Definisi
Adalah penyakit yang ditandai hipertensi, oedema, dan proteinuria yang timbul karena
kehamilan (Sarwonowignyosastro, 1999).
Tanda-tanda dan gejala PEB, bila salah satu atau lebih dibawah ini:
1. Tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih,
Tekanan diastolik 110 mmHg atau lebih
2. Proteinuria (+) lebih dari dua
3. Oligouria : air kencing 400mg atau kurang dalam 24 jam
4. Keluhan serebral, gangguan penglihatan atau nyeri epigastrium
5. Oedema paru atau sianosis
I. Pengkajian:
A. Data Subyektif
1. Kenaikan berat badan yang timbul secara cepat dalam waktu yang singkat
2. Sakit kepala
3. Gangguan penglihatan
4. Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas
B. Data obyektif:
Pemeriksaan umum:
1. Tekanan darah meningkat
2. Oedema pada muka dan tangan
3. Kenaikan berat badan yang cepat
4. Pemeriksaan retina: Spasme inferior dan kilauan retina bisa terlihat
5. Pemeriksaan thorax
6. Refleks tendon profunda (lutut dan kaki)
7. Protein urin minimal +2
8. Palpasi abdomen
- Rasa sakit di daerah hepar
- Kontraksi
- DJJ
9. Pemeriksaan dalam; sudah dalam persalinan
C. Pemeriksaan penunjang
- Darah rutin Hb, Al, hematokrit, gol darah, CT, BT
- Urin rutin (protein urin)
- Kimia darah : Kadar protein total, Albumin, Globulin, bilirubin total,
SGOT, SGPT, HbsAg, GDS, ureum, kreatinin
- Pemeriksaan USG: untuk menentukan adanya kehamilan ganda, IUGR.
- Pemeriksaan thorax, EKG, CT scan sesuai indikasi
Masalah:
- Gangguan penglihatan
- Nyeri kepala
- Nyeri ulu hati
- oligourin
V. Rencana Tindakan
1. Berikan informasi tentang proses persalinan dengan PEB
2. Tempatkan di tempat yang tenang ( jauh dari keramaian)
3. Berikan dukungan mental, tidur miring kanan-kiri
4. Jaga personal higieni sesuai kebutuhan
5. Monitor His dan DJJ fase laten tiap 1 jam, fase aktif tiap 30',kala II tiap 5' V/S tiap
4-6 jam,kecuali tidur
6. Balance cairan tiap 6 jam
7. Cukupi nutrisi sesuai kebutuhan
8. Kala II diperingan dengan VE bila tensi > 160/110 mmHg
9. Melahirkan plasenta dengan manajemen aktif kala III
10. Memeriksa kontraksi, bila kurang baik eksplorasi, massage. Ekstra Syntosinon 10
unit. Bila perdarahan berlebihan + 400 cc. Cytotec III - IV per rectal
11. Memeriksa jalan lahir, adanya robekan, agar tidak. Menjahit menggunakan
lydocain
12. Monitor kala IV. Tensi, nadi, respirasi, suhu, tinggi fundus uteri.
- untuk 1 jam I tiap 15'
- untuk 1 jam II tiap 30'
Masalah
- Nyeri : kepala, epigastric, perut / mules,pandangan kabur
- Perdarahan—uterus lembek
- TFU—involution uteri
- Anemia—perdarahan
- Sesak nafas
III. Potensial
- eklamsia post partum
IV. Antisipasi
Kolaborasi : - Berikan inj SM 40 % 4 gr ulangi SM 6 jam post partum IM
bila tensi > 160/ 110 dan balance cairan mencukupi dalam 6
jam I
- O2 3-4 lt / menit
- infus RL sesuai kebutuhan
- monitor tanda – tanda eklamsi
V. Rencana
- Monitor VS ,TFU , kontraksi , perdarahan tiap 4 jam sampai 6 jam post
partum
- Balance cairan , tiap 6 jam post partum
- Beri informasi pada pasien dan keluarga tentang post partum dengan PEB
- Berikan nutrisi yang cukup
- Perawatan personal hygiene, kaji luka 6 jam post partum
- Berikan tempat dan suasana tenang dan batasi pengunjung
- Perawatan payudara
Sumber:SS
1. Varney, S, 1977,Midwifery Management
2. Mochtar, 1998, Sinopsis Obstetri Jilid I
3. Asrull Aswar, 2001, Staandar Pelayanan Kebidanan