Sap Penyuluhan 26 S
Sap Penyuluhan 26 S
Oleh :
Kelompok 5
(Ruang 26 S RSSA)
BANYUWANGI
2019
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
BATUK EFEKTIF
Telah disahkan dan disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Oleh :
( ) ( )
Mengetahui
Kaur R. 26 S
( )
A. Latar Belakang
Batuk dan bersin sering kali kita alami secara tidak terduga dan dimanapun kita
berada . Batuk dan bersin merupakan salah satu cara yang baik dan cepat dalam
menularkan penyakit kepada orang lain yang berada disekitar kita. Oleh karena itu,
diperlukan adanya etika batuk yang baik untuk mencegah penularan infeksi dari
penderita kepada orang-orang yang sehat. Saat batuk dan bersin, akan kita rasakan
adanya cipratan keluar dari hidung maupun mulut. Cipratan itu berisikan
mikroorganisme atau kuman – kuman. Cipratan tadi akan terbang bebas diudara
sehingga akan dapat terhirup oleh orang –orang yang berada disekitar kita. Akhir yang
didapat adalah penularnya batuk dan flu dengan cepat.
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit bersih adalah tempat pelayanan kesehatan yang dirancang, dioperasikan
dan dipelihara dengan sangat memperhatikan aspek kebersihan bangunan dan halaman
baik fisik, sampah, limbah cair, air bersih, dan serangga/binatang pengganggu. Namun
menciptakan kebersihan di rumah sakit merupakan upaya yang cukup sulit dan bersifat
kompleks berhubungan dengan berbagai aspek antara lain budaya/kebiasaan, prilaku
masyarakat, kondisi lingkungan, sosial dan teknologi.
Jika di bandingkan dengan institusi lain mungkin jenis sampah dan limbah rumah
sakit adalah yang terkomplit, tempat yang paling banyak di kunjungi oleh masyarakat
ketika sakit ini mengeluarkan berbagai jenis sampah dan limbah. Masyarakat di dalam
lingkungan rumah sakit yang terdiri dari pasien, pengunjung dan karyawan memberikan
kontribusi kuat terhadap pengotoran lingkungan rumah sakit. Aktivitas pelayanan dan
perkantoran, pedagang asongan, prilaku membuang sampah dan meludah sembarangan,
prilaku merokok dan sejumlah barang atau bingkisan yang dibawa oleh pengunjung/tamu
menambah jumlah sampah dan mengotori lingkungan rumah sakit.
Menkes menegaskan, tiga hal yang harus diperhatikan oleh para penyelenggara
pelayanan kesehatan, khususnya penyelenggara rumah sakit, bahwa sarana pelayanan
kesehatan harus menjadi tempat yang aman bagi para pekerjanya, pasiennya, dan
masyarakat di sekitarnya.
Limbah rumah sakit, khususnya limbah medis yang infeksius, belum dikelola dengan
baik. Sebagian besar pengelolaan limbah infeksius disamakan dengan limbah medis
noninfeksius. Selain itu, kerap bercampur limbah medis dan nonmedis. Percampuran
tersebut justru memperbesar permasalahan limbah medis.
Limbah medis sangat penting untuk dikelola secara benar, hal ini mengingat limbah
medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan beracun. Sebagian limbah medis
termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan sebagian lagi termasuk kategori
infeksius. Limbah medis berbahaya yang berupa limbah kimiawi, limbah farmasi, logam
berat, limbah genotoxic dan wadah bertekanan masih banyak yang belum dikelola dengan
baik. Sedangkan limbah infeksius merupakan limbah yang bisa menjadi sumber
penyebaran penyakit baik kepada petugas, pasien, pengunjung ataupun masyarakat di
sekitar lingkungan rumah sakit. Limbah infeksius biasanya berupa jaringan tubuh pasien,
jarum suntik, darah, perban, biakan kultur, bahan atau perlengkapan yang bersentuhan
dengan penyakit menular atau media lainnya yang diperkirakan tercemari oleh penyakit
pasien. Pengelolaan lingkungan yang tidak tepat akan beresiko terhadap penularan
penyakit. Beberapa resiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan akibat keberadaan rumah
sakit antara lain: penyakit menular (hepatitis,diare, campak, AIDS, influenza), bahaya
radiasi (kanker, kelainan organ genetik) dan resiko bahaya kimia.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkanpasien dan keluarga mampu
memahami pemilahan sampah dengan benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkanpasien dan keluarga mampu :
a. Menjelaskan pengertian sampah
b. Menjelaskan jenis sampah
c. Menjelaskan manfaat pemilahan sampah
d. Menjelaskan masing – masing tempat sampah sesuai warna
C. POKOK BAHASAN
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkanpasien dan keluarga mampu
memahami pemilahan sampah dengan benar.
D. SUB POKOK BAHASAN
a. Menjelaskan pengertian sampah
b. Menjelaskan jenis sampah
c. Menjelaskan manfaat pemilahan sampah
d. Menjelaskan masing – masing tempat sampah sesuai warna
Waktu : 5 Menit
Penyuluh : Mahasiswa
III. Materi
a. Menjelaskan tentang pengertian mencuci tangan
b. Menjelaskan tujuan mencuci tangan
c. Menjelaskan pentingnya cuci tangan 6 langkah
d. Penerapan atau aplikasi cuci tangan
IV. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Tanya
1. LATAR BELAKANG
Kebutuhan dasar manusia merupakan fokus dalam asuhan keperawatan. Bagi
pasien yang mengalami gangguan kesehatan, maka kemungkinan ada satu atau beberapa
kebutuhan dasar pasien yang akan terganggu. Kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi
kebutuhan fisik, psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu
karena merupakan kebutuhan yang terbesar meliputi nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi,
kegiatan seksual, oleh karena itu perawat harus memiliki kemampuan dan pengetahuan
cara pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan memantau dan mengikuti
perkembangan kemampuan pasien dalam melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari
untuk memenuhi kebutuhan dasar terutama pasien imobilisasi.
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah
kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.
Melihat hal itu personal hygiene diartikan sebagai hygiene perseorangan yang mencakup
semua aktivitas yang bertujuan untuk mencapai kebersihan tubuh, meliputi membasuh,
mandi, merawat rambut, kuku, gigi, gusi dan membersihkan daerah genital.Jika
seseorang sakit, biasanya masalah kesehatan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena
mengganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut
kurang diperhatikan dapat mempengaruhi kesehatan secara umum terutama pasien
imobilisasi
a. TujuanUmum
b. TujuanKhusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga
pasien dapat mengetahui tentang:
1) Definisi memandikan pasien di tempat tidur
2) Tujuan memandikan pasien di tempat tidur
3) Catatan sebelum memandikan pasien di tempat tidur.
4) Prosedur memandikan pasien di tempat tidur.
5) Definisi mencuc itangan
6) Tujuan mencuci tangan
7) Waktu yang tepat untuk mencuci tangan
8) Procedure mencuci tangan
2. RENCANA KEGIATAN
1. Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
2. Media danAlat Bantu : Leaflet dan Power Point
3. TempatdanWaktu
a. TempatKegiatan : Ruang 26 s RSSA Malang
b. Hari/Tanggal : Kamis , 4 Juli 2019
3. KEGIATAN PENYULUHAN
TahapKegiata Kegiatanperawat Kegiatanklien Media
n
Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Menjawab 1. Ceramah
2. Memperkenalkan diri 2. Tanya jawab
( 5 menit) salam
3. Menjelaskan maksud dan
2. Mendengarkan
tujuan penyuluhan
keterangan
4. Menggali pengetahuan peserta
penyaji
tentang materi yang akan
3. Menyampaikan
disampaikan
pengetahuan
tentang materi
yang
disampaikan
H. Pengorganisasian
Moderator : Siti Nur Fatimah
Penyaji : Rudi Kurniawan
Observer : Rizki Aulia
Fasilitator : Nila Feby
I. Tata letak
penyaji m
o
d
Keluarga pasien er
at
o
r
Observer Dan
J. Evaluasi fasilitator
1) Evaluasi Struktur
a) Persiapan media yang akan digunakan
b) Persiapan tempat yang akan digunakan
c) Kontrak waktu
d) Persiapan SAP
2) Evaluasi Proses
a) Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikan
b) Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan yang
disampaikan.
c) Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan.
3) Evaluasi Hasil Akhir
Diharapkan peserta penyuluhan dapat:
1. Mengetahui manfaat memandikan pasien ditempat tidur
2. Mengetahui tentang definisi memandikan pasien ditempat tidur
3. Mengetahui tentang catatan sebelum memandikan pasien ditempat tidur
4. Mengetahui tentang prosedur memandikan pasien ditempat tidur
5. Mengetahui apa itu cuci tangan
6. Mengatahui cara cuci tangan yang baik
7. Mengetahui saat apa saja keluarga pasien di haruskan cuci tangan
8. Mengetahui pengertian Batuk dan Etika Batuk
9. Mengetahui tujuan Etika batuk
10. Mengetahui dampak dari Batuk
11. Mengetahui kebiasaan Batuk yang salah
12. Mengetahui cara Batuk yang Baik dan Benar
13. Mempraktikkan cara batuk yang baik dan benar
14. Mengetahui definisi dari tempat sampah
15. Mengetahui tatacara menggolongkan sampah dengan baik
16. Mengetahui manfaat memilah sampah dengan baik
17. Mengetahui masing-masing tempat sampah sesuai warna
2. Tujuan
a. Membersihkan tubuh dari kotoran dan menghilangkan bau badan.
b. Memberikan kesegaran fisik dan psikis serta rasa nyaman.
c. Merangsang peredaran darah, syarafdan merelaksasikan otot.
d. Memelihara integritas kulit dan mencegah infeksi kulit.
e. Memotivasi pasien dalam memenuhi kebutuhan perawatan dan kebersihan
dirinya.
Persiapan Alat:
a. Dua Waskom mandi berisi air hangat atau air biasa.
b. Handuk mandi bersih satu / dua buah.
c. Waslap bersih dua buah.
d. Sabun mandi dalam tempatnya.
e. Pakaian bersih/ pampers
f. Baby oil
g. Minyak kayu putih
h. Tissu basah
i. Lap/klorin (pemutih)
Pelaksanaan :
a. Pakaian bagian atas di buka dan bagian tubuh yang terbuka ditutup dengan
selimut atau kain penutup.
b. Pakaian yang kotor dimasukkan kedalam ember yang bertutup/tempat pakaian
kotor.
c. Ambil tempat untuk sabun dan waslap.
d. Membersihkan wajah:
- Handuk di bentangkan di atas bantal di bawah kepala pasien.
- Dengan waslap lembab membersihkan mata mulai dari sudut mata dekat
hidung kearah keluar sampai bersih.
- Dengan waslap lembab tanpa sabun membersihkan wajah pasien.
- Menawarkan penggunaan sabun untuk daerah wajah.
- Membersihkan wajah, telinga, leher dengan menggunakan waslap lembab
yang diberi sabun dan dibilas sampai bersih.
e. Membersihkan lengan:
Basahi mulai dari jari-jari dan sela-sela nya sampai ketiak kemudian dibersihkan
dengan sabun dan dibilas. Kemudian keringkan dengan handuk. Setelah selesai
letakkan tangan keatas, angkat handuk dan pindahkan ketangan yang satunya.
f. Membersihkan dada danperut:
Basahi dan sabuni daerah dada dan perut. Bilas dengan waslap dan air yang bersih
kemudian keringkan.
g. Membersihkan punggung .
Miringkanpasien, bentangkan handuk dibawah punggung. Basahi dan sabun di daerah
tengkuk, bahu dan punggung, pantat keringkan dengan handuk.
h. Membersihkan kaki
Basahi dan sabun di telapak kaki dan jari-jari serta sela-sela, bilas lalu keringkan.
Lakukan untuk kaki yg satu dengan cara yang sama.
i. Membersihkan area kemaluan/genetalia.
Basahi dan bersihkan daerah genetalia dengan menggunakan kapas savlon.
j. Berikan bedak pada pasien pada area ketiak. Bagi pasien perempuan, beri
bedak pada ketiak dan muka.
k. Berikan minyak atau baby oil untuk menjaga kelembapan kulit serta minyak
kayu putih.
l. Terlentangkan pasien dan bahu untuk memakai baju bagian atas.
m. Bantu pasien untuk memakai pakaian bagian bawah.
n. Rapikan tempat tidur pasien.
o. Rapikan alat-alat.
LAMPIRAN MATERI MENCUCI TANGAN
a) Rumah Sakit
1. Sebelum dan sesudah mengunjungi pasien
2. Sebelum dan sesudah menyentuh pasien
3. Setiap mengenai cairan tubuh pasien (muntah, urine, darah, dan nanah)
4. Sebelum dan sesudah menyuapi, menyeka dan memandikan pasien
b) Di luar rumah sakit
1. Sebelum dan sesudah makan
2. Sebelum dan sesudah masak
3. Sebelum dan sesudah buang air kecil dan air besar
4. Sesudah membersihkan rumah
5. Sesudah bersentuhan dengan orang lain
6. Sebelum dan sesudah tidur
7. Sebelum dan sesudah keluar rumah
A. Pengertian Sampah
Sampah adalah segala sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau
sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya.
B. Jenis Sampah
1. Sampah Medis adalah limbah yang langsung dihasilkan dari tindakan
diagnosis dan tindakan medis terhadap pasien.
Jenis Sampah Medis
Limbah benda tajam : jarum suntik
Limbah infeksius : dahak pasien TB atau infeksi paru
Limbah jaringan : darah
Limbah farmasi : obat-obatan kadaluarsa
Limbah kimia : alkohol
Limbah radioaktif : cairan kemoterapi
2. Sampah Non Medis adalah semua sampah padat diluar sampah padat medis
yang dihasilkan dari berbagai kegiatan seperti kantor/ administrasi, unit perlengkapan,
ruang tunggu, ruang inap, unit gizi/dapur, halaman parkir, taman, dan unit pelayanan.
Contoh sampah non medis
Sisa makanan
Bungkus makanan
Kertas bekas
Plastik pembungkus makanan
Kresek dll.
C. Manfaat Pemilahan Sampah
1. Mempermudah pengelolaan sampah. Sampah medis harus dikelola secara
khusus karena bisa mengandung kuman dan virus yang akan menyebar ke jika
pengelolaannya tidak sesuai dengan prosedur.
2. Pengelolaan sampah medis yang baik, dapat mencegah penularan dan
penyebaran virus dan kuman dalam sampah medis ke masyarakat.