan
darah saja.

B. Pengaruh Penggolongan Darah


1. Tipe Golongan darah A
Tipe darah A lebih membutuhkan pemanfaatan nutrisi dari sumber
karbohidrat. Terjadi adaptasi biologis dari struktur pencernaan tipe A.
Rendahnya asam klorida pada lambung dan tingginya enzim disakarida pada
usus pencernaan membuat pencernaan karbohidrat lebih efisien, ini juga
membuat tipe A sulit mencerna dan menguraikan protein hewani dan lemak.
2. Tipe Golongan darah B
Membutuhkan protein hewani dan sayuran seimbang. Tipe B cenderung lebih
sehat secara fisik dan mental seimbang daripada jenis darah lainnya. Tipe B
cenderung memiliki kemampuan lebih besar untuk beradaptasi dengan tinggi
adalah statistik yang tertinggi dari jenis darah. Makanan lain yang harus
dihindari oleh tipe darah B adalah ayam. Ayam berisi agglutinating lektin darah
B dalam jaringan otot nya, makanan yang bermanfaatnya: kambing, domba,
kelinci, sayur-sayuran hijau, telur, dan susu rendah lemak.
3. Tipe Golongan darah O
Jenis O adalah golongan darah pertama, leluhur prototipe tipe O adalah
predator, cerdik agresif. Aspek Jenis O profil tetap penting dalam setiap
masyarakat bahkan sampai hari ini - kepemimpinan, ekstroversi, energi dan
fokus di antara sifat-sifat mereka yang terbaik. Tipe O dapat kuat dan produktif,
ketika respon stres Tipe O bisa salah satu dari kemarahan, hiperaktif, dan
impulsif. Perubahan sifat terjadi disebabkan dari pola makan yang buruk,
kurangnya olahraga, perilaku tidak sehat atau tingkat stres meningkat. Masalah
kesehatannya cenderung karena pencernaan.Jika Tipe O bisa menyesuaikan
hidupnya, Tipe ini dapat menuai manfaat dari keturunan Anda. warisan genetik
Anda menawarkan kesempatan untuk menjadi kuat, ramping, produktif,
berumur panjang dan optimis.
4. Tipe Golongan darah AB
Merupakan jenis darah terbaru. Sepuluh atau dua belas abad lalu, tidak ada
jenis darah AB. AB merupakan hasil dari pembauran Tipe A dan B. Jenis darah
AB memiliki kualitas unik seperti bunglon, Jenis AB memiliki perpaduan sifat
dari keduanya. Sebuah revolusi evolusi yang luar biasa.
Kesehatan : memiliki asam lambung rendah Tipe A dan memiliki adaptasi Tipe
B untuk daging. Jenis AB harus menghindari kafein dan alkohol, terutama
ketika Anda dalam situasi stres. Dr D'Adamo menganjurkan agar fokus pada
makanan seperti tahu, makanan laut, susu dan sayuran hijau jika mencoba untuk
menurunkan berat badan. Berbagai macam makanan laut merupakan sumber
protein yang baik. Misalnya ikan kakap merah, salmon, sardin, dan tuna. Juga
susu olahan seperti Yogurt dan kefir.
BAB VI
PENUTUP

Kesimpulan
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena
berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya
untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat
mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup
karena selalu beredar di dalam pembuluh darah saja. Peredaran darah pada
manusia juga disebut sistem peredaran darah ganda karena beredar ke seluruh
bagian tubuh serta melewati jantung sebanyak dua kali.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel
darah merah . Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).

Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini diharapkan agar para pembaca
dapat lebih mengetahui dan memahami tentang Darah dan Golongan Darah.
Dan dapat mengaplikasikannya dalam dunia keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA.
Syarifudin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. EGC. Jakarta.
Abbas, M. 1997. Biologi Cetakan KeTiga. Yudistira. Jakarta.
Foster, B. 2002. Buku Pelajaran Siap SPMB IPA. Ganesha Operation. Bandung.
Gabriel, Dr.J.F. 2005. Fisika Kedokteran. EGC. Jakarta.
Kimball, J. W. 1990. Biologi Jilid 1, 2, dan 3. Erlangga. Jakarta.
Krisdianto, dan kawan-kawan. 2005. Penuntun Praktikum Biologi Umum. FMIPA
Universitas Lambung Mangkurat.Banjarbaru.
Nomi, Toshitaka. 2009. Membaca Karaktek Melalui Golongan Darah. Gramedia: Jakarta
Poejadi, A. 1994. Dasar – Dasar Biokimia. Universitas Indonesia. Yogyakarta.
Pearce, Evelyn. 2000. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Subowo. 1992. Histologi Umum. Bumi Aksara. Jakarta.
Suryo. 2001. Genetika Manusia Cetakan Kesembilan. UGM Press. Yogyakarta
Syarifudin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai