PENDAHULUAN
f. Fungsi psikologis
Fungsi psikologis, terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih saying dan rasa
aman, memberikan perhatian diantara anggota keluarga, memberikan kedewasaan
kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga.
g. Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka memberikan pengetahuan,
ketrampilan, membentuk perilaku anak, mempersiapkan anak untuk kehidupan
dewasa, mendidik anak sesuai dengan tingkat kepribadiannya.
4. Struktur Keluarga
Menurut Friedman (dalam Mubarak, dkk, 2012) menggambarkan sebagai berikut :
a. Struktur komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila jujur, terbuka,
melibatkan emosi,konflik selesai da nada hirarki kekuatan. Komunikasi keluarga
bagi pengirim yakni mengemukakan pesan secara jelas dan berkualitas, serta
meminta dan menerima umpan balik. Penerima mendengarkan pesan,
memberikan umpan balik dan valid.
b. Struktur peran
Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi social
yang diberikan. Jadi pada struktur peran bisa bersifat formal atau informal.
c. Struktur kekuatan
Setruktur kekuatan adalah kemampuan dari individu untuk mengontrol atau
mempengaruhi atau mengubah perilaku oranglain.
d. Struktur nilai dan norma
Nilai adalah system ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota keluarga
dalam budaya tertentu. Sedangkan norma adalah pola perilaku yang diterima pada
lingkungan social tertentu, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat
sekitar keluarga.
5. Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan
Tugas keluarga merupakan pengumpulan data yang diberkaitan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan. Lima tugas
keluarga menurut Achjar, 2010:
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, termasuk bagaimana
persepsi keluarga terhadap tingkat keparahan penyakit, pengertian, tanda dan
gejala, factor penyebab dan persepsi keluarga terhadap masalah yang dialami
keluarga.
b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan, termasuk sejauh mana keluarga
mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah. Bagaimana masalah dirasakan oleh
keluarga, keluarga menyerah atau tidak terhadap masalah yang dihadapi, adakah
rasa takut terhadap akibat atau adakah sikap negative keluarga terhadap masalah
kesehatan, bagaimana system pengambilan keputusan yang dilakukan anggota
keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit.
c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit, seperti bagaimana
keluarga mengenai keadaan sakitnya, sifat dan perkembangan perawatan yang
diperlukan, sumber-sumber yang ada dalam keluarga serta sikap keluarga
terhadap sakitnya.
d. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan, seperti pentingnya hygiene
sanitasi bagi keluarga, upaya pencegahan penyakit yang dilakukan keluarga,
upaya pemeliharaan lingkungan yang dilakukan keuarga, kekompakan anggota
keluarga dalam menata lingkungan dalam dan luar rumah yang berdampak
terhadap kesehatan keluarga.
e. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan, seperti kepercayaan
keluarga terhadap petugas kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan,
keberadaan fasilitas kesehatan yang ada, keuntungan keluarga terhadap
penggunaan fasilitas kesehatan, apakah pelayanan kesehatan terjangkau oleh
keluarga, adakah pengalaman yang kurang baik yang dipersepsikan keluarga.
6. Tahapan Perkembangan Keluarga
Tahapan perkembangan keluarga menurut Duvall dan Miller (1985), Carter dan Mc
Goldrick (1988) dalam Achjar (2010); Mubarak (2012), mempunyai tugas
perkembangan yang berbeda seperti :
a. Tahap I, keluarga sebagai pemula atau pasangan baru
Tugas perkembangan keluarga pemula antara lain membina hubungan yang
harmonis dan kepuasan bersama, dengan membangun perkawinan yang saling
memuaskan, membina hubungan dengan oranglain dengan menghubungkan
jaringan persaudaraan secara harmonis, merencanakan kehamilan dan
mempersiapkan diri sebagai orang tua.
b. Tahap II, keluarga sedang mengasuh anak
Tugas perkembangan tahap II yaitu membentuk keluarga muda sebagai unit yang
mantap, rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dengan
kebutuhan keluarga, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan,
memperluas persahabatan dengan keluarga besar masing-masing pasangan.
c. Tahap III, keluarga dengan anak usia pra sekolah
Tugas perkembangan keluarga tahap III yaitu memenuhi kebutuhan keluarga,
mensosialisasikan anak, mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak yang lainnya, mempertahankan hubungan yang sehat
dalam keluarga dan luar keluarga, menanamkan nilai dan norma kehidupan, mulai
mengenal kultur keluarga, menanamkan keyakinan beragama, memenuhi
kebutuhan bermain anak.
d. Tahap IV, keluarga dengan anak usia sekolah
Tugas perkembangan keluarga tahap IV yaitu mensosialisasikan anak termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman
sebaya, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, memenuhi
kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga, membiasakan belajar teratur,
memperhatikan anak saat menyelesaikan tugas sekolah.
e. Tahap V, keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembangan keluarga tahap V yaitu menyeimbangkan kebebasan dengan
tanggungjawab ketika remaja menjadi dewasa dan mandiri, memfokuskan
kembali hubungan perkawinan, berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan
anak-anak, memberikan perhatian, memberikan kebebasan dalam batasan
tanggungjawab, mempertahankan komunikasi dua arah.
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan selama 2 hari pada tanggal 14 dan 15 agustus 2019 pukul 12.45
sampai 14.00 dan pukul 10.00 sampai 12.00 di rumah Tn. R
1. Data Umum
a. Identitas klien
Nama KK : Tn. P
Umur KK : 46 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Bandongan
b. Komposisi keluarga
Hub.
Nama Umur L/P Dengan Agama Pendidikan Pekerjaan
KK
Tn. R 46 tahun L KK Islam SMA Wiraswasta
Ny. S 40 tahun P Istri Islam SMP Wiraswasta
Nn. F 20 tahun P Anak Islam SMA Mahasiswa
kandung
Nn.N 12 tahun P Anak Islam SMP Pelajar
Kandung
c. Genogram
Keterangan :
: laki-laki : Klien
d. Tipe keluarga
Keluarga Tn. P merupakan keluarga inti yang berjumlah 4 orang anggota yaitu,
Ibu dan 2 orang anak.
e. Suku bangsa
Suku bangsa anggota keluarga Tn. P yaitu Jawa. Bahasa yang digunakan sehari-
hari adalah bahasa Jawa. Tidak ada kepercayaan atau kebudayaan yang
bertentangan dengan kesehatan.
f. Agama
Semua anggota keluarga Tn. P beragama Islam dan selalu menjalankan
kewajibannya untuk beribadah sebagai seorang muslim. Ny. S rajin mengikuti
kegiatan keagamaan seperti pengajian dan yasinan di kampungnya.
g. Status sosial ekonomi
Pendapatan keluarga Tn. P diperoleh dari penghasilan Tn. P dan Ny. S
Penghasilan tersebut cukup untuk membiayai pendidikan anaknya dan memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
h. Aktivitas rekreasi dan keluarga
Keluarga Tn. P terkadang berpergian ke tempat wisata dengan anggota keluarga
yang lain.
i. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. P berada dalam tahap perkembangan anak dalam masa
remaja. Tn P mendidik kedua anaknya agar lebih giat dalam belajar dan
mampu untuk hidup mandiri.
b. Riwayat kesehatan keluarga Inti
1) Tn. P (kepala keluarga)
Tn. P saat ini menderita hipertensi sejak 2 tahun yang lalu. Jika
tekanan darahnya tinggi, klien mengeluh pusing dan merasa pegal di
daerah tenguk leher. Klien tidak pernah mau memeriksakan
kesehatannya dan tidak menjalani pengobatan apapun untuk
hipertensinya.
2) Ny. S (istri)
Ny. S tidak memiliki keluhan penyakit tertentu, hanya badannya terasa
pegal-pegal karena kelelahan bekerja dan mengerjakan pekerjaan
rumah dan memiliki tenan darah rendah.
3) Nn. F (anak kandung)
Nn. F tidak memiliki keluhan penyakit tertentu.
4) Nn. N (anak kandung)
Nn. N tidak memiliki keluhan penyakit tertentu.
U U
8 5
7
6
1 2
3
Keterangan :
: jendela 3 : dapur
2 : ruang makan
B. Analisa Data
No Tanggal/jam Data Penyebab Masalah
1 29 Juli 2017 DS : Tn. P mengatakan nyeri Berhubungan Nyeri
pada dengan factor
P: Hipertensi biologis
Q: badan pegal, tengkuk leher
terasa sakit dan pusing
R: dipukul-pukul
S: 4 (0-5)
T: terus menerus
DO : TD = 160/100 mmHg, N
= 88x/menit, S = 37°C, RR =
23x/menit
Ekspresi wajah menyeringai,
tangan memegangi dan memijat
tengkuk leher
2 DS : Tn. P mengatakan bahwa Kurang Defisiensi
ia tahu tekanan darahnya tinggi informasi Pengetahuan
namun tidak mau memeriksakan
keadaannya ke pelayanan
kesehatan karena merasa belum
terlalu mengganggu, klien juga
mengatakan belum mengetahui
hipertensi seara lebih rinci.
DO : pada pemeriksaan fisik
ditemukan tekanan darah klien
tinggi yaitu 160/100 mmHg
C. Skala Prioritas
1. Nyeri berhubungan dengan factor biologis
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah : 3⁄ x 1 1 Nyeri kepala yang dirasa
3
Tidak / kurang sehat karena peningkatan
tekanan vaskuler serebral
2. Kemungkinan masalah 2⁄ x 2 1 Dengan control teratur
2
dapat diubah sebagian dapat menurunkan
tekanan darah
3. Potensial masalah 2⁄ x 1 2⁄ Rasa nyeri dapat
3 3
untuk dicegah cukup dikurangi melalui
pengobatan dan perawatan
yang tepat
4. Menonjolnya masalah- 2⁄ x 1 1 Keluarga Tn. R menyadari
2
masalah berat harus mempunyai masalah
segera ditangani dampak dari hipertensi
maka segera mengatasi
masalah tersebut
Jumlah 3 2⁄3
D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan factor biologis
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
E. Intervensi
No. Tujuan umum Tujuan Khusu Kriteria hasil Intervensi
Dx
1 Setelah Setelah Nyeri dapat teratasi 1. Monitor TTV
dilakukan dilakukan dengan kriteria hasil 2. Anjurkan keluarga
kunjungan kunjungan Nyeri dapat dan klien untuk
rumah selama rumah selama berkurang mengatur jadwal
2x24 jam 2x24 jam Ekspresi wajah tidur
diharapkan diharapkan rileks 3. Ajarkan kepada
nyeri dapat keluarga dapat keluarga tentang
teratasi memberikan teknik mengurangi
asuhan nyeri dengan nafas
keperawatan dalam
pada Tn. P
dengan nyeri
sekunder
hipertensi
F. Implementasi
Tanggal/jam Diagnosa keperawatan Implementasi
29 Juli 2017 Nyeri berhubungan - Memonitor TTV
dengan factor biologis - Mengkaji nyeri PQRST
- Menganjurkan keluarga dan klien untuk mengatur
jadwal tidur
- Mengajarkan kepada keluarga tentang teknik
mengurangi nyeri dengan nafas dalam
Defisiensi pengetahuan - Menjelaskan kepada keluarga tentang informasi
berhubungan dengan terkait dengan hipertensi
kurang informasi - Memantau status kesehatan keluarga Tn. R
G. Evaluasi
No. Dx Tanggal/jam Implementasi Evaluasi
1 29 Juli 2017 - Memonitor TTV S = klien mengatakan sudah
- Menganjurkan keluarga dan memahami bagaimana teknik
klien untuk mengatur jadwal nafas dalam untuk mengatasi
tidur
nyeri. Klien mengatakan merasa
- Mengajarkan kepada keluarga
lebih tenang dan nyeri sedikit
tentang teknik mengurangi nyeri
berkurang setelah dilakukan
dengan nafas dalam
nafas dalam
O = klien mampu mempraktikkan
teknik nafas dalam, wajah
tampak rileks
TD :180/100 mmHg
N : 88x/menit
S : 37°C
RR : 23x/menit
A = Tujuan tercapai
P = Pertahankan intervensi
1. Monitor TTV
2. Anjurkan keluarga dank lien
untuk mengatur jadwal tidur
3. Ajarkan kepada keluarga
tentang teknik mengurangi
nyeri dengan nafas dalam